Wisuda PPak Profesi akuntansi merupakan profesi yang banyak dibutuhkan oleh hampir semua lini pekerjaan, sehingga permintaan tenaga kerjanya juga terus meningkat. Ditambah lagi dengan adanya Asean Economic Community (AEC) 2015, dimana perusahaan-perusahaan yang ada di ASEAN bisa dengan mudah mencari tenaga akuntan yang kredibel dari berbagai negara, tidak terbatas hanya dari negaranya sendiri. Demikian disampaikan Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., saat mewisuda 21 mahasiswa lulusan Program Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi (PPAk FE) UII di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja FE UII, Sabtu (28/2).

Dijelaskan Dr. Harsoyo bahwa hal tersebut bisa terjadi karena salah satu profesi yang akan dibuka bebas pasarnya pertama kali adalah profesi akuntan, maka akuntan di Indonesia harus mampu bersaing dengan akuntan dari negara lain. “Jadikan kesempatan ini bukan sebagai tantangan yang akan menghambat kita, namun lebih baik kesempatan ini bisa kita manfaatkan sebagai peluang yang terbuka lebih lebar.” Papar Dr. Harsoyo.

Menyambut hal itu, UII sebagai salah satu universitas yang memperoleh ijin untuk menyelenggarakan pendidikan profesi akuntansi telah merancang kurikulum dan sistem pembelajaran yang berbeda dengan universitas lain. “Lulusan PPAk FE UII telah dibekali keahlian spesifik yaitu akuntansi keuangan syariah. Sehingga selain menjadi akuntan profesional, diharapkan lulusannya juga mampu menjawab kebutuhan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah, baik di Indonesia maupun di negara lain.” Lanjut Dr. Harsoyo.

Walaupun program ini relatif  baru, namun minat untuk masuk PPAk UII yang berasal dari alumni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UII dan alumni Sarjana  Akuntansi dari berbagai universitas lain relatif tinggi. Hingga saat ini, PPAk FE UII telah meluluskan 136 Akuntan yang kini tersebar di berbagai lembaga mulai dari pusat sampai ke daerah. Pada wisuda kali ini, predikat lulusan terbaik diraih oleh Wisudawati bernama Selfira Salsabila dengan Indeks Prestasi Komulatif 3,81 disusul oleh wisudawati atas nama Dian Okviana dengan Indeks Prestasi komulatif 3,78.

edit Sehubungan dengan maraknya penipuan menggunakan media short message service (SMS) mengatasnamakan pimpinan UII, dengan sasaran para mahasiswa dan dosen UII, dengan modus;

Memberitahukan bahwa penerima SMS ditunjuk mengikuti seminar nasional dan diminta untuk melunasi biaya persyaratan akomodasi ke nomer rekening tertentu.

Maka dengan ini dihimbau agar lebih berhati-hati dalam menyikapi dengan mengklarifikasi terlebih dahulu tentang kebenaran informasi yang didapat kepada pemegang otoritas baik universitas maupun fakultas.

IKA IE FE UII Peran alumni bagi sebuah perguruan tinggi memang sangat penting, dari alumni lah nama baik perguruan tinggi dipertaruhkan, apabila alumninya baik maka nama baik perguruan tinggi juga bisa terangkat, begitu pula sebaliknya. Bagi alumni Universitas Islam Indonesia (UII), selain menjaga nama baik almamater, juga diharapkan bisa memperkuat peran perguruan tinggi yang bermartabat demi kemajuan umat, bangsa dan negara.

Peran ini tentu bisa dilakukan oleh alumni-alumni yang sudah berkiprah di dunia politik pemerintahan, ekonomi bisnis, industri manufaktur maupun sosial kemasyarakatan. Karena sampai dengan saat ini, UII sudah berhasil mencetak kurang lebih sekitar 76.000 alumni yag tersebar diseluruh Indonesia.

Dari sekian banyak alumni yang ada, menjaga komunikasi dengan sesama alumni merupakan suatu hal yang sangat penting, salah satu cara untuk tetap menjaga tali silaturrahmi tersebut adalah dengan membentuk suatu wadah ikatan bagi para alumni. Demikian pula kiranya tujuan Kongres Ikatan Alumni Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi (IKA IE FE) UII yang diadakan selama tiga hari ini (20-22/2) bertempat di Wismo Joyo Kaliurang Yogyakarta, sesuai dengan temanya yaitu “Mempererat Tali Silaturrahmi Antar Generasi”

Tampak hadir pada saat acara pelantikan pengurus berlangsung, Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., Wakil Rektor II Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si., Dekan FE UII Dr. Drs. Agus Hardjito, M.Si., Ketua Program Studi IE FE UII Akhsyim Afandi, M.Si., Ph.D., dan beberapa Dosen serta alumni IE FE UII.

Dalam sambutannya, Harsoyo menyampaikan harapannya terkait dengan alumni IE khususnya dan alumni UII pada umumnya, agar bisa turut berperan aktif dalam upaya pengembangan UII yang lebih baik. Peran itu tentu bisa dilakukan dalam berbagai cara, minimal dengan menjaga nama baik almamater, termasuk juga bisa memberikan masukan bagi UII terkait dengan kurikulum yang ada saat ini agar sesuai dengan permintaan pasar di dunia kerja.

Agus Hardjito menambahkan semoga dengan terbentuknya Ikatan Alumni IE UII ini bisa semakin mempererat tali silaturahmi antar alumni yang selama ini sudah terjalin dengan baik. “Bisa nanti masing-masing prodi membentuk Ikatan Alumni sehingga koordinasi dengan IKA UII menjadi lebih mudah”, ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Akhsyim Afandi menjelaskan bahwa ketika masih kuliah, mahasiswa IE ini ikatan kekeluargaannya sangat kuat, sehingga tidak mengherankan ketika sudah menjadi alumni mereka juga masih menjalin silatrahmi dengan baik, dan akhirnya bisa terbentuk IKA IE FE UII.

Dalam pelaksanaan kongres ini, Jefri Endika (IE 1990) terpilih sebagai Ketua IKA IE FE UII 2015 sampai dengan periode 2018 mendatang.

UII-USIM Dalam rangka menuju pencapaian World Class University, Universitas Islam Indonesia selalu berikhtiar untuk mewujudkan internasionalisasi dalam bidang pendidikan, salah satunya melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau institusi lainnya di luar negeri. Kerjasama dengan perguruan tinggi lain dirasa sangat relevan dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, yang menuntut adanya peningkatan kualifikasi Sumber Daya Manusia yang merupakan tugas utama Perguruan Tinggi, sehingga lulusannya kelak mempunyai daya saing yang kuat, setidaknya di negeri sendiri.

Salah satu kerjasama yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas mahasiswa adalah program pertukaran pelajar dengan Perguruan Tinggi di luar negeri. Hal inilah yang menjadi bahasan dalam pertemuan antara perwakilan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dengan beberapa pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia di gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja (16/2). Pertemuan antara USIM dan UII ini bukanlah yang pertama kalinya karena sebelumnya pada akhir 2014, kedua belah pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada pertemuan kali ini perwakilan USIM yang dipimpin oleh Dr. Siti Nurazira Mohd Daud selaku Deputy Dean (Academic and Research) dan didampingi oleh Dr. Syadiyah Abdul Shukor, Mrs. Norhaziah Nawai dan serta Mrs Nuraina Hanipah bermaksud untuk mendiskusikan penyetaraan kualifikasi beberapa mata kuliah yang dapat dimasukkan dalam program pertukaran pelajar antara USIM dan UII yang nantinya akan dituangkan dalam Memorandum of Agreement (MoA).

Dekan FE UII, Dr. D. Agus Harjito, M.Si. dalam sambutannya  menyampaikan harapannya agar program pertukaran pelajar ini bisa berjalan mulai tahun ajaran baru 2015/2016. Menanggapi hal tersebut, Dr. Siti Nurazira juga sepakat untuk merealisasikan program pertukaran pelajar pada tahun ajaran mendatang untuk segera merealisasikan nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya. Tampak pula hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Dekan FE UII, Suharto, S.E., M.Si dan para Ketua dan Sekretaris Program Studi di lingkungan FE UII termasuk pimpinan Program Internasional.

Hasil pada pertemuan ini adalah tercapainya kesesuaian pada 8 mata kuliah yang ada di USIM dan di FE UII untuk digunakan dalam implementasi program pertukaran pelajar. Semua mata kuliah yang akan digunakan dalam program pertukaran pelajar minimal memiliki 80% kesesuaian agar memudahkan kedua belah pihak untuk memasukkannya ke dalam kurikulum. Nurazira menjelaskan bahwa program pertukaran pelajar ini rencananya akan diikuti oleh mahasiswa yang menempuh semester ke 3 dan ke 5. “Program Kerjasama yang dijalin dengan UII tidak hanya untuk pertukaran pelajar, tetapi juga akan ditindaklanjuti untuk program kerjasama lainnya, seperti pertukaran dosen selama 1 semester dan kolaborasi penelitian”, terang Nurazira. Program pertukaran pelajar ini rencananya akan diumumkan kepada mahasiswa awal semester genap 2014/2015 mendatang. Di akhir pertemuan, Dekan FE UII berharap agar kerjasama antara UII dan USIM dapat berjalan dengan lancar.

2015.02.17.usim Dalam rangka proses internasionalisasi pendidikan, Universitas Islam Indonesia (UII) terus berupaya untuk mewujudkan berbagai macam program kerjasama yang melibatkan universitas atau instansi pendidikan di luar negeri. Terlebih menjelang pelaksanaan kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang sudah di depan mata, maka tentunya kerjasama tersebut perlu semakin digalakkan. Seperti salah satunya dalam sektor peningkatan kualifikasi lulusan dan peningkatan mutu pendidikan agar lulusan UII mempunyai daya saing yang kuat dan sejajar dengan lulusan PT dari negara ASEAN lainnya.

Guna mendukung proses realisasi internasionalisasi pendidikan tersebut maka dilaksanakan pembahasan kelanjutan kerjasama yang lebih riil antara UII dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Pembahasan kerjasama yang difokuskan pada aspek pertukaran pelajar ini berlangsung pada Senin (16/2) di Gedung Ace Partadiredja, FE UII.

Delegasi USIM direpresentasikan oleh Deputy Dean (Academic and Research) Dr. Siti Nurazira Mohd Daud, Head of Program Bachelor of Marketing Financial Services Dr. Syadiyah Abdul Shukor, Vice Head of Program Bachelor of Marketing Financial Services Mrs. Norhaziah Nawai, serta Assistant Registrar Mrs. Nuraina Hanipah. Sementara perwakilan UII direpresentasikan oleh pimpinan FE UII, mulai dari dekan hingga pimpinan di tingkat prodi.

Pada sambutan pembukaannya, Dekan FE UII, Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si menyampaikan harapannya agar program pertukaran pelajar ini bisa berjalan mulai tahun ajaran baru 2015/2016. Menanggapi hal tersebut, Siti Nurazira juga sepakat dengan mengemukakan bahwa tujuan dari kedatangan rombongan dari USIM adalah untuk merealisasikan MOU yang telah tandatangani bulan Desember 2014 lalu.

Pertemuan tersebut juga membahas mix and match kurikulum yang sesuai untuk program pertukaran pelajar. Hal ini terkait 8 mata kuliah yang setara dan memiliki kesamaan 80% yang bisa untuk menggantikan mata kuliah yang akan diambil selama satu semester pada semester ke 3 dan ke 5. Selain itu, disinggung juga dalam pertemuan, wacana ke depan untuk pertukaran staf pengajar selama 1 semester. Di akhir pertemuan, Agus Hardjito berharap agar Nota Kesepakatan antara UII dan USIM dapat berjalan dengan lancar.

Beasiswa Hafiz Alquran Sebagai universitas bercorak keislaman, UII terus berupaya mencetak insan-insan intelektual muslim yang tidak hanya piawai dalam menguasai aspek keilmuan akademis namun juga pengetahuan keagamaan. Hal ini sejalan dengan cita-cita pendiri UII yang menginginkan agar kampus kebangsaan ini dapat menghasilkan insan ulil albab sekaligus cendekiawan muslim. Oleh karenanya, UII terus berupaya mendorong para mahasiswanya untuk mampu menjadi insan yang memiliki karakter luhur tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan UII adalah dengan memberikan beasiswa bagi para mahasiswanya yang memiliki prestasi.

Jika biasanya prestasi identik dengan hal yang bersifat akademis, beasiswa prestasi yang ada di UII juga mencakup beasiswa bagi para mahasiswa yang menjadi penghafal Al-Qur’an. Bagi para mahasiswa yang memiliki kemampuan itu, UII memberikan beasiswa berupa bebas biaya pendidikan hingga mereka menyelesaikan studinya di UII termasuk living cost sebagai insentif tambahan.

Seperti disampaikan oleh Direktur Kemahasiswaan UII, Beni Suranto, ST., M.Soft.Eng kepada awak Humas UII di ruang kerjanya, Selasa (3/2). Menurutnya, hal ini sebagai bentuk apresiasi UII kepada para mahasiswanya agar semakin terdorong untuk mencetak prestasi lebih. “Prestasi itu kan bermacam-macam, ada yang akademik, olahraga, maupun kesenian. Kita memang memiliki banyak skema beasiswa untuk kategori mahasiswa berprestasi. Namun saya rasa skema beasiswa hafidz/hafidzah inilah yang unik di UII”, tuturnya. Program beasiswa yang telah dimulai sejak tahun 2013 silam tersebut terdiri dari dua kategori, yakni hafalan 30 juz dan hafalan 15 juz.

Ia menceritakan pada tahap awal, Direktorat Kemahasiswaan memberikan sosialisasi intensif kepada para mahasiswa UII perihal beasiswa tahfidz. Selanjutnya diadakan seleksi administratif dan seleksi uji kompetensi oleh tim bagi para mahasiswa yang mendaftar. “Seleksi yang kami lakukan meliputi kekuatan hafalan, cara membaca (fashohat), dan tajwid”, tambahnya. Para peserta yang dinyatakan lolos seleksi tahap akhir kemudian diajukan ke Rektor UII untuk mendapat persetujuan dan pengesahan.

Lantas bagaimana model pembinaan bagi para mahasiswa penghafal Qur’an tersebut?. Beni menjelaskan secara periodik akan dilakukan evaluasi hafalan. “Kita juga mewajibkan mereka untuk mengikuti ajang MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) baik di tingkat UII maupun nasional. Di samping itu, mereka juga wajib menjaga indeks prestasinya agar tetap baik. Hal ini kita lakukan agar mereka dapat semakin berkembang”, tandasnya. Ditambahkan olehnya, dengan adanya program menyimak bacaan Al-Qur’an yang diadakan DPPAI UII, juga melibatkan para mahasiswa penghafal Qur’an di UII.

Ia berharap ke depan program ini akan semakin banyak menjaring bibit-bibit berprestasi insan akademis penghafal Al-Qur’an. “Seleksi penerimaan mahasiswa baru UII mulai tahun ini juga memiliki skema tersendiri bagi para peserta yang hafal Al-Qur’an. Mereka masuk dalam kategori Penelusuran Siswa Berprestasi yang dapat langung diterima di program studi yang mereka kehendaki”, pungkasnya.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Sehubungan dengan adanya surat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nomor : 0101/E5.3/KPM/2015 tanggal 19 Januari 2015 tentang Penerimaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis tahun 2015. Oleh karena itu diinformasikan kepada seluruh mahasiswa Universitas Islam Indonesia bahwa, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Ditjen Pendidikan Tinggi memberikan kesempatan kepada mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) yaitu: Artikel Ilmiiah dan Gagasan Tertulis untuk pendanaan tahun 2015. Adapun untuk jadwal kegiatan, contoh proposal, pedoman PKM, dan materi workshop PKM-KT dapat didownload disini.

Sehubungan dengan hal tersebut kami informasikan kepada seluruh mahasiswa Universitas Islam Indonesia untuk batas akhir pengumpulan proposal program kreativitas mahasiswa karya tulis (GT dan AI) pada hari Jum’at 13 Februari 2015 bertempat di kantor kemahasiswaan UII Rektorat Lt. 2 dikarenakan pendaftaran dan pengunggahan dokumen secara on-line dibuka mulai tanggal 1 Februari s.d 27 Maret 2015 untuk PKM- AI (Artikel Ilmiah), sedangkan untuk PKM- GT (Gagasan Tertulis) akan dibuka mulai tanggal 1 Februari s,d 31 Maret 2015.

Demikian informasi ini kami sampaikan, terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

IMG_8612Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjary bersilaturahmi dengan mengunjungi Program Magister Manajemen Pascasarjana FE UII sebagai kunjungan persahabatan. Rombongan UNISKA terdiri dari 5 dosen pendamping, 2 orang staf dan 41 mahasiswa Magister Manajemen yang dipimpin oleh Dr. H. M. Zaenul, S.E., M.M. selaku Ketua Program Magister Manajemen, dan didampingi oleh Dr. H. Sulastini, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Program Magister Manajemen dan Dr. H. M. Alfani, S.E., M.Si. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UNISKA.

Acara silaturahmi yang berlangsung pada Selasa, (13/1) di ruang 1/3 Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja, kampus FE UII, diterima dengan penuh keramahan oleh para pengelola Program Pascasarjana FE UII, antara lain Dr. Zainal Mustofa El Qodri, M.M.  selaku Direktur Program Pascasarjana, Dra. Erna Hidayah, M.Si. selaku Sekretaris Program Pascasarjana, Dr. Zaenal Arifin, M.Si. selaku Koordinator Program Magister Manajemen, Abdul Hakim, S.E., M.Ec., Ph.D selaku Koordinator Program Doktor, dan Drs. Ahcmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Koordinator Magister Ekonomi dan Keuangan.

UNISKA yang merupakan PTS tertua dan terbesar di Kalimantan Selatan yang berdiri sejak tahun 1981, kini menjadi barometer kemajuan PTS di wilayah Kalimantan. Namun demikian, Program Magister Manajemen UNISKA yang baru memasuki tahun ke tiga ini dirasa perlu untuk belajar dan menggali informasi dari  perguruan tinggi yang lebih maju dari UNISKA. Kunjungan ini  dimaksudkan untuk melihat lebih dekat kemajuan-kemajuan Program Pascasarjana FE UII yang nantinya bisa dijadikan referensi dalam mengelola Program Magister Manajemen UNISKA agar dapat mengikuti jejak Program Magister Manajemen FE UII. Kedepannya diharapkan ada upaya-upaya kerjasama antara UNISKA dengan Program Pascasarjana FE UII di bidang catur dharma perguruan tinggi atau yang lainnya.

Menurut Zaenul selaku pimpinan romobongan, adanya program S3 di Pascasarjana FE UII juga dapat menjadi peluang bagi dosen UNISKA yang berminat untuk melanjutkan program doktoral di Pascasarjana FE UII. “Kunjungan ini juga sebagai langkah untuk mewujudkan keinginan para mahasiswa Program Magister Manajemen UNISKA untuk mencari referensi-referensi ilmiah dalam rangka memperkaya wawasannya”, terang Zaenul.

Acara ramah tamah kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mendetail tentang program–program Magister yang ada di Program Pascasarjana FE UII oleh Dr. Zainal Mustofa El Qodri, MM. selaku Direktur Pascasarjana FE UII. Selanjutnya, UNISKA berharap Pascasarjana FE UII juga melakukan kunjungan balasan untuk membahas penjajagan kerjasama di masa yang akan datang.

Menyadari akan adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan dan tuntutan masyarakat atas kualitas lulusan perguruan tinggi yang siap mengikuti perkembangan zaman dan mampu beradaptasi akan perubahan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DIKTI) merealisasikan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM ini guna memberikan wadah kepada mahasiswa untuk menunjukkan kreatifitas mengingat besarnya potensi yang dimiliki mahasiswa dalam mengkaji, mengembangkan dan menerapkan ilmu dan teknologi.

Hal di atas membuat UII mengadakan acara yang bertajuk “Sosialisasi Pendampingan PKM DIKTI” di semua fakultas termasuk Fakultas Ekonomi. Acara yang dilaksanakan di Fakultas Ekonomi (13/01) ini dihadiri oleh seluruh dosen FE UII dengan pembicara Dr. Abdul Jamil, SH., MH. selaku Wakil Rektor III UII didampingi oleh Beni Suranto, ST., M.SoftEng. selaku Direktur Pengembangan Bakat Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa UII. Acara ini bertujuan mendorong para dosen untuk mendukung peningkatan prestasi mahasiswa di ajang PKM DIKTI dengan aktif menjadi pembimbing tim mahasiswa PKM.

IMG_5672Menurut Jamil, prestasi UII yang tidak dapat berlanjut dari tahun ke tahun di ajang PKM ini ditengarai disebabkan oleh kurang seriusnya UII dalam menggarap PKM sehingga UII justru tertinggal dari Perguruan Tinggi lainnya. “Selama ini kegiatan PKM kurang ditangani dengan baik oleh UII, sehingga proposal PKM yang dibuat oleh mahasiswa UII saat ini secara umum mengalami penurunan baik dari segi kuantitas maupun kualitas”, terang Jamil. Keberhasilan mahasiswa untuk meraih prestasi dalam PKM DIKTI tidak lepas dari kegiatan pembimbingan yang serius dan intensif, untuk itu UII mengharap para dosen aktif menjadi pembimbing tim mahasiswa PKM yang dapat fokus untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas proposal PKM. “Peningkatan jumlah proposal PKM yang dikirim akan menjadi salah satu tolak ukur peningkatan gairah akademik di UII”, tambah Jamil.

Proposal PKM harus memiliki kualitas yang baik agar berpotensi mendapatkan dana dari DIKTI, disinilah peran dosen dibutuhkan untuk berkontribusi dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada tim mahasiswa PKM secara serius. “Kehadiran dosen sebagai pembimbing tim PKM diharapkan dapat memberikan sentuhan kualitas pada proposal PKM”, terang Beni. Selain itu, PKM DIKTI juga dapat dianggap sebagai salah satu langkah untuk mempertahankan akreditasi yang unggul. “Prestasi dan pendanaan yang diperoleh mahasiswa merupakan hal yang sangat penting bagi Fakultas dan Institusi karena menjadi poin penilaian dalam borang akreditasi” jelas Beni.

Dalam acara ini dijelaskan pula teknis seleksi proposal PKM dan jadwal pelaksanaan agenda PKM DIKTI tahun ini. Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk ikut serta dalam PKM DIKTI merupakan tantangan yang besar bagi UII, untuk itu UII berencana memberikan reward bagi para mahasiswa yang mengikuti PKM DIKTI sesuai dengan jenjang prestasinya. Semoga kegiatan sosialisasi ini menjadi awal bagi terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas proposal tim mahasiswa PKM DIKTI.

 

pelatihan jurnal Sabtu (10/1) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) kembali mengadakan pelatihan penulisan jurnal dan artikel bagi para penerima beasiswa unggulan BPKLN (Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri) Kemendikbud. Pelatihan ini merupakan kelanjutan pelatihan yang diadakan sebelumnya 20 Desember 2014 lalu untuk memenuhi salah satu syarat bagi penerima beasiswa tersebut yaitu menulis jurnal atau artikel yang dimuat di media massa. Pada pelatihan kali ini, Fakultas lebih menekankan bagaimana menulis artikel atau jurnal di media massa serta memberikan tips and trik agar artikel atau jurnal yang dibuat oleh mahasiswa dapat tembus dimuat di sebuah koran atau media massa.

Acara berlangsung di ruang P1/2 Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja FE UII dan dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Drs. Suharto M.Si. “Kegiatan ini penting dalam rangka memenuhi kewajiban penerima beasiswa selain itu juga sebagai aktualisasi diri kita sebagai calon pemimpin”, tekan Suharto dalam memberi sambutan. Fakultas akan terus mencoba menjembatani kegiatan penulisan ini. Selanjutnya Suharto memberikan materi yang sebagian besar berisi motivasi untuk mau menulis kepada mahasiswa. Selain itu, wakil dekan yang dikenal low profile ini juga memberikan teknik menulis dan tips agar artikel tembus ke media/koran.

Pada acara pelatihan kali ini fakultas mendatangkan langsung pemateri yang ahli dalam bidangnya yakni Jayadi Kasto Kastari selaku Redaktur Harian Kedaulatan Rakyat.  Redaktur yang akrab disapa pak Jayadi ini lebih banyak menceritakan pengalaman-pengalamannya dalam menulis berbagai artikel maupun cerpen. “Kalau ingin menulis di media massa, pelajari dulu karakteristik media massa dengan membaca atau mempelajari rubrikasinya dulu”, ucap Jayadi memberikan saran. “Selain itu menulislah sesuai disiplin ilmu. Kalau kalian berasal dari ekonomi, maka tulislah hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi”, lanjutnya.

Kelanjutan dari acara pelatihan ini tentunya masih diharapkan. Dalam kurun waktu 1 bulan lagi pihak fakultas mengharapkan para mahasiswa penerima beasiswa sudah mempunyai artikel yang siap dipublish di media massa. Fakultas Ekonomi akan terus mencoba menjembatani dan memberikan fasilitas dalam pencapaian mahasiswa untuk membuat artikel.