PicsArt 10 22 08.46.38 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Siklus ekonomi dan perputaran uang dari waktu ke waktu memang seharusnya mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Dari tradisi sistem barter kemudian tercipta uang kartal dan kini mulai lahir mata uang virtual yang mulai digandrungi oleh generasi milenial. Mata uang ini begitu diminati karena mudahnya bertransaksi antarnegara dengan cepat dan tepat. Selain itu, peluangnya yang begitu besar untuk mendapat capital gain juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon investor. Masyarakat dunia pun berbondong-bondong memburu cryptocurrency salah satunya bitcoin. Namun, hal ini tentu menjadi suatu perdebatan terkait pro dan kontra cryptocurrency. Dengan penjelasan dan arahan dari para pakar, harapannya para peserta yang hadir dalam Seminar Nasional “Risk and Benefit Cryptocurrency di Indonesia” bisa menemukan titik terang dari teka-teki mata uang baru tersebut. Hal itulah yang disampaikan oleh Reza Widhar Pahlevi, S.E., M.M. dalam memberikan sambutan di Seminar Nasional yang bekerjasama dengan Fakultas Hukum UII, BI Institute dan SIP Law Firm.

Cryptocurrency merupakan inovasi teknologi baru dan suatu perkembangan dari E-Commerce yang hadir untuk memudahkan masyarakat untuk bertransaksi dan berinvestasi. Namun dari segi regulasi mata uang ini sangat dilarang sebagai alat pembayaran yang sah oleh pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/PBI/2015 yang mengatur setiap transaksi yang dilakukan di wilayah NKRI wajib menggunakan Rupiah.

Jika ada pengguna cryptocurrency yang menuntut karena dirugikan, maka tuntutan itu tidak berlaku. “Seseorang yang dianggap merugikan jelas tidak bisa dituntut secara perdata, karena tidak ada lembaga yang menjamin mata uang itu di Indonesia.” ujar Lucky Suryo Wicaksono, S.H, M.Kn, selaku dosen FH UII sekaligus pembicara pertama di acara yang berlangsung di Prima SR Hotel and Convention (20/10) ini. Merespon hal tersebut, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) berniat memperbolehkan cryptocurrency untuk diperjualbelikan di pasar berjangka. Namun hal itu masih merupakan rencana yang belum dilaksanakan BAPPEBTI sendiri.

Jika dilihat dari karakteristiknya, mata uang ini jelas beresiko. Tidak terdapat pengaturan penyelenggaraan termasuk pengelolaan algoritma virtual currency karena tidak ada entitas sentral dan tidak ada pihak yang menangani keluhan dan komplain. Ditambah pseudonymity atau identitas pelaku pasar yang bisa tersamarkan dengan transaksinya sehingga bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal. Hal tersebut yang dijelaskan oleh Danarto, perwakilan dari Bank Indonesia Institute sebagai pembicara kedua.

Dengan berbagai macam pertimbangan, BI sebagai bank sentral Indonesia memperingatkan masyarakat untuk tidak melakukan transaksi menggunakan virtual currency karena rentan resiko pencucian uang, minimnya perlindungan konsumen, dan potensi resiko terhadap kestabilan sistem keuangan. BI juga melarang virtual currency sebagai alat pembayaran di Indonesia sesuai UU mata uang. Bahkan BI melarang seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk memproses transaksi pembayaran dengan virtual currency. Hal yang sama juga berlaku bagi penyelenggara technology financial di Indonesia baik bank dan lembaga selain bank. (ARN/DYH)

MG 7852 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Dalam perkembangan perekonomian Indonesia terkini, Indonesia dihadapkan dengan menurunnya nilai tukar rupiah yang di sebabkan naiknya tingkat suku bunga the Fed. Dengan hal tersebut Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia berinisiatif untuk mengadakan Sekolah Pasar Modal. Sekolah pasar modal ini di hadiri oleh para mahasiswa-mahasiswi FE UII di ruang kuliah P1/2 (15/10). Sekolah Pasar Modal ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat terutama mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam menabung saham.

Menurut Rian Assegaf selaku ketua KSPM FE UII mengatakan bahwa “Sekolah Pasar Modal ini merupakan langkah untuk menghadapi urgensi global yang terjadi saat ini seperti pelemahan rupiah dan trade war. Selain itu kegiatan ini membantu kebijakan dari Kementrian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menigkatkan jumlah investor dan secara tidak langsung kegiatan ini membantu perekonomian Indonesia untuk bangkit”.

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian dari kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang artinya ketika kita membeli saham berarti kita telah mempunyai kepemilikan atas perusahaan tersebut. Investasi mimiliki tingkatan satu step lebih tinggi diatas menabung. Jika berbicara tentang keuntungan, potensi keuntungan berinvestasi jauh lebih besar dibandingkan jika hanya dengan menabung.

Menurut Irfan Noor Reza selaku kepala Bursa Efek Indonesia (BEI)  D.I. Yogyakarta menyampaikan banyak sekali keuntungan menabung saham, selain uang yang kita miliki bisa bermanfaat dan lebih produktif, kita bisa mendapatkan keuntungan dari menabung saham tanpa harus bekerja keras dan juga takut akan ketidak mampuan dalam mengelola sebuah perusahaan. Namun tetap saja kita harus mempunyai keahlian dalam menganalisa saham. Dalam dunia saham tidak dapat di pungkiri ada saham yang digunakan oleh makelar-makelar untuk mempengaruhi dunia saham atau biasa dikenal dengan saham gorengan. Saham ini memiliki harga yang relatif rendah dari harga saham biasa. Harga dari saham gorengan juga tidak stabil atau bersifat dinamis. Sehingga kita harus pintar-pintar menganalisa saham mana yang berpotensi memiliki harga yang terus-menerus naik.

Seperti saham Unilever, saat ini harga saham Unilever berkisar di harga Rp 43.000,- dan harga pada saham ini dapat dipastikan terus meningkat. Beliau menjelaskan bahwa apa yang kita gunakan saat ini mulai dari sabun mandi, sabun cuci, minuman, bumbu dapur dan masih banyak yang lainnya adalah hasil dari produksi Unilever. Sehingga bisa di pastikan bahwa harga saham Unilever adalah sham yang berpotensi terus naik.

Senada dengan hal tersebut Ika dari pihak CIMB Securities Fakultas Ekonomi UII mengenalkan bagaimana praktek untuk melakukan investasi di pasar modal. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pasar modal itu memiliki beberapa produk seperti obligasi, saham dan masih ada beberapa produk lainnya. Namun dalam sekolah pasar modal kali ini lebih berfokus pada berinvestasi pada saham. Beliau mengatakan ketika ingin membeli atau menjual saham harus memperhatikan 3 indikator. Pertama analisis fundamental yang dapat kita lihat berdasarkan annual report emiten yang akan di investasikan. Kedua, analisis teknikal adalah cara menganalisa pergerakan harga aset dengan menggunakan perangkat statistik. Terakhir, news adalah analisa berdasarkan berita-berita yang terjadi.

Sekolah Pasar Modal ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa FE UII akan menabung saham dan juga media pembelajaran bagi  mahasiswa selaku agent of changes yang sadar akan berinvestasi yang merupakan salah satu cara untuk membangun perekonomian Indonesia. (ERF/AMH)

MG 8140 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Universitas Islam Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (RISTEKDIKTI) mengadakan seminar yang bertemakan Digital Marketing. Seminar ini diadakan di ruang P1/2 Fakultas Ekonomi UII. Seminar terasa begitu relevan bagi generasi Y yang dihadapkan dengan kondisi digitalisasi global yang mengharuskan generasi Y menguasai dunia digital.

Acara dibuka oleh Leonetti Priangkasa selaku MC pada pukul 09.30 WIB. Leonetti juga memperkenalkan C-Gov dan menyampaikan sedikit pesan tentang pentingnya bisa berbahasa inggris dengan baik, karena dengan persaingan pasar yang semakin ketat kita akan bersaing dengan orang-orang profesional baik dalam maupun luar negri. Acara ini juga ditujukan untuk mahasiswa yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk menjadi sarana marketing dan mengembangkan digital skill generasi Y.

Memasuki inti acara, pembicara utama pada seminar ini diisi oleh Dewantara Arief Rahman, selaku Business Coach and Digital Marketing Expert. Diawal pembicaraannya ia sedikit bercerita tentang pengalaman jatuh bangunnya di dunia bisnis daring. Sering kali ia gagal namun bangkit lagi dari keterpurukannya. Ia juga pernah menjual buku Iqra. Jika pada umumnya buku Iqra kurang lebih seharga Rp 10.000 namun karena buku Iqra yang ia jual menggunakan metode rubaiyat, ia harus menjualnya seharga Rp 270.000. Awalnya ia kebingungan bagaimana cara untuk menjualnya. Namun dengan teknik digital marketing, ia berhasil meraup omzet mencapai Rp 5.000.000. Memang masih banyak orang yang belum tau mengapa digital marketing sangat dibutuhkan di dunia usaha. Padahal setelah ditelusuri, orang-orang zaman sekarang cenderung malas dan malu untuk belajar di ruang luring dan mulai beralih ke ruang daring yang cenderung tidak bertatap muka. “Digital isn’t future anymore, it is present” ujarnya.

Berdasar data yang diperoleh, internet mulai banyak yang menggunakan di Indonesia pada tahun 2014, dan data yang sangat mengejutkan pada tahun 2017 pengguna internet sejumlah 143,26 juta jiwa dari 262 juta jiwa penduduk Indonesia, artinya lebih dari 54% penduduk indonesia telah menggunakan internet. Hanya dalam waktu tiga tahun internet telah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa saat ini sinyal dan kuota adalah makanan sehari-hari.

Seseorang bisa menghabiskan sekitar 4-7 jam per hari dalam menggunakan layanan internet. Layanan internet yang diakses juga sangat beragam, namun yang paling banyak dinikmati setiap harinya adalah layanan messenger seperti WhatsApp dan Line, media sosial seperti instagram, dan layanan hiburan seperti YouTube. Semakin hari pun seseorang semakin kecanduan internet dan mulai meninggalkan televisi. Tak heran suatu produk sekarang lebih efektif untuk diiklankan di internet, terlebih untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan usaha PKM bagi mahasiswa.

Saat ini, persaingan marketing di Indonesia sudah begitu ketat, ditambah perusahaan Amazon dari Amerika baru saja masuk ke Indonesia. Selain Amazon, masih banyak perusahaan asing yang melirik pasar Indonesia. Banyak ahli berpendapat bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk berbisnis karena pasarnya yang besar dan juga pertumbuhan penduduknya yang begitu tinggi. Pertumbuhan penduduk yang tinggi jelas menumbuhkan perekonomian karena ketika seseorang lahir maka ia akan menambah permintaan barang maupun jasa dipasar.

Dewantara juga membagikan apa saja masalah yang dihadapi oleh pebisnis pemula. Masalah itu biasanya adalah masalah klasik seperti mudah menyerah, rendah diri, dan sulit beradaptasi di lingkungan bisnisnya. Ia juga membagikan beberapa tips untuk masuk ke dunia digital, yaitu kita harus mengetahui target pasar, membuat daftar kebutuhan calon konsumen, mencari tahu masalah yang dihadapi calon konsumen, dan membuat solusinya. Solusi itu berupa produk barang ataupun jasa yang akan kita produksi.

PicsArt 10 15 07.08.25 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Bahasa Inggris akhir-akhir ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam menghadapi persaingan global di Indonesia, karena di Indonesia sendiri sudah mulai membuka peluang besar bagi negara-negara asing yang inginencari lapangan pekerjaan di negara tetangga sehingga para pelamar kerja berkompetisi untuk meningkatkan keahlian diri untuk bersaing, salah satunya adalah menguasai bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional.

Oleh karena itu pada tanggal 13 Oktober 2018, di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia diadakan tes TOEFL gratis bagi mahasiswa program studi (prodi) Akuntansi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA). Acara ini dibantu oleh Swift English School yang merupakan lembaga kursus bahasa Inggris di Yogyakarta. TOEFL itu sendiri adalah Test Of English as a Foreign Language (Test bahasa Inggris sebagai bahasa asing), yang dibuat oleh ETS (Educational Testing Service), sebuah lembaga di Amerika Serikat, diadakan dengan tujuan menguji kemampuan menulis dan bertata bahasa dalam bahasa Inggris.
“Prepare your future to be success with TOEFL test’ merupakan tema yang diusung oleh Divisi Akademik HMJA untuk acara Accounting TOEFL test gratis yang baru pada tahun ini diselenggarakan, karena disadari bahwa bahasa Inggris sekarang sangatlah penting dalam syarat kelulusan di UII, dan dalam melanjutkan studi di S2 agar lebih mudah, serta syarat untuk mendaftar kerja di beberapa perusahaan. Dilihat bahwa sangat jarang di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia terdapat acara yang dapat mewadahi dan memberi peluang untuk mahasiswa belajar lebih tentang TOEFL. Tes TOEFL ini diselenggarakan untuk angkatan 2015 sampai dengan angkatan 2018, dan telah diikuti oleh kurang lebih 80 orang peserta.
Pada pukul 12.15 sampai dengan pukul 12.30 acara dimulai dengan registrasi peserta, kemudian dilanjut pembukaan oleh Tiara Agtusty Caesarany, dan Afthar Falahziez Anfasa Firdaus dari prodi Akuntasi angkatan 2017 selaku pembawa acara, dilanjut dengan pemberian sambutan oleh direktur HMJA Nur Aufa Izzul Husna. Aufa dalam sambutannya memberi semangat bagi mahasiswa yang menghadiri acara tes TOEFL tersebut dan memanjatkan doa agar hasil tes yang didapat sesuai dengan harapan masing-masing.
Acara dilanjutkan dengan Perkenalan tentang Swift oleh Sunu Broto Laksono sebagai perwalikan dari lembaga Swift, beliau menjelaskan tentang apa itu TOEFL dan pentingnya TOEFL bagi para mahasiwa untuk melanjutkan studi dan karirnya di masa yang akan datang.
Dengan mengikuti kegiatan ini para peserta harus membayar uang komitmen. Uang komitmen ini digunakan agar peserta yang sudah membayar untuk tetap hadir apabila peserta tidak hadir maka uang tersebut dianggap hangus dan peserta kehilangan kesempatan untuk mengikuti tes. Sama seperti tes TOEFL pada umumnya, dalam tes ini para peserta akan mendapatkan tes listening, writing, dan reading yang mana hasilnya akan bisa didapatkan selama 1 minggu setelah tes dilakukan. Untuk penilaian dan koreksi akan langsung dilakukan dari pihak lembaga Swift.
Rencananya acara Accounting TOEFL test ini akan diadakan kembali di tahun selanjutnya kira-kira pada bulan Maret 2019. Pada acara ini fasilitas yang didapat oleh peserta yaitu berupa sertifikat, voucer dari Swift sebesar 10%, dan jika ada peserta yang beruntung peserta akan mendapatkan potongan 50% bagi mereka yang mendapatkan nilai tertinggi.
Acara ini diselenggarakan dengan harapan agar mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris.

MG 7813 01 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Memulai usaha sejak duduk di bangku perkuliahan merupakan nilai lebih bagi mahasiswa-mahasiswi. Hal ini didukung oleh Fakultas Ekonomi UII yang mengadakan acara dengan tema “UII Menuju PIMNAS 32 Banggakan UII Dengan Karyamu” (12/10).

Kadiv Pembinaan Prestasi UII Bapak Arief Fajar Wibisono, SE., M.Sc selaku pembicara pada acara tersebut menyampaikan bahwa ketika berhasil lolos dalam tahap Pimnas pada tahun ini maka akan dikirimkan ke Medan di tahun 2019 mendatang untuk mengikuti seleksi dengan perguruan tinggi yang lainnya. Fakultas Ekonomi UII menyediakan wadah Program Kreatif Mahasiswa (PKM) yang memiliki 7 bidang yaitu PKM-P (penelitian), PKM-K (kewirausahaan), PKM-M (pengabdian kepada masyarakat), PKM-T (Teknologi), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-AI (artikel ilmiah), dan PKM-GT (gagasan tertulis). Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi UII lebih condong ke bidang PKM-K yang berkaitan dengan kewirausahaan. Dalam membentuk PKM minimal harus beranggotakan 3 orang atau maksimal 5 orang dalam 1 tim dan diutamakan berbeda angkatan, multi disiplin, dan sebaiknya dalam satu Universitas. Dari total 92 mahasiswa-mahasiswi UII yang berhasil mencapai PKM 2018, mahasiswa-mahasiswi dari Fakultas Ekonomi UII berhasil dengan mewakilkan 4 tim  dan semuanya melalui bidang PKM-K (kewirausahaan). Apabila telah lolos di tahap PKM, maka tim tersebut dapat mengirimkan tim nya ke IBISMA. Dalam tingkat yang lebih tinggi yaitu Pimnas, mahasiswa-mahasiswi UII mewakilkan 11 tim yang terdiri dari 5 tim dari FMIPA, dan 6 tim dari FTI.

Arief Fajar menyarankan bahwa dalam membuat judul di PKM lebih baik singkat atau apabila ingin panjang lebih baik yang sangat panjang. Sebelumnya pada Pimnas 2016 UII berhasil meraih 2 medali. Dibalik keberhasilan tersebut, peran dosen yang menjadi pendamping/pembimbing sangat membantu dalam keberhasilan tersebut. Arief Fajar menambahkan bahwa terdapat beberapa jumlah proposal yang lolos seleksi banyak yang berasal dari bahan mengkudu, Mahkota Dewa, Sirsak, Manggis, dan lain-lain sehingga beliau menyarankan kepada mahasiswa-mahasiswi ketika mengikuti PKM kedepannya lebih baik jika menggunakan inovasi dengan bahan yang berbeda dari sebelumnya.

Senada dengan hal tersebut, pembicara kedua yaitu Damas Reza yang berasal dari mahasiswa FTI UII mengungkapkan bahwa dalam setelah tahap awal dalam PKM yaitu mengumpulkan proposal ada trik lain yaitu dalam 1 tim minimal berbeda 2 angkatan dan berbeda program studi yang ditempuh karena dapat menjadi nilai lebih dalam PKM. Damas menambahkan bahwa di dalam tahap membuat poster di PKM yang terpenting bukanlah mengenai visualisasi didalam poster tersebut, melainkan format penulisan dan konten yang ada di dalamnya, yang terpenting selain hal tersebut adalah harus terdapat surel dan nomor telepon.

Selanjutnya pembicara ketiga yaitu Nur Aditya menyampaikan bahwa PKM itu milik Allah SWT. Adit mengajak kepada mahasiswa-mahasiswi untuk bersedekah. Seperti contoh yang ia alami ketika mengikuti Pimnas sebelumnya, ketika timnya memenangkan kompetisi dan mendapatkan hadiah Rp 25.000.000, maka ia membaginya menjadi sepuluh yaitu sebesar Rp 2.500.000 untuk disedekahkan kepada orang yang lebih membutuhkan.

Damas menambahkan bahwa di dalam timnya ketika mengikuti Pimnas mewakili UII di tahun sebelumnya, terdapat masalah di dalam timnya sendiri dimana ketika beberapa hari sebelum presentasi di kota Makassar ada salah satu anggota yang menjelekkan teman satu timnya ketika susah menghafal ilmu untuk presentasi, sehingga terjadi perpecahan di dalam anggota timnya sendiri. Namun dengan tekad yang kuat hal tersebut dapat diatasi. Pada akhirnya dalam mengikuti Pimnas timnya berhasil membawa nama UII berkibar dengan dilihat ribuan mahasiswa-mahasiswi dari perguruan tinggi lainnya.

Webp.net resizeimage - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Mengetahui informasi tentang perguruan tinggi sedini mungkin merupakan hal yang penting untuk disadari oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Salah satu hal yang dapat dijadikan indikator kualitas perguruan tinggi di Indonesia adalah capaian akreditasi institusi dan akreditasi program studi. Hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UII Bidang Sumber Daya, Bapak Arief Rahman, SE., M.Com., Ph.D. dalam sambutannya ketika menerima kunjungan ratusan siswa-siswi SMA Al-Hasra Depok di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. M. Sardjito, Kampus Terpadu UII (11/10).

Dalam sambutannya, Arief Rahman menambahkan bahwa saat ini tidak lagi relevan membandingkan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri. Menurut Arief Rahman, selama beberapa tahun terakhir, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah merilis pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia setiap tahunnya, dimana perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta berada dalam sistem pemeringkatan yang sama, sehingga memiliki alat ukur yang sama.

“Dalam konteks tersebut, maka tidak lagi relevan untuk membandingkan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri, karena memiliki alat ukur kualitas yang sama”, jelas Arief Rahman. Bahkan beberapa perguruan tinggi swasta memiliki peringkat yang lebih baik dibandingkan perguruan tinggi negeri berdasarkan pemeringkatan yang dirilis oleh Kemenristekdikti, tambahnya. UII sendiri merupakan perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia versi Kemenristekdikti tahun 2018 dan menempati peringkat ke-29 dari lebih 4.000 perguruan tinggi di Indonesia serta memiliki peringkat yang lebih baik dibandingkan dengan banyak perguruan tinggi negeri lainnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Al-Hasra, Bapak Zamzam Firdaus, S.Pd.I. menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan SMA Al-Hasra adalah untuk mengetahui informasi tentang perkuliahan di Fakultas Ekonomi UII. “Siswa-siswi kami perlu mengetahui informasi tentang perkuliahan seawal mungkin agar dapat mempersiapkan diri untuk menempuh pendidikan tinggi dengan lebih baik”, terang Zamzam Firdaus. Menurutnya, UII diyakini memiliki misi yang sama dengan SMA Al-Hasra dimana penyelenggaraan proses pendidikan dilakukan dengan muatan kerangka prinsip-prinsi Islam.

Diharapkan kunjungan SMA Al-Hasra Depok ke Kampus UII mampu membantu siswa-siswi untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menempuh studi lanjut. Bagi Fakultas Ekonomi, kunjungan delegasi sekolah merupakan bukti kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di UII. (BZD/NFS)

MG 6561 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII Dalam perkembangan perekonomian terkini, negara Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju apabila mempunyai visi ke depan dan bisa merealisasikannya. Dengan hal tersebut negara Indonesia juga memiliki kesempatan untuk bisa meningkatkan perekonomiannya. Disamping itu, potensi ekonomi Indonesia juga sudah mendukung untuk terbentuknya pembangunan perekonomian dengan tersedianya sumber daya alam. Dalam pembangunan perekonomian yang dibutuhkan bukan sesuatu yang kita pikirkan, melainkan tujuan kita dalam menyampaikan visi untuk pembangunan tersebut. Seperti yang disampaikan oleh pemateri yaitu Kepala Pusat Kebijakan APBN, Hidayat Amir Ph.D dalam Kuliah umum yang diselenggarakan oleh BKF (Badan Kebijakan Fiskal) yang bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi UII memaparkan beberapa hal diantaranya tentang perkembangan perekonomian Indonesia, perkembangan pelaksanaan APBN dan kebijakan fiskal Indonesia.

Kuliah umum yang berlangsung pada Jumat, 5 Oktober 2018, bertempat di Ruang P1/2 dihadiri oleh para tamu undangan yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ilmu Ekonomi, FE UII. Rangkaian acara tersebut diawali dengan pembukaan oleh MC yaitu saudara Ilham Assagaf, kemudian pembacaan kalam illahi yang diisi oleh saudara Haeruddin Latief Hs dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne UII oleh para tamu undangan, kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Ekonomi, UII Bapak Jaka Sriyana Dr.,SE.,M.Si. Rangkaian acara tersebut dipimpin oleh moderator Bapak Mohammad Bekti Hendrie Anto S.E.,M.Sc.

Dalam inti acara tersebut, pemateri memaparkan bahwa salah satu yang menghambat perekonomian Indonesia saat ini adalah lambatnya pembangunan infrastruktur, karena semua negara maju basisnya harus membangun infrastruktur ekonomi. Hasil studi menjelaskan Indonesia tampaknya memiliki kesulitan untuk mendorong pengembangan struktural secara cepat. Ditambah lagi krisis ekonomi yang disebabkan oleh tingginya penanaman modal asing yang seringkali terjadi di Indonesia menyebabkan lambatnya perkembangan ekonomi hingga saat ini.

Selanjutnya pemateri membahas mengenai perkembangan pelaksanaan APBN. Dalam rangka upaya mencapai target-target pembangunan nasional yang tercantum pada visi misi pemerintahan, pelaksanaan APBN pada saat ini berjalan seiring dengan pelaksanaan strategi fiskal dan perkembangan ekonomi makro. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang disertai peningkatan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan perbaikan tata kelola keuangan negara pada tahun-tahun sebelumnya, serta percepatan penyerapan anggaran pada tahun berjalan merupakan langkah yang baik untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional pada saat ini. Penekanan APBN juga harus sehat dan berkelanjutan karena itu merupakan fondasi demi terciptanya  kesejahteraan masyarakat. Sehat disini yang dimaksudkan adalah kredibilitas serta tidak ada masalah dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Melalui APBN yang sehat akan mendorong 3 fungsi pokok kebijakan fiskal berjalan optimal yang selanjutnya akan dapat menopang pembangunan yang berlanjutan dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan.

Dalam perkembangannya, pelaksanaan APBN dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal yang memengaruhi pergerakan asumsi dasar ekonomi makro. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan asumsi dasar ekonomi makro dan kondisi fiskal tersebut, Pemerintah telah mengajukan penyesuaian asumsi dasar ekonomi makro dan konsolidasi fiskal melalui perubahan APBN. Penyesuaian meliputi perubahan kebijakan di bidang pendapatan negara, belanja negara, dan pembiayaan anggaran sehingga pelaksanaan APBN tahun ini dapat lebih kredibel, berkualitas, dan berkesinambungan. Dalam Perkembangan Makro Fiskal ada beberapa poin yang dapat dipaparkan antara lain: defisit dikendalikan dalam batas aman dan dinyatakan menurun, keseimbangan primer diupayakan menuju positif, tax rasio akan meningkat melalui kebijakan tersebut. Di tengah fluktuasi global, fundamental ekonomi domestic masih baik ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang sehat serta inflasi yang terkendali.

image2 1 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Pada hari Sabtu, 7 Oktober 2018 Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (LEM FE UII) mengadakan acara Seminar dan Simulasi Test IELTS yang bekerja sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nongki IELTS. Seminar dan  Seminar dan Simulasi Test IELTS tersebut berlangsung pukul 09.45-15.00 di ruang Aula Utara yang berada di lantai tiga. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa – mahasiswi aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII)

IELTS (International English Language Testing System)  adalah Sistem Tes Bahasa Inggris Internasional untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa inggris. Tes Bahasa Inggris IELTS diterima oleh institusi di negara Australia, Selandia Baru dan Inggris.  Berbeda dengan TOEFL yang menggunakan aksen Amerika, IELTS menggunakan bahasa Inggris Britania. Selain itu, perbedaan IELTS dan TOEFL juga dapat dilihat dari format tes, modul tes dan sistem penilaiannya.

Acara dibuka oleh Agung Prastyo dan Yunita Putri yang menjadi Master of Ceremony (MC) pada acara Seminar dan Simulasi Test IELTS tersebut, kemudian disusul dengan pemberian sambutan oleh Almira Danniswara selaku Ketua Acara Seminar dan Simulasi Test IELTS dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini bertujuan meningkatkan intelektual para mahasiswa dalam berbahasa asing khususnya bahasa inggris.

Rangkaian acara yang utama yaitu penyampaian materi Seminar dan Simulasi Test IELTS. Elfa Fitriani selaku pemateri berbagi pengetahuannya mengenai persoalan Kiat – kiat dalam mengerjakan tes IELTS dan dilanjutkan dengan review materi oleh Danny Izza.

Tes pertama dimulai dengan Listening Test yaitu mendengarkan empat rekaman kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan. Rekamannya menggunakan suara penutur asli bahasa inggris yang berdurasi selama 30 menit.

Sesi kedua adalah komponen Reading Test yaitu uji keterampilan dalam bahasa inggris yang berguna untuk menguji beberapa keterampilan membaca seperti mencari pesan tersirat, gagasan utama, membaca cepat secara keseluruhan serta mengetahui pendapat, sikap dan maksud penulis teks.

Sesi ketiga adalah Writing Test yaitu tes yang menguji kemampuan menulis dengan topik penulisan bersifat umum sesuai dengan jenis modul yang diambil. Tes terakhir adalah speaking test untuk menilai kemampuan berbicara dalam bahasa inggris.

Setelah ketiga rangkaian tes IELTS telah selesai, peserta akan melanjutkan Speaking Test. Speaking Test dibagi menjadi tiga yang pertama, Introduction and Interview yaitu, peserta akan memperkenalkan dirinya kepada panitia dalam waktu 4-5 menit. yang kedua, Individual Long Turn yaitu, penguji akan memberikan sebuah kartu dengan sebuah topik diskusi, peserta akan diberi waktu 1-2 menit untuk menuliskan catatan singkat dan dilanjutkan dengan membahas topik yang sudah diberikan dengan waktu 1-2 menit dan diberi pertanyaan oleh penguji. Yang ketiga, Two-way Discussion yaitu, peserta akan membahas topik yang telah ditentukan oleh penguji, berbeda dengan Individual Long Turn, kali ini peserta akan berinteraksi lebih banyak dengan penguji waktu yang diberikan 4-5menit.

Rangkaian acara selanjutnya adalah Feedback Speaking dan Feedback Writing yang dilakukan oleh semua peserta dan pembicara serta penguji dari Lembaga Bimbingan Belajar Nongki IELTS dan dilanjutkan dengan Seminar IELTS. Antusias yang tinggi dapat dirasakan oleh semua peserta dan panitia yang hadir pada acara Seminar dan Simulasi Tes IELTS pada sesi tanya jawab dibuka oleh moderator. Berbagai pertanyaan ditujukan kepada pembicara berkenaan dengan materi IELTS. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia memiliki ketertarikan terhadap informasi yang diberikan oleh para pembicara.

image2 academia - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Menjelang pertemuan tahunan terbesar di dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan  yang akan dihadiri oleh 189 negara dengan kurang lebih 15.000 peserta dan dilaksanakan pada tanggal 8-14 Oktober di Bali, Kamis pagi (27/09) di Aula Utara Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia telah diadakan forum diskusi oleh  Direktorat Jenderal (Dirjen) Informasi Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi Informatika dengan tema Kekuatan Ekonomi Syariah dalam rangka menyambut Annual Meeting Internasional Moneting Fund – World Bank 2018. Melalui Academia Forum ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang ekonomi syariah, pembahasan yang lebih kritis serta forum ini diharapakan dapat menjadi rujukan untuk isu-isu yang akan dibahas dalam acara tersebut. Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diwakili oleh Dra. Siti Mei Ningsih, M.Si. dan dilanjutkan sambutan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Dr. Jaka Sriyana, SE., M.si., Ph.D. dan pemberian keynote speech Rektor Universitas Islam Indonesia yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Zaenal Arifin M.Si. menyampaikan tiga catatan isu dalam ekonomi islam diantaranya adalah dalam bidang perbankan, pasar modal, dan bisnis syari’ah.

Sesi pertama pada acara Academia Forum diawali dengan pembahasan materi Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Syari’ah dalam APBN untuk mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional oleh Langgeng Basuki, S.E., M.M dari Kasubdit Pengelolaan Transaksi SBSN Kementrerian Keuangan RI. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa tiga poin penting mengenai perkembangan dan peran sukuk negara, pembiayaan proyek melalui sukuk negara, dan sukuk-sukuk negara sebagai alternatif investasi bagi masyarakat. Sukuk adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syari’ah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing sebagaimana yang terdapat pada UU No. 19 tahun 2008. Adapun tujuan dari pengadaan sukuk negara ini adalah untuk pembayaran APBN, pembangunan proyek yang masih termasuk dalam alokasi APBN dan beberapa manfaat sukuk negara adalah untuk diversifikasi sumber pembayaran APBN serta membiayai proyek-proyek pemerintah. Berdasarkan data yang dipaparkan dapat diketahui bahwa total akumulasi penerbitan mencapai Rp 938,68 Triliun dan alokasi sukuk negara setiap tahunnya semakin meningkat.

Selanjutnya sesi materi kedua mengenai Pembiayaan Syari’ah untuk Halal Value Chain “Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia” yang dipaparkan oleh Edi Fairuz Abadi dari Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi syariah global kini mulai meningkat sedangkan posisi Indonesia di industri halal semakin menurun. Indonesia walaupun jadi negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar nyatanya bukan menjadi pemain utama dalam bidang industri halal walaupun potensi untuk pengembangan dari produk halal yang ada di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dilihat bedasarkan urgensi transaksi yang berjalan di Indonesia dan defisit transaksi berjalan yang terus berlangsung.

Pada sesi terakhir dari Academia Forum disampaikan oleh Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Pakar Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan pembahasan mengenai Dukungan Akademis bagi Pertumbuhan Ekonomi Syariah. Berkembangnya industri keuangan syari’ah di Indonesia diawali pada tahun 1992 pada saat momentum krisis ekonomi sehingga dari mendorong keluarnya UU Perbankan. Selain itu saat ini di Indonesia mulai banyak perguruan tinggi yang membuka program studi Ekonomi Syari’ah sehingga hal ini dapat menopang dan mendukung perkembangan industri keuangan syari’ah secara khusus dan pengembangannya dalam bidang agenda pendidikan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah serta terciptanya tenaga profesional yang handal dan dibutuhkan oleh industri.

Antusias yang tinggi dapat dirasakan oleh semua peserta dan panitia yang hadir pada acara Academia Forum saat sesi tanya jawab dibuka oleh moderator. Berbagai pertanyaan ditujukan kepada para pembicara berkenaan dengan materi Ekonomi Syari’ah. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia memiliki ketertarikan terhadap informasi yang diberikan oleh para pembicara. Kegiatan Academia Forum dimeriahkan juga dengan Stand Up Comedy oleh Teguh Nurwantara serta pengumuman pemenang kompetisi media sosial instagram yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika.

image2 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

 

Selasa, 09/10/2018 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bagian Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) mengadakan Program Workshop Studi Kasus Ekonomi & Bisnis Syariah dengan fasilitator Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand Merc., Ph.D. Acara yang di adakan di ruang P1/2 ini merupakan workshop berseri dengan empat bagian yaitu seri 1-2, seri 2-2, insentif, dan luaran target buku studi kasus Ek-Bis Syariah UMKM terbit. Acara seri 1-2 ini mempunyai target agar peserta memahami metode penulisan Case Study. Peserta yang berasal dari kalangan akademisi FE UII ini terdiri dari dosen seluruh prodi di Fakultas Ekonomi, baik akuntansi, manajemen, maupun ilmu ekonomi ini sangat antusias terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan kepada fasilitator. Workshop ini dimulai pada pukul 09:00 dengan sambutan yang diberikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi yaitu Bapak Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si. Sebagai alat motivasi fasilitator memperlihatkan buku Kasus-Kasus Manajemen yang telah di buat dan berhasil diterbitkan.

Pembelajaran yang berbasis kasus sendiri lahir dari banyaknya kritik yang diberikan kepada pendidikan bisnis yang ada di Indonesia karena pembelajaran manajemen yang ada kebanyakan merupakan pengetahuan teori dan kurang memberikan dampak yang berarti. Mahasiswa yang nantinya ketika lulus berperan sebagai agent of chance ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih dalam dunia kerja. Aktivitas pembelajaran di kelas dari hasil analisa perguruan tinggi di Amerika menunjukan bahwa dosen selaku pendidik lebih banyak melakukan aktivitas lecturing dari pada kegiatan lainnya hal ini akan berdampak kurang efektifnya pendidikan karena ketidaksesuaian pengajaran dengan pencapaian tujuannya yaitu dalam segi pengetahuan, kemampuan, dan kemampuan pengambilan keputusan.

Diharapkan adanya perubahan dari aktivitas lecturing dengan lebih berfokus kepada mahasiswa sebagai pusat pembelajaran. Sehingga mahasiswa tidak hanya memahami secara teoritis, tetapi juga dapat menerapkan teori tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari atau praktek di dunia bisnis dan ekonomi syariah, serta dunia kerja nantinya. Selain itu, dengan adanya  buku studi kasus ek-bis syariah ini, mahasiswa akan lebih mudah untuk memahami dan menerapkan pemecahan masalah kasus-kasus tersebut .

Penting bagi kita baik sebagai pengajar maupun mahasiswa mengetahui pentingnya membaca. Mulai dari membaca inilah kita dapat melatih diri dalam menganalisis berdasarkan landasan teori yang ada. Hal ini dikarenakan dalam mengambil sebuah keputusan kita tidak boleh berdasarkan sudut pandang diri sendiri atau sering disebut dengan subjektif apalagi tidak sesuai dengan fakta yang ada. Maka perlu adanya dasar-dasar teori sehingga membuat kita lebih objektif dalam mengambil keputusan. Selain itu kita dapat berlatih melalui pembelajaran berbasis kasus. Dengan kasus-kasus yang ada dan isi yang berbeda-beda membuat kita semakin tertantang dalam membaca, menganalisis dan memecahkan sebuah masalah. Masalah bukan suatu hal yang negatif, justru merupakan hal positif. Adanya sebuah masalah memacu atau dapatmenjadi trigger bagi diri kita dalam membangun dan mengambil langkah yang mana menjadi pilihan kita dalam memberikan solusi.