Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trisakti melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka memenuhi tuntutan Akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), pada Selasa (23/08). Bertempat di Ruang Sidang 1/1 FBE UII, kunjungan ini dilakukan sebagai ajang untuk bertukar pengalaman bagi kedua Institusi. Salah satunya mengenai pemenuhan mahasiswa asing dan standar sarana prasarana pembelajaran, serta perpustakaan.

Acara ini dihadiri oleh delapan orang perwakilan yang terdiri dari pimpinan dan delegasi dari Universitas Trisakti. Pada kesempatan ini, Dekan Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS mengungkapkan bahwa FBE UII memiliki beberapa universitas mitra di luar negeri seperti Saxion University of Applied Sciences, Nanjing Xiaozhuang University, hingga SolBridge International School of Business.

“Kita harus menyesuaikan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan akademik,” ujar Johan. Saat ini UII meratakan mahasiswa pada students exchange, tetapi mahasiswa asing biasanya memilih fakultas yang unik seperti Sastra Islam dan sebagainya. Pada saat ini mahasiswa peminat UII rata-rata berasal dari India, Pakistan, Sri Lanka dan Bangladesh.

“Di UII sendiri untuk mahasiswa internasional ditujukan program-program studi internasional seperti program students exchange,” tutur salah satu perwakilan dari FBE UII. “Untuk program internasional UII memiliki program khusus yang digunakan untuk training dalam membentuk kualitas yang lebih kuat,” cakap Johan. Pada saat ini FBE UII terhitung memiliki dosen sebanyak 152 dan memiliki hingga 100 tenaga pendidik. Saat ini juga FBE UII memiliki kurang lebih 900 mahasiswa sudah terhitung dengan Sarjana Terapan.

UII memiliki bisnis yang dibawahi sebuah lembaga yayasan yang meliputi Jogjakarta International Hospital (JIH) yang terletak di Yogyakarta, Purwokerto, Solo dan rencana akan mendirikan di Bandung. Selain rumah sakit, UII juga memiliki Hotel Unisi Syariah dan SPBU Pertamina yang diharapkan yayasan tersebut kembali fokus terhadap UII.

Pembicaraan ini diakhiri dengan pembahasan mengenai program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). UII merupakan salah satu pengirim terbanyak dari universitas swasta, yaitu berjumlah sebanyak dua mahasiswa dari jurusan Manajemen. UII memiliki regulasi mahasiswa yang mengikuti program IISMA boleh mengambil mata kuliah apapun, tetapi UII juga tetap mengambil keputusan untuk mengarahkan mata kuliah yang seharusnya mahasiswa tersebut ambil. (ANZ/NVP)

Bertempatan di Ruang Sidang 1/1 Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengunjungi Program Studi Ilmu Ekonomi FBE UII pada Kamis (18/8).  Johan Arifin, S.E., M.Si., CFrA, CertIPSAS menyambut kedatangan para tamu undangan dengan mengenalkan Universitas Islam Indonesia khususnya FBE UII secara umum. 

“Di FBE UII memiliki 11 program studi di mana 9 di antaranya sudah terakreditasi unggul. Untuk Program Diploma III sudah kami tingkatkan menjadi Sarjana Terapan dan sedang dalam proses mendapatkan akreditasi,” ujar Johan. “FBE UII menjalin banyak kerja sama dengan universitas dalam maupun luar negeri seperti pertukaran pelajar di Belanda, Korea Selatan, Australia, dan yang paling terakhir itu ada di Turki,” tambah Johan. 

Mewakili dekan yang berhalangan hadir, M. Sri Wahyudi Sulistiawan, S.E., M.E. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan UMM berterima kasih atas diterimanya kunjungan balasan yang bertujuan untuk memastikan berbagai program kerja sama apa saja yang akan disepakati untuk ke depannya. “Terkait dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kami siap untuk adanya pertukaran pelajar dengan empat kompetensi, yakni Analis Kebijakan Ekonomi, Perbankan Syariah, Pasar Modal, dan Bisnis Ekspor yang nantinya keempat kompetensi tersebut juga akan didampingi dengan sertifikat,” ungkap Sri.

Program kolaborasi antar dosen melalui riset yang sudah dilakukan dengan tukar-menukar jurnal artikel juga menjadi salah satu kerja sama yang ingin disegerakan. Sri pun berharap dapat meningkatkan kembali penjajakan yang sebelumnya sudah dilaksanakan agar segera diresmikan. 

Sementara itu, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana FBE, Abdul Hakim, S.E., M.Ec., Ph.D. yang sekaligus sebagai moderator dalam pertemuan ini menerangkan bahwa akan menargetkan dua hal dalam jangka pendek ini, yaitu program MBKM dan program pertukaran skripsi antara FBE UII dan UMM. 

“Dari kita sendiri tentu menargetkan dalam jangka pendek ini ada dua hal, yaitu MBKM khususnya program pertukaran mahasiswa antar FBE UII dan UMM dan karena output dari mahasiswa kita (FBE UII) berupa publikasi skripsi, boleh diadakan pertukaran skripsi antara FBE UII dan UMM agar menghasilkan jurnal nasional,” ujar Hakim.

“Cukup banyak yang sudah kita bahas pada pertemuan ini, alangkah baiknya kita langsung beraksi saja karena kalau kebanyakan kita malah tidak akan bisa gerak nanti,” isyarat Hakim sebagai pertanda ditutupnya diskusi dengan diselingi gurauan.  (NARD/MID)

Salah satu darma perguruan tinggi yang berdampak bagi banyak pihak adalah pengabdian masyarakat. Melalui pelaksanaan darma ini, perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam memberikan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat, termasuk kalangan remaja. Sejalan dengan hal tersebut, Jurusan Manajemen FBE UII mengadakan pembekalan bagi para Mustahik (siswa-siswi SMA sederajat) BAZNAS DIY (24/7). Agenda ini merupakan salah satu dari ragam bentuk kerja sama Jurusan Manajemen FBE UII dengan BAZNAS DIY yang telah berlangsung sejak 2018. Pembekalan melalui virtual ini dikhususkan bagi mustahik yang merupakan siswa SMA/MA/SMK penerima beasiswa BAZNAS DIY Tahun 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 194 peserta. Menurut panitia penyelenggara, Andriyastuti Suratman, S.E., M.M., materi yang disampaikan tidak hanya terkait proses pembelajaran dan pengembangan diri, tetapi juga berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait isu-isu penting yang kerap dialami generasi muda Indonesia. “Melalui kegiatan ini, kami mengajak para siswa-siswi mustahik penerima beasiswa BAZNAS DIY untuk selalu semangat dalam mengembangkan potensi diri di tengah berbagai ancaman yang dapat mendistorsi semangat para peserta sebagai generasi muda”, terang Andri.

Kegiatan ini juga disertai dengan sesi penyampaian testimoni dan motivasi oleh dua orang yang alumni mustahik penerima beasiswa BAZNAS DIY, yaitu Rini Puspitasari dan Anisa Putri Ambiani. Keduanya menyampaikan tentang rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk melanjutkan pendidikan melalui beasiswa yang diterima. Sebagai seorang alumni mustahik, mereka berpesan untuk memanfaatkan rasa syukurnya dengan meningkatkan prestasi selama menempuh  pendidikan.

Pembekalan ini diharapankan dapat memotivasi para mustahik agar kelak memiliki akhlak yang karimah dan selalu termotivasi untuk menjadi seorang pembelajar yang mandiri. “Akhlak yang luhur sangat diperlukan dalam menuntut ilmu, agar nantinya dapat mengarahkan para mustahik menjadi seorang pemimpin yang amanah, yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa di masa mendatang”, pungkas Andri.

(AS/BZD)

Sebagai tahap akhir dari proses sukses kepemimpinan di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) menyelenggarakan pemilihan Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Periode 2022-2026 (11/8). Kegiatan pemilihan ini dilaksanakan secara serentak untuk 11 program studi di FBE UII pada ruang yang terpisah di masing-masing jurusan, yakni Jurusan Akuntansi, Jurusan Ilmu Ekonomi, dan Jurusan Manajemen.

Kegiatan pemilihan ini dipimpin oleh ketua dan sekretaris jurusan di masing-masing jurusan, serta diikuti oleh seluruh anggota dewan dosen di masing-masing jurusan untuk memilih 11 Ketua dan 9 Sekretaris Program Studi, mulai dari jenjang Doktor, Magister, Sarjana, hingga Sarjana Terapan. Menurut panitia pelaksana, Katiya Nahda, S.E., M.Sc., proses pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi  dilaksanakan dengan dua pendekatan. “Pada kesempatan pertama, pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi dilakukan melalui musyawarah mufakat, apabila tidak terjadi kesepakatan dalam musyawarah, maka sesuai peraturan universitas, pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara”, terang Katiya.

Ketua Jurusan Manajemen, Arif Hartono, S.E., M.Ec., Ph.D. yang merupakan Pimpinan Sidang dalam pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi di Jurusan Manajemen berharap para Ketua dan Sekretaris Program Studi terpilih memiliki komitmen kolektif untuk perbaikan yang berkelanjutan. “Sebagai pimpinan jurusan, saya berharap Ketua dan Sekretaris Program Studi yang terpilih menjadi motor penggerak perbaikan guna mengakselerasi kemajuan organisasi di masa depan”, harap Arif.

Berdasarkan hasil musyawarah dan pemungutan suara, terpilih 2 Ketua Program Studi Program Doktor, 3 Ketua Program Studi Program Magister, 3 Ketua Program Studi Program Sarjana, 3 Ketua Program Studi Program Sarjana Terapan, 3 Sekretaris Program Studi Program Sarjana, 3 Sekretaris Program Sarjana Program Internasional, dan 3 Sekretaris Program Sarjana Terapan. Seluruh Ketua dan Sekretaris Program Studi Periode 2022-2026 terpilih akan dilantik pada 1 September 2022 mendatang.

Daftar Ketua dan Sekretaris Program Studi Periode 2022-2026 Terpilih:

Jurusan Akuntansi:

  • Ketua Program Studi Akuntansi Program Magister: Arief Rahman, S.E., M.Com., Ph.D.
  • Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana: Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D.
  • Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan: Dra. Marfuah, M.Si., Ak.
  • Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana: Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Akt.
  • Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana Program Internasional: Maulidyati Aisyah, S.E., M.Com.(Adv).
  • Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan: Ayu Chairina Laksmi, S.E., M.App.Com., M.Res., Ph.D., Ak., CA.

Jurusan Ilmu Ekonomi:

  • Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Doktor: Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D.
  • Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Magister: Prof. Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D.
  • Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana: Abdul Hakim, S.E., M.Ec., Ph.D.
  • Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana Terapan Analisis Keuangan: Dr.Phil. Ninik Sri Rahayu, S.E., M.M.
  • Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana: Mustika Noor Mifrahi, E.I., M.E.K.
  • Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana Program Internasional: Awan Setya Dewanta, M.Ec.Dev.
  • Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana Terapan Analisis Keuangan: Dra. Indah Susantun, M.Si.

Jurusan Manajemen:

  • Ketua Program Studi Manajemen Program Doktor: Prof. Dr. Muafi, S.E., M.Si.
  • Ketua Program Studi Manajemen Program Magister: Anjar Priyono, S.E., M.Si., Ph.D.
  • Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana: Abdur Rafik, S.E., M.Sc.
  • Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana Terapan Bisnis Digital: Arief Darmawan, S.E., M.M.
  • Sekretaris Program Studi Manajemen Program Sarjana: Istyakara Muslichah, S.E., MBA.
  • Sekretaris Program Studi Manajemen Program Sarjana Program Internasional: Katiya Nahda, SE., M.Sc.
  • Sekretaris Program Studi Manajemen Program Sarjana Terapan Bisnis Digital: Andriyastuti Suratman, S.E., M.M.

(BZD)

Pada hari Rabu (3/8), Program Studi Akuntansi Telkom University mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII untuk berdiskusi terkait program dan kegiatan Program Studi Akuntansi yang ada di masing-masing universitas. Ruang Sidang 1/1 Dekanat Fakultas Bisnis dan Ekonomika pukul 09.00 WIB menjadi tempat berdiskusi untuk kedua universitas tersebut. Acara kunjungan Telkom University diwakili oleh Wakil Dekan Deannes Isynurwardhana, S.E., M.M, Ph.D dan Dr. Farida Titik Kristanti, S.E., M.Si., serta beberapa dosen dan perwakilan lainnya. Sedangkan dari FBE UII sendiri diwakilkan oleh Dekan Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D.,CFrA, CertlPSAS., serta wakil dekan dan dosen lainnya.

Acara diawali oleh sambutan dari Dekan FBE UII kemudian dilanjutkan sambutan dari pihak Telkom University yang diwakili oleh Deannes selaku Wakil Dekan I. Program Studi Akuntansi Telkom University dan FBE UII sama-sama memiliki program studi internasional dan reguler sehingga pembahasan awal dari kunjungan ini mengenai study exchange yang dilakukan oleh dua universitas tersebut. “Mahasiswa UII pernah mengikuti study exchange ke Belanda dan di sana mahasiswa mendapatkan mata kuliah wajib seperti Antropologi, bahasa Inggris, Akuntansi, dan lain-lain,” ujar Ayu Chairina Laksmi, S.E., M.App.Com., M.Res., Ph.D., Ak., CA selaku Sekretaris Program Sarjana Internasional Akuntansi.

Sesi tanya jawab antara kedua universitas tersebut masih berlangsung. Mahmudi, Dr., S.E., M.Si., Ak., CMA, CA bertanya terkait weakness dan cara agar berkembang secara progresif. Hal tersebut dijawab oleh salah satu perwakilan dosen Telkom University, “Di Program Studi Akuntansi, untuk saat ini kita sudah mengembangkan kurikulum MBKM. Jadi ketika sudah semester 5, mahasiswa dibebaskan untuk ambil mata kuliah,” ujarnya. Selain itu, dijelaskan juga bahwa hasil penelitian dan publikasi dosen Telkom University dimasukkan sebagai referensi pembelajaran.

Telkom University juga menyampaikan goals nya untuk meningkatkan indeks scopus melalui pembuatan artikel dan jurnal dari para dosen dengan target per semesternya. “Kita berharap bisa berkolaborasi terkait penelitian dan bekerja sama untuk publikasi jurnal,” ujar Deannes.

Di akhir kunjungan, FBE UII memberikan plakat serta suvenir untuk Telkom University sebagai tanda kenang-kenangan telah berlangsungnya silaturahmi. Pada akhir sesi, tidak lupa juga para tamu yang hadir foto bersama di depan lobby dengan banner yang telah disiapkan oleh masing-masing universitas. (MZH/AB)

Pada hari Rabu (27/7), FEB Universitas Trisakti kunjungi FBE UII untuk bersilaturahmi serta berkolaborasi bersama. Ruang Sidang 1/1 Dekanat Fakultas Bisnis dan Ekonomika pukul 13.00 WIB menjadi tempat diskusi untuk kedua universitas. Acara kunjungan Universitas Trisakti diwakili Dr. Yolanda Masnita, MM. selaku Dekan FEB Universitas Trisakti dan ditemani beberapa dosen. Sedangkan Universitas Islam Indonesia dihadiri oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS. selaku Dekan FBE, Abdul Moin, SE., MBA., PH.D., CQRM. selaku selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya , Ahmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan Kemahasiswaan dan Alumni, dan Siti Nursyamsiah, DRA., MM., CMPM selaku Mantan Wakil Dekan Bidang Keagamaan Kemahasiswaan dan Alumni.

Acara dimulai dengan perkenalan kampus oleh Johan. “Fakultas ini sendiri yang berada di daerah Condong Catur dan kampus terpadunya ada di Jalan Kaliurang KM. 14,” ujar Johan. “Kemudian di FBE terdapat tiga program sarjana yaitu, S1, S2, dan S3. Kemudian disini juga memiliki program internasional Ilmu Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen,” tambah Johan. FBE UII juga bekerja sama dengan berbagai lembaga, salah satu contohnya Program Studi Akuntansi bekerja sama dengan lembaga ACCA. Seluruh program studi di FBE UII sudah terakreditasi unggul, tetapi terdapat satu program studi yang masih terakreditasi A, yaitu Manajemen. Dikarenakan habisnya hingga tahun 2023.

Yolanda mengatakan, “UII cukup familiar bagi kami. Tujuan kami adalah bersilaturahmi untuk saling mengisi dan berkolaborasi.” Universitas Trisakti berterimakasih karena telah diterima kunjungannya. Kampus Trisakti bisa unggul dikarenakan Trisakti merupakan kampus swasta yang mencari peserta didiknya berbeda dengan universitas negeri lain.

FBE UII telah menerapkan kewirausahaan terhadap mahasiswanya, seperti program kerja UKM EC (Entrepreneur Community), IBISMA (Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama), hingga menyediakan Student Mall, yang bisa dikatakan marketplace untuk mahasiswa FBE. Membicarakan mengenai pencapaian prestasi mahasiswa, FBE selalu mendukung dan mewadahi mahasiswanya untuk mengikuti kompetisi, baik ditingkat nasional maupun internasional. FBE pun tetap membuka sangat luas kolaborasi dengan siapapun. “Kami mengajak mahasiswa agar selalu berprestasi dengan cara memberi serta menampilkan informasi di social media yang mereka gunakan,” ungkap Siti.

Di akhir kunjungan Universitas Trisakti memberikan plakat serta kenang-kenangan untuk FBE UII sebagai tanda terimakasih telah diterima studi bandingnya secara langsung. Begitu pula sebaliknya, FBE pun juga memberikan suvenir kepada Universitas Trisakti. Pada akhir sesi, tidak lupa juga para tamu yang hadir foto bersama di depan lobby. (PIO/PRH)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia telah melaksanakan pemilihan Ketua dan Sekretaris Jurusan periode 2022-2026 pada Rabu (20/7). Dekan FBE UII, Johan Arifin S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS turut hadir pada pemilihan tersebut yang berlangsung di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja. 

Pemilihan Ketua dan Sekretaris Jurusan ini merupakan yang kedua kalinya dalam tradisi organisasi di UII. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Jurusan ini meliputi ketiga jurusan yang ada di FBE UII, yaitu Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, dan Manajemen. Tiap jurusan mengajukan calonnya masing-masing, kemudian pemilihan tersebut dilakukan melalui voting surat suara. Pada sesi terakhir, hasil voting diumumkan dengan hasil akhir yaitu untuk Jurusan Manajemen, Ketua terpilih yaitu Arif Hartono, S.E., M.Ec.,. Ph.D., dengan Sekretaris terpilih yaitu Dra. Siti Nursyamsiah, M.M.  Sedangkan Jurusan Akuntansi, Ketua terpilih yaitu Dekar Urumsah, S.E., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA, dengan sekretaris terpilih yaitu Noor Endah Cahyawati, S.E, M.Si. Kemudian yang terakhir, yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi dengan Ketua terpilih yaitu Dr. Sahabuddin Sidiq, S.E., MA. dan Sekretaris terpilih yaitu Diana Wijayanti, S.E, M.Si.

Salah satu Ketua Jurusan terpilih, Sahabuddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Saya mengucapkan terima kasih karena telah diberikan mandat, meskipun saya bukan yang terbaik disini. Dan juga dukungan teman-temen semua terhadap jurusan ini. Meskipun kita ketahui bahwa masalah utama jurusan IE ini adalah jumlah mahasiswa. Oleh karena itu, mohon dukungan untuk kedepannya tetap memberikan support agar jurusan ini sukses dan yang terpenting adalah jumlah mahasiswa nya terus bertambah. Dan kita juga tau persis jurusan ini menjadi rumah kita bersama, kita maju bersama, agar kita betah sehingga kita akan enak dalam bekerja,” ungkapnya.

Tidak lupa juga ketua sidang mengucapkan selamat kepada masing-masing ketua dan sekretaris terpilih untuk setiap jurusan dan menyampaikan bahwa jadwal pelantikan insyaallah akan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2022.

Johan mengajak Ketua dan Sekretaris Jurusan di FBE UII untuk saling berkoordinasi dengan program diploma dan sarjana dalam membangun FBE UII agar lebih bagus dan jaya lagi serta menjadikan UII sebagai universitas yang lebih dikenal oleh kalangan yang lebih luas. “Semoga dengan dipilihnya Ketua dan Sekretaris Jurusan yang baru bisa menjadi lokomotif para Ketua dan Sekretaris di bawahnya,” harapnya.

Dengan terpilihnya Ketua dan Sekretaris Jurusan maka bisa menjadi jembatan antara Ketua dan Sekretaris Jurusan di Dekanat maupun Universitas. “Harapannya organisasi di Fakultas Bisnis dan Ekonomika bisa lebih baik daripada sebelumnya,” ujar Johan. (MZH/NP)

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menambah daftar guru besar. Kali ini, Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D. menerima Serah Terima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor bidang Ilmu Ekonomi. Menanggapi hal tersebut, UII menyelenggarakan acara Serah Terima SK pada Kamis (21/7), di Gedung Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII Yogyakarta.

Acara dibuka oleh Master of Ceremony dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta Penyerahan SK Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud-Ristek RI) yang dibacakan oleh Rahman Hakim, S.E., selaku Penyelia Sumber Daya LLDikti Wilayah V DIY.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII mengawali sambutannya dengan menyampaikan selamat atas diangkatnya salah satu warga keluarga besar UII serta ia senantiasa mengucap rasa syukur atas hal tersebut. “Kami bersyukur karena hari ini, cacah guru besar di UII bertambah menjadi 26 dari 786 dosen, dan dari 786 dosen tersebut 250 diantaranya sudah bergelar doktor, dan dari angka tersebut 68 orang saat ini sedang menjabat Rektor Kepala,” ujar Fathul memberikan informasi. Sambutan Fathul kemudian dilanjutkan dengan mengutip kalimat dari Fareed Zakaria, seorang wartawan dan penulis senior Amerika Serikat kelahiran India. “Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil dari pandemi ini adalah kita harus mendengarkan para ahli dan sekaligus mendengarkan suara publik. Karena kita ingin apapun yang diambil, kebijakan apapun yang diambil, keputusan apapun yang diambil, semuanya berbasis science atau secara scientific,” ungkap Fathul.

Sambutan kedua kemudian dilanjutkan oleh Drs. Suwarsono Muhammad, M.A. selaku Ketua Umum Pengurus Badan Wakaf UII yang diawali dengan ucapan selamat kepada Agus atas diangkatnya sebagai Guru Besar UII yang baru. “Terima kasih kepada Kepala LLDikti beserta jajarannya karena telah membantu kami untuk menambah guru besar yang kelihatannya semakin hari semakin ajek,” ujar Suwarsono. Tak lupa juga ungkapan terima kasih Suwarsono tujukan kepada Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Majelis Guru Besar, serta berbagai pihak yang turut memberikan upayanya dalam menyukseskan rangkaian proses pengangkatan guru besar.

Selaku Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah V DIY, Prof. drh. Junaidi, Ph. D menyampaikan harapannya terhadap Agus, “Kami harap Guru Besar baru di UII dapat meningkatkan produktivitas prodi di FBE baik dari segi publikasi, penelitian, dan bimbingannya serta generating income di lingkungan akademik fakultas.” Acara pun ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Junaidi Safitri, S.E.I., M.E.I. dengan khusyuk. (SMM/NARD)

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah atau yang kerap disebut dengan BPRS merupakan Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Secara umum, Bank Umum Syariah dan BPRS memiliki fungsi yang serupa, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana ke publik. Namun, dalam BPRS ada beberapa perbedaan diantaranya simpanan berupa tabungan atau investasi berupa deposito berdasarkan Akad Wadi’ah dan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariat Islam, hanya boleh membuka kantor di suatu provinsi sehingga tidak memperbolehkan membukanya di provinsi lain.

Melalui kegiatan kuliah umum yang diadakan secara daring pada Jumat (15/7) oleh Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia ini menambah pengetahuan mahasiswa akuntansi mengenai ekonomi dan keuangan islam. Dalam pemaparan materi pertama mengenai strategi menjaga kinerja komersial dan kepatuhan syariat di masa pandemi COVID-19 oleh Agung Hartanto selaku Direktur BPRS Unisia menerangkan bahwa dalam menjaga performa di masa pandemi ini sangat sulit sehingga pada pemulihan belum signifikan dirasakan sampai tahun ini.  

Agung  mengungkapkan, “Upaya yang dilakukan guna menjaga performa di tahun 2020-2021 salah satunya dengan memperbaiki kualitas pembiayaan dengan tetap melakukan penyaluran pembiayaan secara selektif. Hal ini dilakukan agar mempermudah nasabah pada masa sulit untuk melakukan pembayaran kewajiban terhadap BPRS, walaupun cara ini berdampak pada pendapatan bank mengalami penurunan.”

Penyampaian materi kedua oleh Rifqi Muhammad selaku Dosen Program Studi Akuntansi FBE UII mengatakan bahwa tata kelola perbankan syariah perlu diperhatikan karena bukan suatu hal yang sederhana dalam keadaan sulit atau tidak. Rifqi pun berpendapat, “Terdapat dilema yang dihadapi oleh bank syariah UII yaitu salah satunya persaingan antara lembaga keuangan antara konvensional dan syariah, hal ini dikarenakan masyarakat kita yang rasional dan memandang kedua hal tersebut merupakan hal yang sama.” Dalam upaya mengatasi dilema tersebut Rifqi mengatakan “Niat bank syariah adalah menyeimbangkan antara komersial dan sosial tetapi hal tersebut bukan hal yang mudah, karena struktur ekosistem di Indonesia sudah membedakan kedua hal tersebut,” ujarnya. 

Melalui webinar ini, ternyata dari segala kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh BPRS UII seperti saat pandemi kemarin membuktikan bahwa BPRS UII memiliki potensi dan kesempatan untuk menunjukkan bahwa bank syariah terutama BPRS UII menampilkan wajah yang berbeda dari bank-bank lainnya. (NAH/NKF)

Jurusan Ilmu Ekonomi FBE UII kembali menyelenggarakan kuliah umum dengan topik yaitu Peran Fundamental Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) Pada Independensi, Akuntabilitas, Transparansi, dan Kredibilitas Bank Indonesia pada Kamis (14/7) secara daring via Zoom. Public Lecture ini merupakan kegiatan yang sangat informatif serta bermanfaat bagi civitas akademika dan diselenggarakan dengan tujuan memberikan ruang ekspansi atau pengembangan akademis kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu yang sudah dipelajari.

Perkuliahan umum dimulai dengan kata sambutan oleh ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FBE UII, yaitu Prof. Agus Widarjono, Ph.D. Agus menjelaskan, “Kita butuh lembaga supervisi agar independensi, akuntabilitas, transparansi, dan kredibilitas kebijakan Bank Indonesia itu bisa dipercaya oleh publik sehingga bank sentral menjadi salah satu lembaga yang kredibel di dalam menjalankan policy kebijakan moneter nya.” Sesuai dengan mandat Undang-undang Republik Indonesia pasal 58A tahun 2004, BSBI merupakan lembaga independen yang memiliki tugas membantu Dewan Perwakilan Rakyat khususnya komisi XI dalam melaksanakan fungsi pengawasan di bidang tertentu terhadap Bank Indonesia dalam upaya meningkatkan independensi, akuntabilitas, transparansi, dan kredibilitas.

Untuk mengulas topik tersebut, Jurusan Ilmu Ekonomi FBE UII menghadirkan Prof. Nury Effendi, Ph.D yang merupakan salah satu dari 5 anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) sebagai narasumber. Nury menjelaskan tentang prinsip dasar BSBI, “BI dan BSBI adalah lembaga yang terpisah artinya BSBI bukan di bawah BI dan masing-masing mempunyai struktur organisasi yang berbeda.” Selain itu, pelaksanaan tugas antara BSBI dengan BI didasari oleh prinsip saling percaya dan saling menghargai sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kewenangan masing-masing, serta tanpa adanya intervensi atau pengaruh yang mempengaruhi antara satu sama lainnya. “BSBI tidak dapat menyampaikan data dan/atau informasi secara langsung kepada publik, dan wajib menjaga kerahasiaan data dan/atau informasi mengenai BI,” ungkap Nury.

Melalui Kuliah Umum ini, Nury menjelaskan contoh-contoh telaahan BSBI misalnya Pelaporan Keuangan Tahunan dari Bank Indonesia terkait Pendapat atas Neraca BI Pendapat atas perubahan yang signifikan atas komposisi pos-pos neraca, Pendapat atas Laporan Surplus Defisit BI misalnya Pendapat atas penyebab utama timbulnya surplus defisit, dan juga Pendapat atas Catatan atas Laporan Keuangan. Nury juga menyebutkan bahwa, “BSBI juga mempunyai peran informal atau tambahan yaitu menjadi semacam perekat yang menjembatani hubungan antara DPR RI khususnya Komisi XI dengan Bank Indonesia.” Hal ini karena BSBI menyampaikan isu-isu strategis dalam rangka mengurangi Perceptions Gap yang mungkin terjadi. (AD/NP)