Program pascasarjana fakultas ekonomi UII (PPs FE UII) kembali membuka pendaftaran mahasiswa baru semester ganjil  tahun akademik 2017/2018. Dari sekian pendaftar terpilih 88 mahasiswa  sebagai warga baru di program studi Magister dan Doktor.

Disampaikan Direktur Program Pascasarjana  Dr. Zainal Mustafa EQ, MM, dalam laporannya, bahwa jumlah pendaftar PPs FE UII pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018 mengalami  peningkatan dibanding tahun akademik 2016/2017. Hal ini menunjukan semakin kuatnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan yang diselenggarakan Program Pascasarjana FE UII.

Beberapa Program studi menunjukan peningkatan diantaranya Program Magister Manajemen sebanyak 50 mahasiswa, Program Magister Akuntansi 18 mahasiswa, Program Magister Ekonomi dan Keuangan sebanyak 12 mahasiswa dan Program Doktor Ilmu Ekonomi 8 orang.

“Indonesia memiliki kekayaan alam dengan bumi yang subur, air yang melimpah di sungai dan lautan, dan banyak gunung sebagai pancang bumi yang kokoh dan menyuburkan sehingga bangsa ini dikenal gemah ripah loh jinawi tapi sangat mengherankan ketika kemiskinan masih melilit sebagian bangsa dan masyrakat ini”, hal ini disampaikan Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D dosen Fakultas Hukum UII sebagai pembicara di Kuliah Perdana dengan tema “Penegakan hukum inklusif terhadap kejahatan korupsi guna pemanfaatan sumber kekayaan alam untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan”

Beberapa faktor penyebab hal tersebut antara lain, keberadaan struktur SKA dan pertambangan tidak sepenuhnya mewakili kehadiran peran Usaha Negara, dan tidak mudahnya membawa pelaku kejahatan korporasi, pertambangan dan sejenisnya, serta tidak terdeteksinya berbagai korporasi investor asing di daerah-daerah yang perizinannya dikeluarkan oleh kepala daerah.

Untuk itu secara akademik Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D mengharapkan mahasiswa Pasca Ekonomi mampu memiliki kemampuan memprediksi metode mencegah hal tersebut, sehingga perlu adanya kolaborasi Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum UII untuk melakukan  kolaborasi kajian, paralel S3 Doktor Ilmu Hukum dan Doktor Ekonomi untuk pengembangan ekonomi atau hukum kreatifit, sebagai suatu ijtihad dalam meningkatkan pemanfaaatan SKA dan pertambangan di darat dan laut sehingga menciptakan kesejahteraan dan keadilan masyarakat.

Ayif Fathurrahman, SE., MSi., yang juga merupakan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan setelah berhasil mempertahankan desertasinya pada pelaksanaan Ujian Terbuka Promosi Doktor, Program Doktor Ilmu Ekonomi Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII, yang dilaksanakan di Gedung Fakultas Ekonomi UII, Condongcatur, Senin (8/1),

Jalannya sidang dipimpin oleh Nandang Sutrisna, SH., LLM., M.Hum., Ph.D., didampingi jajaran Promotor yakni Prof. Dr. Hadri Kusuma, MBA (Promotor), Drs. Akhsyim Afandi. MA., Ph.D (Co-Promotor 1), Drs. Agus Widarjono, MA., Ph.D (Co-Promotor 2), dan jajaran Penguji yang terdiri dari Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si., Abdul Hakim, SE., M.Ec., Ph.D., Dr. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag.,M.Ag. Dengan kelulusan kali ini, promovendus merupakan peraih gelar Doktor ke-118 yang promosinya dilaksanakan di UII.

Ayif Fathurrahman menjelaskan disertasi berjudul “Pengaruh Fractional Reserve Banking Dan Financial Variable Terhadap Kinerja Dan Kesehatan Bank Umum (Konvensional dan Syariah) di Indonesia”. Ia menjelaskan bahwasannya “Fractional Reserve Banking ( FRB) memberikan tekanan yang sangat kuat terhadap faktor penurunan kinerja dan kesehatan Bank Umum Syariah, yang berada di Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui kuatnya tekanan oleh semua variabel FRB terhadap kinerja dan resiko likuiditas Bank Umum Syariah.

Dari fakta penelitian yang dilakukan Ayif Fathurrahman pada Bank Umum Syariah muncul potensi mis-match maturity dan adanya resiko “too big to fail” yang lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional. Hal ini dikarenakan secara empiris ditemukan fakta bahwa praktek FRB di Bank Umum Konvensional relatif bisa dikendalikan dan pengaruhnya tidak signifikan terhadap penurunan kinerja dan resiko likuiditas Bank Umum Konvensional.

“Sementara jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan Syariah di Indonesia mendorong peningkatan kinerja. Namun demikian, di waktu yang sama memberikan tekanan terhadap resiko likuiditas bank syariah,” ungkap Ayif Fathurrahman yang saat ini berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. (RRA/RS)

pascasarjana uii ekonomi

Sabtu,18 November 2017 telah diadakan Seminar Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,acara ini bertemakan “B4P CAPITAL MARKET,Belajar,Bekerja,Berinvestasi dan Berbisnis Di Pasar Modal” yang dilaksanakannya bertempat di Hotel Rich Jogja,yang dimulai pada pukul 08.00 WIB. Acara ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari Program Pascasarjana dan Program Sarjana.

Dalam rangkaian acaranya acara ini dibuka oleh Bapak Zainal Mustofa yang merupakan Direktur dari program Magister Manajemen beliau berharap kedepan nya Pojok BEI dapat terus berkembang dan semakin maju serta dapat memberikan manfaat khususnya bagi mahasiswa dan lembaga dalam bidang akademik dan praktek prakteknya di masa depan. Ditambah lagi Universitas Islam Indonesia satu satunya institusi di Indonesia yang memiliki pojok bursa efek Indonesia yang terletak di Fakultas Ekonomi nya. Lalu acara selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Direksi PT CIMB Sekuritas dalam sambutan nya beliau berharap bahwa MOU yang dijalankan dapat terus terjalin dan saling memberi manfaat bagi masing-masing pihak.

Pada materi sesi pertama di isi oleh Bapak Arif Singapurwoko selaku akademisi Universitas Islam Indonesia yang menggeluti dunia pasar modal. Beliau menyatakan bahwasannya saat ini kompetisi dunia kerja semakin ketat dan menuntut mahasiswa untuk lebih profesional lagi. Oleh karena itu, para mahasiswa hendaknya mengambil profesi dan sertifikasi atau lisensi khususnya di bidang pasar modal. Banyak perusahaan lebih memilih calon pekerja yang memiliki lisensi. Sehingga, nantinya para lulusan yang baru tidak menunggu lama hingga mendapatkan pekerjaan. 600.000 investor yang ada, hanya sedikit yang telah memiliki lisensi profesional maka hal ini dapat menjadi peluang yang besar. Memahami struktur pasar modal terlebih dahulu yang dapat menjadi dasar pedoman dalam berinvestasi. Belajar teknikal dan fundamental tentang pasar modal juga menjadi hal penting saat akan berinvestasi dengan mempelajari pasar modal kita dapat mengetahui trend dan kondisi perekonomian bangsa kita.

Materi berikutnya disampaikan mengenai program Incubator-Start Up Company. Perusahaan Unilever, salah satu tokoh Ibu Mutia Hatta memiliki cerita menarik saat melakukan investasi. Pada awalnya beliau menyimpan sahamnya selama 18 tahun sebanyak 4 lot sebesar 11.000.000 rupiah. 18 tahun kemudian nilainya meningkat menjadi 5 miliar rupiah. Fenomena ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan ladang investasi yang sangat menguntungkan, namun banyak orang yang belum dan mau untuk berinvestasi sehingga tidak dapat merasakan manfaatnya. Salah satunya yang menjadi tren adalah start-up saham yang lagi banyak diminati. Start-up ini telah didukung besar oleh IDX (Indonesian Stock Exchange ) atau Bursa Efek Indonesia dengan jumlah 1000 start-up.

Ada beberapa kata yang menarik dalam acara ini, pertama ” yang penting bukan berapa besar penghasilan kita, tetapi berapa besar investasi kita”, kedua “hai mahasiswa , jika gagal menjadi pria tampan maka jadilah pria mapan” dan ketiga, “sahamku maharku”. Terakhir, acara ditutup oleh penyerahan cindera mata kepada IDX, Bank CIMB dan Universitas Islam Indonesia.

Pada Jumat 8 Desember 2017 bertempat di Royal Ambarukmo Yogyakarta, diadakan Workshop Audit Forensik Planning and Execution of Asset Emblezzlement Investigation, dimana Fakultas Ekonomi UII sebagai penyelengara acara tersebut. Acara tersebut merupakan acara rutin yang diadakan, Fakultas Ekonomi dimana biasanya digelar sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Audience pada workshop ini adalah praktisi maupun juga pengajar akademisi. Pada Workshop ini terdapat 8 Audience diantaranya dari, Otoritas Jasa Keuangan Makassar, PT.Bank Jambi , Universitas Trisakti Jakarta , BRI Syariah Jakarta .

Rangkaian acara workshop berlangsung selama 3 hari Jumat ,Sabtu dan Minggu . Pada hari pertama acara dibuka oleh Bapak Hendi Yogi Prabowo, SE,M.forAccy,PhDCFrA yang merupakan perwakilan dari pengelola Audit Forensik FE UII. Dalam pembukaan ini, Beliau memaparkan mengenai profil singkat para pengisi Worksop yang akan mengisi selama acara berlangsung. Tepat pukul 08.30 sesi pertama dimulai yaitu mengenai Introduction fundamentals of behavioral forensicsin fraud investigation , dimana materi ini disampaikan oleh Bapak Hendi Yogi Prabowo, SE,M.forAccy,PhDCFrA.

Dalam sesi ini peserta dipaparkan mengenai bagaimana  dasar-dasar behavior audit yang harus dimiliki oleh para audit , selain itu Beliau juga menegaskan bahwasannya tidak ada standar baku dalam audit , sehingga pasti akan terdapat perbedaan dalam setiap sesi karena pada workshop ini sengaja didatangkan pembicara dari berbagai latar belakang . Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada para peserta dari berbagai persepektif yang berbeda , hal ini menegaskan bahwa audit bersifat fleksibel . Pada sesi ini juga peserta secara aktif berdiskusi kepada pembicara tentang bagaimana suatu penyelewengan keuangan terjadi dalam suatu perusahaan maupun intansi .

Pada sesi kedua diisi oleh salah satu pengajar dari Fakultas Hukum UII dan merupakan pengacara di Yogyakarta Beliau yaitu Dr. Arief Setiawan ,SH.,MH . Materi yang disampaikan mengenai legal aspect in fraud investigation , dimana beliu menjelaskan secara menarik dan detail tentang audit forensik dalam kacamata hukum. Beliau mengatakan bahwasannya “Forensik berfungsi untuk membantu proses peradilan ,serta perlu dibedakan antara truth dan rightness” . Dalam sesi ini para Audience juga dapat secara langsung bertanya ,dan berdiskusi . Sehingga pada sesi ini ,menarik karena para peserta diajak untuk mengenali prosedural dalam hukum dalam pengungkapan suatu penyelewengan keuangan yang dimisalkan adanya korupsi , dan pada sesi ini selesai pukul 11.45.

Sesi ketiga diisi oleh Bapak Mulia Ardi, SE., AK., MM beliau bekerrja pada lembaga sertifikasi auditor forensik. Materi yang disampaikan pada sesi ini adalah Theories and Concepts of Fraud and Fraud Investigation. Meskipun beliau sudah tidak muda lagi, beliau masih sangat semangat dan luwes mengisi materi tersebut pada sesi 3. Dalam sesi ini ada beberapa hal penting yang tercatat, seperti apa yang beliau katakan “Profesi Audit Forensik mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.” Selain itu, disampaikan juga mengenai pengertian dan faktor pendorong fraud, lingkup fraud, investigasi fraud dan pengertian penelaahan masalah. Pada sesi ini interaksi pemateri dengan para peserta sangat baik. Beberapa peserta ada yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan. Ibu Irawati dari PT. Bank Jambi dan Desiyana Patra Rapang Dari Otoritas Jasa Keuangan Makassar adalah yang mengajukan pertanyaan. Selain itu, peserta yang lain juga aktif berdiskusi.

Sesi terakhir disampaikan oleh Bapak Hendi Yogi Prabowo, SE,M.forAccy,PhDCFrA. Yang mana sudah menyampaikan materi pada sesi pertama. Pada sesi ini, beliau menyampaikan materi mengenai Managing Documentary Evidence with Nvivo 11 – Part 1.  Beberapa poin yang disampaikan adalah mengenai aplikasi untuk membantu audit forensik. Pada sesi ini peserta juga diminta untuk meng-install­ aplikasi Nvivo bersdama-sama. Beliau mengatakan bahwa dengan bantuan aplikasi seperti Nvivo atau sejenisnya dapat membantu dalam normalization of Fraud. Dan yang terakhir, peserta dengan Bapak Hendi secara bersama-sama melakukan simulasi dengan menggunakan Nvivo untuk audit forensik. Sesi ini berakhir pada pukul 17.30 dan pada sesi ini diakhiri dengan foto bersama.

Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UII), pada tanggal 4 Desember 2017 telah menyelenggarakan Seminar berjudul “Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia dalam Menembus Pasar ASEAN” di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Condongcatur, Yogyakarta.

Seminar ini dibuka oleh Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D., setelah mendengar sambutan pengantar dari pelaksana Tugas Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Duta Besar Chilman Arisman. Para pembicara dalam Seminar adalah Staf Ahli Menlu Bidang Diplomasi Ekonomi, Ridwan Hassan, Direktur Perundingan ASEAN Kemendag, Donna Gultom, Anggota Tim Pokja KEIN/Anggota Tim Reformasi Birokrasi Kemenkop dan UKM, Pariaman Sinaga dan Pakar Pengembangan UMKM, Jaka Sriyana dari FE UII.

Acara Seminar ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen UII, selain itu juga turut mengundang 100 pelaku UMKM dari berbagai industri yang ada di wilayah Yogyakarta, beberapa organisasi penggiat UMKM serta pejabat Pemprov DIY yang terkait dengan pemberdayaan UMKM.

Acara seminar yang diadakan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN ini menjelaskan bahwa stabillitas dan perdamaian ASEAN selama 50 Tahun menjadi modal utama bagi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan perdagangan intra-kawasan dari USD 80 miliar pada tahun 1993 menjadi USD 550 miliar pada tahun 2015 menjadikan ASEAN sebagai kawasan dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia dan ke-3 di Asia. Selain itu, jumlah investasi dan wisatawan intra-kawasan ASEAN juga menunjukkan trend yang sama yang sudah mencapai USD 22.8 miliar dan 108.8 juta wisatawan.

Pencapaian tersebut membuat ASEAN diakui keberadaan dan peranannya dalam mempengaruhi arsitektur ekonomi dunia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan serta menjalin kerjasama yang lebih erat melalui terbentuknya arsitektur kawasan yang baru. Oleh karenanya, wajar jika dikatakan ASEAN telah sukses membangun ekosistem yang mendukung perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dan terus berkembang dari sebuah organisasi yang terhitung fleksibel menjadi sebuah komunitas yang terikat kuat.

Meski telah sedemikian besarnya kemajuan dan kesuksesan yang dinikmati selama 50 tahun, bukan berarti ASEAN tidak memiliki ruang untuk terus dimutakhirkan dan diperbaiki. Masih banyak tantangan-tantangan yang perlu dihadapi secara kolektif. Tantangan tersebut diantaranya adalah ketimpangan ekonomi, sentralitas ASEAN dan yang terakhir penguatan Sekretariat ASEAN.

Bapak Jaka Sriyana selaku pengamat dan Pakar UMKM FE UII memaparkan terkait strategi peningkatan daya saing UMKM melalui inovasi produk dan peningkatan kualitas agar mampu menembus pasar ekspor baru. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dukungan pemerintah menajdi salah satu faktor kunci, khususnya terkait kegiatan promosi untuk membantu membuka dan memperluas pasar melalui G to G agreement. Lebih jauh, dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM juga bisa diwujudkan dengan mengembangkan mental wirausaha melalui berbagai sinergi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah dan BUMN dengan berbagai Perguruan Tinggi.

Seminar ini dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak, khususnya sesuai dengan tema seminar hari ini, “Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia untuk Menembus Pasar ASEAN.”

Di penghujung tahun ini untuk menyambut datangnya tahun baru 2017, para pelaku bisnis dan pengamat ekonomi giat melakukan berbagai analisis keadaan ekonomi Indonesia pada masa mendatang. Aspek penilaian dilakukan pada berbagai bidang untuk mengetahui peluang dan tantangan ekonomi di Jogja pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Bertempat di Ruang Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), Dr. Zainal Mustafa EQ, MM selaku Direktur Progam Pascasarjana FE UII membuka secara resmi pada acara yang berlangsung pada hari Selasa, 20 Desember 2017. Kepala Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY), Dr. Fauzi Nugroho, SE., MM., CTSI didaulat menjadi keynote speaker Beliau memberikan highlight informasi mengenai potensi DIY dalam setahun kedepan. Sektor pariwisata dan perhotelan diprediksi akan terus meningkat.

Pada parallel session, diawali oleh guru besar FE UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lima tahun terakhir mengalami degradasi yang jelas. Sedangkan laju pertumbuhan perekonomian tahun 2016 yang relative statis dibanding tahun sebelumnya. Hal ini patut disyukuri karena terdapat tekanan pada anggaran pemerintah tahun 2016, yang diselamatkan adanya tax amnesty. Hal ini menyebabkan bertambahnya penerimaan dalam APBN, kemampuan fiskal yang longgar, dan dampaknya perekonomian mengalami penguatan dan dunia usaha pun masih akan terselamatkan.

Namun, persoalan ekonomi Indonesia masih tetap berkutat pada masalah banyaknya pengangguran yang tidak terserap oleh lapangan pekerjaan, kemisikan dan ketidakmerataan kesejahteraan rakyat. Prof. Edy menyimpulkan bahwa sangat sulit dan pesimis akan tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang baik pada tahun 2017. Tahun mendatang Indonesia akan tetap masih dipengaruhi oleh perekonomian Amerika dan Tiongkok. Outlook ekonomi dan bisnis masih belum banyak berubah terlebih lagi ada faktor politik dan banyak faktor lainnya.

Pembicara berikutnya, dosen FE UII sekaligus pengamat bisnis Drs. Suwarsono Muhammad, MA menyoroti tahun mendatang dari pengaruh dunia terhadap Indonesia. Dimana fenomena Brexit (British Exit) yang terjadi dipertengahan tahun 2016 dan  terpilihya Donal Trump sebagai presiden Amerika Serikat menjadi era transisi berskala besar. Dunia akan mengalami G-Zero (G-Nol) yaitu dunia tanpa pemimpin. Jika pada masa sebelumnya setelah era Perang Dingin berakhir, Amerika menjadi satu-satunya Negara adikuasa dunia – yang disebut dengan G-1.

 

Terakhir, seorang pebisnis yang merupakan owner kantor pemasaran Mandiri Prudential  Ir. Hawari N. Tandjaya RFP ™. QWP® menjelaskan bahwa peningkatan laju ekonomi Indonesia sebesar 5,1% – 5,4% merupakan kontribusi peningkatan belanja Negara. Dimana Presiden Joko Widodo sedang giat membangun untuk menghabiskan anggaran belanja Negara dengan target selesai pada akhir tahun ini. Sedangkan jika disoroti dari kacamata bisnis, dengan angka inflasi yang terus menurun peluang bisnis terbesar berasal dari aspek keuangan dan asuransi.

Program Studi (Prodi) Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia (MM UII) memperoleh kepercayaan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) sebagai salah satu penyelenggara Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam Negeri (BUDI DN) untuk tahun 2016. Kemenristek Dikti tahun 2016 ini secara keseluruhan memberikan kesempatan beasiswa pada jenjang studi S2 dan S3 dengan kuota 2.300 orang untuk studi dalam maupun di luar negeri.

Disampaikan Ketua Prodi MM UII, Dr. Zainal Arifin, M.Si., Selasa (26/7), sebagai salah satu prasarat yang harus dipenuhi pendaftar yakni telah tercatat sebagai dosen pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun swasta di lingkungan Kemenristek Dikti dan mempunyai NIDN atau NIDK. Pendaftaran beasiswa akan ditutup pada 31 Juli 2016 mendatang.

Dr. Zainal Arifin menuturkan, sebagai salah satu penyelenggara BUDI DN tentunya akan manambah kepercayaan masyarakat akan Prodi yang ia pimpin. Terlebih pada tahun ini Prodi MM UII juga berhasil mempertahankan akreditasi A. Menurutnya atas kepercayaan ini kewajiban selanjutnya adalah bagaimana memberikan kualitas terbaik, dan jangan sampai mengecewakan.

“Dengan raihan akreditasi A, kami memperoleh tawaran dari Kemenristek Dikti untuk turut mengajukan diri sebagai penyelenggara BUDI DN. Tawaran ini kemudian kami tindak lanjuti dengan harapan kualitas kami juga akan semakin diakui,” tuturnya.

Diungkapkan Dr. Zainal Arifin, kepercayaan dari Kemenristek Dikti sebagai penyelenggara BUDI DN tentunya juga tidak lepas dari upaya yang dilakukan oleh pihaknya secara terus menerus dalam meningkatkan kualitas. Ia menuturkan, ke depan sosialisai akan terus dilakukan guna menjaring para pendaftar. Menurutnya, sebagai penyelenggara BUDI DN ada beberapa benefit yang secara langsung maupun tidak langsung diperoleh. Salah satunya adalah input mahasiswa yang diterima juga akan semakain berkualitas.

“Tentunya mahasiswa yang kami terima akan semakin berkualitas. Dimana proses seleksi pendaftar program ini tidak hanya dilakukan oleh kami, tetapi juga akan melibatkan dari Kemenristek Dikti,” paparnya.

Lebih lanjut disampaikan Dr. Zainal Arifin, kepercayaan yang telah diperoleh harus dapat direspon dengan baik mengingat tantangan ke depan juga akan meningkat. Upaya yang akan dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan perbaikan pada penyelenggaraan proses belajar mengajar, meningkatkan kualitas dosen serta meningkatkan karya ilmiah di jurnal internasional bagi para mahasiswa.

“Dengan keperyaan yang diterima ini, diharapkan Program MM UII dapat menarik minat mahasiswa dari luar DIY. Terlebih sampai saat ini belum ada Prodi MM di kampus swasta di wilayah DIY lainnya sebagai penyelenggara program BUDI DN ini,” paparnya.

Berbagai upaya dilakukan Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (PPs FE-UII) guna meningkatkan kualitas akademiknya, salah satunya dengan mengadakan acara Kuliah Dosen Tamu pada hari sabtu (4/6/2016) bertempat di ruang P1/2 Gedung Fakultas Ekonomi, dengan menghadirkan Pakar Internasional Mudiyanselage Saman Dassanayake, Ph.D (Gakushuin – Japan), Senior Lecturer in Human resources Management, Faculty of Management and Finance, University of Colombo, Srilanka, sebagai moderator Arif Hartono, SE., MHRM., Ph.D.

Persaingan tenaga kerja akan semakin ketat menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau Pasar Bebas ASEAN tahun 2016. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Siapkah Anda menghadapi persaingan di tahun 2016 ?

Hal ini disampaikan oleh Mudiyanselage Saman Dassanayake, Ph.D, dalam perkembangannya hal ini menjadi tantangan  serius untuk manajemen sumber daya manusia dan strategi bisnis global. Banyak perusahaan harus menavigasi atau mengkondisikan sesuai kondisi ekonomi global yang kompleks, selain itu perusahaan juga harus memposisikan diri untuk menarik dan mempertahankan pekerja (SDM) yang mereka butuhkan.

Perusahaan akan menghadapi beberapa tantangan baik dari tenaga kerja masa depan dan dari perubahan sifat pekerjaan itu sendiri, sehingga Manajer HR perlu untuk maju dari permainan dengan memahami demografi, teknologi dan pergeseran besar masyarakat di masa depan dan kemudian mempersiapkan diri sesuai kondisi kekinian.

 

Diharapkan kelak, hal ini dapat meningkatkan awareness mahasiswa, selain itu juga dapat digunakan sebagai pengetahuan praktis dan diharapkan menjadi ide penelitian. Secara individhu, mahasiswa PPs FE-UII dalam menyusun tesis sudah melakukan penelitian dibidang SDM. Secara Institusi, sudah dilakukan penelitian terkait bisnis keluarga khususnya industri batik dan penggilingan padi. Adapun hasil penelitian ini diharapkan juga dapat membantu pelaku bisnis industri batik dan penggilingan padi di Indonesia untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Mungkin beberapa kalangan tidak terkejut tentang perilaku para wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), setelah dipublikasikannya laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semeseter I Tahun 2015 atas 666 objek pemeriksaan pada pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BPK menemukan dugaan kunjungan kerja fiktif anggota DPR yang berpotensi merugikan negara Rp 945 milyar, selain itu juga ditemukan adanya dugaan tiket pesawat fiktif senilai Rp 2,05 milyar.

Dosen Magister Akuntansi Universitas Islam Indonesia Hendi Yogi Prabowo, SE., M.ForAccy., Ph.d mengemukakan hal tersebut di kampus Pascasarjaan FE UII Condongcatur, Rabu (18/5). Menurutnya dari sudut pandang behavioral forensics yang merupakan bagian dari ilmu akuntansi forensik hal ini sering dipicu tiga faktor utama yaitu tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization) atau yang sering disebut sebagai fraud triangle.
Selain ketiga hal tersebut adanya perilaku narsisme juga dapat memicu hal tersebut, karena seseorang yang memiliki perilaku narsisme merasa dirinya menjadi pusat perhatian (authority), mengagumi diri sendiri secara berlebihan (self admiration), berhak dianggap lebih baik dari orang lain (superiority), dan berhak mendapatkan lebih banyak dari pada orang lain.
“Bagi seorang akuntansi forensik yang akan dilihat adalah ada tidaknya aturan detail mengenai hal itu,” jelasnya. Untuk memudahkan, Hendi manganalogikan dengan penggunaan mobil dinas pada libur hari raya, yang acapkali terjadi dan mengundang pro dan kontra, ia menyatakan hal itu salah, penyimpangan harus dilihat dengan ada tidaknya aturan detail yang mengaturnya. Selain ada aturan yang jelas ia menambahkan acapkali para ahli atau praktisi memberikan solusi dari segi teknis saja seperti mengubah aturan, mengubah sistem bahkan mengubah kelembagaan.
Hal-Hal teknis ini diakuinya tidak akan mudah untuk mengantisipasi atau menghilangkan penyimpangan yang terjadi di DPR, tapi bagi seorang akuntan forensik yang terbaik dilakukan adalah dengan mengubah mindset, mengubah perilaku.
Dengan merubah mindset atau perilaku seorang diharapkan kelak, mereka sadar bahwa mereka adalah pelayan masyarakat yang mempertanggungjawabkan segala tindakan dan perbuatannya kepada masyarakat juga.

Kerjasama antara Universitas Islam Indonesia (UII) dan University of Debrecen (UD) Hungaria telah lama terjalin, tepatnya dimulai sejak pertama kali delegasi UII berkunjung ke universitas tersebut pada Maret 2013 lalu. Satu tahun kemudian UD memberikan respon yang baik dengan membalas kunjungannya ke UII dengan delegasi dari Fakultas Hukum UD. Salah satu hasil kerjasamanya adalah pada September 2014, UII mengirimkan Dodik Setiawan Nur Heriyanto sebagai satu-satunya mahasiswa dari Indonesia yang mengambil program Ph.D., di universitas tersebut.

Dalam rangka memperluas kerjasama dengan fakultas lain, hari ini (12/05) UD melakukan kunjungan kembali ke UII diwakili oleh  Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UD Prof. Dr. Popp Jozsef, Ketua Institusi FEB UD Dr. Dajnoki Krisztina, Asisten Karoly Ihrig Doctoral School FEB UD Dr. Harangi-Rakos Monika, dan Wakil Ketua Asosiasi PhD dan DLA Hungaria dr. Komives Peter Miklos.

Kunjungan dari UD diterima langsung oleh Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., bertempat di Ruang Sidang VIP Lantai 2 Rektorat UII Gedung GBPH Prabuningrat. Selin itu tampak pula hadir menyambut kunjungan diantaranya Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UII Dr. Drs. Dwipraptono Agus Hardjito, M.Si., Direktur International Program UII Ir. Wiryono Rahardjo, Ph.D., Direktur Direktorat Pemasaran Kerjasama dan Alumni (DPKA) UII Hangga Fathana, SIP., B.Int.St., MA., serta beberapa dosen dari FE UII.

Dalam sambutannya Harsoyo menyampaikan bahwa diharapkan dengan ditandatanganinya nota kesepakatan kerjasama ini, kolaborasi akademik antara UII dan UD bisa semakin luas, banyak skema kerjasama dengan fakultas yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Sementara itu pimpinan delegasi dari UD menyampaikan bahwa maksud kunjungan kali ini adalah untuk menjajaki peluang kerjasama dengan fakultas ekonomi UII dan program pascasarjana FE UII, terutama berkaitan dengan kegiatan akademik, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, join seminar, serta skema lainnya yang bisa dikembangkan. “Saat ini kami mempunyai 14 fakultas dengan jumlah total kurang lebih 30 ribu mahasiswa dimana 3.800 nya adalah mahasiswa internasional,” pungkasny