Bulan Ramadan yang telah digadang-gadang tahun ini telah datang. Namun suasana tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan dampak Covid-19. Euforia ramadan yang identik dengan ramai dan gembira telah berubah menjadi ramadan yang terasa sepi karena adanya jarak antar individu.

Menanggapi adanya Covid-19 dikala bulan ramadan ini, pemerintah memberi imbauan pada masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari kerumunan massa. Namun beberapa kegiatan masjid tertentu tetap dapat dilakukan dengan memerhatikan protokol keselamatan yang ada. Sama seperti halnya yang dilakukan oleh Masjid Al Muqtashidin Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), seluruh kegiatan rutinnya ditiadakan kecuali beberapa kegiatan tertentu yang dilakukan sesuai dengan protokol pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh ketua takmir masjid Al Muqtashidin dikutip dari jogja.idntimes.com, bahwa semua aktivitas masjid dihentikan kecuali pembagian takjil dengan metode drive thru, pembagian sembako dan azan rutin.

Meluasnya dampak Covid-19 membuat Masjid Al Muqtashidin berinovasi dengan membagikan takjil dengan sistem drive thru. “Dari depan gerbang FBE UII, tidak ke masjid,” jelas Faaza Fakhrunnas, Ketua Takmir Masjid Al Muqtashidin, Jumat (24/4/2020). Dengan ini, warga dan mahasiswa cukup mengambil takjilnya di depan gerbang FBE UII tanpa harus duduk, menunggu, dan berkumpul di dalam masjid. Sistem drive thru yang diterapkan ini pun bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Tidak tanggung-tanggung, masjid menyediakan 150 porsi takjil dengan variasi menu berbeda setiap harinya dan jumlah porsi ini mungkin dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Sebagai bentuk kepedulian serta dukungan terhadap imbauan pemerintah tentang work from home dan social distancing, Masjid Al Muqtashiddin FBE UII membagikan sembako kepada warga sekitar kampus yang terdampak Covid-19. Selain pembagian takjil yang dilakukan Sesuai dengan protokol yang ada, pembagian sembako tersebut pun dijalankan dengan menaati imbauan yang ada. Sementara kegiatan dengan massa yang banyak seperti salat tarawih dan salat Jumat berjamaah pada Ramadan kali ini juga ditiadakan. Kajian tatap muka yang biasa dilakukan menjelang buka puasa juga digantikan dengan kajian secara daring melalui media sosial Instagram.

Sebulan penonaktifan aktivitas dengan jumlah orang yang banyak menjadi wujud usaha Masjid Al Muqtashiddin FBE UII untuk memerangi Covid-19 agar wabah ini segera berakhir dan kegiatan sehari-hari dapat berjalan seperti biasa. (AMA/HLL)

Lulus dari bangku kuliah merupakan langkah awal dalam meniti karier. Oleh karena itu fase ini sangat penting untuk dipersiapkan sejak dini bagi para lulusan perguruan tinggi yang akan terjun ke dunia kerja. Berbagai cara ditempuh UII untuk meningkatkan lulusan terbaik dalam mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswanya. Salah satunya dengan mengadakan “Career & Business Week 2020” yang diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia di Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII. Acara yang berlangsung selama 2 hari ini, yaitu Rabu (26/2) dan Kamis (27/2) ini terdiri dari 4 rangkaian acara yaitu Career Talkshow, Career Orientation Training, Career Workshops dan Coffee Making Class di FBE UII.

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan mengembangkan karir dan pengenalan bisnis di bidang startup bagi mahasiswa FBE UII melalui platform digital. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswa FBE UII dan menambah wawasan mengenai bisnis. Selain itu lebih ke bagaimana cara mengembangkan karir untuk mahasiswa setelah lulus atau untuk yang ingin membangun bisnis startup semenjak menjadi mahasiswa.” terang Rakha selaku koordinator acara.

Karenanya, ada 4 pembicara yang diundang untuk mendukung kesuksesan acara ini yaitu yaitu Nur Pratiwi Noviati sebagai Kepala UII Career Centre, Akbar Faisal sebagai founder Jogja Startup, Serial Technopreneur & Angel Investor, Amarria Dila Sari dan Monica Ayu Rahma Puspitasari & Monica Ayu Rahma Fatikasari, mahasiswa FBE UII yang juga sebagai penulis buku “LA MASCHERA : THE TWINS JOURNEY

Materi yang disampaikan beragam, Nur Pratiwi Noviati misalnya memaparkan mengenai strategi membangun karir mahasiswa melalui platform digital. Akbar Faisal menyampaikan materi mengenai strategi membangun karir bisnis yang diminati investor. Sementara pembicara Amarria Dila Sari menjelaskan mengenai sosialisasi program hibah pendanaan startup mahasiswa dan dosen. 

Disampaikan Nur Pratiwi bahwa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui bayangan seperti apa ketika lulus nanti, karir atau bisnis apa yang dapat dimanfaatkan melalui platform digital yang sesuai dengan trend pada jamannya. Sementara pembicara Akbar Faisal lebih menjelaskan mengenai bisnis-bisnis startup dan karakteristik bisnis yang pantas untuk dijadikan investasi. 

Dapat dilihat selama acara berlangsung antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa yang hadir terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada pembicara. Besar harapan dengan diadakannya acara ini mahasiswa dapat mempelajari dan memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk mengembangkan usaha dan karir di masa yang akan datang. (ASD)

Setiap orang dilahirkan dengan memiliki soft skill, namun dengan kadar yang berbeda-beda. Kamampuan soft skill tersebut sebenarnya juga dapat dibentuk jika seseorang ingin berusaha untuk mengubah serta mengembangkannya.

Melalui kegiatan Soft Skill Development pada hari Minggu (23/02),  Program Magister dan Doktor Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE), UII membekali mahasiswanya yang kini sedang atau akan mengerjakan tesis sebagai tugas akhirnya. Kegiatan yang bertempat di Gedung Moh. Hatta Perpustakaan Pusat UII ini diikuti oleh segenap mahasiswa Program Magister FBE UII angkatan 51.

Kegiatan ini dipercaya akan memberikan dampak yang baik bagi mahasiswa Program Magister FBE UII, dan juga diharapkan akan menambah motivasi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan tugas akhirnya di waktu yang tepat.

Dekar Urumsah, ketika membuka acara tersebut menyampaikan bahwa, “Program soft skill development ini bertujuan untuk memotivasi kembali kepada para mahasiswa yang kini sudah mulai menulis tesis sebagai tugas akhir. Serta memberikan dorongan kepada yang belum mulai menulis agar bisa fokus dan semangat menyelesaikan kewajibannya untuk menulis tesis”.

Kegiatan ini terdiri dari dua rangkaian acara. Pertama sesi mentoring yang dilakukan oleh masing-masing ketua program studi yakni Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si., Ketua Program Studi Manajemen Program Magister, Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA., Ketua Program Studi Akuntansi Program Magister, Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D. Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Magister.

Selain itu kegiatan ini juga memberikan sesi motivasi, problem solving, serta soft skill development yang diampu oleh beberapa dosen dari Jurusan Psikologi salah satunya, Annisaa Miranty Nurarendra, S.Psi., M.Psi.,. 

Motivasi merupakan suatu dorongan atau sebab yang menjadi dasar semangat seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu. 

Annisaa mengatakan, “Motivasi harus tetap dibangun dan selalu dijaga pada diri mahasiswa, dalam hal ini termasuk motivasi untuk menyelesaikan studi dan mencapai tujuan setelah lulus nanti.”

Soft skill development merupakan salah satu upaya mengembangkan kemampuan diri yang sifatnya lebih kepada cara berpikir, sikap dan karakter diri. Mempunyai hard skill memanglah sangat penting, namun tetap harus diimbangi dengan kemampuan soft skill sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja.

Elemen-elemen tersebut bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dalam menyelesaikan studinya dan juga membantu untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri sehingga tercipta proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran adalah ciri khas dalam suatu lingkungan akademisi, dengan demikian aktivitas belajar adalah suatu aktivitas utama yang seharusnya dilakukan oleh setiap mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan. (AFM/ERF)

Program Magister Keuangan dan Ekonomi Islam dan Program Doktor FBE UII mengadakan 4th International Workshop on Islamic Economic Theory. Acara yang bertemakan Toward Maintaining Islamic Economics in the 4.0 Industry itu diadakan di Yogyakarta (20-21/2)  ini bekerjasama dengan berbagai universitas, antara lain adalah Universiti Sains Islam Malaysia dan Universiti Kebangsaan Malaysia dan lain-lainnya.

“Di acara ini kita harap bisa membantu dan saling melengkapi antara masing-masing reviewer”, ucap Prof. Dr. Jaka Sriyana, SE, M.Si. selaku Dekan FBE UII

Terdapat 16 paper yang sebagian besar dari internal UII dan ada juga yang berasal dari eksternal seperti Universitas Islam Sultan Agung. “Sebagai komitmen kami untuk penyebaran pengetahuan berkelanjutan, tahun ini kami mengadakan Workshop Internasional ke-4 tentang mempertahankan ekonomi islam di era industry 4.0.” tambahnya Jaka Sriyana.

Jaka Sriyana dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini sangat bermanfaat karena dapat membuat banyak jurnal internasional setelahnya. Kemudian ia juga berharap agar para peserta dapat terus mengembangkan publikasi mengenai ekonomi islam agar tidak tergerus oleh ekonomi konvensional.

Dari sisi akademik,  Prof. Dr. Abdul Ghafar Ismail sebagai Profesor Ekonomi Islam, Sekolah Ekonomi  Universiti Kebangsaan Malaysia sekaligus reviewer pada acara kali ini menyatakan bahwa penyelenggaraan rangkaian workshop ini akan meningkatkan motivasi belajar bagi mahasiswa serta memberikan pengetahuan dan wawasan tentang perkembangan terbaru di bidang ekonomi islam. Selain itu, bagi dosen-dosen muda, kegiatan ini membuka peluang untuk bertemu dengan pakar di bidang terkait, dan penjajagan untuk studi lanjut S3 di bawah supervisi dari para profesor tersebut.

Dalam bidang penelitian, Ghafar juga menyebutkan bahwa konferensi ini dapat membuka peluang untuk terjalinnya kolaborasi penelitian dengan para pakar baik dari dalam maupun luar negeri bermuara pada peningkatan kualitas penelitian di UII dan jumlah publikasi ilmiah. Selain itu, dengan adanya kerja sama dan kolaborasi riset dengan industri diharapkan dapat terjalin dengan baik dan meningkat.

Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Magister yang hadir dalam penutupan mengapresiasi upaya dari para peserta untuk sampai di acara ini. Ia berharap workshop ini membuka peluang bagi para peserta untuk pertukaran dan berbagi pengetahuan.

“Para peserta yang berasal dari berbagai negara tentu memiliki pengalaman masing-masing selama perjalanan akademisnya. Semoga kita semua dapat saling berbagi hal tersebut. Selain itu, juga hubungan relasi ini tidak akan berakhir di workshop ini saja, namun bisa berlanjut ke relasi pertemanan untuk kedepannya pula.” Pungkasnya. (ADN/DYH)

Sebagai langkah pengabdian masyarakat, Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) Universitas Islam Indonesia menjalin kerja sama dengan Komunitas Dero. (16/2) FBE UII menghadiri kegiatan Panen Perdana Air Hujan dan Sayuran. Acara yang digelar di Jalan Lely Baru Perumnas, Condong Catur, Depok, Sleman ini dikelola oleh Komunitas Drainase dan Lingkungan Hidup DERO wilayah RW 17 Perumnas Condong Catur

Sekitar bulan Oktober 2018, dibentuk sebuah wadah organisasi yang diberi nama “Komunitas Peduli Drainase dan Lingkungan Hidup (KPDLH) DERO”. Dero sendiri diambil dari nama dusun sekitar.

“Dero memiliki makna, yaitu cermat dalam urusan kebersihan, dapat dipercaya, dan gemar menolong.” ungkap Drs. Juliono Dwi Wasito, S.H, MM selaku Ketua Komunitas Drainase dan lingkungan hidup DERO

Berangkat dari permasalahan pemukiman perumnas yang sangat padat, penerapan konsep lingkungan hidup yang masih belum optimal, dan penanganan sampah serta drainase yang belum baik sehingga terbentuk komunitas masyarakat ini.

Upaya yang telah dilakukan antara lain adalah kerja sama dengan beberapa instansi, dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat menanamkan jiwa kerelawanan dari masyarakat, serta uji coba pelaksanaan lingkungan hidup yang baik.

Komunitas ini berharap dapat dibimbing oleh perguruan tinggi sekitar wilayah tersebut, sehingga program-program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. (DYH/ERF)

Program Magister dan Doktor FBE UII menghadirkan Direktur Utama PT. Indonesian Air & Marine Supply, M. Rudolf Valintino Bey pada kuliah perdana mahasiswa baru periode 2019/2020.

Bertempat di Aula Utara Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII, Sabtu (01/2), kuliah perdana turut dihadiri Rektor UII, Fathul Wahid, S. T., M.Sc., Ph.D., Dekan FBE UII, Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D.

Kuliah perdana yang diselenggarakan rutin setiap tahun ini dalam rangka menyambut dan memberikan pembekalan serta motivasi bagi mahasiswa di tahun pertama pada Program Magister dan Doktor FBE UII.  

Dalam materinya Rudolf menyampaikan manajemen logistik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia. “Tol laut sebagai solusi karena tol laut adalah konektivitas melalui laut yang efektif, untuk transportasi barang dan orang, berupa kapal yang melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia” 

Rudolf juga menambahkan “ada beberapa tantangan strategis tol laut seperti peran infrastruktur pelabuhan dan galangan kapal perlu ditingkatkan, distribusi barang dan ekonomi masih terpusat di wilayah barat sehingga wilayah 3T belum terjangkau, dan load factor yang tidak seimbang karena outbound 70% dan inbound 20% sehingga muatan balik cenderung kosong”

Beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan atas permasalahan tersebut yaitu menyediakan alat bongkar muat yang memadai, membangun sentra logistik daerah 3T, dan menggunakan container yang kecil. “kita perlu bahan bakar transportasi logistik dan penyediaan alat bongkar muat yang memadai, kemudian dibangunnya sentra logistik daerah 3T dengan harga yang dikendalikan oleh BUMN sebagai biaya disubsidi, dan penggunaan container yang lebih kecil agar barang dari pelabuhan bisa langsung diangkut oleh kendaraan kecil sesuai dengan kapasitas jalan.” Jelas Rudolf.

Solusi lain yang dapat diterapkan menurut Jaka Sriyana adalah peningkatan pertumbuhan wilayah. “Program tol laut tidak hanya menurunkan disparitas harga, tetapi untuk peningkatan pertumbuhan wilayah. Sehingga tol laut juga mengangkut barang modal dan bahan baku industri tertentu. Selain itu, fasilitas pelayaran dan kepelabuhan untuk pengelolaan logistik dan berbasis komoditas juga merupakan salah satu solusi.” Jelas Jaka.

Pada kuliah perdana ini, mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan mengenai isu dan kegiatan yang sedang hangat diperbincangkan. Melalui diskusi ini diharapkan menjadi motivasi bagi mahasiswa Magister Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII untuk lebih aktif dan sadar akan manajemen logistik di Indonesia. (ADN/NAP)

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik dan tertua di Indonesia, Universitas Islam  Indonesia banyak menerima kunjungan seperti pada Rabu (22/01). Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima kunjungan dari Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila di Ruang Sidang Dekanat P1.1 FBE UII. Acara disambut langsung oleh Jaka Sriyana, SE., Ph.D selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII dan beberapa jajaran pimpinan Program Magister dan Doktor FBE UII. Acara dibuka oleh sambutan Dekan FBE UII dan juga oleh Pimpinan Delegasi Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila. Kunjungan studi kali ini bermaksud untuk saling bertukar informasi dan juga belajar mengenai program-program dan inovasi yang ada di Program Magister dan Doktor Ilmu Ekonomi FBE UII. Selain itu bertujuan agar saling mengembangkan tali kekeluargaan antara kedua belah pihak.

Inti dari acara kunjungan ini adalah sesi diskusi bersama antar pimpinan universitas yang dipandu oleh Jaka Sriyana, SE., Ph.D. Sesi ini berisi pemaparan serta perbandingan program-program, kelebihan, kekurangan, masalah dan hambatan-hambatan yang dialami oleh program Magister antara dua universitas yang dibantu oleh Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana, Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana, Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana dan juga Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Ekonomi FBE UII. 

Pada sesi diskusi pertanyaan pun bermunculan, salah satunya mengenai apa kekhasan dari Program Magister FBE UII serta upaya untuk menarik mahasiswa asing untuk kuliah di Program Magister FBE UII. Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Dekar Urumsah, Drs., S.Si., M.Com selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana, Johan Arifin, SE., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana dan Jaka Sriyana, SE., Ph.D. Salah satu kekhasan dari Program Magister FBE UII adalah adanya basis syariah dalam setiap programnya. Sedangkan upaya untuk menarik mahasiswa asing untuk berkuliah di FBE UII adalah dengan cara memberikan Beasiswa. Selain itu diskusi juga membahas mengenai tips and trick mengenai penelitian dan cara menyusun jurnal yang benar agar dapat diterima secara nasional dan internasional seperti yang telah dilakukan oleh FBE UII.

Dapat dilihat selama acara berlangsung antusiasme yang tinggi pada saat penyampaian materi dan sesi diskusi. Dalam acara ini, banyak sekali respon dan pertanyaan yang diberikan  kepada pihak FBE UII. Besar harapan dengan adanya kunjungan ini setiap ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dan bisa membantu mencapai tujuan yang diinginkan kedepannya. (ASD)

 

Awal tahun 2020 menjadi saksi sejarah bergantinya nama Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menjadi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Pengubahan nama ini didasarkan pada Surat Keputusan Rektor UII Nomor: 1378/SK-REK/SP/XII/2019 yang berlaku mulai 1 Januari 2020. Perubahan tersebut merupakan wujud komitmen untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan, guna merespons dinamika perkembangan ilmu pengetahuan, dan tantangan di bidang pendidikan tinggi. Peresmian nama FBE UII merupakan rangkaian dari kegiatan Symposium Business and Economic Outlook Indonesia 2020 dengan tajuk “Besarnya Kebutuhan Investasi” (16/1).

Acara yang sekaligus menjadi yang pertama diadakan dengan nama baru FBE UII ini, dihadiri Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. Suwarsono Muhammad, M.A.; Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.; Dekan, para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, para dosen, tenaga kependidikan, dan pengurus lembaga kemahasiswaan FBE UII. Selain itu, hadir pula perwakilan dari beberapa perguruan tinggi sahabat, perwakilan Forum Manajemen Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang semakin memeriahkan acara peresmian nama FBE UII.

Dekan FBE UII, Jaka Sriyana, SE., M. Si., Ph. D. menyampaikan bahwa ide pengubahan nama FE menjadi FBE sebenarnya sudah muncul sejak lama. “Ide untuk mengubah nama FE menjadi FBE telah bergulir sejak lama, kurang lebih sekitar 15 tahun yang lalu, dan akhirnya mulai 1 Januari 2020, FBE secara resmi telah menjadi nama baru fakultas ini”, terang Jaka. Ia menambahkan bahwa berubahnya nama fakultas bukanlah sekedar simbol, namun diharapkan menjadi pemicu bagi semangat baru guna mengembangkan fakultas menjadi semakin berprestasi di masa mendatang. “Pengubahan nama fakultas tidak hanya merupakan simbol yang ada di dalam plakat atau dokumen, namun harus disusul dengan semangat baru guna melakukan perubahan ke arah yang lebih baik”, jelasnya.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menjelaskan latar belakang pengubahan nama FE UII menjadi FBE UII.  dalam acara ini. Menurut Fathul, nama baru ini diperoleh dengan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah menghormati sejarah, mengkritisi masa kini, dan menjemput masa depan. “Berdirinya fakultas ini diawali oleh jurusan bidang bisnis, baru kemudian diikuti oleh bidang ekonomi (menghormati sejarah), saat ini kompetensi dari mayoritas alumni yang dihasilkan oleh fakultas ini adalah di bidang bisnis disamping ekonomi (mengkritisi masa kini), dan dengan nama ini, secara tegas fakultas ini akan semakin membangun kedekatan dengan dunia industri (menjemput masa depan)”, jelas Fathul.

Selain itu, menurutnya, nama fakultas memang sudah seharusnya mengandung tiga prinsip, yaitu mewakili (masyarakat yang ada di dalamnya), mengayomi (warganya), dan mengedepan (melihat peluang masa depan). “Hal ini menjadi momentum untuk mengajak fakultas-fakultas di UII untuk mengevaluasi nama fakultasnya, dengan harapan nantinya nama fakultas dapat memenuhi ketiga prinsip tersebut”, tambah Fathul.

Kegiatan Business and Economics Outlook 2020 yang merupakan rangkaian dari kegiatan ini, menghadirkan para pakar bidang bisnis dan ekonomi, yaitu Drs. Suwarsono Muhammad, MA. (Ketua Umum PYBW UII), Miyono (Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY), Irwan Taufiq Ritonga, S.E., M.Bus., Ph.D., CA. (Ikatan Akuntan Indonesia) dan Dr. Aftoni Sutanto, S.E., M.Si. (Ketua Forum Manajemen Indonesia Wilayah DIY). Sesi diskusi ini berisi tentang pandangan yang komprehensif dengan topik investasi dalam negeri. Dalam kesempatan ini, FBE UII mengajak berbagai pihak guna mengkampanyekan pentingnya investasi dalam negeri guna mendukung prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berbagai tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2020. (HLL/BZD)

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) mengadakan kegiatan International Student Mobility (ISM) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2019 hingga 18 Desember 2019. Kegiatan ini ditekankan kepada organisasi mahasiswa FE UII untuk menjalin kerja sama internasional dengan organisasi mahasiswa yang berada di luar negeri.

Kerja sama internasional ini berupa sebuah kolaborasi. Kolaborasi memberikan banyak manfaat bagi suatu organisasi, karena secara tidak langsung dengan terjadinya kolaborasi dapat menambah ilmu, pengalaman hingga sebuah wadah untuk belajar bagi kedua belah pihak.

Pada kegiatan ISM ini, universitas yang menjadi tujuan berada di Malaysia yaitu Univesiti Sains Islam Malaysia dan Univesiti Putra Malaysia. Kemudian FE UII juga melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim di panti asuhan Cahaya Kasih Bestari. Peserta yang mengikuti ISM ini terdiri dari sebelas dosen dan enam belas perwakilan mahasiswa. Mahasiswa-mahasiswa tersebut merupakan perwakilan dari setiap lembaga yang ada di FE UII.

Arief Rahman, SE., M.Com., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya berharap kegiatan ini dapat memperluas wawasan dan relasi. Ia menyampaikan “Kita ingin mendorong mahasiswa untuk memperluas wawasannya, tidak hanya wawasan di Indonesia. Poin yang paling penting adalah mahasiswa dapat menambah relasi dan pengalaman baru yang skalanya internasional.”

Universitas pertama yang dikunjungi oleh peserta ISM adalah Fakulti Ekonomi dan Muamalat Universiti Sains Islam Malaysia (FEM USIM)  yang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Malaysia. FEM USIM mempunyai organisasi mahasiswa yang bernama Sekretariat Mahasiswa/i Fakulti Ekonomi dan Muamalat (SekreFEM). Organisasi mahasiswa ini mempunyai tugas untuk menghubungkan mahasiswa FEM USIM dengan bagian manajemen FEM dan bertanggung jawab dalam menganjurkan program pembangunan intelektual mahasiswa FEM USIM.

Adapun hasil tentang diskusi antara perwakilan lembaga-lembaga FE UII dan pihak SekreFEM diwujudkan dalam bentuk kolaborasi kegiatan kemahasiswaan. Kolaborasi ini bernama International Week yang mencakup berbagai bentuk kegiatan akademik dan non-akademik seperti workshop, kompetisi menulis laporan ilmiah, expo, aksi sosial dan lomba Muamalat Interactive Game (MIG). 

Disepakati oleh kedua belah pihak bahwa acara ini akan berlangsung selama dua kali yaitu pada bulan April 2020 yang dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia, kemudian pada bulan Oktober 2020 yang dilaksanakan di Universiti Sains Islam Malaysia.

Selain itu FE UII juga bertandang menuju Faculty of Economics and Management, Univesiti Putra Malaysia (FEM UPM). Universitas ini merupakan salah satu universitas terbaik di Malaysia dibuktikan dengan penghargaan yang diraih yaitu Quacquarelli Symonds (QS) Top 50 Under 50 Rankings 2020. Organisasi mahasiswa yang dimiliki oleh FEM UPM adalah Faculty of Economics and Management Student Association (FEMSA UPM). 

Dalam kunjungan kali ini juga menghasilkan kegiatan kolaborasi antara pihak lembaga FE UII dan FEMSA UPM yang diperkirakan akan berlangsung antara bulan April 2020 atau Agustus 2020. (AFM)

Teknologi yang saat ini terjadi di seluruh dunia tidak bisa terlepas dari kepentingan politik masing-masing negara. Dengan kondisi seperti ini sangat perlu dipahami  bagaimana politik ini akan mempengaruhi kehidupan ekonomi dan bisnis.

Inilah yang menjadi topik perbincangan pada kuliah umum yang digelar oleh Program Studi Akuntansi,Fakultas Ekonomi UII (FE UII) Kamis (19/12) yang bertajuk “Peran Profesi Akuntansi  dalam Pembangunan Ekonomi Digital”. Acara ini berlangsung di Aula Utara FE UII dan menghadirkan beberapa pembicara yakni Roseno Aji Affandi, Dosen Universitas Bina Nusantara, Yusuf “shembah” Hadi, shareholder and CEO at Republik Digital (REDI Group-holding) dan Cahyo Priyatno, Praktisi Bisnis Digital.

Yang harus dipahami pada kondisi saat ini adalah ketergantungan masyarakat terhadap akses internet untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya, seperti untuk kepentingan pendidikan, pembayaran bahkan perjalanan atau transportasi. Begitu juga dengan bisnis yang saat ini tengah marak menggunakan berbagi aplikasi seperti melalui whatsApp, LINE, e-commerce dan masih banyak yang lain. 

Hal tersebut merupakan suatu perubahan serta adaptasi yang semakin berkembang, sehingga perilaku masyarakat juga akan berubah maka muncul yang disebut era milenial.

“Perubahan secara behavior akan merubah pola bisnis dari berbagai macam hal. Sehingga pola bisnis yang dihadapi akan berganti menyesuaikan permintaan masyarakat yang berubah sangat signifikan,” pungkas Roseno Aji Affandi.

Roseno Aji Affandi mengungkapkan berdasarkan penelitian yang dilakukan McKinsey Global Institute, ada sekitar 400 perusahaan besar di dunia yang sudah menginvestasikan dalam 19 industri yang berkaitan dengan bisnis teknologi data yang saat ini sudah menggunakan AI (Artificial Intelligence) dan IoT (Internet of Things).

Selanjutnya sekitar 23 juta jenis pekerjaan di Indonesia diprediksi akan hilang pada tahun 2030 karena adanya revolusi big data. Namun secara bersamaan akan ada sekitar 27-46 juta  jenis pekerjaan baru yang muncul.

Roseno Aji juga menambahkan bahwa “Masa depan industri akan berbasis IoT karena lebih murah lebih efektif dan efisien, hal ini telah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika. Selain itu dengan menggunakan IoT perusahaan akan lebih mudah di kontrol.”

Industri kedepan adalah berbentuk smart factory begitupun dengan produknya. Sehingga yang menjadi persaingan ke depan adalah business model competition dan bukan lagi pada product competition.

Implikasi dari berkembangnya IoT ini ada dua aspek yaitu pada bidang sosial politik serta bisnis dan ekonomi.

“Munculnya smart city, e-government merupakan pekerjaan-pekerjaan yang erat dengan transparansi sangat berkaitan dengan seorang akuntan, salah satunya bagaimana membuat sebuah sistem yang berkaitan dengan akuntansi biaya.  Selain itu juga berkaitan dengan manajemen akuntansi karena pada masa tersebut seorang akuntan akan lebih pada strateginya, dan untuk implementasinya sudah akan terikat oleh IOT,” tutur Roseno Aji.

Senada dengan hal tersebut Cahyo juga menambahkan “Seorang akuntan akan menganalisa transaksi. Pola bisnis digital ini akan menjadikan skema transaksi sedikit berbeda dengan sebelumnya, akan sangat bahaya jika seorang akuntan tidak bisa menganalisa nature dari suatu transaksi. Sehingga diperlukan kemampuan menganalisa yang sangat baik agar seseorang dapat bersaing.” (ERF)