Menjelang pertemuan tahunan terbesar di dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan  yang akan dihadiri oleh 189 negara dengan kurang lebih 15.000 peserta dan dilaksanakan pada tanggal 8-14 Oktober di Bali, Kamis pagi (27/09) di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia telah diadakan forum diskusi oleh  Direktorat Jenderal (Dirjen) Informasi Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi Informatika dengan tema Kekuatan Ekonomi Syariah dalam rangka menyambut Annual Meeting Internasional Moneting Fund – World Bank 2018. Melalui Academia Forum ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang ekonomi syariah, pembahasan yang lebih kritis serta forum ini diharapakan dapat menjadi rujukan untuk isu-isu yang akan dibahas dalam acara tersebut. Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diwakili oleh Dra. Siti Mei Ningsih, M.Si. dan dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Dr. Jaka Sriyana, SE., M.si., Ph.D. dan pemberian keynote speech Rektor Universitas Islam Indonesia yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Zaenal Arifin M.Si. menyampaikan tiga catatan isu dalam ekonomi islam diantaranya adalah dalam bidang perbankan, pasar modal, dan bisnis syari’ah.

Sesi pertama pada acara Academia Forum diawali dengan pembahasan materi Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Syari’ah dalam APBN untuk mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional oleh Langgeng Basuki, S.E., M.M dari Kasubdit Pengelolaan Transaksi SBSN Kementrerian Keuangan RI. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa tiga poin penting mengenai perkembangan dan peran sukuk negara, pembiayaan proyek melalui sukuk negara, dan sukuk-sukuk negara sebagai alternatif investasi bagi masyarakat. Sukuk adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syari’ah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing sebagaimana yang terdapat pada UU No. 19 tahun 2008. Adapun tujuan dari pengadaan sukuk negara ini adalah untuk pembayaran APBN, pembangunan proyek yang masih termasuk dalam alokasi APBN dan beberapa manfaat sukuk negara adalah untuk diversifikasi sumber pembayaran APBN serta membiayai proyek-proyek pemerintah. Berdasarkan data yang dipaparkan dapat diketahui bahwa total akumulasi penerbitan mencapai Rp 938,68 Triliun dan alokasi sukuk negara setiap tahunnya semakin meningkat.

Selanjutnya sesi materi kedua mengenai Pembiayaan Syari’ah untuk Halal Value Chain “Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia” yang dipaparkan oleh Edi Fairuz Abadi dari Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi syariah global kini mulai meningkat sedangkan posisi Indonesia di industri halal semakin menurun. Indonesia walaupun jadi negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar nyatanya bukan menjadi pemain utama dalam bidang industri halal walaupun potensi untuk pengembangan dari produk halal yang ada di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dilihat bedasarkan urgensi transaksi yang berjalan di Indonesia dan defisit transaksi berjalan yang terus berlangsung.

Pada sesi terakhir dari Academia Forum disampaikan oleh Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Pakar Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan pembahasan mengenai Dukungan Akademis bagi Pertumbuhan Ekonomi Syariah. Berkembangnya industri keuangan syari’ah di Indonesia diawali pada tahun 1992 pada saat momentum krisis ekonomi sehingga dari mendorong keluarnya UU Perbankan. Selain itu saat ini di Indonesia mulai banyak perguruan tinggi yang membuka program studi Ekonomi Syari’ah sehingga hal ini dapat menopang dan mendukung perkembangan industri keuangan syari’ah secara khusus dan pengembangannya dalam bidang agenda pendidikan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah serta terciptanya tenaga profesional yang handal dan dibutuhkan oleh industri.

Antusias yang tinggi dapat dirasakan oleh semua peserta dan panitia yang hadir pada acara Academia Forum saat sesi tanya jawab dibuka oleh moderator. Berbagai pertanyaan ditujukan kepada para pembicara berkenaan dengan materi Ekonomi Syari’ah. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia memiliki ketertarikan terhadap informasi yang diberikan oleh para pembicara. Kegiatan Academia Forum dimeriahkan juga dengan Stand Up Comedy oleh Teguh Nurwantara serta pengumuman pemenang kompetisi media sosial instagram yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

Selasa, 09/10/2018 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bagian Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) mengadakan Program Workshop Studi Kasus Ekonomi & Bisnis Syariah dengan fasilitator Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand Merc., Ph.D. Acara yang di adakan di ruang P1/2 ini merupakan workshop berseri dengan empat bagian yaitu seri 1-2, seri 2-2, insentif, dan luaran target buku studi kasus Ek-Bis Syariah UMKM terbit. Acara seri 1-2 ini mempunyai target agar peserta memahami metode penulisan Case Study. Peserta yang berasal dari kalangan akademisi FE UII ini terdiri dari dosen seluruh prodi di Fakultas Ekonomi, baik akuntansi, manajemen, maupun ilmu ekonomi ini sangat antusias terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan kepada fasilitator. Workshop ini dimulai pada pukul 09:00 dengan sambutan yang diberikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi yaitu Bapak Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si. Sebagai alat motivasi fasilitator memperlihatkan buku Kasus-Kasus Manajemen yang telah di buat dan berhasil diterbitkan.

Pembelajaran yang berbasis kasus sendiri lahir dari banyaknya kritik yang diberikan kepada pendidikan bisnis yang ada di Indonesia karena pembelajaran manajemen yang ada kebanyakan merupakan pengetahuan teori dan kurang memberikan dampak yang berarti. Mahasiswa yang nantinya ketika lulus berperan sebagai agent of chance ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih dalam dunia kerja. Aktivitas pembelajaran di kelas dari hasil analisa perguruan tinggi di Amerika menunjukan bahwa dosen selaku pendidik lebih banyak melakukan aktivitas lecturing dari pada kegiatan lainnya hal ini akan berdampak kurang efektifnya pendidikan karena ketidaksesuaian pengajaran dengan pencapaian tujuannya yaitu dalam segi pengetahuan, kemampuan, dan kemampuan pengambilan keputusan.

Diharapkan adanya perubahan dari aktivitas lecturing dengan lebih berfokus kepada mahasiswa sebagai pusat pembelajaran. Sehingga mahasiswa tidak hanya memahami secara teoritis, tetapi juga dapat menerapkan teori tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari atau praktek di dunia bisnis dan ekonomi syariah, serta dunia kerja nantinya. Selain itu, dengan adanya  buku studi kasus ek-bis syariah ini, mahasiswa akan lebih mudah untuk memahami dan menerapkan pemecahan masalah kasus-kasus tersebut .

Penting bagi kita baik sebagai pengajar maupun mahasiswa mengetahui pentingnya membaca. Mulai dari membaca inilah kita dapat melatih diri dalam menganalisis berdasarkan landasan teori yang ada. Hal ini dikarenakan dalam mengambil sebuah keputusan kita tidak boleh berdasarkan sudut pandang diri sendiri atau sering disebut dengan subjektif apalagi tidak sesuai dengan fakta yang ada. Maka perlu adanya dasar-dasar teori sehingga membuat kita lebih objektif dalam mengambil keputusan. Selain itu kita dapat berlatih melalui pembelajaran berbasis kasus. Dengan kasus-kasus yang ada dan isi yang berbeda-beda membuat kita semakin tertantang dalam membaca, menganalisis dan memecahkan sebuah masalah. Masalah bukan suatu hal yang negatif, justru merupakan hal positif. Adanya sebuah masalah memacu atau dapatmenjadi trigger bagi diri kita dalam membangun dan mengambil langkah yang mana menjadi pilihan kita dalam memberikan solusi.

Dewasa ini perkembangan teknologi begitu pesat. Situasi ini ikut juga membawa perubahan pada aktivitas perekonomian. Mau tidak mau, pelaku usaha harus siap siaga agar bisnisnya tetap bisa berjalan, minimal kondisinya stabil dan tidak hilang begitu saja.

Untuk menghadapi dinamika perubahan, Fakultas Ekonomi UII menyelenggarakan Stadium General bertajuk “SAP dan Industri 4.0” bagi para mahasiswa. Acara ini berlangsung hari Selasa, 9 Oktober 2018 pada pukul 09.00 bertempat di Aula Utara. Pembacaan kalam ilahi mengawali rangkaian acara, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Dekan FE UII, Jaka Sriyana, SE, MSi, PhD, lalu masuk ke acara inti yang disampaikan oleh narasumber. Dalam sambutannya, Jaka Sriyana menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi SAP sejak tahun 2005 menjadi sebuah keunggulan dalam sektor pendidikan di UII, rintisan awal dimulai dari prodi Akuntansi kemudian disusul oleh prodi Manajemen. Menurutnya, kehadiran SAP patut direspon terutama untuk menghadapi anomali fenomena industri dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas dan menambah keunggulan kompetitif bagi para lulusan UII.

Baziedy Aditya Darmawan, SE, MM menjadi moderator dalam pembahasan forum ini. Kegiatan ini sangat menarik karena disampaikan langsung oleh pakar keuangan yang sudah berpengalaman. Ferizal Ramli, seorang SAP Managing Consultant and Senior Project Manager di Hamburg, Jerman yang menjadi pembicaranya. Pakar keuangan tersebut menyampaikan bahwa saat ini perkembangan ekonomi sudah sampai pada era industri 4.0 yang seluruh aktivitasnya menggunakan media digital. Industri 4.0 menitikberatkan otomasi dan transfer data. Ferizal menjelaskan juga jika zaman sekarang telah mengubah proses bisnis sehingga seluruh aktivitas bisnis penting untuk ‘dirasakan’ dalam upaya ekspansi bisnis, tidak hanya sebatas paham terhadap terhadap eksekusi secara general.

Era industri 4.0 pertama kali dimunculkan pada tahun 2001 dan diinisiasi pertama kali di negara Jerman. Ada 6 hal penyebab industri 4.0 berkembang, yaitu : mobile and unix, internet of things, blockchain, big data and predictive analysis, artificial intelligence, dan cloud. Ke enam aspek tersebut menuntut sumber daya manusia memiliki kemampuan pemindaian yang baik sehingga mampu selektif dalam menyerap informasi.

SAP menjadi solusi yang paling tepat dalam menjawab tantangan perubahan industri 4.0 dengan platform net weaver dan SAP HANA. Aplikasi ini sangat membantu proses otomasi dimana proses bisnis berubah dari bentuk manual menjadi otomatis. Didalam pengorganisasian SAP ada penyelarasan fungsi-fungsi manajemen, sehingga aktivitas perusahaan maupun organisasi dapat bersinergi dan saling berkolaborasi antar fungsinya.

Dari acara ini, Ferizal Ramli sangat berharap apabila generasi Indonesia dapat menjadi manusia yang cerdik dan cerdas dalam menghadapi teknologi dan dapat mengimbanginya. Ferizal percaya dan optimis jika lulusan Indonesia di masa depan mampu memanfaatkan teknologi dengan baik sehingga dapat menciptakan efisiensi bisnis dan bisa mengusahakan agar perusahaan Indonesia dapat melebarkan sayapnya di luar negeri. Yang tidak kalah penting, ia juga berpesan agar mahasiswa yang menjadi praktisi perusahaan memiliki mental dan prinsip yang kuat dalam menghadapi para stakeholder. “Ingat, stakeholders itu lebih kejam daripada ibu tiri” ucapnya dalam nada bercanda.

Public Speaking merupakan bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah yang relatif besar dan pembicaraan yang relatif kontinu. Seperti yang tadi disampaikan oleh pemateri bahwasanya salah satu kualitas untuk sukses itu ialah kemampuan dalam berkomunikasi, maka perlu sekali untuk kita melakukan pengembangan  dalam kemampuan Public Speaking.  Oleh karena itu, Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (LEM FE UII) mengadakan seminar yang bertemakan Public Speaking.

Seminar berjudul “Speak Up and Show Your Action” ini diadakan di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, pada hari Minggu, 23 September 2018. Tujuan LEM FE UII mengadakan seminar tersebut adalah untuk menyediakan tempat dan kesempatan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi yang ingin mendalami dan meningkatkan kemampuan  berbicara di depan umum.

Rangkaian acara ini diawali dengan pembukaan secara simbolis, pembacaan ayat suci al-Qur’an,  menyanyikan lagu Indonesia Raya dan himne UII. Kemudian rangkaian selanjutnya disambung dengan beberapa sambutan yang diberikan oleh perwakilan panitia, ketua LEM FE UII, dan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (DPM FE UII). Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari grup tari dari Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Melalui tari Melayu yang diiringi musik khas Melayu, serta ragam dan kekhasan gerak tarian Melayu, grup tari tersebut memberikan decak kagum kepada para peserta seminar.

Rangkaian acara yang utama yaitu penyampaian materi Public Speaking. Luthfi Chabib S.Farm.M.Sc,Apt selaku pemateri berbagi pengetahuannya mengenai persoalan Public Speaking. Luthfi Chabib menyampaikan beberapa hal yang sebaiknya jangan dilakukan ketika kita berbicara di depan orang banyak diantaranya seperti terlalu berfokus pada teks, tidak ada ekspresi ketika berbicara, terlalu banyak gerak dan lain-lain.

Sebagai seseorang yang saat ini sedang menjalankan profesi sebagai Doktor, Luthfi Chabib juga menyampaikan tujuan dari Public Speaking itu sendiri seperti apa, yang mana tujuannya untuk menyampaikan informasi kepada peserta, menghibur peserta dan tentu saja juga bagaimana cara mempengaruhi peserta. Sedangkan untuk manfaat dari Public Speaking, Luthfi mengatakan dapat mengurangi ketidaktahuan, mengurangi tekanan, memperbaiki hubungan, memahami permasalahan dan menyelesaikan masalah.

Akan tetapi, Luthfi juga menyadari faktanya tak seorangpun yang dilahirkan sebagai seorang speaker, sehingga ada beberapa faktor pembentuk speaker seperti latihan, lingkungan dan anugerah dari lahir (bakat). Kemudian Public Speaking tentu saja bukan hal yang mudah untuk dilakukan, sehingga seringkali terjadinya masalah-masalah dalam Public Speaking seperti kecemasan yang berlebihan, belum begitu menguasai materi dan kurangnya pengetahuan tentang teknik berbicara di depan umum.  Kecemasan yang berlebihan seperti ini biasanya terjadi karena pengalaman pertama, suasana baru, merasa menjadi pusat perhatian, merasa tidak percaya diri, dan perasaan tidak siap tampil.

Dikarenakan Public Speaking bukan merupakan persoalan yang mudah untuk dilakukan. Maka, Luthfi Chabib pun menyampaikan beberapa cara untuk mengatasinya, diantaranya mempersiapkan dan melakukan latihan, mencari pengalaman, melakukan kegiatan fisik dan menganggap demam panggung adalah hal yang wajar. Selain itu, pemateri juga menyampaikan bahasa tubuh yang baik dan tepat ketika kita sedang berbicara didepan umum, misalnya dalam suasana formal berdiri selalu lebih baik daripada duduk, kemudian juga bisa gunakan tangan untuk memegang alat bantu, dan tidak dianjurkan untuk berjalan mondar-mandir.

Selanjutnya pada akhir acara, Luthi Chabib sebagai seorang pemateri memberikan motivasi bahwasanya dari perubahan kecil akan berdampak pada yang besar dan dari mengubah diri, akan berdampak pada keluarga, lingkungan, agama, bangsa dan negara. Sehingga itulah sebaik-baiknya peran pembelajar.

Festival Ekonomi atau yang biasa disebut Feskon kembali diadakan untuk yang ke-3 kalinya Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII). Feskon didadakan khusus untuk mahasiswa dan mahasiswi aktif UII. Rangkaian kegiatan Feskon berakhir pada tanggal 22 September 2018 yang merupakan acara puncak dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya seperti Kuliah Umuseminarm, lomba dalam bidang olah raga, kesenian, serta donor darah. Seminar di Gedung Kuliah Umum Kampus Terpadu UII dilaksanakan pada tangga 16 September 2018 dengan menghadirkan 3 pembicara yaitu Bhima Yudistira sebagai Ekonom INDEF (Institute For Development of Economics and Finance), Cipto Laksono sebagai Online Sales Manager of Lion Parcel, dan yang terakhir Aryo Wirawan yang merupakan Founder and Advisor of Jala Tech PT. Atnic Ekotekno.

Acara puncak Feskon diadakan di Lapangan parkir mobil FE UII. Feskon kali ini tidak hanya mengusung tema akademik dan sportivitas saja, melainkan juga mengusung kegiatan amal yang ditujukan kepada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Lombok. Kegiatan amal ini bersumber dari hasil penjualan tiket konser pada malam puncak acara Feskon UII dimana harga tiket masuk sejumlah Rp 7.000, dan Rp 5.000 per tiket akan diberikan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah di Lombok. Acara puncak Feskon dibuka pada pukul 17.00 WIB dengan pembacaan kalam Ilahi oleh saudara Fahmi Abi Panuntun, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne UII secara bersama-sama.

Acara kembali dilanjutkan dengan penampilan dari UKM Musik Fakultas Hukum UII, kemudian dilanjutkan dengan penampilan Komunitas Teater Koin pada pukul 19.15 WIB. Penampilan Teater Koin diawali dengan teriakan salah satu pemain di tengah-tengah para penonton yang kemudian semua pemain keluar menuju depan panggung untuk memainkan perannya masing-masing. Penampilan dari Teater Koin berlangsung selama 10 menit. Sebelum memasuki acara selanjutnya, Master of Ceremonies (MC) mencairkan kembali suasana dengan membagikan beberapa voucher kepada penonton. Selain penampilan dari UKM musik FH UII dan Teater Koin, Fekon juga menghadirkan penampilan dari grup band D3 FE UII yang bernama Drunk A Dust. Drunk A Dust tampil dengan membawakan lagu dari Stars And Rabbit yang berjudul Man Upon The Hill dan dilanjutkan dengan Lost Star dari Adam Levine yang menghanyutkan penonton untuk ikut bernyanyi bersama.

Acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba Feskon dalam bidang olahraga dan kesenian yang telah diselenggarakan sebelumnya. Dari bidang Olahraga Bulutangkis dimenangkan oleh Tim Satrio, dari Basket dimenangkan oleh Tim Newbie, dari Tenis Meja dimenangkan oleh Havitz, dan yang terakhir adalah Futsal dimenangkan oleh Tim Abakuya FC. Menurut Radiansyah Ichwani, yang merupakan ketua dari Feskon mengungkapkan bahwa adanya acara lomba ini diharapkan dapat lebih meningkatkan minat dan bakat mahasiswa dan mahasiswi agar dapat tersalurkan dengan baik. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari UKM Musik FE UII dengan membawakan 3 lagu salah satunya adalah betapa dari Sheila on 7 yang langsung dapat membawa penonton untuk ikut bernyanyi bersama. Sebelum masuk di acara terakhir, semua penonton ditunjukkan video Charity for Lombok yang menggambarkan keadaan Lombok pada saat terjadinya musibah. Rangkaian kegiatan Feskon ditutup dengan meriah oleh bintang tamu utama, yaitu The Rain.

Seluruh penonton yang hadir sangat antusias dengan bernyanyi bersama The Rain khususnya pada lagu yang berjudul Terlatih Patah Hati dan Gagal Bersembunyi. Dengan ditutupnya kegiatan Feskon yang ke-3 ini, Radiansyah Ichwani yang merupakan ketua dari Feskon berharap agar mahasiswa dan mahasiswi khususnya mahasiswa-mahasiswi Ekonomi Fakultas Ekonomi UII bisa menghadapi tantangan persaingan ekonomi dalam waktu 20 tahun kedepan dan terbentuknya wadah bagi bakat-bakat olahraga maupun kesenian dalam diri mahasiswa.

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Muntilan pada hari Kamis, 20 September 2018 di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja, Condongcatur. Kunjungan tersebut dihadiri sejumlah 110 siswa serta guru. Kunjungan tersebut didampingi oleh tim Marketing & Communication  Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Acara tersebut dimulai pada pukul 13.00 di Aula Utara. Acara kunjungan kampus ini dimulai dengan sambutan oleh Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, dalam sambutannya tak lupa dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia menyampaikan beberapa informasi terkait perkembangan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Setelah itu, dilanjutkan sambutan kepada pimpinan delegasi SMAN 1 Muntilan.  

Setelah itu acara kunjungan dilanjutkan dengan pengenalan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Pengenalan tersebut diberikan oleh Baziedy A. Darmawan, SE., M.Sc, dosen Prodi Manajemen yang sekaligus Kepala Unit Hubungan Masyarakat Fakultas Ekonomi  Universitas Islam Indonesia. Sebelum penyampaian materi tentang Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia diputarkan sebuah video tentang profil Universitas Islam Indonesia dan wilayah Yogyakarta. Baziedy menyampaikan sejarah mengenai terbentuknya Universitas Islam Indonesia.  Ia pun menyampaikan tentang berbagai informasi Universitas Islam Indonesia, khususnya Fakultas Ekonomi dan memaparkan tentang akreditasi program studi, keunggulan masing – masing program studi dan Baziedy menjelaskan tentang berbagai macam beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa / mahasiswi. Beasiswa tersebut tidak hanya berasal dari internal Universitas Islam Indonesia melainkan juga ada banyak pilihan dari luar Universitas Islam Indonesia. Rombongan dari SMAN 1 Muntilan sangat terlihat antusias sehingga tidak sedikit siswa – siswi yang bertanya dan ingin mengetahui lebih banyak informasi mengenai dunia perguruan tinggi, khususnya tentang Universitas Islam Indonesia.

Setelah penyampaian pengenalan mengenai Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia acara selanjutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai pengenalan pasar modal yang disampaikan oleh Abdur Rafik, SE., M.Sc. yang merupakan dosen Prodi Manajemen. Abdur menyampaikan informasi seputar pasar modal seperti instrumen – instrumen pada pasar modal, tips bagi investor pemula saat terjun ke dunia pasar modal, dan menyampaikan mengenai bagaimana cara berinvestasi sesuai syariat islam atau dengan kata lain instrumen yang digunakan berdasarkan pada prinsip syariah agar investor muslim tidak hanya mengetahui cara berinvestasi secara baik melainkan mengetahui cara berinvestasi yang sesuai syariah. Setelah penyampaian materi yang diberikan oleh Abdur mengenai pasar modal banyak siswa dan siswi beserta guru yang bertanya mengenai seputar investasi. Pertanyaan tersebut mengenai tips investasi bagi pemula, cara mencairkan uang dari saham yang dimilikinya dan cara pembagian dividen. Tidak hanya itu ada beberapa siswa dan guru yang tertarik mengenai pasar modal dan langsung bertanya di kantor Bursa Efek yang terdapat di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang kantornya berada di lantai tiga gedung P.

Pada pukul 15.00 acara ditutup. Kunjungan kampus ini diakhiri dengan acara tur kampus yang dipandu oleh mahasiswa dan mahasiswi anggota Marketing & Communication Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Rombongan dari SMAN 1 Muntilan diajak berkeliling kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia untuk melihat secara langsung berbagai fasilitas yang berada di kampus Fakultas Ekonomi. Siswa-siswi sangat antusias untuk mengelilingi kampus terlihat dari banyaknya tempat yang dijadikan subjek foto oleh siswa-siswi maupun guru. Acara kunjungan kampus ini merupakan salah satu program rutin yang dilaksanakan oleh Marketing & Communication.

Tepat pukul 09.45 WIB rombongan akademika FEB Universitas Stikubank Semarang menyapa para akademika Fakultas Ekonomi UII yang telah bersiap menyambut mereka. Aksen jawa khas Kota Semarang mulai terdengar sejak langkah kaki rombongan memasuki gedung kampus. Diantara rombongan kota bandeng itu, ternyata ada yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi UII. Oleh karena itu, beberapa diantara mereka sempat berkeliling di daerah lobby dan ruang sidang sehingga menjadi ajang nostalgia semasa kuliah dulu. Para rombongan sempat berbincang-bincang sebentar dengan Dekan FE UII sebelum akhirnya masuk ke dalam ruang sidang. Peserta kunjungan pagi itu terdiri atas Dekan Universitas Stikubank, Ketua Yayasan, Sekretaris Fakultas, Ketua Prodi dan beberapa dosen. Mereka mengambil tempat yang telah disediakan dan menjalani acara diskusi.
Pembawa acara menghaturkan salam pertanda acara akan segera dimulai. Sambutan Dekan FE UII menjadi awalan dalam diskusi tersebut. Setelah itu, dilanjutkan oleh sambutan Dekan FEB UNISBANK yang memberikan kesannya terhadap Fakultas Ekonomi UII. Ia dan tim berharap hal-hal yang akan dibahas pada hari itu mampu menjadi saran yang membangun agar FEB UNISBANK terus berkembang lebih baik lagi. Setelah prakata dari para dekan, acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari masing-masing kampus. Penyerahan ini semata-mata sebagai kenang-kenangan dan menjalin silaturahmi antar universitas agar lebih erat hubungannya sehingga mampu membangun satu sama lain.
Setelah rangkaian acara pembukaan, alur diskusi dipandu oleh Pak Jaka Sriyana selaku Dekan FE UII. Sesi ini yang sudah dinanti oleh para peserta, yaitu sesi tanya jawab, sekaligus memaparkan perbandingan dari segi apapun antar kedua universitas. Pertanyaan pertama dilontarkan oleh perwakilan FEB UNISBANK perihal kefektifan struktur bagian dalam lingkup FE UII yakni termasuk, D3, S1, S2, hingga S3. Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Pak Dekan selaku pimpinan kampus, bahwa tata kelola UII sedang dalam proses penyempuranaan berkaca pada kepemimpinan Dekan dan Wakil-wakil Dekan baru saja terpilih. Oleh karena itu, banyak struktur yang harus diperbaruhi agar sesuai dengan regulasi UII yang juga baru terealisasi ini. Selain itu, para peserta juga menanyakan tentang pengelolaan anggaran dan sistem keuangan di FE UII. Terkait pertanyaan ini, Pak Arief Rahman membuka suara, bahwa di UII itu memiliki Catur Dharma, ada juga SPP fix dan variable. Ia mengemukakan bahwa seluruh dana yang masuk ke UII akan dikelola oleh Badan Wakaf UII.
Selain hal-hal tersebut, masih banyak topik yang diperbincangkan seperti, kurikulum UII yang menerapkan Kurikulum Ulil Albab dengan sekelibat kegiatan-kegiatan keagamaan. Beberapa dosen juga menjelaskan mengenai grand design UII kedepannya, hingga prosedur dan siklus jabatan fungsional dosen di kampus. Selain penjelasan dari pihak FE UII, beberapa perwakilan akademika dari UNISBANK juga menjelaskan mengenai struktur dan sistem baik yang berhubungan dengan pengajaran maupun pengelolaan institusi. Penyampaian yang lugas dari rombongan sesekali membuat para perwakilan FE UII juga mengangguk paham. Diskusi berjalan cukup lama, sekitar 2 jam, karena para peserta sangat antusias dengan segala topik yang di diskusikan. Sesekali para rombongan dan perwakilan FE UII saling melempar candaan sehingga diskusi berjalan santai.
Acara diskusi berakhir saat adzan dzuhur berkumandang, Pak Jaka Sriyana selaku Dekan FE UII dan Ibu Euis Soliha selaku Dekan FEB UNISBANK saling menyampaikan terima kasih untuk kesempatan transfer ilmu yang diselenggarakan pagi itu. Semua peserta diskusi berharap dengan adanya kunjungan ini mampu memupuk silaturahmi antar kedua universitas sehingga keduanya mampu mencetak bibit-bibit unggul asli Indonesia.

Akhir pekan dijadikan pilihan terbaik bagi sebagian mahasiswa Fakultas Ekonomi UII untuk menyerap ilmu yang tidak didapatkan saat kuliah, yakni mengikuti seminar. Acara ini bertajuk Seminar Festival Ekonomi dengan judul bahasan Development Strategy to Reach Indonesia’s Vision as Leading South East Asia’s Country of Digital Economy in 2020. Seminar ini diadakan di Gedung Kuliah Umum Timur Kampus Terpadu UII dan dimulai sesuai jadwal yang tealh ditentukan yakni pukul 08.00. Festival Ekonomi yang dipelopori oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi UII ini merupakan pembukaan dari rangkaian kegiatan lain di Festival Ekonomi 2018 ini yaitu ada berbagai perlombaan dalam bidang olahraga dan seni, seperti tenis meja, futsal, basket, bulu tangkis dan desain grafis. Selain berbagai kompetisi, Festival Ekonomi (Feskon) ini mengadakan donor darah dan sebagai penutup rangkaian acara ini ada konser amal yang diisi oleh guest star menarik yang siap dipersembakan untuk para penikmat musik.
Pembawa acara menyalakan pelentang lalu memberi salam pada seluruh penghuni gedung kuliah umum pagi itu, pertanda seminar akan segera dimulai. Seperti kegiatan-kegiatan kampus kebanyakan, beberapa sambutan diberikan oleh perwakilan panitia hingga dekan Fakultas Ekonomi UII. Berkaca pada sambutan yang diutarakan Pak Jaka Sriyana selaku dekan FE UII, ia mengatakan bahwa, kegiatan Fakutas Ekonomi ini diharapkan mampu memberi bekal, membangun semangat para jiwa muda untuk terus berkarya, serta menjadi sesuatu yang berkah dan dapat dipahami ilmunya sehingga mampu menghasilkan manfaat yang besar baik bagi pribadi maupun orang lain nantinya. Peserta yang mengikuti seminar bukan hanya mahasiswa yang berasal dari S1 Fakultas Ekonomi, tetapi banyak juga mahasiswa D3 yang turut mengambil bagian dalam seminar tersebut.
Setelah rangkaian acara pembukaan selesai, pembawa acara mempersilahkan moderator yang akan mengkoordinir seminar bersama tiga pemateri yang hebat. Bapak Bagus Panuntun sebagai moderator pandai mengambil para peserta seminar sehingga perhatian tertuju kedepan. Berselang beberapa menit, Bima Yudistira yang merupakan Ekonom Index (Institute for Development of Economics and Finance) memasuki panggung dan menyampaikan materinya. Ia menyampaikan topik yang berporos pada ekonomi digital yang jika mampu dikendalikan oleh bangsa Indonesia maka bonus demografi yang diprediksi puncaknya di tahun 2030 akan sangat menguntungkan. Tetapi apabila ekonomi digital tidak mampu dirangkul oleh bangsa Indonesia khususnya manusia di usia produktif maka bonus itu mengganti nama menjadi bencana. Ia memberikan banyak fakta yang membuat peserta sesekali tercengang, baik itu fakta positif maupun fakta negatif. Akibat pembawaannya yang baik, banyak peserta yang penasaran mengenai ekonomi digital dan bertanya kepadanya saat sesi tanya jawab dibuka.
Materi kedua dibawakan oleh pemateri yang tidak kalah hebatnya, yakni Cipto Laksono yang merupakan online sales manager Lionparcel.com. Pencapaian yang luar biasa bagi salah satu pemuda yaitu mampu bekerja di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Pada sesinya, ia mengemukakan peran logistik dalam mendukung ecommerce suatu perusahaan. Selain itu, ia memperkenalkan proses kerja di Lionparcel.com sehingga mengundang antusias para peserta yang berada di ruangan tersebut. Pada bagiannya, Cipto menyinggung soal alur dan proses bisnis online ataupun jika suatu usaha dijalankan secara digital.
Materi terakhir dibawakan oleh seorang alumni UII yakni Aryo Wirawan. Ia merupakan seorang penemu start up yang sekarang sedang naik daun di dunia perikanan. Start Up yang ia beri nama Jala ini merupakan sebuah revolusi dari industri perikanan dengan mengandalkan sistem sensor pada kolam udang untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal dan berkualitas. Kegemarannya dalam dunia perikanan sudah terlihat sejak masih menjadi mahasiswa. Berkat start up yang ia kerjakan hingga detik ini ia dianugerahi berbagai penghargaan baik didalam maupun diluar negeri. Pada saat ia menyampaikan materi, ia mengatakan bahwa hal yang paling penting ketika kita mendirikan sebuah bisnis adalah membentuk pola pikir untuk terus belajar banyak hal dan senantiasa mencari teman yang memiliki keunggulamn dalam bidang ekonomi. Lelaki sarjana teknik ini sangat mengerti bahwa ilmu keekonomian itu sangat penting bagi suatu usaha.

Management Annual Inaugural Festival atau yang biasa dikenal dengan Manifest tahun 2018 berjalan dengan semarak dan meriah. Manifest merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Management Community Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, tahun ini Manifest mengambil tema Humanial Project Spread The Good Vibes. Manifest terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan edukasi, sosial, hiburan, dan olahraga. Rangkaian pertama kegiatan yang dilakukan yaitu workshop kewirausahaan dilanjut dengan fun futsal, sahur on the road (SOTR), donor darah, merenovasi perpustakaan di sekolah MI YAPPI Karangtritis, konser musik, dan untuk penutupan Manifest mengadakan seminar mengenai trading foreign exchange.
Sebelum acara penutupan yaitu seminar terdapat acara konser musik Lokaswara yang berlangsung sangat meriah dan menghadirkan bintang tamu yang sudah dikenal di kalangan masyarakat. Lokaswara berlangsung pada hari Jumat tanggal 7 September 2018 yang berlokasi di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada (PKKH UGM). Tahun ini Manifest mengundang Efek Rumah Kaca, Fourtwnty, Tashoora, Illona And The Soul Project serta Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UKM FE UII). Jumlah pengunjung yang datang pada tahun ini sebanyak 2700 orang dan mengalami peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan Manifest tahun lalu sehingga Manifest tahun ini dapat dikatakan cukup berhasil.
Semakin berkembangnya zaman maka semakin berkembang pula teknologi, dan trend bisnis saat ini menjadi online selain itu peminat dari trading foreign exchange sedang meningkat sehingga Manifest mengadakan seminar yang mengambil tema “Cara Mudah Trading Foreign Exchange (Forex)” yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 September 2018 dan berlokasi di Viglosia Building, Jalan Yos Sudarso, Kotabaru. Pembicara yang dihadirkan dalam seminar ini yaitu Fery Andrianto yang merupakan perwakilan dari perusahaan trading forex. Seminar ini diawali dengan sambutan dari ketua Manifest yaitu Abimas Widy yang merupakan mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2015 “Acara ini merupakan rangkaian terakhir Manifest, terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah datang di acara seminar ini dan semoga kedepannya Manifest semakin bagus” ucapnya, setelah selesai memberikan sambutan kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh pembicara dan kemudian sesi ini ditutup dengan sesi tanya jawab.
Forex merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya, dengan kondisi saat ini forex menjadi salah satu model bisnis yang menjanjikan karena forex tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta memiliki return yang lebih besar selain itu saat ini forex juga bebas pajak. “Trader tidak bisa bekerja sendiri karena trader membutuhkan partner dan partner yang dibutuhkan yaitu broker, sehingga trader harus berhati-hati ketika mencari broker dan harus mendapatkan broker yang bagus dengan cara melihat dari track record dari broker tersebut” ucap Fery Andrianto. Trader adalah seseorang yang berdagang di pasar valuta asing atau pasar saham sedangkan broker adalah perusahaan pialang yang berurusan dengan valuta asing. Indikator dari kalender forex yaitu suku bunga, pengangguran, dan tenaga kerja. Manfaat pertama yang dapat diambil dari trading foreign exchange yaitu bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja karena tidak dibatasi oleh waktu dan lokasi kemudian manfaat yang kedua yaitu mendapatkan keuntungan dari dua arah karena semua valuta asing diperdagangkan berpasang-pasangan sehingga trader tetap dapat untung biarpun harga naik atau turun, manfaat yang ketiga yaitu tidak membutuhkan banyak sarana prasarana karena trading forex hanya membutuhkan prasarana telepon genggam, komputer, dan internet.

Ikatan Alumni sangat penting sekali, karena pada zaman sekarang peran alumni sangat diperlukan bukan hanya menyangkut visi dan misi di dalam sebuah perguruan tinggi saja, tetapi ternyata peran alumni lebih dari itu. Ikatan Alumni dapat mempermudah atau sebagai pembuka jalan bagi alumni yang berasal dari perguruan tinggi yang sama untuk masuk dalam dunia kerja. Semakin banyak alumni yang sukses di berbagai macam pekerjaan, semakin banyak juga jalan yang terbuka bagi alumni dibawahnya dalam mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, peran alumni sangat lah penting bagi sebuah perguruan tinggi karena alumni dapat mempermudah terbukanya pintu pada dunia kerja.

Nama baik dalam sebuah perguruan tinggi juga dipengaruhi oleh para alumninya, oleh karena itu dari alumni lah nama baik harus tetap terjaga karena apabila alumninya baik maka hal tersebut lah yang akan mengangkat nama baik dari sebuah perguruan tinggi tersebut, bagi alumni sangat penting sekali dalam menjaga nama baik almamaternya dimanapun mereka berada sebagai lulusan yang dapat menyelaraskan kecerdasan dan akhlak atau sering kita sebut dengan insan ulil albab. Oleh karena itu, peran alumni sangat lah penting bagi sebuah lembaga pendidikan khususnya pada sebuah perguruan tinggi karena dari alumni lah nama baik tercipta pada sebuah perguruan tinggi dengan segudang prestasi yang telah didapatkan dari alumni nya.

Universitas Islam Indonesia merupakan perguruan tinggi nasional pertama di Indonesia, sampai saat ini UII telah melahirkan banyaknya alumni yang tersebar luas di seluruh Indonesia yang sudah banyak berkarier di banyak bidang seperti politik pemerintahan, ekonomi bisnis, industri manufaktur maupun sosial kemasyarakatan. Sampai saat ini, Universitas Islam Indonesia telah berhasil mencetak 86.000 alumni hingga Oktober 2017. Dari sekian banyaknya alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, hal tersebut akan lebih mudah apabila komunikasi tetap terjaga diantara para alumni, salah satu cara yang dapat menjadi wadah silaturahmi bagi para alumni adalah dengan membentuk Ikatan Keluarga Alumni.

Dalam rangka Musyawarah Ikatan Keluarga Alumni Ilmu Ekonomi 2018, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) IE Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan musyawarah tersebut pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018 yang diselenggarakan di Aula Utara pada pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Susunan acara musyawarah tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Zikri Wafa, setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an, seluruh peserta menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Universitas Islam Indonesia. Setelah itu sambutan dari Budi Anto selaku ketua panitia, Budi menyampaikan bahwa beberapa peserta yang hadir ini merupakan dari angkatan 90 – 14.
Acara musyawarah kali ini sangat terasa sekali kekeluargaannya sebelum dimulainya sidang pertama, seluruh panitia dan peserta sidang melakukan foto bersama terlebih dahulu dan setelah foto bersama dilanjutkan dengan makan snack bersama. Pada acara ini sangat terasa sekali kehangatan dari Ikatan Keluarga Alumni Ilmu Ekonomi ini. Tujuan dari diselenggarakannya musyawarah ini adalah untuk menentukan peraturan dasar AD / ART dan pergantian kepengurusan ketua, karena periode kepengurusan IKA hanya empat tahun, oleh karena itu musyawarah kali ini untuk menunjuk ketua yang baru sebagai periode 18 – 22 untuk menggantikan periode 14 – 18. Seperti yang kita ketahui ketua IKA pada periode 14 – 18 merupakan Jefri Endika (IE 1990) yang terpilih sebagai ketua IKA IE FE UII pada Kongres Ikatan Alumni Ilmu Ekonomi yang diselenggarakan pada tahun 2015 di Wismo Joyo Kaliurang Yogyakarta.