2014.12.02. uii selenggarakan odiex Perkembangan arus globalisasi dan teknologi informasi menuntut perguruan tinggi untuk tidak hanya mampu menghasilkan lulusan terbaik yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam era persaingan yang semakin ketat dan terbuka, perguruan tinggi didorong lebih proaktif mengembangkan penelitian dan memperkuat ragam produk inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Selain itu, perguruan tinggi juga berperan penting menjadi ruang edukasi yang tidak hanya terbatas bagi civitas akademika, namun juga bagi masyarakat luas.

Demikian disampaikan Sigit Pamungkas, Kepala Divisi Pemasaran dan Admisi Universitas Islam Indonesia (UII), berkenaan akan diselenggarakannya UII Open Day & Innovation Expo (ODIEX) 8-11 Desember 2014 di Kampus Terpadu UII, dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Prof. Ace Partadiredja, Kampus FE UII, Selasa (2/12). “Didorong semangat tersebut, UII ODIEX digelar untuk menampilkan berbagai produk inovasi hasil karya civitas akademika UII,” ungkap Sigit yang juga menjadi Ketua Panitia UII ODIEX 2014.

Dikatakan, beberapa hasil karya inovasi yang akan dipamerkan di antaranya adalah mobil listrik karya mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. Inovasi ini memiliki kelebihan dibandingan dengan mobil listrik lain yaitu kendali utamanya menggunakan sistem operasi Android yang saat ini banyak digunakan untuk smartphone. Turut dipamerkan inovasi lainnya seperti Mobile Shelter, Alat Permainan Edukatif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, Aplikasi Celengan Limbah (CELI) yang menjuarai OSN Pertamina, dan berbagai hasil karya inovasi lainnya.

“Semua hasil inovasi yang dipamerkan merupakan karya penelitian yang dimiliki oleh seluruh fakultas dan program studi. Untuk mendukung pameran tersebut juga akan digelar stan expo kewirausahaan mahasiswa, mitra industri dan desa binaan UII” ungkap Sigit.

Ditambahkan Sigit Pamungkas, berbagai kegiatan pendukung telah disiapkan untuk menyemarakkan pelaksanaan pameran inovasi dan Open Day. Beberapa di antaranya seperti bursa kerja (job fair), panggung kreasi seni, konferensi akademik, hingga seminar nasional. “Kegiatan pendukung lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas adalah konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis bersama Rumah Sakit JIH selama UII ODIEX 2014 berlangsung” ungkap Sigit menutup acara jumpa pers.

Sementara itu, Direktur Direktorat Humas UII Hangga Fathana menyampaikan, selain pameran karya inovasi juga akan diselenggarakan Open Day berupa stan informasi pendidikan UII. “Open Day memberikan kesempatan bagi masyarakat umum mengenal lebih dekat keunggulan UII melalui konsultasi studi semua program studi, hingga kunjungan ke museum UII dan candi kimpulan”, ungkap Hangga.

Ditambahkan, selama UII ODIEX 2014 berlangsung juga akan diselenggarakan open course dimana masyarakat umum dan calon mahasiswa dapat ikut hadir dalam kelas-kelas kuliah maupun praktik laboratorium berbagai program studi yang telah dijadwalkan. “Ini merupakan bentuk tanggung jawab UII sebagai ruang edukasi bagi publik. Melalui open course kami berharap masyarakat luas dapat menyaksikan langsung kualitas pendidikan dan pengajaran yang dimiliki oleh UII,” kata Hangga.

Diskusi Panel P3EI Pertumbuhan perbankan syariah sampai dengan kuartal ke-IV tahun 2014 ini menunjukkan tren yang sangat positif, produk-produknya sudah mulai diminati masyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut, perbankan syariah menghadapi masalah yang tidak sedikit, yang paling penting adalah implementasi syariahnya masih banyak diragukan masayarakat, terutama terkait dengan aspek kesyariahannya, apakah sudah sesuai dengan syariah atau belum.

Permasalahan itulah yang kemudian diangkat oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII dalam sebuah diskusi panel bertajuk “Dilema Implementasi Produk Syariah di Perbankan Syariah” yang dilaksanakan di Fakultas Ukonomi (FE) UII pada hari ini (2/12). Dalam pelaksanaannya P3EI bekerja sama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) wilayah Yogyakarta.

Tampak hadir pada acara diskusi tersebut Dekan FE UII Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si., Direktur P3EI Drs. Agus Widarjono, MA., dan ketua IAEI Yogyakarta Prof. Dr. Mashudi Moqorrobin, serta beberapa peserta diskusi dari kalangan akademisi dan praktisi perbankan syariah.

Agus Harjito menyampaikan dalam sambutan pembukaannya bahwa diskusi yang seperti ini sangat bermanfaat bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia. “Barangkali permasalahan yang timbul diperbankan syariah itu bisa dikupas dari berbagai macam perspektif, tentunya melalui pembahasan dari para pemateri yang sudah hadir”, ungkapnya.

Ditambahkan oleh Agus Widarjono bahwa dengan adanya diskusi ini, kedepan diharapkan perkembangan syariah yang sudah tumbuh pesat mampu terus mempertahankan reputasinya dan berjalan pada rel yang sepatutnya. Disisi lain diskusi ini juga diharapkan mampu memberikan solusi konkrit terkait dengan permasalahan perbankan syariah yang ada saat ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mashudi Muqorrobin, namun Beliau lebih menekankan pada peran IAEI di Indonesia dan khususnya di wilayah Yogyakarta. Sebagai sebuah organisasi perkumpulan bagi para ahli ekonomi islam, IAEI terus berfokus pada pengembangan sumberdaya manusia. “Kami saat ini sedang berupaya untuk menggagas dan menyusun konsep kurikulum pendidikan dasar dan menengah berkaitan dengan ekonomi Islam, dan itu sudah didukung oleh pemerintah”, paparnya.

prodi akuntansiDiberlakukannya UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa pada 15 Januari 2014 telah menimbulkan persoalan tersendiri, dimana sampai dengan saat ini pemerintah belum juga menerbitkan Peraturan Pemerintah yang menjadi pedoman untuk mengatur Keuangan Desa seperti yang diamanatkan pada beberapa pasal dalam undang-undang tersebut.

Dengan pengesahan tersebut, pemerintah setidaknya telah menyiapkan 10 persen anggaran dari APBN atau sekitar Rp. 104,6 triliun untuk dibagikan kepada sekitar 72.000 desa. Sehingga setiap desa diperkirakan akan memperoleh anggaran Rp. 1,4 miliar per tahun. Namun demikian, muncul kekhawatiran bila kemampuan financial desa tanpa didukung dengan peningkatan kompetensi pengelolanya akan berdampak pada banyaknya pejabat desa yang masuk penjara karena dianggap melakukan tindak korupsi.

Berlatarbelakang persoalan tersebut, Prodi Akuntansi UII merasasa terpanggil untuk turut membantu meningkatkan kompetensi dan ketrampilan SDM desa melaui pelatihan Akuntansi bagi para pejabat desa di beberapa kabupaten. Seperti diungkapkan Noor Endah Cahyawati selaku ketua kegiatan dalam rangka memperingati Lustrum ke-7 Prodi Akuntansi UII, pada Selasa (2/12), di Gedung Prof. Ace Partadiredja, Kampus FE UII,

“Sebagai langkah awal, rencananya pada tanggal 25 Desember 2014, akan dilangsungkan penandatanganan naskah MoU antara Prodi Akuntansi UII dengan 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Musirawas, Lampung dan Kotamadya Salatiga,” paparnya.

Diunkapkan Noor Endah, dalam kesempatan tersebut juga akan dirancang beberapa langkah berkenaan pembinaan SDM khususnya mengenai Akuntansi sektor public mencakup perencanaan anggaran, proses penggunaan anggaran dan pertanggung jawabannya sesuai dengan UU No.6 Tahun 2014.

Ditambahkan Noor Endah , selain diisi dengan kegiatan pelatihan Akuntansi bagi para pejabat desa, dalam lustrum ke-7 ini Prodi Akuntansi UII juga akan menggelar acara bertema Bina Networking. Acara ini ditujukan kepada para alumni Prodi Akuntansi yang saat ini telah tersebar di berbagai tempat dan bermacam profesi, baik di level nasional maupun internasional. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menarik kehadiran alumni sejak angkatan 1980 untuk kembali kekampus.

“Dalam acara Bina Networking ini akan dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, diantaranya kegiatan kuliah umum dari alumni, temu kangen alumni, pembagian sembako kepada lingkungan sekitar serta seminar tasawuf dan etos kerja,” ungkap Noor Endah.