YOGYAKARTA – Sebanyak 20 mahasiswa dan 4 dosen dari Program Internasional Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja menyelesaikan program International Student Mobility (ISM) yang dilaksanakan di tiga negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand. Rangkaian program berlangsung dari tanggal 22 hingga 30 September.

Kegiatan ini diawali dengan singgah untuk mengeksplorasi budaya di Singapura dan Malaysia. Tidak berhenti disitu, puncak acara berlangsung di Rangsit University (RSU), Thailand, di mana mahasiswa FBE UII terlibat aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan budaya selama tiga hari penuh yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka. Program ini melibatkan kerjasama dengan International Office dan tiga fakultas di RSU, yaitu Faculty of Accountancy, College of Tourism and Hospitality, serta International College untuk memastikan bahwa setiap aktivitas memiliki kedalaman materi dan relevansi praktis.

Aktivitas di Rangsit University dimulai dengan sesi ice breaking untuk membangun sinergi dan memfasilitasi interaksi antara mahasiswa UII dan RSU. Berikutnya dilanjutkan dengan workshop “Financial Statement” di mana mahasiswa mendalami teknik analisis laporan keuangan. Tak ketinggalan, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menjelajahi Rangsit University melalui campus tour untuk memberikan gambaran umum tentang lingkungan belajar di universitas tersebut.

Sesi “Beyond Perception” menjadi momen reflektif bagi mahasiswa untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas. Melalui sesi ini, mereka diajak untuk memahami keragaman budaya dengan lebih mendalam, mempertimbangkan faktor-faktor seperti geografi, sejarah, dan nilai-nilai sosial. Pesan inspiratif dari Jeroen Schedler, Assistant President for Internationalization, “Everything happens for a reason,” menjadi pegangan bahwa setiap pengalaman memiliki makna dan pelajaran.

Kelas “Sustainable Tourism” menantang mahasiswa untuk berpikir kritis tentang pariwisata berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara mahasiswa UII dan RSU dari International College of Tourism, mereka diberikan kasus nyata untuk dianalisis dan dipresentasikan secara berkelompok. Selain itu, kelas memasak dan pembuatan desert khas Thailand menambah pengalaman autentik mahasiswa tentang kekayaan kuliner Thailand.

Program ISM ditutup dengan mini conference di mana empat mahasiswa UII diberikan ruang dan kesempatan untuk mendiseminasikan gagasan yang ditulis terkait dengan pariwisata berkelanjutan untuk mendapatkan masukan berharga dari dosen dan mahasiswa RSU.

“Perjalanan ini bukan hanya tentang mengunjungi tempat baru, tetapi juga tentang mendalami budaya dan memahami perspektif yang berbeda,” ujar salah satu Sekretaris Program Studi Program Internasional FBE UII.

Dengan harapan kerjasama yang lebih erat di masa depan, UII menyampaikan apresiasi mendalam kepada tim RSU atas dukungan dan fasilitas yang diberikan. Melalui program ISM ini, diharapkan mahasiswa Program Internasional FBE UII lebih siap menghadapi dunia global dengan perspektif yang lebih luas dan keterampilan yang lebih matang tentunya.

Perwakilan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti kompetisi Talenta Wirausaha BSI 2023 antar-entrepreneur yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Indonesia Kategori Santri. Tiga mahasiswa UII, M. Irsyad Alfikri mahasiswa Program Studi Manajemen 2019, Ahmad Fauzi mahasiswa Program Studi Manajemen 2020, dan M Ihsan S. Umam mahasiswa Program Studi Informatika 2020 berhasil menoreh prestasi dengan mengalahkan ribuan peserta lainnya di seluruh Indonesia dengan meraih Juara II melalui awarding yang diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta, 12 Oktober 2023. 

Bisnis ini berawal dari pengalaman pribadi sebagai mahasiswa di Yogyakarta sulit untuk mencari furniture kamar kost yang sesuai dengan keinginan, menjadi ide awal bisnis ini berjalan. “Sebagai perantau di Jogja ketika mencari barang untuk mengisi kamar kost kadang harga dan kualitas tidak sesuai,” ucap Irsyad. Kemudian dilanjutkan kembali, “Kami pun berinisiatif membuka jasa desain interior furniture dan make over kamar kos,” gagas Irsyad. 

Pada saat mulai berjalannya bisnis, ARTikost lebih mendekatkan kepada calon konsumen sebagai modal awal. Memperluas target pasar, ARTikost juga memiliki kerja sama dengan salah satu pemilik usaha furniture di Yogyakarta. Bisnis jasa ini pun juga menggaet tim desain sendiri dari Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta).

Dirasa penting untuk memikirkan bisnisnya jangka panjang, ARTikost mempunyai legal bisnis dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Hingga saat ini mereka masih menerima pekerjaan by request demi menjaga cost bisnis, tetapi dalam waktu dekat ingin mencoba melalui strategi B2B dengan mendekatkan ARTikost dan para pemilik kost untuk prospek jangka panjang.

Lebih lanjut, Irsyad juga menyampaikan strategi dalam memenangkan kompetisi bisnis, “Dari segi mahasiswanya sendiri harus sudah kuat tahan banting untuk ikuti skema yang ada. Hadiah yang diperoleh dari kompetisi selalu kami salurkan lagi untuk modal bisnis.” Pemerintah sangat mendukung para mahasiswa yang ikut andil dalam kompetisi bisnis yang serupa.

Investor builder punya peran yang cukup penting untuk berkembangnya bisnis kami. Sejauh ini sudah ada banyak investor yang tertarik. Kami sudah tanda tangan LoA dengan Salim Group, bahkan ada juga investor Australia yang sangat tertarik dengan perkembangan ARTikost,” cerita Irsyad.

Tim ARTikost juga menyebutkan peran penting universitas hingga prodi dalam keberhasilan mereka, “Universitas membantu sekali dari segi balance sustain. Selalu diarahkan dan didukung terus agar kami tetap berkembang. Bahkan ketika harus keluar kota, UII sangat full support,” ungkap Irsyad. “Prodi Manajemen membopong kami dari bawah sampai juara. Selalu memberi dukungan sesuai dengan apa yang kami butuhkan,” jelas Fauzi. 

Sukses dalam berkompetisi dan berbisnis, Tim ARTikost menyampaikan pesan untuk para mahasiswa, “Jangan jadikan pencapaian orang lain sebagai tolak ukur, semua orang punya kesempatan yang sama. Terpenting adalah kerja keras jangan sampai ditinggalkan.”

(NARD)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima kunjungan pada Kamis (19/10). Agenda kunjungan kali ini dihadiri oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (FEB UNMUL). Sepuluh perwakilan delegasi FEB UNMUL berniat untuk studi banding terkait kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), khususnya di Jurusan Ilmu Ekonomi. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka berbagi pengalaman, bertukar ide, dan mencari inspirasi guna meningkatkan kualitas pendidikan masing-masing instansi.

Pembahasan mengenai kurikulum dan RPS pada Magister Ilmu Ekonomi menjadi topik utama pada pertemuan kali ini. “Tahun depan Magister Ilmu Ekonomi akan diakreditasi, dimana kami mengalami kesulitan mengenai persepsi kesamaan kurikulum,” buka Dr. H. Rachmad Budi Suharto, S.E., S.H., M.Si., CHRP selaku Koordinator Program Studi S3 Ilmu Ekonomi FEB UNMUL.

“Kami banyak mengadopsi hampir 60% dari universitas lain, tetapi terdapat kondisi yang kurang sesuai dengan kami. Maka dari itu, kami berkunjung ke FBE UII terkait masalah konsentrasi di bidang ilmu,” lanjut Rachmad. Afiliasi dan kolaborasi pada bidang ilmu masih menjadi hal yang perlu diperbaiki dari pihak FEB UNMUL.

FEB UNMUL mengungkapkan rasa terbukanya dengan berbagai bentuk kerja sama dengan FBE UII, khususnya di Program Doktor dan Magister Ilmu Ekonomi. “Jika nantinya sudah ada kesepakatan, di 2024 kita bisa sharing karena kami ada kesulitan masalah guru besar terkait mengajar dan menguji eksternal,” jelas Rachmad. Pihak FEB UNMUL menaruh harapan yang besar pada pertemuan kali ini.

Menanggapi masalah yang dihadapi, Prof. Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Magister FBE UII, menjelaskan hal terpenting dalam mendapatkan akreditasi unggul selain memiliki Guru Besar dan Publikasi secara nasional maupun internasional ialah memiliki mahasiswa internasional, “Kalau Kami tidak memiliki mahasiswa internasional, mau go international itu susah. Sekarang, dalam mencapai akreditasi unggul harus go international,” ujar Agus. 

Agus juga menyampaikan terkait komitmen Program Magister Ilmu Ekonomi FBE UII dalam mempertahankan akreditasi unggul, “Guna meningkatkan perspektif Mahasiswa yang lebih luas , Kami melakukan kerjasama dengan mengontrak Dosen dari Universitas Mitra Luar Negeri guna mengajar dan membimbing pembelajaran di kurikulum kami,” pungkas Agus.

(NAH/NARD)

Rabu (18/10), Avoskin mengadakan talkshow dengan tema “How to Maintain Your Business in Digital Era” di Fakultas Bisnis Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Acara ini diadakan untuk memberikan wawasan, strategi, dan tips kepada peserta agar dapat mempertahankan bisnis di era serba digital.

Acara yang diadakan di ruang sidang P1/1 FBE UII ini dibuka oleh Rokhedi Priyo Santoso, S.E., MIDEc. selaku Manager Marketing and Communication (Marcomm) FBE UII. “Mahasiswa harus dapat beradaptasi dan bijak dalam menghadapi perubahan, sehingga talkshow ini diharapkan dapat membantu mahasiswa merespon perubahan yang cepat dan tidak bisa dihindari,” ungkap Rokhedi dalam sambutannya.

Talkshow diawali dengan sharing session bersama Avoskin, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar Avoskin dan bisnis mahasiswa, serta diakhiri dengan fun games dengan berbagai doorprize menarik. Acara ini juga difasilitasi dengan skincare products, snack, drink, dan merchandise dari Avoskin untuk semua peserta.

Sharing session dipimpin langsung oleh brand director Avoskin, yaitu Erny Kurnia. Selama masa kerjanya, Erny aktif berinovasi dalam penawaran produk dengan memanfaatkan kekuatan media sosial dan brand ambassador. “Gunakanlah brand ambassador yang berbeda dari pesaing, seperti menjadikan public figure pria sebagai brand ambassador agar lebih dilihat oleh calon pembeli. Tentunya public figure tersebut juga harus tetap sejalan dengan value yang dimiliki brand kami,” tegasnya. Avoskin sendiri merupakan brand lokal yang dibangun oleh alumni UII, yaitu Anugrah Pakerti yang berfokus pada sustainability.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti secara aktif oleh peserta. Beberapa di antara mereka bahkan telah membangun bisnis sendiri, dan meminta saran tentang strategi pemasaran yang sesuai. Sebagai penutup, Avoskin mengadakan fun games dengan hadiah produk gratis yang disambut antusiasme seluruh peserta.

(CRA/ND)

Pada Rabu (18/10), Bank Syariah Indonesia (BSI) Institute mengadakan kunjungan ke Fakultas Bisnis Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) dengan tujuan silaturahmi dan diskusi potensi kerjasama dalam agenda riset. Acara ini diadakan di ruang sidang 1/1 FBE UII dan dihadiri oleh tujuh perwakilan dari BSI serta disambut oleh enam perwakilan dosen dari pihak FBE UII.

“Kami sangat senang ketika Pak Waluyo menyampaikan keinginan untuk melakukan kerjasama riset antara FBE dengan BSI Institute,” tutur Johan dalam sambutannya. Johan juga menjelaskan bahwa BSI adalah lembaga praktisi di bidang perbankan syariah yang memiliki latar belakang yang relatif sama dengan UII.

Sambutan kedua disampaikan oleh Banjaran Surya Indrastomo selaku Chief Economist BSI Institute. Dalam sambutannya, Banjaran menyampaikan maksud kunjungan BSI Institute ke FBE UII. “Tujuan pertama adalah memperkenalkan BSI Institute dan menemukan expertise dari UII untuk berkolaborasi,” ungkap Banjaran.

BSI Institute memiliki empat misi, yaitu mengadakan riset strategis yang relevan untuk diimplementasikan, membangun kolaborasi dan advokasi dengan mitra, meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis riset dan bukti. Kerjasama riset perlu dilakukan dengan universitas dalam mendukung keempat misi tersebut.

Acara dilanjutkan dengan sharing session yang dipimpin oleh Luqyan Tamanni selaku Head of BSI Institute. “Salah satu kekurangan riset syariah adalah kurangnya data yang dapat diandalkan, dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat melengkapi dan menyediakan database yang bisa digunakan baik untuk kepentingan akademik, industri, maupun kebijakan,” jelas Luqyan. Salah satu output dari BSI Institute adalah Quarterly Report yang juga dipaparkan dalam sesi sharing.

Dalam sesi ini, Direktur Pusat Pengkajian Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Muhammad Bekti Hendrie Anto, menyampaikan impresinya tentang BSI Institute. “Menurut saya, BSI Institute ini luar biasa, sudah seperti lembaga riset yang besar dan perspektifnya sangat luas dalam melihat isu di sektor perbankan. BSI juga memiliki visi yang besar tidak hanya untuk BSI tetapi juga untuk Indonesia,” ungkap Bekti.

Selain itu, kerjasama ini juga merupakan upaya BSI untuk memfasilitasi universitas yang ingin lebih dekat dengan industri. BSI juga sangat terbuka jika UII memiliki kebutuhan untuk praktisi yang ingin mengajar.

“Selain menguntungkan secara bisnis, kolaborasi ini juga bersifat inklusif, membuka peluang lebih luas. Adanya kesenjangan antara industri dan kampus, skema kerjasama penelitian bersama dianggap tepat untuk menutup kesenjangan tersebut,” pungkas Rokhedi selaku Manager Marketing and Communication (Marcomm) FBE UII dalam penutupan acara.

(NIK)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia. UMKM berperan dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus pada penguatan UMKM dalam kebijakan pengembangan usaha di masa pasca pandemi. Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan akan UMKM sebagai penopang perekonomian nasional.

Sejalan dengan upaya pemerintah, Entrepreneur Community (EC) kembali menghadirkan Indonesian Business Carnival (IBC) di Halaman Timur Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, pada (14-15/10). IBC merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mewadahi mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa dan mental wirausaha.

“Indonesian Business Carnival merupakan acara tahunan dari study club Entrepreneur Community yang telah diselenggarakan selama 10 tahun, dimana tahun ini merupakan tahun ke 11,” tutur Evina Dlavani selaku Ketua Organizing Committee IBC 2023 dalam sambutannya.

“Diharapkan terselenggaranya acara ini sebagai bentuk kreativitas mahasiswa dan sarana pembelajaran mahasiswa di luar akademik dalam upaya pengembangan UII,” tutur Muhammad Yasir Rizqy selaku Ketua Steering Committee IBC 2023 menyampaikan harapan dari kegiatan ini.

Sambutan selanjutnya juga disampaikan oleh Muzzamil Putra Purnama selaku perwakilan dari President EC, Abdurrahim Imron Ismail selaku perwakilan dari Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FBE UII, dan juga Muhammad Yoritazkia Wibowo selaku perwakilan dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FBE UII.

Acara pembukaan kemudian ditutup dengan ungkapan kegembiraan dan pemotongan pita oleh Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA. selaku perwakilan Kemahasiswaan FBE UII bersama dengan para perwakilan dari Ketua OC, Ketua SC, President EC, LEM, serta DPM FBE UII. “Harapannya setelah kegiatan-kegiatan ini yang kalian ikuti, kalian bisa mengembangkan bisnis kalian agar lebih besar lagi,” pungkas Rizki menutup sesi sambutan.

IBC tahun ini mengangkat tagline “Alterasi Asa”, yang berarti “innovation through the time“. Dengan konsep tersebut, diharapkan dapat mendorong orang-orang untuk terus berinovasi dalam menghadapi dunia bisnis yang dinamis.

Sementara itu, terdapat tiga rangkaian acara inti yang terdiri dari Expo, Workshop, dan Entertainment. Pada kegiatan Expo, terdapat berbagai tenant yang terdiri dari food and beverage dan non food and beverage, Photobox, Mini Games, serta Playground Festival dari Quad Skate Jogja dan Denggung Skateboarding.

Tidak kalah menarik, acara Workshop pada IBC #11 juga mengadakan beberapa lokakarya, di antaranya Gradient Flowers Bouquet dan Herbarium Linen Spray. Berbagai penyanyi dan band pun turut memeriahkan jalannya acara, di antaranya Amanda Citra, Aal Maulana, Losskita, Nona Sepatu Kaca, The Half Season, dan Manifrustasi.

(ADC/SHM)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) membuka fasilitas baru, yaitu fasilitas gym untuk para dosen, tendik, dan mahasiswa. Dalam suatu upaya yang penuh semangat, mahasiswa, dosen, dan staf universitas berkumpul untuk merayakan peluncuran gym ini sebagai langkah besar menuju gaya hidup sehat dan berenergi.

Lebih dari itu, gym di FBE UII bukan hanya tempat olahraga biasa, melainkan juga menjadi pusat kegiatan yang merangsang semangat dan kesejahteraan di antara mahasiswa, dosen, dan staf. Gym ini dilengkapi dengan peralatan fitness terkini, mulai dari treadmill hingga alat angkat berat, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelatihan yang beragam.

Fasilitas tersebut diresmikan pada Jum’at (13/10) yang diawali oleh senam bersama. Senam dilaksanakan di depan gedung international program FBE UII dipimpin oleh coach Ardhi. Setelah senam dilaksanakan oleh seluruh civitas academica Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), mereka berkumpul di depan ruang gym untuk persiapan peresmian fasilitas tersebut.

Acara dibuka oleh MC, kemudian dilanjutkan sambutan oleh Johan Arifin, SE, M.Si, Ph.D. selaku Dekan FBE UII. Johan berharap ini akan menjadi awalan yang baik untuk kualitas hidup warga FBE UII agar seimbang antara pekerjaan, perkuliahan, dan kesehatan. Ia pun berharap bahwa kegiatan Jumat sehat ini bisa secara rutin dilakukan tiap minggunya.

Lebih lanjut, sebagai penutupan acara, pihak FBE UII membagikan makanan gratis untuk sarapan. “Bagaimana jika acara senam bersama dilakukan setiap hari Jum’at?” ucap Johan yang langsung disetujui oleh semua warga Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia.

Pengadaan fasilitas baru gym ini tak hanya mendukung kebugaran fisik, tetapi juga menciptakan komunitas sehat, menjaga kesejahteraan mental, dan memberikan sarana bagi mahasiswa untuk meraih potensi terbaik mereka. Menurutnya, fasilitas ini telah dirancang sedemikian rupa agar ramah untuk para pemula.

FBE UII sangat memperhatikan sisi kenyamanan, sehingga dalam ruangan ini tidak disediakan CCTV guna menjaga ranah privasi tiap pihak. Mengenai jadwal operasi sendiri, Johan membeberkan bahwa fasilitas yang akan dikelola oleh bagian Rumah Tangga FBE UII sudah diatur sedemikian rupa agar semua pihak mulai dosen, tenaga kependidikan (tendik), mahasiswa, dan warga FBE lainnya turut mendapat pembagian. “Mengenai jadwal sudah kami atur sedemikian rupa agar pihak laki-laki dan perempuan terjadwal secara terpisah,“ ungkap Johan.

Johan menambahkan bahwasanya ruang gym tersebut rencananya akan dilakukan ekspansi apabila tersedia dana lebih. Besar harapan dengan adanya fasilitas ini, mahasiswa dan warga FBE UII yang lain dapat memanfaatkan semaksimal mungkin dan meningkatkan produktivitas serta kebahagiaan civitas academica. “Semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, dan jika butuh apa-apa jangan sungkan untuk melapor agar segera diperbaiki,” ujar Johan sebelum menutup sesi pembukaan pagi tersebut.

(DMZ/AB)

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan acara Meet & Greet untuk Mahasiswa Baru 2023 pada Sabtu (30/9). Acara yang berlangsung di Hall Tengah FBE UII ini merupakan ajang silaturahmi dan persiapan awal bagi mahasiswa baru untuk menghadapi perkuliahan di FBE UII.

Acara Meet & Greet diisi dengan berbagai kegiatan, yaitu mengenal lebih dekat dosen-dosen Prodi Ekonomi Pembangunan, makan bersama, sharing session bersama dosen dan mahasiswa, kegiatan Achievement Motivation Training, serta fun games dan doorprize menarik.

Dalam acara ini, mahasiswa baru akan mendapatkan berbagai informasi penting tentang Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII, mulai dari kurikulum, kegiatan perkuliahan, hingga peluang kerja. Mahasiswa baru juga akan berkesempatan untuk mengikuti sharing session bersama dosen dan mahasiswa.

“Selamat datang di Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII. Saya berharap kalian dapat menjadi bagian dari keluarga besar Prodi Ekonomi Pembangunan. Di sini, kalian akan belajar bersama-sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang,” tutur Abdul menambahkan.

“Acara Meet & Greet ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk mengenal Program Studi Ekonomi Pembangunan lebih dekat. Selain itu, acara ini juga dapat menjadi ajang persiapan bagi mahasiswa baru untuk menghadapi perkuliahan,” ujar Abdul Hakim, S.E., M.Ec., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Program Sarjana.

Dalam kegiatan sharing session, mahasiswa baru akan mendapatkan berbagai informasi penting dari dosen Prodi Ekonomi Pembangunan. Salah satu topik yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana menjadi mahasiswa ideal.

“Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang memiliki semangat belajar tinggi, tekun, dan menerapkan nilai islami. Mereka tidak hanya mengikuti perkuliahan, tetapi juga aktif mencari informasi dan pengetahuan dari sumber lain,” ujar Bekti Hendrianto, S.E., M.Ec. selaku pembicara.

Lebih lanjut, Nayla Ilma Kauna selaku moderator pada sharing session juga membahas sebuah topik terkait cara membagi waktu yang baik. “Mahasiswa harus mampu membagi waktunya antara kegiatan perkuliahan, kegiatan organisasi, dan kegiatan pribadi. Bisa dimulai dengan mengatur prioritas, membuat jadwal, dan menghindari prokrastinasi,” ungkap salah satu perwakilan mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan.

Ia juga menjelaskan bahwa membagi waktu yang baik adalah hal yang penting bagi mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki banyak tanggung jawab, baik akademik maupun non-akademik.

Acara Meet & Greet Prodi Ekonomi Pembangunan UII merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UII. Selain itu, acara ini juga dapat membantu mahasiswa baru untuk mempersiapkan diri menghadapi perkuliahan di FBE UII.

(ADC)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mulia Dharma Pratama melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada Jumat (25/7). Kunjungan yang dilaksanakan di Aula Utara FBE UII ini dilakukan dalam rangka studi banding antara FBE UII dan STIE Mulia Dharma Pratama.

Kunjungan ini disambut hangat oleh Wakil Dekan III bidang Keagamaan Alumni FBE UII Drs. Achmad Tohirin, M.A., Ph.D. Studi banding ini dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di STIE Mulia Dharma Pratama. Di antara perwakilan yang hadir dari pihak STIE Mulia Dharma Pratama, yaitu Dr. Drs. Muhamad Helmi selaku ketua STIE Mulia Dharma Pratama, dosen pendamping, serta Mahasiswa/i Jurusan Manajemen dan Akuntansi S1 STIE Mulia Dharma Pratama.

“Program studi di Fakultas ini ada tiga jurusan, sejak dua periode terakhir ada restrukturisasi yang pada awalnya tidak ada jurusan sekarang diadakan jurusan di mana dapat membawahi prodi sesuai dengan bidangnya, tiga jurusan itu adalah Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi,” tutur Achmad dalam pemaparan profil fakultas.

“Capaian Akreditasi sudah cukup bagus, dengan hasil Akreditasi untuk S1 sudah disitasi oleh LAMEMBA mencapai predikat UNGGUL. Magister Akuntansi, Magister Manajemen, dan Magister Ilmu Ekonomi semuanya masih UNGGUL dibawah BAN-PT,” tambah Achmad.

Lebih lanjut, Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA Sekretaris Program Studi Akuntansi Program Sarjana memaparkan tentang Pusat Studi dan Kompetensi. “Pusat Studi dan kompetensi yang kami miliki, yaitu Enterprise Resource Planning Competence Center (ERP CC), Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), Perpajakan dan Pusat Studi Akuntansi Forensik,” ujar Muamar.

Selain itu, Muamar menjelaskan beberapa pilihan tugas akhir yang dapat ditempuh oleh mahasiswa FBE UII. “Seiring berjalannya Program Pemerintah Kurikulum 2021, saat ini kita memiliki tugas jalur Tugas Akhir (TA), yaitu skripsi, magang, dan kewirausahaan. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam memilih tugas akhir sesuai minat dan keahliannya,” jelas Muammar

Acara studi banding ini diakhiri dengan penyerahan cendera mata kepada pihak STIE Mulia Dharma Pratama. Di masa mendatang, STIE Mulia Dharma Pratama juga berharap dapat menyambut kunjungan balasan dari FBE UII demi mempererat hubungan kedua belah pihak.

(DS)

Senin (02/10), Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan Kuliah Praktisi berkaitan dengan Ekonomi Perdagangan Internasional yang berjudul “Ekspor Indonesia: Regulasi dan Prosedur”. Kuliah Praktisi ini dilaksanakan secara hybrid dengan pembicara utamanya, yaitu Antoni Tampubolon, S.E., EIC, Komisaris Utama LSP Perdagangan Internasional Indonesia sekaligus Direktur Utama PT. TJS Logistik.

Kuliah Praktisi ini wajib diikuti oleh Mahasiswa/i S1 Ekonomi Pembangunan FBE UII yang mengambil mata kuliah Perdagangan Internasional. Pada kesempatan ini, mahasiswa diperkenalkan mengenai kegiatan ekspor, salah satunya mengenai regulasi ekspor.

Antoni mengawali materinya dengan menjelaskan pentingnya perdagangan internasional bagi Indonesia. Menurutnya, perdagangan internasional dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Perdagangan internasional merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia,” tutur Antoni. “Melalui perdagangan internasional, Indonesia dapat memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri, serta dapat meningkatkan ekspor untuk mendapatkan devisa,” ujarnya menambahkan.

Antoni kemudian menjelaskan tentang regulasi ekspor di Indonesia. Ia menekankan bahwa, “Perdagangan ekspor impor terdapat 4 kompetensi yang harus dipahami, yaitu Perdagangan dan Regulasi, Kepabeanan dan Karantina, Transportasi dan Logistik, dan Pembayaran,”

Selain itu, Antoni juga memaparkan berbagai syarat melakukan ekspor. “Terdapat persyaratan administratif hingga persyaratan teknis,” tuturnya. Ia juga membahas tentang berbagai hambatan perdagangan internasional yang dapat dihadapi oleh eksportir Indonesia.

Lebih lanjut, Antoni menjelaskan bahwa terdapat beberapa tantangan dalam perdagangan internasional, salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Antoni menekankan pentingnya penguasaan kompetensi perdagangan internasional yang kompeten dan berdaya saing global. Tentunya, peran pemerintah dalam mendukung perdagangan internasional juga tidak kalah penting.

Pada sesi akhir, Antoni menyampaikan harapannya kepada Mahasiswa Ekonomi Pembangunan FBE UII agar dapat menjadi penerus ahli perdagangan internasional sehingga dapat terciptanya para eksportir muda atau eksportir milenial.

“Indonesia membutuhkan ahli perdagangan internasional yang kompeten dan berdaya saing global. Oleh karena itu, mari kita dorong mulai dari kampus-kampus di seluruh Indonesia. Namun, tantangannya juga banyak, sehingga kita harus terus aktif dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” pungkas Antoni di akhir.

(DS)