Pada Selasa, 1 Maret 2022, dalam rangka memperingati Milad Ke-79 Universitas Islam Indonesia, Senat Universitas menyelenggarakan Rapat Terbuka dengan mengambil tema “Lincah dalam Strategi, Setia Pada Misi”. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meetings dan disiarkan langsung melalui Youtube Universitas Islam Indonesia. Acara ini dihadiri oleh jajaran Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf, Ketua Senat, Ketua Majelis, Guru Besar, Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan Fakultas Universitas Islam Indonesia.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Rektor UII memberikan sambutan. “Tema milad ke-79 ini diambil dengan kesadaran penuh atas hasil pemindaian lingkungan internal dan eksternal. Salah satunya kerjasama dengan Ikatan Alumni UII (IKU) dengan melakukan kegiatan bersama seperti, Webinar, pemberian bantuan kepada korban bencana melalui UII Peduli dan penanaman pohon secara serentak melalui Gerakan UII Bumi Lestari. Kedepannya IKU berencana memberikan beasiswa kepada dosen muda UII untuk studi lanjut.” buka Fathul dengan dilanjutkan laporan perkembangan UII lainnya yang membanggakan.

Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII oleh Drs. Suwarsono, M.A. Suwarsono menyampaikan keoptimisan akan kesungguhan lingkungan internal UII dalam membangun masa depan universitas.

“Dengan bekal seperti itu, Saya kira tidak ada kata lain kecuali menyimpulkan dan sekaligus berdo’a bahwa masa depan UII akan lebih baik dibanding masa-masa sebelumnya,” tutur Suwarno.

Dr. Yudi Prayudi, S.Si., M.Kom., memaparkan dalam pidato ilmiahnya dengan judul “Forensika Digital, Penerapan Bukti Ilmiah untuk Investigasi Kejahatan pada Ruang Siber” bahwa kajian forensik dilakukan oleh beberapa jurusan di UII, “pada Jurusan Informatika melalui konsentrasi Forensik Digital, Fakultas Kedokteran melalui Kedokteran Forensik, Jurusan Akuntansi melalui Akuntansi Forensik, dan Jurusan lainnya. Hal ini menjadi modal bagi UII untuk menjadi salah satu rujukan terhadap kajian dan pengembangan forensik di Indonesia,” Jelas Yudi selaku Kepala Pusat Studi Forensik Digital Jurusan Informatika FTI UII.

“Kedepannya program forensik digital dari program Magister Informatika akan terus meningkat kapasitasnya dalam mendukung pengembangan ilmu forensik di indonesia, seperti adanya laboratorium pengujian forensik digital yang berorientasi kepada ISO 17025, riset dasar maupun riset terapan yang berbasis pada produk yang dapat diimplementasikan oleh praktisi maupun industri,” tambah Yudi.

“Keberadaan kajian forensik digital menjadi upaya civitas akademika UII untuk mendidik mahasiswa untuk menghasilkan lulusan berkarakter ulil albab dan cendekiawan muslim yang beramal ilmiah dalam bidang forensik digital” Pungkasnya. (AFA/AAM)

Program studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kini menghadirkan webinar yang mengangkat tema “Career Opportunities in ERP-SAP” bersama NTT Data yang diselenggarakan pada Rabu (09/02). Webinar ini diadakan guna untuk memberikan gambaran tentang semakin terbukanya peluang karir di bidang Enterprise Resource Planning (ERP). Seperti yang disampaikan oleh Mahmudi, Dr., S.E., M.Si., Ak., CMA, CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi dalam sambutannya, “Kegiatan ini sangat positif untuk diikuti alumni dan mahasiswa semester terakhir untuk mengembangkan diri. Harapan dari adanya webinar ini dapat mengedukasi mahasiswa agar bisa berkarir di bidang ERP”. Webinar pada kali ini dipandu oleh dua pemateri yaitu Julius Affandi Zega dan Enki Rahmawati. 

Pada pemaparan yang pertama dilakukan oleh Julius Affandi Zega terkait SAP Next Generation. Beliau menjelaskan mengenai evolusi SAP mulai dari SAP R/3 pada tahun 1992 hingga berkembang menjadi SAP Suite on HANA pada tahun 2011. Perkembangan SAP berlanjut hingga tahun 2015 dengan kemunculan teknologi terbaru yaitu SAP S/4HANA yang hadir dengan tampilan baru, analitik yang realtime dan prediktif, serta performa yang lebih bagus. 

“SAP menyiapkan berbagai produk yang dibutuhkan berbagai macam industri, mulai dari manufacturing, transportation, dan sebagainya” jelas Julius. Beliau juga mengatakan bahwa Career Opportunities di bidang ini sangat terbuka lebar seperti project management dan administration, finance accounting, controlling, human capital management, dan lain-lain. 

Pemaparan materi selanjutnya dilakukan oleh Enki Rahmawati yang merupakan salah satu alumni mahasiswa Akuntansi FBE UII. Beliau mengawali pemaparan materi dengan memperkenalkan sejarah perusahaan NTT Data beserta grup di bawahnya. Salah satu grup di bawah NTT Data yang dijelaskan oleh Enki adalah NTT Data Business Solutions Group (NDBS).

Enki menjelaskan bahwa “Seiring perkembangannya, SAP yang digunakan NDBS telah didukung oleh digital core, Cloud LoB, Core Industries, dan Innovation Technology”. Selain memperoleh banyak sertifikat, NDBS juga melayani secara holistik dengan layanan 24×7 sehingga berbeda dengan perusahaan lainnya. Banyak sekali perusahaan besar yang telah bekerja sama dengan NDBS, seperti Garuda Indonesia, Sinarmas, Nabati, Traveloka, Angkasa Pura, Sidomuncul, dan masih banyak lagi. Bagi para alumni fresh graduate dan mahasiswa tingkat akhir, NDBS menawarkan consultant trainee SAP dengan pilihan posisi yang cukup banyak. Hal ini tentu saja merupakan kesempatan yang besar bagi mereka yang ingin berkarir di bidang ERP. (MZH/AAR)

Sebagai institusi pendidikan yang baru saja memulai perjalanannya, Fakultas Hukum dan Bisnis Universitas Duta Bangsa Surakarta melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII dengan tujuan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman (04/02).

Indra Hastuti, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum dan Bisnis Universitas Duta Bangsa Surakarta, dalam sambutannya menjelaskan maksud dan tujuan UDB mengunjungi FBE UII,  “Universitas Duta Bangsa Surakarta adalah universitas yang memiliki visi menjadi global entrepreneur university, kami berharap menjadi fakultas yang unggul di bidang bisnis dan ekonomi di tahun 2038”. Beliau juga berharap agar FBE UII dapat berkolaborasi dengan para mahasiswa dari Fakultas Hukum dan Bisnis Universitas Duta Bangsa Surakarta. Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D selaku Dekan FBE UII juga menuturkan bahwa pihak FBE UII sangat terbuka terkait kesempatan kerja sama di antara kedua belah pihak.

Raihan, perwakilan prodi manajemen Fakultas Hukum dan Bisnis Universitas Duta Bangsa Surakarta pun menanyakan hal terkait pembaruan profil lulusan atau penyesuaian mata kuliah yang dilakukan FBE UII dalam menghadapi perkembangan dunia industri dan kerja. 

“Secara umum, pengelolaan prodi FBE UII relatif sama dengan yang lain, kami berusaha menjadikan FBE UII maju dan unggul. Alhamdulillah,  kami sudah mendapatkan akreditasi unggul pada program sarjana dan sudah melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jawab Dekan FBE UII atas pertanyaan Raihan. 

“Dalam kurikulum 2021 ini, prodi manajemen memiliki tiga tugas akhir yang terdiri dari jalur akademisi skripsi, jalur wirausaha dengan merancang membangun bisnis, dan jalur profesional atau manajer yaitu penulisan laporan magang atau internship,” tambah Abdul Moin.

“FBE UII tidak merubah profil lulusan terlalu banyak karena masih relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Hanya saja, FBE UII tetap berupaya untuk memfokuskan atau menajamkan kompetensi pada tiap profil lulusan sehingga mata kuliah yang tersedia mengarah pada profil lulusan,” jelas Siti.

Siti juga menjelaskan mengenai aktivitas kemahasiswaan ketika ditanya terkait pembinaan mahasiswa. “Mahasiswa diberikan aktivitas kemahasiswaan yang bersifat wajib sejak awal masa perkuliahan seperti taklim yang dilaksanakan selama empat semester, pelatihan dakwah serta pembinaan keagamaan lainnya yang bersifat wajib.” 

Lebih lanjut, Siti juga menjelaskan mengenai aktivitas kemahasiswaan yang harus diambil oleh mahasiswa. “Walaupun bersifat nol sks, aktivitas kemahasiswaan ini memiliki nilai SKP (Satuan Kredit Partisipasi). Setiap mahasiswa memiliki kewajiban mengumpulkan setidaknya 60 SKP, baik dari aktivitas kemahasiswaan bersifat wajib maupun pilihan,” tambah Siti. (DSN/HAN)

Pemilihan Bakal Calon Rektor Universitas Islam Indonesia yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Pemilihan Rektor UII pada minggu lalu, kini ditindaklanjuti dengan acara Pemilihan Calon Rektor 2022-2026. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses penjaringan Calon Rektor di masing-masing fakultas. Kegiatan yang dilakukan secara serentak ini diselenggarakan  oleh Panitia Pemilihan Rektor UII pada tingkat fakultas, (31/01).

Menurut Pimpinan Rapat, Arief Rahman, S.E, M.Com., Ph.D., peserta yang masuk dalam daftar pemilih tetap dapat memilih salah satu dari tiga belas Calon Rektor yang lolos pada Pemilihan Bakal Calon Rektor. “Ketiga belas Calon Rektor berasal dari seluruh fakultas di UII yang terjaring dari Pemilihan Bakal Calon Rektor yang minggu lalu telah dilaksanakan,” terang Arief.

Arief menyampaikan bahwa dari ketiga belas Bakal Calon Rektor, nantinya akan ditetapkan lima orang Calon Rektor Terpilih berdasarkan suara terbanyak yang dihitung dari semua fakultas. “Kelima Calon Rektor Terpilih akan ditetapkan pada esok hari oleh Panitia Pemilihan, dan selanjutnya akan dipilih oleh Senat di tingkat Universitas,” lanjut Arief.

Pada Pemilihan Calon Rektor UII kali ini, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. yang merupakan Rektor saat ini, keluar sebagai peraih suara terbanyak sebagai Calon Rektor di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII. Fathul mengungguli seluruh Calon Rektor lainnya di FBE UII dengan meraih 60 suara, disusul oleh oleh Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D. dengan 51 suara di tempat kedua, dan Dr. Zaenal Arifin, M.Si. di tempat ketiga. Selanjutnya, seperti yang telah dikemukakan oleh Arief sebelumnya, Pemilihan Calon Rektor Terpilih oleh Senat Universitas akan dilaksanakan pada 3 Maret 2022. (BZD)

Dalam menentukan pendidikan sebelum memasuki dunia karier, tentu perlu mempertimbangkan kualitas dan keunggulan institusi pendidikan yang akan dipilih. Oleh karena itu, Virtual Expo FBE UII memfasilitasi para calon mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan referensi pendidikan unggul yang ditawarkan oleh Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia, (27/1).

FBE UII merupakan salah satu fakultas yang menawarkan berbagai jurusan dan program studi berkualitas. “Dengan adanya Virtual Expo FBE UII 2022 ini, diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi jalan untuk meraih masa depan para cara calon mahasiswa agar lebih cerah,” ucap Dekan FBE UII, Prof. Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si.

Proses pembelajaran yang baik juga memerlukan adanya kerja sama yang baik antar institusi. Dengan begitu, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk memiliki pengalaman yang lebih. “FBE UII memiliki kurikulum yang up to date dan mengikuti dunia kerja masa kini. Adapun kerja sama yang diterapkan oleh kampus dengan institusi yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu, proses pembelajaran juga didukung sepenuhnya oleh praktisi industri,” tutur Ahmad Rifqi Hidayat, S.IP., M. “Adapun profil lulusan program studi perbankan dan keuangan yang tersebar yakni sebagai financial assistant, pemasar, staff lembaga keuangan, dan juga entrepreneur,” lanjut Rifqi, selaku Dosen D3 Perbankan dan Keuangan.

Selain memfasilitasi mahasiswanya untuk mencapai karier professional yang diidamkan, FBE UII juga menyediakan pelayanan dan fasilitas yang memadai bagi para mahasiswa yang ingin menjadi seorang entrepreneur. “Untuk mengelola perusahaan dengan baik, tentu memerlukan ilmu manajemen yang baik pula. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan koordinasi yang bagus,” ungkap Dosen S1 Manajemen, Istyakara Muslichah, SE., MBA. “Program Studi Manajemen Program S1 FBE UII juga telah menjalin kerja sama internasional. Jadi, mahasiswa memiliki peluang yang besar untuk mengikuti short course, exchange, dan double degree. Hal ini juga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan dua gelar secara bersamaan dalam program Sarjana,” lengkapnya.

Tak kalah penting, salah satu peranan dari institusi pendidikan ialah mencetak penerus bangsa yang berkualitas dan menjadi ilmuwan yang dapat menyebarkan ilmu pada publik. “Adapun lulusan Program Doktor FBE UII yang semestinya dapat mengembangkan ilmu dan memecahkan masalah ekonomi masyarakat melalui perspektif islam,” ujar Dosen Doktor Ilmu Ekonomi, Drs. Akhsyim Afandi, MA., Ph.D.

Program Doktor Ilmu Ekonomi menawarkan berbagai bidang ilmu yang dapat didalami, seperti akuntansi auditing, akuntansi keuangan, akuntansi sektor publik, dan akuntansi informasi. Kurikulum yang diterapkan juga telah didesain sedemikian rupa dengan model Inggris dan Amerika. “Kualitas berbagai prodi di FBE UII tidak perlu diragukan lagi karena telah terakreditasi A dan akreditasi Unggul. Terlebih untuk Program Doktor Ilmu Ekonomi, karena telah menerima beasiswa pendidikan Indonesia,” pungkas Akhsyim.

Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin cepat ini tentunya mendorong isu-isu transformasi digital menjadi hal yang penting. “Di Indonesia, total populasinya ada sekitar 274 juta dan pengguna mobile phone sebanyak 345 juta,” tutur Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA. Itu berarti jumlah para pengguna mobile phone memang lebih besar dibandingkan dengan total populasinya, “Inilah opportunity dalam bisnis digital yang harus dimanfaatkan,” lanjut Rizki, Dosen Akuntansi S1 saat mengisi kegiatan Open Days Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia, (26/1).

Transformasi digital ini juga menjadi peluang yang besar untuk dapat mengembangkan organisasi ataupun bisnis. “Saat ini, istilah Start Up sering sekali didengar. Berbeda dengan UMKM yang menggunakan teknologi hanya sebagai pendukung. Pada Start Up, teknologi memiliki peranan paling penting dan krusial,” ungkap Bagus Panuntun, S.E, MBA, CWM, CFP, CSA, CBC. selaku praktisi bisnis sekaligus Dosen Manajemen S1 FBE UII.

Demikian pula dalam menjalankan suatu bisnis, hal penting yang perlu diperhatikan oleh para entrepreneur adalah fase bisnis tersebut. Adakalanya bisnis itu mulai dirintis, kemudian sudah mulai tumbuh, berkembang, dan expand. Pada fase inilah pebisnis harus dapat mempertahankan apa yang telah diusahakannya. “Disinilah peranan penting manajemen dalam membangun bisnis. Sejalan dengan itu, saat ini Program Studi Manajemen FBE UII telah menyediakan jalur khusus untuk para calon wirausaha muda. Adapun jalur lainnya diperuntukkan bagi calon akademisi dan professional muda. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat membangun kemampuan dan keterampilan sesuai mata kuliah yang diambil sesuai jalur khususnya,” ujar Bagus.

Kemampuan dan keterampilan mahasiswa sesuai dengan minatnya memang hal yang penting. Terlebih jika didukung oleh pendidikan dengan kurikulum yang sesuai. “Kurikulum FBE UII saat ini telah mengacu pada kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Selain itu, semua infastruktur dan fasilitas pendidikannya telah disediakan dengan sangat lengkap untuk mendukung proses pembelajaran dan perkembangan para mahasiswa,” jelas Bagus menyampaikan program pembelajaran FBE UII.

Adapun tiga profil lulusan program studi Ekonomi Pembangunan program Sarjana. “Lulusan S1 Ekonomi Pembangunan dapat bekerja pada bidang analisis kebijakan ekonomi, praktisi keuangan dan perbankan, serta wirausahawan,” pungkas Mustika Noor Mifrahi, S.E.I., M.E.K., selaku Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan S1. Hal tersebut dapat memberikan peluang bagi mahasiswa agar dapat siap menghadapi dunia kerja. Tidak hanya itu, hal serupa juga diterapkan pada tiga program studi lainnya, yakni D3 Manajemen, D3 Akuntansi, dan D3 Perbankan dan Keuangan FBE UII. Semua program studi FBE UII telah memiliki fasilitas yang lengkap dan kurikulum yang mendukung. Hal tersebut diungkapkan dalam kegiatan Open Days pada tanggal 25 dan 26 Januari 2022. Dengan adanya kegiatan ini pula, diharapkan dapat memberikan referensi yang baik bagi calon mahasiswa agar dapat menentukan pilihan pendidikan dengan tepat. (PDS/FSR)

Menyambut pergantian Rektor baru Universitas Islam Indonesia periode 2022-2026, Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII mengadakan acara penjaringan bakal calon dan pemilihan calon Rektor. Dengan dihadiri oleh puluhan pemilih yang terdiri dari sejumlah dosen tetap, tenaga kependidikan fakultas, dan perwakilan lembaga kemahasiswaan, acara ini diharapkan dapat berguna untuk menentukan pemimpin yang akan sukses membangun UII kedepannya, (24/1).

Menurut Pimpinan Rapat pada kegiatan Penjaringan Bakal Calon Rektor, Arief Rahman, S.E, M.Com., Ph.D., kegiatan ini merupakan tahap pemilihan pertama dari seluruh rangkaian pemilihan Rektor UII. “Pemilihan ini adalah untuk menentukan Calon Rektor yang merupakan wakil FBE UII dengan memilih dari daftar Bakal Calon Rektor yang berasal dari FBE UII” ujar Arief. Menurutnya, dua peraih suara tertinggi pada Penjaringan Bakal Calon Rektor akan mewakili FBE dalam pemilihan Calon Rektor.

Adapun proses pemilihan Rektor ini mengacu pada Peraturan Nomor 01 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia tahun 2022. Adapun serangkaian acara yang diadakan guna mensukseskan kegiatan pemilihan Rektor. Proses pemilihan Rektor sebenarnya telah dimulai dari sejak September 2021 yang lalu, ditandai dengan tpengumuman daftar pemilih sementara (DPS), disusul dengan pengumuman daftar pemilih tetap (DPT), hingga akhir rangkaian acara yakni pemilihan Wakil Rektor oleh Senat Universitas yang akan diselenggarakan pada 28 Maret 2022.

Arief menambahkan bahwa keikutsertaan para pemilih dalam pemungutan suara ini juga dapat diasosiasikan sebagai bentuk tanggung jawab sivitas akademika kepada UII. “Menimbang bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menentukan masa depan UII, maka partisipasi pemilih merupakan bukti cinta pada UII”, terangnya. Hal ini merupakan penekanan pada slogan yang ditetapkan pada rangakaian kegiatan Pemilihan Rektor UII 2022-2026, yakni “Suarakan Aspirasi, Pilih dengan Hati Nurani, Karena ikut memilih, Jadi Bukti Cinta pada UII”.

Pada akhir proses penghitungan suara, panitia menetapkan dua kandidat peraih suara terbanyak yang akan mewakili FBE dalam pemilihan Calon Rektor pada 31 Januari 2022 mendatang. Dua Bakal Calon Rektor yang terpilih tersebut adalah Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D. yang saat ini merupakan Dekan FBE dan Dr. Zaenal Arifin, S.E., M.Si. yang merupakan saat ini merupakan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier UII.

(VYA/FSR)

Tahun 2022 diproyeksikan menjadi tahun percepatan pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia. Sejumlah proyeksi internasional menyebut Indonesia masih akan terus tumbuh ditopang integrasi ekosistem ekonomi syariah. Peran sektor keuangan sosial syariah dinilai menjadi bagian penting dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan webinar Outlook Keuangan Sosial Syariah bertajuk Strategi Penguatan Sektor Sosial Syariah dalam Perekonomian Nasional dengan menghadirkan tiga narasumber ahli, Sabtu (18/12).

Pada sesi panel pertama, pembicaranya adalah Bapak Urip Budiarto yang menjabat sebagai Kepala Divisi Dana Sosial Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Paparan materi dimulai dengan penjelasan mengenai peran KNEKS dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. “Peran  KNEKS hadir sebagai bagian dari komitmen pemerintah Indonesia dalam konteks kelembagaan yang memiliki tugas untuk mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan ekonomi serta keuangan syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” paparnya. Urip juga menambahkan terkait beberapa fungsi KNEKS yang dinilai bermanfaat bagi masyarakat, “Fungsi utama KNEKS mencakup empat bidang utama, yaitu pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.” Penguatan sektor keuangan sosial syariah dalam ekosistem ekonomi syariah memerlukan integrasi dengan sektor lainnya di tengah era modernisasi saat ini.

Selanjutnya, pembicara kedua Bapak Priyonggo Susilo turut memaparkan penjelasan terkait strategi dan peran penguatan keuangan sosial syariah dalam perekonomian nasional. Priyonggo berharap ini menjadi salah satu lahan bagi dunia pendidikan untuk memberikan support pada pengembangan sistem sosial syariah. Di penghujung pemaparan, Priyonggo menyatakan rekomendasinya mengenai riset yang dapat dijadikan resolusi untuk merealisasikan potensi yang ada kedepannya.

Mendukung ​​penyampaian materi sebelumnya, Bapak Dr. Hendri Tanjung memaparkan penjelasan terkait ekosistem perwakafan. Hendri menuturkan bahwa adanya peningkatan jumlah nazir dalam 5 tahun terakhir. “Dengan kekuatan itu, mestinya mampu mengurangi kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin,” ujar Hendri. Waqaf telah menjadi salah satu solusi untuk meratakan perekonomian masyarakat dengan mewakafkan sebagian harta yang dimiliki. Namun, Hendri menampilkan bukti bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain yang memiliki banyak aset wakaf. “Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak untuk melakukan pengembangan dana sosial syariah yang meliputi transformasi pengelolaan wakaf nasional, serta transformasi digital lembaga keuangan sosial syariah yang berkelanjutan,” pungkas Hendri. (SLP/DWI)

Pertukaran informasi terkait akademik memang menjadi hal yang penting bagi universitas untuk dapat mengembangkan kualitas Prodi hingga Fakultasnya. Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Pertamina memilih untuk melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Uiniversitas Islam Indonesia untuk dapat saling bertukar informasi, pada Jumat (17/12). Adapun Dekan FBE UII, yakni Jaka Sriyana, S.E., M.Si., yang turut menghadiri pertemuan kali ini untuk memberikan sambutan.

Dr. Dewi Hanggraeni, S.E., M.B.A, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Komunikasi dan Diplomasi (FKD) juga memperkenalkan sedikit informasi mengenai Universitas Pertamina. “Mulai dari tahun 1984 dan sudah berjalan lima tahun ini harapan kami dapat lebih semangat meningkatkan kualitas di Universitas kami,” jelas Dewi.

Sementara ini, FBE UII juga sedang mengajukan prodi baru. “Terkait dengan perkembangan prodi baru, jurusan berinisiasi untuk melakukan pengajuan. Sudah ada panduan proposal. Tetapi, yang paling utama adalah kecukupan dosen, ketersediaan dosen, jumlah mahasiswa yang meningkat, dan legalitas dosen yang kemudian datanya dapat dikirimkan ke Kemendikbud sesuai dengan syarat-syarat yang ada,” terang Jaka. “Ada baiknya berpikir tentang agar bisa diterima oleh pasar. Jangan sampai membuka prodi baru, tapi hanya fokus pada energi atau mungkin pada sustainable energy. Kemudian, terkait dengan akreditasi sudah dibagi menjadi berbagai macam seperti FIBA yang diakui oleh Kemendikbud dan itu merupakan poin agar diterima oleh calon mahasiswa,” tambah Arif.

Di sela-sela perbincangan, Universitas Pertamina juga sempat mempertanyakan terkait dengan apa saja  syarat atau kelebihan dari sertifikasi profesi yang ada di FBE UII. “Ada beberapa model sertifikasi salah satunya ERP SAP yang mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah tersebut. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengambil sertifikasi lain diluar agar menjadi konsultan. Begitu pula dengan kelas ACCA yang sifatnya tidak wajib serta ada tahapan seleksinya,” ujar Mahmudi, Kaprodi Akuntansi FBE UII.

Mengikuti perkembangan zaman yang ada, tentu keilmuan juga terus ikut berkembang. Sehingga pembukaan Program Studi yang baru ini juga dianggap relevan untuk masa saat ini. “Untuk membuka program studi baru, tentunya harus memprioritaskan beberapa hal seperti ketersediaan jumlah dosen, kelayakan pembelajaran serta kelas yang matang, membuat dan mempertahankan keunikan perguruan tinggi itu sendiri. Dikarenakan membuat program studi baru itu tidak mudah dan butuh usaha yang serius,” pungkas Jaka menutup diskusi. (PIO/PRH)

Demi menambah wawasan dan pengetahuan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank BPD Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan studi banding yang bertempatkan di Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Kunjungan kali ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan menambah sudut pandang baru antar universitas yang lebih baik kedepannya.

Diskusi yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D. memperkenalkan UII dan begitu pula adanya perkenalan kembali oleh Ketua STIE Bank BPD Jateng, Dr. Taofik Hidajat.,SE.,M.Si.,CRBC.

Di tahun ini, adanya proses perubahan yang menuntut perguruan tinggi untuk mengevaluasi kurikulumnya. “Dengan adanya MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), struktur kurikulumnya menjadi berubah. Adapun tiga prodi tidak bisa sama konsepnya karena masing-masing memiliki ciri khusus sendiri-sendiri,” ujar Rifqi, Sekretaris Prodi Akuntansi.

Wacana mengenai MBKM bagi perguruan tinggi masih perlu melakukan berbagai penyesuaian dan pembaruan. Faktanya, mahasiswa juga ikut berperan aktif menambah informasi tentang gagasan baru tersebut. “Kami dapat banyak pesan whatsapp dan email dari mahasiswa untuk memberikan legalisir dokumen, surat izin, dan sebagainya,” timpal Suryakusuma, Kepala Bagian Kemahasiswaan STIE Bank BPD Jateng.

Masalah lain yang dihadapi perguruan tinggi adalah produktivitas dalam penulisan artikel. Staf pengajar diharapkan juga aktif menggarap karya-karya ilmiah selain tugas utamanya sebagai pendidik bagi mahasiswanya. FBE UII punya cara yang anti-mainstream untuk tantangan spesifik ini. Dosen-dosen dalam program studi masing-masing diberikan suatu wadah untuk menulis dan berdiskusi satu sama lain guna terciptanya atmosfer menulis yang nyaman. “Biasanya kita lakukan setiap Jumat. Kampanye itu kemudian kita namakan Semangat Jumat Menulis. Hasilnya terbilang positif. Sekaligus juga bersilaturahmi ba’da salat jumat. Nyatanya, lingkungan ini membuat staf pengajar kami menjadi lebih fokus,” ucap Jaka.

Kinerja dosen di level fakultas bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari perguruan tinggi. Dalam diskusi, didapati bahwasanya cara evaluasi kinerja masih dianggap terlalu sederhana dan tidak bersistem. Penyebaran angket NKMD (nilai kinerja mengajar dosen) yang mewajibkan mahasiswa untuk mengisi dengan saksama nampaknya layak dijadikan sebuah solusi. Penyebaran angket ini isinya dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai catatan dari mahasiswa kepada dosennya yang nantinya dijadikan acuan untuk evaluasi.

Hal ini dilakukan untuk menjaga dan mematuhi nilai-nilai pokok dari universitas. “Dalam konteks UII, nilai keislaman akan selalu dijunjung tinggi dalam proses perkuliahan” ujar Jaka. (DHK/YNZ)