Pada era digital saat ini, kebutuhan akan desain grafis meningkat. Namun, kadang terhambat oleh fasilitas apps yang tersedia dan kurangnya skill terkait. Maka, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan, khususnya bagi para mahasiswa untuk mendesain suatu konten yang dapat bermanfaat tidak hanya sebagai konten branding di media sosial, melainkan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat tampilan visual tugas presentasi menjadi lebih menarik. Sejalan dengan hal ini, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Bizfez 2021 dengan salah satu rangkaian acaranya yakni Workshop bertajuk “Creative Design with Canva”, (13/11).

Dengan pembicara utama yakni Syammas, seorang Content Creator Canva, kegiatan workshop akan dipandu mulai dari pengenalan aplikasi desain grafis Canva hingga praktik membuat desain grafis yang menarik. “Pada workshop kali ini akan banyak dijelaskan terkait dengan penggunaan Canva yang mudah untuk kegiatan sehari-hari. Harapan kami, dengan adanya acara ini teman-teman semua dapat mengambil manfaatnya,” ujar Baziedy Aditya, Ketua Humas FBE UII dalam sambutannya.

Canva pada dasarnya merupakan aplikasi desain grafis yang di dalamnya sudah terdapat banyak template yang dapat digunakan. Jadi, semua orang bahkan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan desain pun dapat menggunakannya. “Perlu diketahui bahwa desain itu tidak hanya menggunakan template saja, melainkan kita juga perlu create ataupun modifikasi template yang telah ada. Begitulah yang namanya creative design,” tutur Syammas yang sering dijuluki dr.Canva. Menurutnya, di era ini kita bisa saja memiliki hobi lain, misalnya menulis buku ataupun memiliki skill storytelling yang bagus. Namun, hal itu juga tidak akan cukup jika tidak diseimbangkan dengan skill publikasi melalui desain visual. Itulah mengapa, kemampuan desain grafis saat ini sangat dibutuhkan.

Dalam membuat desain grafis yang menarik, perlu juga untuk memperhatikan isi konten yang akan ditampilkan. “Konten-konten yang berbau hiburan, informasi, dan edukasi akan sangat menarik karena sebagian besar audiens menyukai hal tersebut. Jadi, kontennya pasti akan ditunggu-tunggu oleh mereka,” ungkap Syammas. Begitu juga dengan konten untuk jualan. “Kita tidak dapat langsung memposting produk yang akan dijual. Buat story-nya terlebih dahulu. Sehingga, audiens nantinya dapat membayangkan bagaimana jika mereka memiliki atau memakai produk tersebut,” lengkapnya. Selain memperhatikan isi konten, sang dr.Canva juga menyampaikan tiga prinsip dasar desain yakni balance (keseimbangan), emphasis, dan repetition (pengulangan). Apabila ketiga prinsip tersebut diterapkan dalam desain, maka hasil visualnya akan terlihat lebih eye catching.

Pada dasarnya, desain itu bukan masalah aplikasi atau tools apa yang digunakan, melainkan bagaimana caranya menghasilkan desain yang menarik terlepas dari apapun tools-nya. “Jangan berkecil hati jika hanya bisa menggunakan aplikasi Canva, tapi kita tunjukkan dengan karya,” ujar Syammas menutup acara. (FSR/NNS)

Perubahan yang sangat cepat di lingkungan bisnis mengakibatkan harus cepat merespon perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk mewujudkan kecepatan merespon perubahan lingkungan, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk mengoptimalkan proses bisnis yang dimilikinya.

Infrastruktur teknologi informasi sebagai pondasi dari kapabilitas teknologi informasi yang mencakup seluruh perusahaan dalam bentuk pelayanan yang dapat dipercaya dan seringkali budgeted-for dan disediakan oleh divisi sistem informasi atau outsourced.

Internet pada awalnya dikembangkan untuk militer oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat hingga berkembang pesat sampai saat ini. Perusahaan besar seperti Google dan Apple terus bereksperimen lalu diuji coba menjadi sebuah standar yang baru.

Disampaikan Rommy Tosana Yuliawan, Customer Support Manager di Cloudflare, Inc (San Fransisco Bay Area, United States) selaku narasumber kuliah praktisi bisnis digital yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) baru-baru ini, bahwa Cloudflare memiliki slogan “Make Better Internet” yang secara tidak langsung berusaha untuk mengembangkan internet bersama perusahaan lainnya sehingga meningkatkan kenyamanan user. Salah satu hal yang dilakukan Cloudflare adalah memberikan layanan fitur secara gratis.

“Cloudflare menyediakan tiga produk dari grup pertama yaitu security, performance dan network services. Couldflare bekerja sama untuk improve job working untuk http 2.0. Couldflare berada di Jakarta dan ingin membuka cabang di Surabaya,” ujar Rommy.

Cloudflare memiliki pengguna di 200 kota, salah satunya ada di Jakarta. Selain itu, 90 persen populasi dengan 100ms. Cloudflare memiliki 9500 inter-connection. Hal ini meningkatkan kenyamanan karena langsung tertuju pada alamat yang diinginkan. Selain itu, memiliki kapasitas sebesar 67 Tbps. Cloudflare memiliki network di China karena melakukan kerja sama dengan perusahaan di China.

Lebih lanjut Rommy menjelaskan, komponen utama bisnis itu harus memiliki nama, sedangkan bisnis ditial harus memiliki domain yang membantu dalam menerjemahkan nama dari IP ke server. Ada konektivitas internet yang menyediakan hosting server provider (id web house). Oleh karena menyediakan layanan, harus menggunakan software dan hardware yang dapat menampung banyak pengunjung. Selain itu, penting adanya konten. Apabila kita tidak bisa membuat web sendiri, bisa pakai wordpress atau blog in atau bisa juga langsung membeli yang sudah jadi maupun memakai provider yang sudah siap dan terintegrasi.

Reliability, misalnya buka selama 24 jam maka harus konsisten buka 24 jam. Selain itu, tidak ada permasalahan (no intermittent issues) karena bisa mempengaruhi google ranking bahkan mempengaruhi perspektif customer. Hal ini memberi kesempatan buat competitor untuk mendapatkan visitor,” ungkap Rommy.

Cara untuk membuat website reliability adalah dengan memiliki double server sebagai cadangan. Performance dibagi ke dalam beberapa grup tergantung kegunaannya, seperti trading saham mengharapkan low latency dan throughput lebih ke volume yang mengarah pada video streaming, serta kapasitas pada banyak user. Performance sendiri bisa mempengaruhi visitor, security biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam lingkungan bisnis, seperti menghindari virus, sensitive consumer data, dan high risk transaction.

“Melakukan monitoring terhadap semua yang terjadi serta melakukan partnership. Salah satu hal yang tak kalah penting untuk menunjang performance bisnis digital adalah mencari orang yang passionate serta mencari orang yang sudah professional di bidangnya. Mencari yang Comb-Shaped employee, seperti memiliki pengetahuan tentang akuntansi dan teknologi,” pungkas Rommy.

Dalam sambutannya Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM selaku Sekretaris Prodi Akuntansi UII menyampaikan bahwa Akuntansi tidak dapat lepas dari bidang keilmuan lainnya khususnya bisnis dan teknologi. Materi kuliah praktisi ini akan membantu Prodi Akuntansi UII dalam mengembangkan konsentrasi di sistem dan teknologi.

“Kuliah praktisi ini juga akan menambah wawasan bagi mahasiswa bahwa digitalisasi bisnis sudah berkembang dengan pesat dan telah mengubah lanskap dari berbagai macam hal. Wawasan dan hal baru nantinya akan kita dapatkan dari mas Rommy ini,” ujar Rifqi. (A/RH).

Sumber: uii.ac.id

Di tengah pandemi Covid-19, dengan segala keterbatasan yang ada, tak menyurutkan semangat mahasiswa untuk terus berprestasi. Di tahun 2021 ini, tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII), menorehkan prestasi meraih juara 1 ajang tahunan MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) Grand Final Indonesia 2021.

Kompetisi tersebut digelar secara daring (online) pada 11 September hingga 9 Oktober 2021. Tim UII terdiri dari 5 mahasiswa Prodi Akuntansi yaitu Valdo Manggiri Alani, Nicho Kurniawan, Farhan Kamil Rabbani, Agnes Aura Ainisha, dan Immerina Zuhara yang tergabung dalam tim Muzzafar Zayn berhasil unggul dari perwakilan universitas di Indonesia.

Selain berhasil meraih Juara 1, Tim mahasiswa UII lainnya yaitu Tim Jakal Atas berhasil meraih Juara 4. Tim ini beranggotakan Afiq Kamal Rizki, Imam Nur Fadhilah, Rafif Aldo Nugroho, Asaquita Sophie Premarci, dan Rani Adillah Kusumaningrum. Jalannya kompetisi terbagi dalam 3 tahap, yakni tahap penyisihan, submit video, dan tahap grand final.

Atas raihan tersebut, tim mahasiswa Akuntansi UII mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp3.000.000 untuk Juara 1 dan Rp1.000.000 untuk Juara 4. Kedua tim UII ini juga akan menjadi perwakilan Indonesia mengikuti MERM e-Competition International Final 2021 pada bulan November mendatang.

Direktur ERP Competence Center Prodi Akuntansi Fakultas Bisnis Ekonomika UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak., CA., Cert.SAP menyatakan sangat bersyukur atas capaian tim Muzzafar Zayn dan Jakal Atas pada kompetisi nasional MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition 2021.

Ia berharap sebagai wakil Indonesia, kedua tim dapat memenangkan kompetisi internasional yang akan diselenggarakan pada bulan November 2021, dan memperoleh prestasi terbaik pada event tersebut, sebagaimana tahun lalu juga berhasil dimenangkan oleh tim dari Prodi Akuntansi UII.

“Keberhasilan memenangkan kompetisi nasional ini menunjukkan di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir, mahasiswa Prodi Akuntansi UII tetap mampu berprestasi, dengan memanfaatkan teknologi,” ujar Isti Rahayu.

Lebih lanjut Isti Rahayu menjelaskan bahwa MonsoonSIM merupakan game simulasi bisnis, sebuah platform pembelajaran berbasis experient dengan menggunakan artificial intelligent yang dipergunakan Prodi Akuntansi UII sebagai salah satu alat untuk belajar bisnis. Dengan pembelajaran berbasis game, maka mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori namun juga memiliki kesempatan mengeksplore, serta bereksperimen menjalankan bisnis. Keberhasilan tim memenangkan kompetisi sangat didukung oleh kompetensi ERP yang mereka miliki.

“Untuk memberikan pemahaman ERP yang saat ini dipergunakan di hampir semua perusahaan, prodi akuntansi UII mengajarkan mata kuliah berbasis SAP dalam kurikulum, dan para alumni Prodi Akuntansi UII saat ini banyak yang memilih profesi di bidang teknologi sebagai konsultan SAP,” ungkap Isti Rahayu.

MonsoonSIM Indonesia akan mengirimkan lima Tim juara untuk mengikuti MERM e-Competition International Final 2021 pada bulan November mendatang yang akan diikuti oleh tim dari beberapa negara seperti Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, Hong Kong, dan Australia.

Dalam memilih perwakilan tim untuk dikirim kompetisi tingkat nasional, Prodi Akuntansi UII sendiri melaksanakan kompetisi internal melalui ERP Competence Center. Dalam kompetisi ini, mahasiswa bebas menentukan tim sendiri dengan ketentuan anggota berjumlah 5 orang dalam satu tim. Kemudian didapatkan 2 tim terbaik untuk mewakili UII dalam Kompetisi Monsoon SIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) 2021.

Waktu persiapan yang dilakukan sebelum kompetisi kurang lebih selama sembilan bulan dan dilakukan secara daring, dimulai sejak bulan Desember tahun 2020. Valdo Manggiri Alani, perwakilan Tim mahasiswa Akuntansi FBE UII menjelaskan bagaimana proses latihan yang dihadapi olehnya dan anggota tim.

“Saat latihan kami sering ditegur dinasihati sampai dimarahin juga karna masih banyak kesalahan sebelum lomba oleh coach. Hal itu juga yang membuat kita makin semangat buat latihan terus, karena menjadi juara di tingkat internasional adalah target dari tim kita,” ujar valdo Valdo Manggiri.

Dalam perjalanannya, mahasiswa Akuntansi UII sudah berkali-kali memenangkan kompetisi ERP tingkat dunia. Seperti pada tahun 2017 menjadi Juara 1 World Champion ERP-SIM yang diikuti oleh berbagai universitas di dunia, seperti University of Melbourne (Australia), Dalhousie University (Kanada), University of Arkansas (Amerika Serikat), dan Northwest University (China).

Selain itu, Akuntansi UII juga kembali mendominasi di ajang ERPsim SAP Asia Pacific Japan (APJ) Cup 2018 dengan memborong juara 1 dan 2 the ERPsim SAP APJ Cup 2018, Juara Runner Up MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2019 di Hong Kong, Juara 1 MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2020, dan terbaru berhasil menjadi Juara 1 ERPsim Competition Asia Pasific Japan Cup 2020.

 

Sumber: uii.ac.id

Dalam rangka mempererat tali silaturahmi di antara kedua belah pihak, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyambut kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan dalam rangka berdiskusi mengenai penerapan Kampus Merdeka, Jumat (22/10).

Mengenai pemakaian Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam kegiatan pembelajaran, FBE UII telah melakukan revisi kurikulum sejak awal tahun 2021. “Dalam proses pembelajaran, kami baru saja melakukan revisi kurikulum dimulai dari awal 2021, dalam rangka untuk mengadopsi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan perkembangan-perkembangannya,” kata Dekan, Prof. Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si.

Sementara untuk kurikulum prodi ekonomi pembangunan telah melakukan evaluasi serta telah disesuaikan dengan MBKM. “Terkait dengan MBKM, kita mengakomodasi 20 SKS tetapi saat ini belum ideal karena masih disesuaikan dengan kondisi di prodi,” ujar Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana, Moh. Bekti Hendrie Anto, SE., M.Sc.

Profil lulusan dari FBE UII ada tiga, di antaranya, analis kebijakan ekonomi, praktisi keuangan dan perbankan, dan wirausahawan. “Karena adanya tiga profil yang telah disebutkan tadi, kami membuat konsentrasi atau peminatan yang dinamakan seperti, konsentrasi analis kebijakan ekonomi, konsentrasi keuangan dan perbankan, dan konsentrasi wirausahawan,” ucap Dekan.

Terkait dengan penyusunan kurikulum, ada dua hal yang ditekankan, yaitu yang berkaitan dengan evolusi industri 4.0 dan MBKM. “Dalam pengambilan keputusan dan penyusunan kurikulum ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu evolusi industri 4.0 dan MBKM serta beberapa hal yang lain sebagai sesuatu yang wajar saat dilakukan evaluasi kurikulum,” tambah Dekan.

Di IAIN Pekalongan, mahasiswa yang mengikuti Kampus Merdeka sangat antusias, namun pihak IAIN Pekalongan belum mengetahui standar dan harus melewati negosiasi. Ada tiga jalur kelulusan, yaitu jalur riset atau skripsi, kemudian ada jalur kewirausahaan yaitu merintis bisnis. Namun Ada kendala dari petinggi IAIN Pekalongan karena tahun ini baru saja diterapkan. Kemudian ada jalur merdeka, yaitu membuat laporan seperti skripsi. Adapun masa studi yang diberlakukan yaitu 3,5 tahun dan dapat dikatakan kemunduran. Jadi diterapkan lagi empat tahun sesuai peraturan pemerintah.

Dalam Program Studi Manajemen, Kurikulum MBKM, termasuk ada pencapaian pembelajaran, hanya saja ada perbedaan di struktur kurikulum. Mata kuliah bisa diambil prodi lain dalam satu perguruan tinggi yang sama. Ada delapan aktivitas yang bisa dikonversi ke dalam mata kuliah yang ada di MBKM ini. Ada beberapa aktivitas, yaitu pemagangan, implementasi bisnis, pertukaran pelajar, dan lain sebagainya.

Adapun hambatan yang dihadapi oleh petinggi fakultas yaitu tugas akhir yang dikerjakan mahasiswa dan sarana PJJ karena pandemi. (SAR/MID)

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, institusi pendidikan perlu menyesuaikan kembali agar memiliki sistem pembelajaran yang semakin berkualitas. Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Indo Global Mandiri melakukan kunjungan Universitas demi mendapatkan insight baru terkait dengan kegiatan perkuliahan. Pada sesi kunjungan kali ini yang bertempat di Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) banyak pembahasan mengenai sistem perkuliahan, akreditasi, serta kesempatan mahasiswa untuk study abroad, Jumat (22/10).

UIGM menganggap bahwa pembelajaran dari satu universitas ke universitas lain adalah hal yang penting. “Pada penerapan kurikulum, harus ada link and match antara mahasiswa, industri, dan pekerjanya. Maka dari itu, kami kesini bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru terkait dengan pengembangan keilmuan universitas. Karena kami tahu bahwa UII adalah Universitas tertua di Indonesia. Tentu akan banyak pengalaman dan pembelajaran yang bisa diambil,” ujar Endah Dwi, Dekan Fakultas Ekonomi UIGM. 

Bersamaan dengan itu, kini menteri pendidikan juga telah menerapkan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang ternyata sejalan dengan sistem yang sedang dikembangkan oleh UII. “Saat ini kami sedang berusaha untuk mengembangkan profil mahasiswa sesuai dengan portofolionya. Adapun kerja sama yang dilakukan bersama dengan alumni dan lembaga lain untuk mendukung pelaksanaan MBKM di FBE UII saat ini,” tutur Siti Nursyamsiyah, Dosen Manajemen FBE UII. Sedangkan agenda terdekat kali ini bagi FBE UII yaitu memberangkatkan mahasiswanya ke Turki untuk melaksanakan program Student Mobility pada pertengahan November nanti.

Mempertegas profil lulusan, FBE UII menyatakan adanya tiga profil yang akan menjadi output setelah lulus kuliah. “Ada tiga profil, yakni manajer dengan tugas akhir magang, wirausaha dengan tugas akhir Rancang Bangun Bisnis, dan Akademisi dengan tugas akhir skripsi,” jelas Suhartini. Terdapat banyak program yang dimiliki FBE UII untuk mendukung terciptanya tiga profil lulusan ini. “Kami terus mendongkrak mahasiswa untuk semangat berwirausaha. Tidak hanya dengan pemberian hibah. Namun, juga pemberian bimbingan dan juga berbagai lomba yang diselenggarakan,” tambahnya. 

Suhartini kembali menjelaskan bahwa tahun ini tingkat minat mahasiswa untuk melakukan magang itu melonjak. Namun, butuh waktu hingga semester ketiga agar mahasiswa dapat melakukan magang karena di semester sebelumnya mahasiswa akan dibina karakternya terlebih dahulu. “Dengan pembinaan karakter selama tiga semester ini diharapkan, dalam kegiatan magang selanjutnya dapat dijalankan dengan memegang teguh nilai-nilai Insan  Ulil Albab UII,” pungkasnya. (FSR/AAM)

Sebagai salah satu perguruan tinggi Islam di Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) berkomitmen untuk menebarkan manfaat dan memberi pilihan dalam berpendidikan bagi anak bangsa yang tentunya berpedoman pada nilai-nilai islami. Sejalan dengan hal tersebut, UII bersama salah satu fakultasnya, yakni Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) mengusung program studi baru yaitu Program Studi Ilmu Manajemen Program Doktor yang kemudian dibahas dalam kegiatan visitasi, Jumat (22/10).

Dalam usahanya untuk terus menebarkan manfaat, ada beberapa hal yang menjadi capaian bagi pelaksanaan program studi baru. “Pendidikan ini berpedoman pada nilai-nilai teguh yang dianut oleh Universitas Islam Indonesia dan menyediakan resources yang baik untuk bangsa. Selama ini, segala usaha telah diupayakan, mulai dari pendidikan dan pelatihan dengan skala yang lebih baik,” ujar Drs. Suwarsono Muhammad, M.A., Ketua Umum Badan Waqaf UII. 

Dalam pemaparannya, Muafi menjelaskan beberapa fokus utama yang akan menjadi keunikan dan keunggulan Program Studi Ilmu Manajemen Program Doktor yaitu seperti pengembangan keilmuan, kajian capaian pembelajaran dan kurikulum program studi sejenis. Dalam keterangan lebih lanjut, dijabarkan pula keunikan prodi baru ini yaitu unggul dalam keilmuan, berwawasan global dan islami. “Kami juga menetapkan karakteristik lulusan Prodi Ilmu Manajemen Program Doktor, diantaranya yakni dewasa, profesional, bijak, dan sederhana,” tambahnya. “Jurusan akan berfokus pada pengembangan dosen. Sedangkan Program studi akan fokus pada pengembangan pendidikan untuk pembelajaran mahasiswa,” lengkapnya.

Dalam upayanya untuk mengusung prodi baru ini, FBE UII juga telah melakukan studi banding dengan tiga program studi sejenis secara daring, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sultan Agung (Unissula), dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan berbagai pertimbangan yang sesuai arah serta visi dan misi FBE UII. “Adanya kendala dan halangan seperti pandemi saat ini bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan studi banding,” tuturnya.

Muafi kembali melengkapi terkait profil lulusan yang ingin dicapai dari Program Studi Ilmu Manajemen Program Doktor ini. “Profil lulusan yang ingin dicapai adalah Insan Ulil Albab yang berkepribadian islami, berpengetahuan integratif, berkepemimpinan progresif, dan berketerampilan transformatif,” pungkasnya. (FSR/HAN)

Pandemi memperkenalkan dunia pendidikan kepada beberapa metode pembelajaran daring, yakni sinkron dan asinkron. Metode pembelajaran sinkron memindahkan dari kuliah tatap muka ke kuliah tatap maya. Ketika bicara tentang perkuliahan daring, banyak sekali tantangan yang dihadapi baik dari mahasiswa maupun dosen pengajar. Berbeda dengan kuliah sinkron, saat kuliah tatap muka dosen dapat melihat jelas wajah dan gerak-gerik mahasiswa serta mengetahui seberapa jauh antusiasme mahasiswa selama pembelajaran saat kuliah tatap muka. “Kalau kuliah tatap maya, mahasiswa cenderung mematikan kamera dengan berbagai alasan dan dosen tidak tahu apakah mahasiswa benar-benar mengikuti kelas atau tidak” ujar Ahmad Raf’ie Pratama selaku pemateri Workshop Pembelajaran Daring pada Sabtu (16/10).

Atensi dari mahasiswa dinilai cukup penting untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu, kuliah asinkron dapat menjadi alternatif dari adanya kuliah sinkron atau kuliah tatap maya. Kuliah ini dapat berupa belajar mandiri yang dimana mahasiswa belajar dengan panduan yang dosen berikan dan belajar secara kolaboratif dimana mahasiswa berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya. Metode pembelajaran asinkron memiliki banyak teori baik di bidang ilmu kognitif maupun di bidang ilmu pembelajaran. “Dalam practice theory of learning, pembelajaran berbasis teknologi multimedia atau video memiliki aspek-aspek kognitif yang perlu kita pahami menyangkut proses integrasi antara materi baru yang akan diterima mahasiswa dan materi lama yang sudah dimiliki,” jelas Raf’ie.

Ada beberapa konsep untuk merancang materi pembelajaran asinkron seperti yang sudah dijelaskan oleh Ahmad Raf’ie yaitu Cognitive Theory of Multimedia Learning, Three Main Assumptions, Human Memory in Learning, dan masih banyak lagi. Ketiga proses pembelajaran tersebut merupakan proses aktif bukan pasif. Pembelajaran akan berjalan secara efektif jika dalam prosesnya mahasiswa tidak lagi melakukan pembelajaran dengan metode yang tradisional.

Metode traditional classroom untuk pembelajaran daring kurang cocok karena mahasiswa cenderung pasif sehingga metode flipped classroom yang sifatnya aktivitas dinilai lebih cocok bagi mahasiswa.  Metode flipped classroom menuntut mahasiswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun berkelompok dan dosen sebagai fasilitator. Video pengantar sebelum kelas menjadi media yang bagus untuk metode tersebut.

Dosen pengajar dapat memanfaatkan berbagai media untuk mengimplementasikan inovasi metode pembelajaran daring asinkron, seperti panopto dan youtube. Selain itu, dosen pengajar juga dapat memanfaatkan permainan edukatif seperti quizizz, kahoot, dan padlet untuk menciptakan suasana belajar yang baru. “Panopto menurut saya media yang cukup efektif untuk kelas asinkron karena dosen bisa mengetahui engagement mahasiswa terhadap video yang kita sajikan” ujar Raf’ie. Di akhir workshop, Raf’ie menjelaskan terkait pembelajaran asinkron terencana yang bisa diaplikasikan oleh dosen-dosen pengajar Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII ke depannya. (MZH/EL)

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu kegiatan yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia untuk menggali potensi mahasiswa dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Program ini sudah berjalan selama 34 tahun dan hingga saat ini Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi demi menghasilkan karya dan inovasi yang berkualitas.

Menanggapi hal tersebut, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan sosialisasi PKM 2021 ‘Mencipta Inovasi, Menebar Inspirasi’ secara daring pada Jumat (10/08) dan menghadirkan Arif Fajar Wibisono, SE., M.Sc serta Andriyastuti Suratman, S.E., M.M., CHRMP sebagai pembicara. Sosialisasi tersebut diikuti secara antusias oleh 295 mahasiswa/i FBE UII.

“PKM merupakan salah satu aktivitas yang memiliki bobot terbesar dalam perangkingan perguruan tinggi oleh KEMDIKBUD/Dirjen DIKTI dan vokasi. PKM menjadi agenda prestisius kompetisi nasional mahasiswa dan sebagai tolak ukur mahasiswa. Selain itu, PKM mendorong budaya berkompetisi dan berkegiatan ilmiah di kalangan mahasiswa,” tutur Arif. PKM ini menjadi langkah awal untuk mahasiswa agar dapat melangkah menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). PIMNAS sendiri menjadi wadah dan forum diskusi tentang masalah-masalah yang tengah terjadi di tengah masyarakat.

“Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menuju PIMNAS, diantaranya yaitu pelaksanaan PKM yang baik, mulai dari detail perancangan sampai implementasi sesuai proposal, dokumentasi seperti logbook, laporan kemajuan, laporan akhir, hingga artikel,” jelas Arif. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa output yang dihasilkan perlu diperhatikan dengan cermat, baik dari segi kreativitas produknya, maupun publikasi artikel ilmiahnya.

Andriyastuti Suratman, SE., MM. menjelaskan bagaimana ketentuan terhadap Kompetisi Penulisan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa 2021. Ketentuan yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif  FBE UII yang tidak sedang menempuh tugas akhir dan diperbolehkan lintas disiplin ilmu atau lintas angkatan. Terdapat delapan skema untuk kompetisi penulisan proposal. Namun, untuk tingkat FBE pada saat ini diwadahi hanya empat skema yaitu PKM Penelitian, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Masyarakat dan PKM  Gagasan Tertulis.

Andriyastuti menjabarkan empat buku pedoman yang dapat menjadi acuan dalam pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yang telah dijelaskan secara detail bagaimana sistematika format penulisan umum proposal yang baik, seperti penyebutan nama yang ditulis lengkap, tipe huruf, jarak teks, layout dan halaman inti yang maksimal 10 halaman.

“Ini bukan sekedar kita mempunyai mimpi lalu mengawang-awang. Namun, berangkat dari kondisi yang realistis seperti apa,” ujar Andriyastuti. Dalam hal ini, diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini dapat menghasilkan konsep perubahan atau pengembangan. (NFF/AD)

Teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu teknologi yang sekarang ini sangat diperlukan untuk membantu berbagai jenis pekerjaan mulai dari sales, purchasing, akuntansi, inventaris, dan kolaborasi kini harus saling berkoordinasi demi mencapai hasil pekerjaan yang maksimal. Teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dipercaya bisa menjadi solusi dari kepemilikan yang melanda perusahaan. Layanan tersebut mampu menyuguhkan laporan bisnis dari interaksi secara real time sehingga koordinasi antar departemen bisa berjalan lebih efektif dan efisien.

Untuk menjawab hal tersebut, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan acara Business Simulation (ERP) Competition. (02/10) Kegiatan ini dipimpin oleh Istyakara Muslichah, S.E. MBA dan di pandu oleh Fajar Andriansyah. Acara ini berlangsung secara daring, para peserta diharuskan untuk bergabung kedalam link zoom yang telah disediakan oleh panitia, setelah itu mereka dibagi menjadi beberapa kelompok.  Para peserta diwajibkan untuk menyalakan kamera serta fokus dalam team atau grup masing-masing. Bobot penilaian Business Simulation (ERP) Competition meliputi: Sales 25%, Produksi 15%, MAP 25%, Profit 35%, Penalti -100%. 

Business Simulation pada awalnya merupakan serangkaian kegiatan yang ada pada mata kuliah Enterprise Resource Planning (ERP). “Ketika di kelas ERP, kita menjalankan Business Simulation tetapi hanya sampai 3 periode sedangkan sekarang kita akan mengembangkan simulasi tersebut sampai dengan 6 periode,” ujar Istyakara. Harapannya, Business Simulation ini dapat mengarahkan para mahasiswa yang mempunyai ketertarikan terhadap ERP dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk simulasi sebelum masuk ke dunia kerja. Istyakara menambahkan, “Pada Business Simulation kita memberikan situasi yang berbeda jadi harapannya teman-teman bisa mengambil keputusan sendiri terhadap perusahaan yang dijalankan”.

Kegiatan ini penting untuk menjaring mahasiswa yang berbakat dalam bidang ERP untuk mewakili Universitas Islam Indonesia di kancah nasional dan internasional ataupun bisa mendaftar sebagai Asisten Laboratorium. Keuntungan yang nantinya akan didapatkan oleh mahasiswa adalah ketika mereka telah lulus menempuh pendidikan di Universitas Islam Indonesia, mereka dapat menjadi bagian atau bergabung dalam ERP Universitas Indonesia. Ada lima kelompok yang lolos dalam lomba internal Business Simulation Competition ERP ini, yaitu ada Acalapati, Classy, Avengers, Infinity, J-Team. 

“Kriteria untuk menjadi pemenang dalam Business Simulation ini yaitu profit terbesar di akhir periode permainan, purchasing rata-rata terendah moving price untuk semua jenis buah, kualitas tertinggi untuk semua produk, dan penjualan kuantitas tertinggi pada semua produk,” tutur Istiyakara. Disini para peserta diberi waktu sekitar dua puluh menit. Dan akhirnya yang maju ke babak finalis yaitu tim Acalapati, J-team, dan Avengers. Kemudian dilanjutkan untuk perlombaan ini dan untuk juara 3 yaitu tim Acalapati mendapatkan hadiah sebesar Rp 600.000 dengan total poin sebesar 189, untuk juara 2 yaitu J-team mendapatkan hadiah sebesar Rp 800.000 dengan skor 193,25. Kemudian untuk juara 1 diperoleh Tim Avenger mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000 dengan skor 195,75. (AAR/SAR) 

Istilah Generasi Z sudah tidak begitu asing lagi untuk didengar di era digital. Generasi Z ini mencakup golongan orang-orang yang lahir antara tahun 1995 hingga tahun 2010. Generasi Z juga disebut dengan mobile generation dimana dalam menjalankan aktivitas kehidupannya, generasi ini cenderung lebih banyak bergantung pada perangkat smartphone. Aktivitas tersebut juga berpengaruh terhadap bagaimana bisnis berkembang akhir-akhir ini.

“Di akhir 2020 muncul istilah industri 5.0 dimana industri 5.0 akan fokus terhadap kustomisasi dan cyber physical,” ujar Bagus Panuntun, Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia dalam penjelasannya yang membandingkan fokus bisnis yang berjalan saat ini dengan era 4.0 yang cenderung fokus pada cyber, (23/10). Hal ini penting untuk dipikirkan kembali bagi para pebisnis khususnya generasi muda sebagai salah satu dasar dalam membangun bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pasar di era industri saat ini.

“Menurut data Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) OPUS, kontribusi Industri kreatif khususnya didorong oleh generasi muda yang usianya 20 hingga 25 tahun menghasilkan revenue atau PDB sekitar Rp1.105 triliun dan saat ini kontribusinya masih cukup kecil di angka 7,4%,” jelas Bagus. Pendapatan dari sektor industri kreatif ini juga berkontribusi besar terhadap pendapatan Indonesia dimana saat ini berada di posisi ketiga terbesar dalam menyumbang pendapatan negara. Dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan, kontribusi industri kreatif ini akan terus  berkembang dan banyak diwarnai oleh Generasi Z .

Sebagai mahasiswa ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk membangun bisnis kreatif di era 5.0. Sebagai persiapan membangun bisnis di masa depan, mahasiswa dapat memanfaatkan program yang ditawarkan kurikulum sebagai langkah meng-upgrade diri seperti program Kampus Merdeka. Tips yang kedua adalah skema pembelajaran Capstone Entrepreneurship yang merupakan tugas akhir rancang bangun bisnis pengganti skripsi. Tips ketiga adalah memanfaatkan ko-kurikulum yang artinya program pembangunan kewirausahaan seperti incubator, bisnis, teknologi, dan akselerator bisnis. Tips keempat adalah memanfaatkan ekosistem kewirausahaan yang ada di kampus. 

Untuk mengakhiri, Bagus menambahkan, “Hal yang pasti dirasakan oleh seseorang yang membangun bisnis tidak terlepas dari naik turunnya perjalanan bisnis tersebut. Mengikuti beberapa tahapan yang terjadi dan meningkatkan skills merupakan upaya yang dapat dilakukan agar bisnis berjalan dengan sukses”. Mengingat adanya teknologi digital, mau tidak mau semua orang merasakan dampaknya dan harus ikut serta menggunakannya agar mengerti bagaimana kehidupan dunia khususnya dalam bisnis. (AR/PIO)