Rabu (18/01), Prodi Manajemen International Program Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan International Workshop bertajuk ‘Digital Transformation for Business Sustainability’. Prodi Manajemen IP mengundang para speakers yang luar biasa, yakni Prof. Sophia P. Dimeli, Department of Informatics perwakilan dari Athens University; Arief Rahman, S.E., M.Com., Ph.D. ,Head of Study Program – Master of Accounting UII; Hendro Setyono, S.E., M.Sc., Head of Student Affairs and Business Incubation KUBI Universitas Ahmad Dahlan (UAD), beserta Dr. Dessy Isfianadewi selaku moderator. 

Workshop dibuka dengan sambutan oleh Dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertlPSAS. “The development of technology forces company to continue to adapt to their finance,” ucap Johan di awal sambutannya. “Through digital transformation, the management of the companies can get the new perspective in managing companies.” “In Indonesia, many companies that followed the digital transformation process,” lanjutnya

Dessy mengungkapkan bahwa saat ini kita berada di era New Normal’. Setelah pandemi Covid-19, kita menghadapi transformasi digital. “Pada acara kali ini, kita akan belajar tentang bagaimana transformasi digital dalam business sustainability’ dan bagaimana cara pengusaha agar usahanya tetap bertahan dan berlanjut dengan dampak dari pandemi Covid-19,” jelasnya.

Sophia mengawali dengan memaparkan makna dari transformasi digital. Menurutnya, transformasi digital merupakan proses adaptasi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerja dalam sebuah pekerjaan. Digitalisasi adalah pendorong utama dari masa depan aspek ekonomi apa pun. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan juga meningkatkan produktivitas, tetapi dapat membawa tantangan seperti kurangnya keterampilan digital, masalah perlindungan data, dan risiko keamanan siber.

Arief membahas mengenaiIssues of Digital Divide in Digital Transformation. “Digitization actually merely transforms the analog information into the digital form. While the digitalization is more advanced than digitization, reconfiguration of processes and systems,” papar Arief. “The digitalization itself is the most comprehensive and it requires not just adopting technology, but also the change of the organization,” tambahnya. 

Dimensi dalam digital transformation mencakup strategi, organisasi, budaya, teknologi, customer, dan people. Keenam dimensi tersebut perlu diubah menjadi ‘bisnis baru’ sehingga seluruh komponen yang terdapat di organisasi dapat bergerak maju bersama dengan selaras. Hal tersebut dapat tercapai dengan mengubah proses dan sistem serta kepemimpinan, begitu pula dengan budaya organisasi. 

Hendro juga menyampaikan berbagai dampak yang terjadi pada bisnis ketika pandemi Covid-19. Tak sedikit berbagai bisnis juga perlu beradaptasi dengan teknologi agar dapat mencapai para konsumennya sehingga kemajuan teknologi sangatlah berperan penting pada perkembangan bisnis di era digital saat ini.

“The speakers mentioned sustainability development, which means the need to modernize the economy to correct the imbalance. Digital and business are key drivers for the future of economic,” pungkas Dessy sebagai penutup workshop pada siang hari itu. (NARD/ANZ)

Program Studi Akuntansi (S1) dan Program Studi Magister Akuntansi (S2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (FEB UNISBA) melaksanakan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (FBE UII) pada Rabu (18/01). Kunjungan ini dihadiri sekaligus diwakili oleh jajaran pimpinan dan dosen dari Program Studi Akuntansi dan Program Studi Magister Akuntansi FEB UNISBA.

Agenda kunjungan ini merupakan Studi Banding Penyempurnaan Kurikulum menuju Kurikulum Berbasis OBE (Outcome-Based Education). Kurikulum OBE merupakan kurikulum yang fokus pada capaian pembelajaran dimana mahasiswa diharapkan mampu memenuhi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian, pendidikan berpusat pada outcome bukan hanya materi yang harus diselesaikan.

Dalam kesempatan tersebut membahas beberapa hal mengenai benchmark kurikulum, Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), dan International Program (IP). Dr. Pupung Purnamasari, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Prodi Magister Akuntansi FEB UNISBA memulai forum diskusi dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait Program Double Degree dan konsentrasi mata kuliah.

Lebih lanjut, ia menanyakan perihal penerapan kurikulum. “Jadi kami memiliki tiga konsentrasi, yaitu Akuntansi Syariah, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Forensik Audit dan Investigasi. Di semester dua ini mahasiswa sudah langsung penjurusan untuk mengambil konsentrasi tersebut. Tetapi hal tersebut terbentur dengan jumlah mahasiswa. Jadi, kami masih mencari bentuk kurikulum yang tetap menunjukkan ciri khas, keunggulan, keunikan, dan daya saing,” ungkap Pupung.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dekar Urumsah, S.E., S.Si., M.Com(IS)., Ph.D., CFrA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi FBE UII memaparkan bahwa pemilihan konsentrasi tidak di awal masa perkuliahan. “Konsentrasi hanya tiga mata kuliah saja dari lima yang kita tawarkan sesuai dengan regulasi. Kurikulum kami mulai dari 2021 memiliki kurikulum yang agak unik, karena kami menerapkan program Graduate On Time (GOT), kemudian kita kemas di Program Magister Akuntansi sehingga ketika mahasiswa masuk pada program kita dapat dijamin untuk lulus tepat waktu,” tutur Dekar.

Kemudian pembahasan berlanjut pada Program Studi Akuntansi (S1), dimana topik yang diperbincangkan adalah mengenai mapping mata kuliah, proses OBE, indikator Capaian Pembelajaran (CPL), serta sertifikasi internasional. Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII menjelaskan perihal kelas reguler dan IP pada Prodi Akuntansi, kolaborasi student exchange, jalur kelulusan, serta kerja sama sertifikasi bersama ACCA (Association of Chartered Certified Accountants).

“Kita juga bekerja sama dengan ACCA, dimana nanti akan ada kelas khusus untuk mahasiswa terpilih. Tingkat kelulusan di program ini pun lumayan sulit. Namun, mahasiswa akan diberikan beasiswa dan difasilitasi oleh prodi,” pungkas Rifqi. (ADC/MAPH)

Perencanaan karir dalam jangka panjang dapat dimulai dengan memiliki pondasi yang kuat untuk masa depan dan membekali talenta dengan kemampuan, keterampilan, serta pola pikir yang kritis. Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) hadir memberikan peluang karir untuk para sarjana melalui program kualifikasi yang akan menghasilkan akuntan profesional untuk meniti karir dalam berbagai sektor. 

Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menghadirkan secara langsung Manish Gidwani, ACCA, M.Sc, CPA (Aust.) selaku CEO/Founder of London School of Accountancy & Finance, Julia Simatupang, S. Sos. selaku Country Manager, Chief Representative of ACCA Indonesia, serta Dra. Yuni Nustini, Ak., CA., MAFIS., Ph.D selaku koordinator program ACCA FBE UII serta dihadiri oleh Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana,  Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D. pada webinar yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (17/01) dan dimoderatori oleh Zhafira Mardiyah.

Dalam perjalanannya, ACCA sudah lebih dari 120 tahun berdiri dan menjadi gerbang yang banyak dilewati dunia kerja di dunia. ACCA sudah sejak lama bekerja sama dengan UII untuk pengembangan mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang ACCA. “Upaya sosialisasi dan sharing ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana profesi akuntan bukan hanya menyiapkan laporan keuangan, namun dapat berperan memberikan pertimbangan yang cukup signifikan dalam mengambil keputusan,” ujar Rifqi. Keinginan dan harapan dari UII sendiri sejalan dengan visi misi ACCA “Visi misi kami tidak hanya membekali talenta atau pondasi yang kuat di masa depan, tetapi juga kemampuan untuk memetakan karirnya,” ungkap Julia.

Dalam pemaparan materi, Program ACCA di FBE UII  dikenal sebagai kelas akselerasi yang dimulai sejak 3 angkatan sebelumnya (2020-sekarang). Kelas akselerasi ini menggabungkan modul ACC dengan kurikulum yang ada di Prodi Akuntansi FBE UII yang dijelaskan secara rinci. Kelas ini didesain untuk beriringan dengan SKS yang sudah ada sehingga mahasiswa dapat secara bersamaan menempuh kelas yang ada serta mempelajari modul ACCA dan menempuh ujian modul yang ada.

Pada kenyataanya, kita sudah memasuki era tanpa batas untuk menjadi employee sehingga kita harus menembus batasan tersebut. Lulusan yang ada harus mampu untuk bersaing secara competitive dengan pasar tenaga kerja dalam negeri maupun luar negeri. “It’s easy to get a job tanpa ACCA, tapi untuk growth global itu menjadi sesuatu yang difficult,” imbuh Julia. Sehingga besar harapan, webinar ini menjadi sebuah langkah pendorong bagi para mahasiswa maupun lulusan untuk menambah skill dan sertifikasi kualifikasi mereka mereka melalui ACCA. (SLS/DL).

Selasa (17/01), Universitas Telkom (Tel-U) Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) mengunjungi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk melakukan studi banding ke Divisi Akademik dan Laboratorium pada pukul 10.00 WIB. Diskusi dihadiri oleh Dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertlPSAS; Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D; Kepala Divisi bidang Akademik, Sugiyono, A.Md; dan Kepala Divisi bidang Teknologi Informasi, Iksan Pamungkas, S.T. Kemudian perwakilan dari Tel-U dihadiri oleh Wakil Dekan bidang Akademik FKB Tel-U, Rah Utami Nugrahani, S.Sos., M.A.B., Ph.D; Kepala bidang Layanan Administrasi dan Akademik ,Tatang Hartadi, S.Sy; Kepala Urusan Laboratorium, Afrianto Nur Mulya, S.Sos; dan bagian Layanan Akademik, Hendra Sirait, S.I.Kom.

Acara diawali dengan sambutan terima kasih kepada FKB Tel-U karena telah memercayai FBE UII sebagai tujuan studi banding. “Di FBE terdapat empat program studi, seperti Sarjana Terapan ada Bisnis Digital, Akuntansi Perpajakan, dan Analisis Keuangan. Kemudian untuk S1 ada Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Lalu S2 ada Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi. Dan S3 ada Ilmu Ekonomi dan Ilmu Manajemen.” tutur Achmad. 

Masalah yang kerap kali dirasakan oleh Tel-U ialah mengenai layanan yang diberikan kepada mahasiswanya. Hani menanyakan perihal proses pelayanan di FBE UII terhadap mahasiswanya. “Pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa sama dengan apa yang Universitas Telkom lakukan, seperti main source financing berasal dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Catur Dharma karena kepemilikannya oleh Yayasan Badan Wakaf UII.” ungkap Achmad. Kemudian Sugiyono menambahkan “Untuk pelayanan tugas akhir, mahasiswa sudah bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi, dimana sudah mencakup dari pendaftaran, pemilihan dosen pembimbing, jadwal dan nilai ujian.” 

“Jika dari sisi teknologi, FBE mendapatkan layanan yang dikelola oleh Universitas berupa koneksi internet, UII sudah bergabung dengan eduroam dan terdaftar nomor dua dari atas untuk konektivitas sivitas akademik.” jelas Iksan. Badan Sistem Informasi (BSI) mengadopsi sistem yang digunakan pada perusahaan startup. “Rumahnya disebut dengan UII gateway, untuk penggunanya mulai dari Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Orang Tua, hingga Eksternal contohnya pembimbing taklim.” tambah Iksan.

“Salah satu aplikasi terbesar kami adalah UII RAS, dimana sistemnya seperti berbelanja di e-commerce. Mahasiswa difasilitasi untuk memilih waktu serta hari mata kuliah yang diinginkan.” ujar Iksan. Selain itu, terdapat pula UII Print yang dapat dimanfaatkan  dosen dan mahasiswa dengan menggunakan saldo yang dimiliki. (PIO/NAH)

Jumat (23/12), Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) selaku tuan rumah pada pertemuan kali ini menyelenggarakan pertemuan Ikatan Keluarga Ibu-Ibu Universitas Islam Indonesia (IKII UII) yang diselenggarakan di Gedung Kuliah Umum (GKU) Dr. Sardjito kampus terpadu UII. Acara ini dihadiri oleh seluruh staf dan tenaga pendidik keluarga besar UII dalam rangka mempererat tali silaturahmi. Acara diawali dengan sambutan yang diberikan oleh Tutut Johan Arifin yang dimana beliau menyampaikan sepatah dua patah kata untuk membuka acara tersebut. Tidak lupa Tutut juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia dan tamu undangan yang telah berkenan hadir pada acara IKII UII pagi itu. 

Sambutan yang kedua disampaikan oleh Nurul Fathul Wahid, beliau menyampaikan bahwa pentingnya acara seperti ini untuk terus mempererat tali silaturahmi diantara para ibu-ibu keluarga besar Universitas Islam Indonesia, “FBE dalam hal ini selaku panitia tertarik menyemarakan acara dengan baju yang bertema keberagaman yang dikarenakan pada hari Kamis (22/12) kemarin bertepatan dengan hari ibu,” sambut Nurul.

Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh dr. Zainuri Sabta Nugraha, M.Sc dengan tema materi yang disampaikan mengenai ‘Teknik Peregangan Ringan, Berolahraga di Sela Kesibukan’. dr. Zainuri menambahkan bahwa berolahraga merupakan hal yang penting, terutama bagi orang yang memiliki kesibukan. Tak terkecuali untuk para ibu-ibu yang ada di rumah meskipun tidak memiliki aktivitas yang terlalu berat. “Otot dan sendi yang ada pada tubuh kita perlu untuk diregangkan supaya tidak menimbulkan cedera dan hal yang tidak diinginkan,” ujar dr. Zainuri. Pada sesi tanya jawab, para peserta sangat antusias dalam bertanya kepada dr. Zainuri mengenai masalah yang dihadapinya ataupun bagaimana cara menghindari masalah yang tidak diinginkan.

Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan kegiatan senam bersama-sama yang diikuti oleh seluruh peserta yang ada di ruangan GKU Dr. Sardjito yang dipimpin oleh seorang instruktur senam. Sesi senam kali ini dilaksanakan dengan sangat antusias dari para peserta sehingga dilakukan dua sesi senam. Kegiatan senam tersebut dalam rangka mempraktikan hasil pemaparan materi dari dr. Zainuri juga sebagai relaksasi di penghujung acara sebagai penutup. Panitia lalu membagikan suvenir kepada seluruh tamu undangan yang berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan dan peserta yang berhasil menjawab pertanyaan tersebut. (ARK/NKF)

Minggu (25/12), menandakan kejadian yang penting bagi Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), terutama bagi para mahasiswa Sarjana Akuntansi 2022. Karena di hari ini bertepatan dengan diadakannya kembali Output Character Building (OCB) Fest 2022 yang diselenggarakan secara luring di Hall Tengah FBE UII setelah sekian lama dilakukan secara daring dengan mengambil tajuk ‘Meningkatkan Kolaborasi dan Kreativitas Mahasiswa Dalam Rangka Membangun Generasi Tangguh dan Bermanfaat’. Hal ini tentu menjadi momen yang sangat berkesan bagi mahasiswa FBE UII setelah sekian lama harus membatasi diri di rumah akibat pandemi yang melanda selama dua tahun terakhir.

Pada sambutan acara OCB Fest 2022, dihadiri oleh Dinu Hafidh Muvariz, M.Psi., Psikolog selaku Ketua Panitia OCB Fest 2022 dan Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Akuntansi FBE UII. Dinu, sebagai Ketua Panitia OCB Fest 2022 memberikan sambutan yang hangat kepada para finalis OCB Project 2022, “Apapun yang sudah teman-teman lakukan selama satu semester ini, melalui OCB Project dan akan dipresentasikan pada saat ini merupakan hasil yang terbaik nantinya,” tutur Dinu dalam sambutannya.

Acara ini juga mendapat sambutan yang baik dari Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII. Dalam sambutannya, Rifqi menegaskan tujuan diadakannya kegiatan OCB ini bertujuan sebagai media pengembangan karakter bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi. “Harapannya dari diselenggarakannya kegiatan yang bermanfaat ini seperti OCB, Anda semua sebagai mahasiswa bisa menciptakan peluang-peluang kerja bagi mereka yang membutuhkan,” ucap Rifqi. “Juga harapannya Anda semua yang berada di acara ini agar tidak menjadi karyawan biasa, melainkan menjadi entrepreneur muda yang membanggakan FBE UII,” tambahnya.

Dalam acara puncak OCB Fest 2022, terdapat 8 tim yang menjadi Finalis OCB Project dan juga 8 tim yang menjadi Finalis Video OCB Project. Pada OCB Fest 2022 kali ini, diawali dengan presentasi oleh Kelas G dengan mengangkat topik ‘Melihat Perbedaan Efektivitas Promosi Melalui Medsos Tiktok dan Instagram’. Di akhir presentasi, kelas G mempunyai kesan positif terhadap diadakannya OCB Fest 2022 dan tentunya mereka juga beroptimis untuk menjadi juara 1. Kegiatan ini juga diikuti oleh siswa SMA/K, MA/sederajat dengan tujuan mengenalkan pembentukan karakter. (MA/MID)

Fakultas Bisnis dan Ekonomika  Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Bantul di Kampus Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII, Condongcatur. Kunjungan tersebut dihadiri 100 siswa yang didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah serta beberapa guru. Acara kunjungan disambut hangat oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan FBE UII beserta jajaran dosen dari Prodi Sarjana Reguler, International Program (IP), dan Sarjana Terapan yang turut hadir (19/12). 

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Dekan FBE UII dan Wakil Kepala Sekolah, dalam sambutan keduanya secara bersama berharap siswa/i yang hadir dapat menambah wawasannya dan membantu mereka dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi nantinya. “Terima kasih sudah rawuh di FBE UII, kita berharap ke depannya nanti akan banyak adik-adik dari SMAN 1 Bantul yang melanjutkan studi di FBE UII. Kami siap untuk menyambut kedatangan adik-adik ketika bergabung bersama FBE UII nantinya,” ungkap Johan. Ia pun menyampaikan tentang berbagai informasi mengenai Fakultas Bisnis Ekonomika dan memaparkan tentang akreditasi, keunggulan, berbagai macam beasiswa pada masing-masing program studi hingga menyinggung program studi terbaru, yaitu Sarjana Terapan.

Pada penutupan sambutan, Johan juga mengingatkan tentang bagaimana perguruan tinggi menjadi gerbang terakhir cita-cita. “Mulai dari sekarang, endapkan dan pikirkan bersama dengan orang tua serta guru masing-masing akan melangkah kemana kalian,” pesan Johan.

Rifqi Muhammad, S.E., M.Sc., Ph.D selaku Perwakilan Dosen Program Studi Akuntansi memaparkan sedikit mengenai adanya program student exchange yang bisa diikuti oleh mahasiswa/i. Drs. Awan Setya Dewanta, M.Ec selaku Perwakilan Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan memaparkan sekilas informasi terkait international program, double degree, dan student exchange. “Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kita hidup di kondisi yang globalisasi, sehingga tujuan utama dalam program ini ialah bagi para pemilih nantinya dapat menjadi warga dunia,” jelas Awan.

Lebih lanjut, Dra. Marfuah, M.Si., Ak  selaku Perwakilan Dosen Akuntansi Perpajakan memberi informasi mengenai program baru yang dibuka oleh FBE UII, yakni Sarjana Terapan. Beliau menegaskan bahwa program ini bukan merupakan program baru, melainkan hasil upgrade dari jenjang Diploma 3. “Kami lebih mengedepankan pada praktik, sehingga ketika mahasiswa lulus diharapkan tidak merasa kebingungan lagi karena telah memiliki skill,” pungkas Marfuah.

Rombongan diajak berkeliling kampus untuk melihat berbagai fasilitas yang ada di FBE UII. Para siswa sangat antusias untuk mengelilingi kampus dan bertanya fungsi dan guna dari setiap fasilitas. Acara kunjungan kampus ini merupakan salah satu program rutin yang dilaksanakan oleh Tim Marketing and Communications FBE UII. (DM/DL)

Kamis (15/12) pukul 10.00 WIB, Dalam rangka peningkatan pelaksanaan penjaminan mutu internal pada Program Studi Manajemen, Akuntansi, dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (UST) melakukan studi banding (benchmarking) ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang 1/1 FBE UII yang dihadiri oleh Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Arif Hartono, SE., M.Ec., Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Manajemen, Abdur Rafik, SE., M.Sc. Selaku Ketua Prodi Manajemen Program Sarjana, Dr. Suyanto, M.Si.Selaku Dekan Fakultas Ekonomi UST, Soni Kurniawan, S.E., M.Sc.Selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi UST, Risal Rinofah, S.E., M.Sc. Selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi UST, dan beserta jajarannya. 

Dalam kunjungan kali ini UST ingin membahas Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), yang dimana hal tersebut bertugas untuk melakukan proses akreditasi untuk Program Studi di Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, yang diprakarsai oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia  (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Indonesia (AFEBI). LAMEMBA sendiri akan berbasis pada visi dan misi instansi pendidikan. Visi FE UST berkaitan pada keilmuan dan kelembagaan, sedangkan FBE UII visi keilmuan tidak ditekankan, tetapi merujuk pada Satuan Kredit Partisipasi (SKP) dan Akreditasi International. 

“Di kampus kami FBE UII memiliki 11 program studi, yakni ada tiga Program Diploma, tiga Program Sarjana (Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan), tiga Master dan dua Program Doktor,” ungkap Johan sebagai pembuka acara pada pagi hari itu. “UII sendiri juga menjadi salah satu institusi pendidikan yang tertua di Indonesia,” tambah Johan. “Standar mutu dan sasaran mutu akreditasi kami mengacu pada ASEAN University Network-A Touch Of Quality (AUN-QA),” sambung Arif.

Adapun akreditasi internasional seperti Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st century Organisation (ABEST21), Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA), The Higher Education Evaluation and Accreditation Council of Taiwan (HEEACT), dan The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) dalam bentuk membership.

Johan pun menjelaskan bahwa LAMEMBA meminta lingkup mulai dari perencanaan sampai dengan output yang bersifat kualitatif. Dalam hal ini dekan fakultas memiliki peran yang penting. (PRH/MAP)

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) kembali adakan event tahunannya, ‘Outlook Ekonomi Indonesia’ di Aula Utara Lantai 3 Gedung Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada Rabu, (7/12) secara hybrid. ‘Strategi Kebijakan Ekonomi Indonesia 2023, Tumbuh Lebih Kuat dan Berkelanjutan’ diangkat sebagai tema untuk seminar tahun ini. Seminar diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Miftahul Hidayah, mahasiswi Prodi Akuntansi.

Alhamdulillah kerja sama antara FBE UII dengan ISEI Yogyakarta, kami dapat melaksanakan kembali acara rutin tahunan, yaitu seminar tutup tahun di mana menilai kembali kondisi ekonomi tahun-tahun sebelumnya serta memprediksi mengenai ekonomi kita di masa mendatang,” ungkap Priyonggo Suseno, S.E., M.Sc. membuka seminar pagi itu sekaligus mewakili Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Rektor UII, yang berhalangan hadir.

Optimis tetapi tetap waspada, perkuat sinergi, koordinasi, serta kolaborasi bagi pemangku kebijakan di dunia bisnis dan akademisi menjadi poin penting yang disampaikan oleh Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D. pada sambutannya selaku Gubernur Bank Indonesia serta Ketua Umum ISEI. “Indonesia ke depan akan tahan dan dapat bangkit menahan gejolak global untuk bisa menuju Indonesia maju,” tambah Perry. 

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama speakers dan peserta seminar dengan topik bahasan mengenai strategi kebijakan ekonomi Indonesia tahun 2023 terutama bagaimana peran perbankan nantinya di tahun 2023. Sesi diskusi ini diisi oleh speakers yang pakar pada bidangnya, di antaranya Dr. Y. Sri Susilo selaku Sekretaris ISEI Yogyakarta, Prof. Agus Widarjono, Ph.D. selaku akademisi FBE UII, Robby Kusumaharta selaku Wakil Ketua KADIN DIY, dan Rifat Pasha selaku Asisten Deputi Direktur BI DIY.

Ronny Sugiantoro, S.E., M.M. selaku moderator menyampaikan beberapa kesimpulan dari hasil diskusi bersama para speakers pada seminar kali ini, di mana ia menyimpulkan bahwa ancaman resesi 2023 perlu dihadapi secara cerdas dan bijaksana. Lebih lanjut ia juga memaparkan pentingnya Bank Syariah sebagai salah satu kekuatan pendorong bagi pembangunan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Selain itu, sektor UMKM dan pariwisata juga menjadi sektor pemicu dalam perekonomian DIY yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentunya hal ini juga didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kunci untuk meningkatkan ekonomi daerah yang didukung dengan transformasi digital,” ungkap Ronny.

Kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian 2023 perlu diantisipasi dan dihadapi dengan mempererat sinergi dan kolaborasi sehingga Indonesia pada umumnya dan DIY pada khususnya, mampu menghadapi gejolak dan bangkit lebih kuat secara berkelanjutan. “Terakhir, akademisi, bisnis, dan pemerintah harus bersatu menghadapi ancaman resesi 2023,” pungkas Ronny. (ADC/NARD)

Minggu (4/12), menjadi tanggal yang penting bagi Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), khususnya bagi mahasiswa Sarjana Akuntansi angkatan 2020 dan 2021. Hal tersebut dikarenakan menjadi momen silaturahmi antar-angkatan agar dapat saling mengenal. Acara ini diselenggarakan di Ledok Sambi yang dimulai dengan briefing beserta foto bersama oleh Sumardiono.

Acara kemudian dilanjut dengan sambutan oleh Muammar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Akt selaku Sekretaris Prodi Akuntansi Program Sarjana sebagai penanda dibukanya acara Accounting Student Gathering. “Semoga acara ini dapat mempererat silaturahmi antara mahasiswa akuntansi angkatan 2020 dan 2021 dan semoga menjadi ajang supaya mahasiswa dapat mengenal dan membaur dengan teman yang lain,” ujar Muammar saat membuka acara gathering ini.

Sumardiono, sebagai panitia dalam acara gathering ini meminta para mahasiswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari lima sampai tujuh orang melalui serangkaian games secara melingkar yang dibuat oleh panitia agar antaranggota dalam satu kelompok dapat membaur. Panitia juga membuat challenge kepada semua kelompok mahasiswa peserta gathering untuk membuat nama kelompok dan jargon dari masing-masing supaya acara semakin seru dan meriah.

Setelah pembentukkan kelompok selesai, panitia mengarahkan para peserta untuk mengikuti berbagai games yang telah disiapkan oleh panitia, dimulai dengan menaiki flying fox sebanyak dua tingkatan. Sebagian dari panitia outbond Ledok Sambi mengatakan, “Menaiki wahana flying fox dapat meningkatkan nyali atau adrenalin seseorang terhadap tantangan dan ketakutan akan ketinggian.”

Rangkaian acara pun dilanjutkan dengan wahana Nitro Crossing, Acid Pond, Archery Tag, Kayak, dan Flying Bamboo. Melalui wahana-wahana yang peserta lakukan itu melatih tentang communication skill, pola koordinasi dalam sebuah teamwork, leadership skill, integrity, pantang menyerah, dan competitiveness. “Acara ini sangat seru dan sangat penuh tantangan sehingga saya mengikutinya dengan penuh semangat dan pantang menyerah melewati rintangan rintangan yang ada,” ujar salah satu peserta.

Acara ditutup dengan bersih-bersih dan dilanjutkan dengan makan bersama oleh seluruh mahasiswa juga para panitia serta dosen yang hadir. “Kesan pesannya untuk gathering selanjutnya semoga lebih seru, tempat lebih indah dan juga kegiatannya semakin banyak sama peserta semoga semakin banyak juga,” ujar salah satu peserta yang hadir untuk kesan dan pesan acara Accounting Student Gathering yang akan datang. (NP/SAR)