Keuangan digital dapat berperan sebagai dua hal, yakni keuangan digital sebagai target kejahatan atau sebagai alat untuk melakukan kejahatan. Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar webinar dengan mengangkat topik ‘Akuntan Forensik’ yang bertema “Peran dan Tantangan dalam Pengungkapan Kejahatan Keuangan Digital” pada Sabtu (18/3). 

Webinar disambut oleh Dekar Urumsah, S.E., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA selaku Ketua Jurusan Akuntansi, “Di Era Digital ini akan semakin ramai dan tersebar dengan berbagai macam cara baik itu pendekatan konservatif maupun pendekatan digital.” Dekar juga menambahkan, “Tentu dibutuhkan kompetensi kejahatan keuangan digital, baik itu transaksi lokal, nasional, hingga antarnegara.”

Telah melakukan investigasi di berbagai negara, Budi Santoso, S.E., MForAccy., PGCS., CA., CFE., CPA (Aust)., QIA. selaku pemateri juga mengungkapkan tak sedikit perusahaan di Indonesia berlomba-lomba melakukan digitalisasi. “Ketika digital menjadi trend, maka demikian juga kejahatan akan mengikutinya,” buka Budi di awal sesi materi. Pada Era Digital saat ini, data yang dimiliki setiap perusahaan merupakan barang yang paling berharga. Berbeda dengan uang, keberadaan pencurian data perusahaan sulit untuk diketahui oleh pihak perusahaan. Semakin banyak hal yang berhubungan dengan digital, semakin banyak pula risiko digitalnya.

Lebih lanjut, Hendi Yogi Prabowo, S.E., MForAccy., Ph.D. mengatakan bahwa Artificial Intelligence (AI), Blockchain, cyber risk, hingga Big Data Analytics merupakan kompetensi yang perlu dikuasai bagi para akuntan forensik. “Kita juga perlu aware bahwa digital juga memiliki sisi gelap dimana kita hidup dengan teknologi melalui data,” ungkap Hendi. Era Industri 5.0 dapat dikatakan berhasil dicapai ketika adanya kolaborasi antara teknologi dengan manusia. “Teknologi dapat dikatakan sebagai partner manusia tanpa menyingkirkan peran manusia itu sendiri dan bersinergi dengan harmonis,” tambahnya. 

Akuntan Forensik tak hanya menginvestigasi untuk menemukan bukti dan mencari fakta yang relevan guna membuktikan kejahatan digital. “Peran seorang Akuntan Forensik perlu juga mencegah (prediktif) ancaman kejahatan yang sekiranya akan terjadi. Ada juga yang disebut preskriptif, mengetahui apa yang perlu dilakukan jika kejahatan terjadi,” ungkap Budi. “Akuntan Forensik tidak hanya melihat angka, tetapi juga harus bisa melihat apa yang terjadi di balik angka-angka tersebut,” pungkasnya sekaligus sebagai penutup sesi materi webinar. (NARD)

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang  (FEB UMM) bertekad untuk menjadi Program Studi yang terkemuka dalam pengembangan ilmu dan praktik manajemen berdasarkan nilai-nilai Islam di tingkat internasional. Oleh karena itu, pada Selasa (21/03), Prodi Manajemen FEB UMM melakukan kunjungan ke Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka sharing untuk tata kelola kelembagaan, jurnal, penelitian dan pengabdian masyarakat, internasionalisasi untuk membuka peluang kerjasama Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa, kurikulum berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengajaran, dan penelitian yang saling memberikan manfaat.

Kunjungan kali ini diawali dengan pengenalan masing-masing program studi dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi diskusi diawali oleh pertanyaan dari perwakilan Prodi Manajemen FEB UMM, yaitu Dr. Nurul Asfiyah, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen FEB UMM. “Bagaimana membangun sebuah kurikulum dan program internasional atau internasionalisasi? Mengingat dari LAM EMBA sendiri selaras dengan internasionalisasi,” tanya Nurul memulai sesi diskusi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Katiya Nahda, S.E., M.Sc., Sekretaris Program Studi Manajemen Program Internasional, memaparkan bahwa untuk desain kurikulum ada supplementary design yang sedikit berbeda. “Jadi, kurikulum International Program (IP) secara teknis sama dengan reguler. Namun ada dua hal yang berbeda yang berbeda dari kelas reguler,” ungkap Katiya. “Dua hal yang ditonjolkan tersebut adalah character building dan penguasaan bahasa asing,” ujarnya menambahkan.

Katiya mengungkapkan bahwa ada tiga program yang dilakukan secara bertahap untuk character building. Dimana program tersebut mencakup aspek public communication, teamwork, serta membangun mindset global. “Program pertama adalah bridging program, kemudian Outbound Management training (OMT), terakhir yaitu memberikan kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional,” tutur Katiya.

Lebih dari itu, terdapat international visit yang dilakukan agar mahasiswa mempunyai pengalaman internasional dan merasakan bagaimana sistem pendidikan di luar negeri. Selain itu, kegiatan ini dilakukan bagi mahasiswa yang belum mendapatkan kesempatan double degree dan student exchange. Misalnya, adanya kegiatan International Student Mobility (ISM) ke Turki pada tahun lalu.

“Lalu untuk program penguasaan bahasa asing ini didesain secara berjenjang dari tahun pertama sampai tahun keempat. Dimana ada target di TOEFL dan IELTS. Ada English Break Through satu dan dua, dan English for Academic Purpose,” pungkas Katya. Melalui pengembangan program-program tersebut, diharapkan mampu menunjang kebutuhan mahasiswa IP untuk penulisan tugas akhir, peningkatan kualitas soft skill, dan hard skill yang dapat bermanfaat di masa yang akan datang. (ADC/AB)

Kamis (16/3), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Dalam kunjungan yang dihadiri oleh Hj. Nurmiati, SE., MM.,  KTU di Universitas Islam Negeri Makassar beserta Tim, yaitu Miftha Farild, SE., MM, Wahyudi, SE., MM, Ayu Ruqqayyah Yunus, S.EI., M.E.K, Trisno Waardy Putra, S.Sos., M.E.I, Muhammad Nasri Katman, S.E., M.Ak, Sirajudin, S.EI, M. EI, Memen Suwandi, SE, M.Si, Dr. Lince Bulutoding, SE, M.Si., Ak, Nur Rahmah Sari, SE, M.Acc., Ak ini guna Benchmarking antara UIN Makassar dengan FBE UII. 

Kegiatan tersebut dibuka oleh Drs. Achmad Tohirin MA., Ph.D yang memaparkan profil FBE UII. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan mengenai fasilitas FBE UII dan struktur di dalamnya. “Di FBE UII ini kami memiliki galeri investasi yang cukup aktif karena di salah satu prodi kami yaitu Prodi Manajemen memiliki Tim Kelompok Studi Pasar Modal,” ujar Achmad. 

Beliau juga menambahkan bahwa salah satu keunggulan yang dimiliki oleh FBE UII adalah Ekonomi Islam nya. “Kami punya kompetensi di Ekonomi Islam sejak tahun 2002,” tambah Achmad saat menjelaskan keunggulan Fakultas. 

Pada  kesempatan ini, pihak UIN menyampaikan maksud kunjungannya ke FBE UII ialah dalam rangka menggali informasi mengenai pengelolaan kampus hingga kiat-kiat yang dilakukan untuk menjadikan prodi FBE UII unggul dalam program akreditasi. Setiap perwakilan dari UIN pun secara bergantian memberikan satu hingga dua pertanyaan untuk ditanyakan dalam sesi tersebut.

Abdur Rafik, Kepala Prodi Manajemen FBE UII menjawab beberapa tips yang dilakukan FBE UII dalam meraih akreditasi unggul. “Untuk mendapat akreditasi unggul sebenarnya kunci utamanya adalah semua dimensi yang diminta oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) haruslah memiliki daya saing internasional,” tuturnya. Dalam pemaparannya, ia turut menambahkan bahwa pada program akreditasi Prodi FBE UII cukup terbantu dengan adanya program internasional. Dirinya menilai FBE UII sudah melakukan pelayanan optimal bagi mahasiswanya. Ia lantas membeberkan sebuah fakta bahwa Universitas Islam Indonesia mencetak sejarah sebagai kampus pertama yang memiliki program internasional di Indonesia. 

Secara kurikulum, FBE UII turut mengintegrasikan salah satu mata kuliah yang di dalamnya bersertifikasi Internasional seperti System Application and Product in Data Processing (SAP). Jadi dalam program ini, semua proses pelaksanaan belajar  mengajar hingga sumber referensi menggunakan Bahasa Inggris. Abdur pun menuturkan bahwa motivasi pendahulu UII dalam merancang program ini ialah bertujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak negeri untuk mengenyam pendidikan dengan standar Internasional tanpa harus ke luar negeri.

Acara kali ini kemudian ditutup dengan pertukaran cinderamata oleh masing-masing universitas. Kunjungan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan persahabatan antara Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII dengan UIN Alauddin Makassar kedepannya.

(SM/DM)

Koperasi Mahasiswa (KOPMA) adalah sebuah Lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sesuai dengan namanya, KOPMA sepenuhnya dikelola oleh mahasiswa. UKM yang juga beranggotakan mahasiswa ini dimiliki hampir semua Universitas bahkan Fakultas di seluruh Indonesia tak terkecuali Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII).

Di era milenial yang sangat kompetitif seperti sekarang ini, minat dan bakat mahasiswa harus diasah dengan baik agar tidak tenggelam dengan kompetitor dan tertinggal oleh zaman. Menjawab hal itu, KOPMA FBE UII memberikan wadah bagi para mahasiswa dan masyarakat umum sebagai pemecah dari permasalahan-permasalahan tersebut.

Bertepatan dengan perayaan hari jadinya, KOPMA FBE UII menggelar sebuah acara tahunan bertajuk Methamorfosa. Nama Methamorfosa sendiri baru muncul ketika perayaan ke dua puluh tiga. Tahun ke dua puluh delapan digelarnya kegiatan ini, KOPMA FBE UII mengisi Methamorfosa dengan 5 rangkaian kegiatan, meliputi Seminar nasional, workshop, Methaland, Bakti Sosial, Gathering.

Salah satu rangkaian kegiatan yang menarik perhatian yaitu Methaland yang menghadirkan tenant-tenant yang berasal dari UMKM milik mahasiswa maupun eksternal. Tenant yang dihadirkan menyita perhatian banyak orang dikarenakan proses dan realisasinya yang bersifat open for public “Kalau ditahun sebelumnya, sebelum Covid memang ada tenant tetapi lebih fokus ke acara seminar, namun di Metha kali ini kita mau coba sesuatu yang baru dimana tenant lebih kami fokuskan,” ungkap Khoirunnisa, Ketua Steering Commitee Methamorfosa XXVII.  

Rangkaian acara yang ada bersifat open for public guna menargetkan semua kalangan, tidak hanya kalangan mahasiswa FBE UII namun pula menyasar kalangan masyarakat umum. Hal ini menjadi alasan bahwasanya tidak menutup kemungkinan untuk mendapat antusiasme yang besar terhadap serangkaian acara yang dihadirkan. “Melihat dari rangkaian kegiatan yang pertama yaitu workshop, feedback yang kita dapatkan terbilang sudah cukup sesuai dengan yang kita harapkan. Antusiasme peserta yang hadir juga terbilang cukup baik dilihat dari peserta yang datang sesuai dengan apa yang telah terdaftar,” imbuh Khoirunnisa.

Kemudian Khoirunnisa memberikan harapannya untuk Methamorfosa selanjutnya agar lebih baik lagi dari segala hal. “Semoga di tahun depan partisipasi dari anggota KOPMA itu sendiri lebih baik lagi, target audiencenya lebih diperluas lagi, dan semoga tahun depan lebih baik dari pada tahun ini,” pungkas Nisa. (DL/SMM)

Universitas Trisakti kembali mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), Jumat (10/3). Kunjungan kali ini, Universitas Trisakti membawa Tim Magister Program Akuntansi untuk studi banding mengenai kurikulum, sarana, dan prasarana. Studi banding ini sekaligus menjadi sarana belajar dan bertukar informasi dalam hal peningkatan sistem pendidikan perguruan tinggi, khususnya yang ada di program Magister. Acara ini dihadiri oleh Dr. Sekar Mayangsari, Ak., CA., M.Si., CMA., Ketua program Magister Akuntansi FEB Universitas Trisakti beserta Tim, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., Dekan FBE UII,  Arief Rahman, S.E., M.Com., Ph.D., Ketua Program Studi Akuntansi Program Magister FBE UII, Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA., Ketua Jurusan Akuntansi FBE UII, dan Dra. Marfuah, M.Si., Ak., Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan.  

“Asal usul nama Fakultas Bisnis dan Ekonomika karena program studi yang pertama adalah bisnis yaitu Manajemen dan Akuntansi lalu Ekonomi Pembangunan. Meskipun begitu, di dalam program studi Ekonomi Pembangunan juga diarahkan ke bisnis,” jelas Arief ketika membuka acara kunjungan.

Kemudian Dekar menyampaikan terkait hibah pengabdian dan penelitian yang diberikan jurusan untuk menunjang penelitian hingga ke tahap publikasi. Beberapa jurnal FBE UII yang dipublikasi sudah tahap sinta 2 dan sinta 3, adapun jurnal pengabdian rahmatan lil alamin dibawah jurusan akan dibawa akreditasi. “Universitas juga memberikan insentif berupa program remonerasi untuk sitasi, paten, dan karya dari tiap-tiap dosen,” tambah Johan.

Diskusi kembali dilanjutkan dengan pertanyaan dari Sekar terkait teknis penerimaan mahasiswa asing di program Magister. Hal tersebut dijawab oleh Arief bahwa Magister Akuntansi FBE UII sempat menerima mahasiswa dari Libya. Mahasiswa internasional dari program magister akan didampingi oleh mahasiswa program internasional dari program sarjana dan mereka juga harus mengikuti program les bahasa satu semester di Center for International Language and Cultural Studies (Cilacs) UII. Setelah mempelajari bahasa, mahasiswa asing baru dapat mengikuti kelas magister karena sistem pembelajaran disana menggunakan bahasa Indonesia.

“Mulai semester depan, akan ada dua dosen asing yang berasal dari Malaysia untuk mengajar disini, mereka akan mengajar secara online bukan offline,” ujar Arief. Arief juga menjelaskan bahwa saat ini sedang diinisiasi untuk menyelenggarakan pengenalan simulasi bisnis yaitu MonsoonSIM dan System Application and Processing (SAP) yang rencananya Sabtu depan mulai dikenalkan ke mahasiswa S2. (MZH/ANZ)

Dalam rangka memperingati Milad Universitas Islam Indonesia ke-80 dan bertepatan dengan 27 Rajab 1444 H atau 20 Februari 2023, Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII (FBE UII) mengadakan acara pengajian yang bertajuk “Khataman Al-Qur’an” bertempat di hall tengah FBE UII, Selasa (14/3) pukul 15.30 WIB. Alasan kegiatan khataman Al-Qur’an ini dipilih sebagai acara untuk meramaikan milad UII ke-80 karena merupakan salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.

Acara dimulai dengan pembacaan Surat Al-Fatihah yang dipimpin oleh Master of Ceremony (MC) dengan diikuti oleh seluruh peserta pengajian. Acara ini tidak hanya diikuti oleh para bapak ibu dosen melainkan juga diramaikan oleh karyawan dan mahasiswa FBE UII. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS

Pada sambutannya, Johan menuturkan bahwa kegiatan pengajian khataman Al-Qur’an ini semata-mata untuk menyemarakkan dies natalis UII yang ke-80. “Terima kasih atas kehadirannya pada sore hari ini, kegiatan pengkhataman Al-Qur’an pada sore hari ini merupakan salah satu dari rangkaian acara dies natalis UII yang diselenggarakan di seluruh fakultas yang ada di UII,” tutur Johan. 

Johan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta pengajian yang berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut. “Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan di sore hari ini bisa membawa keberkahan untuk kita semua, khususnya FBE UII,” ujarnya. “Terima kasih sudah berkenan untuk hadir di sore hari ini walaupun menyisihkan waktu di sela-sela kesibukkan para peserta sekalian,” tambahnya.

Rangkaian acara kegiatan pengajian ini dijelaskan oleh Priyonggo Suseno, SE., M.Sc., Dosen Ilmu Ekonomi. Priyonggo juga menegaskan bahwa tradisi membaca Al-Qur’an ini harus dijaga kelestariannya. “Tradisi membaca dan mengkhatamkan ini harus dilestarikan oleh semua umat Islam, alhamdulillah UII mendukung untuk melestarikan tradisi ini,” ujarnya.

Mengenai teknis pembacaan ayat suci Al-Qur’an ini akan diserahkan kepada peserta. “Teknis pembacaan akan diserahkan kepada peserta sekalian. Setiap peserta akan membacakan juz satu hingga juz tiga puluh, jika ada 60 peserta berarti kita bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 2 kali,” Imbuh Priyonggo. Sebelum kegiatan pembacaan Al-Qur’an dimulai, didahului dulu dengan melafalkan istigfar yang diikuti oleh seluruh peserta. Acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa bersama. (MID)

Jumat (04/03), Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri (UNISKA) mendatangi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) untuk melakukan studi banding. Kegiatan ini dihadiri oleh rektor beserta jajaran pimpinan dari UNISKA

Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS, Dekan FBE UII membuka pertemuan dengan salam hangat. Kunjungan ini bertempat di ruang P1/2 dilakukan untuk berdiskusi mengenai tata kelola fakultas pada FBE UII dan memperkenalkan FBE UII secara keseluruhan.

Perwakilan dari Program Pascasarjana UNISKA memberikan perhatiannya terhadap penamaan FBE UII yang terkesan berbeda. “Biasanya kalau saya mendengar ekonomi itu pasti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, lalu mengapa ini menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis?”

“Memang sejak awal nama kami adalah Fakultas Ekonomi, tetapi di tahun 2019 berganti nama menjadi FBE karena mencakup Manajemen dan Akuntansi yang merupakan bagian dari lini bisnis,” jelas Johan.

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Muafi, S.E., M.Si., Ketua Program Studi Manajemen Program Doktor menjelaskan bahwa PIDM pada awalnya bergabung dengan Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE), akan tetapi dikarenakan semakin banyaknya kebutuhan persenan permintaan ilmuwan di luar, dan permintaan tersebut harus diikuti dengan program yang linear. Sehingga pada akhirnya harus memisahkan diri dengan PDIE dan membuka PDIM.

Harapannya melalui studi banding ini, semua informasi yang sudah kedua Universitas peroleh dapat berguna di kemudian hari. (SMM/NKF)

Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menyelenggarakan kegiatan visiting lecturer bertajuk Innovativeness and Sources of innovation in Enterprises: Developing Program Innovation Strategy, dengan mengundang Profesor dari  AGH University of Science and Technology dr hab. Eng. Joanna Duda sebagai dosen tamu, Jumat (24/02).

Kegiatan visiting lecturer ini dilaksanakan secara hybrid. Daring melalui platform Zoom Cloud Meeting dan luring di Aula Utara FBE UII yang dipimpin oleh Moderator Dosen aktif Jurusan Manajemen yaitu Dr. Majang Palupi, BBA., MBA. Dan diikuti oleh Mahasiswa program magister (S2) dan sarjana Program(S1) Jurusan Manajemen FBE UII.

Diawali dengan pemberian sambutan sekaligus pembukaan acara, Dekan FBE UII Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung terlaksananya kegiatan ini. Johan berharap, mahasiswa dapat memaksimalkan kesempatan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai strategi inovasi.

Pada sesi pemaparan materi, Joanna mengemukakan bagaimana setiap organisasi perlu menyesuaikan strategi untuk masing-masing tahapan di dalam product life cycle, antara lain: kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemunduran produk. Joanna juga menekankan terkait  inovasi dibagi menjadi dua. “Inovasi dapat dilihat dari sisi produk dan jasa. Inovasi bukan hanya menciptakan barang yang baru, tapi juga bagaimana organisasi itu dapat meningkatkan performa produk yang sudah ada, dan tidak hanya produk saja tetapi inovasi  itu juga muncul dari perbaikan sistem organisasinya,” tutur Joanna.

Joanna mengajak audience untuk mengidentifikasi mengenai apa saja hambatan dan rintangan yang dihadapi oleh organisasi. Dimana biasanya kendala terjadi akibat ketidakpahaman regulasi, kondisi ekonomi, dan kompetensi dari sumber daya manusia. Lebih lanjut Joanna memaparkan beberapa poin terkait dengan bentuk inovasi serta rintangan yang dihadapi.

Menurutnya ada berapa poin terkait dengan rintangan inovasi yakni adalah dari segi finansial, keterbatasan akses teknologi dan minimnya permintaan atas inovasi di pasar. Terkait hal ini, Majang Palupi selaku moderator turut memberikan komentar. “Namun saya kira rintangan yang ketiga cukup minim dikarenakan kecenderungan semakin tingginya permintaan atas inovasi,” tutur Majang menanggapi.

Tak lupa Joanna juga mengajak diskusi mengenai bagaimana sebuah organisasi dapat menghadapi suatu rintangan ketika mereka sedang masuk maupun keluar dari pasar. Ia memberitahukan kepada kita semua mengenai pentingnya segmentasi pasar yang merupakan titik poin dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang  mana seperti kita ketahui bersama bahwa diantaranya ialah demografi, geografi, ekonomi, dan sosial. 

“Untuk menjadi inovatif, yang paling penting adalah bagaimana kita menjadi diri yang inovatif dahulu supaya dapat mengarahkan organisasi menjadi organisasi yang berinovasi,” ujar Joanna sebelum menutup sesi pemaparan materi. (NAH/DM)

Jumat (24/02), Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka ingin melakukan studi banding mengenai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Penjaminan Mutu Jurnal bertempat di Ruang Dekanat 1/1. Delegasi dari Unkris antara lain ada Sutomo selaku ketua pengawas yayasan, Prof. Dr. Bomer Pasaribu, SE, SH,MS selaku Ketua prodi Magister, Dr. H. Imam Wibowo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Munawaroh, SE, MM selaku Wakil Dekan II, Dr. Iwan Kurniawan Subagja, SE, MM selaku Wakil Dekan III, Dr. Fajar Cahyo Utomo, SE., MM.,Diana Gustinya, SE., M.Ak., MM. selaku Sekretaris Prodi S1 Manajemen, Amanda Setiorini, S.Psi., MM., Hj. Dewi Rejeki, SE., Ak., M.Si, CA., partogi, hanistiati, dan agung julianto. Kemudian delegasi dari FBE UII ada Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., Abdul Moin, S.E., MBA., M.Res., Ph.D., CQRM., Achmad Tohirin, MA., Ph.D., Muammar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Akt., Noor Endah Cahyawati, S.E., M.Si., dan Arif Hartono, SE., M.Ec., Ph.D.

Ucapan terima kasih oleh Achmad Karena telah berkunjung ke FBE UII untuk melakukan studi banding. Achmad menjelaskan bahwasanya prodi di FBE rata-rata sudah unggul. “Program studi kami sudah mempunyai program doktor, hanya saja untuk akuntansi sedang dalam proses semoga tahun depan sudah ada,” ungkap Achmad. 

Achmad juga menjelaskan adanya fasilitas yang ada di FBE. “Tidak kalah menarik juga dengan fasilitas yang ada di kampus seperti adanya co-growing, perpustakaan, kantin, sertifikasi audit serta Enterprise Resource Planning (ERP) dan lainnya.” Lalu Johan juga menjelaskan pergantian nama dari Fakultas Ekonomi hingga menjadi Fakultas Bisnis dan Ekonomika. 

Pertanyaan mengenai cara peningkatan program studi magister FBE pun muncul yang kemudian ditanggapi Arief, “Di Program studi manajemen kami ada human resource planning untuk membekali perjalanan dosen mulai dari masuk hingga menjadi guru besar, ada berbagai skema, yaitu dukungan proses dari pembuatan proposal hingga submission, selain itu adanya riset bootcamp yang inshaallah akan dilakukan pada bulan Maret yaitu lecturer program.” 

Dalam keefektifan kinerja, Johan menampilkan sistem yang bernama UII Gateway, seperti UII Portfolio, UII perkuliahan, UII Saku, UII RAS, dan masih banyak lagi. Tetapi UII Gateway dosen dan mahasiswa jelas berbeda. Kemudian di akhir pertemuan membahas tentang kurikulum yang ada di FBE dan setelah itu pemberian cendera mata dari FBE UII kepada UNKRIS. (PIO/SAR)

Kamis (23/02), Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) untuk melakukan studi banding terkait tata kelola fakultas. Acara dibuka oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS selaku Dekan FBE UII dengan memperkenalkan perwakilan dari tiap prodi yang ada di FBE UII. Pada studi banding kali ini turut hadir Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA selaku Sekprodi Reguler Akuntansi, lalu Maulidyati Aisyah, SE., M.Com(Adv) selaku Sekprodi IP Akuntansi, Abdur Rafik, S.E., M.Sc selaku Kaprodi Manajemen, Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA. selaku ketua jurusan Akuntansi dan Rifqi Muhammad, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku ketua program studi Akuntansi.

Diskusi dibuka dengan penjelasan singkat oleh Johan mengenai tata kelola fakultas pada FBE UII. Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dekan UNISA memberikan pertanyaan terkait bagaimana suatu unit pengelola itu mampu memiliki strategi dan memenuhi indikator yang diminta oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). “Visi misi dan juga menjalankan unit bisnis dalam bentuk apapun merupakan strategi yang dapat diterapkan, selain itu proses dan dokumentasi sangat diperlukan untuk memenuhi indikator yang diminta oleh LAMEMBA,” ungkap Johan memberikan penjelasan.

Diskusi terkait visi misi berlangsung dengan serius. “Visi itu merupakan sesuatu yang tidak terlihat tetapi harus ada goal yang jelas,” ungkap Annisa. Selanjutnya pembahasan berubah sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh pihak UNISA. Diskusi berjalan dengan santai, kedua belah pihak saling mengajukan pertanyaan guna membagikan ilmu yang kedua Universitas punya. Menyinggung terkait sertifikat System Application and Processing Enterprise Resource Planning (SAP-ERP) yang dimiliki oleh FBE UII, Dekar menyebutkan bahwasanya, “FBE UII siap berbagi konsep SAP-ERP dengan sistem pertukaran dosen/mahasiswa melalui program MBKM,” ungkapnya. Kemudian Muammar menambahkan, “Kita punya prinsip akan membagikan apa yang telah siap dibagikan sesuai dengan porsinya,” jelasnya.

Diskusi ditutup dengan ucapan terima kasih yang diwakilkan oleh Anisa dan diiringi dengan harapan agar proses akreditasi UNISA dimudahkan serta hasil akreditasi FBE UII juga segera keluar dengan hasil yang memuaskan. Dekar juga mengucapkan terimakasih dan berharap bisa melanjutkan kerjasama operasional dikemudian hari Antara kedua Universitas. Lalu sebagai kenang-kenangan kedua belah pihak saling memberikan cinderamata dan berfoto bersama di depan gedung FBE UII. (AWH/FH)