Blank NewsMenempuh studi yang berkelanjutan setelah berada dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu cara untuk menunjang hidup kedepannya melalui ilmu yang kita miliki. Tentunya menentukan program studi dan universitas yang ingin diambil bukan perkara yang mudah. Perlu banyak pertimbangan tentunya dari potensi yang dimiliki dan kualitas universitas maupun program studi yang akan diambil. Seperti Universitas Islam Indonesia (UII) yang sudah mendapatkan bintang tiga pada QS Star University Ratings dan Fakultas Ekonomi UII yang sudah meraih nilai akreditasi A dalam Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), hal ini merupakan salah satu cerminan kualitas yang cukup baik yang dimiliki oleh UII sendiri.

Kepercayaan atas kualitas yang dimiliki UII pun dapat dilihat dari antusias para orang tua siswa yang ikut menemani putra-putrinya untuk mendaftarkan diri dan nantinya akan menjadi calon mahasiswa baru di UII. Dari beberapa jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang ada, untuk jalur Paper Based Test (PBT) dan Penelusuran Siswa Berprestasi (PMB) pada minggu ini telah memasuki gelombang akhir yaitu gelombang IV untuk jalur PBT dan gelombang VI untuk jalur Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB). Pendaftaran melalui jalur PBT gelombang IV akan dibuka dari tanggal 14 Juli 2016 hingga 23 Juli 2016, sedangkan Ujian PBT akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2016. Untuk jalur PSB gelombang VI akan dibuka dari tanggal 13 Juli 2016 hingga 20 Juli 2016 dan akan diumumkan pada tanggal 27 Juli 2016 .

 Selain melalui jalur PBT dan PSB, antusias Calon mahasiswa juga terlihat untuk mengikuti jalur Computer Based Test (CBT) yang dibuka setiap hari Senin-Sabtu jam 08.00-14.00 di Gedung Muhammad Adnan (D3 Ekonomi UII-Lantai 1) Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia.  Penerimaan Mahasiswa Baru melalui jalur CBT di Kampus UII masih dibuka hingga 30 Juli 2016. Jalur tes CBT ini adalah salah satu jalur yang dapat dimanfaatkan oleh calon mahasiswa yang tidak mengambil pilihan program studi kedokteran. Memasuki minggu-minggu terakhir Penerimaan Mahasiswa Baru jalur CBT mulai banyak diminati calon mahasiswa baru, hal ini terlihat dari padatnya pendaftar mulai dari Kamis, 14 Juli 2016 hingga Sabtu, 16 Juli 2016.

Membludaknya calon mahasiswa yang ingin melaksanakan tes CBT mengakibatkan pihak UII harus membuka 3 laboratorium komputer untuk pelaksanaan tes. Diperkirakan pendaftar calon mahasiswa baru akan terus bertambah setiap harinya sampai akhir pembukaan tes CBT dilaksanakan. Dari 3 jalur Penerimaan Mahasiswa Baru di UII, biasanya jalur yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa baru adalah jalur CBT. Selain pelaksanaannya di buka setiap hari Senin-Sabtu dan waktu pelaksanaan tesnya yang tidak begitu panjang, selain itu karena minggu-minggu ini sudah merupakan mendekati akhir pembukaan dari  tes CBT.

Setelah menempuh bangku pendidikan SMA, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setiap orang harus mempersiapkannya dengan baik. Pendidikan memang sangat penting karena ilmu itu harus selalu ditambah dan ditimbah sampai kapanpun. Tidak hanya demikian, menentukan universitas dan program studi sebagai tempat melanjutkan studi pendidikan butuh pertimbangan yang matang. Karena itu juga berpengaruh terhadap kelangsungan karir kedepannya.

IMG_2945 NHari kemenangan dimana para umat Islam semua menunggu setelah berjuang menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Dalam sebulan kita diajarkan untuk selalu menjaga diri dari nafsu, menahan lapar dan haus serta menjaga tali silaturahmi kepada sesama. Bulan yang dianjurkan untuk melakukan sebanyak – banyaknya kebaikan dan bulan yang penuh ampunan. Dalam sebulan penuh berkah kita mendekatkan diri dengan Allah SWT dan meminta ampunan-Nya, datangnya hari kemenangan atau idulfitri digunakan untuk saling memaafkan kepada sesama. Sehingga kita semua kembali dalam keadaan bersih dan suci dari dosa yang telah kita lakukan.

Dalam menyambut idulfitri 1437 H, Fakultas Ekonomi (FE) UII menyelenggarakan acara Silaturahim Syawalan dan Pamitan Haji, Minggu, (17/07), bertempat di Hall Tengah FE UII. Dalam acara ini dihadiri juga perwakilan dari pengurus badan wakaf, dekan, wakil dekan, alumni pendidik serta segenap keluarga besar civitas akademik FE UII.

Pada kesempatan ini Dekan FE UII, Dr. D. Agus Hardjito M.Si. menyampaikan ucapan selamat dan mendoakan kepada calon jamaah haji yang mau berangkat pada bulan Agustus mendatang agar menjadi haji yang mabrur. Serta menyampaikan kepada segenap keluarga besar FE UII untuk terus meningkatkan ukhuwah dan mendukung terselenggaranya semua program yang ada di FE UII. Pada kesempatan terakhir ditutup oleh Drs. H. M. Husein Dahlan sekaligus berdoa bersama lalu dilanjutkan dengan acara halal bihalal.

QS star university ratings NUII mendapatkan kehormatan menjadi perguruan tinggi yang memperoleh tiga bintang dari penilaian QS Star University Ratings. Disampaikan oleh Wakil Rektor II UII, Dr. Nur Feriyanto, MSi, di Kampus UII Jl. Cik Di Tiro No.1, Senin (27/6), penghargaan ini merupakan asesmen kedua yang dilakukan UII setelah pada tahun 2011 berhasil meraih dua bintang dari penilaian pertama QS Stars. Pencapaian pada tahun 2016 ini tentunya akan memotivasi UII agar dapat maju dan terus berkembang. UII akan berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas dan performa institusi supaya capaian pada tahun selanjutnya bisa meningkat dan lebih baik. Bahkan harapannya dapat menempati posisi nilai tertinggi.

Penilaian dari QS Star University Ratings berasal dari delapan kategori. Kategori tersebut yaitu : Research, Teaching, Employability, Internationalization, Facilities, Access, Engagement, dan Specialist Criteria.  UII berhasil meraih lima bintang untuk kategori Employability, Facilities, Social Inclusiveness, dan Social Responsibility. Sementara kategori Teaching mendapatkan empat bintang dan untuk kategori Research dan Internationalization, UII berhasil memperoleh masing-masing satu dan dua bintang.

Pengakuan tiga bintang dunia oleh lembaga pemeringkatan internasional Qucquarelli Symonds (QS) yang berbasis di London, Inggris menempatkan Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi perguruan tinggi swasta dengan nilai QS Stars terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian secara keseluruhan (overall rating) hingga Juni 2016. Dari pencapaian yang diterima, maka UII berhasil memposisikan institusinya sejajar dengan perguruan tinggi di negara lain seperti Murdoch University, Australia, dan London South Bank University, Inggris.

Dalam upaya peningkatan kualitas pada kategori Research, UII akan memfasilitasi mahasiswa untuk lebih giat dalam melakukan penelitian. Prof. Hari Purnomo, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencana UII, lebih lanjut menjelaskan jika ketersedian anggaran research di UII cukup besar. Namun keterserapan dananya baru mencapai 57 persen. Angka ini menurutnya dapat diartikan bahwa minat untuk melakukan research di UII masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan.

Sementara itu disampaikan Wakil Rektor III UII, Dr. Abdul Jamil, SH., MH. target lompatan research pada mahasiswa diharapkan dapat mencapai angka 100 persen. Menurutnya di tahun 2016 ini terdapat dana Rp. 11,5 M yang disiapkan UII untuk bidang kemahasiswaan.

Dipaparkan Dr. Abdul Jamil, dari jumlah ini, Rp. 2,5 M digunakan untuk pengembangan infrastruktur. Sementara dari jumlah Rp. 9 M, sebanyak 30 persen diantaranya untuk pengembangan dalam negeri dan 70 persen lainnya untuk research dan lomba yang diikuti mahasiswa di ajang internasional. “Upaya lain yang dilakukan UII adalah dengan membuat sekema penelitian,” tuturnya.

UII akan terus melakukan upaya peningkatan kualitas dari berbagai kategori. Harapannya dapat menaikkan nilai pada penilaian QS Star University Ratings di tahun berikutnya. Peningkatan kualitas ini tentunya akan membantu dalam memenuhi kewajiban pada negara, yaitu berperan mencerdaskan kehidupan bangsa. Penerimaan tiga bintang dari QS Star University Ratings memperlihatkan bukti kesungguhan UII untuk berkontribusi guna kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Blank NewsUmat muslim di seluruh dunia patut bersuka cita, sebab hari kemenangan makin mendekat. Setelah hampir sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, maka gema takbir akan segera berkumandang pertanda tibanya hari raya. Seluruh umat muslim berbondong-bondong mempersiapkan kebutuhan, tak terkecuali umat muslim di Indonesia.

Tradisi dalam menyambut datangnya hari raya idul fitri di Indonesia sangat beragam. Mulai dari tradisi mudik untuk berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman, tradisi mempersiapkan hidangan lebaran, hingga tradisi berbagi rezeki kepada sanak saudara. Begitu banyak persiapan-persiapan yang dilakukan untuk menyambut hari kemenangan.

Lantas segala persiapan yang dilakukan tersebut ternyata mampu meningkatkan pergerakan ekonomi Indonesia. Mengapa bisa? Mari kita simak uraiannya.

Mudik, tradisi ini dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai macam moda transportasi, dimulai dari mobil, kendaraan sepeda dua, kereta api, pesawat terbang, hingga kapal laut. Meningkatnya jumlah penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi untuk mudik mengakibatkan meningkatnya permintaan akan jasa ini. Hal tersebut membuat banyak penyedia jasa transportasi seperti Kereta Api Indonesia atau KAI menyediakan tiket mudik tambahan.

Beralih pada tradisi menghidangkan sajian lebaran, banyak ibu-ibu yang sudah mulai menyerbu pasar baik pasar modern maupun tradisional untuk membeli kebutuhan-kebutuhan masakan seperti daging sapi, daging ayam, hingga sayuran. Lagi-lagi meningkatnya permintaan akan kebutuhan pokok membuat ekonomi terus bergerak.

Dari dua ilustrasi diatas, dapat membuktikan betapa hari raya idul fitri mampu memberikan rezeki yang berlimpah bagi setiap orang, serta mampu menggerakkan dan meningkatkan transaksi perekonomian Indonesia.

Tak hanya itu, pedagang kebutuhan sandang seperti pakaian pun turut andil dalam meningkatkan pendapatan ekonomi. Dengan banyaknya kebutuhan konsumen akan pakaian membuat omset penjualan mereka terus meningkat.

Meningkatnya transaksi perekonomian tentu mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Mengingat pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal 1-2016 masih tergolong lesu, pemerintah memang sangat berharap banyak akan peningkatan yang disebabkan oleh datangnya bulan suci ramadan dan hari raya idul fitri.

Artikel minggu keduaData yang bersumber dari Bank Indonesia diatas menggambarkan bahwa penghasilan yang diperoleh para pekerja indonesia berpotensi meningkatkan transaksi perekonomian. Termasuk bulan suci ramadan dan hari raya idul fitri, merupakan waktu yang sangat tepat bagi perekonomian Indonesia untuk makin meningkat.

 

Blank NewsBulan Ramadan merupakan bulan yang penuh manfaat bagi seluruh umat muslim di dunia. Pasalnya, pada saat bulan ramadan, Allah SWT menjanjikan berbagai keutamaan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah dan berbagai amalan yang baik.Selain itu, berbagai amalan kebaikan akan dilipat gandakan hingga berkali-kali lipat. Maka dari itu, tidak heran bahwa seluruh umat muslim yang berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan demi mendapatkan keutamaan dari bulan Ramadan. Banyak orang yang menjadikan momen ini sebagai waktu yang tepat dalam introspeksi dan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

“Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan sepuluh lipat gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya.” (HR. Bukhari Muslim)

Tanpa terasa kita sudah memasuki minggu ketiga bulan Ramadan 1437H. Memasuki minggu ketiga ini, sudah sewajarnya menjadikan iman kita lebih kuat dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya. Sudah sewajarnya bagi kita semakin membenahi diri menjadi lebih baik lagi menjelang hari kemenangan. Banyak cara bagi kita dalam memperbaiki diri. Salah satu cara dalam membenahi diri pada saat ini adalah dengan mengikuti berbagai kajian baik yang diadakan oleh Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) maupun FE UII sendiri.

Ramadan tahun ini di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) banyak diadakan berbagai acara keagamaan. Tentunya, dengan diadakan event ini diharapkan dapat meningkatkan akhlak dari masyarakat sekitar khususnya mahasiswa FE UII sendiri. Deretan event ini pun diadakan dengan berbagai variasi jenis yang beragam demi menarik minat dari berbagai lapisan umur masyarakat itu sendiri.

Menurut Bapak Bekti Hendrie Anto, kegiatan Ramadan yang diadakan di FE UII sudah cukup beragam dari awal bergulirnya Ramadan hingga sekarang ini. Sebagai contoh yaitu, adanya kegiatan salat tarawih, kegiatan majelis, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Menurutnya, dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut sudah dijalankan dengan baik namun kedepannya harus kembali dikemas menjadi lebih baik lagi. Menurutnya, dengan diadakannya berbagai kegiatan pada bulan Ramadan khususnya pada tahun ini adalah mahasiswa dapat lebih mempelajari kembali lebih dalam ilmu-ilmu khususnya tentang ilmu keagamaan.

Menurut Bapak Bekti, antusiasme mahasiswa FE UII dalam mengikuti kegiatan tersebut masih belum maksimal. Hal yang  disoroti dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah dalam hal pengemasan kegiatan itu sendiri. Beliau berharap, kedepannya berbagai kegiatan yang diadakan pada bulan Ramadan berikutnya dapat dilaksanakan dengan lebih “gaul”. Alasan Bapak Bekti mengatakan seperti itu karena menurutnya, dapat dikatakan kehidupan dan pergaulan mahasiswa FE UII sekarang ini dapat dikatakan sudah “gaul”. Sehingga, dengan pengemasan kegiatan yang lebih “gaul” dapat lebih menarik lebih banyak mahasiswa. Karena, mahasiswa sekarang ini akan lebih  mudah tertarik dalam mengikuti kegiatan yang dirasa dapat lebih menghibur.

”Hal ini tentu menjadi bahan instrospeksi bagi teman-teman yang berdakwah untuk menentukan formula yang tepat dan dapat digunakan dalam membentuk kegiatan yang lebih gaul” tutur Bapak Bekti. Menurutnya, hal ini patut dikaji kembali oleh teman-teman pendakwah dari FE UII untuk dapat menarik lebih banyak mahasiswa untuk dapat menghadiri dan memeriahkan kegiatan Ramadan FE UII untuk tahun-tahun kedepannya. Meski begitu, Bapak Bekti menganggap bahwa animo mahasiswa FE UII dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan pada bulan Ramadan tahun ini sudah cukup banyak. Beliau juga berharap, dengan materi-materi yang mahasiswa dapatkan pada saat mengikuti kegiatan dakwah tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam mendalami ilmu keagamaan.

IMG_9020 Edit

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi di tingkat Internasional. Kali ini datang dari Fakultas Ekonomi UII (FE UII) berhasil menjadi Juara II dalam acara 8th International ERPsim Competition. Dalam kompetisi ini tim dari Prodi Akuntansi yang terdiri dari Yukafi Kharisma (Akuntansi 2012), Farieza Rahman (Akuntansi 2012), Muhammad Reza Baihaque (Akuntansi 2012), dan Hendra Kusmartono (Akuntansi 2013), sukses menyisihkan peserta lain dari berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya berasal dari Swiss, China, dan Amerika Serikat.

Farieza mengatakan perjuangan tim mereka untuk meraih juara tidaklah mudah. Mereka sangat bersyukur karena prodi akuntansi sangat mendukung dan memfasilitasi mereka. Tim yang dimentori oleh Dra. Primanita Setyono, MBA,Ak,CA ini mengaku, mendapatkan simulasi permainan bersama tim lain dari UII dan sangat berguna bagi mereka dalam melatih guna membuat strategi untuk dapat bersaing di tingkat internasional.

Dalam kompetisi ini, model yang dilakukan adalah melakukan simulasi bisnis menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) sistem. Mereka mengembangkan teori dan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari pada bangku kuliah. Mereka juga membagi tugas kepada tiap anggota tim karena di kompetisi ini sangat membutuhkan kerjasama, komunikasi, dan saling percaya. “Reza bagian marketing, Kafi bagian produksi, Farieza bagian planner, dan saya bagian analisis.” Kata Hendra saat diwawancarai Sabtu (25/6).

Acara 8th International ERPsim Competition HEC MONTREAL 2016 merupakan sebuah kompetisi tahunan yang di gelar oleh HEC MONTREAL dan Tim FE UII sebagai wakil dari Indonesia yang maju untuk bertanding melawan sepuluh tim lainnya dalam kancah internasional yang diantaranya berasal dari Amerika Serikat, China, Yunani, Swiss, dan berbagai negara lainnya.

Menurut penuturan Farieza, pada kejuaraan 8th International ERPsim ini, Tim FE UII baru dapat menjuarai perlombaan ini setelah pada tahun 2012 sebagai juara dunia dan pada tahun ini Tim FE UII menduduki peringkat pertama dalam hal Net Income, namun untuk keseluruhan hal dari berbagai bidang Tim FE UII menduduki posisi Runner Up.

Dalam perlombaan ini, Tim FE UII merasa tantangan dalam perlombaan 8th International ERPsim ini adalah komunikasi dan kepercayaan dalam sebuah tim. Karena, menurutnya tanpa hal tersebut pekerjaan tim tidak akan berjalan sesuai dengan keinginan. Dalam tim ini, tiap anggota diberikan jobdesk yang harus dikerjakan masing-masing anggota dan harus saling mempercayai pekerjaan dari masing-masing anggota tim, karena dalam perlombaan 8th International ERPsim ini diperlukan kepercayaan dalam pengambilan keputusan. Yang menjadikan tantangan Tim FE UII tertantang dalam hal ini adalah mengalahkan finalis yang telah menjuarai perlombaan ini selama dua tahun berturut-turut dan Tim FE UII berusaha untuk terus memantau strategi dari tim lawan.

Menurut Tim FE UII perlombaan 8th International ERPsim ini sangatlah berpengaruh dalam proses pembelajan di tingkat perkuliahan, dikarenakan seluruh pembelajaran yang didapatkan dalam perkulihan diujikan dalam perlombaan ini. Sehingga, kita secara dapat mengaplikasikan secara layaknya di dunia nyata.

Harapan dari Tim FE UII untuk perlombaan ERPsim ini kedepannya adalah, semoga UII bisa menjadi juara dunia pada perlombaan ini pada tahun berikutnya. Menurut Farieza, meskipun belum banyak orang yang mengenal tentang dunia ERP, tetapi Indonesia patut untuk dipertimbangkan dunia internasional dalam bidang ERP dan beruntunglah menjadi Mahasiswa UII karena diperkenalkan dalam bidang ERP dan diajarkan oleh orang yang mahir dalam bidangnya.

IMG_6205Pendampingan Agama Islam (PAI) merupakan suatu bentuk kegiatan dari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) yang bertujuan untuk menyempurnakan pengetahuan mahasiswa akan kebutuhan rohaninya. Sehingga output mahasiswa akan memiliki karakter yang kuat terhadap ilmu agama, disamping kemampuan intelektualnya. Dalam rangka penutupan kegiatan PAI, panitia menyelenggarakan kuliah umum yang dilaksanakan di Masjid Al-Muqtashidin FE UII pada Minggu, (12/6). Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2015/2016 dari Program Studi Akuntansi, Ilmu Ekonomi dan Manajemen FE UII.

Acara tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Dr. Drs. D. Agus Hardjito, Msi selaku Dekan FE UII. Turut hadir pada acara tersebut para dosen pembina PAI dan Kepala Program Studi (kaprodi) di FE UII. Dalam sambutannya, Agus Hardjito menyampaikan apresiasinya kepada fakultas yang telah memfasilitasi kegiatan PAI untuk mahasiswa baru FE UII, dan mengatakan bahwa kegiatan tersebut membantu mahasiswa dalam kaitannya pembentukan karakter. “Kegiatan mentoring ini dapat menjadi faktor penentu kesuksesan, karena di dalamnya terdapat sarana untuk melatih softskill dalam etika, disiplin, dan juga kepemimpinan”, tuturnya.

Agus Hardjito juga menegaskan bahwa penentu kesuksesan seseorang tidak hanya bergantung pada Indeks Prestasi (IP) yang bagus. Akan tetapi, yang lebih mempengaruhi kesuksesan adalah karakter dan kepribadian. Sehingga kegiatan PAI FE UII ini dinilai mampu untuk mendorong mahasiswa menuju kesuksesan secara intelektual dan kesuksesan menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Dalam kegiatan tersebut juga terdapat sesi pemberian penghargaan. Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi fakultas kepada mahasiswa yang telah mengikuti program PAI dengan baik. Beberapa kategori untuk pemberian penghargaan, yaitu antara lain : Mentee Terbaik Ikhwan diraih oleh Iko Santoso sebagai peringkat I, disusul Muhammad Apriwan dan Bima Agustino. Mentee Terbaik Akhwat diraih oleh Silvia Ayuningsih sebagai peringkat I, disusul oleh Bazfa Azza dan Aulia Wulandari. Diumumkan pula pemenang Social Project Group terbaik yang diraih oleh kelompok yang dimentori oleh Farissa Rahma sebagai juara pertama dan disusul oleh kelompok yang dimentori oleh Mega Laksmita.

Penyampaian kajian oleh Drs. Imam Mujiono, M.Ag., sekaligus mengajak mahasiswa yang hadir untuk memiliki ‘believe’ yang tinggi terhadap diri mereka masing-masing. Imam Mujiono mengatakan, “semakin tinggi keyakinan yang dimiliki seseorang untuk sukses, maka kemungkinan itu akan mendorong seseorang untuk meraih sukses secepatnya.” Beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa harus senantiasa menambah kadar keyakinan kepada Allah SWT untuk menunjukkan jalan menuju kesuksesan. Seperti yang tertulis dalam firman Allah SWT dalam Q.S. Hud : 6.

 Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi ini melainkan Allah lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpananya. Semuanya tertulis dalam kitab nyata (Lauh Mahfuzh).”

Dalam firman Allah SWT tersebut disampaikan tentang rezeki yang dijanjikan dan akan diberikan Allah SWT. Untuk dapat meraihnya, manusia harus yakin untuk mendapatkan rezeki itu. Kemudian ia akan berusaha untuk mencari tempat rezeki tersebut berada dengan mengoptimalkan usaha. Dalam proses pencarian rezeki harus selalu dilandasi dengan keyakinan terhadap kasih sayang Allah SWT, supaya manusia dapat memperoleh rezeki yang telah dijanjikan-Nya.  

“Faktor kesuksesan itu terdiri dari 30% ilmu dan 70% relationship. Dengan mentoring, mahasiswa dapat membina silaturahmi dengan teman-teman barunya dan juga dengan mentornya. PAI telah berhasil menghantarkan para mahasiswanya untuk memberi pijakan kesuksesan di kemudian hari dengan pemenuhan kebutuhan 70% relationship tersebut,” tutur Imam Mujiono, sekaligus menutup kuliah umum PAI tersebut. Dengan kegiatan pendampingan agama ini diharapkan mahasiswa baru angkatan 2015/2016 mempunyai bekal untuk menuju kesuksesan.

Bagi mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, untuk mengetahui jadwal ujian UAS Semester Genap pada tahun ajaran 2015/2016 dapat akses pada halaman dibawah ini berdasarkan jurusannya,

JADWAL UAS SEMESTER GENAP 2015-2016

IMG_8248Mengedepankan persoalan akademik dan Indeks Prestasi (IP) merupakan trend mahasiswa pada lingkungan kampus. Berbeda halnya ketika prestasi akademik dipadankan dengan prestasi lain yang menunjang kualitas diri. Banyak yang menilai bahwa mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik cenderung akan lebih sukses di dunia kerja.

Heti Nur Isnaini, mahasiswi yang sedang menempuh semester enam Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) ini menjadi salah satu mahasiswa yang mampu mempertahankan IPK dengan juga mencetak prestasi di luar kuliahnya. Heti terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (Mawapres) mewakili FE UII untuk bersaing dengan fakultas lain dalam memperebutkan predikat Mawapres tingkat universitas. Tentu saja untuk menjadi Mawapres, sebelumnya ia telah bersaing dan mengalahkan sekian ratus mahasiswa FE UII dan berhasil menduduki posisi tersebut.

Mengapa Heti yang dipilih? Aktif di kegiatan mahasiswa dan beberapa kali pernah memenangkan perlombaan berbasis Essay dan karya tulis ilmiah. Karakternya yang selalu ingin mengetahui hal baru telah mengantarkannya untuk selalu berkembang dalam mengamati lingkungan sekitar. Yang mana hasilnya sering ia tuangkan ke dalam bentuk tulisan untuk nantinya akan berguna dalam penciptaan karya tulisnya.

Selain itu, Heti juga diamanahi sebagai president of Islamic Economic Study Club (IESC) FE UII. Merupakan suatu hal yang mengagumkan karena posisi pemimpin tersebut dijabat oleh seorang perempuan. Tidak hanya fokus pada kegiatan mahasiswa, ia berhasil mengharumkan nama FE UII dalam beberapa kompetisi dengan berhasil meraih Best Paper I Sub Tema Syariah dan Fiqh Muammalah dalam “The 15th SECOND FE UI” yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Terbukti Ia telah mengalahkan pesaingnya dari perguruan tinggi lainnya dan prestasinya tersebut telah membanggakan UII.

Disampaikan Heti bahwa ia menyukai menulis karya ilmiah sejak duduk di bangku SMA dengan mengikuti Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR). Heti menyampaikan, “hobi menulis menuntut saya agar terus menghasilkan karya yang inovatif dan juga memberikan keuntungan lain.” Heti menyampaikan bahwa sembari mengikuti lomba karya tulis, ia juga mendapatkan pengalaman jalan-jalan di berbagai wilayah Indonesia.

Prestasi demi prestasi telah ia dapatkan. Heti berhasil menyabet juara dua LKTI yang bertema “Masyarakat Ekonomi ASEAN” dalam MANIFEST Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) FE UII pada April 2016. Ia juga berhasil menjadi finalis SCSD Sharia Economic Learning Forum, “Pengoptimalan Sumber Daya yang Adil dan Seimbang untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia”, mengalahkan ratusan peserta yang dikirim menjadi perwakilan dalam ajang perlombaan Universitas Udayana pada Mei 2016.

Baginya, semua prestasi yang telah ia raih adalah hasil dari proses kegagalan sebelumnya. “Kesalahan adalah guru terbaik, tanpa mengetahui kesalahan apa yang telah diperbuat maka kita tidak bisa mengetahui apa yang benar” tuturnya. Keberhasilan prestasinya tak terlepas dari peran kampusnya. Ia mengakui bahwa untuk mendukung kegiatan Karya Tulis, fakultas memiliki peran yang besar dalam memfasilitasi prestasi mahasiswanya.

IMG_1032Islamic Economics Study Club (IESC) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) merupakan kelompok belajar mahasiswa tentang Ekonomi Islam di FE UII. IESC menjadi forum bagi siapa saja yang ingin belajar tentang Ekonomi Islam yang sedang berkembang di perekonomian global. Dalam rangka mewadahi mahasiswa Indonesia untuk menciptakan inovasi dalam ilmu ekonomi Islam, IESC FE UII menyelenggarakan serangkaian acara yang terdiri dari Seminar dan Bedah Buku. Acara tersebut mengusung tema Sinergi Membangun Ekonomi Islam dalam Ilmu dan Inovasi, yang dilaksanakan pada Minggu (22/5).

Bentuk kegiatan yang disusun IESC FE UII antara lain call for paper, pengenalan ekonomi Islam kepada siswa-siswi SMA/MA atau sederajad se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah dalam bentuk call for essay, diskusi dan edukasi terkait proyeksi pertumbuhan keuangan syariah Indonesia tahun 2020 serta bahas tuntas bedah buku dengan tema Murabahah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Utara FE UII tersebut diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. IESC mengundang tiga pembicara untuk mengenalkan Shariah Economics dengan lebih dalam yaitu M. Akhyar Adnan, Ph.D., MBA., Ak., CA. (Dosen dan Dewan Pakar IAEI), Drs. Ahmad Thohirin, M.A., Ph.D., (Dosen dan Peneliti Senior P3EI) dan Esti Binukaningsih (Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank 1&2 OJK Yogyakarta).

Disampaikan M. Akhyar Adnan, Ph.D., MBA., Ak., CA., dalam diskusi panel tentang adanya prediksi mengenai peningkatan ekonomi Islam oleh masyarakat Indonesia pada 2020-an. Selain diskusi panel, seminar tersebut juga membahas tuntas bedah buku Pembiayaan Murabahah terkait Esensi, Aplikasi, Akuntansi, Permasalahan dan Solusi. Bedah buku tersebut merupakan kali pertama bagi Drs. Sugeng Widodo, MM., sekaligus menjadi launching buku ketiganya. Bedah buku yang dilakukan lebih membuka sesi diskusi yang dipimpin oleh Drs. Sugeng Widodo, MM., yang sebelumnya pernah bekerja di Perbankan Konvensional selama 19 tahun. Disampaikan Drs. Sugeng Widodo, MM., “praktik Murabahah dalam ekonomi Islam sering mengalami penyimpangan dibandingkan praktik untuk akad lainnya, sehingga perlu adanya analisis mendalam dari berbagai macam pihak.”

Dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak mengenai shariah ekonomi, diharapkan praktik-praktik yang diterapkan benar-benar dapat merepresentasikan shariah ekonomi yang sesuai dengan ilmu dan tuntunannya.