Terpilih sebagai mahasiswa berprestasi bukanlah hasil yang diraih melalui proses yang singkat. Memprioritaskan persoalan akademik, namun tetap mampu mengedepankan perihal non-akademik tentunya menjadi tantangan tersendiri. Kriteria tertentu yang harus dipenuhi untuk terpilih menjadi mahasiswa berprestasi dan proses seleksi yang ketat tentunya bukan hal yang mudah untuk dilalui. Mulai dari seleksi berkas, hingga presentasi di hadapan para juri. Demikian proses yang harus dilalui Nur Azizah dalam perjalanannya meraih predikat mahasiswa berprestasi.
Nur Azizah (20) yang akrab disapa Azizah merupakan mahasiswi semester enam yang sedang menempuh pendidikan sarjana di program studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Selain sibuk menjalani aktivitas perkuliahan, ia juga aktif menjalani organisasi dan terlibat dalam berbagai ajang perlombaan. Bahkan, tak jarang ia menjadi pemenang dalam berbagai kompetisi nasional berbasis essay dan karya tulis ilmiah. Karakternya yang tidak pernah bosan untuk belajar hal baru menjadikannya selalu berkembang dan gemar melakukan observasi lingkungan sekitar. Tak jarang, hasil observasi ini menjadi ide baru baginya dan ia tuangkan dalam bentuk tulisan untuk nantinya menjadi bahan penulisan karya ilmiah yang inovatif dan bermanfaat.
Azizah berhasil mengharumkan nama FBE UII dan menyabet juara satu dalam National Business Case Competition pada Oktober 2020. Ia juga berhasil meraih penghargaan Best Paper Award dari Southeast Asia Millennial Conference 2020 yang diorganisir oleh Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Berbagai prestasi membanggakan ini tentunya tidak diraih melalui proses yang singkat. “Tentu saja tidak langsung menjadi juara, pernah kalah di kompetisi sebelumnya dan tidak menyerah, justru akhirnya belajar letak kesalahannya dimana. Kesalahan menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas selanjutnya,” tuturnya. Azizah juga menyampaikan bahwa selama mengikuti berbagai perlombaan karya tulis, keberhasilannya tak terlepas dari peran fakultas yang begitu mendukung prestasi mahasiswanya.
Berbagai prestasi yang didapatkan Azizah sedikit banyak dipengaruhi oleh dukungan dan doa dari orang tua dan teman-temannya. Lingkungan sekitarnya sangat berpengaruh pada proses pembelajaran dirinya hingga sekarang menjadi mahasiswa berprestasi. Menurut Azizah, selama masih di dunia perkuliahan kita harus memiliki semangat untuk belajar dan mengeksplorasi hal-hal diluar kampus, memilih teman dengan ambisi yang sama, serta menerapkan DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal). Kedepannya, ia akan lebih fokus ke tugas akhir dan mendapatkan sertifikasi agar nantinya setelah lulus ia dapat meniti karier yang sesuai dengan harapannya. (DWI/MZH)