,

Cegah Dampak Fatal Hoaks: PIISEI Cabang Yogyakarta Lakukan Aksi Tanggap

Rabu (05/07), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menjadi tuan rumah untuk pertemuan rutin Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) Cabang Yogyakarta. Pertemuan PIISEI kali ini diikuti dengan penyampaian materi dari Dr. Herman Felani Tandjung S.S., M.A. mengenai “Menyikapi Hoaks di Media Sosial”. Kegiatan tersebut bertempat di Ruang Dekanat 1/1 FBE UII dan dihadiri oleh anggota PIISEI cabang Yogyakarta yang diketuai oleh Eva Supita Dewi Tony Prasetiantono. Pertemuan ini juga disambut hangat oleh tuan rumah, Tutut Johan Arifin.

Dalam sambutannya, Eva menyampaikan rencana PIISEI beberapa bulan mendatang bahwa, “PIISEI akan memberikan beasiswa untuk beberapa anak SMKN yang memang membutuhkan beasiswa.” Hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan PIISEI, yaitu untuk memberdayakan perempuan dan anak-anak Yogyakarta. 

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Herman mengenai isu yang sedang hangat dibicarakan akhir-akhir ini, yaitu hoaks yang beredar di media sosial. Dalam materi tersebut, Herman menekankan pentingnya sikap bijak dalam menilai kredibilitas sebuah berita. “Kita hidup di era teknologi yang berkembang pesat, dalam menilai kredibilitas sebuah berita perlu dengan bijak menyikapinya,” tutur Herman.

“Salah satu strategi untuk mengetahui apakah suatu berita akurat atau tidak di media sosial, yaitu melakukan research terlebih dahulu. Contohnya dengan mencari berita serupa dari media lain yang kredibilitasnya dapat dipercaya,” ungkap Herman.      

“Hoaks itu sebenarnya merupakan kata sederhana dari misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Tujuan dari hoaks ini sendiri umumnya untuk sarkas, satir parodi, menyesatkan, atau bahkan sindiran,” jelas Herman menambahkan. 

Di tengah masifnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) saat ini, foto dan video yang beredar di media sosial sulit kita percayai keasliannya. “Bahkan kita tidak dapat mempercayai foto dan juga video yang beredar karena sekarang sudah ada teknologi AI, sehingga foto dan video dapat direkayasa atau diedit dengan mudah,” lanjutnya. Herman memperlihatkan beberapa contoh perbandingan antara gambar dan video palsu dengan yang asli, sehingga anggota PIISEI dapat menilai sendiri apakah gambar tersebut hoaks atau fakta.

Pada akhir acara pertemuan rutin PIISEI, Herman kembali menegaskan pentingnya menyaring kembali berita-berita dari sosial media untuk meminimalisasi penyebaran hoaks ataupun berita palsu. Kemudian acara ditutup dengan momen foto bersama antara anggota PIISEI dan pemateri sebagai kenang-kenangan atas dilaksanakannya acara tersebut.

(DZAD/RVM)