Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) membuka fasilitas baru, yaitu fasilitas gym untuk para dosen, tendik, dan mahasiswa. Dalam suatu upaya yang penuh semangat, mahasiswa, dosen, dan staf universitas berkumpul untuk merayakan peluncuran gym ini sebagai langkah besar menuju gaya hidup sehat dan berenergi.

Lebih dari itu, gym di FBE UII bukan hanya tempat olahraga biasa, melainkan juga menjadi pusat kegiatan yang merangsang semangat dan kesejahteraan di antara mahasiswa, dosen, dan staf. Gym ini dilengkapi dengan peralatan fitness terkini, mulai dari treadmill hingga alat angkat berat, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelatihan yang beragam.

Fasilitas tersebut diresmikan pada Jum’at (13/10) yang diawali oleh senam bersama. Senam dilaksanakan di depan gedung international program FBE UII dipimpin oleh coach Ardhi. Setelah senam dilaksanakan oleh seluruh civitas academica Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), mereka berkumpul di depan ruang gym untuk persiapan peresmian fasilitas tersebut.

Acara dibuka oleh MC, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Johan Arifin, SE, M.Si, Ph.D. selaku Dekan FBE UII. Johan berharap ini akan menjadi awalan yang baik untuk kualitas hidup warga FBE UII agar seimbang antara pekerjaan, perkuliahan, dan kesehatan. Ia pun berharap bahwa kegiatan Jumat sehat ini bisa secara rutin dilakukan tiap minggunya.

Lebih lanjut, sebagai penutupan acara, pihak FBE UII membagikan makanan gratis untuk sarapan. “Bagaimana jika acara senam bersama dilakukan setiap hari Jum’at?” ucap Johan yang langsung disetujui oleh semua warga Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia.

Pengadaan fasilitas baru gym ini tak hanya mendukung kebugaran fisik, tetapi juga menciptakan komunitas sehat, menjaga kesejahteraan mental, dan memberikan sarana bagi mahasiswa untuk meraih potensi terbaik mereka. Menurutnya, fasilitas ini telah dirancang sedemikian rupa agar ramah untuk para pemula.

FBE UII sangat memperhatikan sisi kenyamanan, sehingga dalam ruangan ini tidak disediakan CCTV guna menjaga ranah privasi tiap pihak. Mengenai jadwal operasi sendiri, Johan membeberkan bahwa fasilitas yang akan dikelola oleh bagian Rumah Tangga FBE UII sudah diatur sedemikian rupa agar semua pihak mulai dosen, tenaga kependidikan (tendik), mahasiswa, dan warga FBE lainnya turut mendapat pembagian. “Mengenai jadwal sudah kami atur sedemikian rupa agar pihak laki-laki dan perempuan terjadwal secara terpisah,“ ungkap Johan.

Johan menambahkan bahwasanya ruang gym tersebut rencananya akan dilakukan ekspansi apabila tersedia dana lebih. Besar harapan dengan adanya fasilitas ini, mahasiswa dan warga FBE UII yang lain dapat memanfaatkan semaksimal mungkin dan meningkatkan produktivitas serta kebahagiaan civitas academica. “Semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, dan jika butuh apa-apa jangan sungkan untuk melapor agar segera diperbaiki,” ujar Johan sebelum menutup sesi pembukaan pagi tersebut.

(DMZ/AB)

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan acara Meet & Greet untuk Mahasiswa Baru 2023 pada Sabtu (30/9). Acara yang berlangsung di Hall Tengah FBE UII ini merupakan ajang silaturahmi dan persiapan awal bagi mahasiswa baru untuk menghadapi perkuliahan di FBE UII.

Acara Meet & Greet diisi dengan berbagai kegiatan, yaitu mengenal lebih dekat dosen-dosen Prodi Ekonomi Pembangunan, makan bersama, sharing session bersama dosen dan mahasiswa, kegiatan Achievement Motivation Training, serta fun games dan doorprize menarik.

Dalam acara ini, mahasiswa baru akan mendapatkan berbagai informasi penting tentang Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII, mulai dari kurikulum, kegiatan perkuliahan, hingga peluang kerja. Mahasiswa baru juga akan berkesempatan untuk mengikuti sharing session bersama dosen dan mahasiswa.

“Selamat datang di Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII. Saya berharap kalian dapat menjadi bagian dari keluarga besar Prodi Ekonomi Pembangunan. Di sini, kalian akan belajar bersama-sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang,” tutur Abdul menambahkan.

“Acara Meet & Greet ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk mengenal Program Studi Ekonomi Pembangunan lebih dekat. Selain itu, acara ini juga dapat menjadi ajang persiapan bagi mahasiswa baru untuk menghadapi perkuliahan,” ujar Abdul Hakim, S.E., M.Ec., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana.

Dalam kegiatan sharing session, mahasiswa baru akan mendapatkan berbagai informasi penting dari dosen Prodi Ekonomi Pembangunan. Salah satu topik yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana menjadi mahasiswa ideal.

“Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang memiliki semangat belajar tinggi, tekun, dan menerapkan nilai islami. Mereka tidak hanya mengikuti perkuliahan, tetapi juga aktif mencari informasi dan pengetahuan dari sumber lain,” ujar Bekti Hendrianto, S.E., M.Ec. selaku pembicara.

Lebih lanjut, Nayla Ilma Kauna selaku moderator pada sharing session juga membahas sebuah topik terkait cara membagi waktu yang baik. “Mahasiswa harus mampu membagi waktunya antara kegiatan perkuliahan, kegiatan organisasi, dan kegiatan pribadi. Bisa dimulai dengan mengatur prioritas, membuat jadwal, dan menghindari prokrastinasi,” ungkap salah satu perwakilan mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan.

Ia juga menjelaskan bahwa membagi waktu yang baik adalah hal yang penting bagi mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki banyak tanggung jawab, baik akademik maupun non-akademik.

Acara Meet & Greet Prodi Ekonomi Pembangunan UII merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII. Selain itu, acara ini juga dapat membantu mahasiswa baru untuk mempersiapkan diri menghadapi perkuliahan di FBE UII.

(ADC)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mulia Dharma Pratama melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada Jumat (25/7). Kunjungan yang dilaksanakan di Aula Utara FBE UII ini dilakukan dalam rangka studi banding antara FBE UII dan STIE Mulia Dharma Pratama.

Kunjungan ini disambut hangat oleh Wakil Dekan III bidang Keagamaan Alumni FBE UII Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. Studi banding ini dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di STIE Mulia Dharma Pratama. Di antara perwakilan yang hadir dari pihak STIE Mulia Dharma Pratama, yaitu Dr. Drs. Muhamad Helmi selaku ketua STIE Mulia Dharma Pratama, dosen pendamping, serta Mahasiswa/i Jurusan Manajemen dan Akuntansi S1 STIE Mulia Dharma Pratama.

“Program studi di Fakultas ini ada tiga jurusan, sejak dua periode terakhir ada restrukturisasi yang pada awalnya tidak ada jurusan sekarang diadakan jurusan di mana dapat membawahi prodi sesuai dengan bidangnya, tiga jurusan itu adalah Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi,” tutur Achmad dalam pemaparan profil fakultas.

“Capaian Akreditasi sudah cukup bagus, dengan hasil Akreditasi untuk S1 sudah disitasi oleh LAMEMBA mencapai predikat UNGGUL. Magister Akuntansi, Magister Manajemen, dan Magister Ilmu Ekonomi semuanya masih UNGGUL dibawah BAN-PT,” tambah Achmad.

Lebih lanjut, Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana memaparkan tentang Pusat Studi dan Kompetensi. “Pusat Studi dan kompetensi yang kami miliki, yaitu Enterprise Resource Planning Competence Center (ERP CC), Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), Perpajakan dan Pusat Studi Akuntansi Forensik,” ujar Muamar.

Selain itu, Muamar menjelaskan beberapa pilihan tugas akhir yang dapat ditempuh oleh mahasiswa FBE UII. “Seiring berjalannya Program Pemerintah Kurikulum 2021, saat ini kita memiliki tugas jalur Tugas Akhir (TA), yaitu skripsi, magang, dan kewirausahaan. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam memilih tugas akhir sesuai minat dan keahliannya,” jelas Muammar

Acara studi banding ini diakhiri dengan penyerahan cendera mata kepada pihak STIE Mulia Dharma Pratama. Di masa mendatang, STIE Mulia Dharma Pratama juga berharap dapat menyambut kunjungan balasan dari FBE UII demi mempererat hubungan kedua belah pihak.

(DS)

Senin (02/10), Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan Kuliah Praktisi berkaitan dengan Ekonomi Perdagangan Internasional yang berjudul “Ekspor Indonesia: Regulasi dan Prosedur”. Kuliah Praktisi ini dilaksanakan secara hybrid dengan pembicara utamanya, yaitu Antoni Tampubolon, S.E., EIC, Komisaris Utama LSP Perdagangan Internasional Indonesia sekaligus Direktur Utama PT. TJS Logistik.

Kuliah Praktisi ini wajib diikuti oleh Mahasiswa/i S1 Ekonomi Pembangunan FBE UII yang mengambil mata kuliah Perdagangan Internasional. Pada kesempatan ini, mahasiswa diperkenalkan mengenai kegiatan ekspor, salah satunya mengenai regulasi ekspor.

Antoni mengawali materinya dengan menjelaskan pentingnya perdagangan internasional bagi Indonesia. Menurutnya, perdagangan internasional dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Perdagangan internasional merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia,” tutur Antoni. “Melalui perdagangan internasional, Indonesia dapat memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri, serta dapat meningkatkan ekspor untuk mendapatkan devisa,” ujarnya menambahkan.

Antoni kemudian menjelaskan tentang regulasi ekspor di Indonesia. Ia menekankan bahwa, “Perdagangan ekspor impor terdapat 4 kompetensi yang harus dipahami, yaitu Perdagangan dan Regulasi, Kepabeanan dan Karantina, Transportasi dan Logistik, dan Pembayaran,”

Selain itu, Antoni juga memaparkan berbagai syarat melakukan ekspor. “Terdapat persyaratan administratif hingga persyaratan teknis,” tuturnya. Ia juga membahas tentang berbagai hambatan perdagangan internasional yang dapat dihadapi oleh eksportir Indonesia.

Lebih lanjut, Antoni menjelaskan bahwa terdapat beberapa tantangan dalam perdagangan internasional, salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Antoni menekankan pentingnya penguasaan kompetensi perdagangan internasional yang kompeten dan berdaya saing global. Tentunya, peran pemerintah dalam mendukung perdagangan internasional juga tidak kalah penting.

Pada sesi akhir, Antoni menyampaikan harapannya kepada Mahasiswa Ekonomi Pembangunan FBE UII agar dapat menjadi penerus ahli perdagangan internasional sehingga dapat terciptanya para eksportir muda atau eksportir milenial.

“Indonesia membutuhkan ahli perdagangan internasional yang kompeten dan berdaya saing global. Oleh karena itu, mari kita dorong mulai dari kampus-kampus di seluruh Indonesia. Namun, tantangannya juga banyak, sehingga kita harus terus aktif dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” pungkas Antoni di akhir.

(DS)

Rabu (27/09), Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII bekerjasama dengan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dalam kuliah bersama yang bertajuk “Perkembangan Ekonomi Digital: Kebjakan dan Tantangannya.”

Kuliah umum yang digelar di ruang P1/2 FBE UII dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D., Kapala Program Studi Ekonomi Pembangunan, Abdul Hakim S.E., M.Ec., Ph.D., dan Kepala Bidang Penegakan Hukum KPPU Kanwil VII Yogyakarta, Kamal Barok, S.H., M.H. Peserta dari kegiatan ini adalah mahasiswa S1 Prodi Ekonomi Pembangunan.

Kuliah umum ini membahas signifikansi pemahaman tentang hukum persaingan usaha saat menjalankan aktivitas bisnis. Juga, strategi bisnis yang dapat diterapkan untuk memastikan kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Harapannya, mahasiswa FBE UII yang akan terlibat dalam berbagai bidang, termasuk dunia bisnis, akan memiliki pengetahuan tentang peran dan wewenang KPPU serta mampu memanfaatkan digital ekonomi secara efektif. Hal ini akan berkontribusi pada terciptanya lingkungan persaingan usaha yang sehat. (ERF)

Minggu (17/09), Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar acara Inspiring Management Gathering (IMAGE). Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan motivasi sekaligus memperkenalakan mahasiswa baru S1 Manajemen kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

Arif Hartono, Kepala Jurusan Manajemen dalam sambutannya menegaskan kepada mahasiswa baru Manajemen angkatan 2023 bahwa “Your future is on your hand. Kesuksesan ada ditangan kalian sendiri.”

“Selama kuliah selalu bekali diri sendiri dengan berbagai essensial yang dapat berguna bagi langkah Anda berikutnya. Awal masa perkuliahan ini akan menentukan langkah kedepan,” tutur Arif.

Arif turut berpesan bahwa “Manfaatkan waktu sekitar 3-4 tahun kedepan yang singkat ini untuk fight. Harapannya Anda setelah lulus dari Program Studi Manjemen dapat menjadi orang yang berkarakter dan kompetitif.”

Kegiatan ini diselenggarakan di Sheraton Hotel, Yogyakarta menghadirkan pembicara Analisa Widyaningrum, Motivator dan Psychologist sekaligus Director dan Founder Analisa Personality Development Center dan dimoderatori oleh Nadia Wasta Utami S.I.Kom., M.A., Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya UII.

Analisa dalam penyampaian sesinya yang bertajuk “Memanfaatkan Potensi Membangun Resiliensi,” menjelaskan bagaimana kita memiliki flesibilitas dalam berfikir. “Orang yang resilien punya pilihan yang berbeda. Dalam menghadapi permasalahan mereka atau orang yang resilien ini selalu memilih untuk fight,” ucap Analisa.

“Melalui fight membuat sadar, bahwa kita sedang melatih pola pikir untuk menghadapi masalah sampai tersadar bahwa kita berhasil melewatinya,” tegas Analisa.

Untuk dapat melakukan hal tersebut perlu melakukan review perspektif. Hal ini dapat dilakukan dengan merefleksikan diri. Seperti bertanya tentang kesiapan diri tentang pilihan yang dijalani saat ini yaitu sebagai mahasiswa.

“Coba tanyakan kembali tentang kesiapan diri menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Jangan sampai ternyata belum siap. Hal itu justru akan membuat pola pikir menjadi negatif dan terjebak dalam fixed mindset,” tambah Analisa.

Senada dengan hal tersebut, maka perlu menumbuhkan growth mindset dalam diri. Growth mindset tidak serta merta dimiliki oleh seseorang. “Jangan pernah terjebak kepada fikiran-fikiran yang merendahkan diri, merasa tidak bisa dan tidak memiliki apa-apa. Hal itu hanya membuat insecure,” jelas Analisa.

Ketika merasa tidak memiliki apa-apa dan tidak dapat melakukan suatu hal, maka kompetisi itulah yang perlu di-upgrade. Oleh karenanya, Analisa mengajak untuk memulai menumbuhkan growth mindset dengan  merubah pola pikir ‘saya gagal’ diganti dengan ‘saya belom berhasil’ selanjutnya ‘saya harus apa?’.

Analisa dalam sesinya juga menambahkan bahwa orang yang sukses adalah ketika dapat mengkombinasikan antara passion yang tidak lahir begitu saja dan tumbuh dari ketertarikan lalu dengan tekun dijalani.

Di masa yang dinamis ini menuntut untuk memiliki banyak keahlian. Hal ini karena skill yang kita miliki sekarang belum tentu relevan dengan 10 tahun lagi. Analisa berpesan bahwa  “Jika temen-temen masih berada di zona nyaman dengan anggapan kuliah yang penting lulus aja, itu salah. Buatlah diri kalian memiliki banyak kompetensi dan skill. Berada di zona nyaman akhirnya akan tumbuh rasa ketakutan yang membuat tidak relevan. Sehingga disitulah kita akan belajar dan memiliki keinginan bertumbuh.”

“Jadi orang yang resilien adalah ketika tau kapan zona nyaman terasa tidak aman. Zona nyaman itu tidak salah tapi bahaya karena perubahan,” sambungnya. (ERF)

Setiap negara memiliki kisah-kisah gelap dalam sejarahnya yang membentuk jalan yang mereka tempuh. Indonesia tidak terkecuali, dan salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah modernnya adalah Gerakan 30 September, yang dikenal dengan singkatan G30S. Pada Sabtu (30/9), Takmir Masjid Al-Muqtashidin Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan Kajian Strategis G30S dengan tema ‘Jejak Kelam di Tepian Sejarah’ yang dilaksanakan usai salat Magrib berjemaah.

Kajian ini mengundang pemateri spesial, yakni Brigjen TNI Joko Purnomo selaku Danrem 072/Pamungkas yang diwakili oleh Letnan Kolonel Yudi Rombe serta Dr. Ahmad Athoillah, MA. selaku Dosen Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara malam hari tersebut dibuka oleh Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni. “Kajian hari ini bukan menjadi yang pertama, tahun lalu pun juga sudah kami selenggarakan. Semoga kajian ini dapat berlangsung terus-menerus sebagai media untuk menceritakan peristiwa yang terjadi di masa lalu, tepatnya tahun 1965,” buka Achmad.

Penyampaian materi diawali oleh Yudi yang menceritakan bagaimana kronologi terjadinya peristiwa G30S hingga apa saja hal yang melatarbelakangi kejadian pada saat itu. G30S berlangsung dari malam 30 September hingga pagi 1 Oktober 1965. “Kejadian ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Jogja. Bahkan Korem yang saya tempati saat ini merupakan lokasi dua korban diculik, yaitu Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono,” ungkap Yudi. 

G30S mengklaim ingin mencegah kudeta militer yang diduga direncanakan oleh sejumlah jenderal. Namun, peristiwa itu berubah menjadi tragedi besar yang mengakibatkan pembunuhan enam jenderal, termasuk Jenderal Ahmad Yani, dan upaya kudeta yang gagal.

Lebih lanjut, Yudi menyampaikan, “Bisa menjaga diri serta melihat situasi ke depan bagaimana mengantisipasi jangan sampai paham ini timbul karena mereka akan berusaha mengubah paham Ideologi Pancasila menjadi paham Ideologi Komunis melalui berbagai cara,” pesannya. 

Sesi materi dilanjutkan oleh Ahmad dimana ia juga menceritakan kronologi G30S menjadi hal yang masih dianggap tabu. “Gerakan 30 September ini awalnya hanyalah penculikkan biasa, tetapi di tengah jalan terjadi miskomunikasi sehingga berubah menjadi kudeta nafsu,” ungkap Ahmad.

Rekonsiliasi dan penyelesaian masalah masa lalu yang kelam adalah bagian penting dari pembangunan masa depan Indonesia, dan diskusi tentang G30S terus berlanjut. Indonesia, sebagai negara maju, terus berupaya mempelajari dan memahami sejarahnya untuk membantu membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan demokratis. (NARD)

Pada hari Rabu (27/9), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan). Adapun tujuan dari adanya kunjungan ini adalah untuk melakukan benchmarking demi memperluas pengetahuan mereka dari berbagai aspek, terkhusus pada program S2.

Kegiatan ini bertempat di Ruang Sidang 1/1 FBE UII dan dihadiri oleh lima orang perwakilan dari Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan serta 10 perwakilan dari FBE UII. Lebih lanjut, Dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., memulai acara dengan memberikan sambutannya. Dalam sambutan yang disampaikan, Ia juga memperkenalkan jajaran dosen yang hadir di ruangan tersebut.

Dr. Ali Muhtarom, M.H.I., selaku Kepala Program Studi S2 Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, menyampaikan sambutan yang kedua. Dalam sambutannya tersebut, Ia memaparkan kembali tiga topik yang dibahas dari benchmarking ini. “Topik yang kedua yaitu mengenai bagaimana menjaring kerjasama pihak-pihak luar, terlebih dari investor. Yang mana barangkali ada yang mungkin bisa di join kan antara pasca kami dengan PMD ini,” ungkap Ali.

Acara pun dilanjutkan dengan sesi diskusi dan sharing session yang melibatkan kedua belah pihak. Dimana FBE UII memberikan jawaban-jawaban terperinci atas pertanyaan yang diajukan delegasi dari UIN UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan. Selain itu, FBE UII juga berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait praktiknya dalam hal pengelolaan mahasiswa dan dosen.

Prof. Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Doktor memberikan informasi mengenai pembaruan dalam program S3 yang ada di FBE UII. “Kami baru saja melakukan perubahan kurikulum, di kurikulum S3 saat ini terdapat dalam tiga jalur yaitu reguler, satu tahun kuliah lalu disertasi dua tahun; publikasi, satu tahun kuliah tiga publikasi; dan by research dua mata kuliah online serta langsung disertasi,” ungkap Jaka.

Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang kerjasama yang lebih dalam dari kedua belah universitas. Selain itu, dari saran dan masukan yang disampaikan juga dapat meningkatkan standar pendidikan, inovasi, pembaruan, serta dampak positif yang signifikan dalam hal akademik.

Pada penghujung acara, FBE UII menyerahkan cendera mata yang diwakilkan Johan dan UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan yang diwakilkan Prof. Dr. Susminingsih, M.Ag selaku Wakil Direktur. Acara ditutup dengan melakukan sesi foto bersama dari kedua belah pihak.

(SHM)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia kembali menerima kunjungan pada Selasa (26/9), agenda kunjungan kali ini datang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu (FEB UNIB). Delapan perwakilan dari FEB UNIB melakukan kegiatan benchmarking untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mereka dalam beberapa aspek, terutama pada Program Studi Akuntansi. 

Pertemuan berlangsung di Ruang Sidang 1/1 FBE UII dan dimulai pukul 09.30 WIB dengan membahas tiga pokok penting pembahasan. Tiga pokok pembahasan tersebut meliputi kurikulum internasional Prodi S1 Akuntansi, transformasi Prodi D3 Akuntansi menjadi Sarjana Terapan, dan penjaminan mutu implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dr. Sriwidharmanely, S.E., MBM., Ak., CA, Ketua Unit Penjaminan Mutu (UPM) FEB UNIB, turut menanyakan terkait sistem yang tersinkronisasi untuk data Audit Mutu Internal (AMI). “Untuk sinkronisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menjadi PR besar bagi kami,” ungkap Dr. Sriwidharmanely.

“Terkait hal tersebut, untuk di UII standar SPMI ditetapkan dalam sepuluh bidang utama yang kemudian diturunkan menjadi 45 standar,” tutur Prastowo, S.E., M.Ec.Dev. selaku perwakilan dari Unit Penjaminan Mutu FBE UII. Lebih lanjut, Prastowo menjelaskan mengenai sepuluh standar tersebut yang kemudian disingkat menjadi “Mercy of God”. Harapannya, standar ini akan menghasilkan luaran yang baik serta mampu mendidik cendekiawan muslim yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah.

Kemudian dilanjutkan dengan membahas proses konversi mata kuliah dalam menanggapi adanya kurikulum baru. “Jadi saat kurikulum dirancang, dalam pelaksanaannya, ada beberapa angkatan yang masih mengikuti kurikulum sebelumnya sehingga kurikulum yang baru tidak sama dengan penawaran rancangan kurikulum yang normalnya,” ujar Madani Hatta, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Sekretaris Prodi D3 Akuntansi menyampaikan keresahannya.

“Pada prinsipnya, ketika melakukan perubahan kurikulum, jangan sampai merugikan mahasiswa dan jangan sampai berjalan dua kurikulum. Jadi tidak ada mata kuliah yang tidak diakui,” tutur Marfuah, Dra., M.Si., Ak, Cert.SAP, Ketua Program Studi Akuntansi Perpajakan Program Sarjana Terapan. “Kalaupun ada yang masih belum tercapai, kami mencari solusinya dengan mengadakan kuliah umum dan kuliah praktisi,” lanjutnya menambahkan.

Kunjungan FEB UNIB ke FBE UII diharapkan dapat membuka pintu kerjasama yang lebih erat antara kedua universitas dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi serta membawa inovasi dan pembaruan, mendorong peningkatan mutu pendidikan, dan memberikan dampak positif pada bidang akademik.

(ADC)

Pada hari Senin (25/9), Universitas Muhammadiyah Makassar melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Kunjungan ini dilakukan di Ruang Sidang Utama 1.1 FBE UII dengan tujuan melakukan benchmarking terkait tata kelola dan penjaminan mutu di FBE UII.

Sejumlah 13 orang menghadiri kegiatan benchmarking ini, terdiri dari 11 perwakilan dari FBE UII dan 2 perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Dua perwakilan dari Unismuh yang hadir adalah Asri Jaya, S.E., M.M. dan Wa Ode Rayyani, S.E., M.Si., yang menjabat sebagai Ketua dan Sekretaris gugus kendali mutu FEB Universitas Muhammadiyah Makassar.

Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. Ia mengharapkan bahwa kunjungan ini dapat menjadi sarana untuk bertukar informasi antara kedua belah pihak. Johan menyampaikan, “Silakan untuk berbagi, sharing antar unit dan saling menukar pengetahuan.”

Asri Jaya, S.E., M.M. dalam sambutannya menjelaskan latar belakang dari kegiatan benchmarking ini. Hal ini dikarenakan kelima program studi yang ada di FEB Universitas Muhammadiyah Makassar masih memiliki predikat yang baik. “Semoga dengan adanya benchmarking ini, kami dapat mempersiapkan agar akreditasi salah satu jurusan di FEB bisa menjadi unggul tahun ini,” ungkap Asri.

Sesi diskusi kemudian dipandu oleh Kepala Unit Humas FBE UII, Rokhedi Priyo Santoso, S.E., MIDEc yang memberikan pengantar sekaligus memperkenalkan jajaran pengurus unit kendali mutu yang ada di FBE UII.

“Berbeda dengan universitas lainnya, UII memiliki standar sendiri dan indikator yang lebih banyak berkaitan dengan penjaminan mutu. Standar ini terangkum dalam akronim ‘Mercy of God’ yang mencakup berbagai aspek Standar Mutu UII, yaitu M (Management Organization), E (Education), R (Research), C (Community Service), Y (Yield of Service), O (Output), F (Facilities), G (Governance), O (Outcome & Cooperation), dan D (Dakwah Islamiyah),” jelas Reni selaku Ketua Unit Penjaminan Mutu FBE UII.

Lebih lanjut, Wakil Dekan bidang sumber daya, Abdul Moin, S.E., M.B.A., PhD., CQRM memberikan closing remarks serta mengarahkan bahwa apabila terdapat pertanyaan lebih lanjut, bisa langsung melakukan benchmarking ke tingkat universitas di Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dan sesi foto bersama.

(NIK)