Acara seminar “Perekonomian Indonesia Pasca Pemilihan Presiden 2019” yang diselenggarakan oleh ISEI atau Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia pada 18 April 2019 di Gedung Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Seminar ini membahas tentang prospek, tantangan, dunia usaha dan perekonomian pasca pemilihan presiden. Beberapa ahli yang menjadi pembicara pada acara tersebut adalah Sri Fitriani (Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY), Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D (Guru Besar FEB UGM & Penasehat ISEI Cabang Yogyakarta), Robby Kusumahatra (Pengusaha & Penasehat Kadin DIY) dan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec (Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi UII).

Selain menjadi kesempatan untuk mengenali kondisi perekonomian Indonesia pasca pemilihan presiden 2019, seminar ini juga dapat menambah wawasan mengenai ekonomi makro. Dalam paparan yang disampaikan oleh Sri Fitriani yang berjudul “Prospek dan Tantangan Kedepan: Perekonomian dan DIY” menjelaskan beberapa hal, seperti kondisi perekonomian 2019 diprediksi agak melambat, bio politikal menurun dan perekonomian DIY yang belum solid. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa peningkatan jumlah konsumsi dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain itu, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D dalam paparannya yang berjudul “Transaksi Struktural Perekonomian dan Kebutuhan Modal Insani” menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2010 sampai dengan 2016 sangat cepat, yaitu sebesar 5% dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga. Prof. Lincoln menjelaskan, walaupun ekspor turun dan impor naik, namun perkembangan domestik sangat baik. Domestic demand Indonesia adalah sebesar 55%, sedangkan Amerika dalam kondisi stabilnya yaitu 60%. Beliau juga menyatakan bahwa perkembangan dari sektor informasi dan komunikasi menempati tingkat perkembangan yang paling tinggi, yaitu sebesar 10,2%.

Materi ketiga bertema “Catatan Bisnis Pasca Pileg 2019”, materi ini disampaikan oleh Robby Kusumahatra. Dari beberapa poin yang disampaikan, ada dua hal penting yaitu terkait dengan pentingnya ekspor dan sumber daya manusia. Berkaitan dengan ekspor, Robby Kusumahatra yang memiliki pengalaman tentang kegiatan ekspor. Beliau menjelaskan tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh pengusaha-pengusaha di Indonesia adalah masalah sumber daya manusia, dikarenakan sumber daya manusia Indonesia menjadi faktor kompetensi yang kurang kompetitif.

Lalu yang terakhir adalah materi tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang disampaikan oleh Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec. Beliau menyampaikan UMKM ke depan ini akan didorong berbasiskan IT business. Hal tersebut didasarkan karena secara faktual bahwa perkembangan ekonomi dunia yang sudah mulai beralih kepada IT business. Namun menurut Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec, UMKM di Indonesia masih memiliki berbagai macam permasalahan. Diantaranya adalah desain produk dan packaging yang masih perlu diedukasi kepada pelaku bisnis oleh pelaku industri kreatif.

Pada penghujung acara, terdapat enam kesimpulan yang dapat diambil dari materi-materi yang telah dipaparkan oleh masing-masing pembicara adalah pertama, perekonomian nasional menunjukkan tren positif walaupun ekspor sedikit menurun. Kedua, dalam waktu ke depan tingkat konsumsi, ekspor dan investasi harus menjadi prioritas dengan menggerakkan sektor pariwisata. Ketiga, dengan meningkatnya masyarakat golongan ekonomi menengah maka perekonomian yang berbasis konsumsi akan berkembang. Keempat, dibutuhkan modal sumber daya manusia yang berketerampilan dan modal sosial yang baik untuk mendukung investasi. Kelima, UMKM berbasis IT business harus dikembangkan dan menjadi pionir untuk mendorong roda perekonomian Indonesia, khususnya dalam industri kreatif. Keenam, peraturan atau regulasi agar mengikuti perkembangan dan irama dunia usaha. (ALS/AFM)

Sinar bahagia terpancar dari wajah keluarga besar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) pada acara puncak perayaan Milad UII ke-76. Acara yang berlangsung pada hari Minggu (14/04) ini bertempat di kampus FE UII. Tidak hanya dosen, karyawan, beserta keluarga saja, warga sekitar juga turut serta dalam meramaikan acara “Jalan Sehat dan Santai” pada hari Minggu lalu.

Serangkaian acara telah dipersiapkan dengan matang oleh panitia dalam puncak perayaan Milad ke-76 kali ini. Dimulai dengan senam pagi yang dilanjutkan dengan jalan sehat, kemudian makan pagi bersama, dan ditutup dengan pembagian doorprize untuk peserta.

Acara dibuka dengan senam pagi, hal ini ditujukan untuk membakar semangat seluruh peserta. Seusai acara tersebut dilanjut dengan jalan sehat dan santai, yang dibuka oleh Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku rektor Universitas Islam Indonesia. Jalan sehat dilakukan di area FE UII dengan jarak kurang lebih 2 km, para peserta melaksanakan makan pagi bersama di lapangan sorak FE UII, kemudian memasuki penutup acara dan yang pastinya sudah ditunggu-tunggu yaitu pembagian doorprize. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar dan ramai.

Dalam sambutannya pada pembukaan acara pembagian doorprize, Listya Endang Artiani, S.E., M.Si., selaku ketua panitia acara menyampaikan tujuan dari diadakannya jalan sehat dan santai di FE UII, yakni untuk menjaga tali silaturahmi antara dosen, karyawan, warga sekitar, beserta keluarga. Karena kesibukan yang dijalani masing-masing membuat dosen, karyawan, warga sekitar, beserta keluarga jarang untuk bisa bertemu dalam satu waktu yang sama. “Acara ini bisa dikatakan semacam quality time untuk kami”, ujarnya.

Sebelum pembagian doorprize dimulai, jajaran petinggi FE UII memberikan penghargaan kepada beberapa dosen dan karyawan yang dinilai berprestasi, hal ini ditujukan untuk membangun motivasi dosen dan karyawan lainnya agar tidak kalah semangat dalam bekerja. Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba serta penyerahan hadiah kepada pemenang lomba dakwah online bagi mahasiswa dan karyawan FE UII. Selanjutnya masuk kepada acara inti yaitu pembagian doorprize dengan hadiah utama yaitu dua paket umroh untuk dosen dan karyawan. Disamping itu, panitia menyediakan hadiah doorprize lainnya berupa pendingin ruangan, TV LED, sepeda gunung, dan berbagai hadiah lainnya.

Berbagai harapan juga muncul dari para civitas akademika, karyawan, alumni bahkan perwakilan mahasiswa untuk UII kedepannya. Doa dan harapan untuk bisa menjadi lebih baik dari segi civitas akademik, mahasiswa, juga staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Dengan demikian Fakultas Ekonomi bisa meningkatkan prestasinya bahkan Universitas Islam Indonesia tentu memiliki harapan untuk dapat menjadi universitas yang terbaik.

Ketua panitia yang kerap disapa bu Listya yang juga merupakan alumni dari UII ini juga menyampaikan kesannya untuk acara milad UII, “Satu yang saya ingat di UII adalah menjaga kekeluargaan, jadi dengan acara seperti ini hampir tidak ada jarak antara pimpinan tertinggi di fakultas dengan karyawan dan keluarga. Jadi, cukup penting karena kesuksesan organisasi yang besar itu adalah organisasi yang dapat menyatu antara satu elemen dan elemen lainnya.” tuturnya.

Selain itu beliau juga menyampaikan harapan-harapannya pada usia UII yang ke-76 kedepan dengan adanya acara ini dapat menjaga kekeluargaan lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia diantara kesibukan-kesibukan yang ada dan acara ini harus tetap dilanjutkan setiap tahunnya. Kemudian, tidak hanya melibatkan dosen, karyawan, dan keluarga saja, mungkin juga dapat melibatkan pihak luar juga. Seperti saat ini kita masih melibatkan warga sekitar saja dan purna tugas saja, semoga kita masih bisa merangkul pihak yang lebih luas lagi.” (SAL/NAK)

 

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali berhasil menjadi juara dalam kompetisi ERP Simulation (ERPsim) SAP Asia Pacific Japan (APJ) Cup 2019. Dimulai dari seleksi internal antar Mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII yang menghasilkan 2 tim perwakilan dalam APJ cup 2019. Tim Kayyisa Hazimah yang terdiri dari Arini Dwi Pratiwi, Tri Nur Astuti, Sarach Respilia Sukma, dan Dira Sartika Ardi, mereka adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UII angkatan 2016 yang berhasil menduduki posisi ke 3 dalam kompetisi ERP Simulation. Kompetisi tersebut diikuti oleh banyak universitas bergengsi di Asia salah satunya University of Melbourne yang mendapatkan posisi pertama pada perlombaan tersebut. Perlombaan ini dilakukan dengan cara Online yang bertempat Lab C Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja FE UII pada Jumat (5/4).

The ERPsim APJ Cup adalah kompetisi mengelola perusahaan virtual menggunakan aplikasi ERP yang bernama SAP dimana masing-masing tim memiliki 4 manajer yaitu production manager, sales manager, analyst manager, dan procurement manager. Setiap manager harus saling bekerja sama untuk mendapatkan nilai valuasi perusahaan tertinggi. Tim Kayyisa Hazzimah berhasil menduduki peringkat ke 3 dan tim perwakilan UII lainya yaitu Tan Lalana berhasil menduduki peringkat ke 4 dalam ajang ERPsim tersebut.

“Perlombaan ini adalah salah satu cita cita kami dalam membahagiakan orang tua sekaligus membuat harum nama UII di ajang bergengsi seperti APJ Cup, saya sendiri sebelumnya pernah gagal masuk ke tahap seleksi tahun lalu, dan di tahun sekarang saya berencana untuk mendaftarkan tim saya ikut dalam kompetisi The ERPsim APJ Cup ini lagi, bermodalkan keinginan yang kuat dan ingin berjuang bersama teman-teman. Kita selalu mengevaluasi hasil kerja Tim kami dan lawan lalu membuat strategi baru agar kita bisa bersaing dengan mereka.”, ujar Dira selaku ketua tim dari Kayyisa Hazzimah setelah menyelesaikan The ERPsim APJ Cup.

Banyak hal menarik saat tim Kayyisa Hazzimah menjuarai kempetisi ERPsim tersebut, salah satunya adalah Tim mereka yang hanya berisikan Perempuan. Berbeda dengan tim lawan dan kebanyakan tim lainya yang beranggotakan laki-laki dan perempuan, Tim ini justru dapat membuktikan bahwa mereka bisa menjuarai perlombaan tersebut walau timnya hanya berisi perempuan. Hal tersebut tercermin dari nama tim yang mereka buat yaitu Kayyisa Hazzimah “Nama tim kami kan Kayyisa Hazzimmah yang artinya wanita yang teliti, sesuai kondisi tim saya yang hanya berisikan wanita, semoga nama tersebut menjadi doa dan menjadikan kami tim yang teliti, karena kita tau bahwa lomba ini sendiri membutuhan banyak ketelitian didalamnya,” ujar Sarah.

Kompetisi ini merupakan kesekian kalinya Prodi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia berhasil menjuarai kompetisi ini. Beberapa kendala yang dihadapi oleh masing-masing tim perwakilan dari UII adalah singkatnya waktu untuk latihan, dan masih banyak peserta yang masih pemula dan baru bergabung dalam kompetisi ERP sim tersebut, sehingga perlu banyak latihan dan bahan evaluasi untuk membuat strategi baru seperti yang dilakukan Tim Kayyisa Hazzimah. Melalui perlombaan ini diharapkan dapat meningkatkan keinginan bagi mahasiswa lain untuk ikut mengharumkan nama UII baik di kompetisi ERP Simulation (ERPsim), ataupun dalam kompetisi lain agar bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain. (HAH/LN)

Dalam rangka memperingati Milad UII ke-76, Perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) ikut meramaikan acara tersebut dengan mengadakan kegiatan pameran buku yang diselenggarakan di Hall Tengah FE UII. Acara pameran buku diadakan pada tanggal delapan April 2019 sampai dengan 12 April 2019. Pameran buku ini memiliki tiga kegiatan utama yaitu, yaitu Workshop Smartphone Photoghraphy, Talkshow & Bedah Buku, serta Workshop Kepenulisan. Selain ketiga acara utama di atas ada beberapa kegiatan hiburan lain seperti demo hijab syar’i dari Karita dan juga beauty demo dari Wardah.

Pada hari pertama, acara diawali dengan pembukaan pameran buku yang dihadiri oleh para distributor dan penerbit buku yang sudah diundang oleh pihak perpustakaan FE UII, kemudian di hari selanjutnya diadakan Workshop Smartphone Photography dengan pemateri Wimbo Prakoso Jati. Tujuan dari kegiatan workshop ini adalah agar generasi muda mampu untuk memanfaatkan smartphone dan media sosial khususnya instagram untuk digunakan sebagai alat pengembangan minat dan bakat di dunia photography.

“Berekspresilah sejauh-jauhnya dan jangan malu untuk share apapun hasilnya” kata Wimbo sebagai bentuk motivasi,  karena foto dianggap berhasil ketika orang lain dapat meluangkan waktu untuk melihat dan bertanya bagaimana teknik untuk mengambil foto tersebut.

Selanjutnya, acara pada hari ketiga adalah bedah buku yang berjudul “Cahaya di Tirai Sakura.” Penulis dari buku ini adalah salah satu alumni sukses FE UII yaitu Riza Perdana Kusuma yang sekarang menjabat sebagai President Director PT. Indonesia Ferry Property. Buku yang dibedah dalam acara ini adalah berdasarkan pengalamannya selama tiga tahun menjadi General Manager Garuda di Jepang. Menulis bagi Riza adalah sebuah warisan yang akan diwariskan kepada cucu-cucunya kelak dan tentang apa saja yang telah Riza capai selama berkarir. Di akhir sesi, beliau berpesan kepada generasi muda untuk selalu bersemangat dan tidak lupa untuk selalu meminta doa kepada orang tua karena menurut Riza orang tua adalah pintu terwujudnya semua mimpi seorang anak, sebab karena restu mereka maka kata ‘iya’ dari Allah SWT akan diturunkan dengan senyuman. Dalam acara bedah buku ini, respon peserta cukup antusias dan interaktif saat sesi diskusi dan tanya jawab dibuka oleh moderator.

Pada hari terakhir dari rangkaian acara yang diadakan oleh Perpustakaan FE UII diisi dengan kegiatan workshop kepenulisan yang berjudul “Nge-Blog Asik Ala Mahasiswa UII” yang disampaikan oleh Dian Farida Ismyama, seorang lifestyle and travel blogger yang juga sekaligus bekerja menjadi Dosen Farmasi di Universitas Kader Bangsa, Palembang.

Salah satu pesan yang disampaikan oleh Dian Farida pada saat menyampaikan materi adalah, “Saat membuat blog pikirkan untuk siapa kita menulis blog, pertama tentu untuk diri sendiri yang bermanfaat sebagai motivasi, inspirasi, dokumentasi pribadi, sekaligus sebagai personal branding dan manfaat kedua adalah untuk orang lain yaitu teman atau followers, pembaca khusus, dan kebutuhan kampus.”

Dian Farida juga menambahkan “Think before posting and sharing before sharing,” yang maksudnya dalam penulisan blog harus mencantumkan nama sumber atau referensi foto atau tulisan yang telah digunakan jika mengambil dari orang lain, agar tidak termasuk dalam tindakan plagiarisme dan hoax.

Serangkaian acara pameran buku yang dilakukan oleh Perpustakaan FE UII adalah ditujukan untuk generasi muda agar mendapatkan soft skill dalam bidang menulis dan meningkatkan minat baca dalam era dunia digital ini. Acara ini ditutup dengan penentuan doorprize dan penyerahan hadiah photo challenge dan reward pemustaka untuk penonton dan penerbit yang senantiasa mengikuti serangkaian acara pameran buku yang telah diadakan oleh perpustakaan FE UII.

Suatu kampus terbaik tidak bisa berdiri sendiri dengan membanggakan prestasi kampus maupun prestasi mahasiswanya di tingkat Nasional. Universitas Islam Indonesia (UII) bertekad untuk menjajaki dunia Internasional untuk terus meningkatkan kualitasnya. Sebagai bagian penting dari upaya untuk go international, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) terus mengupayakan kerjasama akademik dengan kampus di luar negeri. Tak heran, Prodi ini terus memperbanyak kerja sama dengan universitas terkemuka di luar negeri baik di Asia maupun antar-benua.

Suatu langkah awal yang tepat dilakukan Prodi Akuntansi dengan mempererat jaringan dengan Universitas di Asia Tenggara. Salah satunya yang baru-baru ini dilakukan adalah dengan International Islamic University Malaysia (IIUM). Info session diadakan untuk mengenalkan IIUM kepada mahasiswa Prodi Akuntansi. Acara ini berlangsung di Gedung P1/2 pada pukul 13.45 sampai dengan pukul 14.30. Dengan jumlah sekitar 90 peserta, acara ini mendapat respon positif dari peserta. Tidak sedikit peserta yang segan bertanya mengenai beasiswa maupun biaya hidup di Negeri Jiran itu.

IIUM adalah salah satu kampus terbaik di Malaysia. Di IIUM sendiri, nilai-nilai Islam sangat diterapkan dalam kehidupan kampus. Selain itu mereka menerapkan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan administrasi dengan bahasa inggris yang membuat kesan internasional semakin terasa. Dan juga, rujukan jurnal internasional, professor lulusan dari universitas terbaik di dunia, hingga lulusannya yang sering mendapatkan beasiswa untuk kuliah lanjut di kampus bergengsi dunia seperti Universitas Harvard , Oxford, dan Cambridge menjadi salah satu hal yang menonjol jika membahas tentang universitas ini.

Universitas ini berusaha mengintegrasikan Pengetahuan Islam dengan Ilmu Kemanusiaan. Ada dua kampus yang dimiliki, satu terletak di Kuala Lumpur dan kampus lain ada di Kuantan. Universitas ini didirikan pada tahun 1983 oleh Kerajaan Malaysia. Universitas ini beroperasi di bawah arahan Dewan Gubernur, dan kedelapan anggota dewan tersebut adalah perwakilan dari pemerintah dan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Ada sekitar 14 Fakultas yang disediakan di kampus unik ini dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. IIUM juga memiliki fasilitas seperti asrama, perpustakaan, kompleks olahraga, masjid, toko-toko dan kantin. Kehidupan di Negeri Malaysia sendiri tidak jauh berbeda dengan kehidupan di Indonesia, tak ayal banyak calon mahasiswa mahasiswi yang tertarik melanjutkan studi ke negara itu.

“Sebenarnya tujuan utama kami adalah kolaborasi, baik itu dosen, staf akademik, ataupun mahasiswa” tutur Yunice Karina Tumewang, S.E., M.Sc., salah satu dosen Prodi Akuntansi. Selanjutnya, titik terdekat Prodi Akuntansi dengan IIUM adalah penandatanganann MoU yang akan segera berlangsung. Dari MoU itu Prodi Akuntansi dengan IIUM dapat berkolaborasi dalam bidang riset serta berkolaborasi konferensi. Program pertukaran pelajar, kunjungan, dan kolaborasi lainnya merupakan harapan kedepan lainnya demi tercapainya kerjasama yang baik antara Prodi Akuntansi dengan IIUM. (DYH/SUN)

Pada hari Jumat (22/3) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menggelar Forum Group Discussion (FGD) di ruang sidang FE UII pada pukul 14.00 WIB. FGD kali ini mempertemukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan FE UII yang bertajuk “Peran Strategis Ekosistem Keuangan Syariah dalam Mendukung Industri Halal”. FGD ini merupakan pertemuan grup riset sektor jasa keuangan syariah OJK dari Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan dan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) FE UII. Dalam FGD tersebut dihadiri oleh Darmansyah (Direktur), Setiawan Budi Utomo (Deputi Direktur) dan Primandanu Febriyan Aziz (Kepala Subbagian). Semua yang hadir pada FGD siang hari ini merupakan akademisi yang memiliki concern dengan ekonomi islam.

“Kegiatan ini merupakan suatu kesempatan yang baik sekali bagi Fakultas Ekonomi UII untuk berkontribusi dalam pengembangan riset ataupun kajian-kajian yang terkait dengan ekonomi islam,” ujar Jaka Sriyana selaku Dekan Fakultas Ekonomi UII dalam sambutannya.

Setelah sambutan dari Jaka Sriyana, acara yang kedua adalah sambutan dari Darmansyah selaku Direktur Sektor Jasa Keuangan Syariah. Menurut Darmansyah tujuan dalam melakukan FGD kali ini adalah untuk sekaligus melakukan kerja sama dalam topik riset yang sudah ditentukan, topik tersebut sudah menjadi pilihan yang sudah di diskusikan di dalam internal OJK. Oleh karena itu, tujuan inti FGD hari ini adalah untuk memantapkan dan menyamakan persepsi mengenai topik tersebut, agar riset-riset ini dapat digunakan sebagai kebijakan OJK di dalam bidang ekonomi islam, industri, jasa keuangan yang syariah ataupun untuk bahan publikasi.

FGD pada hari ini dipimpin oleh bapak Setiawan Budi Utomo selaku Deputi Direktur. Menurut (IFSB) Stability Report perkembangan industri keuangan syariah menunjukkan total aset keuangan syariah global pada akhir tahun 2017 USD 2.050,2 miliar. Aset keuangan syariah global akan mencapai USD 3,8 triliun di tahun 2023 dan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 7,7%. Total asset keuangan syariah Indonesia per Desember 2018 mencapai Rp. 1.289,6 triliun, (OJK 2018). Market share kita sudah mencapai 8,5% melebihi batas psychologist trap. Dari tahun 2014 sampai 2017 laju perkembangan industri halal global menunjukkan tren positif. Nilai pasar industri halal pada tahun 2003 diprediksi akan mencapai 3,007 triliun.

Perkembangan industri halal memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung pelaksanaan dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah ekosistem keuangan syariah yang holistik untuk dapat menunjang optimalisasi potensi industri halal yang dimiliki oleh Indonesia. Kolaborasi ekosistem keuangan syariah dan industri halal nasional pada saatnya akan mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dan keuangan Syariah dunia.

Terdapat tiga identifikasi masalah dalam riset tersebut, yaitu belum optimalnya pembiayaan dan layanan jasa keuangan syariah di sektor produktif, belum optimalnya sektor ekonomi halal yang digarap oleh industri jasa keuangan syariah dan sinergi terintegrasi yang belum optimal sebagai ekosistem yang holistik antara industri jasa keuangan syariah dengan lembaga-lembaga penunjang terkait lainnya melalui skema kemitraan dan aliansi strategis. Setelah pembicaraan mengenai ketiga identifikasi masalah tersebut, riset ini memiliki tujuan penelitian, yaitu dengan meningkatkan market base (pengguna) layanan jasa keuangan Syariah terutama sektor produktif (investasi dan/atau modal kerja). Layanan jasa keuangan akan dioptimalkan secara terintegrasi untuk sektor ekonomi dan industri halal yang memiliki potensi dan prospek yang besar. Yang terakhir adalah dengan mengembangkan model layanan keuangan Syariah secara terintegrasi dengan sektor keuangan social. (ARS/SM)

Sebagai Universitas Nasional Pertama di Indonesia yang telah berdiri selama 76 tahun membuat Universitas Islam Indonesia mendapat reputasi yang baik dan seringkali mendapat kepercayaan untuk kunjungan maupun studi banding dari berbagai sekolah dan institusi. Rabu pagi (13/3) rombongan SMA Prakarya Santi Asromo Majalengka melakukan kunjungan ke Universitas Islam Indonesia. Para siswa terlihat antusias saat memasuki Gedung Kuliah Umum. Rombongan kemudian disambut dengan hangat oleh Bapak Galang Prihardi Mahardika, S.Kom., M.Kom. selaku Kepala Divisi Promosi Universitas Islam Indonesia, dalam sambutannya Pak Galang menyampaikan “UII dan Santi Asromo memiliki kedekatan karna terlahir dari orang tua yang sama yakni KH. Abdul Chaliem” seperti yang diketahui, Yayasan KH. Abdul Chaliem Pondok Mufidah Santi Asromo didirikan oleh KH. Abdul Chaliem yang juga merupakan salah satu tokoh bangsa pendiri Universitas Islam Indonesia. Oleh karena itu, penyambutan tamu dari sekolah tersebut telah dipersiapkan sebaik-baiknya oleh Direktorat Pemasaran UII bersama Marketing and Communications FE UII.

Selanjutnya sambutan juga diberikan oleh Bapak Dulhabid, M. Pd selaku perwakilan dari SMA Prakarya Santi Asromo. Pak Dulhabid mengatakan bahwa kunjungan ini mampu memberi penjelasan kepada siswa dan siswi untuk lebih mengetahui program studi yang akan dipilih dan memberi arahan mengenai potensi yang dimiliki siswa. Kegiatan ini pun menjadi salah satu upaya bimbingan karir bagi para alumni yang diadakan setiap semester.

Rombongan yang terdiri dari 58 siswa serta lima orang pendamping telah tiba di Yogyakarta sejak dini hari, walaupun tiba sangat pagi tetapi tidak mengurangi antusias mereka untuk mendengarkan penyampaian materi selama sesi kunjungan berlangsung. Suasana nampak cair saat sesi pemaparan tentang profil Universitas Islam Indonesia disampaikan oleh Baziedy Aditya Darmawan, S.E., M.M. selaku Manager Marketing and Communications Fakultas Ekonomi UII. Selain itu, Pak Baziedy pun menyampaikan mengenai informasi penerimaan mahasiswa baru, beasiswa, dan biaya hidup di Yogyakarta. Sesekali penyampaian tersebut diselingi candaan bersama para siswa dan siswi dengan menebak nama dari tokoh-tokoh pendiri UII yang juga merupakan para pahlawan bangsa.

Pada saat sesi diskusi dibuka, para siswa terlihat bersemangat mempersiapkan pertanyan yang akan mereka utarakan, bahkan pihak guru dari SMA Prakarya Santi Asromo pun tidak mau kalah dengan ikut aktif bertanya. Pertanyaan yang diberikan  ialah seputar Universitas Islam Indonesia karna bagi pihak guru informasi ini sangat penting untuk bekal mereka menyampaikan kepada siswa dan wali murid. Layaknya siswa SMA yang bimbang melanjutkan pendidikan, tentu informasi seputar universitas adalah hal yang sangat dibutuhkan. Ketertarikan mereka jatuh pada kemampuan Universitas Islam Indonesia menyediakan program double degree untuk mahasiswanya.

Selain sebuah kegiatan yang informatif, bagi beberapa siswa kunjungan ini merupakan kunjungan yang menyenangkan dan berkesan. Mereka merasa beruntung dapat mengunjungi universitas swasta terbaik di Indonesia. Para siswa dapat secara langsung melihat fasilitas kampus hingga kemegahan bangunan yang dimiliki Universitas Islam Indonesia. Kesan positif juga diberikan oleh Tuti Handayani, S.Pd. selaku pembimbing, beliau menyampaikan bahwa kunjungan di Universitas Islam Indonesia adalah kunjungan terbaik yang pernah beliau rasakan. Kunjungan diakhiri dengan berkeliling lingkungan kampus untuk merasakan lebih dalam atmosfer belajar dan berkunjung ke Museum serta Candi Kimpulan yang menjadi ciri khas Universitas Islam Indonesia. Penyambutan ini akan terus dilaksanakan oleh tim Marketing and Communications UII karna merupakan bentuk sosialisasi secara langsung kepada calon mahasiswa baru.

Seiring berjalannya waktu, teknologi yang kita kenal setiap harinya mengalami kemajuan mulai dari aspek hubungan sosial hingga aspek keuangan. Dewasa ini, uang elektronik bukanlah hal yang tabu di mata masyrakat. Adanya E-Wallet menjadikan masyrakat mudah untuk melakukan transaksi jual-beli. Oleh sebab itu, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia mengadakan kuliah umum mengenai Digital Finance and Investment for Millenials. Acara kuliah umum tersebut membahas mengenai kemajuan teknologi khususnya di bidang Financial Technology dan Investasi yang sangat cepat yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Acara tersebut di hadiri oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniersitas Islam Indonesia di ruang Aula Utara FE UII Senin, 18 Maret 2018.

Dalam sambutannya Arif Hartono, SE., MHRM., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Manajemen beliau memaparkan bahwa, “Saat ini mahasiswa di Indonesia harus lebih peka dengan adanya kemajuan teknologi khususnya di bagian Financial Technology”.  Hal ini dikarenakan Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi dan kreatifitas menjadi hal yang sangat penting bagi mahasiwa dalam membangun bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Beliau juga berharap kuliah umum ini dapat membuka wawasan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia terhadap kemajuan-kemajuan yang terjadi khususnya di bidang Financial Technology dan Investasi.

Menurut Arie Liyono selaku Chief Executive Officer CelenganID menyampaikan, “Banyak hal yang dapat mahasiswa pelajari dari berkembangnya teknologi di bidang keuangan, salah satunya adalah mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli tanpa harus menggunakan uang riil”.  Saat ini indonesia jauh tertinggal di banding dengan China dan India, dimana dua negara tersebut sudah peka akan perubahan yang terjadi di bagian Financial Technology. Di India masyarakat sudah terbiasa melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan E-Wallet, pedagang besar hingga pedagang kecil sudah menggunakan sistem tersebut untuk mempermudah pembeli melakukan pembayaran. Hal ini dikarenakan Perdana Mentri India berani menarik uang kertas dan koin yang beredar dimasyarakat hingga 80% guna menjadikan masyrakatnya peka akan perkembangan yang sedang terjadi di bidang Financial Technology. Beliau beranggapan apabila Indonesia tidak melakukan perubahan serta masyarakat yang belum peka terhadap kemajuan tersebut Indonesia akan tertinggal dari China dan India. Di Indonesia Financial Technology sudah mulai merambat di masyarakat, setidaknya ada lebih dari 8 startup dan 3 bank yang bergerak di bidang Financial Technology, dimana penggunanya mayoritas dari kaum milenial. Penggunaan financial technology ini lebih mudah dan juga efektif bagi kehidupan sehari-hari, hal ini dikarena kita tidak memerlukan membawa uang tunai dalam bertransaksi sehingga mengurangi resiko memegang uang.

Senada dengan hal tersebut Susilawati selaku Associate Director Bareksa mengatakan, “Kaum milenial terutama mahasiswa juga perlu melakukan investasi sejak dini khususnya di Reksadana”. Berinvestasi di Reksadana sangatlah cocok bagi pemula, karena batas minimum dari investasi disini hanyalah sebesar Rp. 10.000,-. Banyak manfaat yang diperoleh apabila melakukan investasi sejak dini, mulai dari keuntungan finansial, pengalaman investasi, hingga menjaga aset yang dimiliki dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Susilawati juga menjelaskan, “Reksadana sangat lebih menguntungkan di bandingkan dengan tabungan bank”, hal ini dikarenakan pada reksadana tidak terdapat pajak serta potongan-potongan biaya lainnya.

Kuiah umum Digital Finance & Investment For Millenials ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa FE UII akan perkembangan yang terjadi di kehidupan sosial, khususnya di bidang Financial Technology  agar menjadi salah satu cara untuk membantu pembangunan ekonomi di Indonesia. (ERF/AMH).

Pada hari Selasa, 12 Maret 2019 Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk Peluang dan Tantangan Fintech di Era Digital Economy. Kuliah umum tersebut menghadirkan satu pembicara, yakni Budi Harto Saragih dari Head of Channel SME OVO. Acara pada hari ini diselenggarakan pada 10.00 WIB di Aula Utara Fakultas Ekonomi UII. Kuliah umum tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Ekonomi dari berbagai angkatan, tetapi juga dihadiri oleh beberapa Dosen dari Prodi Ilmu Ekonomi.

Setelah sambutan dari Sahabudin Sidiq, S.E, M.A. Acara yang kedua adalah pemaparan dari pembicara yang akan dibantu oleh Jannahar Saddam Ash Shidiqie, SEI, MEK selaku moderator pada kuliah umum hari ini. Materi pada kuliah umum ini adalah, apa itu Financial Technology? Secara singkat fintech adalah gabungan dari jasa keuangan dan teknologi.

Berbicara tentang perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini telah sampai pada era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada pola digital ekonomi. Sebelum memasuki era ini kita sudah melewati perkembangan teknologi yang dimulai pada tahun 1784 industri 1.0, tahun 1870 industri 2.0, tahun 1969 industri 3.0. Gambaran kecil dari industri 4.0 adalah kuliah dengan pembelajaran tidak bertemu secara langsung menggunakan teknologi digital (online) dengan pengembangan infrastruktur MOOC (Massive Open Online Course), teaching industry, dan e-library.

Mengapa fintech bisa semakin maju? Hal tersebut disebabkan karena populasi masyarakat Indonesia sebesar 262 juta, setengahnya melek internet. Masyarakat yang menggunakan sosial media hampir 40%, dan dalam satu hari tanpa sadar kita telah menggunakan handphone selama delapan jam dan membuka sosial media selama dua jam. Oleh karena itu, e-commerce kita naik cukup banyak, melalui sosial media yang banyak bermunculan iklan dan iklan tersebut yang mendorong e-commerce semakin naik.

Bill Gates (1994) “Banking is necessary, Banks are not…” artinya apa? Jika kita lihat di Indonesia dengan 262 juta penduduknya yang mempunyai rekening bank hanya 40%, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena akses untuk membuka rekening bank sangat susah. Bukan hanya itu, dalam peminjaman uang pun masyarakat mengalami kesusahan dalam bertransaksi dengan bank. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang beralih melakukan peminjaman melalui fintech.

Fintech itu tidak jauh dari payment dan lending, seperti yang kita ketahui e-commerce seperti Tokopedia sekarang tidak hanya menawarkan jual beli barang saja, tetapi mereka sekarang sudah masuk dalam dunia pinjam meminjam. Kelebihan fintech dari bank dalam proses pinjam meminjam adalah dari kelengkapan data yang dimiliki, fintech dapat memiliki data yang sangat lengkap bagi calon peminjam dibandingkan dengan bank. Oleh karena itu, pada saat ini peminjaman melalui bank telah kalah dengan peminjaman melalui fintech.

Saat ini di Indonesia ada tiga lembaga yang berwenang mengatur fintech, yaitu Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). Pemerintah Indonesia membuat peraturan mengenai fintech karena 60% GDP Indonesia datang dari UMKM, oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk membuat peraturan yang jelas dalam dunia fintech dan UMKM.

Tantangan bagi OVO sendiri adalah bukan dari cyber crime yang dapat terjadi pada dompet digital, melainkan money laundry yang sering terjadi apabila berkaitan dengan dompet digital dan harus kita ketahui bahwa kompetitor OVO, Gopay,  itu sendiri bukan perbankan melainkan uang tunai. (ARS/SM)

Kamis (14/03/2019) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan workshop bisnis digital dengan tema Business Model Canvas yang diselenggarakan di Aula Utara FE UII. Acara dibuka oleh Kepala Program Studi Manajemen FE UII Bapak Anjar Priyono, SE, M.Si., Ph.D. dan dimoderatori oleh Bapak Handrio Adhi Pradana, SE., M.Sc pada sesi pertama dan Ibu Erlita Ridanasti, S.E., M.M. pada sesi kedua. Sesi pertama disampaikan oleh Wildan Maulana alumni teknik informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII selaku Founder Strat-Up Digital GIDICODE. Acara sesi kedua disampaikan oleh Muhammad Hafidullah, SH., M.A. selaku business strategic director PT. RWE Digital Agency.

Menjadi akademisi atau mengambil profesi lalu menjadi konsultan profesional? ataukah meraih peluang menjadi wirausahawan? dua hal tersebut adalah beberapa contoh profil lulusan yang diharapkan nantinya. Hal menarik yang saat ini banyak dibicarakan adalah menjadi seorang wirausahawan. Bagaimana sebuah bisnis dapat merubah segalanya menjadi lebih praktis dan inovatif. Ditambah lagi semakin majunya perkembangan teknologi dikombinasikan dengan bisnis yang kini kita kenal sebagai bisnis digital. Hampir 70% mahasiswa ketika lulus nanti ingin menjadi seorang wirausahawan, namun mereka tidak tahu bagaimana memulai sebuah bisnis, bisnis apa yang harus dibuat dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk memfasilitasi dan memberikan informasi kepada mahasiswa terkait bisnis khususnya bisnis digital dan bisnis model kanvas.

Terjun ke dalam sebuah bisnis memanglah menyimpang dari studi yang digeluti oleh alumni Teknik Informatika FTI UII, Wildan Maulana. Namun, dengan tekad yang kuat dan berkat bimbingan dari IBISMA UII membawanya pada kunci kesuksesan. Membangun bisnis start-up memang penuh perjuangan dan tidak mudah apalagi dalam hal permodalan. Perjalanan panjang dalam berjuang memperoleh hati investor akhirnya berbuah manis dan GIDICODE dapat didanai dan bahkan dilirik oleh investor asing. Kuncinya yaitu memiliki tim yang berkompeten, jeli melihat peluang pasar dan mau untuk terus belajar. Meski diluar sana banyak start-up yang gagal, hal ini tidak boleh menjadi penghambat kita untuk terus berkarya.

Dilanjutkan dengan sesi kedua oleh bapak Hafied , S.H., M.A., Business Strategic Director PT. RWE Digital Agency. Menurut beliau, untuk membangun sebuah bisnis, khususnya business model canvas diperlukan model bisnis yang dapat diterapkan oleh siapa saja.  Bisnis yang sehat maka keadaan finansialnya kuat dan baik.

Terjun ke dalam sebuah bisnis memanglah menyimpang dari studi yang digeluti oleh alumni Teknik Informatika FTI UII, Wildan Maulana. Namun, dengan tekad yang kuat dan berkat bimbingan dari IBISMA UII membawanya pada kunci kesuksesan. Membangun bisnis start-up memang penuh perjuangan dan tidak mudah apalagi dalam hal permodalan. Perjalanan panjang dalam berjuang memperoleh hati investor akhirnya berbuah manis dan GIDICODE dapat didanai dan bahkan dilirik oleh investor asing. Kuncinya yaitu memiliki tim yang berkompeten, jeli melihat peluang pasar dan mau untuk terus belajar. Meski diluar sana banyak start-up yang gagal, hal ini tidak boleh menjadi penghambat kita untuk terus berkarya.

Dilanjutkan dengan sesi kedua oleh bapak Hafied , S.H., M.A., Business Strategic Director PT. RWE Digital Agency. Menurut beliau, untuk membangun sebuah bisnis, khususnya business model canvas diperlukan model bisnis yang dapat diterapkan oleh siapa saja.  Bisnis yang sehat maka keadaan finansialnya kuat dan baik.

Selain itu, workshop ini juga mengajak para pesertanya untuk membuat business model canvas sendiri. Diberikan kertas masing-masing satu untuk menggambarkan bisnisnya dan mengemukakan hasilnya. Pembicara sangat interaktif terhadap peserta untuk mengajak berfikir kritis dan mengembangkan ide serta pikirannya mengenai bisnis.