,

“Bootcamp AIC 2023: Penguatan Kompetensi Investasi dan Manajemen Risiko Mahasiswa FBE UII”

Minggu (30/07), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan acara Bootcamp Asean Investment Challenge 2023 dengan tajuk “Penguatan Kompetensi Investasi dan Manajemen Risiko” yang bertempat di Laboratorium FBE UII. Acara ini diikuti oleh 30 mahasiswa Prodi Manajemen dan mahasiswa FBE UII dari Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dasar-dasar perdagangan saham, manajemen risiko, dan isu-isu terkait aktivitas trading. Selain itu, dengan diselenggarakannya acara ini mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dalam melakukan analisis investasi dan pengelolaan risiko.

Acara ini dibagi kedalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-10.00 dengan pemateri Yogiswara Perdana, MM dari Mandiri Sekuritas dengan materi “Manajemen Risiko” yang membahas tentang prinsip-prinsip manajemen risiko serta strategi dan teknik manajemen risiko trading. Sesi kedua dimulai pada pukul 10.30-12.30 dengan pemateri Elton Buyung Satrianto, MBA selaku Sekretaris 1 DPW Propami Jogja yang membawakan materi tentang “Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Investing”. Pada sesi kedua ini, Elton menjelaskan mengenai kerangka kerja dan pergerakan harga ESG. 

“ESG Investing itu konsepnya sebetulnya seperti kita trading saham atau beli saham, tetapi sampai dibuatkan konsep adalah supaya kita berinvestasi pada emiten yang sudah berorientasi pada ESG,” tutur Elton. “Ternyata social performance itu tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Social performance itu ada lembaga global namanya GRI (Global Reporting Initiative). Dia mirip lembaga penilaian perusahaan, jadi kalau ada perusahaan punya social performance yang bagus maka perusahaan tersebut harus melaporkan social performance mereka ke GRI,” lanjut Elton. 

Tak lupa, Elton juga menjelaskan mengenai cakupan dari ESG itu sendiri, “Cakupan dari ESG itu ada tiga, yang pertama ada environment, social, kemudian governance. Environment itu fokus dengan mempertimbangkan dampak operasional bisnis terhadap lingkungan. Sedangkan untuk social sendiri mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan karyawan seperti keselamatan kerja, kesejahteraan, hak asasi manusia, dan lain-lain.”

Setelah sesi kedua selesai, acara dilanjutkan dengan memasuki sesi ketiga yang dimulai pukul 13.30 dengan pemateri Zunarsa Hafizh, S.E., selaku Bendahara DPW Propami Jogja Solo. Zunarsa membawakan materi tentang riset dan informasi pasar, market and rumour management, serta market maker yang mana sekaligus menjadi penutup pada acara kali ini.

(ANZ/FR)