Benarkah Pandemi Covid-19 Membawa Pengaruh yang Besar dalam Kehidupan Kita?

Dalam rangka berdiskusi mengenai kehidupan ekonomi setelah pandemi Covid-19, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan diskusi internasional yang turut mengundang perwakilan-perwakilan dari Anadolu Üniversitesi, Ankara Hacı Bayram Veli Üniversitesi, Dicle University, Universitas Putra Malaysia, Universiti Sains Islam Malaysia, dan Mapúa University Intramuros dalam acara International Students Mobility dengan agenda General Lectures: “After COVID-19 Pandemics: What’s Next?” yang diadakan secara daring melalui zoom meeting pada hari Rabu (23/3).

Dalam diskusi ini menghadirkan pembicara yang merupakan Wakil Dekan Sumber Daya sekaligus Dosen Prodi Akuntansi FBE UII, Arief Rahman, S.E., S.I.P, M.Com., Ph.D. dengan topik “COVID-19: Impact on Accounting and Financial Reporting”.

Menurut Arief, dengan adanya pandemi Covid-19 ini kita diajari banyak hal, seperti, belajar dari ketidakpastian situasi dan kondisi, dorongan yang kuat untuk melakukan kolaborasi, mendigitalisasi negara, bisnis, dan masyarakat, mempromosikan cara kerja yang modern, serta urgensinya rencana yang berkesinambungan.

“Selama di masa pandemi, kita merasakan situasi yang layaknya seperti “roller coaster”. Kita sering menerima berita buruk dan sering pula kita menerima berita baik,” ujar Arief. “Di masa pandemi saat ini kita juga melihat beragamnya sektor yang terkena efek pandemi, baik di sektor pemerintah, perusahaan bisnis, UMKM, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Kemudian Arief menegaskan bahwa perusahaan harus bisa menerapkan strategi efektif agar dapat bertahan di masa pandemi ini dan dituntut untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain. Saat ini perusahaan juga dipandang bukan hanya sebagai “benda mati”, namun dianggap sebagai “makhluk hidup” mengingat betapa pentingnya keberlangsungan jangka panjang bagi dunia bisnis.

“Dari pandemi, kita dapat belajar dan memahami betapa efektifnya kerja sama untuk bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan dan individu menjadi bagian penting dari momen ini dan kita harus melaksanakannya dengan persiapan yang matang dan terstruktur,” tutur Arief.

Proses digitalisasi saat ini terjadi sangat cepat dengan ditandai beberapa perubahan di berbagai aspek kehidupan, terutama di masa pandemi. Banyak orang yang tidak menghadiri forum di tempat dan lebih memilih daring. Seperti saat ini, kita sebagai mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan bisnis di Indonesia, banyak kantor yang tutup dan lebih memilih bertemu secara daring akibat dampak pandemi dan pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini membuktikan betapa cepatnya digitalisasi saat ini, apalagi di masa pandemi Covid-19. (SAR/MID)