DSC08557 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Senin (27/11) Acara Business Insight kembali digelar untuk kedua kalinya. Acara ini diadakan oleh Program Studi Manajemen (S1) Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Judul yang diangkat di sesi ini yaitu mengenai “Strategi Persiapan Karier Menuju Dunia Industri”. Tujuan diadakannya acara ini yaitu untuk membantu dan memberikan insight baru bagi mahasiswa manajemen dalam membangun personal branding. Materi diisi oleh Mentor dan Coach Entrepreneur dan Personal Branding yaitu Sigit Sulistianto dari Republik Bisnis. 

Acara yang berlokasi di Ruang P1/2 FBE UII dimulai pada pukul 09.30 WIB. Sebagai pembuka acara, Abdur Rafik, S.E., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Manajemen Program Sarjana memberikan sambutannya, “Personal branding itu saat ini menjadi penting, berdasarkan data HRD saat merekrut pegawai, salah satunya mereka akan melihat portofolio pelamar di screening berdasarkan sosial medianya untuk melihat bagaimana pelamar tersebut.” Abdur memberikan penjelasan singkat mengenai pentingnya personal branding ini untuk lingkungan pekerjaan.

Memasuki acara inti, Sigit membawa acara kali ini dengan cara sharing session. Tidak hanya berbagi pengalaman dan pengetahuan, Sigit juga mengajak audiensi untuk aktif menjawab dan bertanya pada sesi ini. Sebagai pembuka sesi, Sigit memberikan wawasan mengenai pentingnya personal branding ini yang akan berdampak pada cara pandang seseorang terhadap kita, terkhusus di lingkungan pekerjaan. “Personal branding aja gatau, personal value juga gatau, core value kita juga belum tau karena tidak tahu, yang ada orang-orang lah yang akan membranding kita, menyetempel diri kita.”

Sigit juga memberikan gambaran teknis mengenai cara membangun personal branding tersebut hingga manfaat yang didapatkan jika suatu individu dapat mengembangkan personal branding. “Pikirkanlah bukan hanya diri sendiri, pikirkanlah impact apa yang akan diberikan,” ucap Sigit memberikan saran bagi para mahasiswa. Menurut Sigit, jalan yang akan kita ambil harus memiliki impact bagi diri sendiri, tidak asal hanya mengikuti jalan tanpa memikirkan hal tersebut.

Pada penghujung sesi, Sigit memberikan bekal yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa, “Materi triple set of high quality students yang pertama adalah diri, kedua skill set, dan yang ketiga tool set.” Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh para mahasiswa.

(SHM)

Dalam dunia yang semakin tanpa batas, fenomena internasionalisasi merupakan suatu keniscayaan yang terjadi pada berbagai sektor, termasuk di dunia pendidikan tinggi. Bagi Universitas Islam Indonesia (UII), internasionalisasi merupakan langkah strategis yang dilandasi oleh visinya sebagai universitas yang diakui di tingkat internasional.

Dalam konteks pengendalian mutu, internasionalisasi bukan hanya merupakan sebuah agenda yang harus dipenuhi, tetapi juga sebuah peluang untuk perbaikan berkelanjutan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan tuntutan dari pemangku kepentingan, termasuk lembaga akreditasi, yang mempertegas bahwa pendidikan tinggi harus bergerak dalam arah internasional.

Sebagai wujud nyata komitmen terhadap internasionalisasi, UII menginisiasi pendirian ASEAN School of Business Network (ASBN). ASBN merupakan sebuah platform kolaborasi antar sekolah bisnis di ASEAN, yang diharapkan menjadi langkah progresif untuk memperkuat dan mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pendirian ASBN ini mendapat dukungan signifikan dari berbagai perguruan tinggi di negara-negara ASEAN. Beberapa delegasi di antaranya berasal dari Thailand, Malaysia, dan Filipina yang berpartisipasi aktif dalam ASBN Cofounders Meeting yang berlangsung di Yogyakarta pada 29 November – 1 Desember 2023. Pertemuan ini bukan hanya menciptakan kesepakatan dan komitmen, tetapi juga menghasilkan dokumen resmi berupa Letter of Intent yang mengikat semua pihak.

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII, Abdul Moin, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Pendirian ASBN memiliki tujuan utama nutuk memperkuat dan mengembangkan kolaborasi yang saling menguntungkan di antara sekolah bisnis di wilayah ASEAN.”

Ruang lingkup kolaborasi mencakup berbagai aspek, mulai dari mobilitas internasional mahasiswa dan dosen, kolaborasi pengajaran, penelitian bersama, hingga peluang kolaborasi potensial lainnya.

Di saat yang sama, Ketua Jurusan Manajemen FBE UII yang juga sekaligus sebagai inisiator pendirian ASBN, Arif Hartono, Ph.D., menjelaskan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari kolaborasi antar sekolah bisnis di kawasan ASEAN.

Pertama, ia menjelaskan bahwa ASEAN memberikan ruang lingkup kolaborasi yang relatif mudah dijangkau dibandingkan dengan negara lain di kawasan lain, seperti Eropa atau lainnya, sehingga hal ini akan mendukung jaminan keberlanjutan di masa mendatang.

Kedua, rasa kebersamaan sebagai sesama anggota ASEAN tentu akan memperkuat ikatan sosial dan budaya, termasuk dalam konteks penguasaan kemampuan bahasa asing yang relatif setara. Hal tersebut juga dapat menjadi faktor yang mendorong kolaborasi antar sekolah bisnis di ASEAN.

Lebih lanjut, Arif Hartono menjelaskan bahwa kolaborasi riset antar sekolah bisnis di ASEAN dapat membawa manfaat signifikan.

“Selain peningkatan visibilitas hasil riset, kolaborasi riset dapat diukur dari dampaknya, berupa solusi nyata untuk mengatasi masalah dan tantangan bersama di wilayah regional ASEAN. Hal ini dapat menciptakan dampak positif pada kebijakan dan pembangunan di tingkat regional,” pungkas Arif.

Selain itu, Arif Hartono juga menjelaskan bahwa dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mobilitas pekerja di kawasan ASEAN yang akan menjadi semakin intens bukanlah hal yang mengejutkan di masa depan.

“Harapannya kolaborasi antar sekolah bisnis di ASEAN dapat mempersiapkan lulusan dengan pengalaman internasional, siap berkiprah dalam lingkungan regional yang semakin terintegrasi,” jelas Arif.

“Di masa mendatang, ASBN diharapkan dapat menarik lebih banyak sekolah bisnis di kawasan ASEAN, menciptakan jejaring yang kuat, dan mewujudkan internasionalisasi yang lebih terbuka dan terintegrasi.

Melalui inisiasi ini, Arif Hartono yakin sekolah bisnis-sekolah bisnis nantinya  dapat berkontribusi positif bagi kemajuan pendidikan tinggi  di kawasan ASEAN menuju agenda internasionalisasi yang lebih berkelanjutan di masa depan.

lr 07181 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Kamis (02/11), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima kunjungan studi banding STIE APRIN Palembang yang diselenggarakan di ruang dekanat 1/1. Acara di hadiri oleh lima perwakilan dari STIE APRIN Palembang dan tujuh perwakilan dari FBE UII. Kunjungan ini di awali dengan sambutan dari Arif Hartono, SE., M.Ec., Ph. D. yang mewakili Dekan FBE UII, Johan Arifin, yang terlambat hadir.  Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Drs. Adiyan Saptawan.,M.Si yang merupakan Direktur Pascasarjana STIE APRIN Palembang, “Insya Allah kedepan nya kami akan mengembangkan lagi STIE ini dan kami berharap pula kerja sama ini tidak hanya di bidang pendidikan atau pengabdian masyarakat saja, tapi juga berlanjut dibidang lain nya” jelas Adiyan Saptawan.

Acara kunjungan dilanjutkan dengan sesi diskusi antara kedua pihak yang di moderatori oleh Anas Hidayat. Tujuan di adakan nya sesi diskusi ini adalah agar kedua belah pihak dapat saling berbagi pengalaman dalam proses mengembangkan lembaga pendidikan atau institusi yang mereka benahi. “Hampir semua program sarjana,sarjana terapan, dan magister di fbe uii sudah terakreditasi unggul, kami juga memiliki program internasional yang akan mewadahi mahasiswa yang ingin mengikuti program student exchange dan double degree” ujar Anas Hidayat. STIE APRIN mengungkapkan rencana dan harapan mereka untuk membuka dua program studi baru yaitu Manajemen Pendidikan dan Manajemen Kebijakan Publik, hal ini dikarenakan pangsa pasar dari kedua program studi tersebut masih terbuka luas di Palembang buka. “ Di tahun 2024 nanti, kami berencana untuk merubah bentuk dari STIE menjadi Institusi,  dengan 5 piliham program studi. Lalu, kami juga berkeinginan untuk mengajukan akreditasi kembali. Kami berharap semua nya dapat berjalan sesuai yang di harapkan.” ungkap Zaidan Nawawi.

Setelah berdiskusi singkat,kegiatan di lanjutkan dengan acara inti yaitu penandatanganan berkas Moment of Agreement (MoA) yang akan diserahkan dari Dr.Drs. Ardiyan Saptawa., M.Si. selaku Direktur Pascasarjana STIE APRIN Palembang kepada Johan Arifin, S.E., M.SI,. Ph.D., CFrA selaku Dekan FBE UII. “Kami berharap besar dapat terus mengirimkan perwakilan setiap tahun nya untuk melakukan kunjungan ke FBE UII, agar dapat menambah wawasan dari pengalaman para delegasi FBE UII” ujar Adiyan Saptawa di akhir sesi penandatanganan MoA. Kunjungan kemudian di akhiri dengan sesi foto bersama kedua delegasi, STIE APRIN Palembang dan FBE UII.

(DZAD/RDH)

DSC01660 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali adakan event tahunannya, Business Festival for Z Generation (Bizfez), yang dibuka pada Minggu (12/11). Bertempat di Hall Tengah, Bizfez 2023 dibuka dengan menggelar acara Biztalk dimana mempertemukan sejumlah tokoh inspiratif dari berbagai bidang yang digelutinya untuk berbicara tentang pengalaman dan wawasan mereka terkait inovasi dalam berbisnis dan berkreativitas di Era Digital, yakni Ditta Matin, alumni Program Studi Akuntansi FBE UII sekaligus owner DM Mebel Jogja beserta Content Creator terkenal, Gerald Vincent.

Biztalk 2023 mengusung tema ‘CREATIVITY IN ACTION: The Art of Doing Business for Youth’. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kreativitas dapat menjadi kekuatan sebagai pendorong utama dalam dunia bisnis, terutama bagi generasi muda yang tengah membangun karir mereka. Biztalk dibuka oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan FBE UII, “Bizfez merupakan event tahunan yang kami adakan khusus ditujukan kepada para mahasiswa FBE UII, terutama para maba.” Johan menambahkan, “Harapannya melalui Bizfez, para mahasiswa dapat menumbuhkan jiwa-jiwa untuk berbisnis, bahkan bisa sampai sukses seperti alumni kami, Mba Ditta Matin.”

Ditta membuka sharing session dengan mengangkat topik ‘Business Lunch and Growth’.’ Berawal dengan dana bisnis yang dimiliki saat itu, Ditta mengungkapkan, “Semangat bermula berbisnis yang saya miliki adalah dengan mind setting, ‘Bagaimana caranya mengembalikan semua yang sudah diberikan oleh orang tua kepada saya selama ini.’” Ditta membagikan tips and trick berbisnis, agar tips tersebut dapat diterapkan guna meningkatkan daya tarik serta kualitas produk yang dimiliki. Ditta memberikan contoh melalui salah satu produknya, “Saya sempat memikirkan bagaimana saya menjual produk dari Lovise dan Dekayu dalam satu database yang sama. Caranya adalah dengan saya mengiklankan Dekayu dahulu dengan harga yang terjangkau.” Hal tersebut merupakan tips dari produk penetrasi.

Sharing session dilanjutkan Gerald dengan mengangkat topik ‘Effective Storytelling for Business Engaging Audience through Creative Content’. Tidak memiliki latar belakang berbisnis, Gerald menceritakan awal mula berkarirnya di berbagai bidang. Melalui berbagai pengalaman tersebut menjadi bekal dalam membangun karir Gerald hingga saat ini. “Gimana sih caranya dapetin ide-ide kreatif untuk bikin konten? Kamu bisa brainstorming karena inspirasi dan ide bisa datang kapan saja.” Gerald juga menambahkan hal yang cukup penting, “Waktu kalian tiba-tiba punya ide, wajib banget dicatat apapun idenya. Walaupun konten itu ga langsung kalian produksi, at least kalian punya catatannya.”  Memiliki berbagai referensi pun dapat meningkatkan taste dalam menghasilkan konten yang bagus.

(NARD)

DSC07434 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Rabu (8/11), kunjungan dari SMA kembali diadakan di Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Kali ini, FBE UII kedatangan SMA Al Islam 1 Surakarta. Acara ini diselenggarakan di ruang P1/1 yang dihadiri oleh 42 siswa dan didampingi oleh dua perwakilan guru dari sekolah tersebut. Selain itu, acara ini juga disambut oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan FBE UII beserta perwakilan dosen program studi dari tiap jurusan di FBE UII.

Sebagai pembuka acara, Johan memberikan sambutannya, “Semoga nanti selama di FBE UII ini mudah-mudahan mendapatkan satu persepsi, satu knowledge, satu pengetahuan yang akan berketepatan yang nanti akan dijelaskan dari prodi kami.” Johan juga memberikan penjelasan secara singkat dari program-program studi yang tersedia di FBE UII ini. Selain itu, Johan menekankan adanya pembeda UII ini dengan universitas lain, dimana di UII ini terdapat program-program keagamaan yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa. Sehingga, diharapkan nanti output dari mahasiswanya sendiri juga tidak hanya mahir dalam pembelajaran saja, namun juga dari segi agama.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Istiqamah S.Pd selaku Wakil Kepala Kurikulum SMA Al Islam 1 Surakarta. “Kami berterimakasih sekali karena diterima di UII ini, dan alhamdulilah sambutannya sangat luar biasa,” ungkapnya. Istiqamah juga menyampaikan harapannya kepada para siswanya untuk dapat menanyakan segala hal yang diperlukan mengenai kampus ini.

Sebagai tanda pengenang dari kedua pihak, sesi dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata secara bergantian dari FBE UII ke SMA Al Islam 1 Surakarta dan begitupun sebaliknya. Selanjutnya, dilakukan penayangan video profil dari tiap jurusan yang ada di FBE UII mulai dari Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Pembangunan, serta Sarjana Terapan.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Tim Marcomm yang menjelaskan mengenai gambaran program yang disediakan di FBE UII. Selain itu, prospek pekerjaan, program beasiswa, dan gambaran perkuliahan dari tiap jurusan juga dijelaskan disini. Disini juga dijelaskan mengenai bagaimana pendaftaran di FBE UII. Pada akhir sesi presentasi, Tim Marcomm membuka sesi tanya jawab dan diikuti dengan antusias dari tiap siswa.

Tak lupa, sebagai penghibur, Tim Marcomm juga menghadirkan grup musik FBE bernama Leak. Antusias para siswa menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan Leak ini sangat ramai. Belum selesai sampai disitu, selanjutnya diadakan pula sesi games berupa pertanyaan dari materi presentasi kepada para siswa. Siswa pun sangat aktif dan berebut untuk bisa mendapatkan hadiah yang disiapkan dari FBE UII.

Pada penghujung acara, para siswa diajak untuk berkeliling kampus yang diarahkan oleh Tim Markom. Mereka sangat aktif bertanya dan antusias melihat berbagai fasilitas yang ada di kampus FBE UII ini, terutama pada fasilitas baru, seperti Perpustakaan dan Gym FBE UII.

(SHM)

DSC04533 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Graduated Employability Development Center (GEDC) UII, pusat informasi development, entrepreneurship, internship, & career builder bersama Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyelenggarakan pembukaan Career Business Festival yang bertempat di Hall Tengah FBE UII, Rabu (15/11).

Katiya Nahda, SE., M.Sc., CSA., Sekretaris Prodi Manajemen FBE UII dalam sambutannya memperkenalkan GEDC UII yang dalam hal ini adalah sebagai penyelenggara acara. “GEDC dalam perjalanannya dari tahun 2016 sampai saat ini memiliki tugas dan fungsi untuk membantu teman-teman mahasiswa dalam proses persiapan karir di masa depan,” ungkap Katiya. “GEDC diharapkan dapat memfasilitasi dan mengarahkan mahasiswa untuk langsung dapat berkiprah dan berkontribusi di tengah tengah masyarakat,” Katiya menambahkan.

Tahun pertama dibuat, GEDC melakukan mapping potensi minat dan bakat mahasiswa bertujuan untuk menciptakan profil lulusan yang ada, yaitu menjadi professional manager, entrepreneur, dan akademisi ataupun peneliti. Tahun berikutnya, GEDC memberikan program-program intervensi untuk pengembangan skill di masing-masing profil yang ada sebagai bekal bagi mahasiswa di masa depan dan Career Business Festival ini adalah salah satunya.

Katiya kemudian menutup sambutannya dengan memberikan pesan bagi seluruh mahasiswa untuk memanfaatkan semua fasilitas dan kesempatan yang ada. “Manfaatkan dan optimalkan segala fasilitas dan kesempatan yang telah disediakan oleh prodi agar target dari lulusan kita dapat kita capai bersama sama,” pungkas Katiya

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D. “Saya sangat bangga dengan adanya kegiatan seperti ini, karena tujuan utamanya juga menurut saya sangat penting menjadi perhatian bagi kita bersama,” ucap Achmad. Achmad kemudian menambahkan bahwasanya acara ini juga diharapkan dapat mendapat dukungan penuh dari semua pihak agar dapat berkelanjutan di masa yang akan datang.

Career Business Festival pada tahun ini menyelenggarakan beberapa rangkaian acara, yaitu talkshow, sharing session, seminar, serta open tenant bisnis mahasiswa terkhusus untuk mahasiswa Prodi Manajemen FBE UII yang diikuti oleh 8 tenant berisi bisnis mahasiswa dan empat tenant perusahaan mitra strategis Prodi.

(SMM)

IMG 9028 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

YOGYAKARTA – Sebanyak 20 mahasiswa dan 4 dosen dari Program Internasional Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja menyelesaikan program International Student Mobility (ISM) yang dilaksanakan di tiga negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand. Rangkaian program berlangsung dari tanggal 22 hingga 30 September.

Kegiatan ini diawali dengan singgah untuk mengeksplorasi budaya di Singapura dan Malaysia. Tidak berhenti disitu, puncak acara berlangsung di Rangsit University (RSU), Thailand, di mana mahasiswa FBE UII terlibat aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan budaya selama tiga hari penuh yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka. Program ini melibatkan kerjasama dengan International Office dan tiga fakultas di RSU, yaitu Faculty of Accountancy, College of Tourism and Hospitality, serta International College untuk memastikan bahwa setiap aktivitas memiliki kedalaman materi dan relevansi praktis.

Aktivitas di Rangsit University dimulai dengan sesi ice breaking untuk membangun sinergi dan memfasilitasi interaksi antara mahasiswa UII dan RSU. Berikutnya dilanjutkan dengan workshop “Financial Statement” di mana mahasiswa mendalami teknik analisis laporan keuangan. Tak ketinggalan, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menjelajahi Rangsit University melalui campus tour untuk memberikan gambaran umum tentang lingkungan belajar di universitas tersebut.

Sesi “Beyond Perception” menjadi momen reflektif bagi mahasiswa untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas. Melalui sesi ini, mereka diajak untuk memahami keragaman budaya dengan lebih mendalam, mempertimbangkan faktor-faktor seperti geografi, sejarah, dan nilai-nilai sosial. Pesan inspiratif dari Jeroen Schedler, Assistant President for Internationalization, “Everything happens for a reason,” menjadi pegangan bahwa setiap pengalaman memiliki makna dan pelajaran.

Kelas “Sustainable Tourism” menantang mahasiswa untuk berpikir kritis tentang pariwisata berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara mahasiswa UII dan RSU dari International College of Tourism, mereka diberikan kasus nyata untuk dianalisis dan dipresentasikan secara berkelompok. Selain itu, kelas memasak dan pembuatan desert khas Thailand menambah pengalaman autentik mahasiswa tentang kekayaan kuliner Thailand.

Program ISM ditutup dengan mini conference di mana empat mahasiswa UII diberikan ruang dan kesempatan untuk mendiseminasikan gagasan yang ditulis terkait dengan pariwisata berkelanjutan untuk mendapatkan masukan berharga dari dosen dan mahasiswa RSU.

“Perjalanan ini bukan hanya tentang mengunjungi tempat baru, tetapi juga tentang mendalami budaya dan memahami perspektif yang berbeda,” ujar salah satu Sekretaris Program Studi Program Internasional FBE UII.

Dengan harapan kerjasama yang lebih erat di masa depan, UII menyampaikan apresiasi mendalam kepada tim RSU atas dukungan dan fasilitas yang diberikan. Melalui program ISM ini, diharapkan mahasiswa Program Internasional FBE UII lebih siap menghadapi dunia global dengan perspektif yang lebih luas dan keterampilan yang lebih matang tentunya.

Copy of DSC06033 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Perwakilan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti kompetisi Talenta Wirausaha BSI 2023 antar-entrepreneur yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Indonesia Kategori Santri. Tiga mahasiswa UII, M. Irsyad Alfikri mahasiswa Program Studi Manajemen 2019, Ahmad Fauzi mahasiswa Program Studi Manajemen 2020, dan M Ihsan S. Umam mahasiswa Program Studi Informatika 2020 berhasil menoreh prestasi dengan mengalahkan ribuan peserta lainnya di seluruh Indonesia dengan meraih Juara II melalui awarding yang diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta, 12 Oktober 2023. 

Bisnis ini berawal dari pengalaman pribadi sebagai mahasiswa di Yogyakarta sulit untuk mencari furniture kamar kost yang sesuai dengan keinginan, menjadi ide awal bisnis ini berjalan. “Sebagai perantau di Jogja ketika mencari barang untuk mengisi kamar kost kadang harga dan kualitas tidak sesuai,” ucap Irsyad. Kemudian dilanjutkan kembali, “Kami pun berinisiatif membuka jasa desain interior furniture dan make over kamar kos,” gagas Irsyad. 

Pada saat mulai berjalannya bisnis, ARTikost lebih mendekatkan kepada calon konsumen sebagai modal awal. Memperluas target pasar, ARTikost juga memiliki kerja sama dengan salah satu pemilik usaha furniture di Yogyakarta. Bisnis jasa ini pun juga menggaet tim desain sendiri dari Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta).

Dirasa penting untuk memikirkan bisnisnya jangka panjang, ARTikost mempunyai legal bisnis dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Hingga saat ini mereka masih menerima pekerjaan by request demi menjaga cost bisnis, tetapi dalam waktu dekat ingin mencoba melalui strategi B2B dengan mendekatkan ARTikost dan para pemilik kost untuk prospek jangka panjang.

Lebih lanjut, Irsyad juga menyampaikan strategi dalam memenangkan kompetisi bisnis, “Dari segi mahasiswanya sendiri harus sudah kuat tahan banting untuk ikuti skema yang ada. Hadiah yang diperoleh dari kompetisi selalu kami salurkan lagi untuk modal bisnis.” Pemerintah sangat mendukung para mahasiswa yang ikut andil dalam kompetisi bisnis yang serupa.

Investor builder punya peran yang cukup penting untuk berkembangnya bisnis kami. Sejauh ini sudah ada banyak investor yang tertarik. Kami sudah tanda tangan LoA dengan Salim Group, bahkan ada juga investor Australia yang sangat tertarik dengan perkembangan ARTikost,” cerita Irsyad.

Tim ARTikost juga menyebutkan peran penting universitas hingga prodi dalam keberhasilan mereka, “Universitas membantu sekali dari segi balance sustain. Selalu diarahkan dan didukung terus agar kami tetap berkembang. Bahkan ketika harus keluar kota, UII sangat full support,” ungkap Irsyad. “Prodi Manajemen membopong kami dari bawah sampai juara. Selalu memberi dukungan sesuai dengan apa yang kami butuhkan,” jelas Fauzi. 

Sukses dalam berkompetisi dan berbisnis, Tim ARTikost menyampaikan pesan untuk para mahasiswa, “Jangan jadikan pencapaian orang lain sebagai tolak ukur, semua orang punya kesempatan yang sama. Terpenting adalah kerja keras jangan sampai ditinggalkan.”

(NARD)

FOTO LIPUTAN UNMUL - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima kunjungan pada Kamis (19/10). Agenda kunjungan kali ini dihadiri oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (FEB UNMUL). Sepuluh perwakilan delegasi FEB UNMUL berniat untuk studi banding terkait kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), khususnya di Jurusan Ilmu Ekonomi. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka berbagi pengalaman, bertukar ide, dan mencari inspirasi guna meningkatkan kualitas pendidikan masing-masing instansi.

Pembahasan mengenai kurikulum dan RPS pada Magister Ilmu Ekonomi menjadi topik utama pada pertemuan kali ini. “Tahun depan Magister Ilmu Ekonomi akan diakreditasi, dimana kami mengalami kesulitan mengenai persepsi kesamaan kurikulum,” buka Dr. H. Rachmad Budi Suharto, S.E., S.H., M.Si., CHRP selaku Koordinator Program Studi S3 Ilmu Ekonomi FEB UNMUL.

“Kami banyak mengadopsi hampir 60% dari universitas lain, tetapi terdapat kondisi yang kurang sesuai dengan kami. Maka dari itu, kami berkunjung ke FBE UII terkait masalah konsentrasi di bidang ilmu,” lanjut Rachmad. Afiliasi dan kolaborasi pada bidang ilmu masih menjadi hal yang perlu diperbaiki dari pihak FEB UNMUL.

FEB UNMUL mengungkapkan rasa terbukanya dengan berbagai bentuk kerja sama dengan FBE UII, khususnya di Program Doktor dan Magister Ilmu Ekonomi. “Jika nantinya sudah ada kesepakatan, di 2024 kita bisa sharing karena kami ada kesulitan masalah guru besar terkait mengajar dan menguji eksternal,” jelas Rachmad. Pihak FEB UNMUL menaruh harapan yang besar pada pertemuan kali ini.

Menanggapi masalah yang dihadapi, Prof. Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Magister FBE UII, menjelaskan hal terpenting dalam mendapatkan akreditasi unggul selain memiliki Guru Besar dan Publikasi secara nasional maupun internasional ialah memiliki mahasiswa internasional, “Kalau Kami tidak memiliki mahasiswa internasional, mau go international itu susah. Sekarang, dalam mencapai akreditasi unggul harus go international,” ujar Agus. 

Agus juga menyampaikan terkait komitmen Program Magister Ilmu Ekonomi FBE UII dalam mempertahankan akreditasi unggul, “Guna meningkatkan perspektif Mahasiswa yang lebih luas , Kami melakukan kerjasama dengan mengontrak Dosen dari Universitas Mitra Luar Negeri guna mengajar dan membimbing pembelajaran di kurikulum kami,” pungkas Agus.

(NAH/NARD)

DSC05907 - Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Rabu (18/10), Avoskin mengadakan talkshow dengan tema “How to Maintain Your Business in Digital Era” di Fakultas Bisnis Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Acara ini diadakan untuk memberikan wawasan, strategi, dan tips kepada peserta agar dapat mempertahankan bisnis di era serba digital.

Acara yang diadakan di ruang sidang P1/1 FBE UII ini dibuka oleh Rokhedi Priyo Santoso, S.E., MIDEc. selaku Manager Marketing and Communication (Marcomm) FBE UII. “Mahasiswa harus dapat beradaptasi dan bijak dalam menghadapi perubahan, sehingga talkshow ini diharapkan dapat membantu mahasiswa merespon perubahan yang cepat dan tidak bisa dihindari,” ungkap Rokhedi dalam sambutannya.

Talkshow diawali dengan sharing session bersama Avoskin, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar Avoskin dan bisnis mahasiswa, serta diakhiri dengan fun games dengan berbagai doorprize menarik. Acara ini juga difasilitasi dengan skincare products, snack, drink, dan merchandise dari Avoskin untuk semua peserta.

Sharing session dipimpin langsung oleh brand director Avoskin, yaitu Erny Kurnia. Selama masa kerjanya, Erny aktif berinovasi dalam penawaran produk dengan memanfaatkan kekuatan media sosial dan brand ambassador. “Gunakanlah brand ambassador yang berbeda dari pesaing, seperti menjadikan public figure pria sebagai brand ambassador agar lebih dilihat oleh calon pembeli. Tentunya public figure tersebut juga harus tetap sejalan dengan value yang dimiliki brand kami,” tegasnya. Avoskin sendiri merupakan brand lokal yang dibangun oleh alumni UII, yaitu Anugrah Pakerti yang berfokus pada sustainability.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti secara aktif oleh peserta. Beberapa di antara mereka bahkan telah membangun bisnis sendiri, dan meminta saran tentang strategi pemasaran yang sesuai. Sebagai penutup, Avoskin mengadakan fun games dengan hadiah produk gratis yang disambut antusiasme seluruh peserta.

(CRA/ND)