Berikut informasi akhir perkuliahan TA. 2015/2016

Pengganti hari libur nasional :

1. Tanggal 9 Desember 2015 diganti hari Senin, 4 Januari 2016

2. Tanggal 24 Desember 2015 diganti hari Rabu, 30 Desember 2015

3. Tanggal 25 Desember 2015 diganti hari Kamis, 31 Desember 2015

 

Ujian akhir semester (UAS) TA. 2015/2016 dilaksanakan mulai Rabu, 6 Januari 2016 s/d Selasa, 19 Januari 2016. Jadwal UAS dapat dilihat dihalaman ini Jadwal UAS 15/16

Dimohon mahasiswa aktif untuk mengecek presensi hadir kuliah di unisys.uii.ac.id yang berkaitan dengan hadir kuliah 75% dari kehadiran dosen.

Bagi mahasiswa yang ijin kuliah segera diselesaikan sebelum UAS dimulai.

Selama UAS sudah berjalan tidak melayani komplain presensi hadir kuliah.

nb: Jadwal UAS sewaktu-waktu dapat berubah

 

 

 

 

Doktor Sebanyak 25 staf edukatif Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menyelesaikan jenjang studi strata tiga atau program doktoral. Gelar tersebut diraih diantaranya berasal dari beberapa perguruan tinggi ternama, baik itu dalam maupun luar negeri. “Hingga sekarang, UII telah memiliki 117 doktor. Semoga hal ini dapat semakin memperkuat sumberdaya dosen yang ada di UII,” terang Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc ketika menyambut para doktor baru UII di Gedung Perpustakaan Moh.Hatta, Kamis (10/12).

Rektor berpesan agar ke-25 doktor baru UII dapat memaknai pencapaian mereka dengan bentuk syukur kepada Allah SWT. “Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Dengan diraihnya strata akademik tertinggi hendaknya membuat semakin rendah hati dan bersyukur. Tunjukkan rasa syukur itu dengan karya dan kontribusi yang semakin meningkat”, pesannya.

Jika ditinjau dari lokasi pendidikannya, sebanyak 54% doktor baru UII menempuh pendidikan di dalam negeri dan 46% menempuh pendidikan di luar negeri. Sementara itu, saat ini masih terdapat sekitar 90 staf edukatif UII yang juga tengah menempuh pendidikan S-3. Rektor berharap agar mereka dapat segera menyelesaikan pendidikannya dan kembali mengabdikan diri di kampus. UII berupaya agar jumlah doktor terus bertambah setiap tahunnya sehingga dapat menunjang pendidikan master dan doktor yang tengah berkembang di UII.

Wakil doktor baru UII, Arief Rahman, SE, M.Com, Ph.D mengatakan, pencapaian untuk menjadi seorang doktor memang tidak mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Meski demikian, setelah berhasil dicapai, bukan berarti lantas bisa berbangga diri sebab masih ada tanggungjawab yang diemban. “Sempat saya menjadi cleaning service selama menempuh pendidikan doktor di Australia. Semua itu kini menjadi kenangan yang semakin menambah rasa manis dari hasil yang dicapai”, ucap Direktur Direktorat Akademik UII ini.

Sumber : www.uii.ac.id

perekonomian indonesia Perekonomian Indonesia pada tahun 2016 mendatang diprediksi akan membaik. Meskipun pertumbuhannya tidaklah sebesar tahun 2015, namun berbagai faktor politik ekonomi dalam negeri akan mendorong perekonomian berada pada kondisi stabil. Rasa optimis cukup rasional jika perekonomian bisa sekitar 5,2 hingga 5,4 persen pada tahun 2016, lebih tinggi dari tahun 2015 yang diperkirakan sebesar 4,7 persen.

Demikian disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Nur Feriyanto, M.Si. pada penyampaian hasil rumusan penyelenggaraan Seminar Nasional Perekonomian Indonesia: Evaluasi Tahun 2015 dan Prospek 2016, yang digelar di Auditorium Kahar Mudzakkir UII, Rabu (2/12). Kegiatan ini terselenggara berkat kerjama antara UII dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta.

Pemateri yang dihadirkan dalam penyelenggaraan seminar merupakan pemangku kebijakan dibidang terkait, akademisi dan juga praktisi. Pemateri yang dihadirkan yakni Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan RI, Iman Pambagyo, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Dr. Solikin M Juhro, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI, Parjiono, Ph.D., Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., Dosen Fakultas Ekonomi UII, Suwarsono Muhammad, MA. dan Pengusaha Yuli Sugianto.

Disampaikan Dr. Nur Feriyanto yang merupakan pakar ekonomi UII, optimisme pertumbuhan ekonomi tersebut dimotori dampak positif dari berbagai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah yang diprediksi baru terasa dampaknya di tahun depan. Selain itu, pertumbuhan tersebut didukung pula oleh pemulihan di pasar negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Uni Eropa, dan Jepang, yang merupakan negara tujuan ekspor Indonesia. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan belanja negara di sektor infrastruktur menurut Dr. Nur Feriyanto juga turut menjadi kekuatan pendorong.

Lebih lanjut disampaikan Dr. Nur Feriyanto, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi akan sedikit mengalami pelemahan pada tahun 2016 mendatang. Pelemahan ini lebih disebabkan karena pengaruh kebijakan moneter eksternal yang dilakukan oleh beberapa negara yang memiliki hubungan finansial dengan Indonesia, seperti Tiongkok, Jepang dan AS. “Menguatnya sentimen negatif terhadap perekonomian Tiongkok dan rencana The Fed yang menaikkan suku bunga akan menyebabkan adanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah,” ungkap Dr. Nur Feriyanto.

Sementara berkenaan dengan sektor industri seperti dituturkan Dr. Nur Feriyanto merupakan sektor yang paling vital untuk mendorong perekonomian nasional. Sektor ini yang akan menjadi pilar daya saing Indonesia di lingkungan ekonomi global. Namun sayangnya, Indonesia mengalami defisit ekspor impor barang dan jasa sejak tahun 2011. “Hal ini terjadi karena sebagian besar ekspor Indonesia merupakan ekspor produk SDA bernilai tambah rendah. Disisi lain, sebagian besar impor Indonesia merupakan impor produk teknologi menengah dan tinggi yang bernilai tambah tinggi,” paparnya.

Sumber : www.uii.ac.id

mensikapi kondisi perekonomian indonesia Mensikapi capaian perekonomian Indonesia selama 2015 dan prospek 2016, Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Yogyakarta akan menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Perekonomian Indonesia: Evaluasi Tahun 2015 dan Prospek 2016”, bertempat di Auditorium Prof. Abdul Kahar Mudzakir UII, Rabu 2 Desember 2015.

Seminar akan menghadirkan  sejumlah pembicara penting  pemerintahan seperti Mirza Adityaswara Deputi Senior Bank Indonesia, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI, Parjono dan Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Imam Pambagyo .

Hal tersebut disampaikan ketua panitia seminar, Arief Rahman, Ph.D., dihadapan awak media pada Senin, 30 November 2015. Pada pelaksanaan seminar ini seperti disampaikan Arief Rafman juga akan menghadirkan para pelaku sektor riel, yakni Hariyadi B.Sukamdani dari Dewan Pengurus Nasional APINDO) serta akademisi/ekonomom seperti Mudrajat Kuncoro dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM dan Suwarsono dari Fakultas Ekonomi UII.

“Seminar kurang lebih akan dihadiri 300 peserta terdiri dari pelaku kebijakan, sivitas akademika, pelaku/praktisi ekonomi dan masyarakat umum,” ungkap Arief Rahman.

Sementara disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, MSi., diharapkan hasil dari penyelenggaraan seminar nanti dapat memberikan informasi yang objective mengenai capaian 2015 dan prospek 2016 perekonomian Indonesia. Selain itu, melalui penyelenggaraan seminar juga diharapkan dapat menghasilkan rumusan rekomendasi kebijakan yang dapat digunakan untuk pertimbangan kebijakan ekonomi Indonesia 2016.

“Hasil dari penyampaian pemateripada  seminar rencananya  juga akan dibukukan dan dirilis pada awal tahun 2016 mendatang,” tutur Dr. Nur Feriyanto.

Lebih lanjut disampaikan  Dr. Nur Feriyanto, kelesuan perekonomian yang terjadi selama tahun 2015 setidaknya sudah mulai dipulihkan, antara lain perbaikan kondisi moneter dan pengendalian inflasi. Selain itu upaya lain juga telah dilakukan pemerintah seperti melalui paket kebijakan ekonomi. Namun menurutnya dampak yang dirasakan juga membutuhkan waktu dan tidak dapat instan. Oleh karenanya pemerintah hendaknya tetapdapat menjaga arah kebijakan yang diambil dan juga dapat menjaga kepercayaan masyarakat.

Sumber : www.uii.ac.id

Kewirausahaan Setiap orang bisa memiliki jiwa entreprenuership. Memiliki Jiwa entrepreneurship merupakan suatu didikan untuk merubah pola pikir seseorang bagaimana menjadi seorang entrepreneur. Dibutuhkan proses pembelajaran untuk menjadi seorang entrepreneur, belajar teori dan yang tidak kalah penting adalah sebuah pengalaman.

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menyelenggarakan Expo Kewirausahaan (26/11) bagi seluruh mahasiswa yang mengikuti kelas Bisnis dan Kewirausahaan di Hall Tengah FE UII. Expo ini merupakan salah satu wujud proses pembelajaran membagun jiwa entrepreneurship. Lebih lagi, menjadi sebuah pengalaman bagi mahasiswa dalam mengenal dunia entrepreneurship.

Kegiatan yang dilakukan rutin setiap tahunnya ini difasilitasi oleh Entrepreneurship Development Centre yaitu salah satu unit dalam Program Studi Manajemen. “Kami ingin membangun iklim berwirausaha di kampus serta untuk membentuk mahasiswa yang matang secara keilmuan professional dan mahasiswa yang berkarakter entrepreneur, karakter entrepreneur itulah yang ingin kami capai.” ujar Abdur Rafik, SE, M.Sc selaku Penanggung Jawab dari unit Entrepreneurship Development Centre.

Expo Kewirausahaan juga disambut positif oleh semua mahasiswa, baik mahasiswa yang ikut serta berwirausaha dalam Expo Kewirausahaan, maupun mahasiswa yang sebagai pengunjung. Mahasiswa mendukung agar Expo Kewirausahaan terus diadakan tiap tahunnya karena expo ini sebagai ajang kreatifitas mahasiswa dalam menciptakan konsep wirausaha serta untuk melatih jiwa seorang entrepreneur dalam diri masing-masing. Kegiatan Expo Kewirausahaan juga akan diselenggarakan pada hari kedua yaitu 7 Desember 2015. Harapannya agar mahasiswa bisa lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya berwirausaha.

Bagi mahasiswa yang akan tutup teori Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, untuk mengetahui standar score toefl yang akan tutup teori dapat akses pada halaman ini

PENGUMUMAN TENTANG TOEFL

 

Doktor FE Purwanto, S.Com.,MM. meraih gelar Doktornya di Universitas Islam Indonesia (UII) setelah berhasil mempertahankan penelitian desertasinya di hadapan para penguji yang dipimpin oleh Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., Rabu (25/11) di Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII.

Dalam desertasinya, Purwanto mengangkat topik tentang Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tata Kelola dan Krisis Terhadap TunnelingPinjaman Berelasi. Penelitian Purwanto merupakan studi empiris yang di lakukan pada perusahaan-perusahaan dalam suatu kelompok bisnis dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dijelaskan Purwanto, Pinjaman Berelasi merupakan hal yang sering dilakukan dalam kelompok bisnis terutama dengan struktur kepemilikan piramida yang merupakan karakteristik perusahaan di Indonesia. Pinjaman Berelasi selain memberikan manfaat juga memberikan sejumlah resiko terhadap masalah keagenan, seperti dalam pengambilalihan hak pemegang saham minoritas melalui aktifitastunneling.

Tunneling merupakan tranfer sumber daya dalam sebuah grup bisnis yang bertujuan untuk saling mensupport antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya dalam satu grup bisnis agar mampu bersaing.” Papar Purwanto.

Ia menjelaskan tujuan penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tunneling pinjaman berelasi pada perusahaan publik di Indonesia. Penelitian dilakukan di perusahaan selain bank dan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian desertasi yang dilakukan Purwanto tersebut menunjukkan bukti empiris bahwa transaksi pinjaman dengan pihak berelasi adalah sarana untuk tunneling, meskipun kerangka regulasi telah banyak mengalami perbaikan sejak krisis keuangan Asia 1997. Struktur kepemilikan piramida dan kepemilikan keluarga tidak selalu buruk, namun temuan penelitiannya memberikan bukti risiko dari jenis kepemilikan tersebut.

Sumber : www.uii.ac.id

ODIEX Salah satu event tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pemasaran, Kerjasama, dan Alumni (DPKA) adalah UII Open Day Innovation Expo (UII ODIEX). Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat mengenai karya-karya dan inovasi yang telah di’telur’kan oleh UII. Tahun 2015 ini, ODIEX dilaksanakan selama dua hari (25-26/11) bertempat di Auditoriom Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII.

Ada yang spesial dari penyelenggaran UII ODIEX 2015 ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini DPKA UII menggandeng Direktorat Pembinaan Bakat Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM) dan Pusat Studi Batik Program Studi Teknik Kimia UII. Tujuannya adalah untuk lebih mempopulerkan unit bisnis yang tergabung dalam Ingkubasi Bisnis Mahasiswa (IBISMA) UII dan memperkenalkan kepada masyarakat mengenai batik baik dari segi jenisnya maupun filosofinya.

Demikian seperti yang dijelaskan oleh Direktur DPKA UII Hangga Fathana, SIP., B.Int.St., MA., dalam sambutannya ketika membuka acara tersebut. Lebih lanjut, ketua pelaksana UII ODIEX 2015, Sigit Pamungkas SE., M.Com., melaporkan bahwa ini adalah tahun kedua dimana event pameran inovasi ini dilaksanakan. Harapannya, pengunjung UII ODIEX 2015 ini lebih banyak daripada tahun kemarin, karena kita mengangkat sesuatu yang unik yaitu bisnis mahasiswa dan kearifan lokal.

Sumber : www.uii.ac.id

Pelantikan UKM FE Mahasiswa lahir dengan beragam bakat dan hobi yang dimiliki. Tidak dapat dipungkiri sebagian mahasiswa yang menyadari bakatnya pasti mempunyai keinginan untuk bisa mengekspresikan dan mengembangkan keahliannya diluar kegiatan keilmuan yang dijalani. Pihak kampus sebagai penyedia layanan pendidikan turut memahami kebutuhan mahasiswa. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mencoba menyediakan wadah bagi para mahasiswa yang ingin show-up. Dibawah naungan Departemen Kreasi Mahasiswa (KREMA) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FE UII, UKM menjembatani bakat para mahasiswa dengan fasilitas yang bisa diberikan pihak fakultas. Fasilitas-fasilitas unit kegiatan mahasiswa yang diberikan yaitu Sepakbola, Futsal, Basket, Badminton, Tenis meja, Teater Koin, Musik, Bela Diri, Tapak Suci, Merpati Putih, Taekwondo dan Kala Hitam.

Sebagai tindak lanjut dalam upaya menyediakan wadah untuk kegiatan mahasiswa, pada tanggal (18/11) bertempat di Aula Utara FE UII, ketua LEM FE UII melantik seluruh pengurus dari sebelas UKM. Dalam acara pelantikan ini, Ogi Bayu sebagai perwakilan dari seluruh UKM menyampaikan harapan kerjasama antar UKM kedepannya semakin baik. “Semoga dengan adanya koordinasi yang baik dengan LEM dapat menciptakan UKM yang lebih baik kedepannya”, tambahnya.

Nurdiansyah Nugraha selaku Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FE UII  memberikan jawaban akan mengoptimalkan peran dan fungsi mahasiswa yang tergabung dalam berbagai UKM baik dibidang olahraga, seni dan bela diri. Nurdiansyah juga mengharapkan adanya perbaikan koordinasi, baik antar sesama UKM, maupun koordinasi antara UKM dengan KREMA.  Ia mengapresiasi sebelas UKM yang ada karena jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah UKM yang ada di tingkat universitas. Harapan terakhir yang disampaikannya adalah UKM FE bisa kembali meraih juara umum pada perlombaan yang diselenggarakan LEM universitas.

Maharditya Rozan Pratama, sebagai ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), mencoba memberikan dorongan untuk bisa meningkatkan eksistensi UKM yang ada di FE UII. UKM mempunyai tugas sebagai wadah untuk menampung seluruh kegiatan-kegiatan mahasiswa sesuai bidangnya, agar minat dan bakatnya dapat tercurahkan dengan positif serta dapat terbentuk mahasiswa yang produktif.

Acara pelantikan dikukuhkan dengan pembacaan surat pelantikan oleh ketua LEM FE UII dan diikuti oleh seluruh pengurus UKM yang hadir. Pelantikan pengurus seluruh UKM yang ada di FE UII ini merupakan sebuah strategi yang harus dilakukan. Ibaratnya menjadi sebuah pijakan awal untuk ke-efisiensi-an periode yang akan dijalani. Dibawah naungan departeman KREMA, UKM FE UII akan bersiap untuk berlari. Bukan semata-mata untuk mengejar eksistensi, tetapi juga demi mengangkat potensi-potensi luar biasa dari “asset terpelajar” yang dimiliki Universitas Islam Indonesia.

rektor universitas islam indonesia (uii), dr. ir. harsoyo, m.sc. berjabat tangan dengan rektor (naib canselor) ukm, prof. datok dr. noor azlan ghazali Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 menuntut perguruan tinggi di Asia Tenggara untuk saling bersinergi dalam menyiapkan lulusan yang adaptif terhadap dinamika kawasan. Universitas harus mempererat kerjasama yang kontributif terhadap perkembangan kawasan.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam acara penandatanganan perpanjangan Memorandum of Understanding antara UII dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi RI, Jakarta, Jum’at(20/11).

“Kerjasama strategis antaruniversitas di Asia Tenggara adalah salah satu bentuk tanggung jawab perguruan tinggi dalam menguatkan identitas dan kebersamaan ASEAN” ungkap Dr. Harsoyo yang juga merupakan lulusan studi doktoral dari Fakulti Kejuruteraan dan Alam Bina UKM.

Kerjasama strategis yang perlu dilakukan di antaranya adalah penguatan kegiatan akademik, penelitian bersama, pertukaran staf pengajar dan mahasiswa, serta pengabdian masyarakat di kawasan Asia Tenggara.

Rektor (Naib Canselor) UKM, Prof. Datok Dr. Noor Azlan Ghazali mengatakan, kerjasama UII-UKM diharapkan mampu menguatkan hubungan bilateral Indonesia-Malaysia.

Ditambahkan, keberhasilan dan pencapaian UKM saat ini tidak lepas dari dukungan perguruan tinggi di Indonesia di masa lalu. “Pada masa pendirian UKM, kami banyak menerima bantuan dosen dari Indonesia,” ungkap Prof. Noor.

“Sampai saat ini UKM memiliki lebih dari 100.000 alumni, dengan 3.000 alumni berasal dari Indonesia, dan di antara alumni Indonesia tersebut, salah satu alumni terbaik kami, Dr. Harsoyo, kini menerima amanah sebagai Rektor UII,” tambah Prof. Noor di hadapan puluhan hadirin.

Disampaikan Direktur Pemasaran, Kerjasama dan Alumni UII, Hangga Fathana, kerjasama UII-UKM memiliki potensi strategis melihat UKM merupakan salah satu universitas terbaik di Malaysia.

“Kerjasama dengan UKM telah dirintis oleh UII sejak tahun 2001. Kami melihat banyak peluang kolaborasi yang dapat dikembangkan oleh kedua universitas di masa mendatang,” ungkap Hangga.

Penandatanganan MoU UII-UKM diselenggarakan bersama 14 perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Seri Zahrain Mohamed Hashim.

Sumber : www.uii.ac.id