Management Annual Inaugural Festival atau yang lebih dikenal dengan MANIFEST merupakan acara tahunan dari Management Community, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan MANIFEST kali ini berkolaborasi  dengan berbagai pihak seperti Loka Creativa, Seribu Guru, serta Ambarukmo Plaza. MANIFEST 2018 diketuai oleh Abimas Widy, yang merupakan mahasiswa menejemen Fakultas Ekonomi UII, angkatan 2015. Dengan keseluruhan panitia, berasal dari mahasiswa manajemen angkatan 2015-2017 sebanyak 88 orang.

Pada tanggal 1 Juli 2018, MANIFEST berkolaborasi dengan Ambarukmo Plaza mengadakan kegiatan donor darah serta live accoustic yang diperuntukkan untuk umum. Kegiatan tersebut berlangsung sejak pukul 10.30-21.00 WIB dan berlokasi di Hall B, lantai 2, Ambarukmo Plaza, Yogyakarta. Kegiatan donor darah ini didasari oleh fakta yang menyebutkan bahwa Indonesia masih kekurangan pendonor. Dari 5,1 juta kebutuhan kantung darah, Indonesia hanya bisa menyediakan 4,1 juta kantung darah setiap tahunnya. Artinya, Indonesia masih kekurangan 1 juta kantung darah. Dengan tagar “We All Bleed The Same Colour” dan “Humanial Project”, diharapkan dapat menggerakkan empati serta antusiasme berbagai kalangan, baik muda maupun tua untuk turut berbagi kebahagiaan serta membantu menyelamatkan hidup orang lain dengan mendonorkan darahnya. Tagar “We All Bleed The Same Colour” membuktikan bahwa darah tiap manusia itu berwarna sama, berfungsi sama dan berhak diberikan bagi siapapun yang membutuhkannya. Tidak hanya untuk orang-orang tertentu, namun juga bagi mereka yang tidak berdaya.

Acara donor darah tersebut memiliki banyak manfaat, baik untuk pihak internal khususnya panitia dan warga UII, maupun masyarakat umum. Bagi pihak internal, acara ini merupakan perwujudan rasa syukur peringatan hari lahirnya Management Community dengan menjembatani pihak pendonor dengan pihak yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu Palang Merah Indonesia (PMI) dalam upaya mencukupi kebutuhan kantung darah Indonesia setiap tahunnya. Acara ini mendapat apresiasi yang cukup baik dari berbagai pihak, terlihat dari antusiasme pendonor yang telah mencapai lebih dari 200 orang. Pendonor tidak hanya berasal dari lingkungan UII saja, namun banyak pula pengunjung dari Ambarukmo Plaza yang ikut serta berpartisipasi mendonorkan darahnya serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang turut hadir memenuhi undangan pihak MANIFEST. Menurut panitia, banyak pendonor yang pada awalnya merasa takut untuk mendonorkan darahnya. Namun, dengan tekad yang kuat serta rasa kemanusiaan yang tinggi, mereka berhasil mendonorkan darahnya serta merasa senang karena dapat turut serta berkontribusi dalam upaya membantu mereka yang membutuhkan bantuan darah.

Bagi pengunjung yang belum bisa mendonorkan darahnya karena tidak memenuhi syarat-syarat yang ada, mereka dapat menikmati live accoustic yang dibawakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi UII beserta mahasiswa perguruan tinggi lain. Untuk lebih memeriahkan acara tersebut, MANIFEST menghadirkan Guest Star yang populer dikalangan anak muda, yaitu Gilbert Pohan yang tampil pada pukul 18.00-21.00 WIB di lokasi yang sama. Gilbert Pohan merupakan penyanyi soundtrack Film Filosofi Kopi Tahun 2015. Live accoustic ini juga diharapkan dapat menarik minat pengunjung untuk ikut berpartisipasi meramaikan acara donor darah MANIFEST.

Tidak dipungkiri, banyak kendala yang telah dihadapi oleh panitia, baik kendala internal maupun eksternal. Namun, kendala tersebut tidak menyurutkan semangat panitia dalam mengerjakan tugasnya kerena semua berpegang pada tujuan utama, yaitu kesuksesan acara MANIFEST. Hal ini terbukti dengan telah terlaksananya beberapa kegiatan MANIFEST dengan cukup baik. Rangkaian acara MANIFEST, akan ditutup dengan malam puncak apresiasi seni, yaitu Lokaswara Humanial Project yang dilaksanakan tanggal 7 September 2018. Pihak MANIFEST berharap, seluruh rangkaian kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hari ini, Senin (2/7) menjadi hari bersejarah bagi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) yang baru saja melantik dekan baru, Dr. Jaka Sriyana,  SE., M.Si, menggantikan Dr. Drs. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si yang telah menjabat sebagai dekan selama empat tahun. Acara “Serah Terima Jabatan  Dekan dan Wakil Dekan FE UII Peride 2018-2022” ini dihadiri oleh Ketua Senat, Wakil Rektor, Pimpinan Pascasarjana  UII, Direktur Diploma UII,  Ketua  Prodi dan Sekretaris Prodi di FE UII, perwakilan Lembaga Eksekutif Mahasiswa serta perwakilan dari Dewan Perwakilan Mahasiswa. Acara ini merupakan serangkaian acara Pelantikan dan pengucapan sumpah oleh Rektor yang telah dilaksanakan pagi tadi. Acara yang bertempat di Ruang P 1/2 Fakultas Ekonomi UII ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran pada pukul 12.45  WIB oleh Hidayatul Rahman, S.E, M.M.

Memasuki inti acara ditandai dengan pembacaan naskah serah terima jabatan yang berisi tentang penyerahan jabatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai dekan atau wakil dekan FE UII oleh Dr. Drs. Dwipraotono Agus Harjito, M.Si dan Suharto, S.E., M.Si kepada  Jaka Sriyana, S.E., M,Si., Ph.D, sebagai Dekan Terpilih, Arif Rahman, S.E., M.Com., Ph.D sebagai Wakil Dekan Bidang Sumberdaya Terpilih dan Dra. Siti Nursyamsiah M.M sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni Terpilih.  Acara tersebut langsung dilanjutkan Penandatangannan Naskah Serah Terima tersebut.

Dalam penyampaian kesannya, Dwipraotono Agus Harjito mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen FE UII atas kerjasama selama empat tahun dengan sangat luar biasa. Selain itu Beliau juga meminta maaf atas segala sekurangan dan berharap di periode mendatang Dekan dan Wakil dekan baru dapat bekerja dengan lebih baik lagi. Tak lupa, Beliau juga berpesan untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah kita terima, bekerja dengan ikhlas agar barokah dan selalu beristiqomah dalam menjalankan tugas di FE UII. Suharto selaku Wakil dekan periode 2014-2018 juga memberikan ucapan selamat untuk Dekan dan Wakil Dekan yang baru.

Dilanjutkan dengan sambutan oleh Jaka Sriyana, dalam pembukaannya beliau mengaku tidak mencalonkan diri, namun karena amanah yang telah diberikan, beliau akan menjalankan amanah dengan dengan sebaik-baiknya. Beliau juga mengapresiasi kinerja Dekan dan Wakil Dekan periode sebelumnya yang telah berusaha dalam pembangunan berbagai infrastruktur, fasilitas dan juga system pembelajaran yang baik. Selanjutnya, permohonan doa dan dukungan ditujukan kepada segenap elemen FE UII untuk bekerjasama demi keberhasilan dan kemajuan FE UII kedepannya.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Mohammad Bekti Hendrie Anto, S.E, M,Sc dan ditutup dengan berjabat tangan dengan Dekan dan Wakil Dekan baru.

Hari ini, Minggu (1/7) Euphoria Hari raya Idul Fitri 1439 H masih terasa bagi Umat Muslim di dunia khususnya di Indonesia. Tidak sedikit dari mereka merayakan hari kemenangan tersebut dengan gegap gempita karena berhasil melaksanakan kewajiban ibadah puasa di Bulan Ramadhan.  Salah satu tradisi khas muslim Nusantara dalam memeriahkan Idul Fitri adalah acara  Syawalan. Suatu kebiasaan yang hanya ada di tanah air sebagai ungkapan untuk saling memaafkan atas kesalahan yang pernah dilakukan dalam satu tahun terakhir

Atmosfer tersebut juga masih sangat terasa di Fakultas Ekonomi UII, terbukti dengan diadakannya acara rutin tahunan yaitu “Senam Pagi, Silaturahim Syawalan, dan Pamitan Haji” yang bertempat di Kampus FE UII, Jalan Prawiro Kuat, Condong Catur, Depok, Sleman. Dalam acara ini dihadiri juga perwakilan dari pengurus badan wakaf, Rektor beserta jajarannya, dekan, wakil dekan, masyarakat sekitar FE UII, serta segenap keluarga besar civitas akademik FE UII.

Mentari yang cukup bersinar turut menghiasi langit pagi hari tadi menjadi lebih istimewa. Tahun ini memang cukup special jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika di tahun sebelumnya tidak ada senam, tahun ini acara Syawalan dibuka dengan semangat olahraga dengan dipadukannya music dengan sangat meriah dan penuh canda tawa. Bukan tanpa alasan, diadakannya senam merupakan sebuah rangkaian milad Universitas Islam Indonesia ke 75. FE UII pun turut mengundang instruktur senam untuk mengatur jalannya senam pagi yang dimulai pada pukul 06.30 WIB di halaman depan Kampus FE UII. Setelah senam selesai, dilanjutkan dengan acara syawalan yan bertempat di Hall tengah FE UII.

Acara syawalan dibuka dengan khidmat dengan pembacaan basmalah yang dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Hidayatul Rahman, SE, MM. Sambutan yang pertama diberikan oleh Ketua Panyelenggara acara yang juga Wakil Dekan FE UII, Suharto, S.E, M,SE. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat lebaran, permohonan maaf lahir batin serta memperkenalkan Dekan dan Wakil dekan terpilih yang seharusnya dilantik pada tanggal ini namun harus ditunda karena bukan hari kerja. Beliau juga berpesan kepada dekan dan wakil dekan yang baru untuk amanah dan berharap di periode yang baru bisa mengambil hal-hal yang positif dan membuang hal-hal yang negative dari periode sebelumnya.

Acara dilanjutkan dengan sambutan sekaligus tausiyah oleh Agus Harjito, M.Si selaku Dekan FE UII. Dalam sambutannya beliau kembali memperkenalkan Dekan serta Wakil Dekan terpilih di periode mendatang. Selain itu beliau juga berpesan dalam tausiyahnya bahwa dalam melaksanakan semua perkerjaan harus dilandasi dengan tiga hal utama, yaitu rasa syukur, ikhlas dan istiqomah. Harapannya pada periode dekan yang baru dapat menjalakan pekerjaan dengan amanah yang telah disampaikan dengan dilandasi tiga hal tersebut. selain itu, beliau juga memohon pamit sebagai dekan dan memohon maaf jika selama mengemban amanah banyak melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja dan menyampaikan ucapan selamat dan mendoakan kepada calon jamaah haji yang mau berangkat pada bulan Agustus mendatang agar menjadi haji yang mabrur.

Memasuki akhir acara doa dipimpin oleh Achmad Thohirin. Setelah itu dalam acara silaturahim dan syawalan ini juga dilanjutkan dengan berjabat tangan saling memaafkan oleh seluruh civitas akademika FE UII secara bergantian dan akhirnya ditutup dengan acara ramah-tamah yang telah disediakan di lapangan sorak FE UII.

IQBAL HIMAWAN | News Anchor Metro TV

Iqbal Himawan, pria kelahiran Semarang, 23 Januari 1986 ini adalah salah seorang alumni dari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang berlatar belakang dari keluarga PNS. Sejak kecil Iqbal sudah diajarkan untuk melawan ketakutan dengan tidak menjadikan ketakutan itu sebagai phobia, tetapi juga harus pandai mengatasinya. Selain itu, Iqbal sejak kecil juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, penasaran dengan hal–hal baru dan ingin mencobanya. Sifat ingin tahu itu merupakan salah satu pendorong Iqbal menjadi seorang jurnalis, sehingga tak heran pencapaian karir Iqbal ini sesuai dengan apa yang telah dilakukannya sejak kecil. Saat ini Iqbal menjabat sebagai News Anchor di Metro TV. Sebuah tantangan ketika orang tua yang sudah terbiasa bekerja dibidang birokrat dan sangat sulit bagi Iqbal untuk meyakinkan kedua orang tua bahwa pekerjaan sebagai jurnalis itu adalah pekerjaan yang sangat bermanfaat dan membanggakan.  Mendengarkan berita pada channel tv international sudah dilakukan Iqbal sejak kecil dan kagum melihat para jurnalis meliput dalam segala situasi, dari lokasi manapun sehingga dapat memberikan laporan informasi yang jelas terhadap pemirsa.

Iqbal menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) disuatu kota kecil, yaitu Purwodadi. Kemudian lulus dari bangku SMP Iqbal mengikuti student exchange ke Australia dan melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Iqbal mengambil jurusan Ilmu Ekonomi (International Pembangunan) dengan mempertimbangkan berbagai alasan pendukung, salah satunya Iqbal memiliki passion dibidang bahasa dan ia beranggapan Ilmu Ekonomi dapat menunjang profesinya untuk menjadi  seorang jurnalis dan mengasah kemampuan net working-nya. Selain itu juga Iqbal beranggapan bahwa masih sedikit perguruan tinggi yang menyediakan International Program pada Jurusan Ekonomi di Yogyakarta. Baginya Yogyakarta merupakan kota yang sangat kondusif untuk mengenyam pendidikan. Pada masa kuliah, Iqbal mengidolakan dua orang dosen yang menjadi favoritnya sekaligus motivator terbesar dalam dirinya yaitu, Bu Endang yang mengajarkan ketegasan dan Pak Edi Suwandi Hamid yang selalu menjelaskan sesuatu hal rumit bisa diselesaikan dengan cara yang sederhana sehingga dapat diaplikasikan dengan mudah.

Melalui pekerjaannya, hidup Iqbal dekat dengan berbagai macam petualangan yang membuatnya harus selalu siap siaga. Seperti mewawancarai presiden, mewawancarai Antasari Azhar, mewawancarai istri teroris, bahkan mewawancarai seorang ayah yang memperkosa anaknya sendiri. Sejak kecil sosok Iqbal dikenal sebagai anak yang selalu ingin mencoba segala hal baru dan memiliki empati yang tinggi. Baginya empati dapat membantu diri untuk selalu bersyukur. Semakin sukses seseorang, semakin merendah dan selalu humble pada siapapun.

Anggaplah sebuah hambatan itu menjadi tantangan, karena kita tidak pernah tahu bahwa hambatan bisa menjadi sebuah kesempatan. – Iqbal Himawan

Sebelum menjadi News Anchor, Iqbal sempat bekerja di bank selama 3 tahun. Tahun pertama ia bekerja di bank Danamon, kemudian dua tahun selanjutnya bekerja di bank BRI. Kemudian Iqbal berpikir untuk menjadi jurnalis namun tetap menggunakan background dirinya sebagai alumni Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi UII. Selain menjadi News Anchor di Metro TV, Iqbal juga sering menjadi moderator untuk anak – anak kurang mampu dan panti asuhan.

Diakhir wawancara, Iqbal Himawan menyampaikan beberapa pesannya untuk mahasiswa yaitu, bersikaplah lebih prihatin karena setelah memasuki dunia kerja kita merasakan bahwa mencari uang itu susah. Kumpulkanlah pengalaman dan network sebanyak–banyaknya, manfaatkan internet sebaik-baiknya, dan bergabunglah dengan komunitas agar membuat kita lebih siap dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu Iqbal juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan Finding Alumni, semoga dapat terus terbentuk kerjasama alumni dengan Fakultas Ekonomi UII dalam membangun sinergi alumni dan dapat bertukar pikiran dengan mahasiswa.

System Apllication and Product in data processing atau yang biasa disebut SAP pada hari Minggu, 29 Mei 2018 mengadakan acara pengenalan teknologi informasi kepada siswa sekolah dasar. Kegiatan ini diadakan di serambi Fakultas Ekonomi UII dengan menyediakan 12 komputer di meja bundar sebagai sarana utama. Kegiatan yang dimulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Dengan menghadirkan beberapa komputer beserta proyektor membuktikan bahwa Fakultas Ekonomi UII sangat memadai dalam menyediakan media teknologi sebagai pendukung proses pembelajaran di kampus.

Dosen bekerja sama dengan beberapa mahasiswa yang ahli dalam bidang SAP merancang kegiatan ini untuk memperkenalkan bahasa digital, programing hingga mengeksplorasi seni melalu teknologi sejak dini. Peserta yang terdiri dari siswa kelas 5 SD ini merupakan anak dari karyawan Fakultas Ekonomi UII yang diundang untuk mengikuti kegiatan yang diberi nama SAP Young Thinkers Program for Elementary School dengan kegiatan utama Coding Snap. Anak-anak didampingi seorang mahasiswa dalam menggunakan program, baik itu desain hingga berkutat dengan musik.

Pada bagian Coding Snap, anak-anak diajarkan untuk membuat kartu ucapan lebaran sendiri, dengan begitu mereka mampu mengembangkan kreatifitas dan dituangkan dalam bentuk desain yang menarik. Ketika desain itu telah selesai, anak-anak mendapatkan apresiasi atas kekreatifitasannya. Kegiatan ini diiringi lagu-lagu yang identik dengan masa kecil, hal ini secara tidak langsung mampu mengembalikan karakter anak-anak yang dimiliki para siswa itu.

Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini juga dapat mengasah softskill mereka dalam mengajarkan serta membantu para siswa yang notabennya terpaut usia cukup jauh, dalam mengerjakan tugas-tugas siswa tersebut. Selain itu, terjadi transfer ilmu antara mahasiswa dan siswa SD yang baik sehingga kesiapan untuk terjun ke masyarakat dapat terasah. Wujud pengabdian masyarakat ini dapat diterapkan mahasiswa saat KKN nanti, bahkan memperkenalkan secara langsung program SAP ke masyarakat

Harapan dari berjalannya kegiatan ini adalah agar anak-anak SD yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa mampu mengenal sistem teknologi sejak dini. Tentu dengan banyaknya kekhawatiran usia anak-anak mengenal teknologi dengan berbagai wadah didalamnya, seperti internet, gadget dan lainnya, para orang tua wajib mengawasi penggunaan teknologi mereka.

Memanfaatkan teknologi bukan hanya sekadar main game dan bermedia soial melainkan sebagai media untuk belajar dan mengembangkan bakat adalah tujuan terbesar dari kegiatan ini. Memberi bukti bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi UII mampu menjadi tutor secara langsung dimasyarakat dan dapat diterima dengan baik.

“Mereka itu softskillnya terbentuk, teknologi digital, peran mereka di digital age itu dimulai di usia yang lebih dini karena mereka memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, daripada mereka misalnya punya smartphone atau punya komputer itu hanya untuk liat youtube dan sebagainya, mereka mungkin akan menciptakan sesuatu jadi mengotak-atik dengn program in, jadi itu sebenarnya tujuan. Menggunakan waktunya dengan hal-hal lain yang lebuh bermanfaat” tutur Dra. Primanita, MBA, Ak, CA, Cert. SAP yang sempat diwawancarai disela-sela kegiatan ini berlangsung.

Ini merupakan inovasi kegiatan baru yang dilakukan Fakultas Ekonomi UII sebagai wujud perannya dilingkungan masyarakat utamanya anak-anak. Persiapan yang dilakukan pihak kampus dalam melaksanakan acara ini patut diacungi jempol. Mahasiswa dan dosen yang mempuni dilengkapi program SAP yang hanya dimiliki segelintir perguruan tinggi di Indonesia, diharapkan meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan kreatifitas dalam program digital yang berbasis aplikasi. Ini dapat mempersiapakan mahasiswa untuk langsung terjun ke lingkungan masyarakat.

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Penyampaian Rencana Aksi calon dekan FE UII periode 2018-2022. Acara ini di hadiri oleh seluruh perangkat FE UII baik dari dosen, karyawan hingga mahasiswa. Berikut adalah nama-nama calon dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2018-2022.

  1. Akhsyim Afandi Drs., MA., Ph.D
  2. Dwi Praptono Agus Harjito Dr.M.Si
  3. Jaka Sriyana S.E M.Si., Ph.D

Acara ini di awali oleh sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) yang di wakili oleh Suharto ,S.E., M.Si. selaku wakil dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2014-2018 dan juga sekaligus membuka acara kali ini. Pemaparan Rencana Aksi oleh calon dekan ini sangatlah penting karena akan berkaitan dengan program kerja kedepan oleh dekan terpilih. Pesan yang di berikan oleh Suharto ,S.E., M.Si. dalam sambutannya adalah,”Seorang pemimpin harus memiliki empat sifat ketika memimpin suatu organisasi yaitu, sifat shidiq, tabligh, amanah, fatonah”. Beliau juga menyampaikan harapannya yaitu, “ semoga Fakultas Ekonomi semakin baik, maju dan terus berkembang”.

Pemaparan Rencana Aksi calon dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) ini di moderatori oleh MB Hendri Anto. Kesempatan pertama untuk menyampaikan action plan kali ini di berikan oleh moderator kepada Akhsyim Afandi Drs., MA., Ph.D. Beliau memberikan judul untuk action plan-nya yaitu “Sebuah catatan kecil untuk perbaikan Fakultas Ekonomi”. Disini beliau membahas tentang isu-isu strategis yaitu status UII 2018 tentang struktur baru fakultas, action plan calon rektor terpilih, visi misi dan tujuan Fakultas Ekonomi UII, era dirupsi oleh revolusi TI, peringkat Universitas Islam Indonesia (UII) 52 (kemenristekdikti),2016. Karena hal-hal tersebut yang akan mempengaruhi perkembangan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII).

“Mengoptimalisikan potensi menuju reputasi international melalui implementasi nilai-nilai islam”, ini adalah pokok bahasan yang di paparkan oleh Dwi Praptono Agus Harjito Dr.M.Si dalam penyampaian action plan-nya. Beliau juga menyampaikan rencana kerja yang akan di kerjakan untuk membungun reputasi Universitas Islam Indonesia (UII) kedepan sebagai berikut:

  1. Pembenahan organisasi
  2. Penguatan SDM dan nilai-nilai
  3. Kurikulum dan distance learning
  4. Penguatan infrastruktur dan IT
  5. Implementasi kerjasama.

Terakhir adalah penyampain action plan dari Jaka Sriyana S.E M.Si., Ph.D. beliau memberikan judul pada action plan-nya  yaitu “Meningkatkan reputasi akademik dan karakter islami”. Beliau menyusun action plan-nya dengan menggunakan kerangka dasar meliputi Visi, Misi, dan Tujuan UII serta Action Plan Rektor terpilih. Dalam kesempatannya ketika menyampaikan action plan-nya beliau juga memaparkan program-program utama maupun program-program secara detil dalam rangka penyusunan Road Map Action Plan sebagai berikut.

  1. Program Utama tahun 2018-2019: Pengembangan Sistem dan Infrastruktur Akademik dan Pelayanan.
  2. Program Utama tahun 2020: Peningkatan kinerja pelayanan dan akademik dosen dan mahasiswa
  3. Program Utama tahun 2021: Peningkatan kolaborasi Internasional untuk penguatan pendidikan dan publikasi.
  4. Program Utama tahun 2022: Peningkatan reputasi akademik dan international recognation.

Setelah penyampaian action plan dari seluruh calon Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2018-2022, moderator memberikan kesempatan pada audiance untuk menyampaikan tanggapan dan pertanyaan terkait pemaparan dari action plan calon dekan tersebut.

Dalam rangka kerja sama antara Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Teknologi Petronas (UTP), program studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan seminar Green Energy for Sustainable Development. Seminar tersebut diselenggarakan di Aula Utara Fakultas Ekonomi UII pada hari Rabu 9 Mei 2018 pada pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB.

Acara seminar diawali dengan sambutan oleh Dr. Dwipraptono Agus Hardjito, M. Si yang merupakan Dekan Fakultas Ekonomi UII. Seminar tersebut menghadirkan dua dosen dari UTP dan satu dosen dari UII. Ketiga pembicara tersebut merupakan orang-orang yang ahli dibidangnya. Dosen dari UTP diwakili oleh Mr. Md. Akhir bin Mohd Sharif sebagai pembicara pada sesi pertama dan Dr. Ahmad Shahrul Nizam sebagai pembicara pada sesi kedua. Sedangkan pembicara pada sesi ketiga yaitu Dr. Eko Atmadji yang merupakan dosen dari Program studi Ilmu Ekonomi UII.

Acara inti dari seminar tersebut dibuka oleh moderator Rokhedi Priyo Santoso, SE, MIDEC yang merupakan dosen dari Fakultas Ekonomi UII. Seminar ini sangat penting karena memiliki tema yang menyangkut kehidupan berkelanjutan, maksudnya adalah bahwa energi yang ramah lingkungan sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan. Seperti yang dikatakan oleh Mr. Md. Akhir bin Mohd Sharif “the concept of green growth also related to the concept of sustainable development”.

Dalam seminar ini disampaikan sebuah proyeksi bahwa ekonomi dunia akan berlipat ganda pada tahun 2042, tumbuh pada tingkat rata-rata tahunan sekitar 2,6 % antara tahun 2016 dan 2050. Berdasarkan GDP di Purchasing Power Parity, Tiongkok dapat menjadi negara dengan pendapatan ekonomi terbesar di dunia, hal ini terhitung sebesar 20% berdasarkan perkiraan data GDP dunia pada tahun 2050. Posisi kedua ditempati oleh India dan Indonesia berada di tempat keempat. Dalam membangun pandangan untuk permintaan dan pasokan energi masa depan, perusahaan minyak dan gas menggunakan pendekatan berbasis data dengan mempertimbangkan the forecast of world’s demographic and economic trends. Titik ini sekali lagi memperkuat pertumbuhan korelasi antara energi dan ekonomi.

Konsep penggunaan green energy pada seminar tersebut menjadi sangat penting. Mengingat bahwa sumberdaya energi dapat mengalami penyusutan dan diperlukan adanya penciptaan energi terbarukan. Oleh karena itu, diharapkan green energy dapat menjadi solusi dalam menjawab tantangan global untuk memenuhi kebutuhan berkelanjutan.

Pada tanggal 7 Mei 2018 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia kedatangan tamu dari Australia dalam rangka ” Dual Degree Launching Ceremony Between Islamic University of Indonesia and The University of Western Australia”. Acara dimulai dengan small talk pada pukul 08.30-09.00 di Ruang Dekan yang dihadiri Rektor, Dekan, Direktur PPs, dan Direktur International Office. Selanjutnya yaitu Launching Ceremony pada pukul 09.00-10.00 yang dibuka dengan penayangan video UII dan sambutan dari Kepala Universitas Islam Indonesia dan Dekan dari UWA Business School lalu dilanjutkan dengan menganugerahkan MoA dan diakhiri dengan sesi foto. Lalu adanya sesi diskusi antar dosen akuntansi di Ruang Sidang 1 FE UII dengan topic “The Direction of Contemporary Accounting Research for Publication in International Journals”. Dilanjutkan dengan Kuliah Umum, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) mengadakan sebuah acara kuliah umum bersama Program Studi Akuntansi dengan tema “ The Prospects and Challenges of Accounting Graduates in the Current Development of Energing Economies” yang bertempat di Aula Utara Gedung Prof. Ace Partadireja Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia pada Senin (07/05). Tujuannya diadakan kuliah umum agar seorang professional akuntan dapat menepatkan di era milenial dalam persaingan dunia kerja saat ini. Dalam acara kuliah umum ini khususnya untuk mahasiswa Akuntansi Internasional Program dengan dual degree serta pada acara ini dihadiri oleh Professor Peter Robertson Dekan dari UWA  Business School The University of Western Australia. Persangian dunia kerja saat ini menjadikan mahasiswa akuntansi harus memiliki kualitas yang lebih dari mahasiswa lain karena tantangan lulusan akuntansi dalam perkembangan milenial saat ini sangat sulit. Maka dari itu seorang mahasiswa harus siap bersaing dalam dunia kerja dan harus mempersiapkan bekal kompetensi.

Seorang akuntansi harus mengetahui bagaimana caranya untuk menyesuakan diri terhadap bidang-bidang yang ada di era milenial saat ini. Bidang tersebut salah satunya adalah bidang mekanik di dalam bidang ini terjadi perbedaan yang sangat signifikan dari tahun 1920 sampai saat ini. Dimana pada awalnya transportasi menggunakan kereta kuda kemudian karena masyarakat berkembang dan ingin negara maju akhirnya membentuk pesawat terbang hingga saat ini. Dalam acara kuliah umum ini ditunjukan untuk mahasiswa, inovasi apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa zaman sekarang di era milenial ini.

Pada kuliah umum ini tidak hanya ditunjukan kepada mahasiswa fresh graduated namun dapat terbuka untuk mahasiswa angkatan baru maupun mahasiswa magister karena sangat berguna untuk persiapan awal agar memiliki informasi dan wawasan yang luas. Setelah kuliah umum acara dilanjutkan dengan jalan-jalan di kampus UII yang tepatnya di kampus utama UII dengan pendamping, dari pukul 14.00-selesai.

Pada Sabtu, 5 mei 2018 telah dilselenggarakan seminar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berkerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB bertempat di Aula Utara, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Seminar tersebut menghadirkan narasumber, Bapak Dr. Ariastiadi selaku Kepala Departemen Pengawasan Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membahas mengenai kebijakan OJK terkait dengan merger dan akuisisi perbankan di Indonesia. Acara tesebut dihadiri oleh peserta yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi UII program studi Menejemen. Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa UII agar memahami ruang lingkup OJK untuk bekal mahasiswa nantinya.

Rangkaian acara seminar ini diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh Saudara Hidayatur Rahman dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi UII, Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata oleh Dekan FE UII kepada Bapak Dr. Ariastiadi. Seminar tersebut juga dihadiri oleh pimpinan OJK yang juga merupakan alumni FE UII, Bapak Anto Prabowo beserta dosen-dosen FE UII. Acara selanjutnya yaitu masuk ke dalam acara inti yaitu penyampaian materi kuliah umum bersama OJK yang dipandu dengan moderator Bapak Abdur Rafik, SE., M.Sc.

Dalam acara inti tersebut narasumber memaparkan bagaimana strategi dan implementasi akuisisi dan merger, yang meliputi konsep dasar strategi yang mencakup upaya kompetitif dan pendekatan bisnis yang digunakan perusahaan untuk melayani konsumen, sukses bersaing, dan mencapai tujuan organisasi. Strategi akuisisi dan merger adalah untuk meningkatkan value dari pertumbuhan dan sinergi. Selain itu, narasumber juga menjelaskan mengenai akuisisi dan merger  yang meliputi proses merger dan akuisisi, project management office, dan contoh – contoh akuisisi dan merger bank di Indonesia. Salah satu kasus kegagalan dalam merger dan akuisisi yang tidak menghasilkan bank yang kompetitif dan kelangsungan usaha di Indonesia adalah kasus Bank Wonosari. Tidak lupa, narasumber juga menyampaikan visi dari OJK yaitu menginginkan perbankan menjadi kuat, stabil, dan efisien dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh para peserta, yaitu manfaat bagi masyarakat dengan adanya merger dan akuisisi di perbankan, apakah data dari para nasabah itu dapat mengalami kebocoran sehingga tidak ada perselisihan antara perbankan dengan OJK, dan apakah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dapat putus kontrak.  kemudian ditutup dengan  foto bersama oleh para dosen FE UII beserta dengan para petinggi OJK dan tidak lupa bersama dengan mahasiswa dan mahasiswi program studi menejemen.

Pada tanggal 24-26 April 2018 diadakan acara konferensi yang diadakan oleh Departemen Ekonomi dan Magister dari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Acara ini bernama 6th Southest Asia International Islamic Philanthropy Conference. Acara ini diselenggarakan di ruang Iris, Hotel Eastparc, Yogyakarta dan dimulai pada pukul 09.30 WIB. Pada hari pertama tanggal 24 April 2018 dimulai dengan sambutan, sambutan pertama diberikan kepada Pak Akhsyim Afandi Ph.D yang juga memimpin untuk peresmian pembukaan acara pada pukul 10.00 WIB dan langsung dilanjutkan dengan coffee break selama 30 menit.

Kemudian dilanjutkan dengan pemanggilan kepada Pak Hendri Anto sebagai moderator untuk memandu jalannya acara yang kemudian beliau langsung memanggil sekaligus kepada ketiga pembicara yaitu H. Muhammad Fuad Nasar, S.Sos., M.Sc., dimana beliau bekerja sebagai Direktur zakat dan pemberdayaan wakaf, kementerian urusan agama. Pembicara kedua yaitu Prof Dr Abd Halim Mohd Noor, dimana beliau bekerja sebagai CIPSF UiTM Melaka Malaysia, dan yang terakhir Dr. Rahmad Hidayat, beliau bekerja sebagai direktur di Badan Pelaksana Keuangan Haji Indonesia.

Presentasi pertama disampaikan oleh H. Muhammad Fuad Nasar, S.Sos., M.Sc.,. Beliau mengawali presentasi dengan mengundang tawa audiens diaman beliau berkata “Saya mengacu kepada UU no. 24 tahun 2009 tentang bendera bahasa lambang Negara serta lagu kebangsaan karena saya hadir disini sebagai utusan resmi pemerintahan Indonesia goverment maka saya mengacu pada pasal 32 yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional dan internasional di Indonesia.” Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa semua pihak, semua elemen, semua komponen harus ambil bagian dari persoalan-persoalan kemanusiaan di negeri ini. Beliau menekankan bahwa kita harus terus memperkuat kerjasama dengan Negara serumpun untuk menghadapi kekuatan global yang tidak selamanya sejalan dengan pemikiran kita.

Presentasi kedua disampaikan oleh Dr. Rahmad Hidayat. Di awal presentasi Beliau menunjukkan data pada saat presentasi bahwa pada tahun 2017, Indonesia merupakan negara dengan jamaah haji terbanyak yaitu sebesar 221.000 mengalahkan Pakistan, India, dan Bangladesh. Beliau juga menyampaikan bahwa besarnya jumlah umat muslim Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji berdampak pada besarnya daftar tunggu (waiting list) dengan jumlah dana haji yang terkumpul dan dikelola oleh pemerintah (sekarang oleh BPKH).

Presentasi ketiga disampaikan oleh Prof Dr Abd Halim Mohd Noor. Beliau menyampaikan secara detail mengenai zakat dan beliau juga menyampaikan bahwa zakat dapat dijadikan investasi. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan langsung diakhiri dengan pemberian plakat oleh Pak Kusto Hartanto Setia Budi kepada ketiga pembicara dan pemberian plakat serta sertifikat kepada moderator yakni Pak Hendri Anto dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Setelah makan siang berlangsung dari pukul 11.45 sampai dengan 13.00 WIB dilanjutkan dengan acara Panel Presentation Sesi 1 yang diselenggarakan di dua ruangan yaitu ruangan lotus dan ruangan hibiscus. Panel Presentation Sesi 1 di ruangan lotus dengan moderator Dr. Dziauddin Sharif dengan mengangkat tema “Zakat and Social Empowerment” dan di ruangan hibiscus dengan moderator Dr. Mohamed Saladin Abdul Rasool dengan mengangkat tema “Islamic Economic and Finance”. Panel presentasi pada sesi pertama dilaksanakan selama 2 jam lalu diselangi dengan coffe break dan dilanjutkan dengan Panel Presentation Sesi 2. Pada panel presentasi sesi pertama dan kedua terdapat masing – masing  6 presentasi yang dimana masing – masing peserta diberikan waktu selama 10-15 menit untuk melakukan presentasi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab antar presentor dan terdapat time keeper di setiap ruangan yang akan mengingatkan sisa waktu presentasi.

Pada hari pertama, antusias peserta sangatlah tinggi dan kegiatan berjalan dengan lancar. Antusiasme peserta tidak menurun ketika memasuki hari kedua. Acara konferensi hari ini, Rabu (25/04) dimulai dengan pembahasan sebuah topik yang menarik berjudul “Social Financing for Education and Health Empowerment”. Diskusi panel utama dipandu oleh Moderator, Kushardanta Susilabudi. Beberapa pembicara ahli berkesempatan menyampaikan materi pada diskusi panel ini, seperti : Prof. Bambang Sudibyo (Ketua BAZNAS Indonesia), Drg. Imam Rulyawan, MARS (Presiden Direktur Dompet Dhuafa), dan Agus Widarjono Ph.D (Dosen senior FE UII).

Zakat, Infaq, dan Waqaf menjadi topik utama yang dibicarakan pada sesi diskusi panel utama tahap kedua. Kajian pada sesi ini membahas tentang segala hal yang berhubungan dengan Zakat, Infaq, dan Waqaf yang sudah jelas diatur oleh Undang – Undang beserta diskusi tentang sebuah pertanyaan, “apakah hanya sekedar menjalankan dan membayarnya saja?” Drg. Imam Rulyawan berpendapat bahwasannya, kita harus dapat mengubah mindset bahwa zakat dan waqaf tidak hanya sekedar charity saja tetapi jika dikelola dengan baik dapat memberdayakan masyarakat yang membutuhkan.

Setelah diskusi panel utama selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara presentasi panel ketiga. Secara teknis presentasi panel terbagi dalam dua kelas dan dipandu oleh masing-masing moderator yang berbeda. Presentasi panel di Ruang Lotus dipandu oleh Moderator, Dr. Abd Halim Mohd Noor dengan topik diskusi “Zakat Performance and its Management”. Sedangkan untuk presentasi panel di Ruang Hibiscus dipandu oleh Moderator, Mustika Noor Mifrahi dengan topik diskusi yang berjudul “Islamic Finance and Banking”.

Acara dilanjutkan selepas dhuhur yang diisi dengan diskusi panel sesi 3 yang dipandu oleh Dr. Abd Halim Mohd Noor dengan topik diskusi “Islamic Social Finance Governance”. Panel ini diisi oleh Iwan Rudiyana yang merupakan Chairman of Mandiri Amal Insani Foundation dan Dr. Irfan Syauqi Beik yang merupakan Direktur dari Puskas Baznas, CIBEST IPB yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Sesi 4 diskusi panel dilanjutkan setelah ashar. Sesi ini dilakukan di dua ruangan yaitu di ruang Hibiscus dengan moderator Bp. Faaza Fakhrunnas dengan tema “Shariah Issue and Corporate Governance” yang diisi oleh enam presentastor dan ruangan kedua dilaksanakan diruang Lotus dengan moderator Ibu Maisya Farhati dengan tema “The Role Of Islamic Social Funds Management and Its Performance” yang diisi oleh empat presentator. Acara ini ditutup oleh Bp. Kushardanta Susilabudi, SE.,MM. yang merupakan Direktur IMZ.

Pada hari ketiga acara diisi dengan welcoming remark di Dompet Dhuafa Yogyakarta dengan program pemberdayaan dan produk batik imogiri dan di Rumah Sehat Baznaz Yogyakarta dengan program pemberdayaan kesehatan.