Digitalisasi Sarana Mudah Bertransaksi - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UIISeiring berjalannya waktu, teknologi yang kita kenal setiap harinya mengalami kemajuan mulai dari aspek hubungan sosial hingga aspek keuangan. Dewasa ini, uang elektronik bukanlah hal yang tabu di mata masyrakat. Adanya E-Wallet menjadikan masyrakat mudah untuk melakukan transaksi jual-beli. Oleh sebab itu, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia mengadakan kuliah umum mengenai Digital Finance and Investment for Millenials. Acara kuliah umum tersebut membahas mengenai kemajuan teknologi khususnya di bidang Financial Technology dan Investasi yang sangat cepat yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Acara tersebut di hadiri oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniersitas Islam Indonesia di ruang Aula Utara FE UII Senin, 18 Maret 2018.

Dalam sambutannya Arif Hartono, SE., MHRM., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Manajemen beliau memaparkan bahwa, “Saat ini mahasiswa di Indonesia harus lebih peka dengan adanya kemajuan teknologi khususnya di bagian Financial Technology”.  Hal ini dikarenakan Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi dan kreatifitas menjadi hal yang sangat penting bagi mahasiwa dalam membangun bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Beliau juga berharap kuliah umum ini dapat membuka wawasan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia terhadap kemajuan-kemajuan yang terjadi khususnya di bidang Financial Technology dan Investasi.

Menurut Arie Liyono selaku Chief Executive Officer CelenganID menyampaikan, “Banyak hal yang dapat mahasiswa pelajari dari berkembangnya teknologi di bidang keuangan, salah satunya adalah mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli tanpa harus menggunakan uang riil”.  Saat ini indonesia jauh tertinggal di banding dengan China dan India, dimana dua negara tersebut sudah peka akan perubahan yang terjadi di bagian Financial Technology. Di India masyarakat sudah terbiasa melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan E-Wallet, pedagang besar hingga pedagang kecil sudah menggunakan sistem tersebut untuk mempermudah pembeli melakukan pembayaran. Hal ini dikarenakan Perdana Mentri India berani menarik uang kertas dan koin yang beredar dimasyarakat hingga 80% guna menjadikan masyrakatnya peka akan perkembangan yang sedang terjadi di bidang Financial Technology. Beliau beranggapan apabila Indonesia tidak melakukan perubahan serta masyarakat yang belum peka terhadap kemajuan tersebut Indonesia akan tertinggal dari China dan India. Di Indonesia Financial Technology sudah mulai merambat di masyarakat, setidaknya ada lebih dari 8 startup dan 3 bank yang bergerak di bidang Financial Technology, dimana penggunanya mayoritas dari kaum milenial. Penggunaan financial technology ini lebih mudah dan juga efektif bagi kehidupan sehari-hari, hal ini dikarena kita tidak memerlukan membawa uang tunai dalam bertransaksi sehingga mengurangi resiko memegang uang.

Senada dengan hal tersebut Susilawati selaku Associate Director Bareksa mengatakan, “Kaum milenial terutama mahasiswa juga perlu melakukan investasi sejak dini khususnya di Reksadana”. Berinvestasi di Reksadana sangatlah cocok bagi pemula, karena batas minimum dari investasi disini hanyalah sebesar Rp. 10.000,-. Banyak manfaat yang diperoleh apabila melakukan investasi sejak dini, mulai dari keuntungan finansial, pengalaman investasi, hingga menjaga aset yang dimiliki dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Susilawati juga menjelaskan, “Reksadana sangat lebih menguntungkan di bandingkan dengan tabungan bank”, hal ini dikarenakan pada reksadana tidak terdapat pajak serta potongan-potongan biaya lainnya.

Kuiah umum Digital Finance & Investment For Millenials ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa FE UII akan perkembangan yang terjadi di kehidupan sosial, khususnya di bidang Financial Technology  agar menjadi salah satu cara untuk membantu pembangunan ekonomi di Indonesia. (ERF/AMH).

peluang fintech dalam digital economy - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UIIPada hari Selasa, 12 Maret 2019 Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk Peluang dan Tantangan Fintech di Era Digital Economy. Kuliah umum tersebut menghadirkan satu pembicara, yakni Budi Harto Saragih dari Head of Channel SME OVO. Acara pada hari ini diselenggarakan pada 10.00 WIB di Aula Utara Fakultas Ekonomi UII. Kuliah umum tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Ekonomi dari berbagai angkatan, tetapi juga dihadiri oleh beberapa Dosen dari Prodi Ilmu Ekonomi.

Setelah sambutan dari Sahabudin Sidiq, S.E, M.A. Acara yang kedua adalah pemaparan dari pembicara yang akan dibantu oleh Jannahar Saddam Ash Shidiqie, SEI, MEK selaku moderator pada kuliah umum hari ini. Materi pada kuliah umum ini adalah, apa itu Financial Technology? Secara singkat fintech adalah gabungan dari jasa keuangan dan teknologi.

Berbicara tentang perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini telah sampai pada era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada pola digital ekonomi. Sebelum memasuki era ini kita sudah melewati perkembangan teknologi yang dimulai pada tahun 1784 industri 1.0, tahun 1870 industri 2.0, tahun 1969 industri 3.0. Gambaran kecil dari industri 4.0 adalah kuliah dengan pembelajaran tidak bertemu secara langsung menggunakan teknologi digital (online) dengan pengembangan infrastruktur MOOC (Massive Open Online Course), teaching industry, dan e-library.

Mengapa fintech bisa semakin maju? Hal tersebut disebabkan karena populasi masyarakat Indonesia sebesar 262 juta, setengahnya melek internet. Masyarakat yang menggunakan sosial media hampir 40%, dan dalam satu hari tanpa sadar kita telah menggunakan handphone selama delapan jam dan membuka sosial media selama dua jam. Oleh karena itu, e-commerce kita naik cukup banyak, melalui sosial media yang banyak bermunculan iklan dan iklan tersebut yang mendorong e-commerce semakin naik.

Bill Gates (1994) “Banking is necessary, Banks are not…” artinya apa? Jika kita lihat di Indonesia dengan 262 juta penduduknya yang mempunyai rekening bank hanya 40%, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena akses untuk membuka rekening bank sangat susah. Bukan hanya itu, dalam peminjaman uang pun masyarakat mengalami kesusahan dalam bertransaksi dengan bank. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang beralih melakukan peminjaman melalui fintech.

Fintech itu tidak jauh dari payment dan lending, seperti yang kita ketahui e-commerce seperti Tokopedia sekarang tidak hanya menawarkan jual beli barang saja, tetapi mereka sekarang sudah masuk dalam dunia pinjam meminjam. Kelebihan fintech dari bank dalam proses pinjam meminjam adalah dari kelengkapan data yang dimiliki, fintech dapat memiliki data yang sangat lengkap bagi calon peminjam dibandingkan dengan bank. Oleh karena itu, pada saat ini peminjaman melalui bank telah kalah dengan peminjaman melalui fintech.

Saat ini di Indonesia ada tiga lembaga yang berwenang mengatur fintech, yaitu Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). Pemerintah Indonesia membuat peraturan mengenai fintech karena 60% GDP Indonesia datang dari UMKM, oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk membuat peraturan yang jelas dalam dunia fintech dan UMKM.

Tantangan bagi OVO sendiri adalah bukan dari cyber crime yang dapat terjadi pada dompet digital, melainkan money laundry yang sering terjadi apabila berkaitan dengan dompet digital dan harus kita ketahui bahwa kompetitor OVO, Gopay,  itu sendiri bukan perbankan melainkan uang tunai. (ARS/SM)

Workshop Digital Business Model Canvas 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UIIKamis (14/03/2019) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan workshop bisnis digital dengan tema Business Model Canvas yang diselenggarakan di Aula Utara FE UII. Acara dibuka oleh Kepala Program Studi Manajemen FE UII Bapak Anjar Priyono, SE, M.Si., Ph.D. dan dimoderatori oleh Bapak Handrio Adhi Pradana, SE., M.Sc pada sesi pertama dan Ibu Erlita Ridanasti, S.E., M.M. pada sesi kedua. Sesi pertama disampaikan oleh Wildan Maulana alumni teknik informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII selaku Founder Strat-Up Digital GIDICODE. Acara sesi kedua disampaikan oleh Muhammad Hafidullah, SH., M.A. selaku business strategic director PT. RWE Digital Agency.

Menjadi akademisi atau mengambil profesi lalu menjadi konsultan profesional? ataukah meraih peluang menjadi wirausahawan? dua hal tersebut adalah beberapa contoh profil lulusan yang diharapkan nantinya. Hal menarik yang saat ini banyak dibicarakan adalah menjadi seorang wirausahawan. Bagaimana sebuah bisnis dapat merubah segalanya menjadi lebih praktis dan inovatif. Ditambah lagi semakin majunya perkembangan teknologi dikombinasikan dengan bisnis yang kini kita kenal sebagai bisnis digital. Hampir 70% mahasiswa ketika lulus nanti ingin menjadi seorang wirausahawan, namun mereka tidak tahu bagaimana memulai sebuah bisnis, bisnis apa yang harus dibuat dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk memfasilitasi dan memberikan informasi kepada mahasiswa terkait bisnis khususnya bisnis digital dan bisnis model kanvas.

Terjun ke dalam sebuah bisnis memanglah menyimpang dari studi yang digeluti oleh alumni Teknik Informatika FTI UII, Wildan Maulana. Namun, dengan tekad yang kuat dan berkat bimbingan dari IBISMA UII membawanya pada kunci kesuksesan. Membangun bisnis start-up memang penuh perjuangan dan tidak mudah apalagi dalam hal permodalan. Perjalanan panjang dalam berjuang memperoleh hati investor akhirnya berbuah manis dan GIDICODE dapat didanai dan bahkan dilirik oleh investor asing. Kuncinya yaitu memiliki tim yang berkompeten, jeli melihat peluang pasar dan mau untuk terus belajar. Meski diluar sana banyak start-up yang gagal, hal ini tidak boleh menjadi penghambat kita untuk terus berkarya.

Dilanjutkan dengan sesi kedua oleh bapak Hafied , S.H., M.A., Business Strategic Director PT. RWE Digital Agency. Menurut beliau, untuk membangun sebuah bisnis, khususnya business model canvas diperlukan model bisnis yang dapat diterapkan oleh siapa saja.  Bisnis yang sehat maka keadaan finansialnya kuat dan baik.

Terjun ke dalam sebuah bisnis memanglah menyimpang dari studi yang digeluti oleh alumni Teknik Informatika FTI UII, Wildan Maulana. Namun, dengan tekad yang kuat dan berkat bimbingan dari IBISMA UII membawanya pada kunci kesuksesan. Membangun bisnis start-up memang penuh perjuangan dan tidak mudah apalagi dalam hal permodalan. Perjalanan panjang dalam berjuang memperoleh hati investor akhirnya berbuah manis dan GIDICODE dapat didanai dan bahkan dilirik oleh investor asing. Kuncinya yaitu memiliki tim yang berkompeten, jeli melihat peluang pasar dan mau untuk terus belajar. Meski diluar sana banyak start-up yang gagal, hal ini tidak boleh menjadi penghambat kita untuk terus berkarya.

Dilanjutkan dengan sesi kedua oleh bapak Hafied , S.H., M.A., Business Strategic Director PT. RWE Digital Agency. Menurut beliau, untuk membangun sebuah bisnis, khususnya business model canvas diperlukan model bisnis yang dapat diterapkan oleh siapa saja.  Bisnis yang sehat maka keadaan finansialnya kuat dan baik.

Selain itu, workshop ini juga mengajak para pesertanya untuk membuat business model canvas sendiri. Diberikan kertas masing-masing satu untuk menggambarkan bisnisnya dan mengemukakan hasilnya. Pembicara sangat interaktif terhadap peserta untuk mengajak berfikir kritis dan mengembangkan ide serta pikirannya mengenai bisnis.

Pelepasan Dosen Purna Tugas - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UIISejak rabu pagi, ruang Aula Utara Fakultas Ekonomi UII mulai dirombak menjadi layaknya hotel berbintang, sebab akan dilangsungkannya sebuah acara besar. Acara tersebut bertajuk Pelepasan Purnabakti kepada Ibu Dra.Sri Hardjanti, MM. Salah satu akademisi telah lama mengabdikan diri di Program Studi Manajemen UII. Wanita yang akrab disapa dengan panggilan Bu Djanti ini merupakan dosen senior Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UII. Beliau telah menyelesaikan masa baktinya mengajar selama 39 tahun, yakni sejak tahun 1980 hingga tahun 2019 ini. Kegiatan pelepasan tersebut dilaksanakan tepat pukul 13.00 WIB hari Rabu, 6 Maret 2019, acara tersebut berlangsung dengan suasana yang hangat penuh dengan kekeluargaan serta dihadiri oleh dosen-dosen dari Prodi Manajemen, mulai dari dosen junior hingga senior.

Sebelum kegiatan dilaksanakan, panitia telah mempersiapkan video yang menampilkan foto-foto kenangan Bu Djanti sejak ia mulai berkarya di FE UII. Foto-foto tersebut membuat Bu Djanti dan rekan sejawatnya kembali terkenang akan masa-masa mereka dulu. Setelah video selesai, acara dibuka dengan ucapan salam dari pembawa acara, yaitu Bapak Bagus Panuntun, S.E., M.B.A dan dilanjutkan sambutan oleh Bapak Arif Hartono, S.E., M.Ec., Ph.D. Ia menyampaikannya kesan dan pesannya kepada Bu Djanti, beliau mengatakan bahwa selama Bu Djanti mengajar, banyak sekali hal-hal dari sosok Bu Djanti yang tidak bisa dilupakan seperti sosok yang peduli kepada siapapun dan pandai dalam membangun persahabatan, sabar dan mengalah, serta selalu menghindari timbulnya konflik.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh dosen lainnya, yaitu Bapak Drs. Zulian Yamit M.Si. Beliau juga menyampaikan beberapa pesan untuk Ibu Djanti bahwa nantinya selepas pensiun mengajar di FE ini, untuk selalu merasa muda dan terus semangat bekerja dan berkarya. Di kesempatan tersebut beliau juga menuturkan rasa kekagumannya kepada sosok Bu Djanti yang selalu gigih dan memiliki komitmen yang kuat untuk selalu bekerja di FE UII walaupun diluar sana banyak sekali tawaran yang datang dan jauh lebih menggiurkan. Sehingga beberapa sifat yang dimiliki dari sosok Bu Djanti inilah yang harus dicontoh oleh dosen-dosen lainnya agar apa yang dicita-citakan oleh UII dapat terwujud melalui tenaga pengajarnya pula. Selanjutnya, sambutan akhir acara tersebut diisi oleh Ibu Dra. Budi Astuti., M.Si yang juga memberikan kesan dan pesannya, salah satunya mengatakan bahwa beliau adalah sosok yang humoris dan keibuan.

Sosok keibuan Bu Djanti ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang terkenang atas ilmu yang telah ia berikan. Selain itu, pelajaran moral, sikap dan akhlak juga selalu Bu Djanti tekankan disetiap ia tatap muka dengan para mahasiswa. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan suatu bentuk penghargaan dari FE UII khususnya prodi Manajemen, untuk menghargai dan berterima kasih atas komitmen penuh yang diberikan Bu Djanti kepada Fakultas Ekonomi UII.

Puncak acara tersebut ditandai  dengan  hadirnya suami dari Ibu Djanti secara tiba-tiba, yaitu Bapak Santoso yang tidak diketahui sebelumnya oleh beliau. Perasaan haru mulai muncul ketika Bapak Santoso memberikan ucapan spesial untuk istri tercinta sembari diputarnya video pendek yang berisikan pesan dan kesan dari kerabat-kerabat dekat dan mahasiswa yang pernah diampu oleh beliau. Humoris, ramah, mudah bergaul, bijak dan penyabar adalah beberapa kata yang sering sekali dilontarkan dalam video tersebut karena memang terbukti beliau adalah sosok yang patut untuk diteladani. (FTM/AFM)

Penghargaan Mahasiswa UII 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Masih tingginya angka pengangguran terdidik di Indonesia salah satunya disebabkan oleh kurangnya skill yang dimiliki lulusan. Selain itu, kalangan industri juga berpendapat bahwa pengetahuan dan skill yang dimiliki lulusan tidak sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. Oleh karena itu, perlu usaha untuk menjembatani lulusan meningkatkan skill melalui pembelajaran alternatif. Permasalahan tersebut menginspirasi mahasiswa UII Jurusan Manajemen IP Fakultas Ekonomi 2015, Muhammad Yoga Izzani untuk menggagas ide E-learning mengenai pengembangan skill pada aplikasi Maxstream.

Menurut Yoga, kebanyakan lulusan di Indonesia hanya mendapatkan ilmu teoritis di kampus saja, tanpa mempunyai skill khusus yang dibutuhkan di dunia kerja. “Lulusan di Indonesia kebanyakan tidak mempunyai skill khusus. Oleh karena itu, saya membuat ide E-learning pada aplikasi Maxstream untuk skill-skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Contohnya seperti sertifikasi Digital Marketing, sertifikasi software adobe, dan lain-lain.” Jelasnya.

Melalui gagasan e-learning di aplikasi Maxstream, setiap orang dapat belajar skill-skill baru yang nantinya berguna di dunia kerja. Untuk belajar hanya diperlukan niat dan kesungguhan karena aplikasi dapat diakses dengan mudah di mana saja dan kapan saja.

Ia melanjutkan, para peserta E-learning diharapkan nantinya bisa menonton seluruh video pembelajaran kapanpun dan di manapun dari para profesional trainer dan di akhir episode pembelajaranya akan ada tes online untuk mendapatkan sertifikasi.

“Target marketnya sebenarnya bukan hanya para job seeker saja, tapi juga bisa digunakan untuk para lulusan yang ingin jadi pengusaha atau para pengejar beasiswa. Pastinya mereka juga membutuhkan spesifik skill yang belum mereka miliki.” Tambahnya.

Gagasan milik Yoga ini berhasil menghantarkannya sebagai Best Talent melalui ajang IndonesiaNext 2018 setelah mengalahkan lebih dari 17 ribu peserta lainnya di seluruh Indonesia. Setelah melakukan presentasi mengenai gagasannya tersebut, ia pun terpilih berkesempatan menuju Tokyo, Jepang bersama 10 pemenang lainnya untuk mengikuti short course di perguruan tinggi dan beberapa perusahaan ternama di sana pada bulan April mendatang.

IndonesiaNEXT merupakan program unggulan CSR Telkomsel berupa sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mempersiapkan keahlian mahasiswa dalam menghadapi persaingan global yang lebih kompetitif. IndonesiaNEXT 2018 diisi dengan rangkaian acara berupa seminar yang memberikan inspirasi bagi para mahasiswa, pelatihan kompetensi, dan ditutup dengan program ujian sertifikasi tingkat nasional dan internasional.

Yoga juga menjelaskan begitu banyak kesan yang ia dapatkan selama mengikuti ajang IndonesiaNext 2018 seperti pengalaman pembelajaran, training, sertifikasi serta bertemu dengan orang-orang hebat lainnya dari berbagai universitas di Indonesia. Menurutnya hal itu tidak bisa ia dapatkan di bangku kuliah. Ke depannya, Ia berharap akan banyak mahasiswa UII yang bisa ikut program ini. (NIQ/ESP)

Sumber: uii.ac.id

IMG 20190205 WA0002 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

International Program Dance Club Universitas Islam Indonesia (IPDC UII) berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam kompetisi tari tingkat dunia bertajuk International Folk Festival in Catalonia 2019. Kompetisi yang berlangsung di provinsi Catalunya, Spanyol pada tanggal 3 hingga 6 Februari 2019 ini diikuti oleh grup tari serta seniman dari berbagai belahan dunia.

Dalam kegiatan ini, IPDC UII menampilkan 2 tarian asal Aceh, tarian Ratoeh Jaroe dan kombinasi tarian antara Ratoeh Jaroe dengan Tarek Pukat. Tarian itu sendiri merupakan tarian yang memang difokuskan oleh IPDC UII.

Tak diragukan lagi, sejak 2016 International Program Dance Club (IPDC) memang sudah menorehkan tinta kemenangan di kancah internasional. Sejak saat itu, keikutsertaan IPDC pada kompetisi internasional sudah menjadi budaya bagi grup tari tradisional itu di setiap tahunnya. Tak pernah berpuas diri, kini IPDC kembali mengharumkan nama UII dan Indonesia dengan menyabet gelar tertinggi atau juara umum atas pertunjukan tari tradisional asal Aceh yaitu Ratoh Jaroe. Para delegasi dari Indonesia berhasil memukau para juri dan penonton acara tersebut.

Agustus 2018 merupakan awal pembentukkan tim. Dengan jumlah anggota sekitar 50 orang, dipilih 13 orang untuk mengikuti perlombaan. Persiapan yang terbilang sangat singkat itu membuat kerja keras, tetes keringat dan perjuangan nyata terbayarkan dengan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi IPDC.

Hari pertama rangkaian kegiatan lomba dimulai dengan gladi bersih lalu pada hari kedua, perlombaan sesungguhnya baru dimulai. Tim IPDC bersaing ketat dengan sembilan tim yang menampilkan budaya aslinya sendiri-sendiri. Tim IPDC yang berjumlah 13 penari dan tiga pemusik ini menunjukkan hasil latihannya dengan sangat indah. Gerakan tangan berpadu dengan dendangan musik terlihat begitu kompak dan sigap. Alhasil tarian tersebut memukau para juri dan penonton.

Pada hari itu juga pengumuman pemenang langsung diumumkan, IPDC dinobatkan sebagai pemegang juara umum. Haru dan bangga jelas meliputi hari bahagia tersebut. Hari ketiga dalam rangkaian acara diisi dengan field trip mengitari Spanyol dan pada hari keempat peserta dipersilahkan untuk check out.

Suka maupun duka jelas dirasakan dalam perlombaan kali ini. Duka dalam setiap tetes keringat saat latihan maupun lelah dan jenuh dengan tarian telah dirasakan oleh hampir semua penari. Namun dalam setiap perjuangan tidak akan ada hasil yang mengecewakan. Suka yang dirasakan jauh lebih besar dibanding duka yang dialami. Itu yang membuat para penari terus termotivasi dan terus bertahan dalam proses latihan yang tidak mudah.

“Semua itu lelah, namun semua itu nyata terbayar saat hal itu benar-benar tercapai”

Itulah hal yang dituturkan Zahra Chairani Bachtiar, mahasiswi Akuntansi Internasional Program 2016 yang juga merupakan anggota IPDC.

Dukungan terhadap tim IPDC juga diberikan oleh pihak kampus dan pihak fakultas. Baik dukungan materi maupun moral terus mengalir untuk menyokong IPDC dalam perlombaan kali ini. Terlebih dukungan moral dari fakultas yang begitu dirasakan. “Ketika kami down, dukungan dari fakultas sangat berperan penting. Kami selalu dipantau dan mendampingi oleh fakultas, mereka selalu ada buat kami ketika kami butuh support” jelas Zahra.

Harapan kedepannya IPDC tetap mengirimkan perwakilannya dalam kejuaraan internasional di setiap tahun. Selain itu mereka juga berharap untuk menjadi lebih baik sebelumnya dan mempertahankan Grand Prix sampai kedepannya. Selain itu mereka juga berharap agar UII tetap mendukung IPDC dalam setiap kegiatannya.

Milad UII e1550498842464 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UIIMemasuki usia genap ke-76, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, pengajian, serta pemerikasaan kesehatan di Desa Lembu Purwo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (17/2). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu bagian dari rangkaian acara Milad ke-76 UII, yang mengangkat tema Khidmat UII untuk Bangsa.

Dipilihnya Lembu Purwo sebagai lokasi kegiatan karena desa ini merupakan wilayah dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diampu oleh Dosen Pengawas Lapangan dari Fakultas Ekonomi UII. Tujuan utama dari kegiatan tersebut sebagai syiar agama Islam, memperkenalkan UII dan berbagi rezeki.

Kepala Desa Lembu Purwo, Bagus Wiranto menuturkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sangat positif. Ceramah yang disampaikan mampu mengobati besarnya antusiasme masyarakat dalam menyambut kegiatan yang digelar.

Bagus Wiranto menambahkan, keberadaan mahasiswa KKN UII di desanya juga telah berpengaruh besar terhadap masyarakat. “Tidak hanya ilmu akademik, namun ilmu pertanian dan teknologi yang disampaikan mahasiswa KKN UII juga menambah wawasan bagi masyarakat,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, Fakultas Ekonomi UII juga membagikan 250 paket sembako murah untuk warga setempat. Listya Endang Artiani selaku ketua panitia kegiatan berharap paket sembako murah dan layanan kesehatan yang diberikan Fakutas Ekonomi UII dapat membantu masyarakat sekitar.

Menurut Listya, “Beberapa Desa di Indonesia masih terdapat penduduk miskin dengan ketidakterjangkauan ekonomi dan layanan kesehatan, salah satunyna di Lembu Purwo ini. Sehingga penyediaan sembako murah dan layanan kesehatan gratis harapannya akan memberikan banyak manfaat.”

Bagus Wiranto berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan lagi oleh FE UII dengan pengembangan program yang lebih banyak dan lebih baik . “Desa Lembu Purwo sangat berterima kasih, ke depannya pintu kerja sama akan selalu terbuka. Meski kegiatan ini sifatnya sederhana, namun kegiatan seperti inilah yang sangat ditunggu oleh masyarakat,” pungkasnya. (MNZ/MAR)

MG 2345 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Diskusi tentang Peradaban Islam, khususunya dipelajari dari kemunduran dan keruntuhannya, secara umum perlu didasarkan pada telaah historis dunia islam. Padahal sejarah peradaban islam itu sendiri terbentang dalam kurun waktu yang panjang, lebih kurang 15 abad dan terentang dalam sistem peradaban yang sangat luas beragam.

Hari Kamis, tanggal 31 Januari 2019, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (P3EI) mengadakan acara diskusi publik yang membahas tentang Kemunduran dan Keruntuhan Peradaban Islam, khususnya membahas pada proses, sebab dan pemikiran di masa yang akan dating. Adapun pemateri pada diskusi tersebut disampaikan oleh Suwarsono Muhammad, M.A sebagai Ketua Pengurus Harian Yayasan Badan Wakaf UII, selain itu beliau juga Penulis buku dari Kapitalisme Perdagangan ke Kapitalisme Religius. Selain itu, materi juga disampaikan oleh Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum, beliau adalah Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga dan menjabat sebagai Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) cabang Yogyakarta.

Rangkaian acara diskusi ini diawali dengan pembukaan acara serta pembacaan kalam Ilahi dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi UII, Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D. Selanjutnya yaitu masuk ke dalam acara inti yaitu penyampaian materi diskusi bersama para pemateri yang diawali oleh penyampaian materi dari Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum  dan dipandu oleh moderator.

Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum memaparkan bahwa pada umumnya sejarahwan menunjukan bahwa fase kemunduran berlangsung pada 1250-1500 M. yang selama zaman ini desentralisasi dan diintegrasi bertambah meingkat, karena diintegrasi pada masa sebelumnya ( 1000-1250 M.) juga telah terjadi perpecahan umat islam dalam bidang politik kekuasaan khalifah menurun dan hilangnya khilafah sebagai kesatuan politik umat islam.

Ada empat penyebab kemunduran umat islam yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum yang diambil dari ringkasan sejarawan dan cendikiawan, yaitu Harun Nasution, yang pertama penyebarannya bahwa pintu itjtihad tertutup di kalangan umat islam. Yang kedua yaitu pengaruh negatif tarekat,khususnya sikap fatalistic dan pemujaan atau pengkultusan terhadap guru Sufi. Pendapat yang ketiga adalah kurangnya perhatian terhadap ilmu pengetahuan, sehingga umat islam menjadi terbelakang daripada peradaban Barat. Dan pendapat yang terakhir adalah umat islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah itu.

Sesi kedua dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Suwarsono Muhammad, M.A. Didalam penyampaian materinya beliau menyinggung tentang peradaban yang pernah jaya dimasanya dan dalam perjalanannya pernah redup namun dimasa kini mulai bangkit kembali. Beliau mencontohkan yaitu tentang peradaban china yang di masa modern ini mulai menguat dalam segala sektornya salah satunya sektor ekonomi yang sangat krusial.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan para peserta menanggapi apa yang sudah disampaikan para pemateri dan ada juga yang menanyakan terkait pendapat para pemateri tentang sebuah opini yang disampaikan oleh peserta yang bertanya. Acara ini dilanjutkan dengan simbolis pemberian merchandise dari panitia penyelenggara diskusi kepada kedua pemateri, dan diakhiri dengan foto bersama. (DMZ/FDV)

 

KUNJUNGAN STIE MUSI RAWAS - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik dan tertua di Indonesia, Universitas Islam Indonesia sering menerima kunjungan dari berbagai universitas lain. Seperti Rabu (23/1) silam, berkunjung ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), menjadi salah satu agenda dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Musi Rawas, Lubuklinggau. Dengan maksud pengenalan serta diskusi bersama, acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan STIE Musi Rawas, beberapa dosen pembimbing, serta lebih dari 200 mahasiswa STIE Musi Rawas.

Acara dibuka dengan ucapan selamat datang dan pengenalan secara umum Universitas Islam Indonesia oleh Bapak Jaka Sriyana selaku Dekan Faklultas Ekonomi UII. Dalam sesi pembukaan tersebut, Bapak Supriyanto, Wakil Dekan STIE Musi Rawas juga mengutarakan rasa terimakasih serta pemaparan tujuan dari kunjungan tersebut. “Dari kunjungan ini, kami ingin belajar bersama Universitas Islam Indonesia dalam menumbuhkan serta mengasah keterampilan berwirausaha. Harapannya, mahasiswa kami dapat turut andil dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri serta terjaganya silaturahmi antara STIE Musi Rawas dengan Universitas Islam Indonesia,” tuturnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata sebagai simbol terjalinnya silaturahmi antara Fakultas Ekonomi UII dengan STIE Musi Rawas, serta sebagai kenang-kenangan kepada kedua pihak. Hal tersebut dimaksudkan agar silaturahmi yang terjalin semakin erat, sehingga mampu membawa pembangunan bersama yang lebih baik.

Puncak acara dari kunjungan mahasiswa STIE Musi Rawas yaitu, diskusi bersama yang dipandu Bapak Arief Rahman selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UII. Sesi ini merupakan pemaparan serta perbandingan program-program antar kedua universitas yang dibantu oleh Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana, Bapak Anjar Priyono dan Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana, Bapak Mahmudi. Dengan antusiame yang cukup baik dari peserta kunjungan, memberikan semangat terhadap kedua pihak dalam berbagi informasi dan kiat-kiat dalam membangun universitas yang lebih baik.

Pada sesi diskusi pertanyaan pun bermunculan, salah satunya yang dilontarkan oleh Diah, mahasiswa STIE Musi Rawas perihal dukungan terhadap prestasi mahasiswa serta beasiswa yang disediakan UII kepada mahasiswanya. Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Bapak Arief Rahman, bahwa di UII khususnya Fakultas Ekonomi besar karena mahasiswanya. Sehingga Fakultas Ekonomi UII memiliki skema penelitian bersama dosen dan mahasiswa yang menjadi unggulan dan terlibat aktif dalam mengikuti konferensi hingga menjadi jurnal penelitian internasional. Fakultas Ekonomi UII akan mendukung secara penuh mahasiswanya yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Sedangkan untuk sistem beasiswa, UII  memiliki dua jenis beasiswa yang disediakan, yaitu beasiswa yang disediakan oleh Dikti dan UII sendiri seperti beasiswa duafa serta hafiz Al-Quran. Selain itu, UII juga menyediakan beasiswa yang bekerjasama dengan beberapa instansi terkait.

Selain hal-hal tersebut, masih banyak topik yang diperbincangkan seperti, penerapan kurikulum di Fakultas Ekonomi UII, program penunjang prestasi mahasiswa, serta kiat-kiat dalam menumbuhkan serta mengasah minat berwirausaha bagi mahasiswa. Sesi diskusi berjalan dengan santai, sesekali para rombongan dan perwakilan FE UII saling melempar canda. Acara diskusi pun berakhir sesaat sebelum azan zuhur berkumandang dan ditutup dengan penyampaian ucapan terima kasih atas kesempatan diskusi serta transfer ilmu yang telah diselenggarakan. Didasari dengan kesadaran akan pentingnya membentuk jiwa berwirausaha, seluruh peserta diskusi berharap, dengan adanya kunjungan ini mampu memupuk silaturahmi antar kedua universitas sehingga keduanya mampu mencetak bibit-bibit unggul untuk Indonesia. (SAR)

imagect - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), sedang melangsungkan kegiatan Economic Weeks (Ecoweek) yang ketiga kalinya dan kegiatan yang diadakan setiap tahunnya. Ecoweek merupakan ajang untuk meningkatkan branding internal FE UII serta memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat serta bakatnya dalam bidang kewirausahaan. Ecoweek kali ini bertemakan “Kursi Kreasi” yang dimaksudkan bahwa kursi adalah salah satu sarana untuk mengeksplorasi kreatifitas serta berinovasi bagi mahasiswa FE UII. Rangkaian kegiatan Ecoweek berlangsung sejak tanggal 1 hingga 9 Oktober 2018.

Ecoweek 2018 memiliki 5 kegiatan, yaitu Trivia Quiz, Photo Challenge, Creative Talk, Sharing Session, dan Expo Kewirausahaan. Trivia Quiz adalah kuis seputar FE UII, Photo Challenge adalah lomba foto di lingkungan sekitar FE UII, Sharing Session adalah sesi berbagi informasi dengan mahasiswa yang mengikuti student exchange dan mahasiswa berprestasi Acara Creative Talk dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2018 dengan mengusung tema “Bergerak Lebih, Menggapai Mimpi.” Acara Creative Talk kali ini mengadopsi konsep Tedx, dimana para pembicara dapat menyampaikan ide serta menginspirasi penonton lewat materi yang diterjemahkan secara sederhana namun sarat makna.

Creative Talk Ecoweek 2018, dibuka oleh sambutan Dekan FE UII, Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D. yang memberikan semangat pada para penonton agar terus berkarya dimana pun mereka berada. Tidak hanya di lingkungan Fakultas Ekonomi, tapi juga di lingkungan luar. Sesuai dengan quote Steve Jobs, inovasi adalah pembeda antara seorang pemimpin dan pengikut. Dari quotes tersebut, seorang pemimpin harus berani, berwawasan luas dan berinovasi menciptakan sesuatu. Inovasi tidak akan lahir jika tidak kreatif. Jika tidak bisa membuat sesuatu menjadi yang terbaik, bisa mebuat sesuatu menjadi yang pertama, atau menjadi yang berbeda.

Creative Talk hadir dengan mendatangkan pembicara-pembicara dari alumni FE UII, yaitu Lutfi Zanwar K. yang merupakan Pegiat Podjok Batja dan Pegiat Rumah Baca Komunitas, sebagai pembicara pertama. Pembicara kedua, Nafisah Arinilhaq sebagai professional marketing specialist, CEO Startup, dan mahasiswa teladan FE UII tahun 2013, serta Syahrian Malik V. yang merupakan Founder Ruang Belajar.

Lutfi Zanwar membawakan tema “Hidup Bersama Buku” dalam materi yang ia disampaikan. Menurut Lutfi, manfaat buku dan mengikuti organisasi tidak semata-mata hanya untuk waktu yang singkat. Namun, akan memeberikan manfaat dalam waktu yang sangat panjang. Berangkat dari hobi membaca, Lutfi mendirikan Podjok Batja dan Rumah Baca Komunitas. Dari hobinya tersebut, ia juga dipertemukan oleh orang-orang yang memiliki visi yang sama dengannya. Saat kuliah dulu, Lutfi tergabung dalam tim marketing and communication (Marcomm) FE UII dan terkenal dengan sebutan Engkong. Karena saat berumur 27 tahun ia masih kuliah dan banyak juga orang-orang disekitarnya yang pesimis terhadap perjalanan kuliahnya. Menurut Lutfi, untuk berwirausaha harus mempunyai banyak keahlian, baik soft skill maupun hard skill. Creative talk ini menumbuhkan semangat mahasiswa FE UII untuk dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi, seperti pembicara Nafisah Arinilhaq dan Syahrial Malik untuk menjadi orang sukses tidak bisa secara instan tetapi harus mengasah soft skill maupun hard skill. Syahrial Malik memberikan tips untuk menjadi orang sukses adalah bagaimana kita bisa memaknai hidup yang dapat bermanfaat bagi orang lain.

Rangkaian acara lainnya yaitu Trivia Quiz yang diadakan pada tanggal 1,3,5,7 Oktober kemudian Photo Challenge diadakan pada tanggal 1-8 Oktober Expo Kewirausahaan merupakan penutup rangkaian acara Ecoweek. Acara ini berlangsung 2 hari dari tanggal 8-9 Oktober 2018. Ada 16 tenant yang lolos seleksi dan peserta dari expo ini merupakan mahasiswa aktif FE UII selain kreasi bisnis dari mahasiswa FE UII, ada stand fakultas dan stand Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang juga membuat berbagai games seru berhadiah merchandise FE UII.