UII dan Ataneo PhilipinesSistem keuangan syariah dari hari ke hari terus berkembang dan semakin diminati perekonomian dunia, bahkan negara-negara di Eropa yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam mulai gencar mengembangan sistem keuangan syariah. Mereka telah mengakui bahwa sistem keuangan syariah memiliki prospek baik ke depan, sehingga mereka banyak mempelajarinya. Demikian disampaikan Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., saat menyambut kedatangan delegasi dari Ateneo The Davao University Of Philipines di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja Fakultas Ekonomi (FE) UII, Senin (22/9).

Disampaikan Dr. Harsoyo, salah satu lembaga keuangan yang berkembang paling menonjol dalam dinamika keuangan syariah di Indonesia adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Bahkan dalam sebuah seminar bertajuk Poverty Alleviation Through Islamic Microfinance: The BMT Model in Indonesia yang diselenggarakan di Singapura, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang dikenal dengan BMT ini dinilai sebagai yang terbaik di dunia. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 4000 unit BMT yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total aset mencapai Rp. 15 Triliun lebih.

Dr. Harsoyo Menegaskan “UII sebagai perguruan tinggi Islam dan tertua di indonesia sangat mendukung dan ikut serta mengembangkan penerapan sistem keuangan syariah di Indonesia bahkan di Dunia. BMT Immersion Program yang diselenggrakan oleh P3EI FE UII adalah salah satu bentuk kontribusi kami agar sistem keuangan syariah khususnya BMT semakin maju dengan pengelolaan yang professional.”

Executive Director of Al-Qalam Institute Ateneo de Davao University of Philipines, Mr. Mussolini Sinsuat Lidasan, LLB.,MA. menyampaikan di daerah Mindanao terdapat sekitar 2 juta penduduk muslim yang memerlukan sistem keuangan yang sesuai dengan syariat Islam. “Dengan semakin kuatnya kerjasama antara Al-Qalam Institute Ateneo de Davao University of Philipines dangan UII diharapkan dapat semakin memberikan pemahaman tentang bagaimana kondisi Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia dan selanjutnya bisa juga diterapkan bagi penduduk Philipines khususnya penduduk Mindanao,” ungkapnya.

Perwakilan dari Perhimpunan Baitul Mal Wat Tamwil Indonesia (PBMTI) yang juga Direktur BMT Beringharjo Mursida Rambe menyampaikan bahwa terdapat 580 BMT yang tersebar di 8 provinsi yang merupakan anggota dari PBMTI, sekitar 2 juta nasabah merupakan pelaku ekonomi mikro, sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dari kaum dhuafa menjadi pelaku ekonomi mikro menengah.

Guna memperdalam pemahaman dan pengetahuan mengenai kondisi BMT di Indonesia, usai melakukan Penandatangan MoU dan mengikuti Workshop BMT Immersion, delegasi dari Al-Qalam Institute Ateneo de Davao University of Philipines diajak menyaksikan secara langsung proses pengelolaan dan kegiatan di beberapa BMT yang ada di wilayah DIY dan Jawa Tengah.

Sumber Berita: Direktorat Humas UII

2014.09.18.p2a mahasiswa uiiUniversitas Islam Indonesia (UII) memang terus mendorong mahasiswanya agar tidak hanya aktif dalam pergaulan akademis di level nasional namun juga di level internasional. Hal ini dipandang strategis sebagai salah satu langkah UII guna bertransformasi menjadi World Class University. Selain itu, kegiatan semacam ini tentunya menjadi added value yang berharga bagi mahasiswa karena menambah pengalaman mereka tentang pergaulan akademis internasional.

Seperti tergambar dalam kegiatan 12 mahasiswa UII yang tengah mengikuti program P2A (Passage to ASEAN) ke tiga negara ASEAN, yaitu Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Dalam program tersebut, mahasiswa UII tidak hanya banyak menjalin relasi dengan komunitas akademik di ketiga negara, namun mereka juga aktif memperkenalkan budaya Indonesia di sana.

P2A sendiri merupakan program kerjasama di antara universitas-universitas di ASEAN untuk meningkatkan mobilitas para pelajar ke berbagai negara ASEAN dengan biaya yang minimal. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang negara-negara ASEAN demi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015.

Di Thailand, rombongan mahasiswa UII dan mahasiswa Indonesia lain peserta P2A berkunjung ke Institute of Technolohy Ladkrabang (KMITL) dan King Mongkut’s University. Selama empat hari (1-4/9), mereka mengunjungi berbagai fakultas di universitas tersebut guna saling berbagi ilmu dan persiapan menjelang MEA 2015. Selain itu, dalam kegiatan pertukaran budaya, mahasiswa UII menampilkan tarian Radap Rahayu dari daerah Banjar yang dibawakan oleh mahasiswa Fakultas Hukum UII, Larasati Praniasari.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke Kamboja dengan mengunjungi AIC (Asian Institute Cambodia) yang berlokasi di Provinsi Kratie pada (7/9). Pada hari pertama, peserta P2A sudah terjun melakukan kerja bakti dan kampanye lingkungan dengan membersihkan pasar tradisional di Kota Kratie untuk lebih mengenal masyarakat Kamboja dan mengakrabkan mahasiswa Indonesia dan Kamboja. Selain itu, mereka juga bertukar pikiran dan berbagi ilmu dengan mahasiswa Kamboja tentang konsep MEA 2015 dan Land Concession.

Di hari berikutnya, mahasiswa UII kembali memperkenalkan budaya Indonesia dengan menampilkan beberapa pakaian adat Indonesia seperti busana Jawi Jangkep dari Jawa Tengah, Baju Betawi, dan baju tradisional Lampung.

Perjalanan ditutup dengan mengunjungi FPT University yang terletak di kota Ho Chi Minh, Vietnam. Pertukaran budaya di universitas ini diisi dengan kegiatan menyanyikan lagu nasional Indonesia, Indonesia Pusaka dan menarikan Poco-Poco bersama-sama.

Salah satu mahasiswa UII, Danies Yudha Pradana mengaku banyak memetik manfaat ketika mengikuti kegiatan P2A ini. “Banyak yang bisa kita dapatkan dari orang-orang Vietnam yang sudah mengembangkan teknologi sofware untuk menghadapi MEA 2015. Selain itu, saya juga mendapatkan banyak teman berbagi dan bertukar pikiran. Hal ini penting untuk membangun sebuah jaringan ketika bekerja kelak”, ujarnya.

Sumber Berita: Direktorat Humas UII

Penulisan artikel ilmiah DPPM UIISebagai upaya meningkatkan kemampuan dosen muda di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) dalam menghasilkan karya ilmiah berupa terbitan jurnal baik berkala nasional maupun internasional, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UII menggelar “Workshop Penulisan Artikel Ilmiah untuk Publikasi di Jurnal Nasional”, di Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Km.14,5, pada Rabu (11/9).

Wakil Rektor I UII, Dr. Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa maksud kegiatan workshop penulisan artikel  ilmiah ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi UII dalam programearly career development. Dalam mengembangkan awal karirnya, para dosen muda UII diperlukan adanya pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat karya akademik, salah satu karya ilmiah yang menjadi tuntutan dalam mengembangkan karir akademiknya adalah dengan membuat artikel ilmiah yang kemudian dipublikasikan ke dalam Jurnal.

Selain itu, guna menunjang karir dosen UII Dr. Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, MA menghimbau kepada seluruh dosen untuk dapat berpartisipasi aktif di pusat-pusat studi sesuai dengan prodi masing-masing. Menurutnya, Pusat studi merupakan salah satu wadah yang tepat dalam mengembangkan karir sebagai tenaga pendidik di lingkungan UII. Hal ini dilakukan supaya adanya kerjasama yang tersistem dan tidak individual.

Sebagai pembicara pada workshop kali ini adalah Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UII yaitu Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Ilmu Sosial Humaniora yaitu bapak Dr. Jaka Sriyana. Sebagai pembicara pertama, Prof. Akhmad Fauzy,S.Si., M.Si., Ph.D menyampaikan tentang teknis penyiapan dan penyusunan artikel pada jurnal terakreditasi. Sedangkan Dr. Jaka Sriyana banyak menajelaskan tentang sistematika penulisan artikel ilmiah Jurnal terakreditasi. Kedua pembicara secara langsung mendorong kepada semua dosen untuk segera melakukan penelitian dan kemudian mempublikasikannya dalam bentuk artikel untuk dimuat dalam jurnal.

Kegiatan workshop berlangsung aktif dengan banyaknya dosen yang bertanya dalam forum diskusi. Direktorat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selaku lembaga yang banyak berkecimpung dalam hal penelitian memiliki optimisme yang tinggi dengan potensi yang dimiliki para dosen muda UII. Dengan diselenggarakannya Workshop penulisan artikel ilmiah ini diharapkan para dosen UII dapat lebih banyak membuat karya dengan cara meneliti dan kemudian dapat dipublikasikan dalam Jurnal.

Sumber Berita: Direktorat Humas UII

Pemilihan Senat-2Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Sebagai badan normatif, senat berwenang dalam perumusan atau penetapan haluan, kebijakan, peraturan, ketentuan-ketentuan yang bersifat mengikat bagi badan-badan lain yang bertugas melaksanakan ketetapan tersebut pada tingkat Universitas dan atau Fakultas di lingkungan Universitas Islam Indonesia.

Mengingat pentingnya wewenang senat tersebut, Fakultas Ekonomi melaksanakan pemilihan Calon Senat Universitas dan Fakultas Wakil Dosen Tetap Program Studi / Homebase periode 2014-2018 pada Rabu (3/9) bertempat di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja Fakultas Ekonomi UII. Menurut salah satu panitia pemilihan, Djatiantoro, pemilihan senat kali ini dilakukan mengingat akan berakhirnya masa keanggotaan Senat periode 2010-2014. “Anggota Senat terdiri dari Guru Besar, Dosen dengan pangkat golongan serendah-rendahnya IVB untuk Senat Universitas, IVA untuk Senat Fakultas, Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Pimpinan Program Studi untuk Senat Fakultas, dan Wakil Dosen Program Studi untuk Senat Universitas dan Wakil Dosen Homebase untuk Senat Fakultas, untuk itu perlu diselenggarakan pemilihan Anggota Senat untuk mewakili Program Studi dan Homebase”, jelas Djati.

Jumlah Calon Anggota Senat yang dipilih ditentukan oleh jumlah Dosen Tetap di masing-masing Program Studi / Homebase. Menurut Ketua Panitia Pemilihan, Baziedy A. Darmawan, jumlah Calon Anggota Senat diatur dalam Pasal 4 dan Pasal 22 Peraturan Yayasan Badan Wakaf No. 3 Tahun 2011. “Setiap 1 Anggota Senat Universitas Wakil Program Studi mewakili 10 orang dosen, sedangkan setiap 1 Anggota Senat Fakultas Wakil Homebase mewakili 6 orang dosen”, terang Baziedy. Menurutnya, sesuai dengan jumlah dosen pada masing-masing Program Studi dan Homebase, terdapat 10 dosen yang mewakili Dosen Program Studi sebagai Anggota Senat Universitas dari Fakultas Ekonomi dan sebanyak 19 dosen yang mewakili dosen dari 11 homebase yang terdapat di Fakultas Ekonomi. “Terdapat 5 orang dosen yang sekaligus terpilih sebagai Senat Universitas dan Senat Fakultas”, papar Baziedy.

Rapat pemilihan Senat Universitas Wakil Dosen Program Studi dan Senat Fakultas Wakil Dosen Homebase diawali dengan rapat pleno dosen Fakultas Ekonomi yang dipimpin oleh Wakil Dekan, Drs. Suharto, M.Si. Suharto menjelaskan tentang peraturan pemilihan senat secara umum, tugas pemimpin rapat, dan pertukaran homebase antara dua orang dosen untuk mengisi keterwakilan dosen homebase tersebut sebagai Anggota Senat Fakultas.

Pemilihan anggota Senat Universitas Wakil Dosen Program Studi dipimpin oleh masing-masing Ketua Program Studi, sedangkan pemilihan Anggota Senat Fakultas Wakil Dosen Homebase dipimpin oleh masing-masing Ketua Program. “Acara pemilihan Anggota Senat kali ini berjalan lancar, hanya pada 1 Program Studi saja yang perlu dilakukan pemilihan ulang karena terdapat jumlah suara yang sama sehingga melebihi jumlah anggota senat yang ditentukan”, pungkas Baziedy.

Kuliah Perdana UII 2Para pendiri UII yang merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa memiliki harapan agar UII menjadi pencetak insan ulil albab, yakni generasi cendekiawan Muslim yang memiliki keselarasan antara kecerdasan dan akhlak yang mulia untuk mengisi kemerdekaan. Pada tahun akademik 2014/2015 ini UII menyambut sebanyak 6.441 mahasiswa baru yang berasal dari berbagai fakultas untuk mengikuti kuliah perdana sebagai langkah awal mereka berproses menjadi insan ulil albab, pada Senin (1/9) di Auditorium Prof. Dr. Abdulkahar Mudzakkir. Sebanyak kurang lebih 1.600 diantaranya merupakan mahasiswa baru yang berasal dari Fakultas Ekonomi.

Pada umur yang ke 71 tahun ini, UII semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat dalam hal penyelengaraan pendidikan tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah pendaftar yang meningkat signifikan dan bahkan menjadi jumlah yang tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Wakil Rektor I UII, Dr. Ing. Ilya Fajar Maharika, MA mengungkapkan peningkatan jumlah pendaftar UII yang cukup signifikan yang pada akhirnya terseleksi menjadi 6.441 mahasiswa. “Jumlah pendaftar UII pada tahun ini menembus angka 26.248, meningkat sejumlah 16.79% dibanding tahun sebelumnya”, ungkap Ilya. Mahasiswa yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah-DIY mendominasi  seluruh jumlah mahasiswa baru yang diterima berdasarkan asal daerah, yakni 3.210 mahasiswa.

Di hadapan para mahasiswa baru yang berseragam putih hitam, Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. menekankan bahwa generasi muda selalu diharapkan untuk mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan sebuah wadah dimana para generasi muda diajarkan untuk menyelaraskan kecerdasan dan akhlak untuk menjadi insan ulil albab yang kelak memiliki peran bagi kemajuan bangsa Indonesia. “Belajar di UII adalah proses penanaman nilai, akhlak, dan pembelajaran ilmu pengetahuan kepada mahasiswa untuk berproses menjadi insan yang berguna bagi peningkatan kualitas lingkungan di masa depan”, ungkap Harsoyo.

kuliah perdana 1Kuliah umum kali ini disampaikan oleh Ketua Komisi Yudisial, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si dengan tema ‘Menjadi Pemimpin Bangsa’. Menurut Suparman, mahasiswa UII harus memiliki tanggung jawab dalam mengedepankan nilai integritas dan kejujuran, hal ini diperlukan agar kelak alumni UII menjadi pemimpin yang amanah. “Mahasiswa UII dituntut untuk memiliki budaya belajar dan disiplin yang tinggi,” tegas Alumni sekaligus Dosen Fakultas Hukum UII tersebut kepada para mahasiswa baru.

Suparman juga menekankan bahwa menjadi mahasiswa baru merupakan masa transisi yang tidak mudah, dan oleh karenanya kedisiplinan menjadi kunci utama keberhasilan. “Masuk ke jenjang universitas adalah momentum untuk mendorong perubahan pribadi semua mahasiswa menjadi pribadi yang lebih bermakna, yang lebih menghargai waktu, yang lebih produktif”, ungkap Ketua Komisi Yudisial tersebut. Pada akhir ceramah, Suparman juga berpesan kepada semua mahasiswa UII untuk berlatih mengorganisir pemikiran dengan melibatkan diri pada kegiatan organisasi kemahasiswaan di lingkungan UII.

Selain kuliah umum, acara ini juga di isi dengan upacara serah terima dan pelantikan mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015. Tampil sebagai perwakilan Orang Tua/Wali mahasiswa dalam acara serah terima dan pelantikan mahasiswa baru tersebut adalah Drs. Ali Arham, M.Pd selaku orang tua mahasiswa baru dan Kepala Sekolah SMAN 5 Balikpapan. Kuliah perdana kali ini diselingi dengan hiburan oleh Paduan Suara Mahasiswa dan Marching Band UII serta pembacaan daftar mahasiswa-mahasiswa baru yang memiliki prestasi.

Acara ditutup dengan perkenalan pengurus lembaga kemahasiswaan dan doa. Selamat datang mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia, kampus taman kebijaksanaan, ilmu, dan teknologi.

IMG_0404Sebanyak 50 mahasiswa yang didampangi oleh 5 dosen Fakultas Ekonomi Universitas Musi Rawas (UNMURA) mengunjungi berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jumat (15/8) dalam rangka Kuliah Kerja Lapangan. Fakultas Ekonomi UII sendiri merupakan salah satu destinasi dari serangkaian kunjungan yang dilakukan untuk menambah wawasan mahasiswa UNMURA dalam bidang ilmu Akuntansi, ungkap Kusnadi Yudha Wiguna, S.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNMURA sekaligus pimpinan rombongan.

Sementara itu Dekan Fakultas Ekonomi UII, Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Universitas Musi Rawas. “Kami merasa bangga dan terhormat dapat menerima kunjungan dari Universitas Musi Rawas karena Musi Rawas adalah tempat yang familier bagi Fakultas Ekonomi UII”, jelas Agus. Menurutnya, Musi Rawas familier tidak hanya karena banyak alumni UII disana, tetapi juga Bupati Musi Rawas saat ini, Dr. H. Ridwan Mukti, MH. yang sekaligus alumni FE UII memiliki ikatan emosional yang baik dengan FE UII, salah satunya ketika beliau beberapa kali menjadi donatur hadiah utama dalam beberapa penyelenggaraan jalan santai keluarga besar FE UII dalam rangka memperingati milad UII. Agus berharap di masa yang akan datang dapat terjalin kerja sama antara FE UII dengan FE UNMURA.

Senada dengan Agus, salah satu perwakilan FE UNMURA, Subianto, SE. juga mengharapkan terjalinnya kerja sama antara FE UNMURA dengan FE UII. “Kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki kredibilitas seperti UII sangat kami perlukan dalam rangka mengembangkan FE UNMURA yang baru berumur 5 tahun, terlebih, Program Studi Akuntansi FE UII dinilai memiliki keunggulan dibandingkan di perguruan tinggi lain”, terang Subianto.

Selanjutnya acara Kuliah Kerja Lapangan dilaksanakan di laboratorium komputer.  Pada sesi pertama kuliah mahasiswa FE UNMURA diberikan pengenalan tentang aplikasi Enterprise Resource Planning oleh Dra. Primanita Setyono, MBA. Ak. selaku Direktur ERP Competence Center Fakultas Ekonomi UII. Prima menekankan tentang perlunya memiliki keterampilan mengapikasikan sistem ERP dalam dunia bisnis serta peluang-peluang karir yang dapat dicapai di masa yang akan datang dengan memiliki keterampilan tersebut. Kuliah sesi kedua  diisi dengan materi tentang Akuntansi Forensik yang disampaikan oleh Hendi Yogi Prabowo, SE., M.For.Accy., Ph.D. selaku Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik FE UII. Menurut Hendi, akuntansi forensik merupakan cabang ilmu baru dalam ilmu akuntansi yang masih sangat jarang dipelajari oleh masyarakat Indonesia. “Akuntansi forensik muncul karena adanya potensi fraud (kecurangan) yang dilakukan di suatu organisasi, untuk itu salah satu bagian dari ilmu akuntansi forensik adalah fraud examination yang menitikberatkan pada deteksi serta investigasi kecurangan dalam suatu organisasi”, jelas Hendi.

Para mahasiswa FE UNMURA terlihat sangat antusias dalam mengikuti Kuliah Kerja Lapangan ini. Diharapkan dengan adanya kunjungan ini mereka dapat memperoleh wawasan baru tentang sistem ERP dan Akuntansi Forensik, serta menjadi sarana berbagi ilmu pengetahuan antar sesama perguruan tinggi.

IMG_0113Syawalan atau halal bi halal merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat muslim di bulan syawal dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri. Begitu juga yang dilakukan oleh ratusan keluarga besar Fakultas Ekonomi UII yang hadir dalam acara Syawalan Keluarga Besar FE UII pada Sabtu, 9 Agustus 2014 bertepatan dengan 13 syawal 1435 H. Acara ini dihadiri oleh seluruh dosen, karyawan, pensiunan pegawai beserta keluarga, dan perwakilan rekanan Fakultas Ekonomi UII.

Selain menjadi ajang silaturahmi, acara syawalani ini dimaknai sebagai media untuk merekatkan persatuan civitas akademika FE UII dalam kepemimpinan periode 2014-2018. Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. dalam sambutannya memohon doa dan dukungan seluruh civitas akademika agar secara bersama-sama mampu menjadikan Fakultas Ekonomi menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. “Saya mohon seluruh civitas akademika turut mendukung dan membantu pimpinan-pimpinan program maupun pimpinan fakultas agar dapat melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya”, ungkap Agus.

Syawalan kali ini juga diisi dengan acara pengajian oleh seorang motivator, da`i sekaligus Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam UII, Drs. Imam Mudjiono, M.Ag. Menurut Imam, kita sebagai umat muslim hendaknya meneruskan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan selama bulan Romadhon di bulan-bulan berikutnya dengan tetap berbuat kebaikan. Imam mencontohkan, misalnya ketika menjadi pemimpin, maka hendaknya kita menjadi pemimpin yang penuh kebaikan dengan mengadopsi gaya kepemimpinan profetik (yang dicontohkan para nabi –red) dan menyenangkan hati orang-orang yang dipimpinnya.

Imam juga menjelaskan bahwa menjaga diri untuk selalu berbuat baik juga dapat menghindarkan kita agar tidak melukai hati orang lain. Menurutnya, melukai hati orang lain akan menghilangkan berkah Allah kepada kita. “Kita harus selalu berpikir tentang kebaikan, karena apa yang kita pikirkan bisa terwujud dalam tindakan. Untuk itu, marilah jaga pikiran kita dengan kebaikan agar segala tindakan kita jauh dari keburukan”, jelas Imam. Imam juga menambahkan bahwa berpikir tentang kebaikan juga dapat memotivasi kita untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan dan tetap menjaga semangat untuk meraih kesuksesan.

Pada syawalan kali ini, Fakultas Ekonomi juga melakukan pelepasan calon jamaah haji, yakni Dra. Primanita Setyono, MBA., Ak. beserta suami. Semoga ibadah haji yang dilakukan pada bulan Zulhijah yang akan datang tersebut berjalan lancar dan kedua calon jamaah dapat menjadi haji yang mabrur. Acara syawalan tahun ini ditutup dengan tradisi bersalam-salaman dan ramah tamah.

Buka Puasa FE UII 1Seseorang yang sakit tidak diperbolehkan untuk berpuasa karena akan memperparah sakitnya hanyalah mitos semata, karena pada kenyataanya puasa dapat menyehatkan tubuh manusia dan bahkan menyembuhkan penyakit, sehingga puasa justru disarankan untuk orang yang sakit. Demikian sedikit dari isi tausiyah dalam acara pengajian dan buka bersama keluarga besar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang diadakan pada Rabu (16/7).

Bertempat di Hall Tengah Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, acara ini tidak hanya dihadiri oleh dosen dan karyawan yang masih aktif saja, tetapi juga dosen dan karyawan yang purna tugas. Acara berlangsung khidmat mulai pukul 16.00 WIB. dan dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. Menurut Agus Harjito, acara pengajian dan buka bersama ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi. “Bulan Ramadhan merupakan momen yang sangat tepat untuk mempererat tali silaturahmi antar manusia sebagai makhluk sosial, serta momen untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. melalui pengajian untuk menjaga dan meningkatkan iman dan taqwa”, ungkapnya.

Selanjutnya, acara diisi dengan tausiyah oleh Ustadz dr. H. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S. Ustadz Agus yang juga berprofesi sebagai seorang dokter ini menjelaskan tentang hikmah puasa yang salah satunya adalah bahwa puasa dapat menyehatkan badan dan bahkan menyembuhkan penyakit. “Ketika seseorang berpuasa, maka mereka akan menahan amarah. Hasil penelitian membuktikan bahwa menahan amarah dapat menjaga kesehatan dan menghindarkan dari potensi penyakit jantung dan stroke. Hal ini dikarenakan ketika seseorang melampiaskan amarahnya, maka pembuluh darah akan mengalami ketegangan sehingga rentan untuk bocor atau pecah, dan jika bocornya di otak maka akan mengakibatkan stroke”, papar Ustadz Agus.

Dijelaskan pula bahwa saat marah, jantung manusia akan memompa darah lebih cepat, dan ketika pembuluh darah tegang dan tidak elastis, ditambah dengan pengendapan lemak ketika jantung mempompa darah lebih cepat maka akan berpotensi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Jika hal tersebut terjadi di jantung maka akan menyebabkan penyakit jantung.

Selain itu, sehatnya badan ketika berpuasa adalah karena organ-organ di dalam tubuh yang bersitirahat selama puasa. “Setiap organ tubuh itu butuh beristirahat, kecuali otak, jantung dan paru-paru. Ketika sistem pencernaan bersitirahat selama puasa maka energinya akan terpusat pada pembersihan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, sehingga badan semakin sehat”, ungkapnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selain menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT., bulan ramadhan juga memberikan nikmat berupa tubuh yang sehat.

Acara pengajian ditutup ketika adzan maghrib berkumandang dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Diharapkan acara pengajian dan buka puasa bersama ini dapat  mempererat tali persaudaraan dan tali silaturahmi antar keluarga besar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

 

 

Workshop Internasional Pascasarjana (3)Islam dengan segala aturan syariahnya pada dasarnya bertujuan menjamin lima hal pokok dalam kehidupan manusia. Kelima tujuan yang sering disebut dengan Maqasid al-Shariatersebut yaitu agama, kehidupan, keturunan, intelektualitas, dan kepemilikan individu. Di era modern, kelima tujuan ini kembali diterjemahkan oleh para cendekiawan Muslim dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam bidang pembangunan sosial-ekonomi. Hal ini dipandang penting guna mengangkat derajat kesejahteraan komunitas Muslim di berbagai negara yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Indeks pembangunan sosial ekonomi berbasis Maqasid al-Sharia dianggap lebih cocok dalam menjawab tantangan di tengah komunitas Muslim.

Seperti tergambar dalam acara Workshop Tematik Internasional yang mengangkat tema“Developing a Framework for Maqasid al-Sharia Based Index of Socio-Economic Development”yang diadakan di Gedung Perpustakaan Terpadu UII, Kamis (26/6). Workshop ini terselenggara atas kerjasama Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi (FE) UII dan dua institusi internasional, yaitu Islamic Research and Training Institute (IRTI) dan Islamic Development Bank (IDB). Workshop juga dihadiri oleh pakar ekonomi Islam lintas negara, seperti dari Indonesia, Malaysia, Norwegia, Arab Saudi, dan Pakistan. Mereka memberikan kontribusi pemikirannya lewat makalah yang kemudian dipresentasikan di hadapan peserta lain. Di akhir acara, panitia akan merumuskan hasil pemikiran dan diskusi yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan indeks pembangunan sosial ekonomi berbasis Maqasid al-Sharia.

Ketua Panitia Workshop, Dr. Ahmad Tohirin, MA mengatakan bahwa penyelenggaraan workshop berhasil mengundang antusiasme para pemerhati ekonomi Islam yang berasal dari berbagai institusi pendidikan dan bisnis. Tingginya antusiasme terlihat dari banyaknya makalah yang masuk kepada panitia, sampai akhirnya diseleksi secara ketat hingga tinggal menyisakan 20 makalah terbaik.

Sementara Prof. Dr. Salman Syed Ali, peneliti senior IRTI asal Pakistan menyampaikan bahwa komunitas Muslim memang harus berupaya keras mengembangkan indeks pembangunan sosial ekonomi berbasis Maqasid al-Sharia. Hal ini menurutnya sangat penting sebagai bentuk evaluasi dan masukan kepada pembuat kebijakan.

Senada Wakil Rektor I UII. Dr. Ing. Ilya Maharika, MA, IAI menggarisbawahi bahwa upaya ini bukanlah perkara yang mudah, karena menyangkut arsitektur sistem finansial dunia. “Kita selalu dihadapkan pada tantangan yang konstan bagaimana mewujudkan distribusi kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan bagi masyarakat, khususnya komunitas Muslim. Saya berharap workshop ini dapat benar-benar memberikan ide yang mencerahkan dan kontributif bagi perekonomian dunia”, tandasnya.

Pemilihan-Sekretaris-Program FEHari Rabu (16/7), bertempat di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia telah melaksanakan pemilihan sekretaris program untuk semua Program di tingkat Fakultas. Pemilihan sekretaris program studi dilaksanakan terlebih dahulu secara serentak pada ruang yang terpisah, sedangkan pemilihan sekretasi program diploma, program pendidikan profesi akuntansi dan program pascasarjana dilaksanakan setelahnya. Pemilihan ini diikuti oleh semua Dewan Dosen pada masing-masing program dan dipimpin oleh ketua masing-masing program.

Menurut salah satu panitia pemilihan, Djatiantoro, penetapan calon sekretaris untuk masing-masing program tersebut tidaklah mudah. “Panitia baru dapat menyelesaikan penetapan semua calon sekretaris untuk masing-masing program satu hari sebelum hari pemilihan”, terang Djati. Menurutnya, masing-masing calon sekretaris program terdiri dari dua orang dosen yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan universitas dan diusulkan oleh masing-masing ketua program terpilih.

Dari semua calon-calon sekretaris program yang telah ditetapkan oleh panitia pemilihan, terpilihlah Sigit Handoyo, SE., M.Bus sebagai Sekretaris Program Studi Akuntansi, Dra. Siti Nursyamsiah, M.M. sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen, Heri Sudarsono, SE., M.Ec., sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi, Dra. Erna Hidayah, M.Si., Ak., sebagai Sekretaris Program Pascasarjana, Arief Darmawan, SE., M.M, sebagai Sekretaris Program Diploma dan Dra. Ataina Hudayati, M.Si., Ak., DBA. sebagai Sekretaris Program Pendidikan Profesi Akuntansi. Semua sekretaris program di atas akan mendampingi ketua program-ketua program yang sebelumnya telah terpilih pada periode 2014-2018. “Proses pemilihan berjalan lancar, hanya pada pemilihan Sekretaris Program Pendidikan Profesi Akuntansi yang sempat terjadi pemilihan ulang dikarenakan perolehan jumlah suara yang sama”, papar Djati.

Pemilihan Sekretaris Program-1-2Djati menjelaskan bahwa hasil pemungutan suara tersebut akan dikirimkan ke universitas. Menurutnya, hingga saat ini belum ada kepastian kapan pelantikan Ketua Program dan Sekretaris Program terpilih pada masing-masing program akan dilantik, namun demikian diyakini Ketua Program dan Sekretaris Program terpilih akan dilantik oleh Rektor pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1435 H, yakni sekitar bulan Agustus untuk menjalankan amanah selama empat tahun yang akan datang.