IMG_2211 Sabtu (20/12) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) mengadakan pelatihan penulisan jurnal. Pelatihan ini diberikan khusus bagi mahasiswa penerima beasiswa unggulan BPKLN KEMENDIKBUD RI dan sebagai bentuk kontribusi Fakultas dalam membantu mahasiswa-mahasiswi FE UII dalam membuat karya ilmiah. Bertempat di ruang 1/4 Gedung Prof.Ace Partadiredja FE UII, acara ini dibuka oleh Dekan FE UII Dr. Agus Hardjito, M.Si. Pelatihan penulisan jurnal ini diselenggarakan karena salah satu persyaratan menerima beasiswa ini adalah menulis artikel di koran atau media lainnya. Dalam sambutannya, Agus Hardjito mengatakan, “Pada hari ini kita beri pengetahuan, motivasi terlebih dahulu untuk bekal kalian menulis. Ambillah sebanyak-banyak ilmu dari kegiatan ini.”

Materi pelatihan penulisan jurnal ini disampaikan oleh 3 pembicara yaitu Dr. Agus Hardjito, M.Si, Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si dan Hendi Yogi Prabowo, SE, MforAccy, PhD. Pemateri pertama, Agus Harjito memberikan pengetahuan mengenai langkah awal dalam penulisan jurnal, yaitu memotivasi diri sendiri. Motivasi merupakan syarat pertama untuk menulis, ketika sudah ada motivasi maka akan timbul kemauan untuk menulis. Selain itu, Agus Hardjito juga menerangkan kiat-kiat menulis yang baik seperti ide yang bagus dan penggunaan bahasa yang benar. Pada pemateri kedua yaitu Jaka Sriyana menyampaikan tentang berbagai aspek penulisan artikel untuk jurnal seperti bagaimana ejaannya, struktur kalimat dan kaidah bahasa. Untuk pemateri yang terakhir, Hendi Yogi Prabowo, SE, MforAccy, PhD, memberikan strategi-strategi yang bisa membangun motivasi untuk publikasi karya tulis internasional. Selain itu, Hendi juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mau menghasilkan karya tulis. “Mahasiswa gaul itu adalah mahasiswa yang menulis dan diterbitkan.”, tutur Hendi di sela-sela penyampaian materinya.

Program pelatihan penulisan ini lebih menekankan terhadap motivasi kepada para mahasiswa-mahasiswi FE UII untuk mau menulis atau menghasilkan karya tulis seperti jurnal, artikel, maupun karya ilmiah. Dengan pelatihan ini diharapkan bisa membantu para mahasiswa dalam menulis artikel jurnal maupun karya ilmiah. Acara ini akan berlanjut dengan serangkaian acara pelatihan lain yaitu workshop penulisan di koran pada tanggal 10 Januari 2015. “Mahasiswa, ayo kita Menulis”, ucap Agus Hardjito memberikan kata penutup.

IMG_9681 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menggelar Expo dan Workshop Kewirausahaan yang bertajuk Creative Enterpreneur goes to MEA 2015. Acara ini diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Acara yang berlangsung dari tanggal 15-17 Desember 2014 ini bertujuan untuk merangsang semangat kewirausahaan bagi para mahasiswa. Diramaikan oleh stand-stand expo kewirausahaan yang bertempat di Hall Tengah dan Workshop Kewirausahaan yang bertempat di Aula Utara Gedung Prof. Ace Partadiredja Kampus Fakultas Ekonomi UII.

Kegiatan Expo dan Kewirausahaan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. D Agus Hardjito, M.Si. Agus Hardjito, dalam sambutannya menekankan pentingnya sebuah kewirausahaan untuk lebih berkembang di Indonesia. “Kemampuan perekonomian suatu negara bisa dinilai dari kewirausahaan, maksudnya adalah keberhasilan masyarakat dalam berwirausaha di negara tersebut”, paparnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi, Akhsyim Afandi. “Setidaknya 25 juta penduduk Indonesia harus berwirausaha agar tingkat perekonomian Indonesia menjadi lebih baik sehingga siap menghadapai MEA 2015”, terang Akhsyim Afandi dalam sambutannya membuka acara Expo dan Workshop Kewirausahaan tersebut. Selain itu, Akhsyim juga menerangkan bahwa kewirausahaan merupakan pekerjaan yang paling baik. “Rasul berkata pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang dikerjakan tangannya sendiri dan perdagangan”, imbuhnya memberi penjelasan. Oleh karena itu, Akhsyim mengharapkan mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Indonesia bisa mulai belajar dan memiliki semangat berwirausaha, karena mengingat Universitas Islam Indonesia sendiri erat dengan embel-embel Islam yang sangat menekankan kewirausahaan.

IMG_9683 Acara workshop kewirausahaan ini berlangsung selama 3 hari  diisi oleh pembicara-pembicara yang juga seorang wirausahawan dalam berbagai bidang. Hari pertama acara ini, Workshop diisi oleh 3 pembicara, yaitu Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY, Saptya Eka Raharja (Owner Bebek Brontak), dan Sandhi Hidayat (Owner Capuccino Cincau). Hari kedua mendatangkan pembicara Erry Febianto (Owner Rumah Jogya Indonesia), Mega Puspita ( Owner Syaqilla Butik), dan Arif Eko Pratono (IGOS Nusantara). Dan di hari terakhir rangkaian acara kewirausahaan ini, pembicara workshop diisi oleh Ketua MUI DIY, Jody Brotosuseno (Owner Waroeng Steak & Shake), dan Budi Agus Riswandi (Direktur Pusat HKI UII). Pembicara-pembicara yang mengisi acara workshop tersebut adalah wirausahawan yang memulai bisnis sejak mereka berada di bangku kuliah, hingga sekarang bisnis mereka mulai berkembang. Hal ini bisa memotivasi peserta workshop untuk menumbuhkan semangat berwirausaha, karena dengan berwirausaha dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Sehingga dapat menjadi bekal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 nanti.

Rangkaian acara kewirausahaan ditutup pada tanggal 17 Desember 2015 sekitar pukul 11.30 wib. Diharapkan dengan kegiatan selama 3 hari ini dapat menumbuhkan semangat berwirausaha dalam diri mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Selain itu, karena kegiatan acara ini baru terselenggara untuk pertama kalinya, diharapkan Program Studi Ilmu Ekonomi dapat menyelenggarakan acara bertajuk kewirausahaan secara rutin setiap tahun.

manajemen Mendengar kata pengangguran selalu identik dengan makna negatif. Pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Salah satu kategori penggangguran adalah pengangguran terdidik. Badan Pusat Statistik per Februari 2014 menyebutkan pengangguran lulusan perguruan tinggi di Indonesia mencapai jumlah 398.298 orang atau 4,31 persen dari total pengangguran terdidik, yakni sebanyak 7.147.069 orang.

Salah satu faktor tingginya pengangguran terdidik disebabkan karena perusahaan maupun BUMN semakin selektif melihat kompetensi dalam rekrutmen pegawai, hal ini dibuktikan  dengan menggunakan konsultan dalam merekruit pegawai. Seperti disampaikan oleh Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Drs. Sutrisno, MM. saat membuka acara Career Seminar “Get Hired”  pada Sabtu (12/12), di Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), Condongcatur. Dalam sambutannya, Dr. Sutrisno juga menyampaikan bahwa acara yang diadakan bertujuan untuk meningkatkan kesiapan lulusan dalam menghadapi persaingan karir. “Lulusan UII harus siap untuk monyongsong the real world, terutama bagi parafresh graduate”, tegasnya.

Acara Career Seminar digelar oleh Prodi Manajemen UII dengan mengundang dua narasumber yaitu Mahardika Annisa (Project Officer) dan Dian Damayanti (Manager Employment Solution) dari Experd Fresh dan dimoderatori oleh Arif Singapurwoko, SE., MBA. Experd Fresh merupakan perusahaan konsultan yang berfokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan telah membantu lebih dari 150 perusahaan nasional dan multinasional, seperti Bank Indonesia, Chevron, SKK Migas, Pertamina, Blue Bird dan perusahaan lainnya.Kegiatan yang dihadiri oleh para calon wisudawan dan  fresh graduate ini membahas bagaimana peluang fresh graduate dalam bersaing di dalam pasar kerja saat ini.

Mahardika Annisa, selaku narasumber pertama menceritakan banyaknya tahapan yang dilakukan dalam menyeleksi calon pegawai, mulai dari tahap administrasi hingga wawancara. Annisa juga menjelaskan tentang bagaimana menyiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan. Ia juga menyampaikan pesan motivasi karir agar para calon pelamar membentuk keunggulan pribadi yang berbeda dengan para calon pelamar lainnya.“You are a brand, you have a mission, you need a plan, and you must start now”, katanya.

Sementara nara sumber berikutnya, Dian Damayanti, membahas lebih detil tentang tahapan tes seleksi dan wawancara kerja. Ia bahkan sempat meminta salah satu peserta seminar untuk melakukan simulasi wawancara kerja. Dian membagikan beberapa tips sederhana yang penting seperti semalam sebelum tahap tes seleksi dianjurkan untuk tidak diforsir belajar tetapi istirahat, dan disiplin waktu saat wawancara jangan sampai terlambat, dan berbagai tips lainnya.

Acara career seminar ini juga membahas mengenai praktek Web Based Recruitment yang saat ini sedang marak di Indonesia. Sistem rekrutmen ini memudahkan pengguna untuk mengunggah dokumen lamaran secara online dan membantu pihak perusahaan untuk menyeleksi ribuan pendaftar dengan lebih mudah. Fresh graduate harus lebih aktif untuk mencari peluang dan kesempatan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan internet. Pada akhir acara,Arif Singapurwoko, yang menjadi moderator sekaligus Ketua Panitia Seminar Karir ini juga berpesan bahwa saat ini peluang kerja sangatlah banyak namun kadang tidak banyak yang cepat menangkap peluang tersebut. “Kunci sukses untuk berhasil adalah dengan terus mengasah diri agar memiliki kompetensi yang unggul dan jangan pernah takut untuk bersaing”, pesannya.

IMG_2161 ERP (Axapta, Oracle ERP, dan SAP) adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan proses setiap line dalam manajemen perusahaan secara transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi. Sistem yang mampu meminimalisasi silo dalam setiap unit bisnis dalam suatu perusahaan. Hal tersebut menjadi dasar perusahaan agar mampu mengikuti perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.  Salah satu pengguna dari sistem ini merupakan perusahaan BUMN terkemuka yaitu Garuda Indonesia Tbk. Ibarat roda yang terus berputar saat ini Garuda sedang berada pada posisi teratas pada rotasi tersebut.  Hal ini dapat dicapai bukan karena berputar sendiri roda tersebut melainkan karena diputar oleh manajemen yang saling terintegrasi. Sehingga, wajar jika Garuda Indonesia Tbk sangat menikmati posisi saat ini.

Prodi Manajemen Universitas Islam Indonesia mengadakan kegiatan rutin yaitu Studium Generale yang pada kesempatan kali ini mengundang salah satu praktisi dari Garuda Indonesia Tbk. yaitu Darma Setiawan (IT ERP Analyst PT. Garuda Indonesia Tbk.). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 06 Desember 2014. Kegiatan ini dibuka oleh Siti Nursyamsiah (Sekretaris Prodi Manajemen FE UII). Beliau mengatakan, “Banyak perusahaan yang mengimplementasi ERP sehingga FE UII memasukkan ERP kedalam kurikulum perkuliahan (ERP-SAP)”. Moderator pada acara ini adalah Arif Singapurwoko (Direktur ERP-SAP Prodi Manajemen FE UII).

IMG_2193 Bahasan tentang ERP tentunya sangat menarik jika melihat perkembangan lingkungan bisnis saat ini, hal ini yang sedikit dibawakan oleh Darma Setiawan dalam Studium Generale kali ini. Beliau menjelaskan bagaimana Teknologi Informasi dan Transformasi Budaya Kerja setelah penerapan ERP-SAP pada Garuda Indonesia Tbk. Bermula dari Pramugara beliau secara berkelanjutan menjabat sebagai SAP Analyst khususnya pada bidang Human Capital (HC) Analyst. “ERP sangat penting bagi perusahaan dalam kondisi global saat ini, mulai dari modul lengkap yang terintegrasi, hingga mampu membuat perusahaan sangat adaptif”, sedikit pernyataan dari beliau. Selain itu mengapa Studium Generale kali ini sangat menarik untuk diikuti oleh mahasiswa adalah ERP-SAP memberikan kesempatan bagi fresh graduate akan kebutuhan SDM SAP di Indonesia mencapai 20.000 tenaga kerja per tahunnya.

Diakhir acara beliau sedikit banyak membahas tentang praktik penggunaan modul SAP-HC pada Garuda Indonesia Tbk. Contoh produk yang dihasilkan seperti memudahkan rekrutmen pegawai dengan e-recruitment, HC Online (Cuti bagi pegawai), Performance Management dan sebagainya. Kemampuan Garuda Indonesia Tbk dalam mengimplementasikan ERP-SAP menjadi kunci sukses dalam capaian menjadi no.1 dalam Global Team. Menyambung dengan kepentingan mahasiswa, diharapkan mampu untuk memiliki kompetensi dalam bidang ERP-SAP dengan semakin banyaknya peluang akan kebutuhan profesional ERP-SAP di Indonesia.

PPE FE UII Berdasarkan berbagai analisis, dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia masih relatif kurang persiapan apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, padahal kekuatan ekonomi nasional Indonesia mencapai 37% dari total kekuatan ekonomi negara-negara ASEAN-10. Tentu hal ini akan berdampak kurang baik bagi perekonomian, sehingga diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang mampu mendorong optimisme masyarakat agar tercipta kekuatan ekonomi Indonesia yang solid.

Beberapa diskusi mengenai hal ini sudah banyak dilakukan, seperti halnya diskusi yang bertemakan “Evaluasi Akhir Tahun 2014 dan Prospek Ekonomi Indonesia Kedepan” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Ekonomi (PPE) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bekerjasama dengan ISEI Yogyakarta pada hari ini (9/12) bertempat di Rumah Makan Padang Sederhana Jln Kaliurang Yogyakarta.

Tampak hadir sebagai pembicara yaitu Ketua APTISI Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Direktur Program Magister Ekonomika Pembangunan UGM Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc. Ph.D., Kepala Pusat Penelitian Sosial UII Jaka Sriyana, M.Si, Ph.D, dan Dosen FE UII Dr. Eko Atmadji, M.Ec. Selain pembicara yang hadir, diskusi tersebut diikuti oleh Pengurus dan anggota ISEI Cabang Yogyakarta, Staf pengajar FE UII serta Wartawan Media Cetak dan Elektronik.

Disampaikan oleh Edi Suandi Hamid dalam materinya bahwa perekonomian Indonesia pada 2015 nanti tidak akan naik secara spektakuler, bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah karena situasi politik yang masih sangat belum stabil. Hal senada juga diungkapkan oleh Lincolin Arsyad, namun lebih mengerucut kearah kondisi ekonomi terkini di Yogyakarta.

Materi selanjutnya berkaitan dengan APBN dan Stabilisasi Ekonomi Tahun 2015 yang disampiakan oleh Jaka Sriyana, dan Eko Atmadji yang mendapat kesempatan membahas kemandirian energi di Indonesia. Perlu diketahui bahwa tujuan dari diskusi ini tidak lain adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari para ekonom untuk memberikan pencerahan isu-isu aktual dan sekaligus sosialisasi masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015 kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik.

Hendi Yogi Prabowo Civitas akademika Universitas Islam Indonesia kembali menunjukkan prestasinya. Salah satu dosen Prodi Akuntansi UII, Hendi Yogi Prabowo, SE, M.For.Acc., Ph.D memperoleh beasiswa post doctoral di Australia. Beasiswa ini ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan doktor dan kemudian ingin memperdalam keahliannya dalam bidang ilmu tertentu. Hendi meraih Endeavour Scholarship and Fellowship yang merupakan skema beasiswa dari pemerintah Australia.

Saat diwawancarai oleh Humas Marcomm FE UII, Hendi mengatakan bahwa untuk memperoleh beasiswa tersebut tidaklah mudah. Ia harus melalui rangkaian proses pendaftaran dan seleksi yang sangat ketat. “Pola seleksi ini tidak face-to-face, tidak seperti program yang lain. Jadi hanya sekedar seleksi administratif dan seleksi yang lain yang tidak mengharuskan yang bersangkutan tatap muka dengan yang diseleksi”, tutur  doktor di bidang akuntansi forensik ini.

Pola seleksi yang dilaksanakan secara jarak jauh dan hanya melalui e-mail menjadi hambatan tersendiri yang cukup sulit dan harus dijalaninya. Meski ada hambatan, namun tak menyurutkan niat dan usaha Hendi untuk memperoleh beasiswa tersebut. Terbukti, dari dua ribuan pendaftar yang ingin mengambil beasiswa tersebut di seluruh dunia, ia termasuk dalam 240 peserta yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa ini. Dari total 240 penerima beasiswa post doctoral tahun ini, hanya ada 5 peserta dari Indonesia yang terpilih.

Hendi Yogi Prabowo akan menempuh program post doctoral-nya pada bulan Februari hingga Juni 2015 di University of Wollongong, Australia. Universitas yang sama dimana dulu ia menempuh pendidikan S2 dan S3 di bidang akuntansi forensik. Ia pun berencana untuk memperdalam keahliannya di bidang Audit Forensik. “Saya memilih konsentrasi pada Audit Forensik karena memang sesuai dan sejalur dengan latar belakang pendidikan saya sebelumnya”, paparnya.

Seiring dengan bertambahnya prestasi para civitas akademikanya, semakin membuktikan komitmen UII untuk terus melakukan upaya bekelanjutan dalam peningkatan mutu pendidikan. UII mendorong setiap dosen untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuannya, sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di UII menjadi lebih baik lagi.

2014.12.02. uii selenggarakan odiex Perkembangan arus globalisasi dan teknologi informasi menuntut perguruan tinggi untuk tidak hanya mampu menghasilkan lulusan terbaik yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam era persaingan yang semakin ketat dan terbuka, perguruan tinggi didorong lebih proaktif mengembangkan penelitian dan memperkuat ragam produk inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Selain itu, perguruan tinggi juga berperan penting menjadi ruang edukasi yang tidak hanya terbatas bagi civitas akademika, namun juga bagi masyarakat luas.

Demikian disampaikan Sigit Pamungkas, Kepala Divisi Pemasaran dan Admisi Universitas Islam Indonesia (UII), berkenaan akan diselenggarakannya UII Open Day & Innovation Expo (ODIEX) 8-11 Desember 2014 di Kampus Terpadu UII, dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Prof. Ace Partadiredja, Kampus FE UII, Selasa (2/12). “Didorong semangat tersebut, UII ODIEX digelar untuk menampilkan berbagai produk inovasi hasil karya civitas akademika UII,” ungkap Sigit yang juga menjadi Ketua Panitia UII ODIEX 2014.

Dikatakan, beberapa hasil karya inovasi yang akan dipamerkan di antaranya adalah mobil listrik karya mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. Inovasi ini memiliki kelebihan dibandingan dengan mobil listrik lain yaitu kendali utamanya menggunakan sistem operasi Android yang saat ini banyak digunakan untuk smartphone. Turut dipamerkan inovasi lainnya seperti Mobile Shelter, Alat Permainan Edukatif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, Aplikasi Celengan Limbah (CELI) yang menjuarai OSN Pertamina, dan berbagai hasil karya inovasi lainnya.

“Semua hasil inovasi yang dipamerkan merupakan karya penelitian yang dimiliki oleh seluruh fakultas dan program studi. Untuk mendukung pameran tersebut juga akan digelar stan expo kewirausahaan mahasiswa, mitra industri dan desa binaan UII” ungkap Sigit.

Ditambahkan Sigit Pamungkas, berbagai kegiatan pendukung telah disiapkan untuk menyemarakkan pelaksanaan pameran inovasi dan Open Day. Beberapa di antaranya seperti bursa kerja (job fair), panggung kreasi seni, konferensi akademik, hingga seminar nasional. “Kegiatan pendukung lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas adalah konsultasi dan pemeriksaan kesehatan gratis bersama Rumah Sakit JIH selama UII ODIEX 2014 berlangsung” ungkap Sigit menutup acara jumpa pers.

Sementara itu, Direktur Direktorat Humas UII Hangga Fathana menyampaikan, selain pameran karya inovasi juga akan diselenggarakan Open Day berupa stan informasi pendidikan UII. “Open Day memberikan kesempatan bagi masyarakat umum mengenal lebih dekat keunggulan UII melalui konsultasi studi semua program studi, hingga kunjungan ke museum UII dan candi kimpulan”, ungkap Hangga.

Ditambahkan, selama UII ODIEX 2014 berlangsung juga akan diselenggarakan open course dimana masyarakat umum dan calon mahasiswa dapat ikut hadir dalam kelas-kelas kuliah maupun praktik laboratorium berbagai program studi yang telah dijadwalkan. “Ini merupakan bentuk tanggung jawab UII sebagai ruang edukasi bagi publik. Melalui open course kami berharap masyarakat luas dapat menyaksikan langsung kualitas pendidikan dan pengajaran yang dimiliki oleh UII,” kata Hangga.

Diskusi Panel P3EI Pertumbuhan perbankan syariah sampai dengan kuartal ke-IV tahun 2014 ini menunjukkan tren yang sangat positif, produk-produknya sudah mulai diminati masyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut, perbankan syariah menghadapi masalah yang tidak sedikit, yang paling penting adalah implementasi syariahnya masih banyak diragukan masayarakat, terutama terkait dengan aspek kesyariahannya, apakah sudah sesuai dengan syariah atau belum.

Permasalahan itulah yang kemudian diangkat oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII dalam sebuah diskusi panel bertajuk “Dilema Implementasi Produk Syariah di Perbankan Syariah” yang dilaksanakan di Fakultas Ukonomi (FE) UII pada hari ini (2/12). Dalam pelaksanaannya P3EI bekerja sama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) wilayah Yogyakarta.

Tampak hadir pada acara diskusi tersebut Dekan FE UII Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si., Direktur P3EI Drs. Agus Widarjono, MA., dan ketua IAEI Yogyakarta Prof. Dr. Mashudi Moqorrobin, serta beberapa peserta diskusi dari kalangan akademisi dan praktisi perbankan syariah.

Agus Harjito menyampaikan dalam sambutan pembukaannya bahwa diskusi yang seperti ini sangat bermanfaat bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia. “Barangkali permasalahan yang timbul diperbankan syariah itu bisa dikupas dari berbagai macam perspektif, tentunya melalui pembahasan dari para pemateri yang sudah hadir”, ungkapnya.

Ditambahkan oleh Agus Widarjono bahwa dengan adanya diskusi ini, kedepan diharapkan perkembangan syariah yang sudah tumbuh pesat mampu terus mempertahankan reputasinya dan berjalan pada rel yang sepatutnya. Disisi lain diskusi ini juga diharapkan mampu memberikan solusi konkrit terkait dengan permasalahan perbankan syariah yang ada saat ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mashudi Muqorrobin, namun Beliau lebih menekankan pada peran IAEI di Indonesia dan khususnya di wilayah Yogyakarta. Sebagai sebuah organisasi perkumpulan bagi para ahli ekonomi islam, IAEI terus berfokus pada pengembangan sumberdaya manusia. “Kami saat ini sedang berupaya untuk menggagas dan menyusun konsep kurikulum pendidikan dasar dan menengah berkaitan dengan ekonomi Islam, dan itu sudah didukung oleh pemerintah”, paparnya.

prodi akuntansiDiberlakukannya UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa pada 15 Januari 2014 telah menimbulkan persoalan tersendiri, dimana sampai dengan saat ini pemerintah belum juga menerbitkan Peraturan Pemerintah yang menjadi pedoman untuk mengatur Keuangan Desa seperti yang diamanatkan pada beberapa pasal dalam undang-undang tersebut.

Dengan pengesahan tersebut, pemerintah setidaknya telah menyiapkan 10 persen anggaran dari APBN atau sekitar Rp. 104,6 triliun untuk dibagikan kepada sekitar 72.000 desa. Sehingga setiap desa diperkirakan akan memperoleh anggaran Rp. 1,4 miliar per tahun. Namun demikian, muncul kekhawatiran bila kemampuan financial desa tanpa didukung dengan peningkatan kompetensi pengelolanya akan berdampak pada banyaknya pejabat desa yang masuk penjara karena dianggap melakukan tindak korupsi.

Berlatarbelakang persoalan tersebut, Prodi Akuntansi UII merasasa terpanggil untuk turut membantu meningkatkan kompetensi dan ketrampilan SDM desa melaui pelatihan Akuntansi bagi para pejabat desa di beberapa kabupaten. Seperti diungkapkan Noor Endah Cahyawati selaku ketua kegiatan dalam rangka memperingati Lustrum ke-7 Prodi Akuntansi UII, pada Selasa (2/12), di Gedung Prof. Ace Partadiredja, Kampus FE UII,

“Sebagai langkah awal, rencananya pada tanggal 25 Desember 2014, akan dilangsungkan penandatanganan naskah MoU antara Prodi Akuntansi UII dengan 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Musirawas, Lampung dan Kotamadya Salatiga,” paparnya.

Diunkapkan Noor Endah, dalam kesempatan tersebut juga akan dirancang beberapa langkah berkenaan pembinaan SDM khususnya mengenai Akuntansi sektor public mencakup perencanaan anggaran, proses penggunaan anggaran dan pertanggung jawabannya sesuai dengan UU No.6 Tahun 2014.

Ditambahkan Noor Endah , selain diisi dengan kegiatan pelatihan Akuntansi bagi para pejabat desa, dalam lustrum ke-7 ini Prodi Akuntansi UII juga akan menggelar acara bertema Bina Networking. Acara ini ditujukan kepada para alumni Prodi Akuntansi yang saat ini telah tersebar di berbagai tempat dan bermacam profesi, baik di level nasional maupun internasional. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menarik kehadiran alumni sejak angkatan 1980 untuk kembali kekampus.

“Dalam acara Bina Networking ini akan dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, diantaranya kegiatan kuliah umum dari alumni, temu kangen alumni, pembagian sembako kepada lingkungan sekitar serta seminar tasawuf dan etos kerja,” ungkap Noor Endah.

2014.11.22.pelantikan ikad3 (2) Keberadaan organisasi ikatan alumni di sebuah lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi dinilai sangat penting. Selain menjadi media silaturrahmi dan komunikasi di antara para alumni, ikatan alumni juga berfungsi menghimpun potensi-potensi yang dimiliki oleh para alumni yang dapat diarahkan bagi kemajuan baik fakultas maupun prodi. Dengan mendapat perhatian dan dirangkul untuk bergabung dalam ikatan alumni, mereka pun merasa dihargai sehingga akan memberikan kontribusinya bagi almamater yang dicintainya. Fungsi-fungsi inilah yang menyebabkan organisasi tersebut layak disebut sebagai wadah pemersatu para alumni usai menamatkan pendidikan formal di kampus.

Sebagaimana tergambar dalam acara pelantikan pengurus Ikatan Alumni Diploma Tiga (IKAD3), Fakultas Ekonomi UII yang diadakan di Gedung D3 FE UII, Sabtu (22/11). IKAD3 merupakan wadah bagi para alumni program D3 FE UII yang berasal dari berbagai jurusan dan angkatan seperti Akuntansi, Perbankan, dan Manajemen yang dihimpun sejak program ini pertama kali meluluskan mahasiswa. Hingga saat ini, tercatat Program D3 FE UII telah meluluskan mahasiswa sebanyak 2.645 orang yang tersebar di berbagai bidang lapangan kerja. Pembentukan IKAD3 sendiri baru pertama kali diinisiasi pada tahun ini sehingga ini merupakan kepengurusan pertama atau pioneer yang membidani lahirnya organisasi tersebut.

Terpilih sebagai Ketua IKAD3 FE UII yang baru saja dilantik adalah Arif Santoso, alumni D3 Akuntansi tahun 1998, sedangkan Wakil Sekretaris diamanahkan kepada Muzariyantomi, alumni D3 Manajamen 1998, Sekretaris dijabat oleh Mono Nanang, Manajemen 1999 dan posisi Bendahara dipegang oleh Rahmi Inayati, Akuntansi 1999. Susunan kepengurusan ini diagendakan memiliki masa kerja selama 3 tahun.

Arif Santoso dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasihnya atas kontribusi para panitia inti yang telah bekerja secara intens untuk menginisiasi pembentukan IKAD3 FE UII. ”Tidak mudah menyatukan teman-teman alumni yang sekarang sudah sangat sibuk dengan urusannya masing-masing, namun alhamdulillah semuanya dapat terwujud”, ungkapnya.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa kepengurusan pertama ini sebagai pondasi yang dapat dijadikan pijakan bagi aktivitas organisasi di tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut juga diamini oleh Wakil Ketua, Muzariyantomi yang berharap agar IKAD3 FE UII segera fokus melaksanakan beberapa program kerja rintisan. Beberapa proker yang ingin segera digulirkan, seperti membangun database alumni D3 FE UII dan membentuk koperasi sebagai wadah aktivitas ekonomi anggota.

Sementara Ketua Program D3 FE UII, Dra. Nur Fauziah, MM selain mengapresiasi kerja keras panitia, juga menggarisbawahi peran ikatan alumni dalam memperkuat akreditasi prodi. ”Ke depan semoga susunan kepengurusan IKAD3 dapat menjangkau hingga tingkat prodi yang ada di lingkungan D3 FE UII sehingga turut berkontribusi ketika dilakukan akreditasi”, pungkasnya.