,

Perdagangan Internasional: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia

Senin (02/10), Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan Kuliah Praktisi berkaitan dengan Ekonomi Perdagangan Internasional yang berjudul “Ekspor Indonesia: Regulasi dan Prosedur”. Kuliah Praktisi ini dilaksanakan secara hybrid dengan pembicara utamanya, yaitu Antoni Tampubolon, S.E., EIC, Komisaris Utama LSP Perdagangan Internasional Indonesia sekaligus Direktur Utama PT. TJS Logistik.

Kuliah Praktisi ini wajib diikuti oleh Mahasiswa/i S1 Ekonomi Pembangunan FBE UII yang mengambil mata kuliah Perdagangan Internasional. Pada kesempatan ini, mahasiswa diperkenalkan mengenai kegiatan ekspor, salah satunya mengenai regulasi ekspor.

Antoni mengawali materinya dengan menjelaskan pentingnya perdagangan internasional bagi Indonesia. Menurutnya, perdagangan internasional dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Perdagangan internasional merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia,” tutur Antoni. “Melalui perdagangan internasional, Indonesia dapat memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri, serta dapat meningkatkan ekspor untuk mendapatkan devisa,” ujarnya menambahkan.

Antoni kemudian menjelaskan tentang regulasi ekspor di Indonesia. Ia menekankan bahwa, “Perdagangan ekspor impor terdapat 4 kompetensi yang harus dipahami, yaitu Perdagangan dan Regulasi, Kepabeanan dan Karantina, Transportasi dan Logistik, dan Pembayaran,”

Selain itu, Antoni juga memaparkan berbagai syarat melakukan ekspor. “Terdapat persyaratan administratif hingga persyaratan teknis,” tuturnya. Ia juga membahas tentang berbagai hambatan perdagangan internasional yang dapat dihadapi oleh eksportir Indonesia.

Lebih lanjut, Antoni menjelaskan bahwa terdapat beberapa tantangan dalam perdagangan internasional, salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Antoni menekankan pentingnya penguasaan kompetensi perdagangan internasional yang kompeten dan berdaya saing global. Tentunya, peran pemerintah dalam mendukung perdagangan internasional juga tidak kalah penting.

Pada sesi akhir, Antoni menyampaikan harapannya kepada Mahasiswa Ekonomi Pembangunan FBE UII agar dapat menjadi penerus ahli perdagangan internasional sehingga dapat terciptanya para eksportir muda atau eksportir milenial.

“Indonesia membutuhkan ahli perdagangan internasional yang kompeten dan berdaya saing global. Oleh karena itu, mari kita dorong mulai dari kampus-kampus di seluruh Indonesia. Namun, tantangannya juga banyak, sehingga kita harus terus aktif dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” pungkas Antoni di akhir.

(DS)