IISRO Segenap jajaran pimpinan Universitas Islam Indonesia (UII) menyambut kedatangan para peserta International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) yang ke-4, pada sesi pembukaan yang berlangsung di Auditorium Abdul Kahar Muzakir, Rabu (19/8). Kompetisi yang diikuti sekitar 400 peserta di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Mesir dan Indonesia dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari, 19 – 21 Agustus 2015. Turut hadir pada acara penyambutan Kepala Balai Pengembangan Kegiatan Belajar DI yogyakarta, Drs. Bambang Irianto, MPd. serta dari Ketua Komite IISRO 2015.

Membacakan sambutan Gubernur DI. Yogyakarta, Bambang Irianto menuturkan diselenggarakannya IISRO merupakan salah satu wahana pengembangan kreativitas dan inovasi bagi para pelajar, khusunya pada bidang teknologi robotik. Selain itu, melalui penyelenggaraan IISRO juga diharapkan dapat menjadi ajang wisata teknologi, sehingga mampu merangsang keinginan para peserta lomba untuk mempelajari teknologi-teknologi baru lainnya yang lebih canggih dan lebih maju.

Disampaikan Bambang Irianto, dalam pertumbuhan serta perkembangan daya kreativitas dan inovasi, tidaklah cukup hanya berada pada wacana teoritis saja, tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide dan gagasan teoritis tersebut ke dalam dunia nyata. Kegiatan tersebut harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan, dimana pelajar atau mahasiswa sebagai aktor utama perlu dilibatkan secara multidisiplin.

Kontes robot bertajuk IISRO seperti disampaikan Bambang Irianto, dapat dipandang sebagai langkah cerdas dalam pencapaian tujuan peningkatan daya kreasi dan inovasi , khusunya bagi generasi muda bangsa, dari jenjang SD sampai dengan SMA. “Dalam ajang ini setiap peserta harus mengekplorasi kemampuannya dalam hal perancangan, implementasi dan strategi, serta harus mengembangkan ide-idenya,” papar Bambang Irianto.

Sementara Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih dan rasa bangga kepada para peserta IISRO 2015 yang telah turut serta dalam berlomba. Disampaikan Dr. Harsoyo, bidang robotik bila dikembangkan sejatinya dapat memberikan kontribusi yang menjajikan dalam kehidupan yang akan datang. “Kehidupan jaman sekarang merupakan jaman digital, dan robot merupakan salah satuk bentuk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang,” tuturnya.

Dicontohkan Dr. Harsoyo, dalam pabrik-pabrik saat ini misalnya sudah dilakukan penggunaan teknologi robot, dan ternyata dengan langkah ini dapat menghasilakan hasil yang lebih tepat dan presisi. Bahkan beberapa waktu yang lalu melalui pemanfaatan teknologi robot dapat menggantikan tenaga manusia dengan jumlah yang banyak.

sumber: www.uii.ac.id

SARASEHAN (1) Kesuksesan alumni tidak dapat dipisahkan dari peran perguruan tinggi dimana ia dahulu menuntut ilmu. Mahasiswa yang telah meraih kelulusannya kembali diuji dengan berbagai tantangan di dunia kerja. Semua ilmu yang telah didapat dijadikan bekal dalam meraih sukses dalam karirnya. Seiring berjalannya waktu, tangga kesuksesanpun terus ditapaki. Dalam puncak karirnyalah, seseorang akan merindukan rekan sejawatnya dan kampus adalah tempat terbaik untuk kembali pulang.

Sarasehan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) yang bertajuk “Menyongsong Internasionalisasi Instansi dengan Penguatan Nilai-Nilai Islam” menjadi salah satu rangkaian acara perayaan Milad UII yang ke-72. Acara yang mengundang alumni dari angkatan 1970 sampai 2011 ini diselenggarakan pada hari Sabtu (15/8) di lapangan sorak FE UII. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 278 alumni yang terdiri dari tiga program studi yaitu Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi. Para alumni datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk sekedar bertemu dengan kawan semasa kuliah. Alumni yang hadir berasal dari beragam profesi. Mulai dari pejabat daerah, pengusaha, pejabat perusahaan, hingga pejabat pemerintah pusat.

Kegiatan yang berlangsung siang hari ini tidak mengurangi semangat para alumni untuk datang ke kampus penuh kenangan. Kedatangan Alumni disambut dengan iringan musik tradisional khas yang sangat lekat dengan kota Yogyakarta. Tak kalah sajian makan siang pun menyambut mereka yang rindu akan makanan khas Yogyakarta. Fasilitas yang disediakanpun  sangat mengundang antusiasme para alumni. Seperti layanan photo booth  yang dijadikan ajang untuk mengekspresikan kegembiraan bersama kawan lama. Terlebih hasil foto dapat langsung dicetak saat itu juga.

Acara sarasehan dimulai dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan Himne UII dan Indonesia Raya kemudian dilanjutkan sambutan oleh Dekan FE UII. Dalam sambutan Dekan FE UII , Dr. Drs. Dwiprapto Agus Harjito, M.Si menyampaikan bahwa dalam rangka mencapai akreditasi internasional, Fakultas Ekonomi menghimbau kepada para alumni untuk bekerja sama dalam meningkatkan pengembangan fakultas, salah satunya dalam bentuk beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.

Tak terlewatkan pesan dan kesan disampaikan oleh beberapa Alumni yaitu Drs. H. Syafaruddin Alwi, SU , H. Syafruddin AR, MM , Prof. Dr. H. Alimuddin Rizal, M.M. “Untuk memasuki dunia kerja perlu bekal yang cukup. Bekal tersebut berupa kemampuan berbahasa inggris dan  softskill  yang baik”, ungkapnya. Maka dari itu mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di UII diharapkan tidak hanya unggul di bidang akademik saja, melainkan juga unggul di organisasi.

Kegiatan Sarasehan ditutup dengan Coffe Break, ramah tamah dan hiburan. Para Alumni saling bertukar cerita mengenai kenangan selama menjadi mahasiswa di kampus tercintai

kulper Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar acara kuliah perdana bagi mahasiswa baru pada jenjang Sarjana dan Ahli Madya. Untuk tahun akademik 2015/2016 ini, sejumlah 5.386 generasi muda pilihan telah tercatat sebagai warga baru di berbagai program studi di UII, yang terseleksi dari 27.654 pendaftar.

Disampaikan Wakil Rektor I UII, Dr. –Ing. Ilya Fajar Maharika, MA. dalam laporannya, jumlah pendaftar UII pada tahun ini yang menembus angka 27.654 secara umum mengalami peningkatan sejumlah 5,36% dibanding tahun akademik 2014/2015 dengan jumlah pendaftar 26.248. Hal ini selain menunjukkan semakin kuatnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan yang diselenggarakan juga menunjukkan semakin ketatnya proses seleksi mahasiswa baru di UII.

Beberapa program studi menunjukkan kenaikan pendaftar yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Beberapa kenaikan seperti disampaikan Ilya Fajar Maharika terjadi pada Program Studi Pendidikan Kimia sejumlah 450%, Program Studi Ilmu Komunikasi 349,09% dan D3 Akuntansi sejumlah 150%.

Lebih dari sekedar tempat belajar, UII juga merupakan ajang yang baik untuk mengembangkan semangat kebangsaan, diantaranya melalui interaksi dengan mahasiswa dari berbagai daerah. Dituturkan Ilya Fajar Maharika, mahasiswa angkatan 2015 ini berasal dari lengkap semua provinsi di Indonesia yang tersebar cukup merata. Jika ditinjau 10 besar provinsi asal mahasiswa, provinsi Jawa Tengah masih menempati posisi pertama diikuti, D.I. Yogyakarta dan Jawa Barat.

Sementara Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, MSc. menyampaikan, dari sekian banyak peserta seleksi masuk UII terdapat 1.743 mahasiswa baru yang berhasil diterima kuliah di UII melalui jalur tanpa tes, dikarenakan berprestasi baik di bidang akademik maupun di bidang lainnya. Termasuk di antaranya adalah 40 orang yang lolos melalui jalur hafidz Quran. “Mahasiswa baru termuda yang lolos melalui jalur hafidz quran ini berusia 16 tahun, atas nama Muhammad Taufiqurrahman asal Yogyakarta,” tuturnya.

Dr. Harsoyo berharap, potensi-potensi luar biasa yang dimiliki para mahasiswa baru tersebut dapat terus dikembangkan di UII dan memberikan inspirasi bagi mahasiswa yang lain untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan.

Selain itu dalam acara kuliah perdana ini juga disampaikan kuliah umum oleh Founder dan CEO PT Manajemen Kinerja Utama, Yodhia Antariksa, M.Sc. inHR, yang juga Alumni Program Studi Manajemen UII. Dihadapan mahasiswa baru UII, Yodhia Antariksa menyampaikan materi dengan judal 4 Mindset Kunci menjadi Mahasiswa Sukses dan Tercerahkan.

sumber: www.uii.ac.id

ICOI Banyak cara bagi generasi muda bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan ini. Niat dan tekad yang kuat untuk terus berkiprah dan berprestasi dalam dunia pendidikan adalah salah satu cara untuk dapat membawa nama baik Indonesia diranah internasional. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang memaksa para generasi muda untuk selalu meningkatkan knowledge dan skill yang dimilikinya.

Jalan yang dipilih oleh tiga mahasiswi Progam Studi Manajemen Universitas Islam Indonesia ( FE UII) adalah dengan mengembangkan kemampuan dalam membuat karya tulis ilmiah. Ketiga mahasiswi tersebut adalah Meiga Rachmawati Putri, Pradita Nindya Aryandha merupakan mahasiswa reguler, dan Annisaa Lathiip merupakan mahasiswa dari Program Internasional (IP). Mereka mengikuti ajang International Conference of Organizational Innovation (ICOI) 2015 di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta pada (6/8) lalu.

Mereka terpilih menghadiri acara tersebut setelah melalui seleksi karya ilmiah berskala international. Di mana peserta yang terpilih berasal dari 12 negara yakni, Indonesia, Taiwan, China, India, Italy, Austalia, Saudi Arabia, Lithuania, Brazil, Thailand, Pakistan, dan Czech Republic. Ada 142 buah paper yang dipresentasikan dalam konferensi tersebut yang berasal dari bidang administrasi bisnis, studi kasus, perilaku konsumen, ekonomi dan sosiologi, administrasi pendidikan, kewirausahaan, manajemen keuangan, manajemen umum, pendidikan tinggi, manajemen industri, desain industri, desain produk, manajemen inovasi, manajemen informasi, manajemen pemasaran, manajemen pengetahuan, perilaku organisasi, manajemen kinerja, administrasi publik, manajemen pariwisata dan katering serta bidang-bidang lainnya.

Bagi Nidya, keikutsertaannya sebagai presenter dalam ICOI kesembilan pada tahun 2015 di Yogyakarta memberi kesan yang mendalam. “Pengalaman baru dan sangat berharga. Apalagi saya adalah peserta termuda yang diundang sebagai presenter. Pasti ilmu ini bermanfaat untuk ke depannya”. ungkapnya. Meskipun Nindya dan Annissa sudah menjadi alumni UII, tetapi mereka senang dapat membawa nama UII dan Indonesia di ajang internasional tersebut.

Dalam ajang tersebut, tiga serangkai ini mendapatkan bimbingan dari dosen tetap Prodi Manajemen FE UII. Nidya mempresentasikan papernya yang berjudul “The Young Eagle: Exploring the Sky, Swallowing the Horizon (A case Study of Entrepreneur Students). Dalam penyusunannya, Nindya dibimbing oleh Dra. Trias Setiawati, M.Si. Meiga meyajikan papernya yang berjudul “Never Stop, Giving a Life Light (Case Study of Female Leadership in Developing Family“, yang mendapat bimbingan dari Drs. Arif Hartono, M.SHRM, Ph.D dan Annisa mempresentasikan “The Influence of Employee Engagement and Burnout on Performance (A Case Study in Bank Tabungan Negara (BTN) Yogyakarta“. yang dibimbing oleh Drs. Arif Hartono, M.SHRM, Ph.D.  Ketiganya sukses dalam mempresentasikan masing-masing papernya dalam ICOI 2015.

ICOI merupakan ajang konferensi international kelas dunia yang tahun ini sudah memasuki tahun kesembilan. Tujuan dari konferensi ini yaitu untuk mempromosikan pembelajaran dari satu sama lain dengan bertukar ide dan pandangan serta membangun jaringan. Selain itu untuk melayani sebagai saluran utama berbagi pengetahuan dan promosi innovasi international.”Menyenangkan bisa mempresentasikan hasil penelitian saya di konferensi yang berstandar international ini.” kata Meiga. Mereka bertiga berharap agar mahasiswa UII termotivasi untuk mengikuti ajang seperti ini agar generasi muda Indonesia menjadi generasi berwawasan internasional sehingga Indonesia dapat berdaya saing tinggi di era globalisasi.

MTQ UII Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional 2015 akan resmi dilangsungkan pada 1-8 Agustus mendatang di Kampus Universitas Indonesia, Depok. Lomba MTQ merupakan salah satu perlombaan bergengsi tingkat nasional yang diikuti oleh mahasiswa seluruh Indonesia, memperlombakan berbagai macam kategori di bidang tilawah, tartil, tahfidz, karya tulis, dan aplikasi komputer Al-Qur’an.

Dalam rangka mengikuti perlombaan tersebut, Universitas Islam Indonesia hari ini (30/7) melepas keberangkatan 22 mahasiswa MTQ dari berbagai fakultas bertempat di Ruang Sidang Utama Lantai 4 Gedung Rektorat UII GBPH Prabuningrat. Acara pelepasan pemberangkatan delegasi langsung diimpin oleh Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dengan didampingi oleh Wakil Rektor III Dr. Abdul Jamil, SH., MH., dan Direktur Direktorat Pembinaan Bakat Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM) Beni Suranto, ST., M.Soft.Eng.

Dalam sambutannya Harsoyo menyampaikan bahwa setiap mahasiswa yang mengikuti MTQ adalah representasi dari UII, dengan kata lain apapun yang dilakukan nantinya akan mencerminkan UII sebagai institusi.

“Maka dari itu kepada setiap mahasiswa peserta MTQ untuk selalu menjaga integritas dan nama baik UII disana, terutama dalam hal menjaga nilai-nilai Keislaman”, ungkap Harsoyo.

Selanjutnya Abdul Jamil menambahkan terkait dengan upaya UII yang dalam waktu dekat akan membentuk suatu komunitas MTQ di UII. Dengan komunitas itu diharapkan akan mendorong prestasi mahasiswa dalam bidang Keislaman, disamping juga sebagai bentuk dakwah UII kepada mahasiswa.

Untuk diketahui bahwa 22 delegasi mahasiswa dengan 2 official dari UII tersebut akan mengiktui lomba MTQ yang terbagi dalam 12 kategori dari total 13 kategori yang dilombakan, sebagai penutup, atas Ridho dari Allah SWT semoga delegasi UII bisa meraih hasil yang terbaik.

sumber: uii.ac.id

hrd Menempuh studi keluar negeri merupakan pengalaman yang membanggakan. Selain mendapat pengalaman baru dan teman baru, menempuh studi di luar negeri membuka kesempatan untuk mempelajari budaya yang ada di Negara lain. Mengikuti student exchange adalah keinginan Nur Jannah, mahasiswi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) sejak duduk dibangku SMA. Setelah mengikuti program volunteer di Bulgaria padatahun 2013 yang diadakan oleh AIESEC, Jannah kembali mengukir prestasi dengan mengikuti student exchange atau pertukaran pelajar selama satu semester yang diadakan di Solbridge, Korea pada bulan Februari hingga Juni 2015. Program ini diikuti oleh beberapa negara antara lain Indonesia, Rusia, Kazakhstan, Jerman, China, dan beberapa negara di benua Eropa lainnya. Dalam program student exchange tersebut, Indonesia mengirim 9 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam kesempatan ini, UII mengirimkan dua orang sebagai wakil dalam program student exchange tersebut.

Jannah menyampaikan bahwa program student exchange ini menanamkan bagaimana caranya untuk bersosialisasi dengan teman negara lain dan melatih untuk hidup mandiri. “Student exchange ini sangat bermanfaat untuk diri sendiri sembari menuntut ilmu kita juga bisa menambah pengalaman yang sangat bermanfaat untuk saat ini dan dapat juga untuk masa depan” ujarnya.

Peserta yang mengukuti program ini mendapatkan kesempatan untuk memilih mata kuliah sendiri dan boleh memilih mata kuliah yang berbeda dengan mata kuliah yang ada di universitas di Indonesia. Selain dalam bidang akademik, mereka juga diberi kesempatan untuk melakukan bakti sosial maupun vacation vacation yang diadakan oleh pihak Solbridge.

Jannah pun menyarankan kepada mahasiswa dan mahasiswi yang ingin mengikuti student exchange harus berani mencoba setiap peluang yang ada, diterima atau tidak bukanlah halangan. Selain itu, harus aktif dalam mencari informasi tentang student exchange karena sebenarnya banyak mahasiswa yang kehilangan kesempatan untuk mengikuti student exchange karena kurang aktif dalam mencari informasi-informasi mengenai student exchange.

ipk Mahasiswa dituntut untuk menjadi agent of change atau agen perubahan. Kontribusi seorang mahasiswa terhadap perubahan diharapkan memiliki andil yang besar. Hingga pada saatnya nanti mereka dapat menjadi bagian dalam perubahan pada bidang yang tekuninya. Tentu saja, upaya tersebut harus dibarengi dengan ilmu-ilmu yang dapat menunjang karir mereka dimasa depan. Ketika ilmu tersebut telah dikuasai dengan baik maka hal selanjutnya adalah mengaplikasikannya dalam berbagai permasalahan yang ada. Banyak disiplin ilmu yang dapat diperoleh dibangku perkuliahan.

Bagi seorang mahasiswa kuliah merupakan kewajiban utama. Suatu kebanggaan apabila seseorang dapat mencapai predikat cumlaude dalam meraih indeks prestasi. Semua mahasiswa menginginkan pencapaian prestasi yang terbaik dalam setiap semesternya. Berbagai usaha dan doa dilakukan untuk mencapai prestasi yang membanggakan. Hal ini juga yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa teladan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) yaitu Sella Fitri Anindita. Mahasiswi kelahiran 16 Maret 1994 yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Jurusan Ilmu Ekonomi FE UII ini mampu mendapatkan nilai IPK 4.

Alasan ketertarikannya pada Jurusan Ilmu Ekonomi adalah karena jurusan tersebut mempelajari ekonomi secara meyeluruh dimana di dalamnya mencangkup ilmu akuntansi dan manajemen, termasuk membahas isu-isu ekonomi global yang sedang terjadi dan hangat dibicarakan. Dalam pencapaian prestasinya selama ini tentu ada orang-orang yang memotivasinya dalam belajar. Ia menjadikan orang tua dan dirinya sendiri sebagai motivasi. Selain unggul dalam prestasi, ia juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi (HMJIE). Ia menjabat sebagai Sekretaris II dan I pada dua periode yaitu periode 2013/2014 dan 2014/2015. Ia ingin membuktikan kepada adik-adik tingkatnya, bahwasannya berorganisasi tidak selalu membuat penurunan dalam prestasi belajar. Ia membuktikan bahwa ia mampu mendapatkan prestasi yang cemerlang di bidang akademik, dan mampu menjalankan tanggung jawabnya di dalam organisasi yang tengah dijalaninya.

Datang lebih awal dan menempati posisi duduk paling depan adalah salah satu kiatnya dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh dosen. Menurutnya, dengan duduk di depan ilmu yang disampaikan dapat dengan jelas dipahami. “Belajar itu dengan memahami, bukan dengan menghafal.” ungkapnya. Dengan memahami suatu ilmu maka kita dapat dengan mudah menjabarkannya kembali dengan pemahaman kita sendiri. Selain itu, ia menyukai tempat yang sepi sebagai tempat untuk belajar. Perpustakaan FE UII Lantai 2 salah satunya. Ia sering menghabiskan waktu luangnya di perpustakaan tersebut untuk belajar ataupun sekedar membaca berbagai buku yang dapat menambah wawasan dan sesuai dengan displin ilmu yang sedang dipelajarinya.

Mengikuti organisasi bukan menjadi halangan bagi Sella untuk mencapai prestasi cemerlang di bidang akademik. Ia sudah mempersiapkan dengan matang bahan-bahan ujian di H-2 ujian. Baginya di H-1 sebelum ujian ia harus sudah benar-benar free dari kegiatan apapun dan memfokuskan dirinya untuk belajar ujian yang akan dihadapi esoknya. Kedisiplinan dalam belajar mampu membawanya pada pencapaian prestasi yang membanggakan. Ia mempunyai waktu untuk belajar di Pukul 7 hingga 10 malam. Waktu tersebut ia gunakan untuk benar-benar fokus belajar. “Tetapkan jam belajar, dan di waktu tersebut tidak boleh ada orang yang mengganggu, handphone di non-aktifkan dan temukan tempat belajar yang paling nyaman. Itu yang membuat semua mata kuliah dapat masuk.” terangnya. Ia selalu membuat catatan dalam setiap perkuliahan dan tak lupa memperhatikan penjelasan dosen. Setiap kali mengahadapi mata kuliah hitungan, ia terbiasa untuk mengulas kembali materi yang sudah dijelaskan oleh dosen dan banyak berlatih dengan mengerjakan latihan soal.

Arti pencapaian IPK 4 yang telah ia raih selama ini bagi dirinya dan orang tuanya adalah kebanggaan tersendiri. Dimana ia juga ingin membuktikan bahwa ia bisa dan mampu untuk mencapai prestasi yang cemerlang dengan kerja keras dan fokus dalam menjalani suatu hal, termasuk dalam kuliah dan organisasi. “Kuncinya adalah fokus dan selalu ingat dengan tujuan awal kuliah, ingat kepada jasa kedua orang tua yang telah membiayai kuliah dan jangan terpengaruh oleh pergaulan yang tidak sesuai dengan tujuan awal kita kuliah. Ketika tidak ada kuliah sebaiknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti berorganisasi di lingkungan FE UII.“ pesan Sella. Ia berharap rekan-rekannya dapat termotivasi dan dapat meraih prestasi yang unggul.

Pojok Baca Berprofesi sebagai mahasiswa tentu saja sudah tidak asing ditelinga kita apabila menyandang predikat sebagai kaum yang mengedepankan intelektualitas dan kreatifitas serta pergerakannya. Bahkan sudah menjadi keterkaitan yang erat ditengah masyarakat saat ini antara demonstrasi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi dengan mahasiswa. Namun tidak lantas semua pergerakan mahasiswa menuntut untuk melakukan demonstrasi sebagai wujud kongkret dari pemikiran kritis, analitis, dan pemanfaatan hak berpendapat dimuka umum.

Suatu ketika akan bermunculan kalimat tanya yang menggambarkan kegelisahan. Ketika pada realita tersaji begitu banyak aksi demonstrasi sebagai wujud pergerakan mahasiswa yang membawa nilai positif untuk diaspirasikan namun justru pada realisasinya berakhir dengan aksi anarkisme sering kita jumpai diberbagai media. Sebaiknya, Mahasiswa tidak sekedar mengasah dan meningkatkan kecerdasan secara intelektual saja namun juga kecerdasan secara emosional agar semakin bijak dalam menjalankan peranannya.

Demonstrasi merupakan salah satu wujud kegiatan yang kongkret dari perwujudan pergerakan mahasiswa. Artinya tidak melulu harus turun ke jalan untuk menjaga eskistensi mahasiswa dimata masyarakat. Berbagai macam alternatif kegiatan sebenarnya ada dan bisa dilakukan agar mahasiswa tetap utuh dalam persepsi kaum intelektual.

Salah satu kegiatan alternatif yang hadir khususnya di salah satu sudut lingkungan kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bernama Podjok Batja. Kegiatan ini terbilang baru dikalangan mahasiswa FE UII karena baru berjalan selama 3 bulan. Podjok Batja hadir di tengah-tengah hiruk pikuk suasana perkuliahan kampus dan program kerja organisasi-organisasi yang padat.

Di FE UII sendiri merupakan ruang publik yang sangat luas, kegiatan ini mengambil salah satu sudut untuk memberikan wadah para kaum intelektual berbagi ilmu dan menambah wawasan yang mana ini merupakan makna dari penamaan Podjok Batja. Kegiatan yang hadir setiap hari Rabu pukul 11.00 s/d 17.00 ini menawarkan ruang belajar bagi mahasiswa untuk berdiskusi secara bebas mengeksplorasi berbagai ilmu dan membuka lapak untuk meminjamkan buku. Buku-buku yang ditawarkan adalah buku yang tidak disediakan oleh perpustakaan kampus, serta dari berbagai macam genre seperti politik, hukum, filsafat, leadership, agama, sastra, dan sebagainya.

Salah satu founder dari podjok batja yaitu Lutfi Zanwar kurniawan namun lebih dikenal dengan “bang lupet” yang ditemui beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasikan oleh beberapa mahasiswa yang awalnya tergabung pada sebuah komunitas diskusi, namun Podjok Batja ini adalah milik mahasiswa FE UII dan siapapun berhak mengelolanya. Mahasiswa jurusan manajemen semester akhir ini menuturkan harapan dari kegiatan podjok batja ini agar mahasiswa khususnya FE UII berantusias mencintai ilmu dan memiliki wawasan yang luas untuk menghadapi dunia luar ketika nanti sudah menyandang gelar sarjana.

Filipina Berpartisi dalam event internasional bagi Panji Raga, Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII), merupakan sebuah kesempatan yang bagus. Bersama dengan dua mahasiswa lainnya Arga Ramadhana dan Feni (Ilmu Ekonomi dan Psikologi) mereka bertiga mendapatkan kesempatan mewaikili UII dalam rangka mengikuti kegiatan ASEAN Info-Cultural Exposure Camp (ICEC) 2015 bertempat di Caliraya Resort Club, Laguna, Filipina (4-6/7).

Event internasional yang diselenggarakan oleh ASEAN Youth Leaders’ Association (AYLA) tersebut diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai negara di ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, dan Kamboja. Dalam event tersebut Indonesia mengirim sekitar 25 mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Indonesia.

Seperti disampaikan oleh Panji bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pentingnya integrasi antar sesama negara anggota ASEAN, karena bagaimanapun juga semua negara yang tergabung dialamnya adalah satu kesatuan, tidak perlu lagi ada perbedaan. “Penting bagi anak muda sekarang untuk menyatukan ASEAN melalui event-event internasional seperti ini”, ungkapnya.

Dalam event tersebut masing-masing peserta mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara seminar, konferensi, kunjungan ke Normal University, dan juga pertunjukan budaya masing-masing negara dalam rangka lebih memperkenalkan budaya mereka ke negara lain.

Ketika disinggung mengenai harapannya setelah mengikuti kegiatan terseput, Panji menyampaikan bahwa dengan ini semoga bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai event internasional demi membawa nama harum universitas, bangsa, dan negara.

Sumber: www.uii.ac.id

Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil mempertahankan sertifikat International Organization for Standarization (ISO) 9001:2008, yang merupakan standarisasi internasional terkait sistem manajemen mutu yang diakui sebagai standar di tingkat dunia. Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian secara keseluruhan terhadap penerapan sistem menajemen mutu yang ada di UII.

Sertifikat ISO tersebut berhasil dipertahankan UII setelah menjalani audit selama dua hari berturut-turut pada tanggal 8 – 9 Juli 2015 oleh Tim Auditor dari TUVRheinland. Penilaian mencakup sistem manajemen mutu di tingkat universitas, seluruh fakultas, dan juga semua direktorat di UII. Audit Leader, Dr. Sukamta (SKT) menyampaikan bahwa secara keseluruhan penerapan sistem manajemen mutu di UII telah berjalan dengan baik.

“Kami berusaha memberikan penilaian yang objektif, secara keseluruhan penerapan sistem penjaminan mutu di UII sudah sesuai, beberapa temuan hanya bersifat non-conformity minor.” Papar Dr. Sukamta.

Dr. Sukamta menjelaskan dengan telah diraihnya akreditasi A oleh mayoritas program studi di UII menjadi nilai lebih bagi UII, salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Dokter yang berhasil meraih akreditasi A hanya dalam jangka waktu sekitar sebelas tahun sejak fakultas tersebut didirikan. “Hal tersebut terbukti dari jumlah pendaftar Fakultas Kedokteran paling banyak dibandingkan fakultas lain.” Ujar Dr. Sukamta.

Selain itu, UII juga memiliki perpustakaan yang berkualitas dan terakreditasi A sehingga sejajar dengan perpustakaan yang dimiliki kampus-kampus besar di Indonesia. keunggulan-keunggulan tersebut mendukung terwujudnya iklim akademik yang baik di UII yang berkomitmen menjadi World Class University. Hal tersebut menunjukkan  bahwa UII berhak atas sertifikat ISO 9001 versi 208.

Sumber: uii.ac.id