Dalam rangka memenuhi agenda kegiatan campus tour sekaligus menjalin tali silaturahmi, Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) pada hari Kamis (5/9). Kunjungan kali ini dihadiri oleh 12 mahasiswa Magister Bisnis Administrasi (MBA), dengan pimpinan delegasinya, yaitu Ibu Dr. Nabila Azwa. Kali ini FE UII mendapat kepercayaan dari UiTM dan terpilih menjadi universitas pilihan yang dikunjungi di wilayah Yogyakarta.

Acara penyambutan kedatangan universitas yang berpusat di Shah Alam, Malaysia ini terasa hangat dengan dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari Pasca Sarjana Program Studi Manajemen FE UII, yang ikut bergabung dalam suasana penuh keakraban.

Kuliah singkat yang diberikan oleh Bapak Arif Hartono, Ph.D., mengusung tema “Global Issue in Business” yang membahas seputar faktor kunci keberhasilan dalam melakukan inovasi. Topik tersebut dipilih, karena pada perkembangannya di era sekarang, tema penelitian Open Innovation ini merupakan salah satu strategi yang tepat yang dapat dilakukan oleh para sarjana dari Indonesia dan Malaysia.

Open innovation sendiri mengandung arti ketika perusahaan menggunakan ide, baik dari internal maupun eksternal. Sehingga digunakan untuk mempercepat produk internal dan memperluas pasar, tulis Chesbrough dalam bukunya Open Innovation, Researching a New Paradigm (Oxford University Press 2006). Open innovation, dalam bahasa Indonesia disebut inovasi terbuka, memiliki perbedaan yang signifikan dengan closed innovation atau inovasi tertutup. Inovasi terbuka akan memanfaatkan pengetahuan eksternal yang bersumber dari para pekerja dari organisasi pihak lain, berbeda dengan inovasi tertutup yang dari awal akan merekrut dan memperkerjakan semua orang terpandai dan berpengetahuan sesuai dengan bidang usahanya.

Lebih lanjut disampaikan perbedaan lain antar keduanya yaitu, pada inovasi terbuka akan mengakui nilai R&D (Research & Development) dari pihak eksternal, sedangkan pada inovasi tertutup berinvestasi pada R&D internal dan memaksimalkan peran mereka dari awal sampai akhir agar lebih menguntungkan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan inovasi terbuka. Hal ini dilakukan, karena perusahaan yang benar-benar inovatif tidak akan hanya bergantung pada satu sumber untuk menciptakan produk baru. Sebaliknya, mereka harus mengembangkan jaringan inovasi yang lebih luas dengan menangkap ide-ide dan inspirasi dari setiap sumber yang mungkin, dapat diperoleh dari karyawan dan pelanggan.

Guna memetik manfaat yang signifikan dari kedua jenis inovasi tersebut, kuncinya terletak pada komitmen untuk melaksanakannya secara konsekuen dan konsisten. Suatu organisasi juga perlu dituntut untuk memiliki kemampuan yang dinamik, yaitu kemampuan yang juga dapat beradaptasi dengan perubahan yang berlangsung dan mampu mengembangkan kompetensi baru yang diperlukan guna merespon perubahan lingkungan organisasi, serta mampu membuka proses inovasi perusahaan, menggabungkan pengetahuan dan mengikutsertakan kontribusi eksternal.

Melalui agenda kegiatan campus tour di lingkungan UII ini, para mahasiswa (UiTM) juga berkesempatan untuk belajar tidak hanya ilmu-ilmu ekonomi dan bisnis saja, melainkan juga kebudayaan yang berada di wilayah Yogyakarta. Salah satunya yaitu dengan mengunjungi Museum dan Candi Kimpulan yang berada tepat di lingkungan Perpustakaan Pusat UII.

Selama kunjungan berlangsung, para mahasiswa (UiTM) mendapatkan penjelasan mengenai sejarah UII, dimana UII dinobatkan menjadi Universitas Nasional Tertua di Indonesia, hingga benda-benda peninggalan tokoh-tokoh proklamator, pendahulu UII.

Antusiasme menyelimuti mereka ketika melihat lebih dekat Candi Kimpulan dan terdapat Museum yang didalamnya berisikan barang-barang yang juga merupakan peninggalan umat Hindu beberapa abad silam. Rasa takjub dengan adanya Candi Hindu Kimpulan yang berada di wilayah kampus Islam ini. Diharapkan dari kegiatan ini, tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat menerapkan kerukunan antar umat beragama. Hal ini menjadi contoh bahwa perbedaan tidak untuk diperdebatkan, tetapi bisa saling mengisi dan menghormati. (MSD)

Dalam perkembangan ilmu yang relatif cepat, ilmuwan ataupun pelajar saat ini dihadapkan dengan tantangan untuk menjadi seorang yang tetap Rahmatan Lil Alamin maupun seorang Ulul Albab. Hal ini dikarenakan saat ini mulai maraknya ilmuwan yang terpaku terhadap ilmunya seolah-olah hanya mengejar dunia saja. Menghindari hal tersebut, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII mengadakan kuliah umum mengenai Studi Intensif Alquran dan Rahmatan Lil Alamin di ruang kuliah P1/2. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sentilan besar bagi mahasiswa baru Magister dan Doktor FE UII agar tidak hanya mengejar ilmu untuk dunia saja sedangkan untuk akhirat justru terlupakan.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, diisi oleh Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag selaku wakil ketua Majelis Ulama Indonesia yang memaparkan materi mengenai Ulul Albab itu sendiri dan Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., P.Si. yang memaparkan materi mengenai Intelektual Profetik & Islamisasi Ilmu sebagai Wujud Islam Rahmatan Lil Alamin.

Ulul Albab disebut juga sebagai cendikiawan atau intelektual lainnnya dan disebutkan dalam Alquran sebanyak 16 kali. Menurut Prof. Dr.  Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag, Ulul Albab berkata bahwasanya Ulu berarti orang-orang yang memiliki dan albab adalah bentuk jamak dari lubb yang berarti intisari, bagian terbaik atau terpenting dari sesuatu, atau berarti juga akal dan hati dan cara untuk menelusuri siapa sajakah yang dinamakan Ulul Albab dan bagaimana Ulul Albab dipandang dalam Alquran adalah dengan cara menelusuri ayat-ayat mengenai Ulul Albab sebanyak 16 kali yang disebutkan di dalam Alquran. Salah satunya tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 179 yang mengenai Qisas yang bahwasanya pembunuhan menurut Islam tergantung alat yang digunakan dan disebutkan pula untuk karakterisitik Ulul Albab sendiri dalam ayat ini adalah seseorang yang bisa memahami hukum Qisas bukan hanya sekadar membalas dendam terkait masalah pembunuhan. “Seseorang bisa dikatakan Ulul Albab ketika orang itu selalu mengerjakan ibadah sehari-hari,” pangkas beliau. Disebutkan pula pada Surah Ali-Imran ayat 190-194 dan beliau berpendapat bahwasanya Ulul Albab memadukan antara pikir dan zikir yang dimana pikir terdapat pada intelektualnya sedangkan zikir terdapat pada hatinya.

Setelah menyelesaikan materi yang pertama, dilanjutkan dengan materi kedua mengenai Intelektual Profetik & Islamisasi Ilmu sebagai Wujud Islam Rahmatan Lil Alamin yang dipaparkan oleh Sus Budiharto. Di dalam materinya, beliau berpendapat bahwasanya rahmat merupakan paduan dari rahman dan rahim yang terdapat pada Surah Al-Anbiya ayat 197. Beliau berpendapat di dalam islamisasi ilmu terdapat masalah utama berupa pemisahan antara pendidikan mengenai ekonomi dan keislaman itu sendiri. “Pendidikan tentang ekonomi dan keislaman itu sendiri jangan dipisahkan, harus digabungkan yang menjadi ekonomi Islam. Seperti saya yang mengubah sistem transfer gaji saya ke bank syariah,” tutur beliau. Dalam islamisasi ilmu, diperlukannya beberapa hal utama yaitu menguasai ilmu pengetahuan itu sendiri dan menguasai Islam. Umat Islam harus mengembangkan sistem pendidikan yang integratif sesuai dengan Alquran dan diperlukannya intelektual yang mumpuni untuk mengembangkan sistem pendidikan tersebut. (ATE/ DYH/ MNZ)

Sabtu (07/ 09/ 2019) Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) XIII 2019 dengan tema Terobosan Generasi Milenial Menghadapi Tantangan di Era Ekonomi Digital yang diselenggarakan di ruang Aula Utara.

Pada acara kali ini, Dr. Sahabudin Sidiq, MA selaku ketua program studi Ekonomi Pembangunan program sarjana mewakili Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D selaku dekan FE UII berkesempatan untuk memberikan sambutan pada acara ini. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa LKTIN sendiri adalah kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh HMJIE guna memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri para partisipan yang berasal dari berbagai sekolah menengah di  Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Indonesia berada di tahun dimana negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam lima tahun terakhir. Namun, pertumbuhan industri e-commerce yang merupakan bagian dari ekonomi digital justru semakin pesat di saat laju ekonomi tanah air mengalami perlambatan. Hal ini semakin membuat fakta bahwa ekonomi digital mempunyai kontribusi besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Di sisi lain menciptakan lapangan pekerjaan menjadi problematika era digital masa kini. Tantangan menciptakan lapangan pekerjaan ini tentunya mempunyai kaitan yang erat dengan tujuan acara LKTIN yang diselenggarakan oleh FE UII, “ penerus bangsa patut membuka lapangan pekerjaan dan dengan LKTI, peserta diharapkan bisa berproses dalam menciptakan hal tersebut dari hal-hal kecil yaitu melalui terobosan-terobosan yang  mereka temukan” tutur Ladrip Renaldo selaku ketua OC acara LKTIN.

Lomba karya tulis ini diikuti oleh finalis dan guru pembimbingnya dari berbagai SMA/sederajat, diantaranya adalah SMTI A Yogyakarta, SMTI A Yogyakarta, SMKN 1 Godean, SMAN 2 Wonogiri, Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, MAN 2 Sleman, SMKN 1 Jetis. Setiap sekolah tersebut terdiri dari 1-2 grup yang lolos dalam seleksi sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, FE UII menyertakan beberapa dosen pembimbing, diantaranya adalah Aminuddin Anwar, S. E., M. Sc, Lak Lak Nazhat El Hasanah, S. E., M. Si, dan Rindang Nuri Isnaini Nugrohowati, M. E. K. Untuk rundown acaranya, semua grup akan ditempatkan di ruang karantina kemudian akan dipanggil ke ruang presentasi sesuai urutannya.

Finalis LKTIN diberikan 3 sesi presentasi dengan batas waktu 10 menit untuk masing-masing sesinya. Penilaian presentasi LKTIN sendiri dilakukan oleh dosen FE UII yang sangat berkompeten dalam bidang tersebut yaitu Prastowo S. E., M. Ec. Dev, Dra. Ari Rudatin, M. Si, Andriyastuti Suratma, S. E., M. M. Presentasi memiliki bobot nilai yang lebih tinggi daripada naskah karena juri lebih memperhatikan seberapa jauh pemahaman peserta terhadap terobosan yang ditemukan dengan mempertimbangkan segala aspek produk. Pada sesi presentasi, guru pembimbing tidak diizinkan untuk memasuki ruangan.

Harapan dari acara LKTIN ini adalah para peserta sebagai bagian dari generasi milenial bisa mengimplementasikan produk temuan mereka selain menjadi alternatif baru dalam berbagai bidang juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang membantu menyelesaikan problematika di era digital masa kini. (ERF/HLL)

Jumat (06/ 09/ 2019) Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) mengadakan workshop Islamic entrepreneurship 4.0 dengan tema Build a Healthy Business Ecosystem yang diselenggarakan di ruang P 1/2. Pembicara pada acara kali ini adalah M. Hafidullah selaku business strategic director PT. RWE Digital Agency, Dr. Dra. Dessy Isfianadewi, M.M. selaku dosen magister manajemen UII, Dr. Endy Gunanto Marsasi, M.M. selaku dosen magister manajemen UII, dan Dr. D. Agus Hardjito, M.Si selaku kaprodi magister manajemen UII. 

Pengusaha yang perkembangan bisnisnya baik biasanya memiliki model bisnis yang efektif dan efisien dalam menjangkau target pasar yang diincarnya. Model bisnis adalah penjelasan dari strategi yang menyangkut berbagai aspek dalam bisnis tersebut menjadi satu kesatuan strategi yang utuh untuk menghasilkan keuntungan. Berbeda halnya dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), mayoritas UMKM masih beroperasi tanpa adanya model bisnis. Model bisnis yang dibahas dalam workshop kali ini adalah Business Model Canvas (BMC). BMC merupakan suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan. 

Masalah terbesar kegagalan UMKM biasanya mengenai dana, namun terdapat alasan lain kegagalan UMKM adalah kurangnya keterampilan manajemen, sedikitnya penggunaan teknologi, strategi pemasaran yang belum optimal, dan kurangnya keterampilan teknis bisnis. Sedikitnya penggunaan teknologi disebabkan karena pelaku UMKM malah menganggap teknologi menyulitkan kegiatan operasional mereka sedangkan kurangnya keterampilan teknis bisnis disebabkan mayoritas UMKM tidak memikirkan visi dan misi perusahaan mereka asalkan mereka dapat keuntungan. Namun, Dessy selaku pembicara pada sesi kali ini menambahkan “Jangan pernah underestimate UMKM, walaupun titlenya UMKM bisa saja mereka merupakan leader di bisnisnya”

Menurut Dessy terdapat tiga hal yang harus dipahami yaitu apakah BMC mampu menjadi solusi terhadap permasalahan kegiatan bisnis, apakah BMC dapat digunakan untuk menganalisa kegiatan bisnis yang telah berjalan pada UMKM, dan apakah BMC dapat diimplementasikan pada kegiatan UMKM. Sebagai penutup Dessy menjelaskan “Seharusnya BMC bisa diterapkan di UMKM, hal tersebut bukan lah hal yang tidak mungkin asalkan semuanya dapat diidentifikasi dengan jelas”

Pada sesi kedua diisi oleh Muhammad Hafidullah yang menjelaskan mengenai digital marketing. Di awal sesi Hafidullah menyampaikan “Indonesia adalah negara yang unik seperti dikatakan koes plus tongkat kayu dan batu jadi tanaman sehingga apapun yang dilempar di Indonesia pasti tumbuh.” Pasar di Indonesia sangat lah besar, kalau dahulu mencari peluang sekarang saatnya membuat peluang, tambahnya lagi. 

Digital marketing adalah segala upaya pemasaran tentang mengkomunikasikan pesan yang tepat kepada orang yang tepat melalui saluran yang tepat melalui media digital. Digital marketing memiliki tiga pilar yaitu pemasaran via internet, iklan digital, dan integrasi O2O (online to offline dan offline to online). Komponen digital marketing itu sendiri adalah auedience, content, context, dan medium. Tujuan dari digital marketing ada dua yaitu menghasilkan penjualan dan menangkap prospek. Banyak keuntungan yang bisa diambil dari digital marketing yaitu mendapatkan pendapatan yang lebih baik, targeting market menjadi lebih mudah, komunikasi dengan konsumen menjadi lebih mudah, brand image, dan business visibility

“Memahami konsumen merupakan hal dasar ketika berjualan “ tegas Hafidullah. Sehingga cara untuk memahami audience adalah memahami siapa yang ditargetkan oleh brand tersebut, tujuan dari brand tersebut, biasanya konsumen mengakses informasi brand tersebut dari mana, dan motivasi serta hambatan saat membeli produk. 

Dengan memahami pola hidup masyarakat di era digital seperti saat ini yang selalu menginginkan cara yang mudah dan cepat dalam melakukan sesuatu seperti berbelanja. Untuk itu pentingnya Digital Marketing dalam memfasilitasi para entrepreneur dalam mengenalkan produk mereka kepada masyarakat, Harapan kedepan para entrepreneur sadar akan betapa pentingnya memaksimalkan pemasaran produk melalui media digital seperti hal nya sosial media, platform jual beli online ataupun media internet lainya. (ASH/SHP)

Berkiprah di perusahaan multinasional global nampaknya kian menjadi norma yang lazim bagi para alumni UII. Berbekal pendidikan dan pengembangan karakter yang diperoleh selama di UII, mereka mampu menapaki jenjang karir tertinggi di luar negeri. Bahkan kiprah mereka pun mendapat pengakuan dari jurnal bisnis prestisius internasional.

Hal ini seperti dibuktikan oleh Syah Rizal Hamdallah. Alumni Prodi Manajemen International Program Fakultas Ekonomi UII tahun 1998 ini masuk dalam daftar penerima penghargaan “40 Under 40” yang dirilis oleh The Boston Business Journal (BBJ), Amerika Serikat pada tahun 2019. Penghargaan tersebut diberikan kepada 40 tokoh eksekutif muda berusia di bawah 40 tahun yang dinilai memberikan perubahan signifikan bagi masyarakat industri di negara bagian Massachusetts, AS.

Di usianya yang masih relatif muda, pada 2019 Syah Rizal menduduki posisi Global Chief Innovation Officer pada perusahaan Ocean Spray Cranberries, Inc, salah satu produsen jus buah cranberries dan grapefruit terbesar di Plymouth County, Massachusetts.

Melansir theshelbyreport.com, jabatan tersebut memberinya kewenangan dalam bidang inovasi, riset, pengembangan tim, dan perencaan produk baru yang akan dirilis perusahaan ke pasar.

Ke-empat puluh tokoh ini datang dari beragam latar belakang profesi, seperti dokter, eksekutif perusahaan, pengacara, pengusaha, dan pimpinan organisasi non-profit. Yang unik dalam penghargaan itu, nama Syah Rizal yang lulusan UII bersanding dengan nama tokoh-tokoh ternama lulusan kampus-kampus Ivy League yang dikenal bereputasi tinggi di jajaran kampus AS. Hal ini sekali lagi membuktikan lulusan UII tidak kalah bersaing dengan lulusan kampus-kampus global bergengsi. BBJ sendiri merupakan koran mingguan prestis yang banyak mengulas dunia bisnis yang berkantor di kota Boston.

Penerima penghargaan terdiri dari 21 pria dan 19 wanita yang diseleksi dari 420 nominasi. Penghargaan akan diserahkan pada 16 Oktober 2019 di The Grand Boston, Seaport. Kisah masing-masing penerima penghargaan juga akan dimuat dalam edisi spesial Boston Business Journal.

Dikutip dari bizjournals.com, 40 under 40 adalah salah satu penghargaan paling prestisius yang diselenggarakan oleh BBJ. “Tahun ini penerimanya merupakan tokoh-tokoh terbaik dan paling bersinar di wilayah Massachusetts”, ungkap Carolyn Jones, market president and publisher BBJ.

Syah Rizal, anak bungsu dari lima bersaudara memang memiliki karir bisnis yang cemerlang. Tak lama setelah lulus dari UII, pria kelahiran Bogor inipada awalnya mengasah talenta di berbagai perusahaan regional, seperti Frisian Flag, Nestle, Abbot, dan Unilever.

Rizal menceritakan bahwa untuk berkompetisi dan bertahan di pasar global bukanlah hal yang mudah. Seperti menjalani “interview kerja” setiap hari. Menjadi orang yang smart tidak cukup, titik kritis dalam kompetensi global adalah memiliki kecerdasan emosional dan resiliensi (daya lenting).

Sebagai orang Indonesia dan seorang Muslim, ketika saya kecil saya diajarkan untuk bersikap baik pada semua orang, hormat terhadap keberagaman dan merangkul perbedaan. Dan dunia global sangat beragam, If we have only ‘one fits all’ mentality, it won’t work.

Karena waktu kita sepenuhnya dihabiskan untuk berurusan dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, ras, gender, warna kulit, agama dan usia tentunya. Jika kamu punya cara pikir yang sempit, kamu akan kacau dan kesulitan. Namun, jika kamu open minded, pintu kesempatan akan terbuka lebar untukmu.

Saya telah mengalami kegagalan berulang kali sebelum mendapat apa yang saya punya saat ini. Segala usaha, tangisan, keringat sepertinya tidak akan cukup ditulis disini. Kegagalan, penolakan dan kekecewaanlah yang membentuk saya menjadi seperti sekarang.

Pesan Rizal kepada adik-adik mahasiswa UII untuk :

“Be prepared to knocked back in life and to fail. Embrace failures as it happens. Karena sebenarnya, kegagalan berarti kamu memiliki ruang besar untuk pertumbuhan dan peningkatan. Good luck for your journey. Stay focus”, pungkas Rizal.

Selanjutnya, karir di negeri Paman Sammulai dirintisnya pada tahun 2010 di perusahaan home product, S. C. Johnson. Tak butuh waktu lama, inovasi dan dedikasinya di perusahaan itu berbuah manis. Pada 2014, di usia 34 tahun ia telah didapuk sebagai Director Brand Management – International Market Pest Control SC Johnson. Kemudian, ia melabuhkan karirnya di Ocean Spray Cranberries, Inc.

 

Sumber: uii.ac.id

 

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu cepat jelas berdampak secara signifikan terhadap peradaban manusia. Salah satu yang terkena dampak dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi ini adalah perpustakaan. Kondisi perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa inovasi layanan perpustakaan mulai tumbuh berkembang secara refleksif terhadap lahirnya generasi milenial.

Kamis (29/08) Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan seminar nasional di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan tajuk “Serba-Serbi Perpustakaan Perguruan Tinggi di Era Dominasi Pemustaka Generasi Milenial”. Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cara perpustakaan beradaptasi keadaan generasi saat ini yaitu generasi milenial.

Dalam seminar ini, ada empat narasumber yang menyampaikan materi berbeda. Narasumber pertama adalah Ida Fajar Priyanto, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan tema Digital Resources, Library Management, and the Millennial Users. Narasumber kedua adalah Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dengan tema Sistem Teknologi Informasi di Perpustakaan. Narasumber ketiga adalah Dr. Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP., M.Si. dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga) dengan tema Perpustakaan di Era Generasi Milenial. Narasumber terakhir adalah Anastasia Tri Susanti, S. Kom., MA. dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan tema Penempatan Pustakawan Berdasarkan Karakteristik Generasi.

Generasi milenial merupakan anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Generasi X. Perpustakaan perlu memulai untuk menyesuaikan keinginan dan kebutuhan para pembaca. Mulai dari sistem informasi perpustakaan hingga penambahan fitur-fitur perpustakaan. Generasi milenial cenderung memilih sesuatu yang mudah. Salah satu paradigma yang biasa pada generasi milenial adalah bahwa generasi milenial dapat mengakses informasi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga tidak perlu untuk datang ke perpustakaan.

Umi Proboyekti, S.Kom., menyampaikan bahwa teknologi informasi di perpustakaan fokus terhadap generasi Z. Generasi Z sendiri  adalah generasi yang menginginkan segala sesuatunya itu mudah. Salah satunya dengan adanya mobile library service. Mobile library service adalah layanan yang dapat diakses lewat perangkat bergerak dengan tujuan memudahkan pengguna perpustakaan mengakses informasi lewat perangkat bergerak tersebut atau yang sering kita sebut dengan gadget. Dengan cara ini, kunjungan pengguna secara virtual ke perpustakaan akan meningkat.

Perpustakaan saat ini sebaiknya tidak terkesan terlalu kaku. Pemustaka dapat membuat hal-hal yang dapat menarik minat generasi milenial untuk datang ke perpustakaan. Diantaranya adalah dengan design interior perpustakaan serta sarana prasarana seperti meja, kursi maupun karpet yang mengedepankan nilai seni. Bahkan beberapa perpustakaan sudah ada yang menyediakan fasilitas tempat tidur dan jasa pijat untuk para pembaca. Kebijakan-kebijakan yang terlalu kaku juga dapat dirubah sesuai keadaan saat ini.

Sejalan dengan hal tersebut, Dr. Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP., M.Si., menjelaskan bahwa “Ruang kerja digital itu adalah manusia sebagai  sentral yaitu aktor pengendali, adanya mobilitas yaitu ruang gerak yang tinggi dan layanan yang lebih prima serta sosial kemasyarakatan dengan desain sesuai kebutuhan manusia.”

Anastasia Tri Susanti, S. Kom., MA., juga menjelaskan pentingnya potensi setiap generasi. “Perpustakaan yang mampu memanfaatkan potensi setiap generasi yang bekerjasama akan lebih siap dalam menghadapi tantangan organisasi dan perpustakaan harus memastikan semua siap untuk lebih fleksibel terhadap perubahan.” ujarnya.

Perpustakaan hendaknya dapat memanfaatkan potensi setiap generasi, karena dengan adanya regenerasi yang berbeda dapat dijalin kerjasama agar lebih siap menghadapi segala tantangan dan perubahan. (AFM/NAP)

Sebagai manusia, khususnya kita sebagai Umat Islam tentu harus senantiasa berbuat baik kepada sesama. Tidak hanya rukun islam, amalan-amalan seperti tersenyum maupun menyambung tali silaturahmi juga perlu kita jadikan kebiasaan dan pedoman hidup. Selain membuat orang lain senang, silaturahmi juga memberikan banyak manfaat di zaman sekarang. Contohnya adalah kita akan menjadi lebih memiliki banyak relasi dan membuat dunia pekerjaan menjadi lebih mudah.

Sejalan dengan hal tersebut, Sabtu (24/08) Program Diploma Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (D3 FE UII) mengadakan acara yang berjudul “Temu Alumni dan Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Program Studi Manajemen, Akuntansi, serta Perbankan dan Keuangan” yang berlokasi di Gedung Mohammad Adnan Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh para alumni yang telah malang melintang di dunia pekerjaan. Ramah tamah dan suasana kebersamaan tentu sayang untuk dilewatkan di acara seperti ini. Namun, tidak hanya menyambung silaturahmi antar-alumni yang datang, acara ini sekaligus mengadakan pelantikan pengurus IKA masing-masing prodi yang ada di D3 FE UII.

Kepengurusan yang terbentuk merupakan kepengurusan yang berkedudukan sebagai pengurus pusat di Yogyakarta. Kepengurusan IKA ini terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang lain yang telah menjadi kesepakatan. Komposisi dan personalia pengurus IKA D3 masing-masing prodi di Fakultas Ekonomi UII memiliki masa bakti 2019-2023 atau 4 tahun terhitung sejak ditetapkan surat keputusan yang dibacakan.

Dalam sambutannya, Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.H., L.LM. selaku perwakilan Wakil Rektor menyampaikan “Selamat atas pengurus IKA yang telah dilantik. Terbentuknya pengurus ini masih menjadi awal dari sebuah kesuksesan. Selain itu, kepengurusan IKA ini tidak berperan sebagaimana organisasi kemahasiswaan pada umumnya, melainkan dianggap sebagai organisasi alumni yang berlandaskan total pengabdian” pungkas beliau.

IKA sendiri pada dasarnya bersifat independen alias berdiri sendiri. Level IKA setara dengan prodi maupun fakultas. Ini direpresentasikan ketika akan mengadakan suatu kegiatan, IKA lebih cenderung bersinergi dengan prodi terkait pelaksanaannya, sehingga akan sengat membantu segala aktivitas prodi maupun fakultas kedepan.

Selain itu, IKA dapat berfungsi sebagai jembatan ketika prodi maupun fakultas ingin mengadakan hajatan alumni. Contohnya adalah mengundang alumni yang berprestasi untuk dapat berbagi ilmu dan pengalamannya.

Dalam hal pendataan alumni, IKA juga dapat membantu dalam keperluan-keperluan akreditasi. Hal ini menjadi penting karena pada faktanya alumni saat ini berjumlah kurang lebih 100.000 orang. Namun, ini tidak didukung dengan pengolahan data yang baik. Sehingga, dalam hal ini IKA diharapkan dapat membantu dalam pendataan alumni-alumni.

Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.H., L.LM. dalam hal ini juga menyatakan harapan ke depan agar IKA dapat terus bekerja dan berkarya sehingga dapat unggul di masa yang akan datang dan dapat membanggakan kampus tercinta. (ARS)

Dalam perkembangan akuntansi syariah di Indonesia, diperlukan adanya pengenalan dan pembelajaran lebih terkait bidang ilmu  itu. Menanggapi hal tersebut, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UII) bersama Universiti Teknologi MARA Malaysia mengadakan program summer course yang diadakan di Hotel Grand Dafam Rohan Jogja (19/07).

Summer course merupakan program pembelajaran kilat untuk mengisi waktu libur dengan lebih memperdalam tentang ilmu Akuntansi Syariah. Acara ini dihadiri oleh 31 peserta yang merupakan mahasiswa dari FE UII dan Universiti Teknologi MARA Malaysia. Summer course bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan  masyarakat terutama mahasiswa terhadap dasar ekonomi syariah hingga  akuntansi syariah. Adanya kegiatan ini juga mampu mengedukasi mahasiswa terkait penerapan standar syariah di masing-masing negara.

Dalam sambutannya, Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., selaku Kepala Program Studi Sarjana Akuntansi mengatakan, “I think we can enhance our corporation in the future not just in educational areas, but also in another areas” “I hope you enjoy your day in Yogyakarta and I hope in several days you can enjoy Indonesian food and culture”. Dibalik acara summer course ini, timbul harapan untuk semakin mempererat hubungan kerjasama antara kedua universitas, tidak hanya pada sektor pendidikan namun juga pada sektor lainnya. Beliau juga berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kebersamaan mereka untuk saling belajar dan menambah relasi.

Summer Course merupakan suatu program kuliah yang diadakan agar mahasiswa dapat mengisi waktu produktif untuk mengenal tentang suatu topik. Kegiatan ini berjalan selama lima hari dan terdiri atas sebelas sesi topik pembahasan. Setelah rangkaian materi, peserta akan diujikan pada akhir sesi mengenai semua subjek perkuliahan yang telah diajarkan. Selain pembelajaran materi, peserta juga diberikan waktu berdiskusi untuk saling memadukan standar akuntansi syariah yang berbeda antar kedua negara. Tahapan ini mampu melatih daya analisis peserta dalam menemukan solusi dari berbagai kasus yang diberikan.

Program ini juga dapat meningkatkan eksistensi FE UII di kanca Internasional, pada pembukaan acara, ditampilkan video profil Universitas Islam Indonesia. Para peserta dari Universiti Teknologi MARA Malaysia dapat lebih mengenal kampus perjuangan ini dari video yang ditampilkan. Penyerahan tanda mata secara simbolik kepada masing-masing universitas menjadi pertanda dibukanya rangkaian kegiatan tersebut.

Topik pertama dibawakan oleh Pak Rifky Muhammad, SE., SH., M.Sc., Ph.D selaku dosen ahli dalam ekonomi syariah, dengan judul Islamic Financial System in Indonesia. Sebelum memulai pembelajaran pertamanya, beliau meminta para peserta agar dapat mengacak tempat duduk mereka agar mahasiswa dengan asal universitas berbeda dapat berinteraksi lebih. Salah satu hal yang dibahas yaitu tentang wakaf, serta ketentuan-ketentuan asset yang dapat diwakafkan. Dalam sesinya, beliau menyampaikan materi dasar untuk memperkenalkan apa itu ekonomi akuntasi syariah. Beliau juga sedikit menyinggung tentang adanya perbedaan standar yang dianut oleh Indonesia dan Malaysia. Standar akuntansi syariah yang dianut oleh Indonesia yaitu Standar Akuntansi Syariah (SAS) sedangkan standar akuntansi syariah yang dianut oleh Malaysia adalah Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI).

Sejalan dengan berbagai poin pembelajaran, diadakan sharing session antara FE UII dan Universiti Teknologi MARA Malaysia. Diselenggarakannya hal tersebut dapat diperoleh dua pandangan berbeda dalam menerapkan akuntansi syariah yang sesuai.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antara kedua  universitas tidak hanya di sektor pendidikan namun juga di sektor penelitian, community service, dan Dakwah Islamiyah. Rangkaian acara ini juga mampu menambah pengetahuan masyarakat terutama mahasiswa tentang ekonomi akuntansi syariah. Selain itu, hal ini dapat mengevaluasi kekurangan standar akuntansi Negara dengan adanya komparasi standar akuntansi di negara lain. (NAK/ADL)

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus merupakan kegiatan awal bagi setiap peserta didik dalam menempuh jenjang perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan mahasiswi baru mengenai lingkungan kampus.

Senin (19/08) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menyambut cendekiawan muda pada jenjang Sarjana Tahun Akademik 2019/2020 dengan menggelar Semangat Ta’aruf (SEMATA). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mengusung tema “Membumikan Nilai-Nilai Ulil Albab Pada Diri Mahasiswa Melalui Semangat Intelektual profetik Sebagai Ikhtiar Menuju Masyarakat Madani” menjadikan acara ini tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus bagi mahasiswa, namun juga menjadikan mahasiswa memiliki intelektual tinggi yang dibarengi dengan penanaman nilai-nilai ulil albab

SEMATA memiliki arti semangat yang tertanam dalam diri mahasiswa untuk mengenal hal-hal baru, rasa ingin tahu yang tinggi, untuk mengenal satu sama lain baik sesama mahasiswa baru dengan panitia, lembaga maupun lingkungan kampus.

Agung Prastyo selaku Ketua Organizing Committee (OC) SEMATA dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada seluruh Mahasiswa Baru FE UII di kampus perjuangan ini. “Inilah gerbang awal untuk teman-teman semua menjadi seseorang yang maha akan kesiswaannya, sekarang teman-teman memiliki tanggung jawab sebagai seorang pelajar juga tanggung jawab untuk menuju keberhasilan di masa yang akan datang”, jelasnya.

Selain itu Luthfi Agung Rizaldy selaku Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FE UII menyampaikan bahwa kampus adalah tempat untuk mencari nilai-nilai lain diluar kegiatan perkuliahan bahkan diluar kampus.“Ikutilah organisasi yang kalian minati, baik itu eksternal maupun internal kampus yang dapat menumbuhkan nalar kritis teman-teman sekalian. Beranilah menempa diri dengan proses, manfaatkan keberadaan kalian sebagai mahasiswa”, tambahnya.

Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si selaku Dekan FE UII mewakili seluruh civitas akademika FE UII mengucapkan selamat datang dan bergabung  kepada 1147 cendekiawan muda di keluarga besar FE UII. Selain itu beliau juga turut mengajak kepada para mahasiswa baru untuk mulai giat belajar menjadi bagian dari FE UII.  “Yakinlah bahwa posisi anda status anda sebagi mahasiswa FE UII akan membantu anda didalam meraih masa depan yang lebih gemilang”, tuturnya.

Pembukaan SEMATA pada kali ini ditandai dengan pelepasan 100 Burung Merpati yang dilakukan oleh perwakilan peserta, panitia SEMATA dan juga jajaran FE UII . Hal ini dilakukan dalam rangka peduli iklim satwa dalam menyeimbangkan industri 4.0.

Untuk semakin membangkitkan semangat  dan menambah motivasi para mahasiswa baru, dalam kegiatan SEMATA kali ini turut menghadirkan Iqbal Himawan yang juga alumni FE UII sebagai pembicara. Beliau berbagi pengalaman terkait bagaimana kehidupan yang sesungguhnya setelah kita lulus dari tingkat universitas dan menghadapi dunia kerja. Untuk itu ia menghimbau agar kita selalu mencoba mengeksplor kemampuan diri meskipun gagal, karena nantinya kegagalan tersebut akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan siap menjadi pemimpin harapan bangsa.

Prosesi SEMATA kali ini ditutup dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)  yang bertajuk Inspiration Day yang dilaksanakan di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). CSR bertujuan agar mahasiswa dan mahasiswi FE UII dapat berbaur dengan masyarakat sekitar. Kegiatan ini berupa bersih-bersih masjid dan lingkungan sekitarnya, serta kegiatan bakti sosial yang diberikan kepada warga sekitar FE UII.

Dra. Siti Nursyamsiah, M.M. selaku Wakil Dekan 2 FE UII menyampaikan bahwa mahasiswa dan mahasiswi baru yang telah mengikuti kegiatan SEMATA diharapkan menjadi pribadi yang lebih kuat  selain itu juga memiliki soft skill yang baik serta mengantongi ilmu sebanyak-banyaknya supaya siap menjadi pemimpin di masa depan. “Kami berharap para mahasiswa dan mahasiswi baru menjadi pemimpin masa depan yang berhasil serta memiliki hard skill dan soft skill yang baik”, pungkasnya. (LTG/WEM/GAL)

Selasa (13/08) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ibn Khaldun Bogor (FEB UIKA Bogor) berkesempatan untuk berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). Kedatangan delegasi FEB UIKA Bogor ini disambut hangat oleh Jaka Sriyana SE., M.Si., Ph.D selaku Dekan FE UII beserta jajarannya di Ruang Sidang 1/1. 

Didi Hilman, SH., MH., M. Pd.I. selaku Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun Bogor menyampaikan bahwa studi banding ini bertujuan untuk bertukar ilmu mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan di FE UII. Salah satunya terkait dengan rencana dibukanya Program Studi Ilmu Ekonomi oleh UIKA Bogor, yang sudah direncanakan sejak lama oleh Rektor UIKA Bogor.

“Hal ini perlu dilakukan mengingat namanya sendiri adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, namun Fakultas ini belum meluluskan mahasiswanya dengan gelar Sarjana Ekonomi, dikarenakan belum adanya Program Studi Ilmu Ekonomi” pungkas Dr. Hj. Immas Nurhayati, SE., MSM., selaku wakil rektor bidang Pengelolaan Sumberdaya.

Untuk meningkatkan kemampuan guna pencapaian prestasi yang dapat membanggakan Universitas maupun dosen, FE UII juga telah menerapkan beberapa kebijakan. Seperti halnya dengan menyekolahkan kembali beberapa dosen S2 pada Program Doktor (S3). Selain itu pemberian fasilitas untuk pengembangan mengenai kemampuan dan keahlian dosen  yang dapat menunjang dan menghasilkan jurnal penelitian yang dipublikasikan dengan standar Internasional.

Sebagai instansi perguruan tinggi, FE UII  juga terus berupaya untuk meningkatkan kulitasnya tidak hanya ditingkat nasional namun juga internasional dan dapat diwujudkan dalam sertifikasi internasional yang merupakan bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.  

Dra. Siti Nursyamsiah, MM. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FE UII menambahkan beberapa informasi mengenai fasilitas laboratorium dan sistem pembelajaran. Salah satu keunggulan yang dimiliki FE UII adalah penerapan mata kuliah Sistem Aplikasi ERP–SAP yang dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi. Dimana Prodi Akuntasi telah menjadi salah satu anggota SAP University Alliance, serta memasukkan mata kuliah ERP Government (Enterprise Resourch Planning Government) ke dalam kurikulum tersebut.

Harapannya dari kegiatan ini ada ilmu yang dapat diambil dan nantinya bisa diterapkan sesuai dengan keunggulan dan ciri khas yang ada di UIKA Bogor. Serta jalinan silahturrahmi antara FE UII dan FEB UIKA Bogor dapat terus terjalin dengan baik. (MSD)