Setelah terpilihnya Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia Periode 2022-2026. Pada Kamis (16/6) dilaksanakan lanjutan Pemungutan Suara Pemilihan Wakil Dekan FBE UII. Sesuai dengan Surat Keputusan Panitia Pemilihan Dekan dan Wakil Dekan Nomor: 08/SK-PP/VI/2022 tentang Calon Wakil Dekan Periode 2022-2026 menetapkan daftar Calon Wakil Dekan Bidang Sumber Daya yaitu Abdul Moin, S.E, M.B.A., Ph.D., CQRM. dan Dra. Siti Nursyamsiah, M.M. serta Calon Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni yaitu Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. dan Dr. Sahabudin Sidiq, SE., M.A. 

Acara dibuka oleh Wakil Senat, Drs. Anas Hidayat, M.B.A., Ph.D. dengan membacakan Peraturan Panitia Pemilihan Dekan dan Wakil Dekan periode 2022-2026 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemilihan. Selanjutnya dilakukan pemungutan suara sesuai dengan ketentuan yang telah dibacakan dan dilanjutkan dengan perhitungan suara yang didampingi oleh dua orang saksi.

Perhitungan suara dimenangkan oleh Abdul Moin, S.E, M.B.A., Ph.D., CQRM. sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dengan perolehan suara sah sebanyak 49 suara dan 2 suara tidak sah dari 51 anggota senat yang mengikuti proses pemilihan suara. Dilanjutkan perhitungan suara yang dimenangkan oleh Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. sebagai Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni terpilih dengan perolehan suara terbanyak. “Jumlah suara sah sebanyak 38 dan 2 suara tidak sah,” tutur panitia perhitungan suara. 

Pelaksanaan Rapat Senat Fakultas Pemilihan Wakil Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia periode 2022-2026 berlangsung dengan lancar. “Alhamdulillah proses perhitungan suara berjalan dengan lancar dan khidmat, begitu juga tidak memakan waktu yang cukup lama,” tutur Anas. 

Pada akhirnya Pemilihan Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia telah selesai. Dalam penutupnya, Anas juga mengucapkan rasa terima kasih atas kelancaran selama berjalannya acara dari awal hingga akhir. “Terima kasih kepada semuanya yang telah mengikuti seluruh rangkaian acara, semoga pemimpin Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia bisa lebih baik dan amanah ke depannya,” tutur Anas dalam penutupnya. (AWH/MA)

Public Sector Data Base (PSDB) mengadakan Webinar PSDB Seri #1, dalam Webinar berjudul “Refleksi Dua Dasawarsa Reformasi Sektor Publik” pada Jumat (10/6). Dalam webinar tersebut dimoderatori oleh dosen Jurusan Akuntansi SV UGM, Faiz Zamzami, M.Acc., QIA., CMA,. CACP. Kemudian, narasumber pada webinar ini, yaitu Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA. selaku direktur PSDB sekaligus Dosen Akuntansi UII dan Fu’ad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA. selaku founder PSDB juga Dosen Akuntasi UGM.

Mahmudi mengemukakan pendapatnya bahwa, “Pada era reformasi ini bangsa Indonesia sudah mengalami beberapa kali pergantian pemerintahan, di antaranya Bapak B. J. Habibie, Bapak Abdurrahman Wahid atau yang kita kerap sapa dengan Gus Dur, Ibu Megawati Soekarnoputri, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dan saat ini dipimpin oleh Bapak Joko Widodo, yang mana setiap pemimpin memberikan warna pada bangsa Indonesia dalam masa jabatannya.”

Di tengah pemaparannya, beliau mengingatkan kembali dengan kejadian yang pernah terjadi pada tahun 1998, dimana gerakan reformasi yang sedang kuat-kuatnya diserukan oleh segenap elemen masyarakat. Pada saat itu masyarakat menuntut beberapa poin di antaranya: (1) Penegakan Supremasi Hukum, (2) Pengadilan Mantan Presiden Soeharto dan Kroni-Kroninya, (3) Menghapuskan Dwifungsi ABRI, (4) Amandemen Konstitusi UUD 1945, (5) Pemberian Otonomi Daerah Seluas-luasnya, dan (6) Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Sebagian besar agenda sudah dipenuhi dan dapat dilihat hasilnya secara nyata.

Pada pemaparan narasumber kedua, Fu’ad beranggapan bahwa tidak seperti di bidang akuntansi lainnya, penelitian di sektor publik menggunakan metode kearsipan yang masih terbatas. Riset sektor publik dengan menggunakan data Indonesia memberikan keunikan yang dapat menjadi nilai jual bagi publikasi internasional. Dengan meningkatnya ketersediaan data kearsipan, memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengeksplorasi topik di sektor publik dengan menggunakan metode penelitian kearsipan. “Penelitian arsipan itu masih sedikit digunakan saat ini sehingga masih banyak peluang tersembunyi yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang sedang mencari sebuah bahan dalam penelitiannya,” tuturnya kembali.

Di akhir sesi webinar, moderator menutup acara dengan menyampaikan beberapa poin kesimpulan. “Perekonomian Indonesia masih banyak tertinggal dalam banyak aspek dari negara tetangga, namun jika dilihat dari pertumbuhan setiap daerah saat ini kebanyakan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selain itu, peluang data arsipan masih terbuka lebar, sehingga perlu ditingkatkan lagi guna memperbanyak sumber data dalam penggunaan jurnal ilmiah,” pungkasnya di akhir. (NKF/ARK)

Setelah sebelumnya usai pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII pada periode yang sama, kali ini giliran Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia yang melaksanakan Pemilihan Dekan dan Wakil Dekan Periode 2022-2026. Tahapan pemilihan calon Dekan dan Wakilnya periode 2018-2022 dalam Rapat Senat Fakultas secara resmi memutuskan tiga nama untuk diajukan. Tiga nama tersebut yaitu, Dr. Agus Widarjono, M.A., Ph.D., Anjar Priyono, SE., M.Si., Ph.D., dan yang terakhir yaitu Johan Arifin, SE., M.Si., Ph.D.

Dari 64 jumlah keseluruhan anggota senat, sebanyak 55 orang anggota senat hadir mengikuti proses pemilihan melalui pemungutan suara dalam pelaksanaan rapat senat yang berlangsung di Aula Utara Lantai 3, Gedung Dr. Ace Partadiredja FBE UII, pada Selasa (7/6). 

Jalannya rapat senat dibuka oleh pimpinan senat kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tata cara pemilihan dan pemanggilan calon dekan untuk masa bakti 2022-2026. “Sebagai pengingat, bapak dan ibu nanti diminta untuk melingkari nomor calon dekan yang dipilih, dan dipastikan untuk dimasukkan ke dalam kotak suara,” ujar pihak panitia.

Proses perhitungan surat suara berjalan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dikarenakan ketika total surat suara yang sudah dihitung menunjukkan 49 surat suara, sudah terlihat salah satu kandidat melaju dengan jauh meninggalkan kandidat yang lainnya, Johan Arifin, SE., M.Si., Ph.D. dengan 49 suara, disusul dengan Dr. Agus Widarjono, M.A., Ph.D. dan yang terakhir yaitu Anjar Priyono, SE., M.Si., Ph.D. 

Pada penghujung perhitungan surat suara, dapat dipastikan hasil perhitungan suara terbesar diperoleh oleh Johan Arifin, SE., M.Si., Ph.D. sebanyak 28 suara. Disusul oleh Dr. Agus Widarjono, M.A., Ph.D. sebanyak 20 suara dan yang menempati posisi terakhir yaitu Priyono, SE., M.Si., Ph.D. sebanyak 7 suara. “Inilah suara yang akan kita ajukan ke rektor untuk disahkan, sehingga dekan selanjutnya adalah Bapak Johan Arifin sesuai amanah rakyat, ketika pilihan bakal calon artinya anggota senat tidak mengkhianati suaranya,” imbuh pimpinan senat.

Dalam penutupannya, pimpinan senat menyampaikan rasa terima kasih karena sidang berjalan dengan lancar dan memperoleh suara yang valid. “Selamat kepada yang terpilih, selamat juga kepada yang tidak terpilih, karena yang tidak terpilih berarti Allah tidak akan meminta pertanggungjawabannya di akhirat nanti,” tutupnya di akhir. (SLS/NP)

Fakultas Bisnis dan Ekonomi Program Studi Manajemen pada Minggu (5/6) menggelar acara Rapat Pleno Terbuka. Program Studi Manajemen lahir pada tanggal 27 Rajab 1367 atau bertepatan pada tanggal 5 Juni 1948. Kini, Program Studi Manajemen berumur 74 tahun, bisa dikatakan bahwa Manajemen merupakan jurusan tertua yang ada di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII.

Acara Rapat Pleno Terbuka Penetapan Milad Jurusan Manajemen digelar di Hall Tengah Lantai 1 Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII dan dipandu oleh Alldila Nadhira Ayu Setyaning, SE., M.B.A. dan Bagus Panuntun, S.E., M.B.A. sebagai Master of Ceremony. Selain itu, rapat ini juga dihadiri oleh Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan FBE UII, Arif Hartono, SE., M.H.R.M., Ph.D. selaku ketua jurusan Manajemen FBE UII, Drs. Syafaruddin Alwi, M.S. selaku Demisioner Dekan FBE UII (1982-1988), para dosen dan beberapa alumni FBE UII 1981-1982 serta tamu undangan lainnya. 

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Nasyith Muharrom selaku mahasiswa FBE UII. Kemudian, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Himne UII yang dipandu oleh Avira Nariswa selaku mahasiswa FBE. Setelah itu, Arif memberikan sambutan dan menetapkan tanggal milad Jurusan Manajemen pada tanggal 5 Juni 2022. Arif menyampaikan masa lalu itu penting untuk membangkitkan masa kini. “Perjalanan panjang bisa kita wariskan secara berkelanjutan dalam menatap masa depan,” ujar Arif. Lalu sambutan dilanjutkan oleh Prof. Jaka beliau menyampaikan dinamika selalu berubah dan tantangan berikut selalu berbeda, sehingga momentum ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya dan proses pembelajaran.

Pada pertengahan acara terdapat Sesi Panel Refleksi Jurusan Manajemen: Sejarah dan Harapan, yang disampaikan oleh Drs. Syafaruddin Alwi, M.S., Drs. Budi Sudjijono, M.M., Baziedy Aditya Darmawan, S.E., M.M. dan Dr. Alimuddin Rizal M., S.E., M.M. yang dimoderatori oleh Arif. “Tidak akan berhasil ekosistem akademik tanpa berhasilnya dalam ekosistem sosial,” tutur Syafaruddin. 

Budi  menyampaikan harapan bahwa FBE UII harus segera memantapkan diri untuk memiliki jati diri yang kuat agar gap generasi bisa segera diatasi, Gap generasi ini terjadi karena era kehidupan dan orientasi telah berbeda. “Jurusan Manajemen diharapkan dapat menjadi jurusan adaptif terhadap perubahan dan ikhtiar menjadi kunci,” ungkap dosen muda FBE UII, yaitu Baziedy. Acara ditutup dengan pembacaan doa, dilanjutkan pengumuman doorprize dan pelepasan burung merpati di lapangan sorak FBE UII serta sesi pecah durian. (PRH/IFH)

Pada Selasa (31/5), Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII mengadakan acara pemaparan Rencana Aksi Calon Dekan Periode 2022-2026 bertempat di Aula Utara Lantai 3 Gd. Dr. Ace Partadiredja FBE UII pukul 09.30 sampai 11.45 secara luring dan daring. Acara dibuka dan dilengkapi dengan doa yang disampaikan oleh Arief Bachtiar, Drs., MSA., Ak., CA., SAS secara khidmat. Selaku panitia penyelenggara, Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., CA., menyampaikan tiga nama calon dekan, di antaranya Agus Widarjono, Drs., M.A., Ph.D., Anjar Priyono, S.E., M.Si., Ph.D., dan Johan Arifin., S.E., M.Si., Ph.D. 

Sesi pemaparan rencana aksi dilakukan secara bergantian dengan waktu yang diberikan maksimal 15 menit. Setelah itu akan ada sesi diskusi setelah ketiga calon dekan selesai menyampaikan pemaparannya. Penyampaian pemaparan rencana aksi sesuai dengan yang disampaikan oleh Muamar dan sebelum itu pembawa acara membacakan curriculum vitae ketiga calon dekan. 

Pertama, Agus mengangkat tema tentang Membangun Fondasi Akademik yang Kuat Menuju Pre-research University. Menegaskan bahwa, “Persoalan mendasar di antaranya, yaitu Dosen S3 yang di setiap jurusan kurang dari 30 persen dan tetap di bawah dari standar yang ada. Kemudian Pendidikan akan mempengaruhi Publikasi, karena dalam akreditasi tidak hanya sekedar publikasi tetapi juga ada penilaian tentang sitasi. Dan terakhir akan mempengaruhi Jabatan akademik. Ketiga masalah ini harus di atas dengan dengan out of the box atau extraordinary serta tidak akan mungkin diselesaikan secara mandiri.” 

Kedua, Anjar mengangkat tema tentang Memperkuat Reputasi FBE UII Melalui Penyelarasan Konfigurasi Sumber Daya Internal dengan Ekosistem Organisasi. “Setiap organisasi itu bukanlah yang punya segalanya, dimana organisasi pasti memiliki sebuah keterbatasan sumber daya, oleh karena itu salah satu cara harus memanfaatkan sumber daya yang ada di luar organisasi disinkronkan dengan organisasi kita,” tutur Anjar. Anjar juga menambahkan “Kita perlu memberikan dukungan terhadap Prodi Akuntansi, dengan adanya tambahan satu profesor saja, maka kita akan bisa mendirikan Program Akuntansi Doktor. Ini adalah hal yang kecil tapi berdampak besar.” 

Terakhir pemaparan disampaikan oleh Johan dengan mengangkat tema tentang Pencapaian “Excellent Faculty” melalui Good Faculty Governance dan Penerapan Nilai-Nilai Islami. “Kondisi terkini FBE UII sudah banyak capaiannya mulai dari program fisik maupun non-fisik, akan tetapi dalam dokumen audit mutu dan kinerja juga laporan fakultas akhir tahun lalu, ada beberapa hal yang perlu dilanjutkan serta dikembangkan melalui program atau ide-ide aksi,” terang Johan. Sebelum berakhirnya pemaparan dari masing-masing calon, Johan mengatakan bahwa, “Pengembangan kemitraan nasional dan internasional dengan salah satunya evaluasi MoA dan peningkatan kemitraan dengan alumni, karena kita punya banyak alumni yang berpotensi.” (PIO/MZH)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan kolaborasi dengan Jimly School of Law Government (JSLG) dalam webinar Syarah Konstitusi “Ngaji Pasal Pasal” pada Jumat (27/5). Pada seri ke-52 yang membawa judul “Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Ngaji Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945”.

Dalam webinar tersebut diisi dengan sambutan dari Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FBE UII, Drs. Agus Widarjono, MA., Ph.D. Agus mengatakan bahwa diciptakannya Pasal 33 di dalam undang-undang negara dilatarbelakangi oleh pengalaman para pendiri negara yang merasa dirugikan oleh para penjajah pada saat itu. “Pasal 33 ini sebenarnya diciptakan oleh para pendiri bangsa kita yang sebelumnya merasa dikapitalismekan oleh para penjajah yang pada saat itu mereka hanya ingin meraup keuntungan sebanyak-banyaknya,” ujarnya.

Selain dihadiri oleh Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FBE UII, webinar ini juga menghadirkan narasumber Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. Menurutnya, konstitusi di negara Indonesia berasal dari campuran antara negara-negara barat dan negara-negara timur. “Konstitusi kita ini berasal dari meminjam hal-hal yang kala itu para pendiri bangsa anggap baik, yang berasal dari barat maupun dari timur,” ungkapnya.

Prof. Dr. Jimly mengemukakan pendapat bahwa menurutnya yang lebih tepat, Indonesia merupakan negara social welfare state bukanlah negara welfare state. “Jadi, ini merupakan gabungan dari pemikiran barat dan timur. Itulah Indonesia, itulah Pancasila. Jadi, tidak sekedar welfare state tetapi social welfare state atau yang disebut negara kesejahteraan sosial,” tuturnya menegaskan.

Di tengah pemaparannya, ia selalu mengingatkan betapa pentingnya bagi kita untuk mengkaji ulang bagaimana ekonomi diatur dan dikendalikan oleh konstitusi. “Ekonomi itu yang mengendalikan konstitusi dan mengendalikan negara, bukan sebaliknya,” tuturnya kembali.

Prof. Dr. Jimly turut menyampaikan harapan besar kepada masyarakat bahwa kesadaran pengimplementasian haluan ekonomi konstitusional perlu diperluas. Beliau juga menanggapi salah satu pernyataan dari Drs. Agus Widarjono selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, “Betul yang disebut Pak Agus, bahwa semua pemerintahan belum ada yang mewujudkan impian konstitusional ini di dalam praktik, melainkan hanya di pidato saja,” ujarnya membenarkan pernyataan tersebut.

Sebelum mengakhiri sesi webinar, ia menarik kesimpulan terkait materi yang telah disampaikan pada acara tersebut. “Nah, inilah bagaimana kita mengelaborasikan prinsip efisiensi berkeadilan ini di dalam praktik kebijakan pembangunan. Dan haruslah berubah cara pandang kita bagaimana kinerja ekonomi ini,” pungkasnya di akhir. (MID/DM)

Pada Rabu (25/5), Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII menggelar Rapat Pemilihan Calon Dekan Periode 2022-2026 bertempat di Hall Tengah Lantai 1 Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII. Sidang rapat dibuka oleh Arief Rahman, S.E., S.IP., M.Com., Ph.D. selaku Pimpinan Sidang Rapat. Acara yang berlangsung dari pukul delapan hingga sepuluh pagi tersebut dihadiri oleh 165 pemilih yang terdiri dari sejumlah dosen tetap, tenaga kependidikan fakultas, dan perwakilan lembaga kemahasiswaan.

Sebelum dilaksanakan proses pemilihan, Arief membacakan aturan tata cara pemilihan calon dekan. “Dimulai dari Pasal 8 Ayat 1, ‘Setiap dosen tetap reguler yang memenuhi syarat sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 merupakan bakal calon dekan’. Ayat 2, ‘Pendataan dan seleksi administrasi bakal calon dekan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 dilakukan oleh panitia pemilihan dengan mengacu pada data yang terdapat di Direktorat Sumber Daya Manusia’. Ayat 3, ‘Bakal calon dekan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 ditetapkan oleh panitia pemilihan dalam daftar bakal calon dekan untuk masing-masing fakultas dan diumumkan dengan mencantumkan: (a) nama berdasarkan urutan abjad, (b) umur, (c) gelar akademik, dan (d) jabatan akademik,” ujar Arief.

Lebih lanjut Arief menambahkan terkait sebelas nama bakal calon dekan. “Sebelas nama bakal calon dekan, yaitu Abdul Hakim, S.E., M.Ec., Ph.D., Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D., Drs. Akhsyim Afandi, MA.Ec., Ph.D., Anjar Priyono, S.E., M.Si., Ph.D., Dra. Ataina Hudayati, M.Si., Ph.D., Ak., Drs. Dekar Urumsah, S.Si., M.Com.(SI)., Ph.D., Prof. Dr. Hadri Kusuma, MBA., Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D., Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., Dr. Mahmudi, S.E, M.Si., dan Rifqi Muhammad, S.E., M.Sc., Ph.D.,” ungkapnya.

Adapun tata cara pemilihan bakal calon dekan berdasarkan Pasal 12 Ayat 3 dilakukan dengan cara setiap pemilih melingkari nomor urut bakal calon dekan. “Jadi, hadirin sekalian kami harapkan melingkari nomor urut bakal calon dekan. Tidak menyilang, tidak menconteng, atau tidak melakukan yang lain,” ujar Arief.

Pada akhir rapat, panitia mengumumkan tiga kandidat bakal calon dekan yang diperoleh dari hasil penghitungan suara terbanyak sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 9. Tiga kandidat yang terpilih tersebut adalah Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. sebanyak 56 suara, Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D. sebanyak 33 suara, dan Anjar Priyono, S.E., M.Si., Ph.D. sebanyak 29 suara. Selanjutnya, ketiga bakal calon dekan terpilih akan diajukan ke Senat. (NARD/ADC)

Memperingati isbat awal Syawal, FBE UII mengadakan Halal Bihalal 1443 H dan pelepasan calon jamaah haji yang diikuti oleh Keluarga Besar FBE UII. Berbeda dengan sebelumnya, tahun ini diadakan secara offline yang bertempatan di Hall Tengah Lantai 1 Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII, Selasa (05/11).

Pada acara Halal Bihalal dan pelepasan calon jamaah haji yang dipandu oleh Nur Hamid Sutanto, S.Kom. sebagai Master of Ceremony, dihadiri juga oleh Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan serta Arief Rahman, S.E., S.I.P., M.Com., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan segenap sivitas akademika FBE UII lainnya.

Acara ini dilanjutkan dengan penyerahan simbolik pelepasan calon jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji dan diikuti oleh pembacaan ikrar syawalan oleh Siti Nursyamsiah, Dra., M.M., CMPM. Ikrar tersebut mengandung permohonan maaf dengan tujuan agar seluruh sivitas akademika FBE UII saling memaafkan sehingga kembali kepada fitrah setelah sebulan penuh berpuasa.

Tausiah pada acara tersebut dibawakan oleh Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psi. dengan mengangkat tema “Syawal dan Peringatan Ketakwaan” yang menggunakan metode survei melalui “Google Form”. Tausiah tersebut menjelaskan tentang bagaimana seseorang dari sebelum bulan Ramadan hingga selesai bulan Ramadan.

“Membalas keburukan dengan kebaikan lebih baik dibandingkan sebelum Ramadan, artinya bahwa kemampuan kita meningkat untuk berbuat baik kepada orang yang sebelumnya sudah berperilaku kurang baik,” ujar Budiharto selaku pengisi acara.

Beliau juga mengutip perkataan dari Ali bin Abi Thalib, “Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat,” ujar Budiharto.

Selanjutnya, beliau menerangkan beberapa hadis mengenai kegiatan-kegiatan positif apa saja yang perlu dilakukan, dengan harapan untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT terutama dengan melakukan hal positif. “Hal-hal positif tersebut seperti membantu sesama, juga bersedekah terhadap orang yang membutuhkan,” tutur beliau. Kemudian pada akhir acara dilengkapi dan ditutup dengan doa penutup. (YNZ/NP)

Teknologi di dunia saat ini berkembang dengan sangat cepat. Pada masa Revolusi Industri 4.0., banyak jenis perkembangan teknologi yang akan atau bahkan sudah mulai terjadi, termasuk di bidang keuangan atau perbankan. Salah satu yang sering dibahas yaitu, Financial Technology atau Fintech yang merupakan perkembangan teknologi di bidang perbankan. Menanggapi hal itu, Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema “Peluang dan Tantangan FinTech Syariah di Indonesia” secara daring pada hari Selasa (26/4). Webinar tersebut diisi oleh dua pemateri, yaitu, Ronald Yusuf Wijaya selaku Ketua Umum Asosiasi FinTech Syariah Indonesia (AFSI) dan Rifqi Muhammad S.E., S.H., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Akuntansi FBE UII dan peneliti FinTech syariah.

“Dunia bisnis di bidang keuangan merupakan bidang yang perkembangannya sangat cepat. Dengan adanya webinar ini, harapannya kita memperoleh informasi terkait respon ekonomi Islam terhadap perkembangan FinTech saat ini,” ujar Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi dalam sambutannya.

Materi pertama disampaikan oleh Ronald. Beliau mengenalkan empat model bisnis FinTech yang kerap digunakan, yaitu, Payment Clearing and Settlement, Inovasi Keuangan Digital (IKD), Peer to Peer Lending, dan Securities Crowdfunding. “Perkembangan Fintech di Indonesia cukup meyakinkan, khususnya pada variasi peer to peer lending yang bahkan per desember 2021 sudah tercatat ada 710.000 investor yang ikut andil, baik individual atau institution dan penyaluran FinTech peer to peer lending yang resmi tercatat sudah mencapai angka 270 triliun,” jelas Ronald.

Perkembangan FinTech di sektor syariah pun dijelaskan oleh Rifqi pada sesi kedua. Beliau menjelaskan secara mendalam terkait peluang dan tantangan dari adanya FinTech di sektor syariah. Risiko-risiko dari adanya FinTech syariah seperti, risiko hukum, stratejik, kepatuhan, dan reputasi perlu diatur oleh manajemen risiko. “Tingkat bagi hasil antara investor dan pelaku serta tata kelola yang buruk dari FinTech syariah bisa memungkinkan adanya kegagalan,” ujar Rifqi. 

Webinar ditutup dengan imbauan kedua pemateri untuk ikut serta berpartisipasi dalam mendorong potensi ekonomi Indonesia melalui pemanfaatan Financial Technology syariah. Perkembangan ekosistem ekonomi Islam dimulai dari diri kita masing-masing. Ronald juga menambahkan, “Bentuk partisipasi itu banyak sekali bentuknya, bisa jadi tender, borrower, dan lain-lain agar momentum yang kita punya benar-benar bisa kita utilisasi.” (MZH/SMM)

Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) merupakan rumah baru dari program doktor yang sebelumnya bernaung di bawah Program Doktor Ilmu Ekonomi FBE UII. Pendirian program studi ini telah mendapat lampu hijau dengan dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) No. 532/E/O/2021 tertanggal 30 November 2021. 

Konsentrasi yang ditawarkan di Program Doktor Ilmu Manajemen antara lain Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan juga Manajemen SDM. Dalam proses pembelajarannya, tentu ada perbedaan dari program doktor sebelumnya. Ketua Jurusan Manajemen FBE UII, Arif Hartono, S.E., MHRM., Ph.D. menjelaskan, “Yang membedakan dengan program doktor manajemen yang sebelumnya adalah kita menggunakan proses disertasi yang terstruktur sehingga mulai semester 3 sampai nanti diharapkan semester 6 sudah selesai atau dengan kata lain design dari PDIM ini adalah 3 tahun selesai.“ 

Menanggapi hal tersebut, PDIM FBE UII menyelenggarakan Webinar Series #1 dengan tema “Sukses Menempuh Kuliah S3” secara daring pada Jumat (22/04). Dengan adanya webinar ini diharapkan dapat menjadi media untuk sharing experiences bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa S3. Salah satu pembicara, yaitu Dr. B.M. Purwanto, M.B.A. mengulas tentang ‘Strategi Menyusun Proposal Disertasi’ menyebutkan bahwa pada umumnya setiap mahasiswa mempunyai dinamika yang berbeda-beda dalam mengembangkan disertasinya. “Jadi ada mahasiswa yang mengembangkan disertasi itu prosesnya top down, ada yang bottom up, dan yang patternnya random walk,” ujarnya.

Selanjutnya, pemateri kedua datang dari Ketua Prodi Doktor Ilmu Manajemen FBE UII yakni Arif Hartono, S.E., M.Ec., Ph.D. Beliau membedah mengenai realitas perjalanan menjadi mahasiswa S3. Baginya, perjalanan kuliah S3 tak semulus apa yang diperkirakan. Ada banyak bumpy road ahead yang ditemui ketika sedang fokus berkuliah. “Be prepared! Karena perjalanan dunia perkuliahan S3 mungkin tidak semulus jalan rumah ke kampus. Namun, akan banyak naik turunnya,” tegas Arif.

Melalui webinar ini ia juga mengemukakan bahwa, “S3 adalah marathon, bukan lari sprint. Jadi, mahasiswa harus mengusahakan making progress setiap hari.” Berdasarkan realitas yang dipaparkan, ia berharap agar mahasiswa dapat membangun collective awareness.

Arif tak lupa membagikan tips guna mendukung keberhasilan perjalanan mahasiswa S3. Menurutnya, hal utama yang harus dipikirkan adalah membuat planning ke depan. Agar  tidak menjadi beban, mahasiswa diharapkan memilih recent topic yang sesuai dengan riset interestnya. Hal ini selaras dengan yang disampaikan di ujung materi, “Teman-teman diharapkan sebisa mungkin membawa riset interest-nya sampai menjadi profesor atau bahkan hingga pensiun. Dengan begitu, kalian akan dikenal menjadi profesor di bidang tersebut,” ujarnya. (AD/ DM)