Memulai usaha sejak duduk di bangku perkuliahan merupakan nilai lebih bagi mahasiswa-mahasiswi. Hal ini didukung oleh Fakultas Ekonomi UII yang mengadakan acara dengan tema “UII Menuju PIMNAS 32 Banggakan UII Dengan Karyamu” (12/10).

Kadiv Pembinaan Prestasi UII Bapak Arief Fajar Wibisono, SE., M.Sc selaku pembicara pada acara tersebut menyampaikan bahwa ketika berhasil lolos dalam tahap Pimnas pada tahun ini maka akan dikirimkan ke Medan di tahun 2019 mendatang untuk mengikuti seleksi dengan perguruan tinggi yang lainnya. Fakultas Ekonomi UII menyediakan wadah Program Kreatif Mahasiswa (PKM) yang memiliki 7 bidang yaitu PKM-P (penelitian), PKM-K (kewirausahaan), PKM-M (pengabdian kepada masyarakat), PKM-T (Teknologi), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-AI (artikel ilmiah), dan PKM-GT (gagasan tertulis). Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi UII lebih condong ke bidang PKM-K yang berkaitan dengan kewirausahaan. Dalam membentuk PKM minimal harus beranggotakan 3 orang atau maksimal 5 orang dalam 1 tim dan diutamakan berbeda angkatan, multi disiplin, dan sebaiknya dalam satu Universitas. Dari total 92 mahasiswa-mahasiswi UII yang berhasil mencapai PKM 2018, mahasiswa-mahasiswi dari Fakultas Ekonomi UII berhasil dengan mewakilkan 4 tim  dan semuanya melalui bidang PKM-K (kewirausahaan). Apabila telah lolos di tahap PKM, maka tim tersebut dapat mengirimkan tim nya ke IBISMA. Dalam tingkat yang lebih tinggi yaitu Pimnas, mahasiswa-mahasiswi UII mewakilkan 11 tim yang terdiri dari 5 tim dari FMIPA, dan 6 tim dari FTI.

Arief Fajar menyarankan bahwa dalam membuat judul di PKM lebih baik singkat atau apabila ingin panjang lebih baik yang sangat panjang. Sebelumnya pada Pimnas 2016 UII berhasil meraih 2 medali. Dibalik keberhasilan tersebut, peran dosen yang menjadi pendamping/pembimbing sangat membantu dalam keberhasilan tersebut. Arief Fajar menambahkan bahwa terdapat beberapa jumlah proposal yang lolos seleksi banyak yang berasal dari bahan mengkudu, Mahkota Dewa, Sirsak, Manggis, dan lain-lain sehingga beliau menyarankan kepada mahasiswa-mahasiswi ketika mengikuti PKM kedepannya lebih baik jika menggunakan inovasi dengan bahan yang berbeda dari sebelumnya.

Senada dengan hal tersebut, pembicara kedua yaitu Damas Reza yang berasal dari mahasiswa FTI UII mengungkapkan bahwa dalam setelah tahap awal dalam PKM yaitu mengumpulkan proposal ada trik lain yaitu dalam 1 tim minimal berbeda 2 angkatan dan berbeda program studi yang ditempuh karena dapat menjadi nilai lebih dalam PKM. Damas menambahkan bahwa di dalam tahap membuat poster di PKM yang terpenting bukanlah mengenai visualisasi didalam poster tersebut, melainkan format penulisan dan konten yang ada di dalamnya, yang terpenting selain hal tersebut adalah harus terdapat surel dan nomor telepon.

Selanjutnya pembicara ketiga yaitu Nur Aditya menyampaikan bahwa PKM itu milik Allah SWT. Adit mengajak kepada mahasiswa-mahasiswi untuk bersedekah. Seperti contoh yang ia alami ketika mengikuti Pimnas sebelumnya, ketika timnya memenangkan kompetisi dan mendapatkan hadiah Rp 25.000.000, maka ia membaginya menjadi sepuluh yaitu sebesar Rp 2.500.000 untuk disedekahkan kepada orang yang lebih membutuhkan.

Damas menambahkan bahwa di dalam timnya ketika mengikuti Pimnas mewakili UII di tahun sebelumnya, terdapat masalah di dalam timnya sendiri dimana ketika beberapa hari sebelum presentasi di kota Makassar ada salah satu anggota yang menjelekkan teman satu timnya ketika susah menghafal ilmu untuk presentasi, sehingga terjadi perpecahan di dalam anggota timnya sendiri. Namun dengan tekad yang kuat hal tersebut dapat diatasi. Pada akhirnya dalam mengikuti Pimnas timnya berhasil membawa nama UII berkibar dengan dilihat ribuan mahasiswa-mahasiswi dari perguruan tinggi lainnya.

Mengetahui informasi tentang perguruan tinggi sedini mungkin merupakan hal yang penting untuk disadari oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Salah satu hal yang dapat dijadikan indikator kualitas perguruan tinggi di Indonesia adalah capaian akreditasi institusi dan akreditasi program studi. Hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UII Bidang Sumber Daya, Bapak Arief Rahman, SE., M.Com., Ph.D. dalam sambutannya ketika menerima kunjungan ratusan siswa-siswi SMA Al-Hasra Depok di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. M. Sardjito, Kampus Terpadu UII (11/10).

Dalam sambutannya, Arief Rahman menambahkan bahwa saat ini tidak lagi relevan membandingkan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri. Menurut Arief Rahman, selama beberapa tahun terakhir, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah merilis pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia setiap tahunnya, dimana perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta berada dalam sistem pemeringkatan yang sama, sehingga memiliki alat ukur yang sama.

“Dalam konteks tersebut, maka tidak lagi relevan untuk membandingkan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri, karena memiliki alat ukur kualitas yang sama”, jelas Arief Rahman. Bahkan beberapa perguruan tinggi swasta memiliki peringkat yang lebih baik dibandingkan perguruan tinggi negeri berdasarkan pemeringkatan yang dirilis oleh Kemenristekdikti, tambahnya. UII sendiri merupakan perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia versi Kemenristekdikti tahun 2018 dan menempati peringkat ke-29 dari lebih 4.000 perguruan tinggi di Indonesia serta memiliki peringkat yang lebih baik dibandingkan dengan banyak perguruan tinggi negeri lainnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Al-Hasra, Bapak Zamzam Firdaus, S.Pd.I. menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan SMA Al-Hasra adalah untuk mengetahui informasi tentang perkuliahan di Fakultas Ekonomi UII. “Siswa-siswi kami perlu mengetahui informasi tentang perkuliahan seawal mungkin agar dapat mempersiapkan diri untuk menempuh pendidikan tinggi dengan lebih baik”, terang Zamzam Firdaus. Menurutnya, UII diyakini memiliki misi yang sama dengan SMA Al-Hasra dimana penyelenggaraan proses pendidikan dilakukan dengan muatan kerangka prinsip-prinsi Islam.

Diharapkan kunjungan SMA Al-Hasra Depok ke Kampus UII mampu membantu siswa-siswi untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menempuh studi lanjut. Bagi Fakultas Ekonomi, kunjungan delegasi sekolah merupakan bukti kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di UII. (BZD/NFS)

Dalam perkembangan perekonomian terkini, negara Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju apabila mempunyai visi ke depan dan bisa merealisasikannya. Dengan hal tersebut negara Indonesia juga memiliki kesempatan untuk bisa meningkatkan perekonomiannya. Disamping itu, potensi ekonomi Indonesia juga sudah mendukung untuk terbentuknya pembangunan perekonomian dengan tersedianya sumber daya alam. Dalam pembangunan perekonomian yang dibutuhkan bukan sesuatu yang kita pikirkan, melainkan tujuan kita dalam menyampaikan visi untuk pembangunan tersebut. Seperti yang disampaikan oleh pemateri yaitu Kepala Pusat Kebijakan APBN, Hidayat Amir Ph.D dalam Kuliah umum yang diselenggarakan oleh BKF (Badan Kebijakan Fiskal) yang bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi UII memaparkan beberapa hal diantaranya tentang perkembangan perekonomian Indonesia, perkembangan pelaksanaan APBN dan kebijakan fiskal Indonesia.

Kuliah umum yang berlangsung pada Jumat, 5 Oktober 2018, bertempat di Ruang P1/2 dihadiri oleh para tamu undangan yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ilmu Ekonomi, FE UII. Rangkaian acara tersebut diawali dengan pembukaan oleh MC yaitu saudara Ilham Assagaf, kemudian pembacaan kalam illahi yang diisi oleh saudara Haeruddin Latief Hs dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne UII oleh para tamu undangan, kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Ekonomi, UII Bapak Jaka Sriyana Dr.,SE.,M.Si. Rangkaian acara tersebut dipimpin oleh moderator Bapak Mohammad Bekti Hendrie Anto S.E.,M.Sc.

Dalam inti acara tersebut, pemateri memaparkan bahwa salah satu yang menghambat perekonomian Indonesia saat ini adalah lambatnya pembangunan infrastruktur, karena semua negara maju basisnya harus membangun infrastruktur ekonomi. Hasil studi menjelaskan Indonesia tampaknya memiliki kesulitan untuk mendorong pengembangan struktural secara cepat. Ditambah lagi krisis ekonomi yang disebabkan oleh tingginya penanaman modal asing yang seringkali terjadi di Indonesia menyebabkan lambatnya perkembangan ekonomi hingga saat ini.

Selanjutnya pemateri membahas mengenai perkembangan pelaksanaan APBN. Dalam rangka upaya mencapai target-target pembangunan nasional yang tercantum pada visi misi pemerintahan, pelaksanaan APBN pada saat ini berjalan seiring dengan pelaksanaan strategi fiskal dan perkembangan ekonomi makro. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang disertai peningkatan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan perbaikan tata kelola keuangan negara pada tahun-tahun sebelumnya, serta percepatan penyerapan anggaran pada tahun berjalan merupakan langkah yang baik untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional pada saat ini. Penekanan APBN juga harus sehat dan berkelanjutan karena itu merupakan fondasi demi terciptanya  kesejahteraan masyarakat. Sehat disini yang dimaksudkan adalah kredibilitas serta tidak ada masalah dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Melalui APBN yang sehat akan mendorong 3 fungsi pokok kebijakan fiskal berjalan optimal yang selanjutnya akan dapat menopang pembangunan yang berlanjutan dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan.

Dalam perkembangannya, pelaksanaan APBN dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal yang memengaruhi pergerakan asumsi dasar ekonomi makro. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan asumsi dasar ekonomi makro dan kondisi fiskal tersebut, Pemerintah telah mengajukan penyesuaian asumsi dasar ekonomi makro dan konsolidasi fiskal melalui perubahan APBN. Penyesuaian meliputi perubahan kebijakan di bidang pendapatan negara, belanja negara, dan pembiayaan anggaran sehingga pelaksanaan APBN tahun ini dapat lebih kredibel, berkualitas, dan berkesinambungan. Dalam Perkembangan Makro Fiskal ada beberapa poin yang dapat dipaparkan antara lain: defisit dikendalikan dalam batas aman dan dinyatakan menurun, keseimbangan primer diupayakan menuju positif, tax rasio akan meningkat melalui kebijakan tersebut. Di tengah fluktuasi global, fundamental ekonomi domestic masih baik ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang sehat serta inflasi yang terkendali.

Pada hari Sabtu, 7 Oktober 2018 Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (LEM FE UII) mengadakan acara Seminar dan Simulasi Test IELTS yang bekerja sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nongki IELTS. Seminar dan  Seminar dan Simulasi Test IELTS tersebut berlangsung pukul 09.45-15.00 di ruang Aula Utara yang berada di lantai tiga. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa – mahasiswi aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII)

IELTS (International English Language Testing System)  adalah Sistem Tes Bahasa Inggris Internasional untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa inggris. Tes Bahasa Inggris IELTS diterima oleh institusi di negara Australia, Selandia Baru dan Inggris.  Berbeda dengan TOEFL yang menggunakan aksen Amerika, IELTS menggunakan bahasa Inggris Britania. Selain itu, perbedaan IELTS dan TOEFL juga dapat dilihat dari format tes, modul tes dan sistem penilaiannya.

Acara dibuka oleh Agung Prastyo dan Yunita Putri yang menjadi Master of Ceremony (MC) pada acara Seminar dan Simulasi Test IELTS tersebut, kemudian disusul dengan pemberian sambutan oleh Almira Danniswara selaku Ketua Acara Seminar dan Simulasi Test IELTS dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini bertujuan meningkatkan intelektual para mahasiswa dalam berbahasa asing khususnya bahasa inggris.

Rangkaian acara yang utama yaitu penyampaian materi Seminar dan Simulasi Test IELTS. Elfa Fitriani selaku pemateri berbagi pengetahuannya mengenai persoalan Kiat – kiat dalam mengerjakan tes IELTS dan dilanjutkan dengan review materi oleh Danny Izza.

Tes pertama dimulai dengan Listening Test yaitu mendengarkan empat rekaman kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan. Rekamannya menggunakan suara penutur asli bahasa inggris yang berdurasi selama 30 menit.

Sesi kedua adalah komponen Reading Test yaitu uji keterampilan dalam bahasa inggris yang berguna untuk menguji beberapa keterampilan membaca seperti mencari pesan tersirat, gagasan utama, membaca cepat secara keseluruhan serta mengetahui pendapat, sikap dan maksud penulis teks.

Sesi ketiga adalah Writing Test yaitu tes yang menguji kemampuan menulis dengan topik penulisan bersifat umum sesuai dengan jenis modul yang diambil. Tes terakhir adalah speaking test untuk menilai kemampuan berbicara dalam bahasa inggris.

Setelah ketiga rangkaian tes IELTS telah selesai, peserta akan melanjutkan Speaking Test. Speaking Test dibagi menjadi tiga yang pertama, Introduction and Interview yaitu, peserta akan memperkenalkan dirinya kepada panitia dalam waktu 4-5 menit. yang kedua, Individual Long Turn yaitu, penguji akan memberikan sebuah kartu dengan sebuah topik diskusi, peserta akan diberi waktu 1-2 menit untuk menuliskan catatan singkat dan dilanjutkan dengan membahas topik yang sudah diberikan dengan waktu 1-2 menit dan diberi pertanyaan oleh penguji. Yang ketiga, Two-way Discussion yaitu, peserta akan membahas topik yang telah ditentukan oleh penguji, berbeda dengan Individual Long Turn, kali ini peserta akan berinteraksi lebih banyak dengan penguji waktu yang diberikan 4-5menit.

Rangkaian acara selanjutnya adalah Feedback Speaking dan Feedback Writing yang dilakukan oleh semua peserta dan pembicara serta penguji dari Lembaga Bimbingan Belajar Nongki IELTS dan dilanjutkan dengan Seminar IELTS. Antusias yang tinggi dapat dirasakan oleh semua peserta dan panitia yang hadir pada acara Seminar dan Simulasi Tes IELTS pada sesi tanya jawab dibuka oleh moderator. Berbagai pertanyaan ditujukan kepada pembicara berkenaan dengan materi IELTS. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia memiliki ketertarikan terhadap informasi yang diberikan oleh para pembicara.

Menjelang pertemuan tahunan terbesar di dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan  yang akan dihadiri oleh 189 negara dengan kurang lebih 15.000 peserta dan dilaksanakan pada tanggal 8-14 Oktober di Bali, Kamis pagi (27/09) di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia telah diadakan forum diskusi oleh  Direktorat Jenderal (Dirjen) Informasi Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi Informatika dengan tema Kekuatan Ekonomi Syariah dalam rangka menyambut Annual Meeting Internasional Moneting Fund – World Bank 2018. Melalui Academia Forum ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang ekonomi syariah, pembahasan yang lebih kritis serta forum ini diharapakan dapat menjadi rujukan untuk isu-isu yang akan dibahas dalam acara tersebut. Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diwakili oleh Dra. Siti Mei Ningsih, M.Si. dan dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Dr. Jaka Sriyana, SE., M.si., Ph.D. dan pemberian keynote speech Rektor Universitas Islam Indonesia yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Zaenal Arifin M.Si. menyampaikan tiga catatan isu dalam ekonomi islam diantaranya adalah dalam bidang perbankan, pasar modal, dan bisnis syari’ah.

Sesi pertama pada acara Academia Forum diawali dengan pembahasan materi Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Syari’ah dalam APBN untuk mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional oleh Langgeng Basuki, S.E., M.M dari Kasubdit Pengelolaan Transaksi SBSN Kementrerian Keuangan RI. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa tiga poin penting mengenai perkembangan dan peran sukuk negara, pembiayaan proyek melalui sukuk negara, dan sukuk-sukuk negara sebagai alternatif investasi bagi masyarakat. Sukuk adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syari’ah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing sebagaimana yang terdapat pada UU No. 19 tahun 2008. Adapun tujuan dari pengadaan sukuk negara ini adalah untuk pembayaran APBN, pembangunan proyek yang masih termasuk dalam alokasi APBN dan beberapa manfaat sukuk negara adalah untuk diversifikasi sumber pembayaran APBN serta membiayai proyek-proyek pemerintah. Berdasarkan data yang dipaparkan dapat diketahui bahwa total akumulasi penerbitan mencapai Rp 938,68 Triliun dan alokasi sukuk negara setiap tahunnya semakin meningkat.

Selanjutnya sesi materi kedua mengenai Pembiayaan Syari’ah untuk Halal Value Chain “Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia” yang dipaparkan oleh Edi Fairuz Abadi dari Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi syariah global kini mulai meningkat sedangkan posisi Indonesia di industri halal semakin menurun. Indonesia walaupun jadi negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar nyatanya bukan menjadi pemain utama dalam bidang industri halal walaupun potensi untuk pengembangan dari produk halal yang ada di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dilihat bedasarkan urgensi transaksi yang berjalan di Indonesia dan defisit transaksi berjalan yang terus berlangsung.

Pada sesi terakhir dari Academia Forum disampaikan oleh Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Pakar Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan pembahasan mengenai Dukungan Akademis bagi Pertumbuhan Ekonomi Syariah. Berkembangnya industri keuangan syari’ah di Indonesia diawali pada tahun 1992 pada saat momentum krisis ekonomi sehingga dari mendorong keluarnya UU Perbankan. Selain itu saat ini di Indonesia mulai banyak perguruan tinggi yang membuka program studi Ekonomi Syari’ah sehingga hal ini dapat menopang dan mendukung perkembangan industri keuangan syari’ah secara khusus dan pengembangannya dalam bidang agenda pendidikan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah serta terciptanya tenaga profesional yang handal dan dibutuhkan oleh industri.

Antusias yang tinggi dapat dirasakan oleh semua peserta dan panitia yang hadir pada acara Academia Forum saat sesi tanya jawab dibuka oleh moderator. Berbagai pertanyaan ditujukan kepada para pembicara berkenaan dengan materi Ekonomi Syari’ah. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia memiliki ketertarikan terhadap informasi yang diberikan oleh para pembicara. Kegiatan Academia Forum dimeriahkan juga dengan Stand Up Comedy oleh Teguh Nurwantara serta pengumuman pemenang kompetisi media sosial instagram yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

Selasa, 09/10/2018 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bagian Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) mengadakan Program Workshop Studi Kasus Ekonomi & Bisnis Syariah dengan fasilitator Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand Merc., Ph.D. Acara yang di adakan di ruang P1/2 ini merupakan workshop berseri dengan empat bagian yaitu seri 1-2, seri 2-2, insentif, dan luaran target buku studi kasus Ek-Bis Syariah UMKM terbit. Acara seri 1-2 ini mempunyai target agar peserta memahami metode penulisan Case Study. Peserta yang berasal dari kalangan akademisi FE UII ini terdiri dari dosen seluruh prodi di Fakultas Ekonomi, baik akuntansi, manajemen, maupun ilmu ekonomi ini sangat antusias terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan kepada fasilitator. Workshop ini dimulai pada pukul 09:00 dengan sambutan yang diberikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi yaitu Bapak Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si. Sebagai alat motivasi fasilitator memperlihatkan buku Kasus-Kasus Manajemen yang telah di buat dan berhasil diterbitkan.

Pembelajaran yang berbasis kasus sendiri lahir dari banyaknya kritik yang diberikan kepada pendidikan bisnis yang ada di Indonesia karena pembelajaran manajemen yang ada kebanyakan merupakan pengetahuan teori dan kurang memberikan dampak yang berarti. Mahasiswa yang nantinya ketika lulus berperan sebagai agent of chance ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih dalam dunia kerja. Aktivitas pembelajaran di kelas dari hasil analisa perguruan tinggi di Amerika menunjukan bahwa dosen selaku pendidik lebih banyak melakukan aktivitas lecturing dari pada kegiatan lainnya hal ini akan berdampak kurang efektifnya pendidikan karena ketidaksesuaian pengajaran dengan pencapaian tujuannya yaitu dalam segi pengetahuan, kemampuan, dan kemampuan pengambilan keputusan.

Diharapkan adanya perubahan dari aktivitas lecturing dengan lebih berfokus kepada mahasiswa sebagai pusat pembelajaran. Sehingga mahasiswa tidak hanya memahami secara teoritis, tetapi juga dapat menerapkan teori tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari atau praktek di dunia bisnis dan ekonomi syariah, serta dunia kerja nantinya. Selain itu, dengan adanya  buku studi kasus ek-bis syariah ini, mahasiswa akan lebih mudah untuk memahami dan menerapkan pemecahan masalah kasus-kasus tersebut .

Penting bagi kita baik sebagai pengajar maupun mahasiswa mengetahui pentingnya membaca. Mulai dari membaca inilah kita dapat melatih diri dalam menganalisis berdasarkan landasan teori yang ada. Hal ini dikarenakan dalam mengambil sebuah keputusan kita tidak boleh berdasarkan sudut pandang diri sendiri atau sering disebut dengan subjektif apalagi tidak sesuai dengan fakta yang ada. Maka perlu adanya dasar-dasar teori sehingga membuat kita lebih objektif dalam mengambil keputusan. Selain itu kita dapat berlatih melalui pembelajaran berbasis kasus. Dengan kasus-kasus yang ada dan isi yang berbeda-beda membuat kita semakin tertantang dalam membaca, menganalisis dan memecahkan sebuah masalah. Masalah bukan suatu hal yang negatif, justru merupakan hal positif. Adanya sebuah masalah memacu atau dapatmenjadi trigger bagi diri kita dalam membangun dan mengambil langkah yang mana menjadi pilihan kita dalam memberikan solusi.

Dewasa ini perkembangan teknologi begitu pesat. Situasi ini ikut juga membawa perubahan pada aktivitas perekonomian. Mau tidak mau, pelaku usaha harus siap siaga agar bisnisnya tetap bisa berjalan, minimal kondisinya stabil dan tidak hilang begitu saja.

Untuk menghadapi dinamika perubahan, Fakultas Ekonomi UII menyelenggarakan Stadium General bertajuk “SAP dan Industri 4.0” bagi para mahasiswa. Acara ini berlangsung hari Selasa, 9 Oktober 2018 pada pukul 09.00 bertempat di Aula Utara. Pembacaan kalam ilahi mengawali rangkaian acara, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Dekan FE UII, Jaka Sriyana, SE, MSi, PhD, lalu masuk ke acara inti yang disampaikan oleh narasumber. Dalam sambutannya, Jaka Sriyana menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi SAP sejak tahun 2005 menjadi sebuah keunggulan dalam sektor pendidikan di UII, rintisan awal dimulai dari prodi Akuntansi kemudian disusul oleh prodi Manajemen. Menurutnya, kehadiran SAP patut direspon terutama untuk menghadapi anomali fenomena industri dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas dan menambah keunggulan kompetitif bagi para lulusan UII.

Baziedy Aditya Darmawan, SE, MM menjadi moderator dalam pembahasan forum ini. Kegiatan ini sangat menarik karena disampaikan langsung oleh pakar keuangan yang sudah berpengalaman. Ferizal Ramli, seorang SAP Managing Consultant and Senior Project Manager di Hamburg, Jerman yang menjadi pembicaranya. Pakar keuangan tersebut menyampaikan bahwa saat ini perkembangan ekonomi sudah sampai pada era industri 4.0 yang seluruh aktivitasnya menggunakan media digital. Industri 4.0 menitikberatkan otomasi dan transfer data. Ferizal menjelaskan juga jika zaman sekarang telah mengubah proses bisnis sehingga seluruh aktivitas bisnis penting untuk ‘dirasakan’ dalam upaya ekspansi bisnis, tidak hanya sebatas paham terhadap terhadap eksekusi secara general.

Era industri 4.0 pertama kali dimunculkan pada tahun 2001 dan diinisiasi pertama kali di negara Jerman. Ada 6 hal penyebab industri 4.0 berkembang, yaitu : mobile and unix, internet of things, blockchain, big data and predictive analysis, artificial intelligence, dan cloud. Ke enam aspek tersebut menuntut sumber daya manusia memiliki kemampuan pemindaian yang baik sehingga mampu selektif dalam menyerap informasi.

SAP menjadi solusi yang paling tepat dalam menjawab tantangan perubahan industri 4.0 dengan platform net weaver dan SAP HANA. Aplikasi ini sangat membantu proses otomasi dimana proses bisnis berubah dari bentuk manual menjadi otomatis. Didalam pengorganisasian SAP ada penyelarasan fungsi-fungsi manajemen, sehingga aktivitas perusahaan maupun organisasi dapat bersinergi dan saling berkolaborasi antar fungsinya.

Dari acara ini, Ferizal Ramli sangat berharap apabila generasi Indonesia dapat menjadi manusia yang cerdik dan cerdas dalam menghadapi teknologi dan dapat mengimbanginya. Ferizal percaya dan optimis jika lulusan Indonesia di masa depan mampu memanfaatkan teknologi dengan baik sehingga dapat menciptakan efisiensi bisnis dan bisa mengusahakan agar perusahaan Indonesia dapat melebarkan sayapnya di luar negeri. Yang tidak kalah penting, ia juga berpesan agar mahasiswa yang menjadi praktisi perusahaan memiliki mental dan prinsip yang kuat dalam menghadapi para stakeholder. “Ingat, stakeholders itu lebih kejam daripada ibu tiri” ucapnya dalam nada bercanda.

Public Speaking merupakan bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah yang relatif besar dan pembicaraan yang relatif kontinu. Seperti yang tadi disampaikan oleh pemateri bahwasanya salah satu kualitas untuk sukses itu ialah kemampuan dalam berkomunikasi, maka perlu sekali untuk kita melakukan pengembangan  dalam kemampuan Public Speaking.  Oleh karena itu, Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (LEM FE UII) mengadakan seminar yang bertemakan Public Speaking.

Seminar berjudul “Speak Up and Show Your Action” ini diadakan di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, pada hari Minggu, 23 September 2018. Tujuan LEM FE UII mengadakan seminar tersebut adalah untuk menyediakan tempat dan kesempatan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi yang ingin mendalami dan meningkatkan kemampuan  berbicara di depan umum.

Rangkaian acara ini diawali dengan pembukaan secara simbolis, pembacaan ayat suci al-Qur’an,  menyanyikan lagu Indonesia Raya dan himne UII. Kemudian rangkaian selanjutnya disambung dengan beberapa sambutan yang diberikan oleh perwakilan panitia, ketua LEM FE UII, dan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (DPM FE UII). Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari grup tari dari Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Melalui tari Melayu yang diiringi musik khas Melayu, serta ragam dan kekhasan gerak tarian Melayu, grup tari tersebut memberikan decak kagum kepada para peserta seminar.

Rangkaian acara yang utama yaitu penyampaian materi Public Speaking. Luthfi Chabib S.Farm.M.Sc,Apt selaku pemateri berbagi pengetahuannya mengenai persoalan Public Speaking. Luthfi Chabib menyampaikan beberapa hal yang sebaiknya jangan dilakukan ketika kita berbicara di depan orang banyak diantaranya seperti terlalu berfokus pada teks, tidak ada ekspresi ketika berbicara, terlalu banyak gerak dan lain-lain.

Sebagai seseorang yang saat ini sedang menjalankan profesi sebagai Doktor, Luthfi Chabib juga menyampaikan tujuan dari Public Speaking itu sendiri seperti apa, yang mana tujuannya untuk menyampaikan informasi kepada peserta, menghibur peserta dan tentu saja juga bagaimana cara mempengaruhi peserta. Sedangkan untuk manfaat dari Public Speaking, Luthfi mengatakan dapat mengurangi ketidaktahuan, mengurangi tekanan, memperbaiki hubungan, memahami permasalahan dan menyelesaikan masalah.

Akan tetapi, Luthfi juga menyadari faktanya tak seorangpun yang dilahirkan sebagai seorang speaker, sehingga ada beberapa faktor pembentuk speaker seperti latihan, lingkungan dan anugerah dari lahir (bakat). Kemudian Public Speaking tentu saja bukan hal yang mudah untuk dilakukan, sehingga seringkali terjadinya masalah-masalah dalam Public Speaking seperti kecemasan yang berlebihan, belum begitu menguasai materi dan kurangnya pengetahuan tentang teknik berbicara di depan umum.  Kecemasan yang berlebihan seperti ini biasanya terjadi karena pengalaman pertama, suasana baru, merasa menjadi pusat perhatian, merasa tidak percaya diri, dan perasaan tidak siap tampil.

Dikarenakan Public Speaking bukan merupakan persoalan yang mudah untuk dilakukan. Maka, Luthfi Chabib pun menyampaikan beberapa cara untuk mengatasinya, diantaranya mempersiapkan dan melakukan latihan, mencari pengalaman, melakukan kegiatan fisik dan menganggap demam panggung adalah hal yang wajar. Selain itu, pemateri juga menyampaikan bahasa tubuh yang baik dan tepat ketika kita sedang berbicara didepan umum, misalnya dalam suasana formal berdiri selalu lebih baik daripada duduk, kemudian juga bisa gunakan tangan untuk memegang alat bantu, dan tidak dianjurkan untuk berjalan mondar-mandir.

Selanjutnya pada akhir acara, Luthi Chabib sebagai seorang pemateri memberikan motivasi bahwasanya dari perubahan kecil akan berdampak pada yang besar dan dari mengubah diri, akan berdampak pada keluarga, lingkungan, agama, bangsa dan negara. Sehingga itulah sebaik-baiknya peran pembelajar.

Festival Ekonomi atau yang biasa disebut Feskon kembali diadakan untuk yang ke-3 kalinya Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). Feskon didadakan khusus untuk mahasiswa dan mahasiswi aktif UII. Rangkaian kegiatan Feskon berakhir pada tanggal 22 September 2018 yang merupakan acara puncak dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya seperti Kuliah Umuseminarm, lomba dalam bidang olah raga, kesenian, serta donor darah. Seminar di Gedung Kuliah Umum Kampus Terpadu UII dilaksanakan pada tangga 16 September 2018 dengan menghadirkan 3 pembicara yaitu Bhima Yudistira sebagai Ekonom INDEF (Institute For Development of Economics and Finance), Cipto Laksono sebagai Online Sales Manager of Lion Parcel, dan yang terakhir Aryo Wirawan yang merupakan Founder and Advisor of Jala Tech PT. Atnic Ekotekno.

Acara puncak Feskon diadakan di Lapangan parkir mobil FE UII. Feskon kali ini tidak hanya mengusung tema akademik dan sportivitas saja, melainkan juga mengusung kegiatan amal yang ditujukan kepada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Lombok. Kegiatan amal ini bersumber dari hasil penjualan tiket konser pada malam puncak acara Feskon UII dimana harga tiket masuk sejumlah Rp 7.000, dan Rp 5.000 per tiket akan diberikan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah di Lombok. Acara puncak Feskon dibuka pada pukul 17.00 WIB dengan pembacaan kalam Ilahi oleh saudara Fahmi Abi Panuntun, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne UII secara bersama-sama.

Acara kembali dilanjutkan dengan penampilan dari UKM Musik Fakultas Hukum UII, kemudian dilanjutkan dengan penampilan Komunitas Teater Koin pada pukul 19.15 WIB. Penampilan Teater Koin diawali dengan teriakan salah satu pemain di tengah-tengah para penonton yang kemudian semua pemain keluar menuju depan panggung untuk memainkan perannya masing-masing. Penampilan dari Teater Koin berlangsung selama 10 menit. Sebelum memasuki acara selanjutnya, Master of Ceremonies (MC) mencairkan kembali suasana dengan membagikan beberapa voucher kepada penonton. Selain penampilan dari UKM musik FH UII dan Teater Koin, Fekon juga menghadirkan penampilan dari grup band D3 FE UII yang bernama Drunk A Dust. Drunk A Dust tampil dengan membawakan lagu dari Stars And Rabbit yang berjudul Man Upon The Hill dan dilanjutkan dengan Lost Star dari Adam Levine yang menghanyutkan penonton untuk ikut bernyanyi bersama.

Acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba Feskon dalam bidang olahraga dan kesenian yang telah diselenggarakan sebelumnya. Dari bidang Olahraga Bulutangkis dimenangkan oleh Tim Satrio, dari Basket dimenangkan oleh Tim Newbie, dari Tenis Meja dimenangkan oleh Havitz, dan yang terakhir adalah Futsal dimenangkan oleh Tim Abakuya FC. Menurut Radiansyah Ichwani, yang merupakan ketua dari Feskon mengungkapkan bahwa adanya acara lomba ini diharapkan dapat lebih meningkatkan minat dan bakat mahasiswa dan mahasiswi agar dapat tersalurkan dengan baik. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari UKM Musik FE UII dengan membawakan 3 lagu salah satunya adalah betapa dari Sheila on 7 yang langsung dapat membawa penonton untuk ikut bernyanyi bersama. Sebelum masuk di acara terakhir, semua penonton ditunjukkan video Charity for Lombok yang menggambarkan keadaan Lombok pada saat terjadinya musibah. Rangkaian kegiatan Feskon ditutup dengan meriah oleh bintang tamu utama, yaitu The Rain.

Seluruh penonton yang hadir sangat antusias dengan bernyanyi bersama The Rain khususnya pada lagu yang berjudul Terlatih Patah Hati dan Gagal Bersembunyi. Dengan ditutupnya kegiatan Feskon yang ke-3 ini, Radiansyah Ichwani yang merupakan ketua dari Feskon berharap agar mahasiswa dan mahasiswi khususnya mahasiswa-mahasiswi Ekonomi Fakultas Ekonomi UII bisa menghadapi tantangan persaingan ekonomi dalam waktu 20 tahun kedepan dan terbentuknya wadah bagi bakat-bakat olahraga maupun kesenian dalam diri mahasiswa.

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Muntilan pada hari Kamis, 20 September 2018 di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja, Condongcatur. Kunjungan tersebut dihadiri sejumlah 110 siswa serta guru. Kunjungan tersebut didampingi oleh tim Marketing & Communication  Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Acara tersebut dimulai pada pukul 13.00 di Aula Utara. Acara kunjungan kampus ini dimulai dengan sambutan oleh Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, dalam sambutannya tak lupa dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyampaikan beberapa informasi terkait perkembangan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Setelah itu, dilanjutkan sambutan kepada pimpinan delegasi SMAN 1 Muntilan.  

Setelah itu acara kunjungan dilanjutkan dengan pengenalan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Pengenalan tersebut diberikan oleh Baziedy A. Darmawan, SE., M.Sc, dosen Prodi Manajemen yang sekaligus Kepala Unit Hubungan Masyarakat Fakultas Ekonomi  Universitas Islam Indonesia. Sebelum penyampaian materi tentang Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia diputarkan sebuah video tentang profil Universitas Islam Indonesia dan wilayah Yogyakarta. Baziedy menyampaikan sejarah mengenai terbentuknya Universitas Islam Indonesia.  Ia pun menyampaikan tentang berbagai informasi Universitas Islam Indonesia, khususnya Fakultas Ekonomi dan memaparkan tentang akreditasi program studi, keunggulan masing – masing program studi dan Baziedy menjelaskan tentang berbagai macam beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa / mahasiswi. Beasiswa tersebut tidak hanya berasal dari internal Universitas Islam Indonesia melainkan juga ada banyak pilihan dari luar Universitas Islam Indonesia. Rombongan dari SMAN 1 Muntilan sangat terlihat antusias sehingga tidak sedikit siswa – siswi yang bertanya dan ingin mengetahui lebih banyak informasi mengenai dunia perguruan tinggi, khususnya tentang Universitas Islam Indonesia.

Setelah penyampaian pengenalan mengenai Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia acara selanjutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai pengenalan pasar modal yang disampaikan oleh Abdur Rafik, SE., M.Sc. yang merupakan dosen Prodi Manajemen. Abdur menyampaikan informasi seputar pasar modal seperti instrumen – instrumen pada pasar modal, tips bagi investor pemula saat terjun ke dunia pasar modal, dan menyampaikan mengenai bagaimana cara berinvestasi sesuai syariat islam atau dengan kata lain instrumen yang digunakan berdasarkan pada prinsip syariah agar investor muslim tidak hanya mengetahui cara berinvestasi secara baik melainkan mengetahui cara berinvestasi yang sesuai syariah. Setelah penyampaian materi yang diberikan oleh Abdur mengenai pasar modal banyak siswa dan siswi beserta guru yang bertanya mengenai seputar investasi. Pertanyaan tersebut mengenai tips investasi bagi pemula, cara mencairkan uang dari saham yang dimilikinya dan cara pembagian dividen. Tidak hanya itu ada beberapa siswa dan guru yang tertarik mengenai pasar modal dan langsung bertanya di kantor Bursa Efek yang terdapat di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang kantornya berada di lantai tiga gedung P.

Pada pukul 15.00 acara ditutup. Kunjungan kampus ini diakhiri dengan acara tur kampus yang dipandu oleh mahasiswa dan mahasiswi anggota Marketing & Communication Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Rombongan dari SMAN 1 Muntilan diajak berkeliling kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia untuk melihat secara langsung berbagai fasilitas yang berada di kampus Fakultas Ekonomi. Siswa-siswi sangat antusias untuk mengelilingi kampus terlihat dari banyaknya tempat yang dijadikan subjek foto oleh siswa-siswi maupun guru. Acara kunjungan kampus ini merupakan salah satu program rutin yang dilaksanakan oleh Marketing & Communication.