,

Marcomm FBE UII, Tuntaskan Problematik dengan Pelatihan Jurnalistik

Pelatihan Jurnalistik Marcomm - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Tim Marketing Communications (Marcomm) Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) terus berupaya dalam mengembangkan potensi anggotanya untuk menjadi garda terdepan fakultas. Salah satu usaha yang ditempuh adalah dengan mengadakan pelatihan jurnalistik secara daring pada Sabtu, (27/6).  

Pelatihan ini ditujukan agar anggota Marcomm dapat menjalankan tugas-tugasnya terutama pada tugas peliputan acara dan pembuatan artikel yang akan dimuat dalam laman digital FBE UII. “Jurnalistik merupakan salah satu hal yang erat kaitannya dengan kegiatan kehumasan, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat membantu anggota Marcomm dalam menjalankan tugas,” tutur Manajer Marcomm FBE UII, Baziedy Aditya Darmawan dalam sambutannya.

Reren Indranila, pemateri yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Radar Jogja membagikan pengalamannya dalam teknik peliputan. “Jurnalistik merupakan suatu seni, bagaimana kita bisa mengambil informasi dengan menambah nilai lebih instansi yang kita bawa,” Ujar Reren.  

Dalam acara ini, Reren berbagi hal-hal dasar jurnalistik seperti kriteria penulisan berita. Susunan berita yang baik dimulai dari teras berita, badan berita, dan ekor berita. Teras berita berisi pembahasan what, who, when, why, dan where. Badan berita berisi data-data yang mendukung teras berita. Sedangkan ekor berita merupakan pendukung dan pelengkap berita.

Ia juga memperkenalkan konsep baru dalam penulisan berita yaitu 6W+1H. “Saya menambahkan 1 konsep baru dalam unsur 5W+1H yang kita kenal. What’s next merupakan satu unsur yang dapat ditambahkan agar sebuah tulisan menjadi lebih menarik,” jelas Reren.

Selain itu, dalam menuliskan sebuah berita, wawancara juga merupakan hal yang penting. Pemilihan narasumber menjadi hal yang perlu diperhatikan karena akan menentukan pandangan yang diambil. Sehingga kita harus memilih narasumber yang tepat dan kredibel. Tidak hanya itu, adab dalam wawancara juga harus dijaga mulai dari sebelum sampai berakhirnya wawancara.

Umumnya, problematik yang kerap ditemukan anggota Marcomm adalah pemilihan judul yang menarik. Judul dan isi berita harus memiliki keterkaitan dan dapat memikat para pembaca. Dalam memilih judul berita memang dibutuhkan kreatifitas dan kemampuan berpikir yang baik. Bahkan Reren yang telah 12 tahun menyelami dunia jurnalistik mengaku bahwa memilih judul berita memang cukup sulit.

“Menulis judul harus sesuai dengan inti berita, jadi pembaca tidak merasa tertipu dengan judul dan isinya,” ujar Reren saat membagikan tipsnya. (DYH)