,

Kunjungan Studi Banding Universitas Primagraha (UPG) ke FBE UII Guna Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi

Pada Jumat (17/02), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (FBE UII) mendapat kunjungan studi banding dari Universitas Primagraha (UPG). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka studi banding mengenai akselerasi pengembangan kurikulum pendidikan tinggi dan juga perjanjian kerja sama. Studi banding ini sekaligus menjadi sarana belajar dan bertukar informasi dalam hal peningkatan sistem pendidikan perguruan tinggi.

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor beserta jajaran pimpinan dari UPG. Selain itu, pimpinan Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia (YIPPI) selaku Badan Penyelenggara UPG juga turut hadir untuk mengikuti sesi diskusi tersebut, dimana mereka juga menyampaikan akan keinginannya untuk melakukan peningkatan proses belajar, penelitian, dan sebagainya.

“Kami mempunyai sejumlah pusat-pusat keunggulan untuk studi dan kompetensi di lingkungan FBE UII, di antaranya Pusat Pengkajian Pengembangan Bisnis dan Ekonomi Islam (P3EI), Pusat Studi Akuntansi Forensik (PSAF), ERP Competence Centre, dan lainnya yang alhamdulillah bisa membangun keunggulan untuk alumni kami,” tutur Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FBE UII saat memperkenalkan profil fakultas.

Dr. H. Romli Ardie HS M.Pd., Rektor UPG, mengungkapkan akan keinginan mereka yang besar di tengah kemampuan yang masih standar. Sehingga ia berharap UII dapat membantu dan memfasilitasi keinginan terbesar mereka. “Kami datang ke FBE antara lain untuk bersilaturahmi. Selain itu, kami mempunyai harapan besar untuk menyekolahkan teman-teman dosen untuk studi lanjut ke S3. Kebetulan di Serang belum ada Program S3 Manajemen, sehingga kita ingin menjalin kebersamaan dengan UII khususnya dengan FBE UII,” ungkap Romli.

Arif Hartono, S.E. M.Ec. Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen, menambahkan terkait masa studi Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) UII yang dapat diselesaikan selama tiga tahun, “Tiga tahun sebenarnya bukan taken for granted, jadi tiga tahun merupakan akumulasi dari sinergi bersama dari kami selaku pengelola dan mahasiswa,” ujar Arif. Arif juga menyampaikan bahwa PDIM berkomitmen mendesain kurikulum dan sistem pembelajaran yang kompleks, dimana terdapat bimbingan bagi mahasiswa, workshop, dan soft skill development yang tematik dan sekuensial.

Lebih lanjut, Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Doktor juga turut menyampaikan terkait dengan desain kurikulum. “Kita selalu mengutamakan program-program akselerasi. Jadi kita memiliki tiga jalur, pertama jalur reguler, yaitu satu tahun kuliah, dua tahun menulis disertasi, dan satu kewajiban Scopus. Kedua, jalur publikasi dengan satu tahun kuliah, dua publikasi Scopus, dan satu Konferensi Internasional. Jalur ketiga terdapat mata kuliah dependent study dan kemudian menulis disertasi secara mandiri,” pungkas Jaka. (ADC/NP)