2015.11.16.lassen3Aksi teror bom dan penembakan yang terjadi di Paris menyisakan duka mendalam bagi para korban dan warga Eropa pada khususnya. Setidaknya 153 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut. Berbagai negara mengutuk tindakan kejam yang direncanakan dan dilakukan oleh para pelaku teror. Salah satu dampak dari aksi terorisme ini adalah semakin menguatnya stigma bahwa umat Islam identik dengan tindakan kekerasan dan terorisme. Terlebih setelah dua kelompok terorisme global, ISIS dan Al-Qaeda sama-sama mengaku bertanggungjawab atas terjadinya peristiwa tersebut.

Kalangan masyarakat muslim Eropa pun harus pandai-pandai menepis stigma negatif yang tertuju pada mereka. Tingginya frekuensi media internasional dalam memberitakan kejadian ini juga turut memperkuat stigma negatif yang telah berkembang. Padahal, Islam sama sekali bukan agama yang mengajarkan umatnya menjadi orang yang tidak menghargai kemanusiaan.

Sebagaimana disampaikan oleh pemerhati gerakan Islam UII, Dr. Supriyanto Pasir, S.Ag, M.Ag ketika mengomentari peristiwa penembakan Paris. Menurutnya, apa yang terjadi di Paris merupakan tindakan biadab yang jelas-jelas telah merusak nilai kemanusiaan. Para pelaku yang dengan tangan dingin menembaki dan membom warga sipil, diragukan masih memiliki nilai itu di dalam dirinya. “Islam dengan tegas melarang tindakan yang mengarah pada mencederai kemanusiaan, seperti membunuh, menyiksa, dan melukai warga sipil. Apalagi Paris yang menjadi tempat kejadian bukan merupakan wilayah perang”, ujarnya.

Oleh karena itu, ia tidak sepakat jika tindakan terorisme yang mungkin dilakukan oleh sebagian orang Islam lantas menjadi alasan untuk menilai buruk tentang Islam. “Saat ini umat Islam harus berhati-hati dan tidak mudah terpancing. Isu-isu yang sensitif dan memojokkan Islam jangan lantas disikapi dengan kekerasan. Sebab jika sampai terpancing melakukan tindakan itu, justru sangat merugikan citra Islam”, katanya.

Selain itu, ia juga menilai maraknya radikalisme dan tindakan teror oleh oknum Islam sebagai dampak dari kurangnya memahami tentang jihad yang benar. “Yang ada, semangat jihad yang terlalu tinggi kurang diimbangi dengan pengetahuan metode dakwah. Orang-orang seperti ini rentan diajak mengikuti kegiatan radikal”, terangnya. Pemahaman yang benar tentang jihad dapat mencegah seseorang melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.

Kondisi masyarakat di Eropa yang damai dan cukup konudusif tidak membutuhkan jihad dalam bentuk peperangan. Untuk mengajak orang Eropa agar tertarik dengan Islam yakni dengan dialog dan menunjukkan akhlak yang baik. Tindakan teror di Paris justru kontraproduktif dengan upaya dakwah Islam di Eropa.

Sumber : www.uii.ac.id

2015.11.18. uii dan woosong university perkuat kerjasama mobilitas global Sebagai salah satu pilar dalam Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia (UII) 2014-2018, rancang ulang pola kerjasama (redesigning network) perlu dilaksanakan secara bertahap dengan persiapan yang matang. Untuk mencapai pola kerjasama yang produktif dan resiprokal harus dimulai dengan meningkatkan kualitas kerjasama yang telah terjalin, salah satunya dengan Woosong University, Korea Selatan.

Demikian disampaikan Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam kunjungan delegasi UII ke Woosong University, Rabu (18/11), di kampus Solbridge International Business School, Daejeon, Korea Selatan. “Solbridge, sebagai salah satu lembaga di bawah Woosong University, telah menjadi mitra strategis bagi UII sejak tahun 2009,” tambahnya.

Selama enam tahun terakhir, kerjasama UII dengan Woosong University dilaksanakan di bidang pertukaran mahasiswa. Mahasiswa UII memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari Woosong University untuk berkuliah selama satu semester di Solbridge.

Pada tahun akademik 2015/2016, UII telah mengirim dua orang mahasiswi yang saat ini tengah mengikuti program pertukaran mahasiswa di Solbridge.

Kunjungan delegasi UII ke Woosong University diterima langsung oleh Presiden Woosong University, Dr. John E. Endicott. Senada dengan Rektor UII, Dr. Endicott mengapresiasi kerjasama UII-Woosong University yang berlangsung secara berkelanjutan. “Kami sangat ingin meningkatkan produktivitas kerjasama kedua Universitas secara bertahap,” ungkap Dr. Endicott.

Dikatakan Direktur Pemasaran, Kerjasama & Alumni UII, Hangga Fathana, kedua Universitas sepakat untuk meningkatkan kerjasama strategis di bidang mobilitas global.

“Dalam waktu dekat UII akan menyiapkan program cultural immersion untuk mahasiswa Woosong University, serta mengirimkan staf kerjasama UII guna melaksanakan magang selama dua bulan di kantor kerjasama Woosong University,” ungkap Hangga di akhir pertemuan.

Sumber : www.uii.ac.id

2015.11.18.uii dan sungkonghoe university jajaki perluasan kerjasama Kemitraan antara Universitas Islam Indonesia (UII) dan Sungkonghoe University (SKHU), Korea Selatan, yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir di bidang pengabdian masyarakat akan diperluas ke bidang akademik. Kedua Universitas sepakat untuk merancang community service field program untuk para mahasiswa guna meningkatkan pemahaman lintas budaya.

Demikian disampaikan Presiden SKHU, Profesor Lee Jeong-ku, saat menerima kunjungan kerja Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., Selasa (17/11), di Kampus SKHU, Seoul, Korea Selatan. “Pemahaman lintas budaya sangat dibutuhkan untuk memperluas wawasan budaya dan membentuk generasi yang toleran,” tambah Prof. Lee.

Dikatakan, bagi SKHU, kemitraan dengan UII memiliki makna strategis, khususnya dalam upaya pengabdian kepada masyarakat global yang selama ini telah terlaksana secara kolaboratif.

Sejak tahun 2012, kedua Universitas telah memberdayakan masyakarat Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pelatihan kepemimpinan, pelatihan perangkat desa, koperasi, pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat, serta pendidikan gender.

“Kami sangat tertarik untuk mengirim mahasiswa SKHU ke UII guna melaksanakan pengabdian masyarakat, baik di lingkungan internal kampus UII, maupun terjun langsung ke masyarakat di Yogyakarta secara luas,” ungkap Prof. Lee. Rencananya, program pengabdian masyarakat ini akan diselenggarakan dalam jangka waktu dua minggu, satu kali dalam setahun.

Selain itu, SKHU juga berminat untuk menerima mahasiswa UII mengambil kelas singkat Bahasa Korea di Kampus SKHU. Prof. Lee juga membuka kesempatan yang luas bagi UII untuk melaksanakan implementasi kerjasama dengan berbagai bidang program studi yang tersedia di SKHU, di antaranya media dan komunikasi, ilmu politik, manajemen, dan program studi lainnya di rumpun humaniora.

Sementara itu, Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. menyambut dengan baik penjajakan perluasan kerjasama UII-SKHU. “Kerjasama luar negeri UII ke depan harus sepenuhnya mengarah pada pola yang produktif dan resiprokal. Kami melihat kerjasama dengan SKHU adalah salah satu bentuk kemitraan yang memenuhi pola tersebut,” ungkapnya di akhir kunjungan.

Sumber : www.uii.ac.id

BI Seiring berkembangnya jaman yang semakin maju banyak perubahan yang kita temui khususnya perubahan pada teknologi yang dulunya sulit sekali mencari infomasi, sekarang dengan adanya teknologi yang canggih apapun bisa dilakukan. Perubahan sistem telah merambah pada bank yang ada di Indonesia. Oleh karena itu Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral di Indonesia melaksanakan sosialisasi dan edukasi di lingkungan kampus.

Sosialisasi Bank Indonesia diselenggarakan pada tanggal (14/11), bertempat di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Pihak dari Bank MANDIRI sebagai narasumber yang memberikan materi tentang hal-hal yang dapat kita lakukan untuk memudahkan saat kita bertransaksi. Sosialisasi ini bertujuan agar para mahasiswa dapat mengetahui perubahan atau sistem apa saja yang di keluarkan maupun yang dikembangkan oleh Bank MANDIRI. Dalam acara sosialisasi BI ini dibawakan oleh dua pembicara yaitu, Syafri Yuzal sebagai direktur PT. Aino Indonesia, dan Sri Agustin dari BI yang dimoderatori oleh Baziedy Aditya Darmawan S.E., M.M.

Dengan adanya pengembangan dan perubahan dalam bertransaksi, Bank MANDIRI telah memfasilitasi Cashless yang merupakan suatu tujuan untuk menggunakan emoney. Di lingkungan kampus Emoney dapat digunakan untuk membayar ataupun memfasilitasi kebutuhan mahasiswa, contohnya menyewa sepeda yang disediakan kampus, membayar makanan dikantin, absensi mahasiswa dan ID untuk masuk ke perpustakaan. E-money juga berbeda dengan ATM karena sistemnya menggunakan sistem offline rekening sedangkan fungsi ATM untuk mengambil uang yang ada di rekening bank.

Fasilitas lainnya yang dikeluarkan Bank MANDIRI yaitu Finding machine yang merupakan sebuah alat penjual minuman dan makanan ringan yang  pada sistem pembayarannya memudahkan orang berbelanja hanya dengan menggunakan kartu.

Terlepas dari transaksi berbentuk kartu, dengan kemampuan teknologi yang berkembang saat ini uang juga dapat disimpan di HP, dengan menggunakan icash yang dapat di download sendiri di appstore untuk pengguna IOS dan play store untuk pengguna android. Cara untuk menggunakan aplikasinya, kita harus mendownload terlebih dahulu kemudian memasukan pin ATM. Dengan demikian melalui handphone bisa mentransfer, tarik tunai dan berbagai layanan lainnya yang dapat memudahkan bagi penggunan dalam bertransaksi.

Pada sesi selanjutnya dibahas oleh Syafri Yuzal mengenai Potensi LCS yang  mengakomodasikan kebutuhan VVIP bagi mahasiswa/karyawan. Dia juga menjelaskan mengenai time based ticket yang dapat digunakan untuk bertransaksi seperti pembayaran transportasi dan lainnya.

Sosialisasi dan edukasi BI dapat memberikan wawasan tentang sistem yang dapat memudahkan para pengguna         Bank MANDIRI dalam bertransaksi yang didukung oleh perkembangan teknologi akan membuat transaksi lebih mudah dilakukan melalui media online yang dapat dilakukan setiap saat.

Haji Manajemen pengelolaan ibadah haji di Indonesia meskipun sudah lama dilaksanakan masih menyisakan berbagai macam persoalan, lamanya antrian keberangkatan ibadah haji, transparansi dana pengelolaan, regulasi yang belum memadai, serta carut marutnya pengelolaan ibadah haji di Arab Saudi. Permasalahan ini masih saja terus terjadi meskipun pemerintah sudah berusaha menyelesaikannya dengan berbagai cara.

Maka dari itu dalam rangka melihat dan mencari solusi permasalahan manajemen pengelolan ibadah haji, Pusat Penelitian dam Pengkajian ekonomi Islam (P3EI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bekerjasama dengan Pusat Pengkajian Ekonomi (PPE) FE UII, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), dan BRI Syariah hari ini (7/11) menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi Haji ‘Tinjuan Nasional, Sosial, Manajemen, dan Ekonomi’.

Acara seminar nasional yang bertempat di Aula Utara Lantai 3 Gedung Prof. Ace Partadiredja FE UII tersebut mengundang pembicara Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., Drs. Suwarsono Muhammad (Dosen UII), drs. H. Nurrokhman, MA., (Kanwil Kemenag DIY), dan M. Yazid Affandi, S.Ag., M.Ag., (Dosen UIN Sunan Kalijaga). Selain pembicara tampak hadir pula Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Si., Dekan FE UII Dr. Drs. Dwipraptono Agus Hardjito, M.Si., dan Direktur P3EI Agus Widarjono, SE., MA., Ph.D.

Dalam sambutannya Harsoyo menyampaikan bahwa semangat masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji itu luar biasa, sehingga dengan adanya seminar ini diharapkan dapat menghasilkan solusi permasalahan pengelolaan ibadah haji. Solusi tersebut dapat disampaikan kepada pemerintah, untuk kemudian di follow up demi pengelolaan ibadah haji kedepan yang lebih baik.

Dalam kesempatan yang sama Anggito Abimanyu menjelaskan perihal pengelolaan ibadah haji di Indonesia yang memang banyak permasalahan, menurutnya penyelenggaraan ibadah haji saat ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan perhajian, mulai sistem daftar tunggu, perubahan lanskap haji di Arab Saudi, pembimbing haji dari pemerintah, dan juga pengelolaan keuangan.

“Sampai dengan kapanpun, penyelenggaraan ibadah haji kalau sistemnya masih seperti ini pasti semua orang yang mengurusinya bias jadi disalahkan, karena sistemnya juga salah”, ungkapnya.

Kesempatan berikutnya masing-masing pemateri menjelaskan perihal sejarah perhajian dari zaman Rosulullah SAW,  manajemen pengelolaan ibadah haji oleh Kemenag RI, dan aspek hukum Undang-undang haji di Indonesia.

Sumber : www.uii.ac.id

ICD Penyelenggaraan Job Fair Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai puncak rangkaian kegiatan Integrated Career Days 2015 tidak disia-siakan oleh para pencari kerja, baik yang berasal dari DI.Yogyakarta maupun dari wilayah lain. Hal tersebut tampak dari banyaknya pelamar kerja memadati tiap stand perusahaan yang menawarkan berbagai posisi pekerjaan.

Penyelenggaraan Job Fair UII diagendakan berlangsung selama dua hari, yakni 7-8 November 2015, di Auditorium Kahar Mudzakkir UII. Job Fair diselenggarakan sebagai bagian dari UII Integrated Career Days 2015, yakni sebuah pekan karir terpadu yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti Career Seminar, Career Mentoring, Career Counseling, On Campus Recruitment, Corporate Gathering, serta penyelenggaraan Job Fair.

Disampaikan Ketua Pelaksana UII Integrated Career Days 2015, Baziedy Aditya Darmawan, SE. MM., jumlah pendaftar Job Fair UII secara online sampai hari pertama penyelenggaraan mencapai hampir 2600 pendaftar. Bila melihat antusiasme pencari kerja yang daftar secara langsung,  tidak menutup kemungkinan jumlah pendaftar keseluruhan dapat menembus angka 5000.

Lebih lanjut dipaparkan Baziedy Aditya, Job Fair diikuti oleh 22 perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang industri, seperti perbankan, teknologi informasi, kosmetik, lembaga keuangan non bank, transportasi, retail, konstruksi, dan perusahaan manufaktur serta jasa lainnya guna menyerap lulusan dari berbagai program studi/jurusan.

Peneyelenggaraan UII Integrated Career Days 2015 seperti diutarakan Baziedy Aditya, Juga memiliki tujuan untuk mendorong para lulusan UII berkiprah dan memberikan kontribusi di masyarakat. UII dinilainya perlu meningkatkan potensi keterserapan para alumninya ke dalam dunia industri dengan memberikan berbagai bekal di luar perkuliahan dan juga memberikan akses yang lebih luas dalam meraih karir.

“Di sisi lain, UII juga berkomitmen memberikan kontribusi bagi permasalahan bangsa dalam konteks ketenagakerjaan, yakni untuk menekan angka pengangguran terdidik khususnya di DI. Yogyakarta dan sekitarnya,” ungkapnya.

Sumber : www.uii.ac.id

Terjalinnya hubungan baik antar institusi pendidikan merupakan suatu hal yang dapat mendukung optimalisasi perkembangan universitas, baik perkembangan didalam universitas maupun diluar universitas. Selain itu, hubungan baik antar institusi dapat membuka kesempatan universitas untuk melakukan kerjasama diberbagai bidang yang mendukung kemajuan universitas dalam akademik maupun non-akademik. Salah satu cara untuk menjaga hubungan antara universitas adalah dengan adanya kunjungan ke universitas partner dan melakukan sharing informasi terkait dengan perkembangan kampus. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menerima kunjungan dari dekan, dosen, dan  beberapa staff dari Universitas Balikpapan pada Rabu (4/11) di Ruang Sidang 1/1 Gedung Prof. Dr. Ace Partadireja FE UII.
Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar kurikulum, tax center, dan galeri investasi. Dalam sharing ini, Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si, dekan FE UII, menyampaikan beberapa informasi terkait perkembangan dan kurikulum yang digunakan FE UII.Lebih lagi, rombongan Universitas Balikpapan melanjutkandiksusi seputar tax center di ruang program studi akuntansi dan mengunjungi Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ada di Fakultas Ekonomi UII di Gedung Perputakaan lantai 3. Kunjungan ke Pojok BEI Fakultas Ekonomi UII ditujukan untuk melakukan sharing secara langsung terkait investasi dan kegiatan kegiatan terkait dengan pasar modal yang dilakukan oleh mahasiswayang bergabung di Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FE UII.
Dengan kunjungan tersebut diharapkan terjalin hubungan silaturahmi yang lebih erat antar FE UII dan Universitas Balikpapan. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara saling bertukar informasi antar universitas.

2015.11.05. peserta training sap uii studi banding ke pt sari husada Peserta training SAP Universitas Islam Indonesia (UII) 2015 berkesempatan mengikuti studi banding ke PT Sari Husada Generasi Mahardika yang berlokasi di wilayah Klaten Jawa Tengah, Rabu (5/11). Studi banding dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman implementasi aplikasi SAP melalui diskusi dan melihat secara langsung penerapannya disalah satu perusahaan ternama yang bergerak di bidang industri pengolahan susu tersebut.

Para peserta training yakni tenaga kependidikan dari Devisi Keuangan, Umum dan Rumah Tangga di lingkungan UII diterima oleh master data and supply chain improvement PT Sari Husada Generasi Mahardika, Baruno Dewo Tirto. Dalam studi banding ini juga tampak hadir Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si., Direktur Keuangan dan Anggaran UII, Fitra Roman Cahaya, SE, M.Com, Ph.D. dan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dra. Siti Nurul Ngaini, MM. dan ketua pelaksana training SAP UII, Noor Endah Cahyawati, SE, M.Si.

Disampaikan Dr. Nur Feriyanto, kunjungan dalam rangka studi banding yang dilakukan oleh UII ini pada dasarnya bukan kali pertama. Pada pelaksanaan kali ini diikuti oleh 95 orang peserta, bertujuan untuk belajar khususnya pada pembelajaran sistem SAP yang sudah diterapkan di PT Sari Husada Generasi Mahardika.

Dr. Nur Feriyanto, berharap melalui kunjungan ini para peserta dapat memperoleh banyak tambahan ilmu, tidak hanya ilmu yang didapat dikelas saja, tetapi juga ilmu yang betul-betul telah dipraktikkan. “Sehingga nanti ketika kembali di UII dapat menerapkan sistem SAP lebih baik seperti bagaimana solusi-solusi penyelesaian masalah terkait sistem SAP yang telah diterapkan di PT Sari Husada Generasi Mahardika” paparnya.

Sementara disampaikan Baruno Dewo Tirto, saat menyambut rombongan UII, di perusahaannya sangat memperhatikan hal-hal berkenaan dengan safety. Siapapun seperti karyawan, kontraktor termasuk pengunjung yang berada diwilayahnya menurutnya akan menjadi tanggung jawab perusahaan. Hal ini dinilai penting karena bila terjadi suatu hal akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Perhatian akan keselamatan juga tampak dari tersedianya petunjuk dan fasilat bila sewaktu-waktu terjadi bencana seperti gempa bumi maupun gunung meletus.

Setelah acara penyambutan, para peserta training mengikuti diskusi berkenaan dengan implemntasi SAP di PT Sari Husada Generasi Mahardika. Suasana diskusi berlangsung hidup dimana komunikasi terjalin dua arah, dimana para peserta tampak aktif menyampaikan pertanyaan. Setelah diskusi selesai para peserta diajak mengunjungi secara langsung proses produksi perusahaan.

2015.11.05. peserta training sap uii studi banding ke pt sari husada-(3)

Sumber : www.uii.ac.id

FGD Dalam rangka menyelaraskan standar pendidikan dan learning outcome sebagai standar minimum yang harus dicapai mahasiswa S1 khususnya Program Studi Manajemen, Forum manajemen Indonesia (FMI) koordinator wilayah (Korwil) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD). Acara yang dilaksanakan di Ruang P1/2 Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, pada Kamis, 29 Oktober 2015 ini diikuti oleh Kepala Jurusan Universitas se- Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan anggota FMI, serta dihadiri oleh perwakilan FMI Korwil Jakarta dan wakil dari Dikti.

Penyampaian materi di sesi pertama disampaikan oleh Dr. BM. Purwanto, MBA dan Dr. Amin Wibowo, MBA , dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada serta Dr. M. Irhas Efendi, M.Si dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.  Ketiganya membahas tentang learning outcome dan standardisasi pendidikan. FGD learning outcome ini di moderatori oleh Dr. Zaenal Arifin, M.Si. “Profesionalisme adalah tindakan seseorang yang dilandasi oleh tujuan yang baik, oleh karena itu dalam Learning Outcome nanti diharapkan Mahasiswa mampu mempunyai integritas, profesionalitas, objektivitas, dan keadilan saat menerapkan ilmunya baik untuk dirinya sendiri maupun saat bermasyarakat”, papar Dr.BM. Purwanto.  Sedangkan sesi kedua adalah Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang learning outcome , dimana peserta dibagi  ke dalam tiga kelompok aspek, meliputi sikap dan keterampilan umum, keterampilan khusus, dan pengetahuan.

Dari FGD tersebut diperoleh rumusan dari masing-masing aspek misalnya dalam aspek sikap, mahasiswa diharapkan berani menanggung resiko dalam pengambilan keputusan, dalam aspek pengetahuan, mahasiswa mampu menguasai konsep dan aplikasi fungsi-fungsi organisasi, sedangkan pada aspek keterampilan umum, mahasiswa diharapkan mampu membangun kolaborasi positif dengan masyarakat nasional, internasional dalam organisasi dan bisnis. Kedepannya, rumusan dari hasil FGD ini digunakan untuk membuat standar capaian minimum yang harus dicapai oleh mahasiswa S1 prodi manajemen dimana standar tersebut berskala nasional.

SAP Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu kampus pertama di Indonesia yang concern akan penggunaan System Application and Product (SAP), kembali menggelar pelatihan  SAP dilingkungannya.

Seperti penyelenggaraan ditahun sebelumnya, kegiatan yang diselenggaran selama 4 hari, yakni tanggal 30 Oktober dan 4, 5, dan 7 November 2015 di Kampus Fakultas Ekonomi UII Condongcatur, para peserta juga akan diajak melihat secara langsung penggunaan SAP di perusahaan PT Sari Husada Generasi Mahardika. Peserta pelatihan yakni para tenaga kependidikan di devisi keuangan dan umum, serta sejumlah wakil dekan di lingkungan UII.

Demikian disampaikan ketua pelaksana training SAP UII, Noor Endah Cahyawati, SE, M.Si. pada sesi pembukaan, Jum’at (30/10). Turut hadir dalam agenda ini, Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si., Direktur Monsoon Academy, Abdy Taminsyah, Direktur Keuangan dan Anggaran UII, Fitra Roman Cahaya, SE, M.Com, Ph.D. dan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dra. Siti Nurul Ngaini, MM.

Rangkaian kegiatan seperti disampaikan Noor Endah Cahyawati, hari pertama para peserta akan diajak untuk belajar SAP melalui game Enterprise Resource Planning (ERP). Yakni sebuah  sistem yang membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Dilanjutkan pertemuan ke dua para peserta pelatihan akan diajak mengunjugi PT Sari Husada Generasi Mahardika yang berada di Klaten Jawa Tengah.

Lebih lanjut disampaikan Noor Endah Cahyawati, agenda pelatihan di hari ke tiga dan ke empat akan diisi dengan pelatihan SAP bagi para pemula dan ditutup dengan penjelasan evaluasi kesalahan pemeriksaan yang biasanya dilakukan melalui audit internal.

Dukungan disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto , M.Si. akan diselenggarakannya pelatihan SAP ini. Menurutnya di UII kedepannya akan banyak dikembangkan pemanfaatan sistem SAP. Selain itu disampaikan Nur Feriyanto dalam pelatihan ini para peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga studi banding langsung ke perusahaan yang menggunakan aplikasi SAP.

Sumber : www.uii.ac.id