2016.08.16. kaprodi akuntansi fe uii, country head of acca indonesia, rektor uii, dekan fe uii Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) berhasil mendapatkan akreditasi dari Association of Chartered Certification Accountants (ACCA). Akreditasi diperoleh setelah penilaian yang dilakukan ACCA mengenai kesesuaian kurikulum Prodi Akuntansi FE UII dengan standar kompetensi profesi akuntan yang ditetapkan oleh ACCA. Dengan raihan akreditasi ini akan memudahkan mahasiswa Prodi Akuntansi FE UII memperoleh sertifikasi profesi internasional.

Secara simbolis sertifikat akreditasi dari lembaga yang berpusat di London UK ini diserahterimakan oleh Country Head of ACCA Indonesia, Cony Siahaan kepada Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., di Gedung Rektorat UII,  Selasa (16/8). Turut hadir dan menyaksikan Dekan FE UII, Dr. Agus Harjito, M.Si., Ketua Prodi Akuntansi FE UII, Dekar Urumsah SE., S.Si., M.Com (IS)., Ph.D., serta Direktur Pusat Pengembangan Akuntansi FE UII, Ayu Chairina Laksmi, SE., M.App.Com., M.Res., Ph.D., Ak., CA.

Disampaikan Cony Siahaan, total partner ACCA saat ini berjumlah 24 universitas dan belum semuanya sudah melalui proses akreditasi. Universitas yang sudah mendapatkan akreditasi dari ACCA selain UII antara lain Universitas Bina Nusantara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Internasional Batam dan Universitas Indonesia. Masa berlaku akreditasi ini selama 5 tahun.

Sebagaimana disampaikan Cony Siahaan, saat ini ACCA memiliki total member 178 ribu, 455 ribu student tersebar lebih dari 180 negara. Disebut student artinya tidak hanya mahasiswa saja tetapi juga profesional yang sedang mengambil kualifikasi ACCA. ACCA sendiri menurut Cony Siahaan  telah membuka kantor perwakilan di Indonesia sejak tahun 2013 yang lau, dengan tujuan dapat mengembangkan profesi akuntansi di Indonesia melalui kerjasama dengan berbagai universitas di Indonesia.

“Untuk pembekalan sertifikasi, selain dengan universitas ACCA juga bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia, Institut Akuntan Publik Indonesia serta dengan Kementrian Keuangan RI. ACCA juga bekerjasama dengan perusahaan besar di Indonesia untuk pengembangan SDM di bidang akuntansi dan keuangan,” paparnya.

Lebih lanjut disampaikan Cony Siahaan, berdasarkan research yang dilakukan pihaknya secara global, dunia akan membutuhkan 9,3 juta akuntan profesional di tahun 2020. Dan di Indonesia sendiri yang populasinya 250 juta jiwa, saat ini hanya memiliki 17.600 akuntan profesional yang terdaftar di Ikatan Akuntan Indonesia dan sekitar 1500 akuntan publik yang terdaftar di Institut Akuntan Publik Indonesia. Sementara bila melihat data dari kementrian Keuangan Indonesia, menurutnya Indonesia masih membutuhkan setidaknya 452 ribu akuntan profesional.

“Oleh karena itu ACCA sangat berkomitmen dapat bekerjasama dengan institusi-institusi pendidikan di Indonesia demi memajukan provesi akuntan dan juga untuk menghasilkan akuntan-akuntan profesional yang dibutuhkan oleh negara kita,” tuturnya.

Sementara disampaikan Dekar Urumsah, akreditasi yang peroleh tidak diraih dengan mudah. Dimana Prodi Akuntansi FE UII sudah menyiapkannya kurang lebih selama satu tahun. Selain Akreditasi ini sebagaimana disampaikan Dekar Urumsah, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dosen dari Prodi Akuntansi UII juga memperolah Training of Trainer (TOT ) dari ACCA.

Disampaikan Dekar Urumsah, Prodi Akuntansi UII rata-rata setiap tahunnya menerima 400 mahasiswa baru. Saat ini menurutnya terdapat kurang lebih 2000 mahasiswa aktif. Menurutnya kalau 20 persennya mengambil ACCA, akan ada 400 mahasiswa akan memperoleh sertifikasi profesi internasional.

 Sumber : www.uii.ac.id

2016.08.11. sejumlah 4.201 mahasiswa baru uii mengikuti kuliah perdana NUniversitas Islam Indonesia menyelenggarakan kuliah perdana bagi mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017, Kamis (11/8) di Auditorium Kahar Mudzakkir. Mahasiswa baru yang hadir sebanyak 4.201, terdiri dari jenjang (Sarjana) S1 dan (Diploma 3) D3.  Ribuan mahasiswa yang mengikuti kuliah perdana merupakan mahasiswa yang terseleksi diantara 27.297 peserta tes yang ingin masuk dan mendaftar di UII.

Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. menyampaikan di hadapan mahasiswa baru, kuliah perdana merupakan kegiatan seremoni sebagai tanda telah memasuki jenjang pendidikan tinggi.  Melalui kuliah perdana UII para mahasiswa dikenalkan dinamika dan semangat kampus UII yang terus-menerus tumbuh dan bergerak demi kepentingan dakwah Islam di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Saudara sekalian yang hadir mengikuti kuliah perdana pada hari ini, adalah putra-putri terbaik bangsa. Di pundak saudara sekalian lah masa depan bangsa ini digantungkan,” Dr. Harsoyo menuturkan.

Belajar di UII sebagaimana disampaikan Dr. Harsoyo, adalah proses penanaman nilai, akhlak, dan pembelajaran ilmu pengetahuan untuk berproses menjadi insan yang berkontribusi di masa depan dengan mengemban misi rahmatan lil ‘alamiin. “UII berkomitmen mendidik dan mendukung mahasiswanya untuk berkembang menjadi insan yang memiliki keunggulan intelektual di bidang masing-masing disertai juga dengan kecerdasan spiritual yang tinggi,” imbuhnya.

Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. berpesan kepada para mahasiswa baru UII untuk tidak sekedar mencari selembar sertifikat atau ijazah. Namun yang lebih penting dari itu adalah bukti nyata yang dapat mahasiswa tunjukkan dari apa yang telah dipelajari saat di bangku kuliah. “Dengan kata lain, para mahasiswa harus benar-benar menguasai ilmu yang dipelajari serta dapat mengamalkannya,” jelasnya.

Disampaikan oleh Wakil Rektor I UII, Dr-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI. dalam laporannya, jumlah pendaftar dan yang diterima menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan yang diselenggarakan oleh UII. Hal ini juga menunjukkan bahwa proses seleksi mahasiswa baru di UII saat ini semakin kompetitif. Menurut Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika dengan ketatnya seleksi yang diselenggarakan, diharapkan kualitas pembelajaran di UII juga dapat ditingkatkan.

“Pada tahun ajaran kali ini, mahasiswa berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dengan penyebaran yang cukup merata. Penyebaran merata tersebut dapat terlihat dari data di mana 5 dari 10 provinsi dengan jumlah mahasiswa terbanyak di UII pada tahun ini berasal dari luar Jawa,” jelasnya.

Dalam pelaksanaan kuliah perdana mahasiswa baru UII Tahun Akademik 2016/2017 juga diisi dengan kuliah umum dengan menghadirkan pembicara Anies Baswedan, Ph.D. Tema materi yang disampaikan yakni “Menjadi Pembelajar Sejati dan (Calon) Pemimpin Bernurani”.

Anies Baswedan, Ph.D dalam penyampaian materinya memberikan motivasi untuk mahasiswa baru selaku generasi muda Indonesia. Mahasiswa baru nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. “Anak Muda! You have more tomorrow than yesterday” tuturnya.  Anies Baswedan, Ph.D berharap kepada generasi muda Indonesia dapat memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar supaya dapat berkontribusi bagi kemajuan Indonesia di masa yang akan datang.

Sumber : www.uii.ac.id.

ahey N Sebanyak 26  alumni angkatan 70an Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) melakukan pertemuan kembali atau reuni di hari Senin, (8/8) 2016. Pertemuan tersebut diadakan di FE UII atas permintaan dari para alumni karena mereka sendiri ingin bernostalgia di kampus tercinta. Sebanyak 26 alumni yang masih keep in touch disambut langsung oleh dekan FE UII yaitu Bapak Dr. Drs. Dwi Praptono Agus Harjito, M.Si., di Ruang Sidang Dekanat. Acara yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam itu bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar alumni yang hadir. Acara diawali dengan pembukaan dan sambutan dari dekan, kemudian dilanjutkan sambutan dari perwakilan alumni yang bernama Khamsir Lair.

Menurut Khamsir Lair, salah satu alumni FE UII. FE UII mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satu hal yang dapat menjadi indikator  perkembangannya adalah tersebarnya alumni FE UII diseluruh penjuru tanah air. Alumni FE UII menurut Bapak Khamsir, sukses mengambil bagian di dunia kerja. Banyak alumni FE UII yang kembali ke daerah sendiri dan sukses membangun bisnis di daerah masing-masing banyak juga alumni FE yang diterima bekerja di lapangan pekerjaan yang ada. Bapak Khamsir Lair sendiri mengatakan harapannya kepada mahasiswa yang masih menempuh pendidikan agar mereka semakin giat dalam menimba ilmu dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama proses perkuliahan. Beliau berpesan agar mahasiswa FE UII terus berusaha agar tidak kalah saing menghadapi pasar bebas, beliau juga berpesan agar mahasiswa UII terus mengikuti perkembangan zaman agar dapat menerapkan disiplin ilmunya sesuai dengan tuntutan zaman.

Bagi mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, untuk mengetahui revisi Jadwal Ujian Akhir Remediasi Plus Semester Genap pada TA. 2015/2016 dapat diakses pada halaman dibawah ini.

REVISI JADWAL UJIAN AKHIR REMEDIASI PLUS SEMESTER GENAP TA. 2015-2016

Bagi mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, untuk mengetahui Jadwal UAS Remidiasi Plus pada TA. 2015/2016 dapat diakses pada halaman dibawah ini,

JADWAL UAS REMIDIASI PLUS T.A. 2015 – 2016

Blank News Seperti yang sudah diberitakan oleh media elektronik maupun cetak, pada tanggal 27 Juli 2016 Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet kerjanya. Bukan saja mencantumkan nama baru untuk menduduki jabatan menteri tersebut, akan tetapi beberapa menteri ada yang digeser kedudukannya. Berikut nama-nama menteri baru yang ditunjuk oleh Jokowi : Menteri Keuangan diganti oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Politik, Dan Keamanan diganti oleh Wiranto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi diganti oleh Eko Putro Sanjoyo, Menteri Perhubungan diganti oleh Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diganti oleh Prof. Muhajir, Menteri Perdagangan diganti oleh Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian diganti oleh Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumbe Daya Mineral (ESDM) diganti oleh Archandra Tahar, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) diganti oleh Asman Abnur.

Awal karier Jokowi merupakan seorang pengusaha dimana jika seorang pengusaha akan berorientasi pada profit atau keuntungan. Hal ini berbeda jika ia masuk ke ranah politik, yang mana awalnya ia menjabat sebagai walikota Solo dan dilanjutkan dengan gubernur DKI Jakarta dan sekarang menjadi Presiden Indonesia. Karena itu ia harus mengubah mindset-nya bukan lagi keuntungan tetapi kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pengalamannya menjadi pengusaha yang berulang kali ke luar negeri, beliau belajar dari negara maju yang ia kunjungi  bahwa barang publik (public goods) di negara tersebut sangat diperhatikan. Dari situlah Jokowi menginginkan Indonesia seperti negara maju yang mengelola public goods dengan baik. Namun, realitanya program kerjanya masih banyak yang belum terlaksana disebabkan oleh menteri yang kurang mempunyai kapabilitas untuk memimpin.

Selama dua tahun masa pemerintahan, Kabinet Kerja Jokowi – JK menghadapi tantangan-tantangan yang beragam. Pemerintah harus mengurangi kesenjangan ekonomi, menuntaskan masalah kemiskinan, dan memberantas korupsi. Kurangnya kapabilitas membuat Kabinet Jokowi – JK tidak mampu menangani masalah-masalah tersebut. Sehingga perlu untuk dilakukan perombakan dalam kabinet dengan mengganti para menteri. Presiden memerlukan figur yang berpengalaman dan memiliki kekuatan baik itu di bidang politik maupun di luar pemerintahan. Karena itulah beberapa menteri perlu diganti dan digeser kedudukannya, seperti Menteri Keuangan yang sekarang diganti oleh Sri Mulyani. Tidak asing bukan dengan nama Sri Mulyani?

Sri Mulyani yang sebelumnya permah menjabat sebagai seorang menteri pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, kini ia diminta kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Jokowi – JK ini. Sri Mulyani dianggap dapat dipercayai oleh pasar dan mampu untuk menangani masalah perekonomian yang ada di negeri ini. Jokowi memerlukan kepercayaan pasar dan dengan diangkatnya Sri Mulyani ini diharapkan mampu menarik perhatian investor untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu contoh menteri yang mempunyai kapabilitas dan sesuai oleh visi Jokowi adalah Menteri Kelautan, dan Perikanan  yaitu Susi Pudjiastiti yang diharapkan dapat merealisasikan visi dan tujuannya. Maka dari itu Jokowi berharap agar program kerjanya dapat berjalan dengan lancar.

 “Reshuffle kabinet ini tidak mengandung arti bahwa menteri sebelumnya tidak pintar, mereka pintar. Hanya saja para menteri yang diganti kurang memiliki kapabilitas yang sesuai dengan Jokowi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya dalam menikmati public goods yang disediakan oleh pemerintah” seperti itulah yang telah disampaikan oleh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Dr. Eko Atmadji, M.Ec.

1469985935890 N Enterprise Resource Management Challenge (ERMC) adalah suatu kompetisi tahunan yang diadakan oleh SIM University Singapore, yang didukung oleh SAP dan menggunakan MonsoonSIM yang merupakan game simulasi bisnis berbasis cloud yang dikembangkan oleh Monsoon Academy. Dalam kompetisi ini, setiap tim terdiri dari 5 orang yang akan membangun perusahaan virtualnya masing-masing dan saling bersaing untuk mengelola perusahaan dan memperoleh laba yang paling tinggi.

Sejak Januari, sebanyak 11 universitas se-Indonesia telah melakukan Play off Internal. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) turut berpartisipasi dalam ERM Challenge seperti pada tahun-tahun sebelumnya. UII akan mengirimkan 2 tim terbaiknya untuk mengikuti Country Final Indonesia di Jakarta, tepatnya di Universitas Indonesia. UII telah menyelenggarakan game penyisihan pada Sabtu, 30 Juli 2016 bertempat di FE UII. General Manager Monsoon Academy, Sidharta Hadi Gunawan juga ikut hadir untuk menyaksikan game penyisihan ini. Sebanyak 9 tim tercatat mengikuti ERMC 2016 ini. Kesembilan tim ini seluruhnya diikuti oleh mahasiswa FE UII dari beragam angkatan.

SAP FE UII memfasilitasi para tim dengan latihan yang dilakukan setiap hari sebanyak tiga kali selama kurang lebih 14 hari. Bertindak sebagai fasilitator merupakan dosen FE UII yaitu , Dra.Primanita Setyono, MBA. Ak, CA, SAP Certified sebagai Director of ERP Competence Center di UII dan Dra. Noor Endah Cahyawati, M.Si, SAP Certified sebagai Vice Director of ERP Competence Center di UII. Keduanya telah sukses pada tahun-tahun sebelumnya dalam membimbing tim FE UII untuk meraih gelar juara pada Country Final Indonesia dan maju ke kancah Asia Tenggara di Singapore.

Hasil dari game penyisihan di FE UII, tim ROYALE yang  berhasil meraih laba tertinggi  sebanyak Rp 22.500.00. Disusul pada posisi kedua yaitu tim SPIRITS dengan laba Rp 25.000.000. Kedua tim pemenang selanjutnya akan mengikuti pelatihan kembali untuk maju ke Country Final Indonesia pada 11 Agustus 2016 mendatang. Tim ROYALE beranggotakan Dipta Wahyu, Agung Prasetyo, Muhammad Mukhtar, Dennys dan Savero. Sedangkan tim SPIRITS beranggotaan Ardhian Habib, Salmandaksa, Abiyoga, Billy Budiman dan Hendra Kusmartono.

Blank News Bagi sebagian Mahasiswa yang kurang puas akan nilai yang ia dapatkan dalam satu semester, mahasiswa tersebut memiliki alternatif dalam memperbaiki nilainya pada suatu mata kuliah.  Remediasi plus atau sering disebut semester pendek (SP) merupakan salah satu solusi bagi mahasiswa guna meningkatkan nilainya pada suatu mata kuliah yang dirasa kurang memuaskan. Sudah bukan rahasia umum lagi, nilai merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa untuk memperbaiki nilai Indeks Kumulatif (IP), bagi mahasiswa yang tidak bisa mengambil studi lanjut yang menjadi akibat dari kurangnya nilai mata kuliah pra syarat, SP adalah hal yang sangat penting. SP sendiri adalah kegiatan belajar mengajar yang dipadatkan menjadi satu bulan, dengan tetap mengadakan ujian –ujian selama proses belajarnya.

Menurut pak Untung , di Fakultas Ekonomi UII (FE UII) ini tidak seperti fakultas-fakultas biasa di UII. Banyak faktor nilai yang dapat diambil untuk hasil nilai selama satu semester. Mulai dari pra-UTS hingga UAS yang ditambah dengan nilai keaktifan dan partisipasi di kelas. Jika seorang mahasiswa mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam suatu mata kuliah pada suatu semester, salah satu cara dalam memperbaiki nilai tersebut adalah SP. Dengan adanya SP yang notabene untuk memperbaiki nilai yang otomatis merupakan suatu kentungan bagi mahasiswa yang mengambil SP karena dapat meningkatkan nilai mata kuliah dari mahasiswa yang dirasa kurang memuaskan jika mahasiswa tersebut bisa mengikuti alur dari proses SP dan berusaha lebih giat dalam memperbaiki nilai tersebut.

Selain bisa mengguntungkan mahasiswa, dengan adanya SP juga merugikan bagi mahasiswa karena memotong hari libur bagi mahasiswa itu sendiri. Agar hal itu tidak terjadi, mau tidak mau mahasiswa harus mempunyai nilai yang lulus dalam satu semester. Tutur pak Untung.

                Untuk masalah peserta Remidiasi plus tahun ini mengalami kenaikan daripada tahun sebelumnya namun tidak terlalu signifikan atau tidak sampai 5%. Tahun lalu, jumlah mahasiswa yang mengikuti SP adalah 1.150 orang. Pada tahun ini jumlah mahasiswa yang mengikuti SP meningkat sebanyak 65 orang menjadi 1.215 orang. Kenaikannya jumlah peserta paling banyak ada terjadi pada mahasiswa  angkatan 2014.

Bengkulu di tahun 1957 menjadi saksi kelahiran Djarot Kusumayakti. Ia merupakan salah satu alumni jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitasi Islam Indonesia (FE UII) angkatan 1977. Ia menghabiskan 31 tahun hidupnya untuk bekerja di Bank BRI dan sempat menduduki jabatan sebagai Dirut Mikro BRI. Saat ini ia diamanahi jabatan sebagai direktur Bulog, sebuah BUMN yang dibentuk oleh negara. Pria kelahiran 4 September ini adalah anak seorang tentara dan merupakan anak ketujuh dari 12 bersaudara.

Read more

IMG_3338 N Sejumlah 45 dosen baru dan tetap Fakultas Ekonomi UII (FE UII) mengikuti kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Karir Dosen Baru dengan Tema “Membangun Karakter Dosen Islami dan Profesional”. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada Sabtu dan Minggu (23-24/6) di Hotel griya Persada Kaliurang. Kegiatan ini bertujuan untuk meyamakan persepsi, mempersiapkan karir akademik, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII). Oleh karena itu, disampaikan beberapa materi yang mecakup mengenai KeUII-an, penjelasan program pengembangan angka kredit, belajar mengajar di UII, pedoman penulisan Jurnal dan ke Fakultasan.

Hari pertama, kegiatan ini di isi dengan berbagai materi dan diskusi dengan mendatangkan pemateri dari lingkungan UII sendiri. Materi pertama adalah mengenai ke UII-an yang di sampaikan oleh Drs. H. Syafarudin Alwi, M.S. Beliau memaparkan secara mendalam mengenai sejarah , visi-misi dan hal lain yang berkenaan mengenai UII. Adapun materi kedua adalah pengembangan angka kredit yang disampaikan oleh Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc. Aturan dan pengetahuan mengenai angka kredit yang diberlakukan di UII menjadi pembahasan utama pada sesi ini. Untuk materi ketiga adalah Penulisan jurnal dan karya penelitian yang mengundang Jaka Sriyana M.Si., Ph.D sebagai pemateri. Sedangkan materi keempat mengenai belajar mengajar di UII disampaikan oleh Drs. H. Hujair AH Sanaky, MS.

Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan materi ke Fakultasan yang di sampaikan oleh Dekan FE UII Drs. Dwi Praptono Agus Harjito, M.Si. yang pada kesempatan kali ini menyampaikan visi misi FE UII secara singkat namun menyeluruh. Dilanjutkan oleh wakil dekan FE UII Suharto, SE, M.Si yang menyampaikan aturan-aturan yang perlu dipatuhi dan diketahui oleh dosen-dosen baru FE UII. Acara ini dilanjutkan dengan outbond pada hari selanjutnya yang bekerjasama dengan pihak eksternal UII.