Program Kurikulum Baru Pengabdian Masyarakat Era Kampus Merdeka - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Terdapat perubahan yang terjadi dalam rangka mempersiapkan penerapan kurikulum baru, salah satunya yaitu pengabdian kepada masyarakat dalam era Kampus Merdeka yang merupakan format baru dalam desain perguruan tinggi yang di-launching oleh Menteri Pendidikan. Menyikapi hal tersebut, Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan acara “Sosialisasi Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam era Kampus Merdeka”. Sosialisasi yang diadakan pada hari Jumat (23/07) ini dilakukan melalui zoom dengan sesi pemaparan materi oleh Dr. R. Wisnu Nurcahyo, DVM.

Pengabdian kepada masyarakat sudah tertera dalam Undang-undang (UU) yang mana Dosen berkewajiban melaksanakan Tridharma. Indikator Kinerja Utama (IKU) mencakup Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Perbedaan pada tahun sebelumnya meliputi adanya klasifikasi indikator kinerja yang dijadikan bahan untuk klasterisasi perguruan tinggi.

Adapun manfaat pengabdian kepada masyarakat yaitu dapat berbuat baik kepada lingkungan sekitar seperti yang dianjurkan dalam hadits, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Ath-Thabrani). Hal ini merupakan landasan pemberlakuan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa manfaat lainnya yaitu dapat meningkatkan kinerja dan ranking institusi, inspirasi pelaksanaan Tri Dharma PT, membantu memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat, meningkatkan jejaring kerjasama dan menerapkan hasil IPTEKS.

“Ada tiga kegiatan yang dilaksanakan oleh Dikti yaitu Insentif berdasarkan capaian IKU (Untuk PTN), Matching Fund untuk kerja sama dengan Mitra (untuk PTN & PTS), dan Competitive Fund Program Kompetisi Kampus Merdeka (untuk PTN & PTS),” ujar Dr. R. Wisnu Nurcahyo, DVM.

Wisnu Nurcahyo juga menjelaskan, “Terdapat program baru riset keilmuan PT Akademik yaitu hibah riset bagi dosen di perguruan tinggi akademik untuk mengakselerasikan pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”. Sasaran dari program baru ini adalah agar dosen tetap berada di ruang lingkup koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan yang memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) dan NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus). Skema yang tersedia dalam program ini meliputi hibah riset mandiri dosen, hibah riset kewirausahaan, hibah riset desa dan hibah riset kegiatan kemanusiaan. “Tim yang disusun harus multidisiplin, sesuai dengan bidang ilmu yang diusulkan dengan minimal dua kompetensi,” tambah Wisnu.

Pelaksanaan program ini dapat memakan waktu paling lama delapan bulan sejak penandatanganan kontrak kerja di mana waktu ini masih bersifat tentatif. Kegiatan pengabdian masyarakat saat ini mengalami pergeseran akibat munculnya adaptasi kebiasaan baru atau yang lebih dikenal dengan istilah less contact economy yang ditandai dengan banyaknya kegiatan yang menggunakan teknologi digital seperti kuliah daring, munculnya e-commerce, e-logistic dan masih banyak lagi. Dengan begitu diharapkan proposal yang diajukan berkaitan dengan pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berbasis digital. (YNZ/HAN)

Implementasi Enterprise Resource Planning sebagai Kunci Keberhasilan UMKM. - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Perkembangan dunia bisnis yang semakin dinamis menjadi tantangan bagi pengusaha untuk terus berkembang dan tidak boleh lengah akan setiap perubahan yang terjadi. Hal ini dimaksudkan agar bisnis yang dijalankan tetap relevan dengan perkembangan zaman. Menanggapi hal tersebut, Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan Studium Generale dengan topik Enterprise Resources Planning (ERP) for SMES yang digelar pada Sabtu (10/7) secara daring. Ketua Program Studi Manajemen, Anjar Priyono dalam kata sambutannya berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami ERP lebih dalam sehingga tidak hanya belajar secara teknis tetapi juga dapat menjadi bayangan untuk merancang karir kedepannya.

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sebuah sistem informasi yang mengelola serta mengintegrasikan seluruh sumber daya, baik sumber daya manusia, material, pengetahuan keuangan, maupun sumber daya lainnya. Integrasi dari seluruh sumber daya tersebut yang akan menjadikan sebuah perubahan,” ujar Sony Rachmadi, President of RUN System selaku pembicara pada kegiatan ini.

Implementasi ERP dinilai sebagai kunci keberhasilan karena dapat menjadi investasi perusahaan guna mengembangkan bisnis dan meningkatkan efisiensi kinerja. Sony menambahkan, “Menjadi penting untuk kita dalam mengetahui kondisi perusahaan yang akan di implementasi ERP seperti apa tetapi faktanya bahwa 80% perusahaan kurang mengerti masalah yang sedang mereka hadapi.” Dari hasil Business Process Mapping, Sony dan rekannya membandingkan serta menganalisis current state dan future state yang nantinya akan digunakan manajer perusahaan untuk memutuskan solusi masalah yang mereka hadapi. Hal tersebut juga tentunya dibarengi dengan training. Selanjutnya, dalam proses implementasi ERP perlu adanya upaya menjaga konsistensi pada saat transformasi yang dilakukan karena dapat mempengaruhi kondisi dan budaya yang ada.

Tantangan dalam implementasi ERP menjadi penting karena umumnya Small Medium Enterprise (SME) kurang begitu mengerti apa yang terjadi di luar perusahaan. “Masalah yang sering ditemui baik di perusahaan besar maupun kecil  yaitu biasanya mereka merasa bahwa apa yang dilakukan sudah paling benar, tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya dibutuhkan pasar,” ungkap Sony. Tantangan lain yang sering ditemui saat implementasi ERP adalah kesulitan dalam mengintegrasikan kemampuan dan kapabilitas perusahaan. Banyak perusahaan yang ingin sempurna tetapi anggaran yang dimiliki sangat kecil.

Hal inilah yang perlu menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis. Penting untuk mengetahui seperti apa kondisi perusahaan yang sebenarnya, masalah utama yang dihadapi serta mempertimbangkan kebutuhan pasar. Perusahaan juga perlu memahami target yang ingin dicapai dengan kemampuan yang mereka miliki. (NFF/MZH)

IBSI 2021 Paper Competition and Business Plan Competition - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan  International Student Mobility dengan tema International Business Sustainability Initiative (IBSI) melalui media zoom. Acara ini merupakan kerjasama antara FBE UII dengan Mapua University, Filipina; Malayan Colleges Laguna, Filipina; Ankara Hacı Bayram Veli Üniversitesi, Turki; dan Universiti Sains Islam Malaysia. (07/07)

Dilaksanakan secara virtual, event collaboration ini mengusung topik The Implication for Business Practice to Attain Sustainable Development. Sesi pertama diawali  dengan presentasi Paper Competition. Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Internasional FBE UII, Abdul Hakim SE., M.Ec., Ph.D. dan juga Jose Paolo Y Mack, DBA, REB dari Filipina telah ditunjuk sebagai juri Call for Paper Competition. Dalam kategori ini, 5 kelompok dari terbaik telah lolos babak “Desk Review” dan berkesempatan lanjut ke babak selanjutnya untuk mempresentasikan paper mereka kepada juri dan audience lainnya.  

Lima tim tersebut merupakan kolaborasi antara mahasiswa FBE UII dan juga Mapua University. Tim 7 yang beranggotakan Retno Puspito Sari dan Rifa Husniyah mengusung tema “Slow Fashion: An Alternative Tool to Build Fashion Sustainability” akhirnya keluar menjadi peringkat pertama. Tim 3 yang terdiri dari Ayu Dyah Chaerani, Amelia Rahmita Johar, dan Chrysta Mae F. Amplayo dengan tema paper Digitization for the Recovery and Development of SMEs Post Pandemic” mampu meraih peringkat kedua. Serta, tim 4 dengan anggota Rachma Nur Anggita, Dindalika Rajiyah Ariestani, dan Muhammad Khalifah Al Hakim yang mengangkat tema “The Analysis of How ESG Maintains Sustainable Development in Financial Crisis during Covid-19” berhasil mendapatkan peringkat ketiga dalam kategori Paper Competition.

Pada sesi kedua Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII, Rifqi Muhammad, SE., SH., M.Sc., PhD., SAS., dan Evangeline A. Balboa, CPA, MBA dari Filipina yang ditunjuk sebagai sebagai juri Business Plan Competition. Dengan mengusung tema Gaining Profit with Considering ESG Aspect, terdapat lima kelompok terbaik terpilih untuk memaparkan materi mereka selama 10 menit.

Tim 26 yang beranggotakan Christelle Eve F. Taclass, Patricia Ella F. Gubatan dan Melanie Zandra M.Olaza dengan tema Business Plan ANI-HATID-HAIN: A Mobile Market Delivery Service” meraih sebagai juara pertama. Tim 6 yang beranggotakan Therese C. Ed los Santos, Daffaliska Azaria N. dan Abdul Hardia Amin dengan tema Eco-Tiles meraih juara kedua. Serta Tim 16 yang beranggotakan Nabilah Suyu Wardhani dan Jemmia Mukhlisa Fadila yang bertemakan “MATSA: Instant Traditional Drink Products meraih juara ke tiga. (AWH/EL)

 

Menentukan Karier dengan Menganalisis Minat dan Bakat 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Mempersiapkan diri untuk mengoptimalkan minat dan bakat merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Minat dan bakat tersebut  harus disesuaikan dengan passion yang dimiliki agar dapat mencapai karier yang dituju. “Banyak orang yang memiliki karier. Namun, tidak cocok dengan passionnya,” ujar Teguh Widodo, S. Psi, CHRPE sebagai HC Associate Consultant – PT LPP Agro Nusantara pada acara Webinar “Career Counseling & Preparation: Optimize Self-Interest, Talent & Strength to Your Careeryang diadakan oleh Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (07/07).

Pembicara pertama, Teguh Widodo pada Webinar kali ini membahas tentang bagaimana cara mendesain sebuah strategi kemenangan untuk mendapatkan karier yang pas dengan melihat faktor internal analysis (kompetensi dan passion yang ada pada diri kita) serta faktor external analysis (apa yang dibutuhkan oleh perusahaan). 

Tantangan yang akan dihadapi pada dunia kerja saat ini adalah kemajuan teknologi yaitu mesin atau robot. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang tidak dilakukan oleh mesin tetapi bisa dilakukan oleh manusia. “Apabila sudah di capture dan menjadikan itu (kelemahan robot) sebagai skills,  Inshaa Allah pekerjaan yang dimiliki tidak dapat digantikan dengan robot,” imbuh Teguh.

Adapun pembicara kedua, Arie Nand Jaya, S.Psi., M.Ps., menjelaskan tentang optimize self interest to your career, tentang bagaimana kita harus bisa bersaing dengan manusia lainnya maupun dengan robot. Kita bukan hanya menganalisa SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat) pada diri kita saja. Namun, kita harus tau apa yang akan kita lakukan untuk kedepannya. Kemudian, ada lima elemen passion yang harus kita ketahui, yaitu adanya self-awareness atau kesadaran diri, encouragement for skill mastery atau meningkatkan skill yang kita punya, independence atau mampu melakukan sendiri, self-discipline atau disiplin dalam memulai skill nya, dan relatedness atau rela menerima ujian dalam passion nya. “Passion akan menjadi nikmat karena anda benar-benar menikmati,” ujar Arie Nand Jaya, S.Psi., M.Ps.

Arie Nand Jaya menjelaskan bahwa potensi harus disesuaikan dengan kemampuan dan personalitas diri kita sendiri. Selain itu, kita juga dapat melihat profile personality untuk mengukur sejauh mana kepribadian seseorang. “Curriculum vitae (CV) harus dibuat sebagus mungkin, dan juga kita harus berhati-hati saat bermain media sosial karena akan menjadi tolak ukur personalitas dalam pencocokan terhadap CV yang kita buat,” ungkap Arie.(SAR/SLP)

5319553 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Situasi pandemi seperti sekarang, pembelajaran secara internasional dianggap sangat diperlukan untuk mahasiswa. Oleh karena itu, International Program Forum (IPF) Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan International Student Mobility dengan tema International Business Sustainability Initiative (IBSI) yang berlangsung pada tanggal 6-8 Juli 2021. Acara ini dihadiri oleh Marites De Guzman Feliciano sebagai perwakilan Universitas Mapua Filipina dan Kepala Prodi Ilmu Ekonomi, Agus Widarjono, M.A., Ph.D. sebagai perwakilan Universitas Islam Indonesia. 

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FBE UII, Arief Rahman, S.E., M.Com., Ph.D. dalam sambutannya menjelaskan tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai wadah untuk mahasiswa agar dapat berinteraksi secara internasional, khususnya di situasi pandemi ini. Beliau juga berpendapat tentang bisnis di era sekarang, “Bisnis di jaman sekarang tidak hanya mementingkan perkara keuntungan tetapi juga tentang bagaimana bisnis tersebut dapat berkontribusi sosial kepada lingkungan sekitarnya,”.

Marites De Guzman Feliciano sebagai Licensed Chemical Engineer Mapua University, menceritakan kisahnya yang terjun ke dunia bisnis tanpa modal yang kuat dan latar belakang bisnis. “Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu,” imbuh Marites.

Dalam perjalanan bisnisnya terdapat tiga tantangan dan peluang yaitu at the start – from scratch, in the middle, and pandemic.  Berawal dari tidak adanya sumber daya untuk membangun bisnis hingga beliau menemukan peluang dan tantangan saat pandemi. Pandemi ini adalah cara alam memberitahu untuk berhenti sejenak dan mengubah gerakan seperti menggunakan metode baru dan platform elektronik untuk tetap bisa menjalankan pemasaran bisnis. Sehingga, beliau mengatakan, “Setiap pengalaman maupun setiap situasi yang kita hadapi adalah potongan teka-teki dan fondasi dasar bahwa siapa kita suatu hari nanti,”.

Agus Widarjono, menjelaskan bahwa Environmental, Social and Corporate Governance (ESG) merupakan bagian dari keputusan investasi terkait lingkungan, sosial dan tata kelola untuk menghasilkan manfaat dan keberlanjutan baik perusahaan maupun masyarakat secara bersamaan dan secara keseluruhan. Mengapa mesti ESG? karena ESG bisa menarik investor untuk berinvestasi dalam jangka panjang serta dapat memberikan wawasan yang tidak berwujud aktiva dan mengungguli kinerja yang lebih baik dari bisnis tradisional. ESG juga telah dilaksanakan di beberapa negara ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.

Terdapat tiga aspek tantangan dalam melakukan ESG di Indonesia yaitu aspek lingkungan, sosial dan pemerintah. Dalam bisnis, pilar lingkungan sering mendapat perhatian paling besar. Perusahaan fokus pada pengurangan jejak karbon, limbah kemasan, pengguna air dan efek keseluruhannya terhadap lingkungan. (DIN/PIKA)

fix digital marketing with icons business people - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Revolusi industri 4.0 menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat di antara pebisnis satu dengan lainnya di era serba teknologi ini. Para pemilik bisnis perlu paham bahwa strategi berperan penting dalam penentuan konten iklan digital untuk keberhasilan mendatangkan pelanggan. Itu sebabnya, penting menentukan strategi yang sesuai dengan pemasaran produk yang akan ditawarkan.

“Dalam kondisi yang serba digital ini, penguasaan teknologi digital sangat diperlukan, terutama dalam sektor pemasaran bisnis. Karenanya, melalui workshop digital marketing ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih knowledgeable dan memahami strategi periklanan dengan konsep pemasaran digital”, ujar Anjar Priyono SE., M.Si., Ph.D dalam sambutannya mengawali acara Workshop Digital Marketing bertajuk “Strategi Membuat Iklan yang Mendatangkan Banyak Pelanggan” pada Senin (5/7). 

Tren pemasaran digital meningkat seiring dengan kemajuan teknologi. Dengan maraknya tren pemasaran digital berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan terkait konten yang edukatif, atraktif, dan efektif untuk mendatangkan pelanggan. Kualitas konten nantinya akan berperan signifikan dalam strategi pemasaran. Konten yang digunakan bisa sangat bervariatif.

“Terdapat dua mazhab pada dunia per kontenan secara online: Pertama, secara gratis (organik), yang kedua berbayar. Kedua pilihan ini tidak ada salahnya, sesuai dengan kondisi pebisnis. Banyak pula platform yang bisa digunakan untuk pemasaran ini,” jelas Soryadin Laoddang selaku narasumber pada workshop kali ini. 

Berbagai macam sosial media yang bisa digunakan saat ini sangat variatif seperti instagram, Tiktok, hingga story whatsapp. Adanya berbagai macam media akan memudahkan pebisnis dalam menjalankan marketing. Kemudahan ini bisa dikembangkan oleh pebisnis untuk memaksimalkan marketing suatu produk kepada calon pelanggan.

“Perlu adanya perencanaan dan manajemen konten agar timbul optimalisasi saat materi akan diterbitkan. Fenomena yang sering terjadi ketika kebingungan melanda pelaku usaha yang sudah mempunyai media digital untuk pemasarannya, tetapi bingung terkait konten apa yang harus dipublikasikan. Hal seperti ini dapat diminimalisasi dengan melakukan perencanaan konten yang terstruktur,” imbuh Soryadin Laoddang.

Kejenuhan pada konten yang monoton dapat diselingi dengan kampanye hiburan yang bisa menggaet pelanggan untuk datang. Salah satu konten hiburan yang dilakukan oleh Soryadin Laoddang dengan membuat materi yang berisikan meme hingga caption clickbait yang sedang hype di masyarakat saat ini. Penargetan pada konsumen pun juga harus diatur ketika pebisnis akan menerbitkan suatu kampanye. Segmentasi ini bertujuan agar materi yang akan kita post bisa tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang konsumen butuhkan. (AFA/DWI)

4058157 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Tren perkembangan teknologi informasi yang pesat berdampak signifikan pada semua aspek kehidupan dan menentukan perkembangan ekonomi secara global. Di tengah isu tersebut, timbul  optimisme peluang ekonomi baru yang tumbuh dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

“Memasuki era digital seperti saat ini terlebih disaat pandemi, digital platform mempunyai peran yang mendasar bagi keseluruhan proses bisnis. Ini menjadi tantangan yang luar biasa bagi UMKM. Fleksibilitas struktur dan pengelolaan harus didukung dengan kemampuan beradaptasi yang cepat.” ujar Arif Hartono, Drs., MHRM., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Manajemen saat membuka kegiatan Webinar Current Issue dengan tajuk “Akselerasi Transformasi Digital pada UMKM” yang diadakan oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (03/07).

Upaya transformasi digital terus digalakkan untuk menunjang kestabilan para pelaku UMKM disaat pandemi Covid-19.

“Dengan keadaan pandemi seperti sekarang, seharusnya penerapan teknologi digital pada UMKM semakin dipercepat karena secara keseluruhan pelaku UMKM ini dihadapkan oleh tantangan bisnis yang secara tidak langsung memaksa mereka untuk dapat beradaptasi dengan teknologi.” imbuh Patricia S Marianne Sumampouw, S.E, M.E selaku Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar Modal.

UMKM perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk bertahan, bangkit, bahkan melompat naik kelas. 

“Secara bersama-sama sinergi antara pemerintah, akademisi, praktisi, maupun pelaku usaha sendiri harus bisa mewujudkan transformasi digital pada UMKM,” tambah Dra. R. R. Mae Rusmi Suryaningsih, MT. yang menjabat Kepala Dinas Perindag Kabupaten Sleman.

Dukungan Pemerintah Daerah Sleman terhadap transformasi digital UMKM diantaranya penyediaan akses internet di beberapa sentra industri dan pasar tradisional, Lopis.id (Layanan Online Pasar ing Sleman), aplikasi Cariaku melalui cariaku.slemankab.go.id (Pencarian IKM Unggulan), Larrez (Toko Online bagi IKM), Larrezz.id (Aggregator Reseller), Slemanmart.id dan Virtual Expo, Gebyar 2000 UMKM Bersama Gojek, dan Rumah Kreatif Sleman.

Salah satu UMKM Sleman yang melakukan transformasi digital yaitu Risum. Risum memproduksi sekaligus memasarkan apron sebagai alat pelindung diri untuk bekerja. Risum melakukan pengembangan kampanye digital berbasis isu/tren terkini. Misalnya, kampanye paket starter kit untuk cafe dan restoran dalam menghadapi Covid-19. 

“Dukungan digital marketing membantu menjangkau pasar secara efektif, efisien, dan terukur. Setelah menggunakan digital marketing kenaikan penjualan cukup signifikan hingga diatas 300%,” ucap Alita, pemilik UMKM Risum. 

Model pemasaran digital terstruktur yang digunakan Risum diantaranya Website, Social Media (Facebook dan Instagram), Marketplace, dan Google Ads. Risum juga melakukan kolaborasi dengan Key Opinion Leader (KOL) maupun influencer untuk meningkatkan jangkauan pasar, brand awareness, dan penjualan produk. (NNS/ARA)

3 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan acara “Sosialisasi Kurikulum Baru 2021 Program Studi Sarjana Akuntansi (Reguler)”. Sosialisasi yang diadakan pada Sabtu, 03 Juli 2021 ini dilakukan melalui zoom dan diikuti oleh mahasiswa Prodi Sarjana Akuntansi dari seluruh angkatan. Program Studi Akuntansi telah menuntaskan penyusunan kurikulum baru yaitu kurikulum 2021 yang dilaksanakan melalui berbagai tahap, diantaranya adalah melakukan berbagai penjaringan aspirasi dari berbagai stakeholders termasuk diantaranya adalah dari industri, user, alumni, organisasi profesi dan juga para akademisi dari berbagai universitas. 

Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi FBE UII, Dr.Mahmudi M.Si.,CMA, mengatakan “Mulai semester ganjil tahun 2021 ini, tepatnya di bulan September mendatang, Program Studi Sarjana Akuntansi FBE UII akan mencoba untuk memulai menerapkan kurikulum baru 2021”. Sebagaimana diamanatkan oleh peraturan Kemendikbud-Ristek dan Rektor bahwa kurikulum harus dievaluasi  setiap minimal 5 tahun. Tambahnya, beliau menuturkan, “Ini memang saatnya kita untuk update dan upgrade kurikulum Prodi Akuntansi”. Beliau juga memaparkan bahwa penerapan kurikulum ini nantinya tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap IPK mahasiswa. Perubahan ini dikatakan tidak terlalu signifikan. 

Sekretaris Program Studi Sarjana Akuntansi FBE UII, Rifqi Muhammad SE. M.Sc. PhD, sebagai pembicara turut menyampaikan “Sejalan dengan tujuan Prodi Akuntansi yang menghasilkan lulusan berkompetensi fungsional, personal dan berperspektif bisnis global, maka struktur kurikulum 2021 ini dirumuskan dalam tiga jalur yaitu jalur reguler, magang dan kewirausahaan”. Ketentuan tersebut hanya berlaku bagi mahasiswa angkatan 2018 dan seterusnya; angkatan 2017 dan sebelumnya tetap harus menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir. Pengambilan jalur magang pada semester ganjil wajib mengambil program magang saat masa key-in berlangsung dan diikuti dengan beberapa mata kuliah yang wajib dilaksanakan selama semester ganjil, begitu pula dengan jalur kewirausahaan. Bagi mahasiswa yang ingin mengambil jalur magang ataupun wirausaha wajib mengajukan usulan program pada tanggal 1-15 Agustus 2021. 

Dalam kurikulum baru ini, Prodi Akuntansi FBE UII menggantikan mata kuliah ujian komprehensif dengan pendalaman kompetensi akuntansi, yang statusnya harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baik jalur reguler, magang ataupun kewirausahaan. Perbedaan pengambilan mata kuliah tiga jalur tersebut adalah saat masuk semester tujuh dan delapan. Beberapa mata kuliah yang jumlah SKS-nya berubah akan dikonversikan dengan ketentuan yang dapat didiskusikan dengan masing-masing dosen pembimbing akademik (DPA). (AD/ULF)

Big Data dan Blockchain - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Dampak pandemi COVID-19 begitu terasa di sektor bisnis. Pola marketing perusahaan juga ikut berubah mengikuti perubahan perilaku konsumen. 

Dalam kondisi ini, strategi bisnis menjadi krusial bagi para pebisnis agar tetap berjalan stabil dan berkembang. 

“Sekarang kita memasuki revolusi industri 4.0. Segala sesuatu dituntut untuk dilakukan secara online karena pandemi,”ujar Heru Sutadi, ST., M.I.Kom sebagai Direktur Eksekutif – Indonesia ICT Institute pada acara Webinar “Stadium Generale: Tantangan Optimalisasi Big Data-Driven Business & Marketing Strategy di kala Pandemi” yang diadakan oleh Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (28/06).

Tren pemanfaatan internet atau digital meningkat seiring dengan pembatasan aktivitas karena pandemi. Big data merupakan hal khusus untuk mengolah data agar dapat bermanfaat bagi marketing suatu bisnis. Big Data memiliki kemampuan diatas software biasa untuk menangkap, menyimpan, mengatur dan menganalisa suatu data dengan jumlah yang besar. 

“Pada era pandemi ini, big data cenderung digunakan dalam konsep mikro. Sedangkan, perusahaan makro masih kaget dan mau tidak mau harus lebih siap berperang dalam menggunakan big data,” imbuh Dr. Endi Gunanto Marsasi, SE., MM. selaku dosen Jurusan Manajemen FBE UII.

Dengan Big data konsumen sendiri yang akan memberikan data secara real dan fair. Sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai keinginan konsumen. Big data juga meningkatkan pengetahuan terkait pengalaman konsumen terhadap merek melalui skema testimoni yang dikumpulkan dan disegmentasikan. Hal tersebut, membantu recalling konsumen untuk repeat order. Serta membantu perusahaan dalam efisiensi dan penghematan biaya.

Pada webinar sesi 2 yang berjudul Blockchain: Tantangan Implementasi di Bisnis Digital & UMKM Indonesia.

“Era digital adalah era yang tidak lagi terelakkan saat ini, Mahasiswa sebagai penerus bangsa tentunya harus paham akan perkembangan digital saat ini karena sebentar lagi, teknologi akan menjadi suatu kebiasaan kita sebagai umat manusia,” ucap Arif Hartono selaku Ketua Jurusan Manajemen FBE UII.

Blockchain adalah Distributed Ledger Technology, memungkinkan kita memindahkan data secara peer-to-peer dengan mendistribusikan database ke beberapa titik sehingga tidak perlu bergantung pada satu buah server.

“Teknologi Blockchain mengeliminasi adanya sistem terpusat menjadi sistem yang desentralisasi. Artinya, server yang sebelumnya hanya berpusat pada satu titik akan terdistribusi menjadi banyak dan dimiliki oleh masing-masing pengguna,” tambah Muhammad Deivito Dunggio, ST. yang merupakan Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia.

Ada beberapa alasan mengapa Blockchain lebih baik jika dibandingkan dengan Central Database. Central Database mengumpulkan seluruh data dalam satu lokasi dimana hal tersebut akan menjadi sasaran empuk bagi hacker untuk meretas sistem yang ada dalam satu perusahaan. Berbanding terbalik dengan sistem blockchain yang mana mendistribusikan server kepada masing-masing pengguna. (ARA/MRF)

Peluang Investasi Cryptocurrency 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Kripto merupakan suatu aset yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran dengan menggunakan kriptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi keuangan. Kripto tidak memiliki wujud fisik yang bisa kita sentuh, lain halnya dengan uang atau emas yang bisa kita sentuh di kehidupan sehari-hari.

Lalu, bagaimana dengan kripto itu sendiri? Apakah dalam Islam diperbolehkan? Apakah investasi kripto itu halal? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, Program Pengkajian dan Pengembangan Islam Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia mengadakan pembahasan diskusi tentang Cryptocurrency di Indonesia dengan tema “Peluang Investasi Halal Melalui Cryptocurrency”.  Diskusi ini dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom yang diadakan pada hari Minggu (27/06/2021). Pembahasan diskusi ini dibawakan oleh 4 pembicara yaitu Teguh Kurniawan Harmanda, M.E.P sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia atau ASPAKRINDO, Arif Singapurwoko, MBA. sebagai Akademisi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII, Umar Aditiawarman, Ph.D. sebagai Kepala Divisi Direktorat Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi Dan Keuangan Syariah atau KNEKS, dan terakhir yaitu Dr. Yulizar Djamaluddin Sanrego, M.Ec. sebagai Anggota Badan Pelaksana, Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia.

Dalam sambutannya, Priyonggo Suseno, SE., M.Si., Ph.D., selaku Direktur dari P3EI Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII menuturkan bahwa Cryptocurrency sudah berkembang cukup lama, bahkan dengan teknologi yang canggih. Namun, para ulama kita belum ada yang mengeluarkan fatwa tentang hal tersebut, sementara masyarakat atau kita sendiri sudah berjalan cukup jauh. “Kripto itu sendiri merupakan aset dan komoditas di Indonesia sehingga berdasarkan hal tersebut, kripto ini sah sah saja untuk diperdagangkan”, ujar Teguh Kurniawan Harmanda selaku Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia atau ASPAKRINDO.

Dr. Yulizar Djamaluddin Sanrego, M.Ec. dalam diskusinya menyampaikan kesimpulan awal bahwa Cryptocurrency dimungkinkan untuk menjadi alat tukar menurut perspektif Syariah. “Jika Cryptocurrency dihukumi sebagai alat tukar, maka akan berlaku Hukum Bay’ Sharf yang artinya dia tidak diperbolehkan untuk berperan ganda (alat tukar sekaligus instrumen investasi) ”, imbuhnya. Dr. Yulizar Djamaluddin Sanrego juga menambahkan bahwa Cryptocurrency tidak bisa dihukumi sebagai komoditas karena tidak bernilai langsung menurut ‘urf (tradisi), kecuali jika disandarkan kepada aset nyata.

Diskusi ini membicarakan mengenai memposisikan halal atau haramnya cryptocurrency tergantung pada jenis kripto apa yang digunakan.  Lalu, bagaimana cara mengetahui mana saja yang halal? Untuk menjawab pertanyaan ini, terdapat salah satu pembicara yang memperkenalkan Islamic Finance Guru (IFC) yang telah memberikan 50 Cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar beserta status halal dan analisisnya. (MA/SLS)