Gapai Mimpi Melalui Beasiswa Australia Awards
Menempuh pendidikan hingga keluar negeri tentu menjadi mimpi banyak orang dan tentu tidak semua mimpi dapat tercapai karena satu dan lainnya. Namun, untuk mahasiswa yang mempunyai harapan agar dapat melanjutkan pendidikannya sampai keluar negeri, pasti banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS). Program beasiswa ini dapat digunakan mahasiswa untuk melanjutkan jenjang studi S2 maupun S3. Selain menambah pengetahuan, program beasiswa ini juga dapat membantu orang-orang yang membutuhkan. Sehingga untuk mendapatkan beasiswa cukup mengikuti persyaratan dengan baik dan benar.
Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan webinar yang bertemakan “Bedah Beasiswa” melalui kanal Google Meet pada Jumat (26/06). Webinar yang berfokus pada Australia Awards Scholarship atau AAS ini hadirkan Siti Mahdaria, Awardee of Australia Awards Scholarship, Master of Marketing Communication, University of Melbourne sebagai pemateri.
Muhammad Nidhom selaku moderator membuka acara tersebut, yang kemudian dilanjutkan oleh Siti Mahdaria. Selain menjelaskan tentang teknis dan proses seleksi, Ria juga menjelaskan mengenai keunggulan AAS, yang diantaranya adalah Pre-Departure Training and Briefing di Indonesia, Introductory Academic Program di kampus masing-masing saat di Australia, dan tersedianya Student Contact Officer saat sudah berkuliah di Australia.
Dalam paparannya, Ria menyebutkan, “Kalian harus membuat rencana. Tahun ini mau ngapain aja, tahun depan mau ngapain aja. Kalau kalian sudah tau mimpi kalian itu apa, kalian harus bikin stepping stone atau milestone yang berisi langkah-langkah apa saja yang kalian harus lakukan dari sekarang sampai menuju ke mimpi kalian tersebut”. Info webinar ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa FBE UII bahwa menempuh pendidikan tidak hanya sebatas di dalam negeri, tetapi dapat dilakukan ke luar negeri. Kuncinya, dalam menempuh pendidikan harus menerapkan strategi dan rencana kedepan agar mahasiswa memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sehingga menjadi individu yang berguna baik bangsa, negara, dan agama.
Siti Mahdaria juga bercerita terkait dengan pengalamannya saat menempuh studi di Australia sekaligus berbagi pengalaman tentang bagaimana cara beradaptasi saat berkuliah di negara tetangga. “Kalau udah di sana, nggak akan takut kalau nggak punya temen. Karena nanti bakal ketemu sama awardee AAS dari seluruh dunia,” jelasnya.
Selain itu, Siti Mahdaria juga berpesan agar tidak mudah putus asa apabila surat aplikasi beasiswa yang diajukan belum diterima oleh pihak penyedia beasiswa. Dengan memperbanyak pengalaman organisasi serta meningkatkan kemampuan berbahasa asing, maka akan membantu memudahkan mahasiswa untuk memperoleh beasiswa luar negeri. (ALS/DH)