Jumat (04/03), Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri (UNISKA) mendatangi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) untuk melakukan studi banding. Kegiatan ini dihadiri oleh rektor beserta jajaran pimpinan dari UNISKA

Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS, Dekan FBE UII membuka pertemuan dengan salam hangat. Kunjungan ini bertempat di ruang P1/2 dilakukan untuk berdiskusi mengenai tata kelola fakultas pada FBE UII dan memperkenalkan FBE UII secara keseluruhan.

Perwakilan dari Program Pascasarjana UNISKA memberikan perhatiannya terhadap penamaan FBE UII yang terkesan berbeda. “Biasanya kalau saya mendengar ekonomi itu pasti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, lalu mengapa ini menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis?”

“Memang sejak awal nama kami adalah Fakultas Ekonomi, tetapi di tahun 2019 berganti nama menjadi FBE karena mencakup Manajemen dan Akuntansi yang merupakan bagian dari lini bisnis,” jelas Johan.

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Muafi, S.E., M.Si., Ketua Program Studi Manajemen Program Doktor menjelaskan bahwa PIDM pada awalnya bergabung dengan Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE), akan tetapi dikarenakan semakin banyaknya kebutuhan persenan permintaan ilmuwan di luar, dan permintaan tersebut harus diikuti dengan program yang linear. Sehingga pada akhirnya harus memisahkan diri dengan PDIE dan membuka PDIM.

Harapannya melalui studi banding ini, semua informasi yang sudah kedua Universitas peroleh dapat berguna di kemudian hari. (SMM/NKF)

Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menyelenggarakan kegiatan visiting lecturer bertajuk Innovativeness and Sources of innovation in Enterprises: Developing Program Innovation Strategy, dengan mengundang Profesor dari  AGH University of Science and Technology dr hab. Eng. Joanna Duda sebagai dosen tamu, Jumat (24/02).

Kegiatan visiting lecturer ini dilaksanakan secara hybrid. Daring melalui platform Zoom Cloud Meeting dan luring di Aula Utara FBE UII yang dipimpin oleh Moderator Dosen aktif Jurusan Manajemen yaitu Dr. Majang Palupi, BBA., MBA. Dan diikuti oleh Mahasiswa program magister (S2) dan sarjana Program(S1) Jurusan Manajemen FBE UII.

Diawali dengan pemberian sambutan sekaligus pembukaan acara, Dekan FBE UII Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung terlaksananya kegiatan ini. Johan berharap, mahasiswa dapat memaksimalkan kesempatan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai strategi inovasi.

Pada sesi pemaparan materi, Joanna mengemukakan bagaimana setiap organisasi perlu menyesuaikan strategi untuk masing-masing tahapan di dalam product life cycle, antara lain: kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemunduran produk. Joanna juga menekankan terkait  inovasi dibagi menjadi dua. “Inovasi dapat dilihat dari sisi produk dan jasa. Inovasi bukan hanya menciptakan barang yang baru, tapi juga bagaimana organisasi itu dapat meningkatkan performa produk yang sudah ada, dan tidak hanya produk saja tetapi inovasi  itu juga muncul dari perbaikan sistem organisasinya,” tutur Joanna.

Joanna mengajak audience untuk mengidentifikasi mengenai apa saja hambatan dan rintangan yang dihadapi oleh organisasi. Dimana biasanya kendala terjadi akibat ketidakpahaman regulasi, kondisi ekonomi, dan kompetensi dari sumber daya manusia. Lebih lanjut Joanna memaparkan beberapa poin terkait dengan bentuk inovasi serta rintangan yang dihadapi.

Menurutnya ada berapa poin terkait dengan rintangan inovasi yakni adalah dari segi finansial, keterbatasan akses teknologi dan minimnya permintaan atas inovasi di pasar. Terkait hal ini, Majang Palupi selaku moderator turut memberikan komentar. “Namun saya kira rintangan yang ketiga cukup minim dikarenakan kecenderungan semakin tingginya permintaan atas inovasi,” tutur Majang menanggapi.

Tak lupa Joanna juga mengajak diskusi mengenai bagaimana sebuah organisasi dapat menghadapi suatu rintangan ketika mereka sedang masuk maupun keluar dari pasar. Ia memberitahukan kepada kita semua mengenai pentingnya segmentasi pasar yang merupakan titik poin dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang  mana seperti kita ketahui bersama bahwa diantaranya ialah demografi, geografi, ekonomi, dan sosial. 

“Untuk menjadi inovatif, yang paling penting adalah bagaimana kita menjadi diri yang inovatif dahulu supaya dapat mengarahkan organisasi menjadi organisasi yang berinovasi,” ujar Joanna sebelum menutup sesi pemaparan materi. (NAH/DM)

Jumat (24/02), Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka ingin melakukan studi banding mengenai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Penjaminan Mutu Jurnal bertempat di Ruang Dekanat 1/1. Delegasi dari Unkris antara lain ada Sutomo selaku ketua pengawas yayasan, Prof. Dr. Bomer Pasaribu, SE, SH,MS selaku Ketua prodi Magister, Dr. H. Imam Wibowo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Munawaroh, SE, MM selaku Wakil Dekan II, Dr. Iwan Kurniawan Subagja, SE, MM selaku Wakil Dekan III, Dr. Fajar Cahyo Utomo, SE., MM.,Diana Gustinya, SE., M.Ak., MM. selaku Sekretaris Prodi S1 Manajemen, Amanda Setiorini, S.Psi., MM., Hj. Dewi Rejeki, SE., Ak., M.Si, CA., partogi, hanistiati, dan agung julianto. Kemudian delegasi dari FBE UII ada Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., Abdul Moin, S.E., MBA., M.Res., Ph.D., CQRM., Achmad Tohirin, MA., Ph.D., Muammar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Akt., Noor Endah Cahyawati, S.E., M.Si., dan Arif Hartono, SE., M.Ec., Ph.D.

Ucapan terima kasih oleh Achmad Karena telah berkunjung ke FBE UII untuk melakukan studi banding. Achmad menjelaskan bahwasanya prodi di FBE rata-rata sudah unggul. “Program studi kami sudah mempunyai program doktor, hanya saja untuk akuntansi sedang dalam proses semoga tahun depan sudah ada,” ungkap Achmad. 

Achmad juga menjelaskan adanya fasilitas yang ada di FBE. “Tidak kalah menarik juga dengan fasilitas yang ada di kampus seperti adanya co-growing, perpustakaan, kantin, sertifikasi audit serta Enterprise Resource Planning (ERP) dan lainnya.” Lalu Johan juga menjelaskan pergantian nama dari Fakultas Ekonomi hingga menjadi Fakultas Bisnis dan Ekonomika. 

Pertanyaan mengenai cara peningkatan program studi magister FBE pun muncul yang kemudian ditanggapi Arief, “Di Program studi manajemen kami ada human resource planning untuk membekali perjalanan dosen mulai dari masuk hingga menjadi guru besar, ada berbagai skema, yaitu dukungan proses dari pembuatan proposal hingga submission, selain itu adanya riset bootcamp yang inshaallah akan dilakukan pada bulan Maret yaitu lecturer program.” 

Dalam keefektifan kinerja, Johan menampilkan sistem yang bernama UII Gateway, seperti UII Portfolio, UII perkuliahan, UII Saku, UII RAS, dan masih banyak lagi. Tetapi UII Gateway dosen dan mahasiswa jelas berbeda. Kemudian di akhir pertemuan membahas tentang kurikulum yang ada di FBE dan setelah itu pemberian cendera mata dari FBE UII kepada UNKRIS. (PIO/SAR)

Kamis (23/02), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) untuk melakukan studi banding terkait tata kelola fakultas. Acara dibuka oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS selaku Dekan FBE UII dengan memperkenalkan perwakilan dari tiap prodi yang ada di FBE UII. Pada studi banding kali ini turut hadir Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA selaku Sekprodi Reguler Akuntansi, lalu Maulidyati Aisyah, SE., M.Com(Adv) selaku Sekprodi IP Akuntansi, Abdur Rafik, S.E., M.Sc selaku Kaprodi Manajemen, Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA. selaku ketua jurusan Akuntansi dan Rifqi Muhammad, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku ketua program studi Akuntansi.

Diskusi dibuka dengan penjelasan singkat oleh Johan mengenai tata kelola fakultas pada FBE UII. Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dekan UNISA memberikan pertanyaan terkait bagaimana suatu unit pengelola itu mampu memiliki strategi dan memenuhi indikator yang diminta oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). “Visi misi dan juga menjalankan unit bisnis dalam bentuk apapun merupakan strategi yang dapat diterapkan, selain itu proses dan dokumentasi sangat diperlukan untuk memenuhi indikator yang diminta oleh LAMEMBA,” ungkap Johan memberikan penjelasan.

Diskusi terkait visi misi berlangsung dengan serius. “Visi itu merupakan sesuatu yang tidak terlihat tetapi harus ada goal yang jelas,” ungkap Annisa. Selanjutnya pembahasan berubah sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh pihak UNISA. Diskusi berjalan dengan santai, kedua belah pihak saling mengajukan pertanyaan guna membagikan ilmu yang kedua Universitas punya. Menyinggung terkait sertifikat System Application and Processing Enterprise Resource Planning (SAP-ERP) yang dimiliki oleh FBE UII, Dekar menyebutkan bahwasanya, “FBE UII siap berbagi konsep SAP-ERP dengan sistem pertukaran dosen/mahasiswa melalui program MBKM,” ungkapnya. Kemudian Muammar menambahkan, “Kita punya prinsip akan membagikan apa yang telah siap dibagikan sesuai dengan porsinya,” jelasnya.

Diskusi ditutup dengan ucapan terima kasih yang diwakilkan oleh Anisa dan diiringi dengan harapan agar proses akreditasi UNISA dimudahkan serta hasil akreditasi FBE UII juga segera keluar dengan hasil yang memuaskan. Dekar juga mengucapkan terimakasih dan berharap bisa melanjutkan kerjasama operasional dikemudian hari Antara kedua Universitas. Lalu sebagai kenang-kenangan kedua belah pihak saling memberikan cinderamata dan berfoto bersama di depan gedung FBE UII. (AWH/FH)

Pada Jumat (17/02), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (FBE UII) mendapat kunjungan studi banding dari Universitas Primagraha (UPG). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka studi banding mengenai akselerasi pengembangan kurikulum pendidikan tinggi dan juga perjanjian kerja sama. Studi banding ini sekaligus menjadi sarana belajar dan bertukar informasi dalam hal peningkatan sistem pendidikan perguruan tinggi.

Kegiatan ini dihadiri oleh rektor beserta jajaran pimpinan dari UPG. Selain itu, pimpinan Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia (YIPPI) selaku Badan Penyelenggara UPG juga turut hadir untuk mengikuti sesi diskusi tersebut, dimana mereka juga menyampaikan akan keinginannya untuk melakukan peningkatan proses belajar, penelitian, dan sebagainya.

“Kami mempunyai sejumlah pusat-pusat keunggulan untuk studi dan kompetensi di lingkungan FBE UII, di antaranya Pusat Pengkajian Pengembangan Bisnis dan Ekonomi Islam (P3EI), Pusat Studi Akuntansi Forensik (PSAF), ERP Competence Centre, dan lainnya yang alhamdulillah bisa membangun keunggulan untuk alumni kami,” tutur Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FBE UII saat memperkenalkan profil fakultas.

Dr. H. Romli Ardie HS M.Pd., Rektor UPG, mengungkapkan akan keinginan mereka yang besar di tengah kemampuan yang masih standar. Sehingga ia berharap UII dapat membantu dan memfasilitasi keinginan terbesar mereka. “Kami datang ke FBE antara lain untuk bersilaturahmi. Selain itu, kami mempunyai harapan besar untuk menyekolahkan teman-teman dosen untuk studi lanjut ke S3. Kebetulan di Serang belum ada Program S3 Manajemen, sehingga kita ingin menjalin kebersamaan dengan UII khususnya dengan FBE UII,” ungkap Romli.

Arif Hartono, S.E. M.Ec. Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen, menambahkan terkait masa studi Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) UII yang dapat diselesaikan selama tiga tahun, “Tiga tahun sebenarnya bukan taken for granted, jadi tiga tahun merupakan akumulasi dari sinergi bersama dari kami selaku pengelola dan mahasiswa,” ujar Arif. Arif juga menyampaikan bahwa PDIM berkomitmen mendesain kurikulum dan sistem pembelajaran yang kompleks, dimana terdapat bimbingan bagi mahasiswa, workshop, dan soft skill development yang tematik dan sekuensial.

Lebih lanjut, Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Doktor juga turut menyampaikan terkait dengan desain kurikulum. “Kita selalu mengutamakan program-program akselerasi. Jadi kita memiliki tiga jalur, pertama jalur reguler, yaitu satu tahun kuliah, dua tahun menulis disertasi, dan satu kewajiban Scopus. Kedua, jalur publikasi dengan satu tahun kuliah, dua publikasi Scopus, dan satu Konferensi Internasional. Jalur ketiga terdapat mata kuliah dependent study dan kemudian menulis disertasi secara mandiri,” pungkas Jaka. (ADC/NP)

Selasa (14/2), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyambut kunjungan dari MAN 1 Majalengka yang bertempat di Hall Tengah Lantai 1 Gedung FBE UII. Kunjungan kali ini dihadiri oleh 150 siswa beserta Hj. Aas Nur Hidayah selaku Kepala Sekolah dan didampingi para guru. Acara kunjungan disambut hangat oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertlPSAS selaku Dekan FBE UII beserta jajaran dosen dari Prodi Sarjana Reguler, International Program (IP), dan Sarjana Terapan yang turut hadir.

Dekan FBE UII membuka acara dengan memperkenalkan secara singkat mengenai UII, terutama FBE UII. “Jogja terkenal dengan ‘Kota Pelajar’, terdapat 101 perguruan tinggi di Indonesia. UII sendiri merupakan perguruan tinggi pertama kali karena sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka,” ungkap Johan. Tak lupa juga, Johan memperkenalkan berbagai jurusan yang terdapat di FBE UII. “Jurusan di fakultas kami ini fleksibel, baik adik-adik dari IPA ataupun IPS dapat melanjutkan studi di sini,” tambah Johan. 

Keunggulan berbagai fasilitas yang dimiliki fakultas juga tak lupa diperkenalkan, baik dari ruangan kelas, laboratorium, hingga perpustakaan yang nyaman untuk dijadikan space belajar. “Saya harap setelah adik-adik berkunjung di sini akan menambah wawasan mengenai UII terutama Fakultas Bisnis dan Ekonomika,” harap Johan di akhir sambutannya.

Pemaparan materi kepada siswa dan siswi MAN 1 Majalengka kali ini terbagi atas empat sesi. Pemaparan materi dibuka oleh perwakilan dari Program Studi (Prodi) Akuntansi dengan menjelaskan bahwa lulusan dari prodi tersebut cukup versatile di berbagai bidang. Tak hanya sebagai akuntan,tetapi dapat juga berkecimpung di bidang teknologi dan bisnis.

Lebih lanjut, Prodi Manajemen memaparkan materi mengenai profil singkat serta keunggulan yang dimiliki. Tak kalah menarik, Prodi Ekonomi Pembangunan menekankan pada prospek kerja kedepannya sehingga menarik antusias para siswa dan siswi MAN 1 Majalengka yang hadir. Tidak hanya itu, program soft skill development yang cukup memiliki banyak peminat bisa diperoleh di tiap semesternya.

Pada penghujung sesi, Program Sarjana Terapan FBE UII memperkenalkan pendidikan vokasi yang dalam prosesnya lebih menekankan pada perkembangan praktik dengan industri yang terkait. Semua keunggulan pada setiap program studi pun disampaikan dengan baik oleh para pengisi materi. Tak ketinggalan, berbagai jalur seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UII juga diperkenalkan. Sesi ini sekaligus menjadi penutup pada acara kunjungan kala itu. (MA/NARD)

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura (FE UIM) melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), Senin (06/02). Pada kesempatan ini, dihadiri oleh Dekan FE UIM, Ach. Baihaki, S.E., M.Sc dan Kepala Prodi Akuntansi FE UIM, Evi Malia, S.E., M.Ak. yang disambut oleh Abdul Moin, S.E., MBA., M.Res., Ph.D., CQRM. sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FBE UII, Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D. sebagai Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FBE UII, Rifqi Muhammad, S.E., M.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII, dan Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA. sebagai Ketua Jurusan Akuntansi FBE UII. 

Maksud dari kunjungan ini sebagai kegiatan studi kenal profesi untuk mahasiswa angkatan tahun 2020-2021 FE UIM. Rifqi membuka forum dengan mengenalkan profil dari prodi akuntansi FBE UII. “Mahasiswa program studi akuntansi FBE UII harus mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan teknologi agar berkesempatan diterima kerja tidak hanya di bidang nasional tetapi juga di global,” ujar Rifqi. Hal ini Ia utarakan lantaran sebagai tanggapan dari isu yang beredar kalau bidang profesi akuntansi akan tergerus oleh teknologi.

Beragamnya aktivitas kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh FBE UII dikenalkan pada kesempatan ini. Dimulai dari tingkat prodi terdapat Output Character Building (OCB) yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill mahasiswa. Selain itu, di tingkat Universitas ada kegiatan pesantrenisasi yang bertujuan untuk memberi bekal kepada para mahasiswa sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Selanjutnya pihak UIM yang diwakili oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Ach. Baihaki, S.E., M.Sc menyampaikan sambutannya mengenai rasa terima kasih karena sudah diterima dengan baik oleh perwakilan dari FBE UII. “Saya merasa seperti datang ke saudara sendiri karena disambut dengan hangat,” ujarnya dalam sambutan awal. Kemudian Baihaki juga menyampaikan tentang perkembangan Prodi Akuntansi yang dimiliki FE UIM. “Kami masih mencari bentuk terbaik dari pengembangan model akuntansi agar bisa diterapkan oleh kami,” ungkap Baihaki.

Baihaki juga menyampaikan mengenai tujuannya dalam kunjungan ke beberapa Universitas. “Setiap kunjungan kami ingin mendapatkan ilmu untuk dikembangkan dan diterapkan di Universitas kami,” tutup Baihaki di akhir sambutannya. 

Pada penghujung kegiatan juga dilakukan penyerahan plakat oleh kedua Universitas, yaitu dari FE UIM dan FBE UII. Penyerahan plakat ini menjadi simbol bahwa keduanya pernah saling bertukar ilmu dan diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk pengembangan masing-masing Universitas. (SM/MID)

Pada Periode II Tahun Akademik 2022/2023, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., mewisuda 857 lulusan yang terdiri atas 3 lulusan Doktor, 79 Magister, 752 Sarjana, dan 23 Diploma pada Sabtu (28/01). Uniknya dalam wisuda kali ini, terdapat salah satu momen yang mencuri perhatian, yaitu dari pasangan suami istri lulusan Program Studi Ilmu Ekonomi Program Doktor (PDIE).

Wisudawan tersebut bernama Muhammad Aqil, S.Kom., M.M. dan Nur Wahyunianti Dahri, S.E., M.M. yang berprofesi sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju dan Institut Agama Islam Darul Da’wah wal-Irsyad (IAI DDI) Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Masuk kuliah di angkatan yang sama pada tahun 2017, pasangan suami istri ini mampu menyelesaikan studi S3 dan mendapatkan gelar Doktor secara bersamaan.

Perjalanan panjang sebagai pasangan mahasiswa menjadi pengalaman yang tidak akan dilupakan oleh Aqil dan Nur saat menempuh pendidikan di Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia. Lebih dari itu, menjadi bagian dari salah satu kampus terbaik di Indonesia dimana mereka dapat menempa diri menjadi lebih baik lagi merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

“Proses yang kami jalani pun tidaklah mudah, namun semua bisa kami lewati dan alhamdulillah menjadi capaian indah kami saat ini. Terima kasih PDIE UII. Hal tersebut tentunya tidak luput dari dukungan, doa, dan bimbingan dari para dosen kami, guru-guru kami, promotor dan ko-promotor kami, dan seluruh civitas akademika,” ungkap Aqil.

Pengalaman menyelesaikan studi berdua merupakan suatu hal yang berkesan, dimana mereka dituntut untuk tangguh, multitasking, dan bisa menjalani berbagai peran dalam satu waktu. “Kami dituntut menjadi ayah dan ibu, menjadi mahasiswa dan mahasiswi, menjadi istri dan suami, dimana semua menjadi kewajiban secara bersamaan harus dijalankan dengan baik,” tutur Aqil.

Alhamdulillah dengan pasangan yang kooperatif dan hadirnya buah hati kami di tengah perjalanan studi menjadikan kami kuat untuk saling bersinergi.” Kemudian Aqil juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tim Promotor. “Terima kasih kepada Tim Promotor Prof. Heru Kurnianto Tjahjono, Prof. Muafi, dan Dr. Wisnu Prajogo, M.B.A. yang kesemuanya menjadi orang tua dan guru yang telah memberi energi positif, menyemangati, dan memberi dukungan dalam menyelesaikan studi.”

Seperti yang disampaikan sebelumnya, menyelesaikan studi S3 bukanlah hal mudah, ia pun menyampaikan beberapa tips mengenai hal itu. “Kuncinya luruskan niat, tekun, dan yakin bahwa kita bisa! Eh hampir lupa, jangan lupa harus sabar karena proses studi S3 tidaklah mudah dan doa adalah penyempurna dari segala usaha,” pungkas Aqil. (ADC)

Rabu (18/01), Prodi Manajemen International Program Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan International Workshop bertajuk ‘Digital Transformation for Business Sustainability’. Prodi Manajemen IP mengundang para speakers yang luar biasa, yakni Prof. Sophia P. Dimeli, Department of Informatics perwakilan dari Athens University; Arief Rahman, S.E., M.Com., Ph.D. ,Head of Study Program – Master of Accounting UII; Hendro Setyono, S.E., M.Sc., Head of Student Affairs and Business Incubation KUBI Universitas Ahmad Dahlan (UAD), beserta Dr. Dessy Isfianadewi selaku moderator. 

Workshop dibuka dengan sambutan oleh Dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertlPSAS. “The development of technology forces company to continue to adapt to their finance,” ucap Johan di awal sambutannya. “Through digital transformation, the management of the companies can get the new perspective in managing companies.” “In Indonesia, many companies that followed the digital transformation process,” lanjutnya

Dessy mengungkapkan bahwa saat ini kita berada di era New Normal’. Setelah pandemi Covid-19, kita menghadapi transformasi digital. “Pada acara kali ini, kita akan belajar tentang bagaimana transformasi digital dalam business sustainability’ dan bagaimana cara pengusaha agar usahanya tetap bertahan dan berlanjut dengan dampak dari pandemi Covid-19,” jelasnya.

Sophia mengawali dengan memaparkan makna dari transformasi digital. Menurutnya, transformasi digital merupakan proses adaptasi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerja dalam sebuah pekerjaan. Digitalisasi adalah pendorong utama dari masa depan aspek ekonomi apa pun. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan juga meningkatkan produktivitas, tetapi dapat membawa tantangan seperti kurangnya keterampilan digital, masalah perlindungan data, dan risiko keamanan siber.

Arief membahas mengenaiIssues of Digital Divide in Digital Transformation. “Digitization actually merely transforms the analog information into the digital form. While the digitalization is more advanced than digitization, reconfiguration of processes and systems,” papar Arief. “The digitalization itself is the most comprehensive and it requires not just adopting technology, but also the change of the organization,” tambahnya. 

Dimensi dalam digital transformation mencakup strategi, organisasi, budaya, teknologi, customer, dan people. Keenam dimensi tersebut perlu diubah menjadi ‘bisnis baru’ sehingga seluruh komponen yang terdapat di organisasi dapat bergerak maju bersama dengan selaras. Hal tersebut dapat tercapai dengan mengubah proses dan sistem serta kepemimpinan, begitu pula dengan budaya organisasi. 

Hendro juga menyampaikan berbagai dampak yang terjadi pada bisnis ketika pandemi Covid-19. Tak sedikit berbagai bisnis juga perlu beradaptasi dengan teknologi agar dapat mencapai para konsumennya sehingga kemajuan teknologi sangatlah berperan penting pada perkembangan bisnis di era digital saat ini.

“The speakers mentioned sustainability development, which means the need to modernize the economy to correct the imbalance. Digital and business are key drivers for the future of economic,” pungkas Dessy sebagai penutup workshop pada siang hari itu. (NARD/ANZ)

Program Studi Akuntansi (S1) dan Program Studi Magister Akuntansi (S2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (FEB UNISBA) melaksanakan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (FBE UII) pada Rabu (18/01). Kunjungan ini dihadiri sekaligus diwakili oleh jajaran pimpinan dan dosen dari Program Studi Akuntansi dan Program Studi Magister Akuntansi FEB UNISBA.

Agenda kunjungan ini merupakan Studi Banding Penyempurnaan Kurikulum menuju Kurikulum Berbasis OBE (Outcome-Based Education). Kurikulum OBE merupakan kurikulum yang fokus pada capaian pembelajaran dimana mahasiswa diharapkan mampu memenuhi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian, pendidikan berpusat pada outcome bukan hanya materi yang harus diselesaikan.

Dalam kesempatan tersebut membahas beberapa hal mengenai benchmark kurikulum, Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), dan International Program (IP). Dr. Pupung Purnamasari, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Prodi Magister Akuntansi FEB UNISBA memulai forum diskusi dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait Program Double Degree dan konsentrasi mata kuliah.

Lebih lanjut, ia menanyakan perihal penerapan kurikulum. “Jadi kami memiliki tiga konsentrasi, yaitu Akuntansi Syariah, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Forensik Audit dan Investigasi. Di semester dua ini mahasiswa sudah langsung penjurusan untuk mengambil konsentrasi tersebut. Tetapi hal tersebut terbentur dengan jumlah mahasiswa. Jadi, kami masih mencari bentuk kurikulum yang tetap menunjukkan ciri khas, keunggulan, keunikan, dan daya saing,” ungkap Pupung.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dekar Urumsah, S.E., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi FBE UII memaparkan bahwa pemilihan konsentrasi tidak di awal masa perkuliahan. “Konsentrasi hanya tiga mata kuliah saja dari lima yang kita tawarkan sesuai dengan regulasi. Kurikulum kami mulai dari 2021 memiliki kurikulum yang agak unik, karena kami menerapkan program Graduate On Time (GOT), kemudian kita kemas di Program Magister Akuntansi sehingga ketika mahasiswa masuk pada program kita dapat dijamin untuk lulus tepat waktu,” tutur Dekar.

Kemudian pembahasan berlanjut pada Program Studi Akuntansi (S1), dimana topik yang diperbincangkan adalah mengenai mapping mata kuliah, proses OBE, indikator Capaian Pembelajaran (CPL), serta sertifikasi internasional. Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII menjelaskan perihal kelas reguler dan IP pada Prodi Akuntansi, kolaborasi student exchange, jalur kelulusan, serta kerja sama sertifikasi bersama ACCA (Association of Chartered Certified Accountants).

“Kita juga bekerja sama dengan ACCA, dimana nanti akan ada kelas khusus untuk mahasiswa terpilih. Tingkat kelulusan di program ini pun lumayan sulit. Namun, mahasiswa akan diberikan beasiswa dan difasilitasi oleh prodi,” pungkas Rifqi. (ADC/MAPH)