Kalender Akademik TA. 1516

susu Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi produk susu, turut berdampak pada meningkatnya minat terhadap produk-produk olahannya. Salah satunya yakni produk susu dalam kemasan yang kini banyak dipasarkan secara luas, tidak hanya oleh produsen besar namun juga industri rumah tangga. Di kalangan anak muda khususnya, mengkonsumsi susu dalam kemasan mulai mengarah pada tren yang digandrungi. Apalagi susu ini dikemas dalam kemasan-kemasan menarik dengan berbagai rasa yang unik.

Mahasiswa UII, Intan Paramita mampu mengubah peluang tersebut menjadi bisnis yang menjanjikan. Ia mengembangkan produk susu pasteurisasi yang dikemas dalam botol-botol menarik. Selain tahan lama, susu yang tersimpan dalam botol itu juga memiliki berbagai macam rasa yang unik.

“Ide awal untuk mengembangkan produk susu pasteurisasi ini terinspirasi dari bisnis serupa yang saya jumpai ketika berkunjung ke Thailand. Waktu itu saya melihat susu yang dikemas dalam kemasan botol yang menarik dan ternyata lumayan ramai pembelinya”, tutur mahasiswi Prodi Akuntansi itu. Ia kemudian tertarik untuk serius mengembangkan produk susu pasteurisasi dalam kemasan yang diberi label Nic & Pim.

“Di Jogja sepertinya belum banyak yang melirik peluang ini sehingga masih cukup menjanjikan. Awalnya perlu waktu lama untuk menemukan formula produksi yang pas. Sering susu yang saya produksi cepat basi karena teknik produksi yang belum tepat”, ungkap dara kelahiran Lombok itu. Seiring berjalannya waktu, Intan mulai belajar bahwa teknik pasteurisasi dapat mempertahankan kualitas susu meski tidak diberi pengawet sehingga produknya bisa tahan hingga 5 hari.

Dalam memasarkan produknya, Intan mengandalkan pemasaran secara langsung kepada sesama mahasiswa di kampusnya, Fakultas Ekonomi UII. Selain itu, ia juga aktif mengikuti pameran wirausaha mahasiswa di berbagai kampus agar produknya semakin dikenal. “Saya juga dibantu adik yang kuliah di UGM untuk memasarkan produk. Pemasaran juga kita lakukan lewat media sosial instagram”, tambah mahasiswi yang duduk di semester VII itu.

Untuk satu kali produksi, Intan mampu menghasilkan 350 botol susu pasteurisasi ukuran 350 ml. Terdapat berbagai pilihan rasa yang disajikannya, seperti choco caramel, macha greentea, taro, dan blueberry. “Rata-rata pelanggan saya didominasi oleh kalangan muda. Mereka suka dengan pilihan rasanya yang unik dan kemasan yang menarik”, katanya. Dalam sebulan, Intan mampu meraup omset penjualan senilai Rp 10 juta.

Dalam menjalankan bisnisnya, Intan juga memiliki visi sosial yakni turut membantu mitranya, para peternak sapi lokal skala kecil dan menengah. “Saya memiliki hubungan baik dengan beberapa peternak sapi tempat saya membeli bahan baku. Sering saya mendengar keluhan mereka tentang kesulitan dalam menjual susu sehingga mereka senang jika ada pelanggan tetap”, katanya. Oleh karena itu, ia merasa senang jika usahanya ini dapat sedikit menjawab kesulitan tersebut.

Salah satu pengalaman berkesan bagi Intan adalah ketika dirinya pernah kewalahan memenuhi permintaan pelanggan pada saat mengikuti pameran. Waktu itu stoknya mulai menipis karena ramai diserbu pembeli, padahal pameran masih berlangsung lama.

“Saya harus produksi lagi meski waktu sangat terbatas. Malam-malam saya mengambil susu dari peternak di Turi-Sleman pakai motor, padahal jaraknya cukup jauh dari rumah di Kotagede. Sampai rumah kita langsung produksi sampai jam 3 pagi, besoknya langsung kita pasarkan lewat pameran, rasanya capek sekali”, ceritanya. Meski demikian, gadis asal Jogja ini mengaku menikmati rutinitasnya tersebut.

Sumber: www.uii.ac.id

 

Tennis Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali berhasil menorehkan prestasi Juara 3 melalui perwakilan dari Tim Tennis UII pada ajang Brawijaya Nasional Tennis Turnamen yang diadakan pada bulan lalu (04/12) bertempat di Lapangan Tenis Indor Universitas Brawijaya Sport Center, Malang.

Tim Tennis Lapangan UII diwakili oleh 8 mahasiswa dari berbagai fakultas, diantaranya adalah: Faizal Syarif (FH 2012), Fajar Suryalintang (FH 2013), Angga Dita Johannas (FTI 2011), Yugi Ilyasa (FE 2014), Al Akbar Priya (FTSP 2012), Ammar Waly Bisowarno (FE 2014), Rike Merlita (FH 2012), dan Olfina Vidia Insani (FE 2013).

Pada ajang lomba tenis tingkat nasional tersebut, Tim Tennis UII berhasil mengalahkan tim tenis dari Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, dan masuk ke semifinal. Namun dibabak semi final Tim Tennis UII belum berhasil mengalahkan tim tenis dari Universitas Negeri Yogyakarta, sehigga dari hasil tersebut Tim Tennis UII berhasil menjadi juara 3.

Disampaikan secara terpisah, Direktur Direktorat Pengembangan Bakat Minat dan Kesejahateraan Mahasiswa (DPBMKM) UII Beni Suranto, ST., M.Soft.Eng., berharap prestasi yang diraih saat ini dapat dipertahankan, lebih lagiditingkatkan. Beni Suranto juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pemain atas perjuangan dan kerja kerasnya sehingga mampu mengharumkan nama UII dikancah Nasional khususnya pada olahraga cabang Tenis ini.

Sumber: www.uii.ac.id

 

MB UII Tim Marching Band Universitas Islam Indonesia (MB UII) tampil dengan totalitas dalam Kejuaraan Grand Prix Marching Band (GPMB) XXXI 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada 26-27 Desember 2015. Kejuaraan bergengsi tingkat nasional ini diikuti oleh 24 tim marching band dari berbagai daerah di Indonesia.

Masing-masing tim saling berkompetisi dalam menyuguhkan pertunjukan yang mengusung tema-tema tertentu. Pertunjukan tidak hanya sekedar memainkan musik dengan apik namun juga dituntut memiliki alur cerita dan penataan koreografis yang kompleks. Tim MB UII sendiri menyuguhkan tema pertunjukan “Taj Mahal : a Symbol of Love” . Tema ini kental dengan kisah cinta abadi seorang raja Mughal, Shah Jahan kepada istrinya Mumtaz Mahal yang dibuktikan dengan bangunan Taj Mahal.

Disampaikan oleh Ketua MB UII, Budi Santoso, bahwa tim MB UII telah cukup lama mempersiapkan diri untuk menghadapi sengitnya kompetisi dalam kejuaraan. “Kurang lebih 12 bulan kami rutin berlatih mengasah kemampuan agar dapat tampil maksimal dalam kejuaraan”, katanya.

Persiapan yang panjang dikarenakan dalam menampilkan tema mereka harus melibatkan ratusan personil, mulai dari pemain musik, dirijen, penampil, dan lain-lain. Di samping itu, mereka juga harus membuat dan menyiapkan properti pertunjukan agar tema dapat lebih nyata. Perjalanan ke Jakarta juga melibatkan 130 orang personil dan ofisial MB UII.

“Berdirinya miniatur bangunan indah Taj Mahal di lantai kuning Istora Senayan seolah menjadi puncak perjuangan kami hari itu. Terimakasih kepada warga UII dan pihak-pihak yang terus mendukung kami selama ini”, tambahnya.

Pada malam pengumuman kejuaraan, MB UII berhasil mendapatkan peringkat ke-8 dari 24 peserta lainnya dan sekaligus menempatkan MB UII pada divisi utama dengan raihan poin 74,95. Meski tidak sampai mengukir prestasi utama, namun pengalaman mengikuti kejuaraan menjadi oleh-oleh yang sangat berhaga bagi anggota MB UII.

Wakil Rektor III UII, Dr. Abdul Jamil SH., MH dan Direktur Kemahasiswaan UII, Beni Suranto, ST., M.SoftEng turut memberikan motivasi kepada tim MB UII selama kejuaraan berlangsung.

 Sumber: www.uii.ac.id

VIP Peran jurnalistik sebagai wadah untuk mengenalkan kondisi aktual perguruan tinggi saat ini kepada stake holder menjadi sangat penting. Peran tersebut bisa dilakukan melalui penyusunan penyampaian berita terkini baik melalui website, majalah, ataupun media lainnya. Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu perguruan tinggi yang peduli dengan citra kualitasnya terus berupaya untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam hal pemberitaan, salah satunya yang terbaru adalah dengan menerbitkan majalah corporate yaitu VIP Magazine.

Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., ketika memberikan sambutan dalam acara peluncuran resmi siang tadi (30/12) bertempat di Ruang Sidang Utama Lantai 4 Rektorat UII Gedung GBPH Prabuningrat memberikan apresiasi atas terbitnya majalah perdana ini, selain itu pihaknya juga menyampaikan bahwa majalah ini diharapkan bisa terbit berkelanjutan, idealnya adalah satu semester sekali.

“Mengingat banyak sekali program-program yang bagus namun hanya semangat diawal saja tidak dilanjutkan pada periode-periode berikutnya, maka dari itu yang paling penting sebenarnya adalah istiqomah,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Humas Karina Utami Dewi SIP., MA., melaporkan bahwa penerbitan majalah ini merupakan program yang masih sangat awal, sehingga kedepan diharapkan ada masukan-masukan dari civitas akademika UII demi penerbitan majalah berikutnya yang lebih baik.

Pada acara peluncuran perdana VIP Magazine yang pada dasarnya merupakan media informasi bagi alumni, orang tua mahasiswa, mitra kerjasama, dan juga stake holder lainnya juga dihadiri oleh Wakil Rektor III Dr. Abdul Jamil, SH., MH., Direktur Direktorat Kerjasama dan Alumni (DPKA) Hangga Fathana, SIP., B.Int.St., MA., beberapa perwakilan dari direktorat, unit, fakultas, dan lembaga mahasiswa.

Sumber: www.uii.ac.id

Bagi mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, untuk mengetahui jadwal ujian akhir semester ganjil pada tahun ajaran 2015/2016 dapat akses pada halaman dibawah ini berdasarkan jurusannya,

JADWAL UAS 15/16 

Berikut informasi akhir perkuliahan TA. 2015/2016

Pengganti hari libur nasional :

1. Tanggal 9 Desember 2015 diganti hari Senin, 4 Januari 2016

2. Tanggal 24 Desember 2015 diganti hari Rabu, 30 Desember 2015

3. Tanggal 25 Desember 2015 diganti hari Kamis, 31 Desember 2015

 

Ujian akhir semester (UAS) TA. 2015/2016 dilaksanakan mulai Rabu, 6 Januari 2016 s/d Selasa, 19 Januari 2016. Jadwal UAS dapat dilihat dihalaman ini Jadwal UAS 15/16

Dimohon mahasiswa aktif untuk mengecek presensi hadir kuliah di unisys.uii.ac.id yang berkaitan dengan hadir kuliah 75% dari kehadiran dosen.

Bagi mahasiswa yang ijin kuliah segera diselesaikan sebelum UAS dimulai.

Selama UAS sudah berjalan tidak melayani komplain presensi hadir kuliah.

nb: Jadwal UAS sewaktu-waktu dapat berubah

 

 

 

 

Doktor Sebanyak 25 staf edukatif Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menyelesaikan jenjang studi strata tiga atau program doktoral. Gelar tersebut diraih diantaranya berasal dari beberapa perguruan tinggi ternama, baik itu dalam maupun luar negeri. “Hingga sekarang, UII telah memiliki 117 doktor. Semoga hal ini dapat semakin memperkuat sumberdaya dosen yang ada di UII,” terang Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc ketika menyambut para doktor baru UII di Gedung Perpustakaan Moh.Hatta, Kamis (10/12).

Rektor berpesan agar ke-25 doktor baru UII dapat memaknai pencapaian mereka dengan bentuk syukur kepada Allah SWT. “Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Dengan diraihnya strata akademik tertinggi hendaknya membuat semakin rendah hati dan bersyukur. Tunjukkan rasa syukur itu dengan karya dan kontribusi yang semakin meningkat”, pesannya.

Jika ditinjau dari lokasi pendidikannya, sebanyak 54% doktor baru UII menempuh pendidikan di dalam negeri dan 46% menempuh pendidikan di luar negeri. Sementara itu, saat ini masih terdapat sekitar 90 staf edukatif UII yang juga tengah menempuh pendidikan S-3. Rektor berharap agar mereka dapat segera menyelesaikan pendidikannya dan kembali mengabdikan diri di kampus. UII berupaya agar jumlah doktor terus bertambah setiap tahunnya sehingga dapat menunjang pendidikan master dan doktor yang tengah berkembang di UII.

Wakil doktor baru UII, Arief Rahman, SE, M.Com, Ph.D mengatakan, pencapaian untuk menjadi seorang doktor memang tidak mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Meski demikian, setelah berhasil dicapai, bukan berarti lantas bisa berbangga diri sebab masih ada tanggungjawab yang diemban. “Sempat saya menjadi cleaning service selama menempuh pendidikan doktor di Australia. Semua itu kini menjadi kenangan yang semakin menambah rasa manis dari hasil yang dicapai”, ucap Direktur Direktorat Akademik UII ini.

Sumber : www.uii.ac.id

perekonomian indonesia Perekonomian Indonesia pada tahun 2016 mendatang diprediksi akan membaik. Meskipun pertumbuhannya tidaklah sebesar tahun 2015, namun berbagai faktor politik ekonomi dalam negeri akan mendorong perekonomian berada pada kondisi stabil. Rasa optimis cukup rasional jika perekonomian bisa sekitar 5,2 hingga 5,4 persen pada tahun 2016, lebih tinggi dari tahun 2015 yang diperkirakan sebesar 4,7 persen.

Demikian disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Nur Feriyanto, M.Si. pada penyampaian hasil rumusan penyelenggaraan Seminar Nasional Perekonomian Indonesia: Evaluasi Tahun 2015 dan Prospek 2016, yang digelar di Auditorium Kahar Mudzakkir UII, Rabu (2/12). Kegiatan ini terselenggara berkat kerjama antara UII dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta.

Pemateri yang dihadirkan dalam penyelenggaraan seminar merupakan pemangku kebijakan dibidang terkait, akademisi dan juga praktisi. Pemateri yang dihadirkan yakni Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan RI, Iman Pambagyo, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Dr. Solikin M Juhro, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI, Parjiono, Ph.D., Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., Dosen Fakultas Ekonomi UII, Suwarsono Muhammad, MA. dan Pengusaha Yuli Sugianto.

Disampaikan Dr. Nur Feriyanto yang merupakan pakar ekonomi UII, optimisme pertumbuhan ekonomi tersebut dimotori dampak positif dari berbagai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah yang diprediksi baru terasa dampaknya di tahun depan. Selain itu, pertumbuhan tersebut didukung pula oleh pemulihan di pasar negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Uni Eropa, dan Jepang, yang merupakan negara tujuan ekspor Indonesia. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan belanja negara di sektor infrastruktur menurut Dr. Nur Feriyanto juga turut menjadi kekuatan pendorong.

Lebih lanjut disampaikan Dr. Nur Feriyanto, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi akan sedikit mengalami pelemahan pada tahun 2016 mendatang. Pelemahan ini lebih disebabkan karena pengaruh kebijakan moneter eksternal yang dilakukan oleh beberapa negara yang memiliki hubungan finansial dengan Indonesia, seperti Tiongkok, Jepang dan AS. “Menguatnya sentimen negatif terhadap perekonomian Tiongkok dan rencana The Fed yang menaikkan suku bunga akan menyebabkan adanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah,” ungkap Dr. Nur Feriyanto.

Sementara berkenaan dengan sektor industri seperti dituturkan Dr. Nur Feriyanto merupakan sektor yang paling vital untuk mendorong perekonomian nasional. Sektor ini yang akan menjadi pilar daya saing Indonesia di lingkungan ekonomi global. Namun sayangnya, Indonesia mengalami defisit ekspor impor barang dan jasa sejak tahun 2011. “Hal ini terjadi karena sebagian besar ekspor Indonesia merupakan ekspor produk SDA bernilai tambah rendah. Disisi lain, sebagian besar impor Indonesia merupakan impor produk teknologi menengah dan tinggi yang bernilai tambah tinggi,” paparnya.

Sumber : www.uii.ac.id

mensikapi kondisi perekonomian indonesia Mensikapi capaian perekonomian Indonesia selama 2015 dan prospek 2016, Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Yogyakarta akan menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Perekonomian Indonesia: Evaluasi Tahun 2015 dan Prospek 2016”, bertempat di Auditorium Prof. Abdul Kahar Mudzakir UII, Rabu 2 Desember 2015.

Seminar akan menghadirkan  sejumlah pembicara penting  pemerintahan seperti Mirza Adityaswara Deputi Senior Bank Indonesia, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI, Parjono dan Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Imam Pambagyo .

Hal tersebut disampaikan ketua panitia seminar, Arief Rahman, Ph.D., dihadapan awak media pada Senin, 30 November 2015. Pada pelaksanaan seminar ini seperti disampaikan Arief Rafman juga akan menghadirkan para pelaku sektor riel, yakni Hariyadi B.Sukamdani dari Dewan Pengurus Nasional APINDO) serta akademisi/ekonomom seperti Mudrajat Kuncoro dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM dan Suwarsono dari Fakultas Ekonomi UII.

“Seminar kurang lebih akan dihadiri 300 peserta terdiri dari pelaku kebijakan, sivitas akademika, pelaku/praktisi ekonomi dan masyarakat umum,” ungkap Arief Rahman.

Sementara disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, MSi., diharapkan hasil dari penyelenggaraan seminar nanti dapat memberikan informasi yang objective mengenai capaian 2015 dan prospek 2016 perekonomian Indonesia. Selain itu, melalui penyelenggaraan seminar juga diharapkan dapat menghasilkan rumusan rekomendasi kebijakan yang dapat digunakan untuk pertimbangan kebijakan ekonomi Indonesia 2016.

“Hasil dari penyampaian pemateripada  seminar rencananya  juga akan dibukukan dan dirilis pada awal tahun 2016 mendatang,” tutur Dr. Nur Feriyanto.

Lebih lanjut disampaikan  Dr. Nur Feriyanto, kelesuan perekonomian yang terjadi selama tahun 2015 setidaknya sudah mulai dipulihkan, antara lain perbaikan kondisi moneter dan pengendalian inflasi. Selain itu upaya lain juga telah dilakukan pemerintah seperti melalui paket kebijakan ekonomi. Namun menurutnya dampak yang dirasakan juga membutuhkan waktu dan tidak dapat instan. Oleh karenanya pemerintah hendaknya tetapdapat menjaga arah kebijakan yang diambil dan juga dapat menjaga kepercayaan masyarakat.

Sumber : www.uii.ac.id